Anda di halaman 1dari 22

MODERASI BERAGAMA BAGI

PETUGAS HAJI
OLEH : KAKANWIL KEMENAG SUMBAR DR.
H. HELMI, M.Ag

DI SAMPAIKAN DALAM KEGIATAN BIMTEK TERINTEGRASI


PPIH KLOTER EMBARKASI PADANG TAHUN 1444H/2023 M
DASAR HUKUM 2. Aturan Perundang-Undangan

1. Dalil Naqli 1. UU 08 Tahun 2019


Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
Firman Allah QS. Al-Baqoroh, Ayat 196 2. PMA NO 13 TAHUN 2021
Tentang penyelenggaraan ibadah haji reguler
�ِ َ‫ﺣ ﻟا اوْ ﱡﻣ َِﺗأو‬
َ ‫ﱠ ِ َةرَ ﻣْ ُﻌﻟاوَ ﱠﺞ‬ 3. PMA NOMOR 6 TAHUN 2021
Tentang Penyelenggaraan Perjalanan ibadah Umrah
Artinya: “ Dan sempurnakanlah Ibadah Haji dan Penyelenggaraan ibadah Haji Khusus
dan umroh karena Allah. ” 4. TaklmatulHajj (Peratuhan Haji Arab Saudi)

2
TUJUA Penyelenggaraan Ibadah Haji dan
Umrah bertujuan:
N a. memberikan pembinaan, pelayanan,
dan pelindungan bagi Jemaah Haji
dan Jemaah Umrah sehingga dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan
ketentuan syariat; dan
b. mewujudkan kemandirian dan
ketahanan dalam Penyelenggaraan
Ibadah Haji dan Umrah.

Pasal 3 UU No. 8/2019


Indikat or keberhasilan Penyelenggaraan Ibadah Haji

1. Calon Jemaah Haji yang telah Mendaftar dan memenuhi


persyaratan, seluruhnya dapat diberangkatkan ke Arab Saudi.
2. Jemaah yang telah berada di Arab Saudi, seluruhnya memperoleh
Pemondokan ( Akomodasi ), Katering, Transportasi dan Pelayanan
Kesehatan
3. Seluruh Jemaah yang berada di Arab Saudi dapat melaksanakan
Wukuf di Arafah. Bagi yang sakit disafari wukufkan dan yang
meninggal di Badal Hajikan
4. Seluruh Jemaah Haji yang telah menunaikan Ibadah Haji
dipulangkan kembali ke Tanah Air, kecuali yang wafat.
Problematikan Jemaah setiap tahun
berganti

Penyelenggaraa Dilaksanakan diluar negeri dengan


Adat istiadat,alam biografis,kultur ber

n Ibadah Haji beda dsb

Melibatkan bayak pihak, Lembaga


dan istansi

Memerlukan pasilitas layanan yang


Terbaik dan jumlah yang besar serta
Waktu singkat

Perubahan regulasi yang sangat


cepat

Tingkat kelelahan yang sangat tinggi


PERSIAPAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI 2023

1 2 3 4 5

KUOTA RENCANA BIAYA BIMBINGAN PENYIAPAN


HAJI PERJANAN PENYELENGGARAAN MANASIK HAJI PETUGAS
IBADAH IBADAH HAJI HAJI
HAJI

6 7 8 9
PENY PENYIAPAN PENYIAPAN
IAPA INOVASI
TRANSPORTASI PERLINDUNGAN LAYANAN
N HAJI
UDARA JEMAAH HAJI HAJI
2023
DI ARAB
SAUDI
15
KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA

MODERASI MANASIK HAJI DAN


UMRAH
MAKNA BAHASA
Moderasi dalam Bahasa Arab dikenal dengan wasath atau
wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth
(tengahtengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang). Semua kata
ini menyiratkan satu makna yang sama, yakni adil. Dalam konteks ini,
berarti memilih posisi jalan tengah di antara berbagai pilihan ekstrem.

MAKNA ISTILAH
MODERASI / Moderasi juga berarti sebuah metode berpikir, berinteraksi dan
berperilaku yang didasari atas sikap tawāzun (seimbang) dalam
menyikapi dua keadaan, sehingga dapat ditemukan sikap yang sesuai
WASATHIYAH dengan kondisi dan keadaan.

Dalam konteks beragama, sikap moderat adalah pilihan untuk


8
memiliki cara pandang, sikap, dan perilaku di tengahtengah antara
pilihan ekstrem, sehingga terhindar dari sikap ekstrem, fanatik
buta dan memberatkan diri, atau sikap lalai, menganggap remeh
atau mencari kemudahan dengan tanpa dasar yang bisa
dipertanggungjawabkan
BEBERAPA DALIL
HADIST
Perkara
Laranga
0
LOREM
Lorem ips um dolor sit amet,
IPSUM
do elusmod tempor incididunt

00
consecteturadipiscing elit, set

nT a terbaik yg
5 Tengah
la bore et

1
4‫يلك‬s َ‫ن‬ َ‫ح أ‬
َ ‫ ٌد‬r‫اشمي‬
َ ‫ِ ا َّد‬ َ ‫َاهطم‬
yad d
َ ‫س وْ أ‬
do lor ma gna ali

u d qua

‫هم‬ Artinya: Sebaik-baik urusan


adalah Baihaqi
‫مينَ يلك‬Sesungguhnya
Artinya: ْ‫س‬
ٌ ْ َ‫نْ َل و‬r َّ‫ِ ا ن‬ ‫ر و م أل ا‬
ْ
tengah-tengahnya
dalam ُ ‫ م‬dari
Syu’ab al-Iman, ,ْ ‫ك‬
agama ini
(Islam)mudah,dan tidakadaَ‫بَ َل‬
‫ ا‬yang mempersulitnya
seorang
pun
(HR. Mathraf bin Abdillah,
riwayat

َّ‫ل‬
no 6601)
‫ْم خ‬ ْ
melainkan (agama itu)
akan mengalahkan dia
(mengembali dia ‫ا‬kepad
َ
1
kan (HR Bukhari
1 a
kemudahan). . , hadis
” ke-39)
BEBERAPA DALIL
KEMUDAHAN DALAM HAJI

0 0
‫جرح‬ ‫لكه انماف نيال فى ولغالو‬
‫و لعفا‬1‫َل‬ ‫ذه لثبم‬2‫اومراف ا‬, ‫ُكيَاو‬
Hal ini Rasulullah sampaikan
menjawab
ketik
Artinya:
sejumlah ‫نم‬untuk ُ ‫ولغال با‬Jangan
‫كلبق‬melempar. ‫نيال فى‬
kalian
bersikap dalam agama karena
berlebihan
apertanyaan sahabat
Lakukanyan
1 Artinya: Dengan kerikil semacam ini,
2 sesungguhnya
g
beragam dalam mendahulukan pakailah
hancurnya
berlebihan dalam umatagamasebelum kalian
(Sabda ini
dan mengakhirkan amalan
dan saat disebabkan
disampaikan kepada Fadl Ibn Abbas ketika
hari nahar. sedang mencari kerikil untuk lempar jumrah)
tidak
MENGAPA MODERASI DALAM MANASIK
HAJI DIPERLUKAN ?
1 Haji adalah ibadah yang DIBATASI waktu dan
tempatnya sehingga paling beresiko madharat
disebabkan adanya perjalanan –dimana
perjalanan sendiri menjadi sebab rukhshah–
berkumpulnya orang di waktu dan tempat
dan
yang
2 searmja(sebagaimana
Tkorban ad.inya kepadatan yang
pernah dapatdan
terjadi)
kondisi berdesakan dan saling menyakiti yang
menyebabkan
menyebabkan hilangnya tujuan
1
3 ibadah
3 Keragaman
lanjut, sakit,kondisi
risti. Kejamaah:
depan, banyak
dengan jamaah
semakinusia
panjangnya daftar tunggu, akan
menyebabkan usia jamaah haji semakin tua
Berlakunya hukum ‘azimah
dan
rukhshah

Prinsip Berpindah dari pendapat yang


berat kepada yang lebih ringan
MANHAJ
WASHATHIYAH
Mempertimbangkan
DALAM konteks

FIKIH HAJI Beralih dari satu Mazhab kepada


Mazhab lain
1
4
Kehati-hatian dalammenetapkan
hukum
0 BERLAKUNYA HUKUM ‘AZIMAH DAN
1 RUKHSHAH
Dalam kondisi normal, diberlakukan hukum ‘azimah
sementara dalam keadaan dharurat diberlakukan hukum
rukhshah. Sebab itu, fatwa hukum salah satunya harus
didasarkan pada perubahan situasi dan kondisi. Bahkan,
fatwa bisa berubah karena perbedaan kondisi mustafti
yang meminta fatwa.

1
5
0 BERPINDAH DARI PENDAPAT YANG
BERAT KEPADA YANG LEBIH
2
RINGAN
Dalam hal pelaksanaan hukum ideal Imam al-Qarafi al-Maliki,
tidak mungkin dilaksanakan karena sebagian besar ulama madzhab
kodisi tertentu, maka dipilih ketentuan Syafi'i, pendapat yang rajih di
hukum yang dimungkinkan sesuai kalangan ulama Hanafi (diantaranya
Humam
dengan tuntutan realitas yang ada sesuai Ibnul
dan pengarang Musallam ats-
kaidah : mengatakan bahwa tatabbu'
Tsubut)
‫لثلما رذعت دنع نىدألأ ا عقاوال‬ rukhshah atau ar- ikhtiyar al-
yaituaisar
atau
‫لىا لونزال‬
1 pendapat
diperbolehkan mengambil paling
6

‫لَعألأ ا‬ yang
,
paling mudah dari setiap
mazhab dalam suatu
ringan
atau masalah
Artinya: ”Ketika tidak mungkin tertentu
melaksanakan yang ideal, maka turun
0 MEMPERTIMBANGKAN
3 KONTEKS
Imam al-Qurafi menyatakan:
‫كرمع لوط بتكال فى روطسمال لىع دمجت الو فى ررقمالو‬. ‫كيتفتسي كميلقإ لهأ ير غ نم لجر كءاج اذإ لب‬
‫ع دصاقمب‬i‫ع هرجتال ءامل‬i‫ب فرع لى‬i‫او كدل‬i‫ع هألس‬i‫ب فرع ن‬i‫و هدل‬i‫ع هرجأ‬i‫و هيل‬i‫ب هتفأ‬i‫م ه‬i‫ب فرع نود ن‬i‫كدل‬
‫حضاوال قحال وه اذهف كبتك‬. ‫لهجو نيدال فى لالض ادبأ تالوقنمال لىع دومجالو‬
‫يى ر ضامال فلسالو يى ر ملسمال‬
Artinya: Dan jangan terpaku pada teks yang ditulis di buku-buku, sepanjang
hidupmu. Jika ada orang yang datang meminta fatwa dan dia tidak berasal dari
orang-orang daerahmu, jangan perlakukan sesuai dengan kebiasaan di
daerahmu.
Tanyakan tentang kebiasaan di daerahnya, lalu perlakukan dan berikan fatwa
sesuai dengan kebiasaan di daerahnya, bukan dengan berpatokan pada adat di
daerahmu
agama, dandan yang
bukti tertulis dalam
ketidaktahuan kitab-kitabmu.
atas niat para ulama Inilah
dankebenaran
pendahuluyang nyata.
sebelumnya.
Sikap kaku dengan selamanya berpegang kepada teks adalah kesesatan dalam
0 BERALIH DARI SATU MAZHAB
KEPADA MAZHAB LAIN
4
Idealnya, ketetapan hukum dilakukan secara konsisten dengan berpegang
kepada satu mazhab tertentu, dengan bersandar pada qaul manshus imam
mazhab
Jika tidak dimungkinkan, beralih kepada pendapat para pengikutnya. Misalnya
beralih dari qaul mazhab Syafi’i, kepada pendapat Imam Nawawi.

Jika ini tidak dimungkinkan, maka bisa berpegang kepada semua pendapat
yang ada dalam berbagai mazhab fiqh (iltizam bi mazhabin ghairu mu’ayyan)
dengan melakukan pemilihan hukum diantara berbagai pendapat hukum (taqrir
baina al- aqwal)

Beralih dari QAUL ARJAH  QAUL RAJIH  QAUL


MARJUH
0 KEHATI-HATIAN DALAM
5 MENETAPKAN HUKUM

Dalam menyikapi persoalan-persoalan baru, para pembimbing hendaknya berhati-hati


‫ن وم‬
‫َ م‬
dan memberikan jawaban hukum. Jangan sampai memberikan keputusan hukum yang
asal-asalan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Allah berfirman:
َ‫ل‬
َ ‫َلعْ َت‬
ْ‫ت م ن‬ُْ
‫ك م نْ ا‬
ِ
ْ‫رك ك‬
‫لَّك‬r َ‫ا ل‬
َ‫ْه أ‬
ْ‫اوم َلأس‬
10
CONTOH KASUS; MABIT DI MINA

Pendapat ulama’ berkaitan dengan hukum mabit di Mina:


1.Wajib, menurut jumhur ulama (madzhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali).
Jemaah haji yang tidak mabit selama satu malam wajib membayar satu
mud. Jemaah yang tidak mabit dua malam wajib membayar dua mud.
Sedangkan jemaah yang tidak mabit di Mina selama tiga malam wajib
membayar dam dengan menyembelih seekor kambing;
2.Sunah, menurut madzhab Abu Hanifah, salah satu riwayat Ahmad dan
Syafi’i. Dalam kondisi tempat yang terbatas, jika jemaah haji tidak bisa
mabit di Mina, maka hajinya sah sejalan dengan pendapat ulama fuqaha
mazhab Hanafi dan salah satu riwayat Imam Ahmad dan Syafi’i yang
menyatakan bahwa mabit di Mina hukumnya sunah.
LAMA WAKTU MABIT DI MINA
1. Mabit di Mina dinyatakan sah bila jemaah haji berada di Mina lebih dari separuh malam. Waktu
mabit di Mina adalah sepanjang malam hari, dimulai dari waktu Maghrib (terbenam matahari)
sampai dengan terbit fajar. Akan tetapi, kadar lamanya mabit wajib mendapatkan sebagian besar
waktu malam. Ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) yakni mazhab Maliki, Syafi’i dan Hambali.
2. Sebagian ulama’ berpendapat bahwa mabit di Mina sah bila jemaah sempat hadir di Mina sebelum
terbit fajar yang kedua (fajar shadiq). Ini adalah salah satu pendapat mazhab Syafi’i.
3. Kadar waktu mabit tidak diukur dengan lama atau sebentar berada di Mina, sebagaimana
dikemukakan an-Nawawi;
‫ةعاس يناثالو ليلال مظعم بجاوال امهحصأ يعفاشلل نالوق تيبمال اذه نم بجاوال ردق ىفو‬
Artinya: “Kadar lamanya (waktu) wajib mabit di Mina ada dua pendapat menurut Imam Syafi’i :
pendapat yang afsah (paling shahih) diantara kedua pendapat adalah wajib mu’dhomullail (di Mina
harus lebih dari separuh malam), dan pendapat yang kedua menyatakan cukup sesaat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai