Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Diskusi Kelompok dan Prestasi Belajar
1. Pengertian Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi
pengetahuan, pandangan, dan keterampilan. (Sumiati, 141, 2008). Tujuan dari metode diskusi
adalah untuk mengeksplorasi pendapat atau pandangan yang berbeda dan untuk mengidentifikasi
berbagai kemungkinan.
Pembelajaran diskusi kelompok adalah suatu pembelajaran teman sebaya dimana siswa
bekerja dalam kelompok yang mempunyai tanggung jawab individual maupun kelompok
terhadap ketuntasan tugas-tugas. Pada pembelajaran diskusi kelompok, siswa ditempatkan pada
kelompok-kelompok diskusi dan tinggal bersama sebagai satu kelompok untuk beberapa minggu
atau bulan. Mereka berlatih ketrampilan-ketrampilan untuk bekerja sama dengan baik, membantu
teman dalam kelompoknya masing-masing (Suradi, 2004).
2. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam setiap kegiatan manusia untuk mencapai tujuan, selalu diikuti dengan pengukuran
dan penilaian. Demikian halnya di dalam proses belajar. Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43)
mengemukakan bahwa Hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar disebut hasil belajar
atau prestasi belajar.
Menurut Winkel (1996: 17) mengemukakan, prestasi belajar adalah suatu bukti
keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
bobot yang dicapainya. S. Nasution (1996: 17) mengemukakan, prestasi belajar adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana
yang dinyatakan dalam rapor. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002: 895) menjelaskan
prestasi adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan di mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angkat yang diberikan oleh guru.
Dari beberapa uraian di atas dapat kita ketahui bahwa prestasi adalah suatu bukti
keberhasilan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat yang lazimnya
ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan guru.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain :
1) Faktor eksternal.
Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar
digolongkan menjadi dua, yaitu :
a) Faktor-faktor non sosial
Kelompok faktor ini tak terbilang jumlahnya, misalnya : keadaan udara, suhu udara, cuaca,
waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergudangannya), alat-alat yang
dipakai untuk belajar (seperti alat tulis menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya
yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran), metode pengajaran.
b) Faktor-faktor Lingkungan Sosial
(1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat
menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan

(2)

(3)

2)
a)
(1)
(2)

b)
(1)
(2)

(a)
(b)
(c)

dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk
belajar.
Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak
terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum
dimilikinya.
Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan
keluarga, sifatsifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya
dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga,
orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas
belajar dengan baik.
Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari diri si pelajar
Digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
Faktor-faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis ini masih dapat lagi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas belajar;
keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar;
keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah.
Keadaan Fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsifungsi panca indera. Bahwa panca
indera dapat dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu. Orang
mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan panca inderanya. Baiknya fungsi
panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.
Faktor-faktor Psikologi
Kecerdasan siswa / intelegensi siswa
Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluag individu
tersebut meraih sukses dalam belajar.
Motivasi
Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses dalam diri individu yang
aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Menurut
Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992) yang termasuk dalam motivasi intrinsik untuk belajar antara
lain :
Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju.
Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-orang
penting.

C. Ciri-Ciri dalam Penggunaan Metode Diskusi Kelompok


Adapun ciri-ciri dari penggunaan model pembelajaran diskusi kelompok adalah sebagai
berikut:
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara diskusi kelompok untuk menuntaskan materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang
berbeda-beda.
Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu. Pembelajaran Diskusi
kelompok dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan penting, yaitu hasil belajar

akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan ketrampilan sosial (Fida


Rachmadiati: 2003: 7).
D. Langkah-langkah Penggunaan Metode Diskusi Kelompok dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa

1.

2.
3.

4.

5.

6.

Menurut Sharan dkk (1984), terdapat enam tahapan Diskusi Kelompok yaitu sebagai
berikut:
Pemilihan topik
Siswa memilih subtopik dari topik yang dipelajari, yang biasanya ditetapkan oleh guru. Dalam
hal ini siswa memilih lembar kegiatan yang disediakan oleh guru. Selanjutnya siswa
diorganisasikan menjadi empat sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompokkelompok yang berorientasi tugas. Komposisi kelompok hendaknya heterogen secara akademis
maupun etnis.
Perencanaan Diskusi kelompok
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus tentang subtopik
yang telah dipilih pada tahap pertama.
Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan didalam tahap kedua. Kegiatan
pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan ketrampilan yang luas dan hendaknya
mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik didalam maupun diluar
sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila
diperlukan.
Analisis dan sintesis
Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan
merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan sebagai bahan untuk
dipresentasikan kepada seluruh kelas.
Presentasi hasil final
Beberapa kelompok menyajikan hasil penyelidikannya kepada seluruh kelas, dengan tujuan agar
siswa yang lain terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif luas
pada topik itu.
Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi tiap konstibusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu
keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Metode diskusi kelompok merupakan satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi
pengetahuan, pandangan, dan keterampilan. Adapun maksud metode diskusi kelompok disini
adalah suatu pembelajaran teman sebaya dimana siswa bekerja dalam kelompok yang
mempunyai tanggung jawab individual maupun kelompok terhadap ketuntasan tugas-tugas.
Sedangkan prestasi belajar suatu bukti keberhasilan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan guru.

2.

Dalam meningkatkan prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor
eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa) seperti lingkungan dan faktor internal yang berasal
dari siswa) seperti minat, intelektual, motivasi dan lain-lain.
3. Dari sekian banyak metode pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa lebih baik
digunakan metode diskusi kelompok khususnya materi yang membutuhkan pengetahuan konsep,
sehingga sesama siswa mampu memecahkan masalah.
B. Saran
1. Dalam menerapkan metode diskusi kelompok hendaknya di lakukan bukan hanya untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa tetapi juga untuk meningkatkan aktivitas siswa selama
pembelajaran.
2. Melalui penerapan metode diskusi kelompok ini hendaknya dimaknai sebagai metode yang
efektif dalam pembelajaran. Dalam hal ini guru dapat memanfaatkan berbagai media
pembelajaran untuk membangkitkan pengetahuan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Fida Rachmadiarti. (2001). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University.
Martiningsih.
(2007).
Macam-macam
metode
pembelajaran
.
[Online].
Tersedia:
http://www.martiningsih.blogspot.com [3 Mei 2012]
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda.
Roesiyah dkk. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Rudi Susilana. (2007). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian.
Bandung: CV. Wacana Prima.

Anda mungkin juga menyukai