Anda di halaman 1dari 25

Penyelenggaraan Haji dan Umroh

Kankemenag Kota Pekanbaru

PERSIAPAN PENYELENGGARAAN PEMBERANGKATAN


JAMAAH HAJI TAHUN 2024 M/ 1445 H

Oleh: HARYATI, SE.M.E.Sy

DISAMPAIKAN PADA BIMSIK KBIH


Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Kankemenag Kota Pekanbaru

Amanah UU No 8 /2019, PP Nomor 47 Tahun 2012 dan PMA Nomor 13


Tahun 2021 Antara Lain :

 Azaz dan Tujuan Penyelenggaraan Ibadah Haji


 Tanggung j awab Pemerintah Menyediakan Fasilitas, Kemudahan,
Keamanan Dan Kenyamanan Yang Diperlukan Oleh Setiap Warga
Negara yang Menunaikan Ibadah Haji

 Kementerian Agama Sebagai Koordinator Pelaksanaan Tugas


Nasional Penyelenggaraan Ibadah Haji
Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Kankemenag Kota Pekanbaru

ASAS PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

 Syariat
 Amanah
 Keadilan
 Kemaslahatan
 Kemanfaatan
 Keselamatan
 Keamanan
 Profesionalitas
 Transparansi
 Akuntabilitas
Psl 2 UU Nomor 8 Tahun 2019
TUJUAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
a. Memberikan pembinaan, pelayanan dan pelindungan bagi
jemaah haji sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai
dengan ketentuan syariat Islam
b. Mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam
penyelenggaraan ibadah haji
Psl 3 UU Nomor 8 Tahun 2019
PMA 13 TAHUN 2021
KETENTUAN UMUM
LAYANAN PENDAFTARAN, PEMBATALAN DAN
PELIMPAHAN PORSI
KUOTA HAJI
PEMBINAAN JAMAAH
PETUGAS PENYELENGGARA IBADAH HAJI
LAYANAN DOKUMENTASI DAN IDENTITAS JAMAAH
LAYANAN TRANSPORTASI JAMAAH
LAYANAN AKOMODASI DAN KONSUMSI JAMAAH
PERLINDUNGAN JAMAAH HAJI

Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru


KETENTUAN UMUM
1. Penyelenggaraan lbadah Haji Reguler adalah Penyelenggaraan lbadah Haji yang
dilaksanakan oleh Menteri
2. Biaya Perjalanan Ibadah Haji yang selanjutnya disebut Bipih adalah sejumlah uang yang
harus dibayar oleh warga negara yang akan menunaikan Ibadah Haji. ;
3. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji yang selanjutnya disingkat BPIH adalah sejumlah
dana yang· digunakan untuk operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji;
4. Embarkasi adalah tempat pemberangkatan Jemaah Haji ke Arab Saudi.
5. Debarkasi adalah tempat kedatangan Jemaah Haji dari Arab Saudi.
6. Badan Pengelola Keuangan Haji yang selanjutnya disingkat BPKH adalah lembaga yang
melakukan pengelolaan keuangan haji;
7. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji clan U mrah yang selanjutnya disingkat KBIHU
adalah kelompok yang menyelenggarakan bimbingan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah
yang telah mendapatk.an izin dari Menteri.
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru
Ditjen PHU
PENDAFTARAN
1. Pendaftaran Jemaah Haji Reguler dilakukan sepanjang tahUn setiap Hari;
2. Pendaftaran Jemaah Haji Reguler dilakukan pada Kantor Kementerian Agama, (layanan langsung, layanan keliling
ataupun layanan online) sesuai dengan domisili Jemaah Haji Reguler:
3. Warga negara . Indonesia tidak dapat melakukan pendaftaran Jemaah Haji Reguler apabila
a. masih berstatus daftar. tunggu; atau.
b. pernah menunaikan lbadah Haji dalam jangka waktu ·paling singkat 10 (sepuluh) tahun.
3. Menteri rnenetapkan waktu pelunasan Bipih setelah melalui siding DPR
4. Jemaah Haji Reguler yang berhak melunasi Bipih harus rnemenuhi persyaratan:
 masuk alokasi kuota keberangkatan pada musim haji tahun berjalan;
 berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau sudah menikah;
 memenuhi persyaratan kesehatan;
 belum pernah menunaikan Ibadah Haji atau sudah pernah menunaikan Ibadah Haji paling singkat 10 (sepuluh)
tahun sejak rnenunaikan Ibadah Haji yang terakhir
 Dalam hal J emaah Haji Reguler cadangan dapat melunasi Bipih

Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru


Ditjen PHU
PENDAFTARAN
5. Jemaah Haji Reguler yang telah melunasi Bipih dan tidak dapat berangkat pada
penyelenggaraan ibadah haji tahun berjalan karena alasan tertentu, dimasukkan dalam daftar
prioritas berangkat tahun berikutnya.
6. Alasan tertentu meliputi:
• kesehatan;
• menunggu mahram;
• pendidikan;
• berhadapan dengan persoalan hukum;
• pekerjaan.;
7. Jemaah Haji Reguler yang berhak melunasi Bipih tahun berjalan dan tidak melakukan
pelunasan Bipih, menjadi Jemaah Haji Reguler daftar berhak lunas Bipih untuk
penyelenggaraan ibadah haji tahun berikutnya

Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru


Ditjen PHU
PEMBATALAN
1. Pendaftaran Jemaah Haji Reguler dinyatakan batal apabila Jemaah Haji:
a. meninggal dunia dan porsinya tidak dimanfaatkan oleh ahli waris;
b. membatalkan pendaftarannya; atau
c. dibatalkan pendaftarannya dengan alasan yang sah;
2. Pembatalan pendaftaran Jemaah Haji Reguler yang meninggal dapat dilakukan oleh ahli Waris
3. Pembatalan pendaftaran Jemaah Haji Reguler karena diajukan dapat dilakukan oleh Jemaah Haji
Reguler
4. Dalam hal Jemaah Haji berhalangan tetap atau sakit permanen, dapat memberikan kuasa kepada ahli
waris dengan surat kuasa bermeterai cukup dan diketahui oleh kepala desa atau lurah.
5. Pembatalan tidak berlaku bagi Jemaah Haji Reguler setelah masuk asrama haji Embarkasi atau
Embarkasi antara mengalami sakit sehingga harus dirawat sampa1 dengan masa pemberangkatan
berakhir

Ditjen PHU
PELIMPAHAN PORSI
1. Pelimpahan porsi haji dapat dilakukan karena:
a. Jamaah haji regular meninggal dunia sebelum masuk asrama haji;
b. Jamaah Haji regular sakit permanen yang di buktikan dengan surat keterangan dari rumah sakit
pemerintah
2. Pelimpahan porsi dapat diberikan kepada suami/istri/anak/orang tua/saudara kandung yang di tunjuk
melalui suratkuasa pelimpahan porsi dari ahli waris
3. Tata cara pelimpahan dia atur dalam kepdirjen PHU Nomor 130 tahun 2020

Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru


Ditjen PHU
KUOTA HAJI
1. Menteri menetapkan Kuota Haji regular;
2. Kuota Haji reguler dibagi menjadi Kuota Haji provinsi.
3. Menteri memberi prioritas kuota kepada Jemaah Haji Reguler lanjut usia yang berusia paling rendah 65
(enam puluh lima) tahun dengan persentase tertentu.
4. Pemberian prioritas kuota kepada Jemaah Haji Reguler lanjut dilakukan secara berdasarkan:
a. urutan usia tertua dan/atau masa tunggu di masing-masing provinsi;
b. telah mendaftar paling singkat 5 (lima) tahun sebelum keberangkatan Jemaah Haji Kloter
pertama.
5. Pembagian Kuota Haji provinsi didasarkan pada pertimbangan:
a. proporsi jumlah penduduk muslim antarprovinsi;
b. proporsi jumlah daftar tunggu Jemaah Haji provinsi. :
6. Gubernur menetapkan Kuota Haji kabupaten/kota didasarkan pada pertimbangan:
a. proporsi jumlah penduduk muslim kabupaten/kota;
b. proporsi jumlah. daftar tunggu jemaah haji di setiap kabupaten/kota
Ditjen PHU
KUOTA HAJI
7. Pengisian sisa Kuota Haji tahap II dilakukan berdasarkan urutan
• Jemaah Haji Reguler yang saat pelunasan tahap sebelumnya mengalami kegagalan sistem;
• Jemaah Haji Reguler pendamping Jemaah Haji Reguler lanjut usia;
• Jemaah Haji Reguler terpisah dengan mahram atau keluarga;
• Jemaah Haji Reguler penyandang disabilitas dan pendampingnya;
• Jemaah Haji Reguler lunas tunda; dan ;
• Jemaah Haji Reguler pada urutan berikutnya
8. Jemaah Haji Reguler lanjut usia dapat didamp.ingi 1 ( satu) orang pendamping:
9. Pendamping Jemaah Haji Reguler lanjut usia harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki hubungan keluarga sebagai anak kandung atau menantu;
b. telah mendaftar paling singkat 5 (lima) tahun sebelum keberangkatan Jemaah Haji Reguler Kloter
pertama;
c. terdaftar dalam 1 ( satu) provinsi yang sama dengan Jemaah Haji Reguler lanjut usia yang
didampingi.
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru
Ditjen PHU
KUOTA JEMAAH HAJI 1445H/2024M
KUOTA HAJI 1444H/2023M

221.000 203.320 17.680


Haji Reguler Haji Khusus

13
PEMBINAAN JAMAAH HAJI REGULER
1. Pembinaan ibadah haji dilaksanakan secara terencana, terstruktur, terukur, dan
terpadu;
2. Paling sedikit meliputi ;
• fikih haji
• kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji
• hikmah haji,
• hak dan kewajiban Jemaah Haji Reguler;
• kesehatanhaji
3. Dilaksanakan melalui KBIH, kegiatan Manasik Haji Keecamata dan Tk Kota, di
Embarkasi dan di Saudi arabia

Ditjen PHU
PETUGAS PENYELENGGARA IBADAH HAJI
1. Menteri membentuk PPIH terdiri atas :
a. PPIH pusat;
b. PPIH Arab Saudi;
c. PPIH Embarkasi;
d. PPIH Kloter;
2. PPIH kloter terdiri atas:
• ketua kloter (TPHI);
• pembimbing ibadah haji (TPIHI);
• tenaga kesehatan haji (TKHI) ;
3. Gubemur atau bupati/walikota dapat mengusulkan calon PHD kepada Menteri
melalui Direktur Jenderal.
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru
Ditjen PHU
STRUKTUR PPIH ARAB SAUDI TAHUN 1443 H/2022
M

Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru


LAYANAN DOKUMENTASI DAN IDENTITAS JAMAAH

1. Setiap Jemaah Haji Reguler, PPIH Arab Saudi, PPIH Kloter, dan PHD yang akan
diberangkatkan ke Arab Saudi harus memiliki dokumen perjalanan Ibadah Haji berupa
paspor dan Visa Haji, serta identitas lain yang dibutuhkan.
2. Pengurusan penerbitan paspor sebagaimana dilakukan oleh Jemaah Haji Reguler yang
bersangkutan atau dikoordinasikan oleh Kementerian.
3. Pengurusan penyelesaian dokumen pemvisaaan oleh Direktorat Jenderal PHU.
LAYANAN TRANSPORTASI JAMAAH

1. Pelayanan transportasi kepada Jemaah Haji Reguler meliputi;


• Transportasi dari Embarkasi pemberangkatan menuju Arab Saudi,
• selama di Arab Saudi,
• dan pemulangan ke tempat Embarkasi asal di Indonesia.
2. Transportasi Jemaah Haji Reguler daerah asal ke Embarkasi dan/atau dari Debarkasi ke
daerah asal menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
3. Pelaksanaan transportasi mengacu pada jadwal pemberangkatan dan pemulangan
Jemaah Haji Reguler ke dan dari Arab Saudi
4. Penyusunan jadwal transportasi udara Jemaah Haji Reguler dari Embarkasi ke Arab
Saudi dan dari Arab Saudi ke Debarkasi mengacu pada rencana perjalanan haji.
5. Rencana perjalanan haji ditetapkan berdasarkan Ta'limatul Hajj.

Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru


LAYANAN TRANSPORTASI JAMAAH

6. Dalam hal Jemaah Haji Reguler tidak berangkat dari Embarkasi Jemaah Haji Reguler
dapat mengajukan mutasi Embarkasi.
7. Mutasi dengan alasan:
• pindah domisili;
• penggabungan suami, istri, anak kandung, saudara kandung, atau orang tua
kandung; atau
• kedinasan.
8. Transportasi Jemaah Haji Reguler selama di Arab Saudi meliputi transportasi darat
meliputi:
a) antarkota dengan rute Madinah, Makkah, dan Jeddah;
b) masyair dengan rute Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Makkah; dan
c) shalawat dengan rute akomodasi ke dan dari Masjidil Haram.
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru

LAYANAN AKOMODASI DAN KONSUMSI JAMAAH


1. Akomodasi bagi Jemaah Haji Reguler dan PPIH saat di tanah air disediakan selama berada di
asrama haji Embarkasi atau asrama haji Embarkasi antara. (
2. Akomodasi selama berada di Arab Saudi disediakan saat di Makkah, Madinah, Jeddah, Arafah dan
Mina.
3. Akomodasi memperhatikan aspek .
• keamanan,
• kenyamanan,
• kemudahan akses ke dan dari Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah,
• kesehatan
• peraturan Pemerintah Arab Saudi
4. Konsumsi disediakan selama berada di asrama haji Embarkasi atau asrama haji Embarkasi antara
dan di arab saudi
5. Konsumsi selama berada di Arab Saudi meliputi konsumsi di Makkah, Madinah, Jeddah, Arafah,
Muzdalifah, dan Mina.
6. Konsumsi harus memenuhi standar kesehatan, kebutuhan gizi, tepat waktu, tepat jumlah, dan cita
rasa Indonesia
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru

PERLINDUNGAN JAMAAH HAJI

1. Pelindungan kepada Jemaah Haji Reguler terdiri atas pelindungan:


 warga negara Indonesia di luar negeri;
 hukum;
 keamanan;
 Jiwa dan kecelakaan,
 kesehatan.
2. Dalam memberikan pelindungan kepada Jemaah Haji RegulerMenteri berkoordinasi dengan kementerian
dan lembaga terkait
3. Pelindungan jiwa, kecelakaan, dan kesehatan diberikan dalam bentuk asuransi.
4. Masa pertanggungan asuransi bagi Jemaah Haji Reguler dimulai sejak Jemaah Haji Reguler masuk asrama
haji Embarkasi atau Embarkasi antara untuk pemberangkatan sampai keluar asrama haji Debarkasi atau
Debarkasi antara untuk kepulangan.
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kankemenag Kota Pekanbaru

PERLINDUNGAN JAMAAH HAJI

5. Ketentuan point 4 tidak berlaku bagi:


a. Jemaah Haji Reguler yang meninggal melewati masa operasional haji karena sakit dan dirawat di Arab
Saudi; atau
b. Jemaah Haji Reguler setelah masuk asrama haji Embarkasi atau Embarkasi antara dan telah menerima
biaya hidup mengalami sakit sehingga harus dirawat dan meninggal sampai dengan masa fase
pemberangkatan ‘
c. Jemaah Haji Reguler tersebut diberikan asuransi
TAHAPAN PERSIAPAN PELAKSANAAN
IBADAH HAJI TAHUN 2024 H/ 1445 M

MANASIK HAJI
MASA TUNGGU DAFTAR
SEPANJANG PELUNASAN
JAMAAH BERHAK LUNAS
TAHUN
 Mempersiapkan passport aktif (16
Desember 2024)  Melakukan Pelunasan
 Menginformasikan  Melakukan Rekam Bio Visa  Melakukan Vaksin Maningitis
lebih awal kepada  Melaksanakan Bmbingan Manasik  Melaksanakan Manasik Tingkat Kota
jamaah prihal Mandiri dan Tingkat Kecamatan
keberangkatannya  Mengumpulkan dokumen Pemvisaan  Pembinaan Karu Karom
 Bertujuan  Menjaga Pola Hidup Sehat  Penyusunan manifest Keberangkatan
mengumpulkan  Pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas  Penerimaan Kopor Jamaah
jamaah estimasi dan Menerima Isthithoah Kesehatan
berangkat 2024 2025  Melakukan Pelimpahan Porsi atau
Pengajuan Usulan Tunda Berangkat
KEBERANGKATAN

 Menerima SPMA (Surat Perinta


Masuk Asrama), Kartu Identitas,
Kartu Kesehatan
 Masuk EHA (Embarkasi Haji Antara)
 Pemeriksaan Kesehatan
 Penerimaan Gelang Identitas, dan
Living Cost
 Menerima Bimbingan Ibadah dari
Petugas PPIH
 Pemeriksaan barang bawaan layak
Terbang
Haji Indonesia,
Mabrur Sehat Barokah

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai