Anda di halaman 1dari 9

MATERI PERSIAPAN TES PETUGAS HAJI

KEMENTERIAN AGAMA KAB.KONAWE


1. Peraturan Dasar Penyelenggaraan Haji, adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan haji
2. Tujuan Penyelenggaraan Ibadah haji adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada
jamaah haji
3. Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Haji, adalah penyelenggaraan ibadah haji berdasarkan azas keadilan
(berpegang pada kebenaran, tidak berat sebelah atau tidak berpihak dan tidak sewenang-wenang dalam
penyelenggaraan haji), azas profesionalitas (harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan keahlian para
penyelenggaranya) dan berdasarkan azas akuntabilitas dengan prinsip nilaba (penyelenggaraan harus dilakukan
dengan terbuka/transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan secara etik dan hokum dengan prinsip tidak mencari
keuntungan).
4. Standar Minimal Pelayanan, adalah seluruh jamaah haji diberangkatkan ketanah suci, mendapatkan pemondokan, d
diwukufkan di arafah dan dikembalikan lagi ketanah air.
5. Ta’limulhajj, adalahperaturan tentang perhajian yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji Arab Saudi sebagai instansi
pemerintah yang berwenang mengatur penyelenggaraan haji di Arab Saudi.
6. Istithaah dan macamnya, istithaah adalah mampu melaksanakan ibadah haji, ditinjau dari jasmani (tidak sulit
melakukan ibadah, tidak lumpuh, tidak sakit yang lama sembuh), rohani (memahami manasik haji, berakal sehat dan
memiliki kesiapan mental untuk ibadah dengan perjalanan jauh), Ekonomi (mampu membayar BPIH, memiliki biaya
hidup keluarga yang ditinggalkan/bagi petugas istithaah ekonominya adalah memenuhi persyaratan dan aman pada
waktu melaksanakan haji dan aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama laksanakan tugas),
Keamanan ( aman dalam perjalanan dan aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan)
7. Kebijakan Pelayanan Haji, adalah jamaah haji mendapatkan manasik haji, diberangkatkan ke tanah suci, mendapatkan
pemondokan, diwukufkan di arafah dan dipulangkan ke tempat asalnya.
8. Pembinaan Haji adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan dan bimbingan bagi jamaah haji, petugas haji,
PIHK, PPIU dan lembaga atau ormas yang terkait dengan haji dan umrah.
9. Pembinaan haji dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, baik dilakukan secara perorangan ataupun dengan
membentuk kelompok bimbingan.
10. Pembimbing ibadah haji adalah orang yang menguasai pengetahuan manasik haji dan atau yang telah mengikuti
orientasi pembimbing haji yang diselenggarakan oleh Dirjen Penyelenggara haji dan umrah dan ditugaskan
untuk membimbing jamaah.
11. Bimbingan haji oleh pemerintah, ditingkat KUA Kecamatan 7 kali dalam bentuk bimbingan kelompok dan ditingkat
Kabupaten 3 kali dalam bentuk bimbingan missal.
12. Ketua regu adalah petugas yang dipilih oleh jamaah untuk memimpin 10 jamaah. Ketua Rombongan adalah petugas
yang dipilih oleh jamaah untuk memimpin 4 regu dan ditetapkan dengan surat keputusan oleh Kakanwil
Kemenag atas rekomendari Kakankemenag Kabupaten.
13. KBIH adalah lembaga sosial keagamaan yang mendapat ijin Kementerian Agama untuk melaksanakan bimbingan
terhadap jamaah haji.
Tugasnya melaksanakan bimbingan haji bukan sebagai penyelenggara haji.
Fungsinya sebagai mitra pemerintah.
14. Tujuan pembinaan jemaah haji adalah mewujudkan jemaah haji yang mandiri yaitu jamaah yang dapat
melaksanakan seluruh rangkaian ibadah hajinya secara mandiri tanpa ketergantungan kepada perorangan maupun
kelompok, setelah mendapatkan bimbingan paket kecamatan dan kabupaten dan atau KBIH.
15. Petugas Haji Indonesia adalah petugas yang diangkat oleh Menteri Agama yang bertanggung-jawab melaksanakan
tugas dan fungsi pelayanan kepada jamaah haji baik sebagai petugas yang menyertai jamaah (Petugas kloter) yaitu
(TPHI, TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD) atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yaitu (Pusat, Arab Saudi dan
Embarkasi)
16. Petugas Haji meliputi TPHI adalah petugas yang menyertai jamaah dalam bidang administrasi dan manajerial sebagai
ketua kloter. Sedangkan TPIHI dalam bidang bimbingan ibadah haji. TKHI dalam bidang pelayanan kesehatan baik
dokter atau perawat. PPIH adalah Panitia Penyelenggara Haji yang bertanggung-jawab dalam memberikan pelayanan
perhajian di Pusat, Arab Saudi dan Embarkasi.
17. Pelatihan Petugas Haji, dilaksanakan di Embarkasi bagi petugas kolter dan di pusat Jakarta bagi PPIH Arab Saudi
(non kloter).
18. Lama masa tugas, 41 hari untuk petugas kloter, 76 hari untuk PPIH Arab Saudi Daker Jeddah dan Madinah, 66 hari
untuk Daker Makkah. Di Embarkasi lama operasional penerbagan adalah 30 hari pemberangkatan dan 30 hari
pemulangan melalui 13 embarkasi.
19. Biaya Petugas Haji dianggarkan dari biaya dana APBN.

