Anda di halaman 1dari 41

MEDIA PEMBELAJARAN IPA

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran IPA
Yang dibina oleh Bapak Drs. Winarto, M.Pd,
dan Ibu Dian Nugraheni, S.Pd, M.Sc

Oleh
Lubabatul Faizah
160351606454
Offering A
Kelompok

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Desember 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “MEDIA PEMBELAJARAN IPA”
dengan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Media Pembelajaran IPA sebagai tugas akhir.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Media
Pembelajaran IPA ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Malang, 03 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB 11 PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Belajar Dan sumber Belajar ......................................................... 3

2.2 Pengertian Media Pembelajaran IPA ......................................................... 5

2.3Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 6

2.4 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran .................................................... 7

2.5 Prinsip Pemilihan Media Pmebrlajaran ...................................................... 9

2.6 Cara Memilih media Pembelajaran ............................................................ 11

2.7 Macam-Macam Media Pembelajaran IPA ................................................. 14

2.8 Metode Media Pembelajaran IPA .............................................................. 18

2.9 Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran ................................................. 19

2.10 Penerapan Media Pembelajaran IPA ........................................................ 21

BAB 111 PENUTUP

3 Kesimpulan ................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 38

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan suatu negara ditentukan oleh berbagai aspek tidak terkecuali
perkembangan pendidikan dari negara tersebut. Semakin pendidikan berkembang
semakin maju pula teknologi, budaya, kesehatan, dan masih banyak lagi. Banyak
negara yang berusaha memajukan negaranya supaya bisa bersaing dengan negara
yang lainnya. Tidak terkecuali negara kita Indonesia, negara ini berupaya dalam
memajukan mutu pendidikan dengan berbagai cara seperti penataran,
menyekolahkan kembali guru D3 menjadi S1 kekampus yang ditunjuk pemerintah
untuk dibimbing, memberi penghargaan kepada guru yang berprestasi, memberi
alat-alat peraga dan lian-lain.
Dalam proses belajar mengajar, lima komponen yang sangat penting adalah
tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran. Kelima aspek ini saling
mempengaruhi. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan berdampak
pada jenis media pembelajaran yang sesuai, dengan tanpa melupakan tiga aspek
penting lainnya yaitu tujuan, materi, dan evaluasi pembelajaran. Dalam hal ini,
dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi, motivasi, kondisi, dan
lingkungan belajar (Hamalik, Oemar. 1990).
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu (Wiratmojo,P dan Sasonohardjo, 2002). Sebagai salah satu
komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari pembahasan sistem
pembelajaran secara menyeluruh.
Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat lima hal yang harus di
perhatikan oleh guru yakni: tujuan, materi pelajaran, strategi belajar mengajar,
kondisi dan siswa yang belajar serta perlu waspada, sehingga tidak memakai
media mengajar yang tidak begitu kecil, sehingga anak sulit melihat dan menjadi
ribut. Serta gambar yang terlalu asing pada perasaan anak, umpanya gambar
tertentu dari luar negeri yang kurang cocok di Indonesia. Perasaan aneh atau lucu

1
tidak menguntungkan dalam proses belajar mengajar ini. Karena itu guru
sebaiknya memakai alat peraga yang tepat dan bermutu sebagai alat Bantu
mengajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hakekat belajar dan Sumber Belajar ?
2. Apa pengertian media pembelajaran IPA ?
3. Apa tujuan dari media pembelajaran ?
4. Apa saja kriteria pemilihan media pembelajaran ?
5. Apa saja prinsip pemilihan media pembelajaran ?
6. Bagaimana cara memilih media pembelajaran ?
7. Apa saja macam-macam media pembelajaran IPA ?
8. Metode apa yang sesuai dengan media pembelajaran IPA ?
9. Apa fungsi dan manfaat media pembelajaran ?
10. Bagaimana penerapan media pembelajaran IPA ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hakekat belajar dan Sumber Belajar
2. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran IPA
3. Untuk mengetahui tujuan dari media pembelajaran
4. Untuk mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran
5. Untuk mengetahui prinsip pemilihan media pembelajaran
6. Untuk mengetahui cara memilih media pembelajaran
7. Untuk mengetahui macam-macam media pembelajaran IPA
8. Untuk mengetahui metode yang sesuai dengan media pembelajaran IPA
9. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat media pembelajaran
10. Untuk mengetahui penerapan media pembelajaran IPA

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Belajar Dan Sumber Belajar


Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Di
masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar
membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak
lagi penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih
umum dan tak mudah diamati, seperti: belajar hidup mandiri, belajar menghargai
waktu, belajar berumah tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan
diri, dan sejenisnya. Belajar, merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang
tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan
usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk
merubah perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa
perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja,
perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif.
Jadi, sebagai pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar
adalah terjadinya perubahan perilaku pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku
tersebut, misalnya, dapat berupa: dari anak pembangkang menjadi penurut, dari
pembohong menjadi jujur, dari kurang taqwa menjadi lebih taqwa, dari tidak tahu
sama sekali menjadi samar samar, dari kurang mengerti menjadi mengerti, dari
tidak bisa menjadi bisa, dll. Jadi, perubahan hasil kegiatan belajar dapat berupa
aspek afektif, kognitif, maupun psikomotor (Hamalik, Oemar. 1990).
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha pembelajar untuk
membuat belajar para pebelajarnya. Seorang pebelajar belum dapat dikatakan
telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan
pembelajar yang sedang mengajar. Pekerjaan mengajar tidak selalu harus
diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun menyajikan
materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi
bukanlah satu satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan pembelajar
untuk membuat pebelajar belajar. Peran yang seharusnya dilakukan pembelajar

3
adalah mengusahakan agar setiap pebelajar dapat berinteraksi secara aktif dengan
berbagai sumber belajar yang ada.
Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber
belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat
digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi pebelajar. Sumber
belajar itu meliputi :
1. Pesan, adalah ajaran atau informasi yang akan disampaikan oleh komponen
belajar lain yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam
sistem persekolahan, pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang disam-
paikan kepada pebelajar.
2. Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolah
dan penyaji pesan. Contohnya: pembelajar, dosen, pustakawan, petugas
laboratorium, instruktur, widyaiswara, pelatih olah raga, tenaga ahli dan
masih banyak lagi, bahkan termasuk pebelajar itu sendiri.
3. Bahan merupakan perangkat lunak (software) yang mengandung pesan
pesan belajar, yang biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu.
Contohnya: bahan ajar, transparansi (OHT), kaset, program slide, film, dll.
4. Alat, adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyajikan
pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya: OHP, Tape recorder, Video
player, proyektor slide, proyektor film, komputer.
5. Teknik, yaitu prosedur atau langkah langkah tertentu yang disiapkan dalam
menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang untuk menyampaikan
pesan. MisaInya: demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran mandiri,
sistem pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial tatap muka, dll.
Sedangkan itinjau dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua :
1. Sumber belajar atau bahan pembelajaran yang dirancang (learning resourced
by design): sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan
pembelajaran. Contohnya adalah: buku pelajaran, bahan ajar, program
audio, program slide suara, transparansi (OHT).
2. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning
resourced by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus

4
dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih
dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: tenaga ahli,
pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film,
sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dll.
Jadi, setiap pebelajar merupakan individu yang unik (berbeda satu sama
lain), maka sedapat mungkin pembelajar memberikan perlakuan yang sesuai
dengan karakteristik masing masing pebelajar. Dengan begitu maka diharapkan
kegiatan mengajar benar benar membuahkan kegiatan belajar pada diri setiap
pebelajar. Hal ini dapat dilakukan kalau pembelajar berusaha menggunakan
berbagai sumber belajar secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak
mungkin kepada pebelajar untuk berinteraksi dengan sumber sumber belajar yang
ada (Hamalik, Oemar. 1990).

2.2 Pengertian Media Pembelajaran IPA


Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and
Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti
dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau
perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad,
2010).
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual
serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan
dibaca menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association).
Belajar adalah proses manusia untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman manusia

5
tersebut. Robert M. Gagne mengemukakan bahwa: Learning is change in human
disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply
ascribable to process a groeth (Belajar adalah perubahan disposisi atau kapasitas
manusia, yang tetap selama periode waktu, dan yang tidak hanya ascribable untuk
memproses pertumbuhan saja). Beliau yakin bahwa belajar juga dipengaruhi oleh
faktor lainnya yaitu faktor dari luar diri dan faktor dalam diri yang keduanya
saling berinteraksi/berkaitan.
Media pembelajaran adalah alat bantu untuk membantu siswa dalam
memahami suatu konsep saat belajar mengajar. Secara umum media pembelajaran
mempunyai tiga karakteristik atau cirinya. Ciri-ciri media pembelajaran yaitu: ciri
fiksatif, ciri manipulatif, dan ciri distributif.
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan
oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar
IPA, terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat
bantu, keefektivitasan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada
kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media
pembelajaran digunakan untuk menggantikan sebagian besar dari peran guru
sebagai pemeberi informasi atau pemberi materi pelajaran.

2.3 Tujuan Media Pembelajaran IPA


Media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran memiliki
beberapa tujuan. Menurut Munadi (2010) menyatakan tujuan pemanfaatan media
dalam proses pembelajaran ialah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan
proses pembelajaran itu sendiri. Sedangkan Menurut Achsin (1986) dalam
Endonesa (Online), menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran
adalah sebagai berikut :
1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan
dengan tepat guna dan berdaya guna,
2. Mempermudah guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi
kepada anak didik,
3. Mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,

6
4. Mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan
mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
5. Menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang
satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik .
Berdasarkan uraian tersebut, tujuan penggunaan media dalam suatu proses
pembelajaran adalah untuk mengefektifkan proses penyampaian informasi kepada
penerima (siswa), agar didapatkan hasil belajar yang diharapkan.

2.4 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


Melaksanakan proses pembelajaran hendaknya tidak menggunakan media
dan memilih media secara sembarangan. Kesalahan pada saat pemilihan, baik
pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa
akibat yang tidak diinginkan dikemudian hari. Dalam melaksanakan proses
pembelajaran, alangkah baiknya jika mengetahui kreteria media pembelajaran
yang sesuai dengan materi. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan
dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan, media yang akan di gunakan sesuai dengan tujuan yang
telah di tetapkan atau di rumuskan dari materi yang akan di sampaikan
degan menggunakan media tersebut.
b. Menetukan keefektifan, pendidik harus mampu menili media mana yang
akan digunakan dan apakah media tersebut efektif atau tidak untuk
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang sudah di rumuskan.
c. Megukur faktor kemampuan pendidik dan peserta didik, pendidik harus
mempertimbagkan apakah pendidik mampu menyampaikan materi degan
menggunakan media tersebut dan materi yang akan disampaikan juga harus
sesuai dengan kemampuan peserta didik sesuai degan pola berfikir mereka.
d. Mempertimbangkan faktor fleksibilitas tahan lama dengan kenyataan,
pendidik dalam memilih media harus mempertimbangkan kelenturan dalam
arti media dapat digunakan dalam segala situasi, dan juga tahan lama tidak

