Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

Makalah
Disusun guna memenuhi Sebagian tugas
Mata Kuliah: Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Mustaqim, M. Pd.

Disusun oleh:
Putri Mula Ayu Ningsih
(62002110048)

PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah mempunyai tugas yang sangat berat
dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah. Guru sebagai salah satu komponen
yang terpenting dalam pendidikan, terutama dalam hal mengatasi berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, dituntut untuk
bisa menjadi guru profesional.
Keprofesionalan guru saat ini dapat diukur dengan beberapa kompetensi dan
indikator yang melengkapinya, tanpa adanya kompetensi dan indikator itu maka
sulit untuk menentukan keprofesionalan guru. Kompetensi-kompetensi yang
meliputi keprofesionalan guru (berdasarkan Undang-undang No. 14 Tahun 2005,
tentang Guru dan Dosen) dapat dilihat dari empat kompetensi, yaitu: (a) kompetensi
pedagogik, (b) kompetensi kepribadian, (c) kompetensi profesional, dan (d)
kompetensi sosial.
Dalam mewujudkan semua kompetensi tersebut tentunya harus ada pengawasan
pada lembaga sekolah agar guru fokus pada tujuan dan keprofesionalannya dalam
menjalankan tanggung jawabnya. Pengawasan sekolah yang biasa disebut dengan
istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision, terdiri atas dua kata,
yaitu super dan vision yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti
pekerjaan secara keseluruhan.
Orang yang melakukan supervisi yang disebut supervisor. Suharsimi
menjelaskan, bahwa supervisi terdiri dari dua kata “super” dan “vision” yang berarti
“melihat” maka secara keseluruhan supervisi diartikan sebagai melihat dari atas.
Dengan pengertian itulah supervisi dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh
kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di atas lebih tinggi dari guru
untuk melihat dengan teliti pekerjaan secara keseluruhan atau mengawasi pekerjaan
guru.1
Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor menggunakan teknik-teknik supervisi
yang akan di bahas pada pembahas makalah ini. Sehingga makalah ini berjudul
“Teknik-teknik Supervisi”.

1
Annisa, Supervisi Pendidikan, (Padang: Universitas Negeri Padang Indonesia, 2017), hlm 3.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya yaitu
“Bagaimana Teknik-teknik supervise Pendidikan?”

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetuhi Teknik-teknik supervisi pendidikan secara keseluruhan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teknik Supervisi


Sanjaya dalam bukunya menjelaskan bahwa Teknik adalah cara yang dilakukan
seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.2 Dalam penerapan
supervisi Pendidikan, Teknik dilakukan sebagai implementasi pendekatan dalam
supervisi. Pengertian supervise sendiri yaitu bantuan, pelayanan, memberikan arah,
penilaian, pembinaan, meningkatkan, mengembangkan dan perbaikan.3
Maka dari itu, supervisi memerlukan berbagai macam jenis Teknik untuk
mengawasi, memberikan arahan dan masukan kepada guru atau sekolah yang
bersangkutan untuk perbaikan yang lebih baik.

B. Teknik-teknik Supervisi
1. Teknik Individual
a. Kunjungan kelas
Kunjungan dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
- kunjungan kelas karena keinginan sekolah atau guru yang secara periodik
mengundang supervisor untuk berkunjung.
- Kunjungan kelas yang direncanakan dari awal semester dari supervisor
sendiri yang sudah disampaikan kepada guru atau sekolah, dan;
- Kunjungan kelas tidak direncanakan.

Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, kunjungan yang sudah


direncakan kepada sekolah/guru sehingga supervisi lebih sistematis
komprehensif dan guru/sekolah lebih siap. Kekurangannya adalah supervisor
tidak melihat keadaan yang sebenarnya terjadi pada sehari-hari objek yang
disupervisi. Sehinggga sekolah atau guru atau biasanya lebih bersikap pura-pura
baik dalam segala hal. Sedangkan kunjungan kelas yang tidak direncanakan
juga memiliki kelebihan diantaranya supervisor dapat melihat dan memperoleh
informasi tanpa adanya kepura-puraan dan manipulasi dari guru/sekolah.

2
W. Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Surya Kencana, 2008), 127
3
Dr. H. Muwahid Sulhan, M. Ag., Supervisi Pendidikan: Teori dan Praktik dalam
mengembangkan SDM Guru, (Surabaya: Achima Publishing, 2012), hlm 7

4
Namun kekurangannya yaitu guru/sekolah tidak siap, gugup dan merasa dicari
kesalahannnya.4
b. Observasi Kelas
Observasi kelas dibagi menjadi dua jenis yaitu observasi langsung dan tidak
langsung. Pada observasi langsung guru dan murid melihat observer dalam
suatu ruangan. Sedangkan observasi tidak langsung guru dan murid tidak bisa
melihat observer. Observer berada pada ruangan khusus untuk mengamati
kejadian kelas.
Tujuan dari observasi kelas yaitu:
- Bagi pengawas dapat melakukan analisis berdasarkan data yang
diperolehnya sebagai perbaikan kinerja guru selanjutnya.
- Bagi guru bisa mengetahui kekurangan dalam melaksanakan pembelajaran
da untuk meningkatkan kinerjanya.
Aspek yang digunakan dalam supervisi dengan cara observasi kelas dalam
bukunya Mustaqim yang dikutip dari Peter F. Olivia “Supervision For Today’s
School” sebagai berikut:
Laporan Penilaian Guru
Nama :
Sekolah :
Kelas/ Mapel :
Kompetensi dan Indikator
1) Perencanaan Pengajaran
a) Pemilihan tujuan pembelajaran
b) Pemilihan metode pembelajaran
c) Pemilihan isi, materi dan perlengkapan mengajar
d) Pemilihan prosedur, penilaian pembelajaran
e) Perencanaan pengajaran pada tingkat yang bervariasi.
2) Penggunaan Teknik, Metode dan Media
a) Penggunaan metode yang tepat
b) Penggunaan perlengkapan dan alat bantu
c) Penggunaan materi untuk siswa agar lebih kreatif

4
Mustaqim, Supervisi Pendidikan Suatu Model Peningkatan Kinerja Pengawas Pendidikan
Agama Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2020), hlm 3

5
d) Memperhatikan perbedaan karakteristik siswa
3) Komunikasi dengan Siswa
a) Petunjuk sesuai isi pelajaran
b) Memberikan dampak baik
c) Penggunaan Bahasa lisan dan tulisan yang mudah dipahami
4) Variasi metode pengajaran
a) Aktivitas belajar yang runtut
b) Variasi metode pengajaran
c) Pengelolan kelompok belajar
5) Menumbuhkan motivasi belajar siswa
a) Melibatkan seluruh siswa
b) Mempertahankan keaktifan siswa
c) Mendorong siswa untuk terus aktif
6) Menyajikan materi yang mudah dipahami
a) Membantu siswa memahami tujuan belajar
b) Menyajikan materi pembelajaran
7) Mengatur waktu,tempat dan perlengkapan mengajar
a) Memberikan tugas-tugas
b) Menggunakan waktu secara efesien
c) Menyajikan lingkungan belajar yang menarik
8) Menunjukkan kegairahan dalam belajar mengajar
a) Menyampaikan antusiasme pribadi
b) Merangsang minat belajar siswa
9) Membantu siswa mengembangkan konsep diri yang positif
a) Menunjukkan kehangatan dan keramahan
b) Menunjukan kesabaran, empati dan kasih sayang
10) Mengelola interaksi kelas
a) Meningkatkan hubungan antar pribadi yang menyenangkan
b) Mempertahan perilaku kelas yang tepat
c) Mengelola perilaku siswa yang mengacau kelas
Dalam bukunya Mustaqim yang dikutip dari Webster Groves School District
terdapat hal-hal sebagai berikut:

6
Pre-Observasi Form

Guru :
Sekolah :
Kelas/ Mapel :
Tanggal :
Supervisor :
1) Percakapan pribadi
Dilakukan setelah kunjungan kelas yang bersifat formal, dan percakapan
pribadi sehari-hari atau ramah tamah yang bersifat informal.
2) Intervisitasi
Dilakukan dengan cara saling mengunjungi guru satu dengan yang lain bisa
dalam satu sekolah beda kelas atau guru antar sekolah lain. Supervisor
mencarikan guru yang memiliki kelebihan dalam bidang tertentu.
3) Menyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar
a) Evaluasi ulang ruang lingkup materi
b) Mempertahan kan materi yang sesuai kebutuhan siswa
c) Menambahkan materi yang dianggap penting
d) Evaluasi ulang kedalaman materi Menyusun kompetensi dasar dengan
materi yang dibutuhkan.
4) Menilai diri sendiri
Laporan Refleksi Diri
a) Sudahkan murid mempelajari apa yang guru sampaikan? Sudahkan
tujuan pembelajaran tercapai?
b) Apakah metode yang dilakukan efektif? Apa perbaikan yang harus
dibuat?
c) Apa saja bagian pada pelajaran yang dapat lebih diterima siswa?
d) Dan lain-lain
Instrumen Pengukuran
a) Jika yang dinilai intensitas atau kekerapan
1 = tidak pernah dilakukan
2 = sangat jarang dilakukan
3 = jarang dilakukan
4 = sering dilakukan
7
5 = sangat sering dilakukan
b) Jika yang dinilai adalah kualitas hasil kerja
1 = sangat kurang/ tidak ada hasil kerja
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik

2. Teknik yang bersifat Kelompok


a. Pertemuan orientasi guru baru
Orientasi guru baru utamanya membicarakan tentang program kerja sekolah,
untuk memperkenalkan system kerja sekolah, proses, dan mekanisme
administrasi dan organisasi sekolah.
b. Panitia penyelenggara
Guru perlu diikut sertakan dalam kepanitiaan acara sekolah. Mereka akan
mendapatkan pengalaman untuk meningkatkann kemampuan interaksi dengan
berbagai kalangan dan tingkat, keluwesan, keterampilan berkomunikasi. Guru
dituntut untuk memiliki kompetensi sosial ditingkat sekolah maupun luar
sekolah atau heterogeny.
c. Rapat guru
Dilihat dari levelnya rapat dewan guru hanya diikuti oleh guru satu sekolah,
rapat dewan guru dan wali murid dan komite sekolah, dewan guru se-kecamatan
kabupaten.
Dilihat dari waktunya, ada rapat tahun baru, awal dan akhir semester.
Dilihat dari materi, karena ada perubahan baru yang perlu keesepakan bersama
d. Diskusi/ seminar
Contoh diskusi kelompok kecil, tujuannya agar peserta memiliki keterampilan,
memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi
e. Debat aktif
Tujuannya untuk melatih peserta agar mencari argument yang tepat dalam
memecahkan suatu masalah yang kontroversial serta memiliki sikap demokratis
dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat.
f. Tukar menukar pengalaman
g. Lokakarya (Workshop)
8
Peserta belajar dan bekerja sama dalam rangka mengembangkan kesanggupan
berpikir dan bekerja secara teoritis dan praktis.
h. Symposium
Pertemuan yang didalamnya ada narasumber dari beberapa ahli yang
mengemukakan pokok pikirannya tentang suatu masalah di depan sejumlah
pendengar.
i. Demonstrasi mengajar
Supervisor meminta salah satu guru mencotohkan pembelajaran dengan strategi
atau metode yang masih baru di depan beberapa guru.
j. Perpustakaan jabatan
Supervisor harus mendorong agar sekolah memiliki perpustakaan khusus untuk
para pendidik sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi acuan.
k. Bulletin supervise
Alat komunikasi dalam bentuk tulisan dalam kurun waktu tertentu , bisa terbit
mingguan, bulanan atau tahunan.
l. Membaca langsung
1) Membaca terbimbing: membantu peserta lebih mudah dan terfokus dalam
memahami materi
2) Mencari informasi
m. Mengikuti kursus
Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan..
n. Organisasi jabatan
Seperti PGRI, MGMP, KKG, KKPS, KKM yang berpengaruh untuk saling
tukar informasi dan pengalaman.
o. Laboratorium kurikulum
Tempat yang menjadi pusat kegiatan guru meliputi, menyusun desain
pembelajaran, bahan ajar, strategi pembelajaran, dan sejenisnya.
p. Perjalanan sekolah
Peserta akan memperoleh pengalaman langsung, memperluas jaringan, dan
penyegaran menghilangkan kejenuhan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Teknik supervise
dibagi menjadi
1. Supervisi individual
a. Kunjungan kelas
b. Observasi kelas
2. Supervisi kelompok
a. Pertemuan orientasi guru baru
b. Panitia penyelenggara
c. Rapat guru
d. Diskusi/ seminar
e. Debat aktif
f. Tukar menukar pengalaman
g. Lokakarya (Workshop)
h. Symposium
i. Demonstrasi mengajar
j. Perpustakaan jabatan
k. Bulletin supervise
l. Membaca lamgsung
m. Mengikuti kursus
n. Organisasi jabatan
o. Laboratorium kurikulum
p. Perjalanan sekolah

B. Saran
Demikian makalah ini kami sampaikan, apabila terdapat pembahasan yang
kurang sesuai mohon untuk menjadi maklum dan dengan senang hati menjadi
perbaikan secara bersama-sama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Annisa. 2017. Supervisi Pendidikan. Universitas Negeri Padang Indonesia

Mustaqim. 2020. SUPERVISI PENDIDIKAN Suatu Model Peningkatan Kinerja Pengawas


Pendidikan Agama Islam. Bandung: Refika Aditama

Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Surya Kencana

Sulhan, Muwahid. 2012. Supervisi Pendidikan: Teori dan Praktik dalam mengembangkan
SDM Guru, Surabaya: Achima Publishing

11

Anda mungkin juga menyukai