INFORMASI WAWASAN PENYELENGGARAAN HAJI DI TANAH SUCI


1. Wizarat al-Hajji, adalah Kementerian haji yaitu lembaga resmi Negara yang bertanggung-jawab dalam bidang
perhajian.
2. Muassasah, instansi swasta non pemerintah yang melayani jamaah haji. Muassasah Thawwafah bi al-Makkah (penyedia
akomodasi jamaah selama di Makkah), Muassasah Adilla bi al-Madinah (layanan akomodasi jamaah selama di
Madinah)
3. Naqabah, merupakan asosiasi yang mengawasi perusahaan resmi angkutan jamaah haji, Naqabah adalah asosiasi
transportasi haji yang bertanggung-jawab atas peningkatan pelayanan angkutan jamaah haji dan para peziaraha masjid
Nabawi.
4. Majmu’ah, adalah petugas yang berada di madinah yang melayani atau memberikan pelayanan kepada jamaah haji saat
berada di madinah. (Majmu’ah adalah badan/asosiasi yang bertugas menyiapkan sarana akomodasi pemondokan jamaah
haji selama di Madinah)

ISTILAH DALAM IBADAH HAJI


1. Baitullah, adalah bangunan Ka’bah yang disebut juga sebagai Baitullah atau rumah Allah.
2. Babus Salam, Nama salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram.
3. Bier Ali, Merupakan tempat Miqat (mulai memakai ihram). Terletak sekitar 12 kilometer dari kota Madinah.
4. Binatang Hadyu, Binatang ternak yang disenbelih untuk Dam dan untuk kurban saat hari raya Idul Adha.
5. Dam, Denda bagi mereka yang melakukan pelanggaran ketentuan saat menunaikan Ibadah Haji atau Umrah
6. Fidyah, Denda yang dikenakan pada umat Muslim yang melakukan pelanggaraan saat ibadah. Dengan cara : Berpuasa,
Memberi makan fakir miskin atau Menyembelih binatang kurban
7. Green Dome, Merupakan Kubah Hijau yang terletak di area Masjid Nabawi. Di bawah Kubah Hijau ini terletak makam
Nabi SAW.
8. Gua Hira, Gua tempat Nabi Muhammad s.a.w menerima wahyu pertama (Surat Al-Alaq, ayat 1-5). Gua ini terletak di
Bukit/Jabal Nur.Sekitar 5 km di utara kota Mekah.
9. Haji Ifrad, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh, dan diselingi Tahallul.
10. Haji Qiran, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada waktu bersamaan, tanpa
diselingi Tahallul.
11. Haji Tamattu, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Umroh dahulu kemudian Ibadah Haji, dan diselingi
Tahallul.
12. Niat Haji, adalah dengan mengucapkan Labbaikallahumma hajjan atau Nawaitul-hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.
13. Hijir Ismail, Salah satu bagian dari Ka’bah. Hijir Ismail ini berbentuk setengah lingkaran, merupakan makam Nabi
Ismail AS. dan juga Siti Hajar (ibunda Nabi Ismail AS).
14. Ifrad, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh, dan diselingi Tahallul.
15. Ihram, Ihram ialah berniat untuk memulai mengerjakan Ibadah Haji atau Umroh, dengan mengucapkan lafazh niat
(tidak hanya dalam hati)
16. Idh-thiba’ adalah sunah dalam mengenakan pakaian ihram saat thawaf dengan membuka ihramnya dibagian bahu
sebelah kanan saja dan menyelempangkan kain ihramnya dibahu kiri.
17. Raml adalah lari-lari kecil saat sa’i diantara dua pilar hijau bagi laki-laki yang mampu melaksanakannya.
18. Jumrah, jama’nya Jamarat yaitu tempat pelemparan, yang yang didirikan untuk memperingati saat Nabi Ibrahim
digoda oleh setan agar tidak melaksanakan perintah Allah SWT.
19. Kiswah, Penutup Ka’bah. Pada Kiswah dihiasi tulisan ayat suci Al Qu’an yang disulam.
20. Lafazh Niat Haji, Labbaik Allahumma Hajjan. Lafazh Niat Umrah, Labaik Allahumma Umratan
21. Tabdilun-niyah (merubah niat), yaitu bagi jamaah yang haji tamattu’ (dalam ihram umrah) bila tidak selesai umrahnya
sebelum wukuf karena udzur syar’I maka diperbolehkan berubah niat dari umrah menjadi haji.
22. Mabit, Bermalam beberapa hari atau berhenti sejenak untuk mempersiapkan pelaksanaan melontar jumroh. Mabit
dilakukan di Muzdalifah dan Mina.
23. Miqat, Miqat adalah tempat atau waktu untuk memulai berniat ihram.
Miqat Makani, Miqat berdasarkan peta atau batas geografis. Yaitu Bir Ali (bagi penduduk Madinah dan yang
melewatinya), Juhfah (penduduk Syam), Qarnul Manazil (penduduk Najad), Yalamlam (penduduk Yaman) dan
Zatu Irqin (penduduk Iraq).
