pada tanggal 10 Dzulhijjah. Bagi melesat melewati bibir sumur, maka Tawaf Ifadah serta Sa’i. Bagi yang Tawaf
yang datang di Muzdalifah sebelum lontaran dianggap tidak sah dan Qudum disertai Sa’i maka tidak perlu
tengah malam, maka harus wajib diulang.
melakukan Sa’i lagi setelah tawaf Ifadah.
menunggu sampai lewat tengah Sesudah Tahallul Tsani seseorang boleh
malam. Mabit bisa berhenti sejenak
bersetubuh dengan suami/istri.
dalam kendaraan atau turun dari Tahallul
Mabit di Mina 2) Meninggalkan salah satu wajib haji atau
umrah yang terdiri dari: Yaitu tanggal 8 Dzulhijjah, dinamakan hari
Mabit di Mina ialah keadaan
Tidak berihram dari Miqat. Tarwiyah (pembekalan) karena jemaah haji
jemaahhaji di Mina di malam hari
Tidak Mabit di Muzdalifah. pada zaman Rasulullah mulai mengisi
untuk tidur/istirahat pada hari hari
Tidak Mabit di Mina.
Tasyrik. Ketentuan Mabit di Mina perbekalan air di Mina pada hari itu untuk
Tidak melontar jamrah.
adalah keberadaan jemaah haji di perjalanan ke Arafah.
Tidak tawaf wada’.
Mina lebih separuh malam. Nafar
Nafar menurut bahasa artinya Hari Arafah
Dam Yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan
rombongan. Sedangkan menurut hari Arafah karena jemaah haji harus berada
istilah adalah keberangkatan di padang Arafah untuk melaksanakan
Dam menurut artinya adalah darah, Wukuf, dimulai dari masuknya waktu
jemaah haji meninggalkan Mina Dzuhur.
sedang menurut istilah adalah pada hari-hari Tasyrik. Lailatul Jam’in
mengalirkan darah untuk Baitullah Nafar terbagi dua bagian: Yaitu malam tanggal 10 Dzulhijjah,
a. Nafar Awal: adalah keberangkatan
dengan menyembelih ternak, yaitu dinamakan demikan pada malam itu
jemaahhaji meninggalkan Mina lebih awal
kambing, unta atau sapi di tanah paling lambat sebelum terbenam matahari
keharusan Wukuf dan kewajiban Mabit di
tanggal 12 Dzulhijjah.
haram dalam rangka memenuhi Muzdalifah berlaku.
b. Nafar Tsani (Nafar Akhir): adalah
ketentuan manasik haji.
keberangkatan jemaah haji meninggalkan Hari Nahr
Dam terdiri dari 2 (dua) macam yaitu: Mina pada tangal 13 Dzulhijjah setelah Yaitu hari tanggal 10 Dzulhijjah dinamakan
a. Dam Nusuk (karena memang aturannya
demikian) dikenakan bagi orang yang melontar Jumrah Ula’, Wustha dan Aqobah. hari Nahr (penyembelihan) karena, pada hari
mengerjakan haji tamatu’ atau haji qiran.
b. Dam Isa’ah (karena melanggar aturan): itu dilaksanakan penyembelihan qurban dan
Hari Tarwiyah
1) Melanggar aturan ihram haji dan umrah. Hadyu (Dam).
Hari Tasyrik Badal Melontar Jamrah Baitullah, adalah bangunan
Yaitu hari tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah Bagi yang berhalangan (Udzur Syar’i)
pada hari itu jemaah haji berada di Mina Ka’bah yang disebut juga sebagai
untuk boleh mewakilkan kewajiban melontar Baitullah atau rumah Allah.
melontar Jamrah dan Mabit. jamrah kepada orang lain. Caranya Babus Salam, Nama salah satu
Badal Haji dengan mendahulukan melontar pintu masuk ke Masjidil Haram.
Badal haji adalah menghajikan jumrah Ula untuk dirinya, kemudian Bier Ali, Merupakan tempat
orang lain dan hukumnya boleh melontar untuk yang diwakili. Demikian Miqat (mulai memakai ihram).
dengan ketentuan bahwa orang seterusnya untuk melontar jamrah Terletak sekitar 12 kilometer dari
yang menjadi wakil harus sudah Wustha, Aqobah. kota Madinah.
melakukan haji wajib bagi dirinya
Binatang Hadyu, Binatang
dan yang diwakili (dihajikan itu) Udzur Syar’i
ternak yang disenbelih untuk
telah mampu untuk pergi haji tetapi Dam dan untuk kurban saat hari
dia tidak dapat melaksanakannya Udzur Syar’i adalah sesuatu yang
raya Idul Adha.
menyebabkan seseorang menurut
sendiri karena sakit yang tidak Dam, Denda bagi mereka yang
hukum diperbolehkan tidak
dapat diharapkan sembuhnya. melakukan pelanggaran ketentuan
melaksanakan sesuatu yang
(Udzur Syar’i) yang menghilangkan saat menunaikan Ibadah Haji atau
seharusnya dilakukan atau dibolehkan
istitha’ahnya (kemampuannya) atau Umrah
melaksanakan sesuatu yang
karena meninggal dunia setelah ia Fidyah, Denda yang dikenakan
seharusnya tidak dilakukan.
berniat haji. Orang laki-laki boleh pada umat Muslim yang
mengerjakan untuk laki-laki dan Perhatikan dan Hafalkan Istilah-istilah melakukan pelanggaraan saat
perempuan, demikian pula berikut ini:
ibadah. Dengan cara : Berpuasa,
sebaliknya. Diutamakan yang Memberi makan fakir miskin atau
mengerjakan itu adalah Menyembelih binatang kurban
keluarganya. Green Dome, Merupakan Kubah
Hijau yang terletak di area Masjid
Nabawi. Di bawah Kubah Hijau hajjan atauNawaitul-hajja wa Jumrah, jama’nya Jamarat yaitu
ini terletak makam Nabi SAW. ahramtu bihi lillahi ta’ala. tempat pelemparan, yang yang
Gua Hira, Gua tempat Nabi Hijir Ismail, Salah satu bagian didirikan untuk memperingati
Muhammad s.a.w menerima dari Ka’bah. Hijir Ismail ini saat Nabi Ibrahim digoda oleh
wahyu pertama (Surat Al-Alaq, berbentuk setengah lingkaran, setan agar tidak melaksanakan
ayat 1-5). Gua ini terletak di merupakan makam Nabi Ismail perintah Allah SWT.
Bukit/Jabal Nur.Sekitar 5 km di AS. dan juga Siti Hajar (ibunda Kiswah, Penutup Ka’bah. Pada
utara kota Mekah. Nabi Ismail AS). Kiswah dihiasi tulisan ayat suci
Haji Ifrad, Ibadah Haji dengan Ihram, Ihram ialah berniat untuk Al Qu’an yang disulam.
cara melaksanakan Ibadah Haji memulai mengerjakan Ibadah Lafazh Niat Haji, Labbaik
dahulu kemudian Ibadah Umroh, Haji atau Umroh, dengan Allahumma Hajjan. Lafazh Niat
dan diselingi Tahallul. mengucapkan lafazh niat (tidak Umrah, Labaik Allahumma
Haji Qiran, Ibadah Haji dengan hanya dalam hati) Umratan
cara melaksanakan Ibadah Haji Idh-thiba’ adalah sunah dalam Tabdilun-niyah (merubah
dan Ibadah Umroh pada waktu mengenakan pakaian ihram saat niat), yaitu bagi jamaah yang haji
bersamaan, tanpa diselingi thawaf dengan membuka tamattu’ (dalam ihram umrah)
Tahallul. ihramnya dibagian bahu sebelah bila tidak selesai umrahnya
Haji Tamattu, Ibadah Haji kanan saja dan sebelum wukuf karena udzur
dengan cara melaksanakan menyelempangkan kain ihramnya syar’I maka diperbolehkan
Ibadah Umroh dahulu kemudian dibahu kiri. berubah niat dari umrah menjadi
Ibadah Haji, dan diselingi Raml adalah lari-lari kecil saat haji.
