Disusun oleh:
Guru sebagai fasilitator akan mendekati atau mengajak diskusi bagi siswa yang
kelompoknya pasif. Dengan begitu siswa dapat menumbuhkan menikiran yang kritis atau
berfikir secara kritis, kemampuan dalam pemecahakan masalah, dan kemampuan
komunikasi siswa yang merupakan kemampuan yang esensial dalam pembelajaran
sehingga perlu bagi siswa untuk memiliki kemampuan tersebut karena melalui komunikasi
siswa dapat menuangkan hasil pemikirannya, baik secara verbal atau tertulis. Untuk
meningkatkan komunikasi, kemampuan pemecahan masalah, dan berfikir kritis tumbuhlah
rasa minat belajar yang tinggi untuk mendalami materi persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat rasa ingi tau siswa akan tinggi dalam menyelesaikan masalah pada materi tersebut.
Didasari dengan model pembelajaran cooperative script membuat siswa menarik yang
mana siswa akan lebih berperan aktif dari pada guru.
9. Hasil yang Dicapai oleh Siswa dalam Pembelajaran dengan Cooperative Script
Aflachatun Nia, Luh Putu Sendratari, I Wayan Mudana. (2019) Penerapan Model
Pembelajaran Cooperative Script dalam Pembelajaran Sosiologi untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Iis 5 Sma Negeri 2 Banjar Semester Genap
Tahun Pelajaran 2017/2018. e-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan
Ganesha. Vol 1 : hal 133
Aisjah Juliani Noor, Norlaila. 2014. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Cooperative Script. EDU-
MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2:hal 256
Alit, Mahisa. 2002. Pembelajaran Kooperatif, Apa Dan Bagaimana. Cirebon: SD Negeri 2
Bungko Lor
Dimyati Dr. Dan Mudjiono, Drs. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. PT.Rineka Cipta.
Slavin, R.E. 2006. Accommodating Student Diversity In Reading And Writing Instruction:
A Cooperative Learning Approach. Journal Of Technology Education, 18 (1): 52-55.
Suprijono. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.