Anda di halaman 1dari 6

Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Prinsip, Tujuan, Proses

dan Contohnya

Bapak/Ibu guru tentu pernah mengalami momen di mana menemukan masalah berkaitan dengan proses pembelajaran para siswa/siswi. Karena
karakteristik & minat yang berbeda, menjadikan setiap siswa itu unik dan istimewa.
Tatkala, karena perbedaan ini, akan sulit untuk hanya menerapkan satu model pembelajaran agar ilmu bisa tersampaikan secara maksimal pada para murid.
Salah satu model pembelajaran yang bisa Bapak/Ibu guru gunakan di dalam kelas dalam model pembelajaran TGT.
Team Games Tournament (TGT) secara umum adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan belajar kelompok para siswa dengan metode bermain games.
Agar bisa memahami model pembelajaran TGT dengan baik, berikut ini penjabaran lengkapnya.

Pengertian Model Pembelajaran TGT


Pengertian model pembelajaran TGT adalah sebuah pembelajaran dengan menerapkan strategi kelompok. Tipe model pembelajaran ini melibatkan semua
aktivitas siswa tanpa membedakan status sosial, menggunakan siswa lain sebagai tutor sebaya dan menerapkan metode belajar dengan bermain.
Satu kelompok untuk model pembelajaran TGT biasanya beranggota lima sampai enam orang. Kemudian, pada tiap kelompok akan memiliki anggota
dengan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berbeda-beda.
Model pembelajaran TGT ini memiliki pengertian dan sudut pandang masing-masing dari setiap para ahli. Berikut ini kumpulan pengertian model
pembelajaran TGT yang bisa Bapak/Ibu guru pelajari:

Model Pembelajaran TGT Menurut Slavin (2005)


TGT adalah model pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen akademik dalam menggunakan kuis-kuis. Para siswa berlomba menjadi wakil tim
mereka dengan anggota tim lain yang berperan sebagai akademik sebelumnya setara seperti mereka.

Model Pembelajaran TGT Menurut Asma (2006)


Penerapan model pembelajaran TGT adalah suatu model pembelajaran oleh guru dan diakhiri dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa.

Model Pembelajaran TGT Menurut Huda (2015)


Model pembelajaran TGT atau team games tournament yang artinya turnamen permainan tim dalam sebuah model pembelajaran. TGT ini dikembangkan
pertama kali oleh David de Vries dan Keith Edwards dan dicetuskan pertama di Universitas Johns Hopkins.

Model Pembelajaran TGT Menurut Isjoni (2013)


TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang terbentuk dalam kelompok belajar dengan anggota lima sampai enam orang dengan
kemampuan, jenis kelamin, ras, dan suku yang berbeda.
Prinsip Dasar Pembelajaran TGT dan Manfaat untuk Siswa
Menurut Yatim Rianto (2010) ada lima prinsip dasar pembelajaran TGT atau pembelajaran kooperatif ini, yaitu:
 Positive independence: saling bergantung secara positif, di mana setiap anggota kelompok sadar pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan.
 Face to face interaction: antar anggota berinteraksi dengan saling berhadapan langsung.
 Individual accountability: anggota kelompok harus belajar dan aktif memberi kontribusi untuk mencapai tujuan bersama dalam kelompok.
 Use of collaborative or social skill: anggota kelompok harus menggunakan keterampilan bekerja sama dan bersosialisasi, dengan begitu siswa bisa
melakukan kolaborasi tanpa perlu bimbingan guru lagi.
 Group processing: siswa harus bisa menilai bagaimana mereka bekerja secara efektif.

Lalu, apa sebenarnya alasan model pembelajaran TGT banyak direkomendasikan oleh para ahli? Ternyata, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh
dengan menerapkan metode pembelajaran ini. Manfaat model pembelajaran TGT adalah untuk meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa, keaktifan
siswa, kemampuan koneksi, dan menambah motivasi belajar siswa.

Tujuan Model Pembelajaran TGT


Tujuan model pembelajaran TGT yang paling utama adalah untuk memberikan konsep, pemahaman, kemampuan, dan pengetahuan yang dibutuhkan siswa
agar mereka dapat memberikan kontribusi pada kelompoknya. Selain itu, dengan model pembelajaran TGT diharapkan dapat menjadi anggota masyarakat
yang baik untuk ke depannya.
Tujuan lain dari model pembelajaran TGT adalah untuk melatih siswa agar punya rasa tanggung jawab, meningkatkan rasa percaya diri, menghargai
perbedaan pendapat siswa lain, menumbuhkan kerja sama dan mampu saling tolong menolong, melatih siswa untuk dapat berpikir kritis dalam
permasalahan materi pelajaran atau tugas-tugas yang diberi guru, dan mengasah keterampilan komunikasi siswa.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran TGT


Model pembelajaran TGT ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan dirincikan di bawah ini.

Kelebihan Model Pembelajaran TGT


Beberapa kelebihan model pembelajaran TGT antara lain:
 Lebih meningkatkan waktu untuk tugas.
 Mengedepankan penerimaan siswa terhadap perbedaan individu.
 Meskipun waktu yang diberikan sedikit, namun penguasaan materi bisa lebih mendalam.
 Proses belajar mengajar berlangsung dengan siswa yang lebih aktif.
 Mendidik siswa untuk berlatih lebih bersosialisasi dengan orang lain.
 Motivasi belajar siswa meningkat.
 Hasil belajar siswa lebih baik.
 Meningkatkan kebaikan budi dan kepekaan untuk lebih bertoleransi satu sama lain.

Kelemahan Model Pembelajaran TGT
Model pembelajaran TGT juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan model pembelajaran TGT bagi guru dan siswa:
 Guru sedikit kesulitan saat mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuan agar setiap kelompok mendapatkan anggota yang heterogen dalam
segi akademis.
 Waktu yang digunakan untuk diskusi siswa cukup banyak, bisa melewati waktu yang sudah ditentukan.
 Beberapa siswa dengan kemampuan lebih biasanya sulit memberikan penjelasan untuk teman-teman mereka.

Proses Pengembangan dan Langkah-langkah Pembelajaran TGT Sesuai Kebutuhan Siswa


Lalu, bagaimana cara mengembangkan model pembelajaran TGT yang sesuai dengan kebutuhan siswa? Berikut ini adalah langkah-langkah model
pembelajaran TGT:
 Pada tahap awal, adalah presentasi kelas di mana guru akan menekankan apa yang akan dipelajari siswa sebelum model pembelajaran ini dilakukan
dengan tujuan siswa agar lebih paham dan siap untuk mengikuti model pembelajaran ini.
 Selain itu, dalam tahap presentasi kelas, guru akan menjelaskan materi secara singkat.
 Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan anggota lima sampai enam orang.
 Guru mengarahkan aturan permainan pada tiap-tiap kelompok.
 Siswa kemudian memastikan semua anggotanya paham tentang materi pelajaran tersebut.
 Guru memberikan kuis, setiap kelompok berlomba-lomba untuk menjawab kuis tersebut.
Itulah cara menggunakan model pembelajaran TGT. Selanjutnya, guru wajib tahu cara mengevaluasi keberhasilan penggunaan model pembelajaran TGT
dengan mengevaluasi hasil belajar tentang materi ini menggunakan model pembelajaran TGT, apakah efektif atau tidak.

Contoh RPP Penerapan Pembelajaran TGT


Agar lebih paham tentang cara menyusun rencana pembelajaran menggunakan model TGT, Bapak/Ibu bisa lihat contoh penerapan model pembelajaran
TGT atau RPP model pembelajaran TGT di bawah ini yang dikutip dari “Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) sebagai Upaya
Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Kompetensi Dasar Memilih Jenis Penggandaan Dokumen yang Sesuai di SMK Nasional Pati” terbitan Universitas Negeri
Semarang:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Teams Games Tournament (TGT)
A. Identitas
 Nama sekolah : SMK Nasional Pati
 Kelas : XI
 Kompetensi keahlian : Administrasi perkantoran
 Mata pelajaran : Menangani Penggandaan dan Pengumpulan Dokumen
 Pertemuan : 2
 Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

B. Standar Kompetensi
Menangani penggandaan dan pengumpulan dokumen.

C. Kompetensi Dasar
Memilih jenis penggandaan dokumen yang sesuai.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Secara jujur siswa mengetahui pengertian dokumen dan dokumentasi.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab.
3. Memperlakukan teman/guru dengan baik, sopan dan hormat, peka terhadap perasaan orang lain, tidak pernah menghina atau mempermainkan
teman/guru, tidak pernah mempermainkan teman/guru.
4. Siswa bertanggung jawab mengerjakan tugas kelompok untuk kepentingan bersama, secara sukarela dan membantu teman/guru.
5. Peka terhadap perasaan orang lain, mencoba untuk membantu siswa/guru yang membutuhkan.

E. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat memahami langkah-langkah dalam pemusnahan dokumen.
 Siswa dapat mengetahui jenis-jenis mesin penggandaan dokumen.
 Siswa dapat memahami pemilihan mesin penggandaan dokumen secara benar.
 Siswa dapat melakukan proses penggandaan dokumen.

F. Metode Pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT).

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran
Waktu

1. Guru memberi salam kepada siswa


Pendahuluan 2. Guru melakukan presensi pada siswa di pertemuan ini 10 menit
3. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang akan dicapai

1. Eksplorasi
A. Guru memulai pelajaran dan materi pembelajaran.
B. Guru memberikan mekanisme jalannya model Teams Games Tournament (TGT).
Inti 15 menit
C. Guru menetapkan kelompok yang akan terlibat dalam metode Teams Games Tournament (TGT) dan
menyampaikan alokasi waktu yang disediakan.
D. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

2. Elaborasi
A. Metode Teams Games Tournament (TGT) mulai dilaksanakan dengan menjalankan diskusi yang termasuk
dalam kegiatan games. Selanjutnya setelah diskusi selesai siswa dipersilahkan untuk mempresentasikan
dan setelah presentasi selesai, kelompok lain berhak untuk menantang jawaban. 45 menit
B. Setelah proses games berlangsung dilanjutkan dengan kegiatan tournament yaitu siswa berebut jawaban
yang dilontarkan oleh guru.
C. Guru memberikan bantuan kepada siswa yang mendapatkan kesulitan.

3. Konfirmasi 15 menit
A. Guru bersama siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya metode maupun materi yang diajarkan.
B. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan tanggapan terhadap proses pelaksanaan metode
Teams Games Tournament (TGT).
C. Guru selalu membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa pada saat siswa merasa kesulitan
mengikuti pelajaran dikelas.
D. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif di dalam kelas.

1. Guru bersama siswa memberikan kesimpulan mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung.
Penutup 2. Guru memberikan soal evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa saat pembelajaran berlangsung. 20 menit
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

H. Sumber Belajar

1. Modul Administrasi Perkantoran

2. Seri Pembelajaran Materi Administrasi Perkantoran

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Tes

2. Pengulangan Penegasan

Anda mungkin juga menyukai