Anda di halaman 1dari 107

KEBIJAKAN PEMBINAAN PELAYANAN DAN

PERLINDUNGAN JEMAAH HAJI

Oleh :
Sri Ilham Lubis
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri

Disampaikan pada Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji


dan Umrah di Hotel UTC Semarang
DASAR HUKUM
1. UU Republik Indonesia No 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji
2. PP No 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU nomor 13 tahun
2008 tentang Penyenggaraan Ibadah Haji;
3. PMA No 80 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas PMA No.10
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama;
4. Peraturan Menteri Agama RI No. 9 Tahun 2016 tentang
Penyediaan Barang/Jasa dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji di
Arab SAudi;
5. Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler;
6. Ta’limatul Hajj (Peraturan Perhajian Kerajaan Arab Saudi)
TIGA PILAR PENY. HAJI

PEMBINAAN

PELAYANAN

PERLINDUNGAN
PELAYANAN HAJI

Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan tugas nasional dan


menjadi tanggung jawab Pemerintah yang dikoordinasikan oleh
Menteri Agama (UU Nomor 13 TAHUN 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji).

1. Kuota, Pendaftaran, Pelunasan


2. Bimbingan Jemaah Haji
3. Administrasi dan Dokumen Haji
4. Transportasi Jemaah Haji
PENYELENGGARAAN 5. Akomodasi
HAJI
6. Katering
7. Kesehatan Jemaah Haji
8. Keamanan dan Perlindungan
Jemaah Haji

4
Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2016

Perkembangan IKJHI 2010-2016


83.31 83,83
82.69 82.67
81.45 81.32 81.52

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Berdasarkan hasil
Tahun IKJHI survei, IKJHI tahun
2010 81,45
2016 sebesar
2011 83,31 83,83%, dengan
2012 81,32 kriteria
2013 82,69 Memuaskan (di
2014 81,52 atas standar)
2015 82,67
2016 83,83

5
HASIL SURVEY SKJHI TAHUN 2017
Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia Tahun 2017

92
100%

Sangat 88.23
87.72 87.38
1,02 poin 88 86.45
Memuaskan 85.70 85.31
84,46
85% 84
84,85 81,45
83,83 Memuaskan
80
78,09
75%
75.55
76
Sesuai
72
65%
68

0
2016 2017
PENDAFTARAN

• Pendaftaran jemaah haji dibuka setiap hari


kerja sepanjang tahun;
• Jemaah haji berhak mendapatkan nomor porsi
setelah menyelesaikan proses administrasi dan
pembayaran setoran awal BPIH.
PELUNASAN
• Setiap jemaah haji yang nomor porsinya masuk dalam kuota tahun
berjalan berhak untuk melakukan pelunasan BPIH;
• Setiap jemaah haji yang telah melakukan pelunasan BPIH berhak
diberangkatkan;
• Jemaah haji lanjut usia 75 tahun ke atas yang nomor porsinya masuk
dalam kuota tahun berjalan dapat mengajukan pendampingan sesuai
dengan ketentuan;
• Jemaah haji lanjut usia 75 tahun ke atas yang telah memiliki porsi
minimal 2 tahun, berhak untuk melunasi jika masih tersedia kuota
setelah pelunasan tahap pertama dan dapat mengajukan
pendampingan sesuai ketentuan;
• Setiap jemaah haji yang nomor porsinya masuk dalam kuota tahun
berjalan dapat mengajukan penggabungan mahram (istri/suami dan
orang tua/anak) jika masih tersedia sia kuota setelah pelunasan
tahap pertama sesuai ketentuan;
• Jemaah haji yang masuk dalam porsi cadangan berhak berangkat
apabila masih tersedia sisa kuota setelah pelunasan tahap kedua
sesuai dengan nomor urut porsi.
KEBIJAKAN BARU PENGISIAN KUOTA

TAHAP PERTAMA TAHAP KEDUA


••Jemaah Lunas Tunda ••Diberikan Jemaah yang sudah berhaji
••Kuota Tahun masuk dalam porsi 1439H/2017M
1439H/2018M ••Gagal sistem pada tahun sebelumnya
••Ditambah 5% Jemaah ••Jemaah lansia minimal berumur 65
cadangan daftar tunggu tahun
1440H/2019M ••Penggabungan mahrom, suami istri,
dan anak orang tua
••Pemanfaatan porsi Jemaah yang
meninggal dunia oleh ahli waris
PEMBATALAN
• Setiap jemaah haji yang sudah terdaftar
berhaQ melakukan pembatalan dan
memperoleh pengembalian BPIH;
• Pelaksanaan proses pembatalan dan
pengembalian BPIH dilakukan melalui Kantor
Kementerian Agama, Ditjen PHU, dan BPS
BPIH.
DOKUMEN
• Setiap jemaah haji berhak memperoleh
layanan pembuatan pasport dan visa;
• Setiap jemaah haji berhak memperoleh
penggantian biaya paspor bagi yang
berangkat tahun berjalan.
ASRAMA HAJI

• Jemaah haji mendapatkan layanan akomodasi


selama 24 jam;
• Jemaah haji mendapatkan layanan katering (3 kali
makan dan 3 kali snack);
• Jemaah haji mendapatkan pelayanan administrasi
dan perbekalan jemaah haji (Paspor, visa, gelang,
dan living cost);
• Jemaah haji mendapatkan pelayanan keimigrasian
dan bea cukai;
• Jemaah haji mendaptkan air zam-zam sebanyak 5
liter Di Debarkasi
KEBIJAKAN BIMBINGAN IBADAH DAN
PROSPEK PENGEMBANGAN PROGRAM
DASAR HUKUM
PEMBINAAN

•Pasal 29 ayat (1) Dalam rangka Pembinaan Ibadah


UU NO 13/2008 Haji Menteri Menetapkan:
BAB VII Pasal 29 •a. Mekanisme dan Prosedur Pembinaan Ibadah Haji dan
dan 30 •b. Pedoman Pembinaan, tuntunan manasik, dan
panduan perjalanan Ibadah Haji.

• Pasal 29 ayat (2) Pembinaan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa
Lanjutan memungut biaya tambahan dari Jemaah haji di
luar BPIH yang telah ditentukan

• Dalam rangka Pembinaan Ibadah Haji, Masyarakat dapat


memberikan bimbingan ibadah haji, baik dilakukan secara
perorangan maupun dengan membentuk kelompok bimbingan.
Pasal 30 • Ketentuan lebih lanjut mengenai bimbingan Ibadah Haji oleh
Masyarakat sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri
PEMBINAAN
• Jemaah haji yang masuk kota tahun berjalan diberikan paket buku
manasik haji sebelum pelaksanaan Bimbingan Manasik;
• Jemaah haji yang telah melunasi BPIH diberikan bimbingan
manasik haji sebelum keberangkatan, di perjalanan dan selama di
Arab Saudi;
• Selama di embarkasi, jemaah haji memperoleh pemantapan
praktek bimbingan manasik dan perjalanan haji serta pemantapan
bersama perangkat kloter (TPHI, PTIHI, TKHI, KARU dan KAROM);
• Dalam perjalanan jemaah haji mendapatkan bimbingan selama
berada dalam pesawat yang dilakukan oleh TPIHI;
• Selama berada di Arab Saudi, jemaah haji mendapatkan
pemantapan bimbingan ibadah haji dan pendampingan
pelaksanaan ibadah yang dilakukan oleh TPIHI dan PPIH Arab
Saudi;
• Bagi Jemaah haji yang sakit dan tidak dapat melaksanakan wukuf
di Arafah akan disafariwukufkan dan bagi yang meninggal atau
sakit tergantung alat/di ICU akan dibadalhajikan;
• Materi bimbingan meliputi manasik haji, pelayanan dan
perjalanan, kesehatan, hak dan kewajiban jemaah, adat istiadat
Arab Saudi, arbain dan ziarah, serta perlindungan jemaah haji.
BIMBINGAN IBADAH DI BANDARA

Pemberian Informasi
terkait Ziarah dan
Gel I sholat Arbain
Bandara
Madinah Memantau
BIMBINGAN pelaksanaan Ihram
IBADAH DI dari Miqat Bir Ali
BANDARA

Memantau Ihram dari


Gel II Bandara Jeddah
Bandara Jeddah

Mengingatkan kembali
perkara yang
berkaitan dengan
manasik
Proses Pelaksanaan Umrah Wajib
(Tawaf, Sai, Dan Tahalul)

Melakukan Konsultasi Dan Visitasi


(Kunjungan Ke Pemondokan Dan KKHI)
PELAKSANAAN
BIMBINGAN IBADAH
DI MAKKAH

Melakukan konsultasi terkait masalah


Ibadah di daker

Membuka layanan konsultasi via whats


upp dan twitter
KEGIATAN VISITASI
BIMBINGAN DI SEKTOR
1. POLA BIMBINGAN JEMAAH TERSTRUKTUR

Volume Kegiatan Bimbingan


• Dilaksanakan sebanyak 10 (sepuluh) kali pertemuan yaitu 8 (delapan)
1 kali pertemuan di Kecamatan dan 2 (dua) kali di tingkat Kab/Kota
• Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 4 jam Pelajaran (JPL). Setiap 1 JPL
= 60 (enam puluh) menit.

Materi bimbingan manasik


2 • Manasik ibadah (Perjalanan, Kesehatan dan Kebijakan)
• Praktek Pelaksanaan Ibadah

Metode Pembelajaran
3 • Andragogi, Ceramah, Tukar Pengalaman
• Non Struktural (Non Kelas), Mix Based Dialogies
2. POLA BIMBINGAN JEMAAH
MODEL BIMBEL

UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2013 PASAL


26 AYAT (4) BERBUNYI:
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan
belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan
pendidikan yang sejenis.
DASAR HUKUM

Pp Nomor 79/2012 Pasal 15 ayat (1) berbunyi :


Selain bimbingan Jemaah haji yang diberikan oleh pemerintah
sebagaimana pasal 14, Jemaah haji sebelum keberangkatan dapat
menerima bimbingan haji yang diselenggarakan oleh masyarakat,
baik secara perorangan maupun kelompok bimbingan, atas biaya
Jemaah haji.
KEBIJAKAN BIMBINGAN PETUGAS HAJI
1. PEMBINAAN PETUGAS HAJI REGULER

UU No. 13 Tahun 2008 tentang


penyelenggaraan Ibadah Haji Pasal 11,
DASAR HUKUM ayat (1) dinyatakan bahwa Menteri Agama
membentuk Panitia Penyelenggaraan
Ibadah Haji (PPIH) di tingkat pusat, di
daerah yang memiliki embarkasi, dan di
Arab Saudi.

JENIS PETUGAS

KLOTER NON KLOTER

1 Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) PNS KEMENTERIAN INSTANSI


2 Tim Pembimbingan Ibadah Haji AGAMA YANG TERKAIT/MUQIMIN
Indonesia (TPIHI) STATIONARE
3 Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
4 Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD)
5 Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD)
2. PEMBINAAN PETUGAS HAJI KHUSUS

UU No. 13 Tahun 2008 Pasal 38 menyatakan


bahwa selain penyelenggaraan ibadah haji
DASAR HUKUM regular, penyelenggaraan ibadah haji dapat
dilakukan secara khusus.

Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK)


yang dulu dikenal ONH plus. Pemyelenggara
ibadah haji khusus ini adalah biro perjalanan
PELAKSANA HAJI umrah yang memperoleh izin operasional
KHUSUS dari Menteri Agama untuk
menyelenggarakan ibadah haji dengan
pengelolaan, pembiayaan, dan pelayanan
secara khusus
2. PEMBINAAN IBADAH UMROH

UU No. 13 Tahun 2008 Pasal 43


menyatakan, bahwa perjalanan ibadah
umrah dapat dilakukan secara
DASAR HUKUM
perseorangan atau rombongan melalui
penyelenggaraan perjalanan ibadah
umrah oleh pemerintah dan/atau biro
perjalanan wisata yang ditetapkan oleh
Menteri Agama.

Biro travel yang telah memiliki izin


MITRA PEMERINTAH
DALAM PEMBINAAN resmi untuk melakukan ibadah umroh,
UMROH berkoordinasi tetap dengan pemerintah
dalam pelaksanaan pembinaan dan
bimbingan ibadah umroh
TA’LIMATUL HAJI
Taklimatul Haji
Regulasi yang dikeluarkan Kementerian Haji Arab Saudi yang berisi
aturan-aturan dasar penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi
menyangkut:
1. Pengorganisasian,
2. Kewajiban pemangku kepentingan (stake holder) haji di Arab saudi
serta
3. Prosedur dan ketentuan dasar yang harus diikuti oleh kantor
urusan haji/representasi penyelenggara ibadah haji.

Taklimatul Haji diperbaharui setiap tahun dalam MoU (Naskah


Kesepahaman) Persiapan Haji yang ditandatangani oleh Menteri
Haji Arab Saudi dengan Menteri Agama/pihak yang
bertanggungjawab dalam penyelenggaraan ibadah haji dari
negara pengirim jemaah.

27
STRUKTUR ORGANISASI HAJI ARAB SAUDI

LAJNAH AL ‘ULYA
MENDAGRI

LAJNAH
ALMARKAZIYAH
GUB MAKKAH

LANAH
TANFIDZIYAH
MENTERI HAJI

MAKTAB NAQABAH
MUASSASAH MUASSASAH MAKTAB
WUKALA AMMAH
MUWAHHAD THAWWAFAH ADILLA ZAMAZIMAH
LISSAYARAT

MAKTAB-
MAKTAB

28
1. WIZAROTUL HAJJ
Kementerian Haji (memiliki cabang di Mekah,
Madinah, Jeddah, Riyadh, Masyair dan pintu-pintu
gerbang kedatangan dan pemulangan).
2. MUASSASAH ATTHAWWAFAH
Lembaga swasta yang resmi ditunjuk pemerintah
untuk melayani jamaah yang datang dari luar
negeri selama berada di mekah.
3. MUASSASAH ADILLA’
Lembaga swasta yang resmi ditunjuk pemerintah
untuk melayani jamaah yang datang dari luar
negeri selama berada di madinah.
4. MAKTAB WUKALA MUWAHHAD
Lembaga swasta yang resmi ditunjuk pemerintah
untuk menyambut kedatangan dan melepas
kepulangan jamaah haji dari luar negeri di pintu-
pintu gerbang kedatangan dan kepulangan.
5. MAKTAB ZAMAZIMAH
Instansi yang berwenang menyediakan air zam-
zam kepada jamaah haji di pintu-pintu
kedatangan, di pemondokan dan pusat
pemberangkatan jamaah haji.
6. NAQABAH AMMAH LISSAYYARAT
Assosiasi yang mengawasi perusahaan angkutan
yang mengangkut jamaah haji antarkota perhajian
dan masyair.
ž BATAS WAKTU KEDATANGAN
Ø kedatangan jamaah haji dimulai tanggal 1
dzulqa’dah dan berakhir tanggal 4 dzulhijjah
(cloosing date).
Ø bagi yang menggunakan penerbangan Saudia
diberikan waktu cloosing date tanggal 6 dzulhijjah.