7
mudah rusak dan tidak berbahaya saat digunakaan, bisa juga memanfaatkan
media yang ada di sekitar.
e. Memperhatikan faktor kesediaan media. Karena setiap sekolah tidak sama
dalam menyediakan berbagai media belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan
belajar megajar. Maka dari itu pendidik dapat memanfaatkan media yang
ada di sekitar, selain itu pendidik juga bisa membuat media itu sendiri (jika
media mudah di jangkau atau dapat di buatnya sendiri), membeli (jika
memag dananya memenuhi) dan lainlain.
f. Menentukan faktor kesesuaian atau keseimbangan antara manfaat dan biaya,
harus memperhitungkan manfaat yang di peroleh dari pembelajaran degan
menggunakan media tersebut dengan jumlah biaya yang dikeluarkan
tersebut dan harus seimbang atau sesuai dengan manfaat yang di dapatkan.
g. Menentukan faktor objektifitas, dalam pemilihan metode itu bukan hanya
kehendak, kesenangan dan kebutuhan guru saja. Melainkan berdasarkan
keperluan sistem belajar. Oleh karena itu penidik bisa menayakan atau
meminta masukan kepada peserta didik. Karena jika media yang digunakan
tersebut disukai oleh peserta didik mka peserta ddik akan mudah memahai
dan menerima materi yang di sampaikan oleh pendidik.
h. Sesuai dengan program pengajaran, media yang akan di gunakan harus
sesuai dengan program pengajaran dan kurikulum yang berlaku.
i. Menentukan sasaran program, media yang akan di gunakan harus diliht
kesesuainya dengan kemampun berfikir peserta didik baik dari segi. bahasa,
simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan dan waktu
penggunaanya.
j. Biaya, dalam menggunakan media seharusnya memperhatikan biaya yang
perlu dikeluarkan, tidak boros dan dapat dilakukan dengan menggunakan
media alternatif yang lebih murah dan berdaya guna tingi.
Kriteria lain untuk memilih dan menentukan media pembelajaran yang
tepat dengan mempertimbangakan faktor ACTION menurut Rasimin, dkk., yaitu :
a) Acces, media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan
siswa. b) Cost, media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat
dijangkau. c) Technology, media yang akan digunakan apakah teknologinya

8
tersedia dan mudah menggunakannya. d) Interactivity, media yang akan dipilih
dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan
terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental. e) Organization, dalam
memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan
dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar
yang mengelola. f) Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai
kebaruan, sehingga memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.
Media-media yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga harus
memenuhi syarat-syarat visible, intresting, simple, useful, accurate, legitimate,
structure (VISUALS). Penjelasan dari syarat tersebut adalah:
a. Visible atau mudah dilihat, artinya dapat memberikan keterbacaan bagi
orang lain yang melihatnya
b. Interesting atau menarik, yaitu memiliki nilai kemenarikan.
c. Simple atau sederhana, yaitu memiliki nilai kepraktisan dan kesederhanaan.
d. Useful atau bermanfaat, yaitu bermanfaat dalam pencapaian tujuan
pembelajaran yang diharapkan,
e. Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai dengan
karakteristik materi atau tujuan pembelajaran.
f. Legitimate atau Sah, masuk akal artinya media pembelajaran dirancang dan
digunakan untuk kepentingan pembelajaran oleh orang atau lembaga yang
berwenang (seperti guru)
g. Structure atau tersetruktur artinya media pembelajaran, baik dalam
pembuatan atau penggunaannya merupakan bagian tak terpisahkan dari
materi yang akan disampaikan melalui media tersebut.

2.5 Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran


Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan
indikator yang ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan keterampilan
berkomunikasi yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sistematis dan khusus.
Memilih media pembelajarn yang terbaik untuk standar kompetensi dan indikator
suatu pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena pemilihan media
tersebut didasarkan pada berbagai prinsip dan faktor yang saling mempengaruhi.

9
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
media pembelajaran, yaitu :
1) Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk
informasi yang bersifat umum, sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong,
untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya peserta
didik TK, SD, SMA, atau peserta didik Sekolah Dasar Luar Biasa, dll.
2) Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan
maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan
pemilihan media pembelajaran.
3) Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan
atau dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media
pembelajaran mana yang akan dipilih.
Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa
menjelaskan semua permasalahn atau materi pembelajaran secar tuntas. Dari segi
teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat
pertimbangan dalam pemilihan media adalah sebagai berikut:
a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari
pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan
latihan. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan
perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media
pembelajaran itu.
b. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti intelegensi, tingkat pendidikan,
kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan
siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media
harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
c. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharap-
kan mereka pelajari melalui media pengajaran itu, kesempatan untuk
berhasil dalam pembelajaran semakin besar.

10
d. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah dan lebih dipahami jika isi
dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan
diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna.
e. Persiapan sebelum belajar. Ketika merancang materi pelajaran, sebaiknya
perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.
f. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta
kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
g. Partisipasi. Dengan partisipasi, kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa
untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
h. Umpan balik. Pengetahuan tentang hasil beajar, pekerjaan yang baik, atau
kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan
sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
i. Penguatan. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat
bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri.
j. Latihan dan Penanggulangan. Agar suatu pengetahuan atau ketrampilan
dapat menjadi kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah
sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks.
k. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan
kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar
pada masalah atau situasi baru. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk
bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur
terhadap berbagai masalah atau tugas baru.

2.6 Cara Memilih Media Pembelajaran


Dalam kegiatan pembelajaran kita harus menentukan media yang akan
digunakan, memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah
pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit, karena harus
mempertimbangkan berbagai faktor.
a. Model pemilihan media
Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/model dalam
proses pemilihan media pembelajaran, yaitu: model pemilihan tertutup dan
model pemilihan terbuka. Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media

11
telah ditentukan "dari atas" (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau
tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai. Kalau kita memilih, maka
yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/pokok bahasan mana
yang cocok untuk dimediakan pada jenis tertentu. Misalnya saja, telah
ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi
demikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan,
Model pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup.
Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan
kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan
terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini
menuntut kemampuan dan keterampilan pembelajar untuk melakukan proses
pemilihan. Seorang pembelajar kadang bisa melakukan pemilihan media
dengan mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan
tertutup.
b. Alasan pemilihan media
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian
integral harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Akhir
dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga memungkinkan pebelajar dapat berinteraksi dengan
media yang kita pilih. Jika kita telah menentukan alternatif media yang akan
kita gunakan dalam pembelajaran, selanjutnya sudah tersediakah media
tersebut di sekolah atau di pasaran? Jika sudah tersedia, maka kita tinggal
meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau
harganya. Jika media yang kita butuhkan temyata belum tersedia, mau tak
mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Pemilihan media itu perlu kita lakukan agar dapat menentukan media yang
terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk
itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar,

12
karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan
masing-masing.
Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Memahami karakteristik setiap media, Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
Sesuai dengan metode pelajaran yang digunakan, Sesuai dengan keadaan peserta
didik, Sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh
media, Sesuai dengan keterampilan pendidik menggunakannya, Ketersediaan
waktu menggunaknnya, dan Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik.
Menurut Anderson Ronal H (1994) Pemilihan media pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
Langkah pertama : Menentukan apakah pesan anda bersifat pembelajaran atau
informasi.
Langkah kedua : Menentukan bagaimana caranya anda mentransmisikan pesan
anda, apakah ini media untuk membantu seorang instruktur
atau suatu media yang menunjukan terjadinya pembelajaran
mandiri atau kelompok tanpa seorang instruktur.
Langkah ketiga : Menggunakan diagram akan membantu untuk menentukan
ciri-ciri pelajaran anda, dan selanjutnya memperkecil jumlah
pilihan media serta menentukan golongan media tertentu yang
cocok untuk tujuan instruksional.
Langkah keempat : Menentukan media yang paling sesuai dalam kategorinya,
yaitu media yang paling cocok bagi populasi siswa anda,
kapasitas produksi setempat, fasilitas, kebijakan dan dana
Langkah kelima : Mempelajari daftar ciri-ciri khas dari media yang dipilih,
keterbatasan dan kelebihannya dalam penyajian jika media itu
nampaknya memadai, maka anda harus melengkapi bagian
pertama dari daftar cek. Ini berarti anda harus meminjam
kemabali kemudian menyaring pilihan anda. Ingat, pertanyaan-
pertanyaan dibagian ini berhubungan dengan harapan-harapan
siswa, isi dan tujuan pelajaran. Tetapi jika setelah diproses

13
ternyata media itu tak sesuai, maka kembalilah kelangkah
keempat dan tentukan pilihan lain dari daftar yang sama.
Langkah keenam : Setelah memiliki media yang cocok, kemudian meren-
canakan tes pengembangan bagi media tersebut juga bagi
bahan-bahan pelajaran anda.

2.7 Macam-Macam Media Pembelajaran IPA


Secara umum media terbagi menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut :
a. Media auditif adalah media pengajaran yang hanya menggunakan
kemampuan dalam bentuk suara. Media ini sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh media auditif seperti radio, tape recorder,
piringan audio.
b. Media visual adalah media pengajaran yang hanya menggunakan gambar
diam, seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar,
lukisan dan cetakan. Ada juga media visual yang menampilkan gambar atau
symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun. Media visual
terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1) Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan
dan potongan gambar, film bingkai, film rangkai, OHP, grafik, bagan,
diagram, poster, peta, dan lain- lain.
2) Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak
seperti film bisu dan sebagainya.
c. Media audio visual adalah media yang mempunyai dua unsur yaitu suara
dan gambar. Jenis media berikut ini memiliki kemampuan yang lebih baik
dari pada media yang lain karena media ini meliputi suara dan gambar
seperti film bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang
ditampilkannya. Media audio visual juga terbagi menjadi dua macam yaitu
sebagai berikut :
1) Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara,
halaman bersuara, buku.
2) Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara,
gambar bersuara, dll.

14
Media yang digunakan dalam pembelajaran IPA biasanya menggunakan
media seperti berikut:
a. Media kongkrit/nyata
Media kongkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa
perubahan. Dengan penggunaan benda konkrit siswa dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA karena siswa tidak hanya belajar produk IPA saja
tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan proses sains.
Contoh media benda kongkrit adalahbenda padat, rangkaian listrik, benda
gas, pesawat sederhana, dll

a b

c d
gambar : (a) benda padat, (b) rangkaian listrik, (c) benda gas,
(d) pesawat sederhana
b. Lingkungan alam
Lingkungan alam sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi maupun
sebagai tempat untuk mengamati objek yang akan dipelajari berada atau
hidup dalam lingkungan alam tersebut. Contohnya adalah siswa mengamati
bagian-bagian tumbuhan air di danau.

gambar : Siswa mengamati bagian tumbuhan

15
c. Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu belajar IPA yang sering ditemui di
laboraturium yang terdapat dalam peti, dan dapat digunakan oleh guru untuk
didemonstrasikan atau dikerjakan oleh siswa-siswa. Jika siswa akan
melakukan pengujian-pengujian maka siswa tersebut biasanya menggunakan
kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut. Contohnya adalah gelas
labu, tabung reaksi, corong,dll

A.

B. C.
gambar : (A) Gelas labu (B) corong (C) tabung reaksi
d. Charta, slide film, dan film
Adalah alat bantu guru dalam mempelajari pelajaran tentang benda atau
makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa, sehingga siswa mudah
dalam mempelajari makhluk hidup tersebut. Film dapat membantu siswa
untuk mengetahui ekosistem yang ada didunia yang letaknya jauh dari
lingkungan siswa. Contohnya adalah film-film binatang diseluruh dunia,
tumbuhan, dan lingkungannya
e. Film Animasi
Adalah alat bantu visualisasi tentang konsep-konsep tersebut guna
mempermudah siswa dalam mempelajarinya. Alat bantu ini jika yang
dipelajari sulit diamati dengan penglihatan dan objek yang diteliti sangatlah
kecil. Contohnya adalah film animasi tentang peredaran darah, proses
pencernaan makanan, proses pembuatan enegi, proses pembuatan DNA, dll.
f. Model
Model adalah gambaran yang berupa bentuk asli yang berupa benda tiga
dimensi yang dapat dioperasikan oleh siswa agar mengetahui cara kerjanya

16
dan mempermudah dalam memahami pembelajaran. Contohnya adalah model
alat pernafasan manusia

gambar : model alat pernapasan manusia


g. Torso
Torso adalah model yang tidak asli berupa potongan tubuh manusia yang
digunakan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari anatomi tubuh
manusia. Torso ini terbuat dari bahan selain logam yang tidak berbahaya bagi
siswa dalam penggunaannya.

Gambar : torso
h. Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini merupakan bentuk bumi yang
diperkecil dan digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari ilmu
pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA). Selain itu globe memiliki manfaat
yang lain seperti siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras
dan budaya antar bangsa benua dan pulau. Selain itu globe untuk merangsang
minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh
geografis terhadap manusia.

Gambar : globe

17
i. Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru untuk membesarkan gambar dari
benda transparant atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan
suasana dalam kelas. Selain itu guru dapat mempertunjukan segala sesuatu
yang terdapat dalam layar komputer atau video disk ke layar lebar.

a. b.
gambar : (a) Infokus (b) reflector
j. Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang saling berhubungan, komputer ini
dapat digunakan untuk membantu siswa mencari informasi dari internet.
Selain internet komputer dapat digunakan siswa untuk mengerjakan tugas
termasuk tugas mata pelajaran IPA. Komputer ini dapat digunakan mencari
bahan serta informasi tentang sains dari seluruh dunia. Komputer juga dapat
mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan lain
sebagainnya.
k. Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mempermudah mengamati
objek-objek yang sulit diamati oleh mata telanjang. Mikroskop biasanya
untuk melihat sel-sel tumbuhan maupun hewan. Sedangkan pada kaca
pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat benda-benda yang kurang
jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.

2.8 Metode Pembelajaran IPA


Metode pembelajaran IPA yang sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaran IPA adalah pendekatan PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan

18
mengemukakan gagasan. Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model
pembelajaran yang menyenangkan.
Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi
siswa yang pasif di kelas. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa
dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri.
Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya
saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan
menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau
kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula
dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan
mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri
siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah
suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time
on task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti
meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika
proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus
dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran
memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran
hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut
tak ubahnya seperti bermain biasa.

2.9 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran IPA


1) Fungsi
Fungsi media pembelajaraan IPA sangatlah banyak yaitu
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar IPA dan bahkan membawa pengaruh
psikologis terhadap siswa. Secara tidak langsung siswa termotifasi/

19
terangsang untuk belajar lebih mandiri dan mencoba sendiri percobaan
IPA dengan penggunaan media menjadikan pembelajaran menjadi lebih
menarik. Anak-anak akan merasa senang jika melihat gurunya melakukan
percobaan dengan menggunakan media tersebut. Penggunaan media
dalam pembelajaran IPA membuat siswa dapat membangkitkan atau
meningkatkan ide-ide/gagasanya untuk mempelajarinya. Penggunaan
media IPA tersebut membuat siswa aktif dan mengikuti pembelajarannya
dengan senang hati.
Dengan penggunaan media pembelajaran secara tidak langsung
meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir, bernalar, psikologis,
sikap, dan mental. Penggunaan media pembelajaran IPA juga akan
mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran, dengan
begitu guru dapat mempersingkat waktu untuk pembelajarannya. Dengan
demikian guru tidak melakukan tam-bahan jam pelajaran untuk membuat
siswa paham tentang materi yang diajarkan.
Pembelajaran IPA tanpa menggunakan media akan terasa
membosankan dan minat siswa dalam mempelajari pelajaran tersebut
sangatlah sedikit. Pembelajaran tersebut hanya monotone/guru mengajar
siswa mendengarkan saja. Karena pembelajaran monotone siswa menjadi
tidak aktif dalam mengikuti pelajaran IPA dan kemampuannya siswa
dalam pelajaran tersebut tidak dapat diketahui guru dengan mudah.
Apabila pembelajaran IPA tanpa menggunakan media pembelajaran
akan berdampak pada minat siswa, motifasi untuk belajar, prestasi dalam
bidang IPA, sikap, dan psikologis siswa akan menurun/buruk. Akibat dari
hal tersebut siswa kurang peduli dengan lingungannya, akibat lebih lanjut
adalah kerusakan lingkungan yaitu menggali sumber daya tanpa bisa
meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar.

2) Manfaat
Media-media tersebut beraneka ragam bentuk, media tersebut dalam
proses pembelajaran sangat bermanfaat bagi peserta didik maupun guru.
Manfaat yang dapat diperoleh jika menggunakan media adalah:

20
 Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku
 Pengajaran menjadi lebih menarik
 Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan penerapannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis sehingga mudah
diterima/pahami siswa
 Mempersingkat waktu pembelajaran
 Kualitas hasil belajar siswa dapat meningkat
 Pengajaran menjadi fleksibel
 Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan siswa dalam
mempelajarinya
 Meningkatkan minat siswa dalam belajar
 Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang
aktivitas siswa

2.10 Penerapan Media Pembelajaran IPA


1. Pembuatan Bunga dari Kertas Origami
Origami (折り紙), dari ori yang berarti “lipat”, dan kami yang berarti
“kertas” merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi
suatu bentuk kesenian yang modern. Origami adalah sebuah seni lipat yang
berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang
biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja
tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan. Pembuatan kertas dari
potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi
kertas. Manfaat Origami bagi perkembangan anak kecil dan dewasa. Origami
biasanya hanya diajarkan di TK padahal manfaatnya juga masih bisa didapat
oleh anak SD dan juga orang dewasa. Kegiatan Origami dengan kedua tangan
membuat otak kanan dan otak kiri berinteraksi. Hal ini dapat meningkatkan
kecerdasan verbal dan non-verbal. Untuk anak-anak yang lebih dewasa,
kegiatan origami dapat meningkatkan imajinasi dan figurative thinking
(Kemampuan mewujudkan impian jadi kenyataan).
Berikut ini manfaat-manfaat lainnya yang dapat diperoleh dari belajar
origami, antara lain:

21
 Melatih motorik halus pada anak sekaligus sebagai sarana bermain yang
aman, murah, menyenangkan dan kaya manfaat.
 Lewat origami anak belajar membuat mainannya sendiri, sehingga
menciptakan kepuasan dibanding dengan mainan yang sudah jadi dan
dibeli di toko mainan.
 Membentuk sesuatu dari origami perlu melewati tahapan dan proses
tahapan ini tak pelak mengajari anak untuk tekun, sabar serta disiplin
untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.
 Lewat origami anak juga diajarkan untuk menciptakan sesuatu, berkarya
dan membentuk model sehingga membantu anak memperluas ladang
imajinasi mereka dengan bentukan origami yang dihasilkan.
 Melatih siswa trampil membuat objek/media pembelajaran dari lipatan
kertas.
 Meningkatkan kompetensi siswa hingga tingkat mencipta (C6).
 Memberikan alternatif pengembangan pembelajaran tematik integratif.

Bahan dan Alat yang digunakan


Kertas HVS 80 gram, Kertas Manila, Gunting, cutter, steples.

Cara Pembuatan Bunga, Daun :

22
Dengan menggunakan cara diatas maka dapat dihasilkan bunga dan daun sebagai
berikut :

2. Simulator Pesawat Terbang


Kegunaan Media:
a. Menjelaskan prinsip kerja pesawat terbang.
b. Menjelaskan proses pengendalian gerak oleh udara/angin.
Bahan dan Alat:
Batang styrofoam (tebal 3 cm), karton lapis (bekas kemasan air mineral),
lem, dan pemotong.
Cara Pembuatan:
a. Potong karton sesuai bentuk pesawat terbang, terdiri dari badan dan
ekornya, sayap depan dan sayap belakang.

b. Bagian ekor dilipat (mengikuti garis titik-titik), demikian pula untuk


sayap depan. Agar dapat ditekuk ketika pesawat diterbangkan. Tekukan
di ekor untuk membelokkan pesa-wat, sedangkan tekukan di sayap depan
untuk take off dan landing.

23
c. Rangkailah pesawat terbang seperti pada gambar berikut:

Simulator Pesawat
Terbang
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan
fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini
sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran
tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran
yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang
bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua
bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-
termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida
termampatkan (compressible flow).
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll.
Aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi ialah aliran bersifat tunak
(steady state) dan tidak terdapat gesekan (inviscid)
Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll.

24
Penerapan Hukum Prinsip Bernoulli dalam Pesawat Terbang
Penampang sayap pesawat terbang memiliki bagian belakang yang lebih
tajam dan sisi bagian atasnya lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya. Bentuk sayap tersebutmenyebabkan kecepatan aliran udara bagian
atas lebih besar daripada di bagian bawahsehingga tekanan udara di bawah
sayap lebih besar daripada di atas sayap. Hal inimenyebabkan timbulnya daya
angkat pada sayap pesawat. Agar daya angkat yangditimbulkan pada pesawat
semakin besar, sayap pesawat dimiringkan sebesar sudut tertentuterhadap arah
aliran udara.
Perhatikanlah
(a) Ketika sayap pesawat horizontal, sayap tidak mengalami gaya angkat.

(b) Ketika sayap pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya angkat


sebesar F1 – F2, dengan:
F1 – F2 = gaya angkat pesawat terbang (N),
A= luas penampang sayap pesawat (m2),

25
v1= kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s),
v2= kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s), dan
ρ = massa jenis fluida (udara).
Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang juga merupakan salah satu
contoh Hukum Bernoulli.
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat
terbang yang sedang mengangkasa.
1. Berat Pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bumi
2. Gaya angkat yang dihasilkan oleh kedua sayap pesawat
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh mesin pesawat
4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gerakan udara.

Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang mengalir


dari bawah berdesak-desakan dengan udara lain yang ada di sebelah atas.
Mirip seperti air yang mengalir dari pipa yang penampangnya luas ke pipa
yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju udara di sebelah atas sayap
meningkat. Karena laju udara meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil.
Sebaliknya, laju aliran udara di sebelah bawah sayap lebih rendah, karena
udara tidak berdesak2an (tekanan udaranya lebih besar). Adanya perbedaan
tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena sayapnya
menempel dengan badan pesawat, maka pesawat juga akan terangkat.

3. Pembuatan Organ Tubuh Manusia dari Plastisin


Media plastisin dapat melatih daya pikir anak. Anak dapat
mengeksplorasi dan mencari informasi tentang segala sesuatu yang belum
mereka ketahui. Media plastisin ini membuat anak suka berkreasi sehingga
dapat mengembangkan kreativitasnya. Anak dilatih untuk menggunakan

26
imajinasi untuk membuat atau menciptakan suatu bangunan atau benda sesuai
dengan khayalannya.
Bahan dan Alat yang digunakan :
Plastisin, kertas kartun, cutter, penggaris, plastik dan steroform
Cara pembuatan :
1. Membuat sketsa menggunakan steroform sesuai organ yang telah
disepakati
2. Memotong steroform yang telah di gambar
3. Melapisi steroform tersebut dengan plastisin sesuai dengan warna yang
dibutuhkan
4. Membuat alas dari kertas karton ditambah kertas buffalo
5. Di beri tanda bagian-bagian sesuai dengan organ
Setelah melakukan langkah-langkah diatas maka didapatkan hasil sebagai
berikut:

4. Motor Listrik
Kegunaan Media:
a. Menanamkan nilai-nilai teknologi secara sederhana pada siswa sejak
usia dini.
b. Menjelaskan prinsip kerja motor listrik.
c. Menunjukkan proses perubahan energi kimia  energi listrik menjadi
energi gerak/kinetik.
Bahan dan Alat:

27
Kawat email (diameter 0,7 mm), Batere, Magnet, Isolatip, Pemotong
(cutter)
Cara Pembuatan:
a. Kawat email digulung pada betere sebanyak 10 lilitan, sisakan ujung-
ujungnya 5 cm:
batere

Dilepas dari
batere
5cm 5cm

Ujung kawat Ujung kawat

Bagian bawah dikupas


dengan cutter

b. Membuat tiang penumpu (2 buah) dari kawat email:

1cm 8cm

Dilepas
1cm

Dipilin
Pensil/pulpe
n
Bagian dalam dikupas
dengan cutter

c. Dipasang pada batere dan dirangkai sebagai motor listrik sederhana

Isolasi
melingkar

28
Akibat adanya interaksi arus listrik dan medan magnet pada sistem, maka
pada kumparan terjadi gaya Lorentz dan mengakibatkan kumparan berputar.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain sebagainya. Motor
listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan atau kipas angin) dan di
industri. Motor listrik dalam dunia industri seringkali disebut dengan istilah
“kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Prinsip Kerja Motor Listrik
Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor
secara umum:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
2. ika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar
kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor listrik. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):
1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors,
rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel

29
torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai
kwadrat kecepatan).
3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Prinsip kerja motor listrik dapat dijelaskan dengan lebih jelas melalui
gambar berikut :

Prinsip kerja motor listrik


Jenis Jenis Motor Listrik
Pada dasarnya motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu motor listrik DC
dan motor listrik AC. Kemudian dari jenis tersebut digolongkan menjadi
beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan karakteristiknya.

Jenis Jenis Motor Listrik


Dari gambar diatas terlihat jelas pengelompokan jenis-jenis motor listrik.
Jenis-jenis motor listrik diatas akan diuraikan secara lebih lengkap dalam
artikel motor listrik DC dan motor listrik AC.

30
5. Panel Cermin
Kegunaan Media:
a. Menjelaskan sifat cahaya pada cermin datar.
b. Menjelaskan sifat cahaya pada cermin cekung dan cermin cembung
Bahan dan Alat:
Lembar stryrofoam (tebal 3 cm), penggaris panjang dan pendek (terbuat
dari mika tipis), kertas perak, lem, busur derajat, dan cutter.
Cara Pembuatan:
a. Potong kertas kilap selebar penggaris yang ada sebanyak 3 potong.
b. Tempelkan potongan kertas perak pada penggaris panjang di kedua
sisinya.
c. Penggaris pendek ditempeli kertas kilap satu sisi saja.
d. Siapkan lembar Styrofoam berukuran 30 cm x 20 cm.
e. Buatlah garis dan busur setengah lingkaran, sesuaikan dengan panjang
penggaris (lihat gambar). Penggaris pendek menjadi cermin datar dan
penggaris panjang menjadi cermin cekung dan cembung.

Bentuk setengah lingkaran dilukai


dengan cutter, tempat menanam
penggaris panjang, sebagai cermin
cekung & cembung

Busur derajat untuk


menandai sudut datang
dan sudut pantul
Bentuk garis sepanjang penggaris pendek , dilukai dengan cutter,
tempat menanam cermin datar.

Tanamkan penggaris panjang dan penggaris pendek pada tempatnya,


selidiki sifat-sifat pemantulan pada cermin menggunakan senter laser.
Pengertian mengenai Cermin sendiri ialah suatu permukaan yg licin, dan
dapat menciptakan suatu pantulan bayangan benda dengan Sempurna. Cermin
ini sering kali digunakan oleh Manusia, dan bisa dikatakan bahwa cermin
sebagai salah satu benda mati yg sangat sering dicari oleh manusia.

31
Hanya saja didalam jenis-jenis cermin sendiri terbagi menjadi 3 macam
cermin, yang antara lain cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.

1. Sifat Bayangan Cermin Datar


Pengertian mengenai Bayangan Cermin Datar ialah cermin yg
memiliki permukaan datar seperti bentuk garis lurus. Bayangan dari
benda yg dibentuk oleh cermin datas akan memiliki ukuran panjang dan
lebar yg sama persis dengan benda tersebut. Dengan jarak yg dibentuk
diantara benda serta cermin adalah sama dengan jarak antara cermin serta
bayangannya.
Contoh Cermin Datar didalam Kehidupan Sehari – Hari adalah
cermin rias yg dipakai sehari – hari oleh kalian. Adapun untuk Sifat –
Sifat Cermin Datar antara lain :
a. Bayangan bersifat maya. Bayangan pada cermin datar akan berada
didalam cermin.
b. Memiliki tinggi yang sama dg objek. Objek akan tampak sama
tingginya dengan bayangan apabila bercermin pada cermin datar.
c. Memiliki ukuran yang sama dg objek. Ukuran yang dihasilkan oleh
bayangan pun akan tampak sama seperti objek aslinya.
d. Bayangan bersifat tegak. Pada seseorang berdiri tegak, maka tubuh
pada cermin datar akan tampak terlihat serta tubuhnya tidak terbalik,
bagian kepala akan tetap berada pada kepala dan kaki akan tetap
pada kaki.
e. Bayangan bersifat terbalik. Pada saat bercermin menggunakan
cermin datar, bagian kiri dari objek akan terlihat menjadi bagian

32
kanan dan begitu juga sebaliknya, bagian kanan akan menjadi bagian
kiri.
f. Memiliki jarak benda yang sama dgn jarak bayangannya. Apabila
objek berada pada jarak yang dekat, maka objek pada cermin juga
akan terlihat dekat dan sebaliknya.

2. Sifat Bayangan Cermin Cekung


Pengertian Bayangan Cermin Cekung adalah jenis cermin yg
mempunyai permukaan berbentuk cekung atau lengkungan teratur ke
bagian dalam mirip dengan bentuk permukaan bola. Pada bagian tengah
cermin akan memiliki jarak yang lebih jauh ke benda dari pada bagian
sisi atau tepi cermin. Terdapat sebuah titik imajiner yang menjadi pusat
dari kelengkungan cermin tersebut yg mempunyai jarak sama dg setiap
titik pada permukaan cermin.
Contoh Penggunaan Cermin Cekung pada Kehidupan Sehari – Hari
biasanya digunakan untuk pemantulan lampu kendaraan, agar cahaya yg
dihasilkan tampak menyebar atau tidak bertumpu pada satu titik saja.
Cermin Cekung sendiri biasa digunakan pula pada senter, dan beberapa
tipe lampu sorot yang lainnya.
Sifat – Sifat Cermin Cekung antara lain:
a. Sifat bayangan akan tampak nyata, terbalik, tegak, serta diperkecil
apabila objek diletakan lebih besar dari pada titik fokus cermin.
b. Sifat bayangan akan tampak nyata, terbalik, tegak, serta diperkecil
apabila objek diletakan diantara titik fokus cermin.

3. Sifat Bayangan Cermin Cembung


Pengertian Bayangan Cermin Cembung ialah jenis cermin yg
memiliki permukaan dg bentuk melengkung ke luar. Pada bagian tengah
cermin akan memiliki jarak lebih dekat ke benda dari pada bagian
tepiannya. Pada cermin cembung juga terdapat titik imajiner yg menjadi
pusat kelengkungan cermin itu sendiri yg memiliki jarak yg sama dgn
setiap titik pada permukaan cermin.

33
Contoh Cermin Cembung disetiap harinya, biasanya digunakan pada
kaca spion kendaraan.
Sifat – Sifat Cermin Cembung antara lain :
a. Sifat bayangan akan tampak maya, dimana bayangan akan tampak
berada didalam cermin.
b. Sifat bayangan tampak tegak, bayangan dari objek akan tetap tampak
sama seperti objek aslinya.
c. Sifat bayangan diperkecil, dimana ukuran objek pada cermin akan
tampak lebih kecil dari objek aslinya.

34
BAB III
PENUTUP

3. Kesimpulan
Belajar, merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal
batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang
dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah
perilakunya. Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT),
sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang
dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi pebelajar.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi
batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
Tujuan penggunaan media pengajaran yaitu : agar proses belajar mengajar
yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna,
mempermudah guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak
didik, mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik, mendorong
keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang
materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, dan menghindarkan salah
pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain
terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran
diuraikan antara lain: memperhatikan tujuan media yang akan digunakan,
menetukan keefektifan, megukur faktor kemampuan pendidik dan peserta didik,
mempertimbangkan faktor fleksibilitas tahan lama dengan kenyataan,
memperhatikan faktor kesediaan media, menentukan faktor kesesuaian atau
keseimbangan antara manfaat dan biaya, menentukan faktor objektifitas, sesuai
dengan program pengajaran, menentukan sasaran program.

35
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media pembelajaran, yaitu : Harus adanya kejelasan tentang maksud
dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat
dibandingkan atau dikompetisikan.
Menurut Anderson Ronal H (1994) Pemilihan media pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut: 1.Menentukan apakah pesan anda bersifat pembelajaran
atau informasi. 2.Menentukan bagaimana caranya anda mentransmisikan pesan
anda. 3. Menggunakan diagram akan membantu untuk menentukan ciri-ciri pela-
jaran anda. 4.Menentukan media yang paling sesuai dalam kategorinya. 5.Mempe-
lajari daftar ciri-ciri khas dari media yang dipilih. 6.Setelah memiliki media yang
cocok, kemudian merencanakan tes pengembangan bagi media tersebut juga bagi
bahan-bahan pelajaran anda.
Secara umum media terbagi menjadi tiga macam yaitu: Media auditif ,
Media visual, dan Media audio visual. Sedangkan media yang digunakan dalam
pembelajaran IPA biasanya menggunakan Media kongkrit/nyata, Lingkungan
alam, Kit IPA, Charta, slide film, dan film, Film Animasi, Model, Torso, Globe,
Infokus dan reflecto, Komputer, Mikroskop dan kaca pembesar.
Metode pembelajaran IPA yang sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaran IPA adalah pendekatan PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Fungsi media pembelajaraan IPA sangatlah banyak yaitu membangkitkan
keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar IPA dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Secara
tidak langsung siswa termotifasi/ terangsang untuk belajar lebih mandiri dan
mencoba sendiri percobaan IPA dengan penggunaan media menjadikan
pembelajaran menjadi lebih menarik.
Manfaat yang dapat diperoleh jika menggunakan media adalah:
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, Pengajaran menjadi lebih menarik,
Pembelajaran menjadi lebih interaktif, Mempersingkat waktu pembelajaran,
Kualitas hasil belajar siswa dapat meningkat, Pengajaran menjadi fleksibel,

36
Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan siswa dalam mempelajarinya,
Meningkatkan minat siswa dalam belajar, dan Memberikan pengalaman-
pengalaman nyata yang merangsang aktivitas siswa
Penerapan media pembelajaran IPA yang sesuai untuk tingkat SMP yaitu
pembuatan origami dalam membentuk bunga, daun, tangkai, kemudian ada
pembuatan pesawat menggunakan steroform dan kertas yang menerapkan
pembelajaran yang menerapkan hukum Bernoulli, pembuatan orgam manusia dan
pembuatan molekul-molekul kimia menggunakan kertas, jarum, benang,
steroform dan plastisin, lalu pembuatan motor listrik yang memanfaatkan batrai
dan kawat untuk mengetahui prinsip dari motor listrik, serta pembuatan panel
cermin yang berguna untk membuktikan sifat-sifat dari cermin datar, cermin
cekung dan cermin cembung.

37
DAFTAR PUSTAKA
Achsin. 1986. Media Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Anderson, Ronald H. 1976. Selecting and Developing Media for Instruction.
Westcounsin:ASTD.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Gafindo Persada.
Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.
Bandung: Tarsito.
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada (GP) Press.
Rasimin, dkk. 2012. Media Pembelajaran : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
Trust Media Publishing
Wiratmojo,P dan Sasonohardjo, 2002. Media Pembelajaran Bahan Ajar Diklat
Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Pertama, Lembaga Administrasi
Negara.

38

Anda mungkin juga menyukai