24. Miqat Makani adalah ketentuan tempat bagi seseorang yang hendak mengawali melaksanakan haji atau umrah dalam
memulai niat haji atau umrah
25. Miqat Zamani adalah ketentuan waktu untuk melaksanakan ibadah haji.
26. Multazam, adalah dinding yang terletak diantara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Merupakan tempat yang sanqat
dianjurkan untuk berdoa (Insya Allah do’a yang diminta akan dikabulkan oleh Allah SWT)
27. Waktu wukuf di Arafah, adalah mulai tergelincir matahari tanggal 9 dzulhijjah hingga terbit fajar tanggal 10
dzulhijjah.
28. Nafar Awal, Disebut Nafar Awal, jika jama’ah meninggalkan Mina pada tgl 12 Zulhijah. Disebuat Nafar Awal krn
jamaah lebih dulu meninggalkan Mina,utk kembali ke Mekah dan hanya melontar jumroh 3 hari.Total kerikil
yang dilontar jamaah Nafal Awal adalah 49 butir.
Nafar Tsani, Disebut Nafar Tsani atau Nafar Akhir jika jamaah melontar jumroh selama 4 hari (tgl :
10,11,12 dan 13 Zulhijah). Sehingga jumlah batu yang dilontar 70 kerikil.Jamaah baru meninggalkan Mina tgl 13
Zulhijah.
29. Qiran, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada waktu bersamaan, tanpa diselingi
Tahallul.
30. Rukun Haji, Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji.Jika tidak dikerjakan maka Hajinya
tidak syah.
31. Rukun Haji ada 6 yaitu
Ihram (niat),
wukuf di arafah,
Thawaf Ifadhah,
Sa’I,
Tahallul (bercukur) dan
Tertib sesuai tuntunan manasik.
32. Wajib Haji, ada 6 yaitu :
Ihram haji dari miqat,
Mabit di Muzdalifah,
Mabit di Mina,
Melontar Jumrah, Menghindari yang dilarang saat ihram dan
Thawaf wada’ saat hendak meninggalkan Makkah.
33. Sa’i. Berjalan kaki atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Dengan total 7 kali.
34. Sunat Haji, Merupakan Sunat (tidak wajib) pada Ibadah Haji. Sunat Umrah, Merupakan sunat (tidak wajib) pada
Ibadah Umrah.
35. Tahallul, adalah mencukur seluruh rambut atau memotong sedikit rambut. Dengan tahalul berarti sudah bebas dari
larangan-larangan saat ihram ibadah Haji atau Umroh.
36. Talang Emas, Merupakan Talang Emas (Mizhab) yang terdapat pada Ka’bah. Posisi Talang Emas ini terletak di atas
Hijir Ismail.
37. Talbiyah, Bacaan Talbiyah : Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa Syariika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata
laka wal mulk laa syariika lak.
38. Raudhah adalah suatu tempat didalam masjid Nabawi (letaknya ditandai dengan tiang-tiang putih) yang letaknya
berada diantara rumah A’isyah (sekarang makam Nabi SAW) sampai mimbar. Rasul bersabda : antara
rumahku dengan mimbarku adalah raudhah taman diantara taman-taman surga.
39. Rukun Ka’bah, dari Hajar aswad yaitu rukun hajar aswad, rukun ‘Iraqi, rukun Syami kemudian rukun Yamani.
40. Doa antara pilar hijau yaitu rabbigh-fir warham wa’fu wa takarram wataja-waz ‘amma ta’lam innaka ta’lamu ma-laa
na’lam innaka antallahul a’azzul-akram ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah
dan hapuskanlah apa-apa yang engkau ketahui dari dosa kami, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui apa-apa
yang kami tidak mengetahuinya, sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Tinggi dan Maha Mulia.
41. Hukum mabit di Mina, Iman Maliki, imam hambali dan imam Syafi’I berpendapat bahwa mabit dimina hukumnya
wajib.
42. Tempat mabit di Mina adalah seluruh wilayah Mina termasuk hara tullisan dan daerah yang termasuk dalam batas
perluasan hukum mabit
(Mina Jadid) Fatwa ulama Muhammad bin Shalih al ‘Atsimin dan Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
43. Hukum Shalat Arbain dan Pelaksanaannya, Selama di Madinah jamaah haji melaksanakan shalat arbain yaitu 40
waktu shalat, hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani dari shahabat Anas bin Malik mengenai shalat arbain
sanadnya shahih : “Barang sipa shalat di masjid ku 40 shalat tanpa terputus maka dia ditetapkan terbebas dari neraka
dari adzab dan dari sifat kemunafikan”. Maksud hadits ini sebagai Targhib dorongan untuk memperbanyak ibadah di
masjid Nabawi.
PERINTAH HAJI DAN UMRAH DALAM AL-QUR’AN
Allah SWT berfirman : Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran ayat 97).

Perintah untuk melaksanakan ibadah haji, bagi yang mampu terdapat pada Surat Ali Imran ayat 97 tersebut. Dan
(ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan
Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
“Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”.
(QS. Al Baqarah ayat 125)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah
rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.
Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan esementara, kemudian aku paksa ia menjalani
siksa neraka dan Itulah seburukburuk
tempat kembali”. (QS. Al Baqarah ayat 126)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya
Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui”. (QS. Al Baqarah ayat 127)
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu
Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat
ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (QS. Al Baqarah ayat 128

I.                    KEBIJAKAN
1.      UU no 15 tahun 2016 : istito’ah haji
2.      UU no  13 tahun 2008 & PP no 79 th 2012 : penyelenggaraan haji
3.      UU no 4 tahun 1984 : Wabah Penyakit Menular
4.      PP no 40 1991 : Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
5.      Permenkes no 25 th 2013 : pedoman Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia
6.      Permenkes no 2407 th 2011 : pelayanan kesehatan haji
7.      Perpres no 49 tahun 2014 : penetapan BPIH
8.      PIHK : Penyelenggara Ibadah Haji Khusus
9.      BPHI : Balai Pengobatan Haji Indonesia
10.  KKHI : Kantor Keseshatan Haji Indonesia
11.  BPIH  : Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
12.  Tujuan penyelenggaraan ibadah haji : memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
13.  BPIH meliputi biaya penerbangan, biaya pemondokan, biaya hidup
14.  BPIH ditetapkan oleh presiden
15.  Paspor haji warna hijau dikeluarkan Kementerian Kehakiman Hukum dan HAM 48 lmbr
16.  PPIH ditetapkan paling lambat 3 bulan sebelum keberangkatan
17.  Biaya oprasional PPIH pusat dan daerah dibebankan pada APBN & APBD
18.  KPHI : Komisi Pengawas Haji Indonesia bertanggungjawab kepada Presiden dan melaporkan hasilnya ke Presiden & DPR
minimal 1x setahun
19.  KPHI terdiri dari dari 6 orang unsur masyarakat & 3 orang unsur Pemerintah
20.  Masa kerja KPHI 3 tahun
21.  Kouta haji nasional dan prov oleh menteri agama, kuota kab/kodya oleh gubernur
22.  Manasik tingkat KUA 7x, tgkt kabupaten 2x
23.  Petugas kloter 5 orang: 1 TPHI, 1 TPIHI, 3 TKHI
24.  Kuota haji 1/1000 jumlah penduduk
25.  Kuota haji th 2013 : 168.100
26.  Kuota haji 2017 : 221.000
27.  13 embarkasi :
a.       Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh (BTJ) : aceh
b.      Bandara Kualananu International Airport Medan (MES) : sumatera utara
c.       Bandara Hang Nadim Batam (BTH) : Riau, Kalbar, jambi
d.      Bandara Minangkabau International Airport Padang (PDG) : sumatera barat, bengkulu, jambi
e.       Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang (PLM) : sumatera selatan, bangka blitung
f.       Bandara Jakarta Bekasi (JKS) : jawa barat, banten
g.       Bandara jakarta (JKG) : jakarta, lampung
h.      Bandara Adi Sumarmo Solo ( SOC : solo city) : jawa tengah, DIY
i.        Bandara Juanda Surabaya (SUB) : jatim, bali, NTT
j.        Bandara Sepinggan Balikpapan (BPN) : kaltim, sulawesi tengah, sulawesi utara
k.      Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin (BDJ) : kalsel, kalteng
l.        Bandara Hassanudin Makasar (UPG) : Sulsel, sulteng, sulbar, gorontalo, maluku, papua
m.    Bandara International Lombok (LOP) : NTB
28.  4 embarkasi antara :
a.       Bandara Djalaludin Gorontalo
b.      Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya
c.       Bandara Raden Inten II Lampung
d.      Bandara Fatmawati-Sukarno Bengkulu
29.  Embarkasi pertama Pulau ONRUST  tahun 1911-1933
30.  Embarkasi 2014, 12 embarkasi + 5 embarkasi antara

