BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil serta kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai
lebih luas yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan
peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan
benar akan memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam
proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada peserta didik. Peserta
oleh rekan sebaya lebih efektif dari pada pembelajaran oleh guru.
penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) adanya peserta didik
7
dalam kelompok, (2) adanya aturan main dalam kelompok, (3) adanya upaya
belajar dalam kelompok, (4) adanya kompetensi yang harus dicapai oleh
kelompok.
pasangan), TPS (think pair and share), TGT (team games tournament), NHT
Keith Edward. Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama antar
anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
sebagai wakil tim mereka dengan tim lain yang kinerja akademik sebelumnya
setara mereka. Teman satu tim atau kelompok akan saling membantu dalam
dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu peserta didik
sedang bermain game atau permainan, teman yang lain tidak boleh membantu,
dan guru perlu memastikan telah terjadi tanggung jawab individual. Dalam
pembelajaran kooperatif tipe TGT ini peserta didik sebelumnya telah belajar
6 peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau
ras yang berbeda. Guru menyajikan materi dan peserta didik bekerja dalam
3. Permainan (Games)
berikut:
tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut
4. Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih
sebagai berikut:
10
lama.
2. Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi
diterapkan. Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau loba,
dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi
hingga terendah.
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai
belajar.
maksimal belajar siswa, dalam pembelajaran harus ada komunikasi yang jelas
antara guru dengan siswa, sehingga kegiatan belajar oleh siswa dapat berdaya
sesama siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas, melakukan kegiatan
lain yang tidak sesuai dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.
komunikasi antara siswa dan guru dalam lingkungan kelas baik proses akibat
dari hasil interaksi siswa dan guru, siswa dengan siswa sehingga menghasilkan
bertanya/menjawab siswa.
proses aktif yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan
kognitif.
adalah suatu tuntutan proses aktif siswa dalam melakukan suatu kegiatan
a. Prestasi Belajar
belajar.
mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi guru, penilaian
a. Standar Isi
b. Standar Proses
d. Tenaga Kependidikan
f. Pengelolaan
g. Pembiayaan, dan
h. Penilaian Pendidikan
kompetensi kejuruan.
terdiri dari :
E. Kerangka Berpikir
alokasi waktu 32 x45 menit. Pembelajaran dengan model TGT (Team Games
Tournament) dimulai dengan menanamkan kesadaran diri bahwa siswa baik dalam
kelompok maupun dalam kelas harus bekerjasama dan berkompetisi untuk mau
pertanyaan dari bahan yang dirasa tidak tahu, mengerjakan soal. Semua bahan ada
dalam CD. Untuk menggugah ketrampilan siswa dilakukan review tentang semua
tugas yang siswa kerjakan di luar kelas. Untuk lebih menumbuhkan keaktifan dan
keaktifan dan ketrampilan siswa sudah terbentuk dan dapat ditingkatkan akibatnya
F. Hipotesis