KEMENTERIANAGA
M A R E P U B L I KI N D O
NESIA
OPERASIONAL
PETUGAS HAJI KLOTER TAHUN 20 23
STRATEGI PENCAPAIAN
01 02 03
04 05 06
Kompleksitas sarana
Peningkatan Kinerja Kompleksitas pendukung layanan
pemberian layanan dan koordinasi
KEMENTERIANAGA
M A R E P U B L I KI N D O
NESIA
1. Protective benefits,
dengan perencanaan mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan tugas dan
pengambilan keputusan.
2. Positive benefits,
dengan perencanaan dapat meningkatkan
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi,
pelayanan yang optimal kepada jemaah haji.
RENCANA PETUGAS HAJI
Landasan pelaksanaan tugas manajer dalam kloter.
Berlandaskan pada sasaran yang hendak dicapai
Sasaran: tujuan-tujuan yang ingin dicapai periode waktu.
Perencanaan yang baik akan mengarahkan kepada
keberhasilan yang maksimal.
Petugas haji mengemban amanah untuk mengantarkan
jamaah menuju kemabruran ibadah haji, wajib memiliki
prosedur tetap dalam pelaksanaan tugas di lapangan agar
terwujud koordinasi dalam kesatuan tindakan
PETUGAS HAJI
Memahami Organisasi
Memahami Tugas Fungsi
Memahami Masalah yang Pernah Terjadi
Prediksi Kemungkinan Masalah Baru
Mengenali Lingkungan Organisasi
PEMERINTAH SEBAGAI
PENYELENGGARA IBADAH HAJI
Penyelenggara yang bersifat non profit DENGAN senantiasa mengedepankan
pembinaan dan pelayanan terbaik serta perlindungan terhadap masyarakat dan
dana masyarakat.
PENGORGANISASIAN PENGKOORDINASIAN
1. DJPHU 1. Kem. Dalam Negeri
EFEKTIF
2. KANWIL KEMENAG 2. Kem. Luar Negeri
EFISIEN
PROV 3. Kem. Hukum dan HAM
3. KANKEMENAG 4. Kem. Kesehatan
KAB/KOTA 5. Kem. Perhubungan
4. KANTOR TEKNIS AKUNTABEL 6. Kem. Keuangan
URUSAN HAJI DI TRANSPARAN 7. Kem. Agama
JEDDAH 8. Kem. Pertahanan (TNI dan
POLRI)
9. Masyarakat
18
ORGANISASI KLOTER
DAKER
TPHI MAKTAB
TPIHI PHD
TKHI
SEKTOR
KAROM
BIDANG
KARU Jemaah
PELAYANAN
Haji
19
TUGAS DAN FUNGSI PETUGAS KLOTER
Fu n gs i :
Meneruskan informasi kloter, menjaga dan
mengatur anggota rombongan, menyelesaiakn dan
melaporkan permalasahan kepada Ketua Kloter
Yang Ditemukan di Lapangan
Kondisi hnya?
pa M a s a l a
A
A. PELAKSANAAN IBADAH
1. PRA EMBARKASI
2. EMBARKASI 10. MAKKAH
MADINAH
3. PESAWAT (BRK) 11. MADINAH
4. JEDDAH 12. BANDARA
5. MAKKAH 13. PESAWAT (PLG)
6. ARAFAH 14. DEBARKASI
7. MUZDALIFAH 15. PELAPORAN
8. MINA
JEDDAH 30
TANAH AIR
RENCANA KERJA OPERASIONAL ................ (diisi dengan nama petugas yang bersangkutan
Jenis Petugas/Penanggung jawab : …………………….. (diisi dengan jenis tugas yang bersangkutan)
Penanggung Gugat : ……………………………. (diisi dengan atasan langsung yang bersangkutan)
WAKTU HAL-HAL YG
URAIAN PELAKSANAAN
NO TEMPAT KOORDINASI PERLU KET
PEKERJAAN
DIWASPADAI
Pelaksanaan tugas harus berurutan (kronologis) secara rinci dimulai dari kegiatan awal
dimana dan kapan waktunya sampai dengan berakhir dimana dan kapan waktunya.
KEMENTERIANAGAMAREPU
BLIK INDONESIA
RENCANA
KERJAdalam Diskusi Kelompok yang melibatkan seluruh
Dilakukan
OPERASIONAL
unsur petugas dalam satuan kerja yang bersangkutan.
RKO Satker disusun secara sistematis kronologis sesuai dengan
SATUAN
waktu dan tempat mulai melaksanakan tugas, sejak
KERJA
pelatihan/pembekalan sampai dengan kepulangan ke tanah air.
Rencana Kerja Operasional Satker dipresentasikan.
RENCANA KERJA OPERASIONAL SATUAN KERJA
Satuan Kerja :……………………………….
Penanggung Gugat : ………………………………………
Uraian tugas harus berurutan (kronologis) secara rinci dimulai dari kegiatan awal
dimana dan kapan waktunya sampai dengan berakhir dimana dan kapan waktunya.
JADWAL RKO
Penyusunan Jadwal Kegiatan Rencana Operasional Satuan Kerja (RKO Satuan
Kerja) dengan tanggal atau perminggu dengan formulir sbb :
CONTOH FORMAT JADWAL
WAKTU PELAKSANAAN
WAKTU HAL-HAL YG
URAIAN PELAKSANAAN
NO TEMPAT KOORDINASI PERLU KET
PEKERJAAN
DIWASPADAI
Pelaksanaan tugas harus berurutan (kronologis) secara rinci dimulai dari kegiatan awal
dimana dan kapan waktunya sampai dengan berakhir dimana dan kapan waktunya.
KEMENTERIANAGA
M A R E P U B L I KI N D O
NESIA
TERIMA KASIH
"Haji Berkeadilan dan Ramah Lansia"