II.                 BAHASA ARAB
1.      Kamu         : antum
2.      Saya           : ana
3.      Pimpinan   : muridun
4.      Laki-laki    : Rijalun
5.      Perempuan : imroatun
6.      Kantor haji : maktabun hajja
7.      Apoteker    : shadaliyatun
8.      Dokter       : tabibun
9.      Rumah sakit           : mustasyifa
10.  Jalan                      : thariqun
11.  Terminal bus          : mahattatun
12.  Haji                        : hajja
13.  Surga                     : jannah
14.  Asrama haji           : tsuknatun hajja
15.  Alamat                   : unwaanun
16.  Kami                      : nahnu
17.  Wafat                     : tuwuffiya
18.  Sakit                      : maridun
19.  Sehat                      : shihatun
20.  Karantina               : mahjarun

III.               MANASIK
1.      Syarat haji  : 
1.  Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Merdeka
5. Mampu
2.      Rukun haji :
1. Niat / ihrom
2. Wukuf arafat tgl 9 dzulhijah
3. Tawaf ifadhah
4. Sa’i
5. Tahalul
6. Tertib
Wajib haji
1.  Niat / ihrom
2.  Mabit musdalifah
3.  Melempar jumroh aqobah tgl  10 dzulhijah
4. Mabit mina
5 Melempar jumroh ulha, wustho, aqobah pada hari tari tasryk tgl 11,12,13 dzulhijah
6. Tawaf wada

