Anda di halaman 1dari 5

Tipe-tipe Pembelajaran kooperatif:

1.Tipe model pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif di mana siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa secara heterogen. Pada pembelajaran jigsaw ini terdapat
kelompok asal dan kelompok ahli.

Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan dan latar
belakang yang beragam. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda dan ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyampaikan
tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada kelompok asal.

2.Tipe model pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division)

Student Team Achievement Division (STAD) adalah salah satu jenis kooperatif yang menekankan adanya
aktivitas serta interaksi antara siswa agar saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal

3.Tipe model pembelajaran GI (Group Investigation)

Group Investigation (GI) adalah model pembelajaran kooperatif yang kompleks. Model pembelajaran ini
memadukan antara prinsip belajar kooperatif dan pembelajaran berbasis konstruktivisme serta proses
pembelajaran demokrasi.

Model pembelajaran ini juga mengharapkan agar siswa mampu terlibat aktif dari tahap awal sampai
akhir pembelajaran. Pembelajaran kooperatif model ini menjadikan siswa mampu berfikir secara
analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif.

4. Tipe model pembelajaran TPS (Think Pair Share)

Tipe pembelajaran model ini dikembangkan oleh Frank T. Lyman (1981) dan memungkinkan setiap
anggota pasangan siswa mampu berkontemplasi terhadap sebuah pertanyaan yang diajukan. Siswa
bersama kelompoknya diminta untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan. Setelah diskusi selesai,
selanjutnya guru mengumpulkan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan dari seluruh
kelas.

5.Tipe model pembelajaran Two stay Two stay

Lie (2010) mengemukakan model kooperatif tipe twostay two stray (dua tinggal dua tamu) dapat
digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Selain itu, model
ini dapat mendorong kepercayaan dan partisipasi siswa (Maonde et al., 2015). Model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray melibatkan siswa secara aktif dalam mengomunikasikan hasil diskusi
maupun informasi yang dimiliki antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Model
pembelajaran ini membuat siswa tidak hanya menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada guru,
tapi juga memberi dorongan untuk berpikir dan berpartisipasi aktif dalam belajar (Sulisworo & Suryani,
2014
6.Tipe model pembelajaran Make A Match

Metode pembelajaran “Make a Match” merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Metode pembelajaran tersebut mengajak siswa untuk dapat
menghafal atau mengingat materi pelajaran dengan cara yang baru dan menyenangkan. Metode
pembelajaran “Make a Match” dapat membantu kesulitan belajar siswa terutama dalam hal mengingat
materi pelajaran. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran lebih inovatif
“Make a Match” dapat berorientasi pada aktivitas belajar siswa menjadi lebih bermakna, lebih
berorientasi pada keaktifan, serta membantu meningkatkan proses dan hasil belajar (Pratiwi, 2018).

7.Tipe model pembelajaran Listening Team

Metode Listening Team menurut Slavin (2005: 4-8) merujuk pada berbagaimacam model pembelajaran
di mana “para siswa bekerja sama dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari berbagai tingkat
prestasi, jenis kelamin, dan latarbelakang etnik yang berbeda untuk saling membantu satu sama lain
dalam mempelajari materi pelajaran”. Menurut Suprijono (2010:54) “Model pembelajaran Listening
team iniadalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentukbentuk
yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.
Suprijono (2009:96) menyatakan bahwa, “Pembelajaran dengan model Listening Team inidiawali dengan
pemaparan materi pembelajaran oleh guru. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-
kelompok, Setiap kelompok mempunyai peran masing-masing.”Berdasarkan pendapat tersebut di atas,
dapat diketahui bahwa, manfaat pembelajaranListening Team adalah siswa lebih termotivasi untuk
belajar dalam mengerjakan tugas kelompoknya.Selain itu diketahui bahwa guru juga mempunyai waktu
yang lebih banyak untuk berpikir ketika menggunakan Listening Team karena pada saat siswa melakukan
tanya jawab atau diskusi maka ada kesempatan guru untuk mempertimbangkan atau mencari
penyelesaian tanya jawab yang lebih tepat.
8. Tipe model pembelajaran Bambo dacing

Model pembelajaran kooperatif bamboo dancing adalah model pembelajaran yang memberikan
kesempatan bagi peserta didik agar lebih berperan aktif dan terjadi interaksi dengan peserta didik
lainnya secara maksimal, sehingga terjadi pertukaran informasi antar peserta didik. Pembelajaran
diawali dengan pengenalan topik dari guru. Guru menuliskan topik di papan tulis atau melakukan tanya
jawab dengan peserta didik. Kegiatan tanya jawab dilakukan agar mengaktifkan struktur kognitif yang
telah dimiliki peserta didik lebih siap menghadapi pelajaran yang baru menurut Istarani (2014). Interaksi
didalam pembelajaran dikatakan maksimal apabila terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik
serta peserta didik dengan peserta didik lainnya, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
(Miterianifa, 2013).

9.Tipe model pembelajaran Inside outside cirle

Model pembelajaran Inside Outside Circle (IOC) adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari dua kelompok siswa yang berpasangan membentuk dua lingkaran, yaitu lingkaran luar dan
lingkaran dalam yang kemudian saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Melalui model
pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan, kedisiplinan dan ketertiban serta
menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri.

Menurut Slameto (2010), inside outside circle adalah salah satu bentuk cooperative learning yang
bertujuan untuk melatih peserta didik belajar mandiri dan belajar berbicara, menyampaikan informasi
kepada orang lain. Selain itu juga melatih kedisiplinan dan ketertiban peserta didik, serta menumbuhkan
kemampuan berpikir mandiri.

10. Tipe model pembelajaran The power of two

Pembelajaran Kooperatif tipe pembelajaran The Power Of Twomerupakan salah satu teknik
pembelajaran kooperatif yang membentuk siswa kedalam kelompok-kelompok dimana dari setiap
kelompok beranggotakan dua siswa atau menggabungkan dua kepala dan tipe pembeljaran ini bisa
digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik serta melatih kerja
sama dan tanggung jawab dalam diri siswa. Dengan begitu siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran bekerja sama dengan temannya, saling bertukar pikiran, menanggapi, mengemukakan
pendapat, berbagi informasi tanpa harus merasa sungkan, takut dan diharapkan akan lebih mudah
memahami materi karena siswa sama-sama diberi kesempatan untuk berpendapat di dalam kelompok.

Contoh Desain pembelajaran koperasi Abad 21

Mengunakan metode Jigsaw

Judul Pembelajaran: "Puzzle Lingkungan: Mengungkap Peran Teknologi dalam Melestarikan Alam"

1. Tujuan Pembelajaran:

- Memahami bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

- Meningkatkan keterampilan kerjasama dan pemecahan masalah.

2. Langkah-langkah Desain Pembelajaran:

a. Pengantar Ekosistem:

- Pengenalan konsep ekosistem dan pentingnya menjaga alam.

- Diskusi tentang peran teknologi dalam pelestarian lingkungan.

b. Pembentukan Kelompok Puzzle:

- Siswa dibagi menjadi kelompok puzzle dengan masing-masing kelompok memfokuskan pada
elemen tertentu (tanah, air, udara).

- Setiap anggota kelompok mendapatkan bagian "puzzle" untuk dieksplorasi.

c. Penelitian Spesifik:

- Anggota kelompok bekerja sama untuk meneliti dan memahami kontribusi teknologi terhadap
pelestarian elemen lingkungan mereka.

- Menggunakan sumber daya online dan media sederhana.


d. Pertemuan Puzzle Jigsaw:

- Anggota kelompok dengan fokus yang sama bertemu dengan perwakilan dari kelompok lain.

- Pertukaran informasi dan pembentukan "puzzle lengkap" dengan berbagi temuan.

e. Rancangan Proyek Bersama:

- Kelompok kembali dan merancang proyek kolaboratif yang menunjukkan cara teknologi dapat
digunakan untuk melestarikan semua elemen lingkungan.

- Mungkin mencakup poster, presentasi, atau model sederhana.

f. Presentasi Puzzle Bersama:

- Setiap kelompok mempresentasikan bagian puzzle mereka dan bagaimana teknologi berperan
dalam menjaga keberlanjutan.

- Fokus pada koordinasi dan integrasi informasi

g. Diskusi dan Tanya Jawab:

- Diskusi kelas untuk merinci solusi yang diusulkan dan memahami peran teknologi secara
menyeluruh.

- Sesi tanya jawab untuk melibatkan partisipasi aktif.

h. Refleksi dan Apresiasi:

- Siswa merefleksikan pembelajaran mereka dan apresiasi terhadap kontribusi masing masing
kelompok.

- Mendorong sikap positif terhadap teknologi yang berkelanjutan.


Daftar Pustaka
Haryanti, Eka. "Cooperative Learning Tipe Think-pair-share (Tps) Sebagai Model Pembelajaran Sastra
(Mengenal Teks Puisi)." Jurnal Tambora, vol. 3, no. 1, 2019, pp. 27-31,

FITRIYAH, IN, & Ulum, K. (2023). MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DUA TINGGAL DUA STRAY.
JCARE: Jurnal Pendampingan, Penelitian dan Pendidikan Anak , 2 (1), 17-23.

Haryanti, E. (2019). Cooperative Learning Tipe Think-Pair-Share (TPS) Sebagai Model Pembelajaran
Sastra (Mengenal Teks Puisi). Jurnal Tambora, 3(1), 27-31.

Lase, A. (2019). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE LISTENING TEAM DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS XI DI SMK NEGERI 1
GUNUNGSITOLI UTARA TAHUN PELAJARAN 2018/2019. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP),
2(2), 362-373.

Ana, S. L., Rahmawanti, N., & Dony, N. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bamboo
Dancing Pada Materi Koloid Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 Wanaraya. Dalton: Jurnal
Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia, 2(2).

Muchlisin R. 2022 Model pembelajaran Inside Outside Circle (IOC).


(URL):https://www.kajianpustaka.com/2022/03/model-pembelajaran-inside-outside.html?m=1. Diakses
tangal 7 maret 2024.

Pamungkas, S. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Kooperati Dengan Tipe The power of two Untuk
Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Sosiologi Kelas X IPS 3 SMA
Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant, 7(2).

Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Smith, K. A. (2014). Cooperative learning: Improving university
instruction by basing practice on validated theory. Journal on Excellence in College Teaching, 25(3&4),
85-118.

Sutejo. 2009. Teknik Kreativitas Pembelajaran. Surabaya: Lentera Cendikia.

Anda mungkin juga menyukai