Anda di halaman 1dari 7

DIAGNOSA ORGANISASI SEBAGAI DASAR IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

PELAYANAN PUBLIK DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA TANJUGNPANDAN


Oleh : Tito Erza Laksana

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi secara harfiah adalah suatu orang kelompok atau suatu wadah untuk
tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai
bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian
mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku
organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).
Organisasi harus melakukan pengembangan untuk dapat menyesuaikan dengan tuntutan
perkembangan yang ada di sekitar lingkungannya, sehingga organisasi tersebut dapat
bertahan.
Dalam setiap kegiatan pemerintahan umumnya pasti tidak akan lepas dari yang
namanya organisasi. Setiap organisasi pasti akan mengalami perubahan sesuai dengan
keadaan. Maka dari itu perlu adanya pengenbangan yang harus terus dilakukan agar
kegiatan keorganisasian itu bisa terus berkembang sesuai dengan kebutuhan.
Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian
perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu
organisasi. Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi
efisiensi, efektifitas dan kesehatan:
1. Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang
mengacu pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan keluaran maksimum).
2. Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya
artinya kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3. Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara
para individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis dan adaptabilitas.
Maka dari itu perlu adanya diagnosa akan memberikan arah pemahaman yang tepat
terhadap kondisi dan kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi sehingga keputusan
intervensi selaras dengan kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu proses diagnosa merupakan
proses yang penting dalam Pembinaan Organisasi.

1
B. Tujuan Diagnosa Organisasi
Adapun tujuan dari diagnosa organisasi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana kinerja dan respon pegawai di PPN Tanjungpandan
terhadap tujuan organisasi yang ada.
b. Untuk mengetahui sejauh mana struktur organisasi dapat berjalan di PPN
Tanjungpandan.
c. Untuk mengetahui mengenai tata hubungan yang ada di PPN Tanjungpandan.
d. Untuk mengetahui sistem reward dan punishment seperti apa yang digunakan oleh
PPN Tanjungpandan terhadap hasil kerja pegawai.
e. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin pada PPN
Tanjungpandan untuk mendukung kegiatan organisasi yang ada.
f. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan eksternal maupun Internal terhadap PPN
Tanjungpandan terutama bagi kinerja pegawai yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum PPN Tanjungpandan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20/MEN/2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan, bahwa
Pelabuhan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
pemanfaatan sumberdaya ikan, serta keselamatan operasional kapal perikanan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012
tentang Kepelabuhanan Perikanan, Pelabuhan Perikanan menyelenggarakan fungsi
pemerintahan dan pengusahaan sebagai berikut:
a. Fungsi Pemerintahan

1. Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;

2. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;

3. Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakatnelayan;


4. Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;

5. Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan;

2
6. Pelaksanaan kesyahbandaran;

7. Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan;

8. Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawaskapal perikanan;
9. Tempat publikasi hasil penelitian kelautan dan perikanan;

10. Pemantauan wilayah pesisir;

11. Pengendalian lingkungan;

12. Kepabeanan; dan/atau.

13. Keimigrasian
b. Fungsi Pengusahaan

1. Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;

2. Pelayanan bongkar muat ikan;

3. Pelayanan pengolahan hasil perikanan;

4. Pemasaran dan distribusi ikan;

5. Pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan perikanan;

6. Pelayanan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;

7. Pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;

8. Wisata bahari; dan/atau

9. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa lainnya sesuai dengan peraturan perundang-


undangan

B. Identifikasi Kebutuhan Organisasi

Identifikasi kebutuhan organisasi bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan atau


tuntutan kinerja di dalam lembaga/perusahaan guna mengarahkan kemampuan pegawai
sesuai dengan diharapkan oleh organisasi atau perusahaan, yang berkaitan dengan
ketercapaian tujuan organisasi, peningkatan produktivitas, serta penyediaan produk dan jasa

3
yang berkualitas (Miller & Osinski, 2002, hlm. 12). Dikarenakan identifikasi kebutuhan
merupakan langkah awal dari pelaksanaan program kegiatan di PPN Tanjungpandan, maka
jika hal tersebut tidak dilaksanakan dengan baik akan mengakibatkan tidak tercapainya
pelayanan publik sesuai yang diharapkan.
ISU INTERNAL
(Sumber data berasal dari masukan pegawai dan hasil rapat)
Potensi Isu Isu Kategori Solusi Kendala
Kurangnya SDM Masih kurangnya SDM 1. Mengajukan penambahan Peraturan
berkompeten jumlah SDM yang SDM perundang -
berkompeten di 2. Mengadakan bimtek/ undangan
beberapan pelayanan pelatihan
Ruang pelayan Belum standarnya Pelayanan 1. Mengajukan anggaran Biaya/
ruang pelayanan publik pemeliharaan ruang anggaran
pelayanan
2. Melengkapi fasilitas di ruang
pelayanan
Hasil IKM Hasil IKM bernilai baik Pelayanan Menindaklajuti hasil penilaian Waktu dan
(Indeks tetapi masih terdapat publik IKM untuk meningkatkan biaya
Kepuasan banyak masukan penilaian IKM di semester
Msyarakat) berikutnya