ž MASA BERLAKU VISA HAJI DAN BATAS KEPULANGAN


Masa berlaku visa haji sampai dengan 15 Muharram
tidak dapat diperpanjang dan tidak diizinkan
memasuki selain kota jedah, mekah dan madinah.
Jenis Pelayanan yang Diberikan Biaya
Pelayanan Muassasah Mutawwif di Makkah, Muassasah
Adilla di Madinah, Maktab Wukala di Jeddah, Maktab
Zamazimah di Makkah sesuai dengan peraturan yang SR 294
telah ditetapkan.

Sewa kemah di Arafah dan Mina (termasuk akomodasi,


air, listrik, kebersihan, keamanan, karpet, kipas angin
di Arafah dan AC di Mina). SR 300

Jumlah= SR 594
No. Keterangan Rute Biaya
1 Biaya transportasi jamaah haji yang tiba melalui Jeddah – Madinah SR 97,50
Bandara KAAIA Jeddah, atau Pelabuhan Jeddah dan Madinah – Makkah SR 127,50
ingin berziarah ke Madinah sebelum haji. Makkah – Masyair SR 360,00
Makkah – Jeddah SR 30,00
Jumlah = SR 615,00
2 Biaya transportasi jamaah haji yang tiba melalui Jeddah – Makkah SR 30,00
Bandara KAAIA Jeddah, atau Pelabuhan Jeddah dan
ingin berziarah ke Madinah sesudah Haji. Makkah-Masyair-Makkah SR 360,00
Makkah – Madinah SR 127,50
Madinah – Jeddah SR 97,50
Jumlah = SR 615,00
5 Biaya transportasi jamaah haji yang datang melalui Jeddah – Makkah SR 30,00
Bandara KAAIA Jeddah dan ingin berziarah ke Makkah – Masyair –
Madinah setelah haji, kemudian bertolak ke Tanah SR 360,00
Makkah
Air dari Madinah. Makkah – Madinah SR 127,50
Madinah – Bandara AMAA SR 10,00
Jumlah = SR 527,50
8 Biaya transportasi jamaah haji yang datang melalui SR
Bandara AMAIA Madinah. Bandara AMAA – Madinah
10,00
(atau sebaliknya)
Madinah – Makkah SR 127,50
Makkah – Masyair –
SR 360,00
Makkah
Makkah – Jeddah SR 30,00
Jumlah = SR 527,50
ž MAKTAB WUKALA
- Menyambut kedatangan jamaah haji di
pintu-pintu masuk baik melalui darat, laut
maupun udara
- Menerima dan memeriksa paspor jamaah
haji
- Mengangkut barang-barang jamaah
- Berkoordinasi dengan misi-misi haji dan
muassasah thawwafah untuk
memberangkatkan jamaah
- Berkoordinasi dengan Naqabah dalam
penyiapan kendaraan
- Memungut biaya pelayanan sesuai dengan yg
ditetapkan (utk jamaah furada/pribadi
dibayar langsung di pintu-pintu kedatangan)
- Mengusahakan agar dlm 1 bus tidak
bercampur lebih dari 1 warganegara
- Mengusahakan agar barang-barang jamaah
berangkat bersama jamaah
- Memproses pengurusan jamaah wafat
- Memantau kondisi jamaah
ž MUASSASAH ADILLA
- Berkoordinasi dengan misi-misi haji untuk
menentukan dan mendistribusikan jamaah pada
majmuah ke pemondokan sesuai dengan jadwal
- Menyambut kedatangan jamaah dan memberikan
informasi dan pengarahan di pos-pos masuk kota
Madinah
- Mengurus keamanan dan kenyamanan jamaah
- Berkoordinasi dengan Naqabah untuk penyediaan
angkutan
- Memeriksa dan menyimpan paspor jamaah
- Memproses pengurusan jamaah wafat
- Memantau kondisi jamaah
ž MUASSASAH THAWWAFAH
- Menyambut kedatangan jamaah dan
memberikan informasi dan pengarahan di
pintu-pintu masuk kota Mekah
- Menyediakan pembimbing pada setiap bus
menuju pemondokan yang telah ditentukan
- Menempatkan jamaah pada pemondokannya
masing-masing
- Bekerjasama dengan misi haji dan instansi
terkait lainnya dalam mengurus jamaah
- Memeriksa dan menyimpan paspor jamaah
- Memproses pengurusan jamaah wafat
- Memantau kondisi jamaah
ž MUASSASAH THAWWAFAH DI MASYA’IR
- Menyiapkan kemah bagi jamaah haji
- Berkoordinasi dengan Naqabah dalam
penyiapan angkutan
- Menyediakan pembimbing bus menuju
masya’ir
- Menyediakan listrik,air, kebersihan dan
kebutuhan lainnya
- Membuat papan-papan petunjuk
- Memproses pengurusan jamaah wafat
- Memantau kondisi jamaah
ž MAKTAB ZAMAZIMAH
- Memberikan air zamzam kepada jamaah
haji di pos-pos penyambutan sebanyak 1
kemasan 0,65 liter saat kedatangan, 1
kemasan 1,5 liter saat keberangkatan
menuju tanah air dan 1 liter untuk setiap
orang setiap hari selama di pemondokan
Mekah
- Menyiapkan air zamzam di masya’ir
- Memantau dan mengawasi pendistribusian
air zamzam.
ž NAQABAH AMMAH
LISSAYYARAT
- Menyediakan
sarana angkutan
jamaah dan
sarana
penunjang
lainnya

- Menegaskan kepada perusahaan angkutan


agar menyediakan kendaraan dalam jumlah
yang cukup dan memenuhi standar
keamanan
- Mengawasi perusahaan agar tidak membebani
pengemudi dengan pekerjaan yang melebihi
kemampuannya

