Terdapat beberapa model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang bisa digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, berikut beberapa tipe-tipe dari model pembelajaran kooperatif
sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran tipe Two Stay Two Stray, model pembelajaran dimana setiap anggota
kelompok mengirim perwakilan kelompok tersebut untuk memberikan serta membagikan
hasil dan informasi ke kelompok lain.
b. Model pembelajaran tipe Make a Match (Mencari Pasangan) model pembelajaran dimana
setiap peserta didik diberikan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban kemudian mencari
1
Sulaiman. 2014. Model Pembelajaran Cooperative Learning (Suatu Analisis Psikologis Dalam Pembelajaran).
ISSN 2086 – 1397 Volume V Nomor 2. Juli – Desember 2014 hal. 25-35.
pasangan kartu yang cocok seperti jika peserta didik mendapatkan kartu yang bertuliskan
soal maka peserta didik itu mencari pasangan kartu tersebut yang berisi jawaban.
c. Model pembelajaran tipe Snowball Throwing, model pembelajaran yang dimana peserta
didik dibentuk dalam kelompok kemudian masing-masing kelompok menunjuk perwakilan
kelompoknya dan diberi tugas dari guru lalu masing-masing peserta didik membuat
pertanyaan yang di bentuk seperti bola yang didalamnya berisi pertanyaan,kemudian
dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang
diperoleh.
d. Model Pembelajaran tipe Team Game Tournament, model pembelajaran dimana setiap
peserta didik dalam kelompoknya saling membantu memahami materi dan megerjakan tugas
dan di pandu dengan kompetensi antar anggota dalam bentuk permainan
e. Model pembelajaran tipe Giving Question and Getting Answer, model pembelajaran ini
dimana setiap peserta didik dalam kelompoknya di beri dua kartu, kartu pertama untuk
bertanya dan kartu kedua untuk menjawab yang akan digunakan pada sesi tanya jawab.
f. Model pembelajaran tipe Think-Pair-Share, model dengan tipe ini dimana setiap peserta
didik diberi tugas untuk memikirkan tugasnya sendiri, berdiskusi dengan pasangannya
kemudian membagikan hasil diskusinya dalam kelompok.
g. Model Tipe Jigsaw, model dengan tipe ini dimana seluruh perwakilan setiap anggota
kelompok berkumpul untuk mempelajari dan membahas topik yang sama kemudian masing-
masing peserta didik kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan materi yang di dapat
kepada anggota kelompoknya.
h. Model Pembelajaran Tipe Number Head Together, model pembelajaran tipe ini dimana
peserta didik siswa dalam setiap kelompoknya di beri nomor urut serta tugas kemudian guru
memanggil salah satu nomor untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa keuntungan yang diperoleh baik oleh guru maupun
peserta didik di dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode cooperative learning.
1. Melalui cooperative learning menimbulkan suasana yang baru dalam pembelajaran. Dengan
digunakannva model cooperative learning, maka tampak suasana kelas menjadi lebih hidup
dan lebih bermakna.
2. Membantu guru dalam mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan
mencarikan alternatif pemecahannya karena dengan diskusi kelompok mampu membuat
peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
3. Penggunaan cooperative learning merupakan suatu metode yang efektif untuk
mengembangkan program pembelajaran terpadu. Dengan cooperative learning peserta didik
tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan aspek kognitif saja melainkan mampu
mengembangkan aspek afektif dan psikomotor.
4. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Hal ini dikarenakan
kegiatan pembelajaran ini lebih banyak berpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik
diberi kesempatan untuk turut serta dalam diskusi kelompok.
5. Mampu mengembangkan kesadaran pada diri peserta didik terhadap permasalahan-
permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarya. Dengan bekerja kelompok maka
timbul adanya perasaan ingin membantu peserta didik lain yang mengalami kesulitan
sehingga mampu mengembangkan sosial skill peserta didik.
6. Metode cooperative learning mampu melatih peserta didik dalam berkomunikasi seperti
berani mengemukakan pendapat, berani dikriik, maupun menghargai pendapat orang lain.
Komunikasi interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik maupun peserta didik
dengan peserta didik menimbulkan dialog yang akrab dan kreatif.
Contoh penerapan cooperative learning tipe jigsaw dalam pembelajaran IPA SD materi pesawat
sederhana
1. Kelas dibentuk kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Guru memberikan
bahan materi mengenai pesawat sederhana untuk dibahas bersama kelompok.
2. Tiap kelompok mengirimkan 1 orang perwakilan untuk mendiskusikan hasil diskusi
kelompoknya masing-masing.
3. Perwakilan kelompok tersebut kembali ke kelompoknya masing-masing dan menyampaikan
hasil diskusi dengan kelompok lain (tutor sebaya).
4. Guru melakukan tes/kuis untuk mengukur pengetahuan siswa tentang materi pesawat
sederhana yang sudah dibahas.
5. Setelah itu semua siswa kembali ke tempat duduknya semula dan membahas materi tersebut
bersama-sama. Lalu guru memberi penguatan atau tambahan informasi untuk memperkaya
pengetahuan siswa tentang pesawat sederhana.
Dalam menggunakan metode pemberian proyek ini ada beberapa langkah yang harus di lalui
oleh guru terhadap siswa:
1. Rumuskan permasalahannya dengan jelas
2. Lakukan pembagian tugas serta deskripsi dari masing-masing tugas itu
3. Buat jadwal kegiatan sesuai dengan waktu yang disediakan
4. Rumuskan apa yang diharapkan diperoleh dari setiap kegiatan
5. Buat kesimpulan menyeluruh
6. Usahakan supaya hasil dari proyek itu meningkatkan keterampilandan diketahui banyak
orang (pameran, disajikan dan lain-lain)
Menurut Made Wena dalam Lestari (2015), model pembelajaran projectbased learning
mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan sebagai berikut:
1. Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning
a. Meningkatkan motivasi
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
c. Meningkatkan kolaborasi
d. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
e. Increased resource – management skill
2. Kelemahan Model Pembelajaran Project Based Learning
a. Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.
b. Memerlukan biaya yang cukup banyak.
c. Banyak peralatan yang harus disediakan.
Koperatif
Model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah pembelajaran yang secara sadar
dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antara siswa untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. Model
pembelarajan cooperative learning juga merupakan model pembelajaran yang sangat membantu
belajar peserta didik, dengan model pembelajaran ini siswa bekerja sama dengan kelompok
dalam mencari, menemukan dan mendiskusikan dengan kelompok serta memaparkan kepada
semua teman-teman belajar dikelas.
Tujuan utama pembelajaran kooperatif yaitu agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok
bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan
kepada orang lain untuk mengemukakan ide dan gagasannya dengan menyampaikan pendapat
mereka secara berkelompok.
Tipe-tipe dari model pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran tipe Two Stay Two Stray
b. Model pembelajaran tipe Make A Match (Mencari Pasangan)
c. Model pembelajaran tipe Snowball Throwing
d. Model Pembelajaran tipe Team Game Tournament
e. Model pembelajaran tipe Giving Question And Getting Answer
f. Model pembelajaran tipe Think-Pair-Share
g. Model Tipe Jigsaw
h. Model Pembelajaran Tipe Number Head Together