ISU EXTERNAL
(Sumber data berasal dari masukan IKM dan WBK serta masukan dari stakeholder)
Potensi Isu Isu Kategori Solusi Kendala
Survey IKM Banyaknya masukan Pelayanan 1. Segera menindak lanjuti Waktu dan
dan saran dari publik saran dan masukan dari biaya
pengguna jasa saat pengguna jasa
survey IKM
WBK Masih rendahnya nilai Pelayanan 2. Menindaklanjuti hasil Biaya/
pada beberapa sektor publik penilaian WBK terutama anggaran
yang di nilai pada pelayanan publik

4
Rusaknya Banyak fasilitas pokok Pelayanan Mengusulkan anggaran Biaya
fasilitas pokok yang mengalami publik perbaikan fasilitas yang rusak
kerusakan atau
membutuhkan
pemeliharaan maupun
perbaikan
Kedisiplinan Kurang disiplinya SDM Melakukan pembinaan kepada Kultur dan
pegawai petugas layanan di saat SDM dan menerapkan reward & budaya
jam pelayanan punishment
Komitmen ASN Di duga masih adanya SDM Melakukan pembinaan kepada Integritas dan
praktik pungli oleh SDM dan menerapkan reward & kepemimpinan
petugas pelayanan punishment
dilapangan
COI (Conflik of Masih adanya ASN SDM Melaksanakan sosialisasi dan Biaya dan
interen) yang memiliki usaha pembinaan pegawai terkait KKN, integritas
secara langsung Grativikasi dan Pungli pegawai serta
bersentuhan dengan pimpinan
pengguna jasa

Berdasarkan identifikasi isu baik secara internal dan eksternal yang adadi
PPN Tanjungpandan dapat di Tarik kesimpulan;
1. Kurangnya SDM yang berkompenten di PPN Tanjungpandan menyembabkan
pelayanan tidak dapat berjalan dengan maksimal baik dari segi efisiensi waktu
maupun kualitas pelayanan
2. Kurangnya fasilitas di PPN Tanjungpandan baik itu belum ada maupun kerusakan
pada fasilitas yang ada menyebabkan pelayanan berjalan lambat dan memakan
waktu yang lama, sehingga dapat menimbulkan antrian dan berdampak Nelayan
memilih melakukan kegiatan bongkar di luar PPN Tanjungpandan
3. Peran kepemimpinan yang berjiwa Pancasila dan Bela Negara sangan di perlukan
dalam organisasi pada hal ini PPN Tanjungpandan, karena jiwa kepemimpinan
sangat menentukan kemajuan dan kemunduran organisasi, tidak ada organisasi
yang dapat maju tanpa kepemimpinan yang baik.
4. Perbaikan atau perubahan mental pegawai sangat di perlukan sebagai bentuk
upaya perubahan budaya kerja dari para ASN di lingkungan PPN Tanjungpandan
agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan taat pada aturan yang
berlaku.

5
C. GAGASAN DAN SOLUSI
Pimpinan memiliki peran penting dalam merespon dampak analisa lingkungan
dan kebutuhan organisasi baik itu dari eksternal dan internal terkait pelayanan di
PPN Tanjungpandan. Analisa external dan internal dapat menjadi pijakan evaluasi
perbaikan sarana dan prasarana pelayanan di PPN tanjungpandan untuk segera
dibenahi dengan memerintahkan tim untuk melakukan optimalisasi anggaran
ataupun revisi anggaran agar dialokasikan ke pengadaan ataupun perbaikan ruangan
pelayanan dan fasilitas pelayanan lainnya di PPN Tanjungpandan.

Adapun langkah yang dilakukan pimpinan diantaranya dengan memberikan


arahan kepada seluruh pegawai untuk segera mengambil langkah sebagai berikut:

1. Optimalisasi anggaran dan memerintahkan revisi anggaran untuk memenuhi


kebutuhan fasilitas;
2. Mengusulkan Pemeliharaan kolam Pelabuhan ataupun alur kapal kepada
Balai Besar Wilayan Sungai Provinsi Bangka Belitung;
3. Mengusulkan penambahan SDM ataupun mutasi pegawai untuk
meningkatkan pelayanan di PPN Tanjungpandan.
4. Menganggarkan kegiatan Bimtek ataupun pelatihan sebagai upaya
meningkatkan kualitas SDM yang ada
5. Menyisipkan pesan pesan moral terkait Pancasila dan Bela Negara pada
setiap kegiatan yang melibatkan pegawai
6. Menerapkan reward dan punishment bagi ppegawai yang berprestasi dan
pegawai yang kurang disiplin atau melanggar aturan

6
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, S. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Karjadi. M. Kepemimpinan ( Leadership ), Bogor, 1987.

Kartini Kartono. Dr. Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan. (2018).


Bentuk dan Wujud Penerapan Sikap dan Perilaku Bela Negara. Diambil dari
https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/08/28/bentuk-dan-wujud-penerapan-
sikap-dan-perilaku-bela-negara.html.

Menteri Keuangan Republik Indonesia. (2019). Surat Edaran Nomor SE-12/MK/2019. Diambil
darihttps://www.sdm.kemenkeu.go.id/peraturan/doc/SE%20Nomor%2012%20Tahu
n%202019%20tentang%20Penerapan%20NilaiNilai%20Pancasila%20dan%20Bela%20
Negara.pdf

Anda mungkin juga menyukai