- Mewajibkan
perusahaan
menanggung ganti
rugi koper yang
hilang

- Mengawasi kedisiplinan perusahaan angkutan


MoU 1439H/2018M

Setiap tahun Pemerintah Arab Saudi mengundang Menteri


Agama untuk membahas persiapan Penyelenggaraan Ibadah
Haji Tahun berjalan
MoU Berisikan antara lain:
1. Penetapan Kuota Jemaah Haji Indonesia.
2. Mekanisme Kedatangan dan Keberangkatan Jemaah Haji
Indonesia di Bandara PMAIA Madinah dan KAAIA Jeddah.
3. Jadwal melontar jumrah, mekanisme pembayaran general
service bagi Muassasah dan Naqabah Sayyarat.
4. Peraturan angkutan jemaah haji, perumahan, persyaratan
kesehatan, pemberangkatan dari mina, kedatangan jemaah
haji khusus bimbingan jemaah, dan penjelasan tentang
pengenalan sistem jalur elektronik Haji, dan pembukaan
rekening bank untuk kantor urusan jemaah haji
46
KUOTA JEMAAH HAJI INDONESIA
TAHUN1439H/2018M

Sesuai penerapan keputusan menteri luar negeri


negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) tahun
1987M tentang penetapan prosentase jemaah haji,
yaitu 1.000 (seribu) jemaah per 1.000.000 (satu juta)
penduduk negara yang terkait, dan karena
keterbatasan luas wilayah Masyair Muqaddasah
khususnya (wilayah) Mina, ketidak mampuan
menampung jemaah haji Baitullah Alharam dalam
jumlah besar tanpa pengaturan dan pembatasan
jumlah, dan berdasarkan sensus resmi jumlah penduduk
muslim warga negara Republik Indonesia tahun 1439H
bertepatan tahun 2017M diperkirakan sebanyak 221.000.000
jiwa, kedua belah pihak menyepakati hal-hal berikut:
KUOTA JEMAAH HAJI INDONESIA
TAHUN1439H/2018M
Kuota yang ditetapkan untuk jemaah haji Republik Indonesia 221.000 jemaah
Sebanyak

Pihak Indonesia menentukan bahwa jumlah jemaah haji 221.000 jemaah


Indonesia yang akan datang menunaikan ibadah haji dari
Indonesia tahun ini 1439 H sebanyak
Penyelenggaraan kedatangan jemaah haji melalui Kantor 204.000 jemaah
Urusan Jemaah Haji Indonesia sebagai perwakilan resmi
Pemerintah Indonesia, sebanyak
Penyelenggaraan kedatangan jemaah haji melalui perusahaan 17.000 jemaah
pariwisata di bawah pengawasan langsung Kantor Urusan
Jemaah Haji Indonesia sebagai perwakilan resmi Pemerintah
Indonesia, sebanyak
Jumlah petugas administrasi dan kesehatan Kantor Urusan 4.100 orang
Jemaah Haji Indonesia yang dibebaskan dari pembayaran
general fee dalam batas jumlah yang disebutkan pada jadwal
ini dengan catatan bahwa mereka sama sekali tidak memiliki
status diplomatik.
MEKANISME KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN
JEMAAH HAJI INDONESIA DI ARAB SAUDI

TAHAP • Bandara KAAIA Jeddah 50%


KEDATANGAN Pintu • Bandara PMAIA Madinah 50%
Masuk

TAHAP • Bandara KAAIA Jeddah 50%


KEBERANGKATAN • Bandara PMAIA Madinah 50%
Pintu
Keluar
USULAN PENINGKATAN PADA MOU
1439H/2018M
Minimal Space
di Mina
1,6m2/Jemaah
Jemaah Haji Penentuan
Furoda tidak Waktu
ditempatkan maksimal
di Tenda Haji perolehan
Indonesia informasi dan
Langkah luas tenda dari
muassasah
Perbaikan

Integrasi Sistem Dispensasi visa


untuk berbayar bagi
kemudahan petugas yang
dan kecepatan sebelumnya
proses imigrasi sudah pernah
di Arab Saudi berhaji
ALUR REQUEST VISA BERBASIS E-HAJJ

Penyusun
Input Data Group
Jema’ah (Kloter)
Penyusun Approval
Paket Muasassah
Pelayanan
Input
Kontrak
Pelayanan

Printing Approval Approval


Visa MoFA MoHaj
HAJI KHUSUS
— Penyelenggara haji khusus harus memiliki izin
— Jumlah jamaah minimal 50 orang
— Pengajuan visa dilengkapi dengan barcode
sebagai bukti telah melakukan kontrak
pemondokan jamaah, kontrak pelayanan
masya’ir, kontrak transportasi dan membawa
surat pengantar dari Kementerian Haji bahwa
perusahaan tsb telah memenuhi persyaratan
— Petugas yang menandatangani kontrak harus
datang bersama jamaah
— Perusahaan harus disiplin terhadap kontrak
— Perusahaan dilarang memberangkatkan jamaah
apabila belum memiliki kontrak yang masih
berlaku
KETENTUAN UMUM

— Kementerian Haji wajib memantau pergerakan


jamaah haji
— Kementerian Haji wajib memeriksa kendaraan
pengangkut jamaah haji
— Kementerian Haji wajib mengambil tindakan
yang diperlukan dalam upaya menertibkan
penyelenggaraan ibadah haji
— Perusahaan pariwisata hanya diperbolehkan
melakukan kontrak dengan jamaah asal
negaranya
— Seluruh KBSA agar menyebarluaskan peraturan ini
EDARAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

— Jamaah haji dilarang membawa dan


menyebarkan buku-buku, gambar dan
sejenisnya yang bermuatan politik dan
propaganda yang dapat mengganggu
pelaksanaan ibadah
— Jamaah haji dilarang membawa dan
mengedarkan barang-barang terlarang
— Kementerian Dalam Negeri bertanggung
jawab terhadap keamanan setiap tamu yang
berkunjung ke Baitullah.
Flow charts of Indonesian Hujjaj
through gate international 1A &
gate L.0 (zero) without transit
55
Flow charts of Indonesian Hujjaj
through Gate Hajj and transit in the
waiting room
56
PENINGKATAN LAYANAN DI BANDARA AMMA MADINAH

• Identitas pemilik kursi roda


distandarisasikan (sosialisasi sejak di tanah
air di bimbingan manasik)
• Peningkatan kordinasi dengan Maktab
Wukala dan Naqabah (penanganan bagasi,
dokumen, bus)
• Penyediaan ruang transit (Pavilion ) khusus
untuk jemaah haji Indonesia dalam rangka
pengaturan jemaah, dokumen dan bagasi
serta kursi roda sebelum jemaah haji
diberangkatkan ke hotel
57
LAYANAN AKOMODASI, KATERING
DAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI
REGULER TAHUN 2017
PROSES PENYEDIAAN AKOMODASI