3.      Tawaf dimulai dan di akhiri dari hajar aswad : 7 putaran


4.      Sa’i : lari kecil dari bukit safa ke bukit marwah ( ± 700m) : 7 x
5.      Multazam ; tempat antara hajar aswad dan pintu ka’bah
6.      Hijir Ismail : tempat setengah lingkaran & diatasny ada talang emas
7.      Maqam Ibrahim : tempat berpijaknya nabi Ibrahim dlm membuat ka’bah
8.      Rukun yamani : sudut yng menghadap ke Yaman
10.  Jamarat ula ( kecil ), wusto ( sedang ), aqobah ( besar )
11.   Nafar awal
Jama’ah haji pulang ke mekkah tg 12 dzulhijah
12.  Nafar tsani
Jama’ah haji pulang ke mekkah tgl 13 dzulhijah
13.  Haji qiran
Haji dan umroh bersamaan. Bayar DAM nusuk ( seekor kambing/sapi)
14.  Haji tamatu
Umroh dahulu kemudian haji. Bayar DAM nusuk (seekor kambing/sapi)
15.  Haji ifrad
Haji dahulu kemudian umroh.  Tidak bayar DAM
16.  DAM : artinya Darah / denda
17.  Tawaf QUDUM
Tawaf pertama kali datang ke Mekkah
18.  Tawaf wada : tawaf perpisahan dengan ka’bah / tawaf terakhir tanpa disertai sa’i
19.  Do’a sapujagad di baca antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
20.  Jumlah kerikil tgl 11, 12, 13 (tasrik) : 21 batu
21.  Hari tasryik lempar jumroh ula, wustho, aqabah
22.  Tahalul awal : melepaskan diri dari larangan ihrom ( kecuali hubungan badan) setelah melakukan 2 diantara 3 amalan :
melempar jumroh aqobah, bercukur, tawaf ifadhoh dan sa’i
23.  Tahalul tsani : melepskan diri dari larangan ihrom setelah lengkap mengerjakan amalan haji.
24.  Armina : arafah muzdlifah mina
25.  Tarwiyah : jalan kaki dari mekkah ke mina tgl 8 dzulhijah, mabit di Mina, lalu jalan kaki ke arafat
26.  Wukuf tgl 9 dzulhijah
27.  Urutan amalan haji :
a.       ihrom ( Bir Ali madinah / bandara Jeddah King Abdul Aziz )
b.      Tarwiyah ( 8 dzulhijah )
c.       Wukuf arafah ( 9 dzulhijah )
d.      Mabit muzdalifah
e.       Lempar jamarat tgl 10 dzulhijah
f.       Mabit mina
g.       Lempar jamarat tgl 11,12,13 dzulhijah
h.      Tawaf ifadhah
i.        Sa’i
j.        Tahalul
k.      Tawaf wada’
28.  Rute perjalanan haji gelombang 1 :
a.       Embarkasi
b.      Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
c.       Bandara Amir Mahmud bin Abdul Aziz International Airport ( AMAAIA) Madinah
d.      Madinah ( sholat arbain / 40 waktu)
e.       Ihrom ( Bir Ali )
f.       Mekah pra Armina
g.       Arafat ( wukuf)
h.      Muzdalifah ( mabit)
i.        Mina ( lempar jamarat dan mabit )
j.        Mekkah pasca armina
k.      Bandara King Abdul Aziz International Airport ( KAAIA) Jeddah
l.        Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
m.    Debarkasi
29.  Rute perjalanan haji gelombang 2 :
a.       Embarkasi
b.      Bandar Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
c.       Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAI) Jeddah ( pakai ihrom)
d.      Mekkah pra Armina
e.       Arafat ( wukuf )
f.       Muzdalifah ( mabit)
g.       Mina ( lempar jamarat dan mabit)
h.      Mekkah pasca Armina
i.        Madinah ( sholat arbain/40 waktu)
j.        Bandara Amir Mahmud bin Abdul Aziz International Airport ( AMAAIA) Madinah
k.      Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo )
l.        Debarkasi  
30.  Larangan ihrom :
a.       Mencukur rambut
b.      Menggunting kuku
c.       Menutup kepala dan menutup wajah bagi perempuan
d.      Memakai pakian berjahit ( laki-laki)
e.       Menggunakan harum haruman
f.       Membunuh binatang
g.       Melakukan khitbah dan akad nikah
h.      Jima’ ( hubungan intim )
i.        Memcumbu istri selain di kemaluan
31.  Hal yang boleh dalam ihrom :
a.       Mandi tidak dengan wangi – wangian
b.      Mencuci pakaian ihrom / ganti pakaian ihrom
c.       Mengikat izar ( pakaian bawah / sarung ihrom )
d.      Berbekam
e.       Menutupi badan dengan pakaian berjahit ( tidak dipakai )
f.       Menyembelih hewan ternak
g.       Menggosok gigi
h.      Memakai kacamata
i.        Berdagang
j.        Menyisir rambut
32.  Larangan ihrom khusus laki –laki : memakai tutup kepala / topi
33.  Larangan ihrom khusus wanita : mamakai penutup wajah
34.  Miqat zamani
Batas waktu berhaji
35.  Miqat makani
Batas tempat mulai berhaji ( rabigh, bir ali, dzatu irqin, as sail/qarnul manazil, yalamlam
36.  Arbain : sholat 40 waktu di masjid Nabawi Madinah
37.  Sholat di masjid Nabawi Madinah mendapat 1000 kebaikan, sholat di masjid Haram Mekkah mendapat 100.000 kebaikan
38.  3 daker PPIH : dg 306 tenaga
a.       Daker bandara / jeddah  : arafah
b.      Daker Madinah : mina
c.       Daker mekkah : muzdalifah
39.  Paspor haji dikeluarkan oleh kementrian kehakiman / Hukum dan HAM: 48 halaman
40.  Dokumen perjalanan haji : paspor, visa, DAPIH
41.  Paspor petugas haji : hijau
42.  Perintah berhaji : Al Baqarah 196-197, Al Imran 96
43.  Jabal nur ( gua hira ) : tempat wahyu pertama turun
44.  Jabal tsur : tempat bersembunyi Rosul dari kejaran kaum quraisy
45.  Jabal rohmah : tempat bertemunya nabi Adam dan Bunda Hawa
46.  Masjid yang pertama d bangun Rosul : masjid Quba
47.  Masjid 2 kiblat ( Al Aqsa & Ka’bah) : masjid Qiblatain
48.  Masjid tempat hukuman pancung : masjid Qishos
49.  Tanazul : memisahkan diri dari rombongan haji
50.  Sholat saat wukuf arafah : dluhur dan ashar jama’ taqdim
51.  Ummul mukminin ( ibu kaum mukmin ) : siti aisyah
52.  Istri rosul yg dimakamkan di Baqi : aisyah, hafsah, saudah
53.  Khadijah di makamkan di mekkah, maimunah di sarif
54.  Sahabat dan keluarga Rosul yg dimakamkan di Baqi : usman bin affan, ibrahim, fatimah az zahra, ruqayah, zaenab, umi
kulsum, halimatus sa’diyah
55.  Ijma : kesepakatan ulama menentukan hukum berdasar Al Qur’an dan hadits

IV.              KESEHATAN HAJI
1.      BKJH : Buku Kesehatan Jama’ah Haji
Buku catatan riwayat kesehatan dan hasil pemeriksaan kesehatan jama’ah haji.
2.      Kategori kesehatan jama’ah haji : mandiri, observasi, pengawasan, tunda
3.      Yang di larang untuk berhaji :
a.       Gangguan jiwa
b.      PPOK stadium lanjut
c.       TB paru BTA (+).
d.      Gagal ginjal stadium 4
e.       Penyakit jantung stadium 4
f.       Penyakit yg dilarang terbang : kehamilan ˂ 14 minggu dan ˃ 26 minggu, conjunctivitis, cacar, HB ˂ 10, PES
4.      Kehamilan yang boleh berangkat haji adalah 14-26 minggu saat terbang dan telah divaksinasi meningitis.
5.      Kontra indikasi Meningitis : kehamilan
6.      Mers Cov : Middle East Respiatory Sindrom Coronavirus
Gejala :
a.        Demam, batuk, nafas pendek, gastroistestinal, S ˃ 38,
b.      tachypneu
c.       Gejala muncul 2-10 hari setelah terpapar
7.      Penanganan MersCov : penderita di isolasi & rujuk RS
8.      Heat stroke : stroke karena sengatan panas
Gejala :
a.       Suhu tubuh ˃ 40 ᵒC
b.      Berkeringat
c.       Sakit kepala
d.      Kulit merah dan kering
e.       Respon melambat
f.       Nadi naik
g.       Perubahan status mental : bingung
h.      Mual, munath
i.        Nafas cepat
j.        Pingsan
9.      Penanganan heat stroke :
a.       Bawa ke ruang AC
b.      Kompres dingin/ es
c.       Selimuti dengan selimut basah
d.      Minum air dingin non alkohol dan non cafein
10.  Warna gelang Risti jama’ah haji
a.       Hijau : umur ˃ 60 th tanpa penyakit
b.      Kuning : umur ˂ 60 th dengan penyakit c.       Merah : umur ˃60 th dengan penyakit
11.  Penyakit penerbangan jarak jauh :
a.       DVT : deep vein trombosis : sumbatan pembuluh darah vena
Cegah : olahraga ringan
b.      Jat lag : lelah fisik & mental, dehidrasi, penurunan energi, gangguan tidur
c.       Ear barotrauma : sakit telinga akibat perbedaan tekanan udara.
Gejala : sakit telinga, vertigo, muntah
d.      Dekompresi
e.       Dehidrasi
f.       Penyakit ketinggian
12.  Laporan visitasi : nama jama’ah, umur, no.paspor, kloter,diagnosa, pengobatan
13.  Vaksin meningitis : ACYW-135, menveo meningococal, mencevax
14.  ICD X sistem endokrin : E, Musculoskeletal : M, sistem pencernaan : K, sistem pernafasan : J,
15.  COD RS arab saudi : dokter BPHI & dokter kloter
16.  Visi Puskeshaji : masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
17.  RJP dapat dilakukan oleh 1-2 orang dg perbandingan kompresi 30:2

Anda mungkin juga menyukai