Tahallul. sa’ diantara dua pilar hijau bagi Mabit, Bermalam beberapa hari
Niat Haji, adalah dengan laki-laki yang mampu atau berhenti sejenak untuk
mengucapkan Labbaikallahumma melaksanakannya. mempersiapkan pelaksanaan
melontar jumroh. Mabit
dilakukan di Muzdalifah dan berdoa (Insya Allah do’a yang Rukun Haji, Rukun Haji adalah
Mina. diminta akan dikabulkan oleh kegiatan yang harus dilakukan
Miqat adalah tempat atau waktu Allah SWT) dalam Ibadah Haji. Jika tidak
untuk memulai berniat ihram. Waktu wukuf di Arafah, adalah dikerjakan maka Hajinya tidak
Miqat Makani, Miqat mulai tergelincir matahari tanggal syah. Rukun Haji ada 6 yaitu
berdasarkan peta atau batas 9 dzulhijjah hingga terbit fajar Ihram (niat), wukuf di arafah,
geografis. Yaitu Bir Ali (bagi tanggal 10 dzulhijjah. Thawaf Ifadhah, Sa’I, Tahallul
penduduk Madinah dan yang Nafar Awal, Disebut Nafar Awal, (bercukur) dan Tertib sesuai
melewatinya), Juhfah (penduduk jika jama’ah meninggalkan Mina tuntunan manasik.
Syam), Qarnul Manazil pada tgl 12 Zulhijah. Disebuat Wajib Haji, ada 6 yaitu Ihram
(penduduk Najad), Yalamlam Nafar Awal krn jamaah lebih haji dari miqat, Mabit di
(penduduk Yaman) dan Zatu dulu meninggalkan Mina,utk Muzdalifah, Mabit di Mina,
Irqin(penduduk Iraq). kembali ke Mekah dan hanya Melontar Jumrah, Menghindari
Miqat Makani adalah ketentuan melontar jumroh 3 hari.Total yang dilarang saat ihram dan
tempat bagi seseorang yang kerikil yang dilontar jamaah Thawaf wada’ saat hendak
hendak mengawali melaksanakan Nafal Awal adalah 49 butir. Nafar meninggalkan Makkah.
haji atau umrah dalam memulai Tsani, Disebut Nafar Tsani atau Sa’i. Berjalan kaki atau lari-lari
niat haji atau umrah Nafar Akhir jika jamaah melontar kecil antara Bukit Safa dan Bukit
Miqat Zamani adalah ketentuan jumroh selama 4 hari (tgl : Marwah. Dengan total 7 kali.
waktu untuk melaksanakan 10,11,12 dan 13 Sunat Haji, Merupakan Sunat
ibadah haji. Zulhijah).Sehingga jumlah batu (tidak wajib) pada Ibadah Haji.
Multazam, adalah dinding yang yang dilontar 70 kerikil.Jamaah Sunat Umrah, Merupakan sunat
terletak diantara Hajar Aswad dan baru meninggalkan Mina tgl 13 (tidak wajib) pada Ibadah Umrah.
pintu Ka’bah. Merupakan tempat Zulhijah. Tahallul, adalah mencukur
yang sanqat dianjurkan untuk seluruh rambut atau memotong
sedikit rambut. Dengan tahalul Rukun Ka’bah atau istilah Syafi’I berpendapat bahwa mabit
berarti sudah bebas dari larangan- gampangnya pojok atau sudut dimina hukumnya wajib.
larangan saat ihram ibadah Haji Ka’bah: rukun hajar aswad, Tempat mabit di Mina adalah
atau Umroh. rukun ‘Iraqi, rukun Syami seluruh wilayah Mina termasuk
Talang Emas, Merupakan kemudian rukun Yamani. haratullisan dan daerah yang
Talang Emas (Mizhab) yang Hijir Ismail berada di antara termasuk dalam batas perluasan
terdapat pada Ka’bah. Posisi rukun iraqi dan syami hukum mabit(Mina Jadid)Fatwa
Talang Emas ini terletak di atas Doa antara pilar hijau yaitu ulama Muhammad bin Shalih al
Hijir Ismail. rabbigh-fir warham wa’fu wa ‘Atsimin dan Abdul Aziz bin
Talbiyah, Bacaan Talbiyah : takarram wataja-waz ‘amma Abdillah bin Baz
Labbaik Allahumma labbaik, ta’lam innaka ta’lamu ma-laa Hukum Shalat Arbain dan
labbaik laa Syariika laka labbaik, na’lam innaka antallahul a’azzul- Pelaksanaannya, Selama di
innal hamda wan ni’mata laka akram ya Allah ampunilah, Madinah jamaah haji
wal mulk laa syariika lak. sayangilah, maafkanlah, melaksanakan shalat arbain yaitu
Raudhah adalah suatu tempat bermurah hatilah dan 40 waktu shalat, hadits riwayat
didalam masjid Nabawi (letaknya hapuskanlah apa-apa yang Ahmad dan Thabrani dari
ditandai dengan tiang-tiang putih) engkau ketahui dari dosa kami, shahabat Anas bin Malik
yang letaknya berada diantara sesungguhnya Engkau Maha mengenai shalat arbain sanadnya
rumah A’isyah(sekarang makam mengetahui apa-apa yang kami shahih : “Barang sipa shalat di
Nabi SAW) sampai mimbar. tidak mengetahuinya, masjid ku 40 shalat tanpa terputus
Rasul bersabda : antara rumahku sesungguhnya Engkau Ya Allah maka dia ditetapkan terbebas dari
dengan mimbarku adalah raudhah Maha Tinggi dan Maha Mulia. neraka dari adzab dan dari sifat
taman diantara taman-taman Hukum mabit di Mina, Iman kemunafikan”. Maksud hadits ini
surga. Maliki, imam hambali dan imam sebagai Targhib dorongan untuk
memperbanyak ibadah di masjid meliputi penyuluhan dan Satu Kloter rata rata 410 orang,
Nabawi. bimbingan bagi jamaah haji, dibagi 10 rombongan (41 orang),
Standar Minimal petugas haji, PIHK, PPIU dan tiap rombongan memiliki 4 regu.
Pelayanan, adalah seluruh lembaga atau ormas yang terkait Ketua regu adalah petugas yang
jamaah haji diberangkatkan dengan haji dan umrah. dipilih oleh jamaah untuk
ketanah suci, mendapatkan Pembinaan haji dilakukan oleh memimpin 10 jamaah. Ketua
pemondokan, diwukufkan di pemerintah dan masyarakat, baik Rombongan adalah petugas yang
arafah dan dikembalikan lagi dilakukan secara perorangan dipilih oleh jamaah untuk
ketanah air. ataupun dengan membentuk memimpin 4 regu dan ditetapkan
Ta’limulhajj, adalahperaturan kelompok bimbingan. dengan surat keputusan oleh
tentang perhajian yang Pembimbing ibadah haji adalah Kakanwil Kemenag atas
dikeluarkan oleh Kementerian orang yang menguasai rekomendari Kakankemenag
Haji Arab Saudi sebagai instansi pengetahuan manasik haji dan Kabupaten.
pemerintah yang berwenang atau yang telah mengikuti KBIH adalah lembaga sosial
mengatur penyelenggaraan haji di orientasi pembimbing haji yang keagamaan yang mendapat ijin
Arab Saudi. diselenggarakan oleh Dirjen Kementerian Agama untuk
Kebijakan Pelayanan Penyelenggara haji dan umrah melaksanakan bimbingan
Haji, adalah jamaah haji dan ditugaskan untuk terhadap jamaah haji.
mendapatkan manasik haji, membimbing jamaah. Tugasnyamelaksanakan
diberangkatkan ke tanah suci, Bimbingan haji oleh pemerintah, bimbingan haji bukan sebagai
mendapatkan pemondokan, ditingkat KUA Kecamatan 8 kali penyelenggara haji.
diwukufkan di arafah dan dalam bentuk bimbingan Fungsinyasebagai mitra
dipulangkan ke tempat asalnya. kelompok dan ditingkat pemerintah.
Pembinaan Haji adalah Kabupaten 2 kali dalam bentuk Tujuan pembinaan jemaah haji
serangkaian kegiatan yang bimbingan missal. adalah mewujudkan jemaah haji
yang mandiri yaitu jamaah yang SedangkanTPIHI dalam bidang Biaya Petugas Haji dianggarkan
dapat melaksanakan seluruh bimbingan ibadah haji. TKHI dari biaya dana APBN.
rangkaian ibadah hajinya secara dalam bidang pelayanan
Kuasai Wawasan Penyelenggaraan Haji
mandiri tanpa ketergantungan kesehatan baik dokter atau di Arab Saudi
kepada perorangan maupun perawat. PPIH adalah Panitia
kelompok, setelah mendapatkan Penyelenggara Haji yang
bimbingan paket kecamatan dan bertanggung-jawab dalam Ada beberapa istilah yang akan anda sering
kabupaten dan atau KBIH. memberikan pelayanan perhajian dengar saat ada di Arab Saudi seperti berikut
Petugas Haji Indonesia adalah di Pusat, Arab Saudi dan ini:
petugas yang diangkat oleh Embarkasi.
Menteri Agama yang Pelatihan Petugas Haji, Wizarat al-Hajji, adalah
bertanggung-jawab melaksanakan dilaksanakan di Embarkasi bagi Kementerian haji yaitu lembaga
tugas dan fungsi pelayanan petugas kolter dan di pusat resmi Negara yang bertanggung-
kepada jamaah haji baik sebagai Jakarta bagi PPIH Arab Saudi jawab dalam bidang perhajian.
petugas yang menyertai jamaah (non kloter). Muassasah, instansi/lembaga
(Petugas kloter) yaitu (TPHI, Lama masa tugas, 41 hari untuk swasta non pemerintah yang
TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD) petugas kloter, 76 hari untuk melayani jamaah haji. Muassasah
atau Panitia Penyelenggara PPIH Arab Saudi Daker Jeddah Thawwafah bi al-Makkah
Ibadah Haji (PPIH) yaitu (Pusat, dan Madinah, 66 hari untuk (penyedia akomodasi jamaah
Arab Saudi dan Embarkasi) Daker Makkah. Di Embarkasi selama di Makkah), Muassasah
Petugas Haji meliputi TPHI lama operasional penerbagan Adilla bi al-Madinah (layanan
adalah petugas yang menyertai adalah 30 hari pemberangkatan akomodasi jamaah selama di
jamaah dalam bidang dan 30 hari pemulangan melalui Madinah)
administrasi dan manajerial 13 embarkasi.
sebagai ketua kloter.
Naqabah, merupakan asosiasi manusia dan tempat yang aman. dan
yang mengawasi perusahaan
Allah SWT berfirman : Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim
resmi angkutan jamaah haji,
Naqabah adalah asosiasi Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di tempat shalat. dan telah Kami perintahkan
transportasi haji yang antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah
bertanggung-jawab atas memasukinya (Baitullah itu) menjadi rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf,
peningkatan pelayanan angkutan
amanlah dia, mengerjakan haji adalah yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang
jamaah haji dan para peziaraha
masjid Nabawi kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu sujud”. (QS. Al Baqarah ayat 125)
Majmu’ah, adalah petugas yang (bagi) orang yang sanggup mengadakan
memberikan pelayanan kepada perjalanan ke Baitullah, barangsiapa Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya
jamaah haji saat berada di Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang
mengingkari (kewajiban haji), maka
madinah. Majmu’ah adalah
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak aman sentosa, dan berikanlah rezki dari
badan/asosiasi yang bertugas
menyiapkan sarana akomodasi memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(QS. buah-buahan kepada penduduknya yang
pemondokan jamaah haji selama Ali Imran ayat 97). beriman diantara mereka kepada Allah dan
di Madinah. hari kemudian. Allah berfirman: “Dan
Taraddudi: Sistem angkutan haji
Perintah untuk melaksanakan ibadah haji, kepada orang yang kafirpun aku beri
yang didrop, ditinggal, diangkut
secara bertahap sampai habis. bagi yang mampu terdapat pada Surat Ali kesenangan sementara, kemudian aku paksa
Sistem ini dilakukan di arafah, Imran ayat 97 tersebut. ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-
muzdalifah dan mina. buruk tempat kembali”. (QS. Al Baqarah
Kuasai Nash-nash Terkait Ibadah Haji
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan ayat 126)
rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan 1. Bagi jemaah haji Gelombang I Jemaah Haji langsung ke Makkah,
(membina) dasar-dasar Baitullah bersama maka miqat makani mereka yang paling
Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami Gelombang I menuju Madinah dahulu jumhur adalah Bandar Udara Raja Abdul
terimalah daripada Kami (amalan kami), sebelum ke Makkah, miqat makani mereka Aziz, yang populer dengan singkatan KAA
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha sudah tentu Dzulhulaifah saat ini disebut Airport (King Abdul Aziz Airport)
mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al Bir Ali, tempat miqat Rasulullah s.a.w.
Baqarah ayat 127) ketika beliau menunaikan haji. Fahami Hak-hak Jamaah
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua Para jemaah haji mandi, memakai wangi- Jemaah haji berhak memperoleh pembinaan,
orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan wangian, dan mengenakan pakaian ihram pelayanan dan perlindungan dalam
(jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat pada pondokan masing-masing di Madinah. menjalankan ibadah haji, yang meliputi :
yang tunduk patuh kepada Engkau dan Kendaraan akan mampir di Bi’r Ali
1. Pembinaan manasik haji dan /
tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan (Dzulhulaifah) kira-kira setengah jam. Disini atau materi lainnya, baik di tanah
tempat-tempat ibadat haji Kami, dan jemaah haji menunaikan shalat sunnah air, di perjalanan maupun di Arab
terimalah taubat kami. Sesungguhnya ihram. Di Bi’r Ali, ketika kendaraan mulai Saudi.
2. Pelayanan akomodasi, konsumsi,
Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi bergerak ke arah Makkah, jemaah haji
transportasi dan pelayanan
Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah ayat memulai umrah dengan mengucapkan kesehatan yang memadai, baik di
128) “Labbaik Allahumma `Umrah.” tanah air, selama di perjalanan
maupun di Arab Saudi.
Miqat Makani Jamaah Haji Indonesia 2. Bagi jemaah haji Gelombang II
3. Perlindungan sebagai Warga pengawasan. Kebijakan dan pelaksanaan Alur Haji Gelombang I
Negara Indonesia.
dalam penyelenggaraan ibadah haji
4. Penggunaan paspor haji dan
dokumen lainnya yang diperlukan merupakan tugas nasional dan menjadi Tanah Air-Madinah (AMMA)-Makkah-
untuk pelaksanaan ibadah haji, tanggung jawab pemerintah. Dan dalam Arafah-Muzdalifah-Mina-Makkah-Jeddah-
dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab Tanah Air
5. Pemberian kenyamanan
tersebut, menteri mengkoordinasikannya
transportasi dan pemondokan
dan/atau bekerja sama dengan masyarakat, Alur Haji Gelombang II
selama di tanah air, di Arab Saudi
dan saat kepulangan ke tanah air. departemen / instansi terkait, dan pemerintah
Fahami Kewajiban Pemerintah kerajaan Arab Saudi. Setelah itu, yang Tanah Air-Jeddah-Makaah-Arafah-