59
KEBIJAKAN PENYEDIAAN AKOMODASI
u Regulasi penyediaan mengacu pada Peraturan Menteri Agama
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penyediaan Barang/Jasa
Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Saudi
u Penyediaan Akomodasi memenuhi standar kelayakan yang
memperhatikan aspek: kesehatan, keamanan, kenyamanan,
kemudahan akses
u Wilayah Akomodasi terdiri dari 6 wilayah : Misfalah/Nakasyah,
Jarwal/Biban, Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Aziziah
u Dengan adanya kebijakan pengenaan PPN sebesar 5%,
kenaikan harga BBM dan TDL, trend harga sewa akomodasi
berpotensi mengalami kenaikan, sehingga terbuka
kemungkinan untuk perluasan wilayah akomodasi dengan tetap
mengacu pada standar kualitas, wilayah, harga, jarak serta
memperhatikan kemudahan akses transportasi dan distribusi
katering
Lanjutan

u Penyediaan akomodasi disediakan untuk : Jemaah Haji, Petugas


Kloter, PPIH Arab Saudi, Layanan Sektor & Kesehatan
u Jarak Akomodasi di Makkah Maksimal 4.500 meter, di Madinah
1.000 meter
u Sistem sewa Akomodasi di Madinah menggunakan sistem
Kombinasi Blocking time dan Full time
u Sebagian akomodasi di makkah yang sudah disewa adalah
hotel yang sudah di repeat order dan hotel yang sudah di sewa
multi years (musim jamak)
u Penempatan jemaah di Makkah menggunakan kapasitas
berdasarkan Tamtir/Taksir
u Penempatan jemaah di kamar hotel dipisah antara laki-laki dan
perempuan
u Layanan Akomodasi meliputi: Tahmil & Tanzil, air minum jemaah,
layanan ziarah (Madinah), penggantian sprei, dll
KRITERIA STANDAR WILAYAH

— Mudah dikenali secara umum oleh jemaah haji


— Memiliki kemudahan akses transportasi ke Masjidil
Haram/Masjid Nabawi
— Memiliki rumpun akomodasi ( memiliki kedekatan
lokasi dengan akomodasi lainnya)
— Memiliki kemudahan akses untuk pendistribusian
katering
— Tidak berada di lingkungan yang kumuh
— Tidak berada di lokasi jalan yang sempit
— Meminimalisir wilayah akomodasi di Makkah dalam
rangka memudahkan pengawasan dan
memaksimalkan pelayanan jemaah haji
STANDAR PENYEDIAAN AKOMODASI

— Standar Administrasi adalah dokumen yang menjelaskan


mengenai kepemilikan, manajemen, dan spesifikasi
akomodasi.
— Standar Wilayah adalah lokasi yang mudah dikenali secara
umum oleh jemaah haji dan memiliki kemudahan akses
transportasi dan distribusi katering
— Standar Jarak adalah jarak terjauh dari masjidil harram
— Standar Kualitas
— Standar Harga
Sistem Sewa Akomodasi Madinah

u Sistem sewa menggunakan pola kombinasi antara Full Time


(musim penuh) dengan Blocking Time;
u Sewa Full time secara penuh memiliki konsekuensi harga yang
lebih tinggi dikarenakan ketersediaan hotel yang terbatas di
wilayah Markaziah;
u Kelemahan sewa Blocking Time: Sering menjadi kendala
proses pemaketan yang berakibat terkendalanya proses
pemvisaan, Penempatan jemaah dikendalikan oleh
penyedia, Pemecahan penempatan jemaah tidak terkontrol,
Sering menjadi kendala terpenuhinya sholat arbain (salah
satunya perubahan jadwal penerbangan)
NM

NM
Ja
1.
Gharbiah Syimaliah

Nabawi

NM
Janubiah
AKOMODASI
MADINAH

JARAK JEMAAH

Terdekat: 10 m 95 % ≤ 650 m
Terjauh: 1.200 m 5 % > 650 m

HOTEL BUS SHALAWAT

144 Hotel Disediakan bagi


2 hotel cadangan jemaah > 1 km

MASA TINGGAL

8,5 hari
(40 waktu sholat)
GELOMBANG 1
Dzulqa’dah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8
FULL MUSIM BLOCKING FULL MUSIM
FULL 2X 37.538 KPST
1 2
B
T
BLOCKING TIME 27.245 KPST

FULL 2X 37.359 KPST


3 4 B
T

FULL MUSIM BLOCKING FULL MUSIM


BLOCKING TIME 29.288 KPST
Dzulhijjah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Muharram 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4

GELOMBANG 2

penggunaan hotel “full musim” dengan 4x penempatan.


kekurangan kapasitasnya dengan sistem “blocking time” karena hanya dapat dilakukan 1x penempatan
KETENTUAN PEMONDOKAN
— Rumah yang disewakan harus memenuhi ketentuan yang
dikeluarkan Baladiyah
— Penyewaan dilakukan oleh pemiliknya atau yang mewakili
dengan jamaah haji atau yang mewakili
— Kontrak dilakukan secara langsung tanpa perantara
— Muassasah tidak boleh melakukan penyewaan
— Muassasah tidak boleh mengambil keuntungan dari
penyewaan rumah
— Harga berdasarkan kesepakatan sesuai hasil tawar
menawar
— Pemilik rumah wajib memenuhi seluruh fasilitas pelayanan,
apabila pemilik tidak memenuhi kewajibannya, misi haji
dapat melakukan pemenuhan atas tanggung jawab pemilik
— Agar pemilik dan penyewa disiplin melaksanakan kontrak
— Kementerian Haji melakukan pengawasan terhadap
penempatan dan pemenuhan point-point kontrak
PETA
Terjauh 4.350 Meter
AKOMODASI MAKKAH
SYISYAH
8 7
Terjauh 3.885 Meter
9
JARWAL 1 RAUDHAH
0
Terjauh 2.010 Meter 6

3 5
AKOMODASI MAKKAH
Terjauh 2.970 Meter Terjauh 4.398 Meter
• Hotel: 155 + 3 1 2 AZIZIAH
(cadangan) MAHBAS JIN
4
• Wilayah: 6
• Sektor: 11 + 1
(khusus)
• Maktab : 70 maktab
• Jarak Terdekat :
963m Terjauh 2.335 Meter
• Jarak Terjauh :
11 MISFALAH
4.398m

69
Kantor Sektor di Makkah

Sektor 1, Sektor 2, Sektor 3, Sektor 4,


Shafwat al Bait Arkan Bakkah Barkat Burhan Grand Al Aseel
(3.154) (5.273) (1.566) (3.107)
Mahbas Jin Mahbas Jin Mahbas Jin Aziziah
KONDISI PEREKONOMIAN DI ARAB SAUDI SAAT INI

„ Kenaikan bahan bakar (BBM) awal Januari 2018


Bahan Bakar Harga (SAR)/liter Kenaikan

2017 2018
Octane 95 0.90 2.04 126%
Octane 91 0.75 1.37 82 %

Sumber : http://www.arabianbusiness.com/culture-society/386730-arabia-hikes-the-price-of-petrol

„ Kebijakan baru pengenaan pajak pertambahan


nilai (PPN) sebesar 5% untuk semua jenis
barang dan jasa per 1 Januari 2018
(https:/www.vat.gov.sa/en)

„ Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) di Arab Saudi


(https://www.se.com.sa/en/customers/pages/Tarif
Rates.aspx)
71
PENINGKATAN LAYANAN
KATERING

72
KEMASAN MENU MAKAN

73
PENYEDIAAN KONSUMSI DI BANDARA JEDDAH

• diberikan 1 (satu) boks sesuai


Fase dengan menu yang ditentukan,
dan didistribusikan diatas bis
kedatangan ketika jemaah haji berangkat
menuju Makkah.

• Diberikan 1 boks sesuai dengan


Fase menu yang ditentukan, dan
didistribusikan di area
pemulangan peristirahatan di Bandara King
Abdul Aziz Jeddah.

74
PENDISTRIBUSIAN

– Mulai tahun ini jemaah haji akan diberikan


tambahan 1 botol air minum ketika tiba di
bandara KAIA Jeddah
– Katering didistribusikan oleh petugas
katering ke masing-masing ketua rombongan
di dalam bus sebelum keberangkatan ke
Mekkah
– Ketua rombongan menghitung jumlah boks
makanan sesuai dengan jumlah jemaah dan
menandatangai berita acara tanda terima
makan

75
PENYEDIAAN KONSUMSI DI MADINAH

1. Selama di Madinah jemaah diberikan makanan :


§ Konsumsi selama di Madinah sebanyak-
banyaknya 18 kali makan
§ Diberikan snack pagi : croisant isi dan cup
cake
§ Diberikan 1 paket kelengkapan minuman :
gula, krimer, kopi dan teh
2. Waktu distribusi :
§ Makan siang jam 11.00 sd 14.30 WAS;

§ Makan malam jam 17.00 sd 21.00 WAS;


§ Snack sarapan pagi didistribusikan pada saat
distribusi makan malam
§ Paket kelengkapan minuman dibagikan paling
lambat 2 hari setelah jemaah haji tiba di
Madinah

76
PENDISTRIBUSIAN

– Jemaah haji diberikan tambahan 1 botol air


minum ketika tiba di hotel Madinah
– Dari dapur Katering didistribusikan ke hotel
jemaah haji oleh petugas katering dibagikan
ke masing-masing ketua rombongan.
– Ketua rombongan menghitung jumlah boks
makanan sesuai dengan jumlah jemaah dan
menandatangai berita acara tanda terima
makan
– Berita acara digunakan untuk crosh chek
pembayaran akhir ke penyedia katering

77
PENGAWASAN

– Pengawasan dilakukan oleh petugas pengawas


katering, pengawasan dilakukan sejak di dapur
sampai distribusi ke hotel jemaah
– Sebelum pengiriman katering ke hotel dilakukan
pengecekan sampel makanan oleh ahli gizi/ petugas
sansur

78
PENYEDIAAN KONSUMSI DI MADINAH

1. Selama di Madinah jemaah diberikan


makanan:
§ Konsumsi selama di Madinah sebanyak-
banyaknya 19 kali makan
§ Diberikan snack pagi: croisant isi dan cup
cake
§ Diberikan 1 paket kelengkapan minuman:
gula, krimer, kopi dan teh
2. Waktu distribusi:
§ Makan siang jam 11.00 sd 14.30 WAS;
§ Makan malam jam 17.00 sd 21.00 WAS;
§ Snack sarapan pagi didistribusikan pada
saat distribusi makan malam
§ Paket kelengkapan minuman dibagikan 79

paling lambat 2 hari setelah jemaah haji tiba


di Madinah
PENYEDIAAN KONSUMSI DI MAKKAH

1. Diberikan makan siang dan malam, serta


makan selamat datang dan/atau selamat
jalan sebanyak 26 kali dan snack pagi ;
2. Jemaah tidak dapat makan H-4 wukuf (5
Zulhijjah sd 15 Zulhijjah )
3. Makan selamat datang dan selamat jalan
diberikan bagi jemaah haji yang datang
dan berangkat dari dan/atau ke Madinah;
4. Menu makan siang terdiri dari: nasi, lauk 2
macam, sayuran, buah, dan air mineral;
5. Menu makan malam terdiri dari: nasi, lauk
1 macam, sayuran, buah, dan air mineral;
6. Waktu distribusi :
- makan siang jam 08.00 sd 11.00 WAS;
- makan malam jam 16.30 sd 21.00 WAS;
- snack sarapan diberikan bersamaan
dengan distribusi makan malam;
80
PENYEDIAAN KONSUMSI DI ARMINA

1. Di Arafah diberikan 4 kali makan (malam, pagi, siang, malam), di


Muzdalifah 1 kali snack dan di Mina 11 kali makan (pagi, siang, malam)
termasuk paket kelengkapan konsumsi dan air mineral tambahan;
2. Paket kelengkapan konsumsi disajikan dalam kemasan kotak plastik
dengan tutup transparan;
3. Menu makan pagi dan malam terdiri dari: nasi, lauk 1 macam,
sayuran, buah, dan air mineral;
4. Menu makan siang terdiri dari: nasi, lauk 1 macam, sayuran, buah, jus
dan air mineral;
5. Waktu distribusi :
§ Makan pagi jam 06.00 sd 08.00 WAS
§ Makan siang jam 11.00 sd 14.30 WAS;
§ Makan malam jam 17.00 sd 21.30 WAS (kecuali tanggal 9 Dzulhijjah,
diberikan paling lambat jam 17.00);
§ Paket kelengkapan konsumsi di Arafah;
§ Paket snack Muzdalifah pada saat di Arafah;
6. Jemaah haji diberikan tambahan air mineral sebanyak 4 botol @330
ml pada saat kedatangan di Arafah.
81
MENU JEMAAH HAJI INDONESIA DI ARMINA

82
Tempat distribusi box makanan

Tempat paket kelengkapan


minuman
Tempat snack Muzdalifah

Jenis kurma kelengkapan snack Muzdalifah

Tutup box makanan

TUTUP BOKS ARMINA

KEMENTERIANAGAMA REPUBLIK INDONESIA


KUNING

MAKAN MALAM

PALING LAMBAT DIMAKAN JAM 22.00 WAS


SELAMAT MENIKMATI

83
NAMA PERUSAHAAN :
ALAMAT ...................
NO.TLP .................. 54
Standar
Ketenagaan
Standar Sarana (Sumber Daya Standar
Pengolahan Manusia) Penjaminan
Mutu

Standar
Prasana
Pengolahan STANDAR
PENYEDIAAN
KONSUMSI DI
ARAB SAUDI
Standar Lokasi
Standar
Penyajian
Konsumsi

84
KEBIJAKAN PELAYANAN KONSUMSI JEMAAH HAJI DI ARAB SAUDI

Ø Penambahan volume layanan konsumsi di Makkah dari 25 kali, dan


tahun 1439H/2018 akan diupayakan ada penambahan diusulkan .
Ø Penyempurnaan dan penyesuaian menu konsumsi di Madinah dan
Makkah.
Ø Mengupayakan penggunaan bumbu-bumbu dan kelengkapan
coffe kit baik the, kopi, dll dari Indonesia.
Ø Menyiapkan makanan siap saji yang tahan lama pada saat peak
season.
Ø Menyiapkan & menambah jumlah tenaga pengawas yang memiliki
kompetensi dibidang katering.
LAYANAN TRANSPORTASI DARAT JEMAAH
HAJI INDONESIA

Transportasi Antarkota Perhajian

Transportasi Shalawat

Transportasi Masyair
8
6
Kebijakan

ANTARKOTA
Peningkatan kualitas transportasi antarkota
perhajian (upgrade) pada semua
rute,sebagaimana yang telah dilaksanakan
pada tahun 2017.

87
Kebijakan

SHALAWAT

„ Jemaah yang mendapatkan layanan shalawat


adalah yang menempati pemondokan pada wilayah
dengan jarak ≥ 1.500m dari Masjidil Haram
„ Penyesuaian rasio rata-rata 450 orang per- bus pada
rute non taraddudi dan 1.200 orang per-bus pada rute
taraddudi sebagaimana tahun 2017.

88
„ Transportasi Armina
Layanan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pemerintah Arab Saudi yang dilaksanakan oleh Naqabah
Amma Lissayyarat dengan rute sebagai berikut :
Ø Makkah- Arafah
Ø Arafah-Muzdalifah
Ø Muzdalifah-Mina
Ø Mina-Makkah
1. Makkah – Arafah
Angkutan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah,
pelaksana angkutan ini dibagi dalam 3 trip yaitu :
Ø Pertama pukul 0700-12.00
Ø Kedua pukul 12.00-16.00
Ø Ketiga pukul 16.00-24.00
Rasio penggunaan bus adala 1:144/bus, sehingga setiap
maktab dengan jumlah jemaah sebanyak ±3000 orang
mendapat alokasi bus sebanyak 21 unit.
2. Arafah-Muzdalifah
§ Angkutan Arafah-Muzdalifah pada tanggal 9 Dzulhijjah,
mulai pukul 18.00 Was dan terakhir pukul 24.00 WAS
§ Jumlah bus pada layanan ini sebanyak 7 bus permaktab.
3. Muzdalifah-Mina
„ Angkutan Muzdalifah - Mina dilaksanakan pada tanggal 9-
10 Dzulhijjah, mulai pukul 23.00 Was.
„ Jumlah bus pada layanan ini sebanyak 5 bus permaktab.
4. Mina-Makkah
§ Angkutan Mina - Makkah dilaksanakan pada tanggal 12-
13 Dzulhijjah, dengan tahapan sebagaiberikut:
Ø Nafar Awal (tanggal 12 Dzulhijjah) pemberangkatan
pertama mulai pukul 06.30 Was dan terakhir pukul 16.00
was
Ø Nafar Tsani (tanggal 13 Dzulhijjah) pemberangkatan
pertama mulai pukul 06.30 Was dan terakhir pukul 16.00
was sampai selesai
§ Jumlah bus pada layanan ini sebanyak 21 bus permaktab.
LAYANAN
TRANSPORTASI *) UPAYA PENINGKATAN LAYANAN
• Seluruh Jalur bus Antar Kota dan Bandara ke Pemondokan sudah
dilakukan Upgrade
BUS ANTARKOTA • Pengendalian bus dilakukan dengan GPS melalui ruang kontrol di
Daker Makkah
• Rute Layanan : Madinah-Makkah,
Jeddah-Makkah, Makkah-Madinah,
Bandara Madinah – Hotel Madinah
• Dari Madinah : 2.331 bus
• Dari Jeddah : 2.356 bus KENDALA
BUS PEMONDOKAN -ARAFAH
• 70 % dilayani dengan Bus Hafil
BUS SHALAWAT • 30 % dilayani dengan Bus SAPTCO
• Tiga bus mengalami mogok
• Tersedia selama 24 jam
BUS SHALAWAT
• 11 rute, 46 halte, 1 terminal transit,
• Pelayanan bus Mahbaz Jin - Bab Ali pada taggal 5 September 2017
dan 3 terminal
tidak dapat dilaksanakan karena ada perbaikan di Bab Ali
• Jumlah bus masa puncak :351 bus
BUS ANTAR KOTA
• Bus terlewat 100 KM dari Bir Ali, diperintahkan untuk kembali
• Bus dari Madinah ke Makkah melalui Jeddah
PENGHENTIAN LAYANAN
• Layanan dihentikan sementara dari
tanggal 27 Agustus – 4 September
• Alasan: kondisi lalu lintas di Makkah
95
BIDANG
NO URAIAN MASALAH UPAYA PENYELESAIAN SARAN PERBAIKAN
LAYANAN
1 Transportasi 1. Bus Saptco/Rawahel memiliki kapasitas bagasi yang kurang 1. Barang bawaan yang tidak terangkut, 1. Agar dilakukan sosialisasi kepada Jemaah
Antarkota
Makkah memadai , sehingga barang bawaan Jemaah yang tidak sesuai dikumpulkan dari beberapa kloter dan haji, berkenaan dengan barang bawaan
ketentuan banyak yang tidak terangkut oleh bus dengan rute dikirim menggunakan truk ke sektor yang sesuai dengan ketentuan yaitu 1
Makkah – Madinah dan Madinah – Makkah. tempat Jemaah menginap. koper besar dan 1 tas tenteng.

2. Supir bus antarkota masih ada yang tidak mengetahui jalan ke 2. Telah dilakukan proses tracking bus 2. Perlu ada pelatihan dari perusahaan bus
Makkah, sehingga bus terlambat datang ke hotel. antarkota melalui sistem GPS yang ada bagi supir baru untuk mengetahui jalan

di Daker Makkah, sehingga bus dapat dari Madinah menuju Makkah atau
dipandu menuju hotel Jemaah. sebaliknya.

3. Kedatangan bus dari Madinah dan Bandaara Jeddah yang 3. Meminta bantuan petugas dari bidang
secara berbarengan mengakibatkan tidak tertangani dengan lain yang ada di sektor 3. Penambahan petugas pengawas
optimal karena jumlah petugas pengawas transportasi yang trasnportasi.Antarkota
ditempatkan di sektor sangat terbatas masing-masing sektor
4. Petugas dan KBIH agar tidak mengubah
2 petugas
jumlah rombongan yang telah ditetapkan.
4. Terdapat Jemaah yang berpindah rombongan ketika menaiki

bus dari bandara menuju pemondokan madinah sehingga
semula 10 rombongan menjadi 9 rombongan. dikarenakan
ada jemaah yang tidak mau terpisah dengan kelompok
KBIHnya. Sehingga ada satu bus yang hanya terisi 15 orang
(petugas dan haji mandiri)


O BIDANG LAYANAN URAIAN MASALAH UPAYA PENYELESAIAN SARAN PERBAIKAN

1. Pendorongan Jemaah dari bandara tidak sesuai dengan 1. Menjelang pemberangkatan ke Makkah 1. Koordinasi dengan pihak bandara.
2 B. Bandara
rombongan yang telah disusun ditanah air, paspor disusun ulang saat pengecekan
Madinah –
mengakibatkan rombongan terpisah. paspor di muassah
Pemondokan: 2. Sewa rumah satu musim.
2. Adanya pecah rumah dalam satu kloter mengakibatkan 2. Kopor di angkut sesuai dengan

barang bawaan/koper tidak bersamaan dengan kepemilikan tempat tinggal Jemaah.
jemaahnya 3. Koordinasi dengan pihak bandara.
3. Penyisiran pada hotel-hotel .
3. Proses muat bagasi terlalu singkat mengakibatkan tidak

4. Upgrade langsung dengan pihak
terangkut bersamaan dengan jemaahnya/hilang
4. Diangkut dengan truk atau bus koster perusahaan
4. Ruang bagasi kecil/barang terlalu besar mengakibatkan kepemondokan Jemaah.
koper tidak terangkut dengan bus yang membawa
jemaah
C. Madinah – 1. Koper terlalu besar/bagasi kecil mengakibatkan koper 1. Disusulkan dengan truk. 1. Sosialisasi
Makkah : tidak terbawa bersamaan dengan jemaahnya. 2. Barang bawaan Jemaah haji atau tas 2. Sosialisasi agar tas tentengan di letakan
2. Mujawaroh melarang Jemaah haji menaruh barang tentengan disusulkan dengan ruk. dibawah tempat duduk.
bawaannya/tas tentengan di lorong-lorong, dengan
alasan bila terjadi sesuatu pada bus, dapat
memperlambat Jemaah saat akuasi.


BIDANG LAYANAN URAIAN MASALAH UPAYA PENYELESAIAN SARAN PERBAIKAN

SHALAWAT 1. Rata–rata rasio bus Shalawat 1 : 400, pada saat 1. Bidang Transportasi telah 1. Untuk meningkatkan layanan di masa

kedatangan kloter awal seharusnya disediakan 1 unit menyiapkan minimal 4 bus Shalawat kedatangan karena Jemaah haji sangat
bus, hal ini akan mengakibatkan perputaran bus untuk alokasi 1 s/d 4 kloter agar bersemangat ke Masjidil Haram, maka

menjadi kurang maksimal perputaran bus menjadi lebih rasio bus 4 unit untuk alokasi 1 s/d 3

2. Petugas transportasi di terminal Syib Amir sangat optimal. kloter.

terbatas, sehingga untuk mengatur ±200 bus hanya 2. Mengerahkan petugas-petugas di 2. Perlu ada penambahan petugas
ada 5-7 petugas yang terbagi menjadi 2 lokasi (Syib halte dan Daker untuk membantu terminal untuk mengatur ratusan bus
amir Rawahel dan Saptco), sehingga 1 petugas petugas terminal dalam mengatur yang keluar/masuk terminal agar
menangani ±35 bus bus di dalam terminal. seimbang rasionya.

3. Pergantian shift supir bus pada angkutan shalawat 3. Perusahaan bus Saptco dan Rawahel 3. Perlu dituangkan dalam klausul
yang mengakibatkan kekosongan layanan sekitar 30- telah diberikan surat peringatan kontrak terkait dengan kekosongan
90 menit. untuk memperbaiki sistem layanan transportasi selama 30-90

4. Jemaah kloter awal yang akan pulang ke tanah air


pergantian shift supir. menit.

mengalami kesulitan melakukan prosesi tawaf ifadhah 4. Mengangkut jemaah yang akan 4. Penempatan hotel kloter awal
dan wada pada tanggal 14-15 dzulhijah dikarenakan melakukan tawaf ifadhah dan wada sebaiknya tidak dilakukan qur’ah dan
angkutan shalawat belum beroperasi dan kondisi lalu dengan menggunakan coaster. ditempatkan di hotel yang berjarak
lintas sangat padat dan macet. ±1.000m

5. Pelayanan transportasi shalawat di halte pada masa 5. Memintak bantuan petugas bidang 5. Menambah petugas transportasi
puncak kurang optimal karena jumlah petugas lain yang berada di sektor. shalawat di setiap halte menjadi 3
terbatas. (dua orang bekerja selama 24 jam masing- orang dengan waktu tugas 8 jam

masing perorang 12 jam) perhari setiap orang.
UPGRADE TENDA ARAFAH

LAMA

BARU
TAMPAK DALAM
UKURAN 5 X 10
1 AIR COOLER
SUDAH CUKUP

PENERANGAN
MENGGUNAKAN
LAMPU LED.
ALAS : KARPET

100
PENINGKATAN FASILITAS ARMINA

MIST FAN EVAPORATIVE 1. Setiap tenda disediakan


AIR COOLER satu unit air cooler dan
dua mistfan serta karpet
dilengkapi dengan
penerangan LED
2. Setiap Maktab disediakan
66 AC dan 60 mistfan
3. Setiap dua maktab
disediakan genset
4. Seluruh AC di Mina diganti
dengan yang baru
5. Penyediaan karpet di
Muzdalifah menjadi 70%
per Maktab 101
AC di Mina
Air Cooler di Arafah Tidak ada permasalahan AC
Jumlah disediakan 4.143 unit
Tidak berfungsi 2 unit

Air
Mistfan di Arafah Cooler
Arafah dan Mina
Jumlah disediakan 4.122 unit
Tidak ada permasalahan
Tidak berfungsi 11 unit
listrik

Mistfan ARMINA Listrik Generator 300 kVA


Pasokan listrik tercukupi
Jemaah Haji Furoda
Arafah : 11 Maktab menempatkan jemaah
haji Furoda, yaitu Maktab 07, 14, 21, 24, 27,
32, 36, 37, 46, 56 dan 66. Bahan PVC
Tenda
Arafah : 30% tenda tidak sepenuhnya
Mina : 6 Maktab menempatkan jemaah tertutup sehingga Air Cooler dan Mistfan
haji Furoda, yaitu Maktab 14, 27, 36, 37, 46, 70 tidak berfungsi optimal
TENDA ARAFAH
Permasalahan:
30% tenda di seluruh Maktab tidak sepenuhnya
tertutup sehingga Air Cooler dan Mistfan tidak
berfungsi optimal

Tindaklanjut:
Melaporkan ke pihak Maktab dan Muassasah
untuk dibuat tertutup dan mereka menyanggupi
untuk diselesaikan, namun sampai dengan hari
kedua di Arafah tidak ada perubahan.

Rekomendasi:
Perlu diperjelas spesifikasi tenda
ANTRIAN TOILET DI MINA

Rekomendasi : Penambahan toilet di Mina


TENDA MINA
Permasalahan:
Space tenda (0,9m2) dirasa terlalu sempit,
sehingga
banyak jemaah haji yang memilih diluar.
Terdapat 6 Maktab yang menempatkan
jemaah haji
Furoda yaitu Maktab 14, 27, 36, 37, 46, 70.

Tindaklanjut:
Melaporkan ke pihak Maktab dan
Muassasah untuk
menempatkan jemaah haji di dalam tenda
lainnya.

Rekomendasi:
Menambah space perjemaah menjadi
minimal 1,2m2
MEMBETUK PETUGAS KHUSUS YANG
MENANGANI PERMASALAHAN
PERLINDUNGAN JEMAAH (LINJAM)

KEBIJAKAN MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN


PERLINDUNGAN
PIHAK KEAMANAN ARAB SAUDI

FASILITASI DALAM BIDANG


KEAMANAN DAN KONSULTASI
HUKUM
DAN PEMBERIAN ASURANSI
‫ﻤﺔُ‬ ‫ﻋﻠَ ْﯿﻜﻢ َو َرﺣ َ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫واَ ﱠ‬
‫ﻟﺴﻼ َ ُ‬
‫م َ‬
‫ﷲ َوﺑَ َﺮ َﻛﺎ ُﺗ ُﻪ‬ ‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai