Pada percobaan pertama yaitu melakukan percobaan pembuatan tempe dan
percobaan pembuatan tape. Percobaan pembuatan tempe menggunakan bahan kedelai, plastik, air, ragi tempe yaitu Rhizopus oryzae. Alat yang digunakan yaitu panci, bakul, sendok, dan niru. Pertama, dlam pembuatan tempe kedelai pilih yang bagus kemudian dibersihkan agar tidak ada kuman dan bakteri yang lainnya sehingga mengganggu kerja dari mikroorganisme Rhizopus oryzae. kedelai direndam lalu direbus hingga setengah matang. Kulit kedelai dihilangkan dari biji kedelai. Setelah itu kedelai yang telah matang tersebut dikukus hingga benar-benar matang. Setelah matang, kedelai didinginkan dengan diletakkannya di dlaam niru. Lalu kedelai yang telah siap untuk diberi ragi, ditimbang terlebih dahulu menggunakan neraca digital. Kedelai yang digunakan yaitu sebanyak 660 gram. Kedelai siap diberi ragi. Pemberian ragi dilakukan dengan kisaran 1 kg kedelai diberikan 2 gram ragi, sehingga ragi yang diberikan dalam kedelai 660 gram diberi sebanyak 1,3 gram ragi. Ragi ditaburkan diatas kedelai lalu diratakan menggunakan senduk hinggar rata. Kemudian kedelai yang telah tercampur dengan ragi, dibungkus menggunakan plastik. 1 plastik diisi seperempat dari plastik kemudian dibungkus hingga mencapai lebih dari setengah plastik. Hal tersebut berfungsi untuk memberikan udara atau oksigen pada mikroorganisme yang ada didalamnya sebagai bahan makanannya. Hal tersebut karena, mikroorganisme tersebut bersifat aerob. Setelah pembungkusan selesai, plastik diberi lubang dengan cara menusuk- nusuk plastik mengguakan lidi. Kedelai yang berada dalam plastik tersebut didiamkan selama 3 hari. Percobaan kedua yaitu membuat tape. Bahan yang digunakan dalam pembuatan tape yaitu singkong, ragi tape (Saccharomyces cerevisiae), gula secukupnya, daun pisang. Alat yang digunakan adalah dandang, bakul, pisau, dan sendok. Pertama dalam pembuatan tape ini singkong dikupas menggunakan pisau. Kedelai dibersihkan dan direndam beberapa saat sebelum dimasak. Singkong yang telah direndam tadi di masah, namun tidak sampai masak betul agar hasil tape menjadi bagus. Kemudian, singkong dinginkan diatas niru. Singkong dipotong sesuia dengan selera menjadi kecil-kecil lalu ditimbang menggunakan neraca digital. Singkong yang dipakai yaitu seberat 1 kg. Disipakan ragi dan dihaluskan dengan cara memukul-mukul ragi menggunakan benda tmpul yang telah diberi plastik. Diberi ragi tape sebanyak 3gram. Disiapkan bakul yang diatasnya dilapisi daun pisang yang sudah dibersihkan. Singkong diletakkan ke dalam bakul dan ditaburi ragi. Selama menaburi ragi, diberi juga gula dengan menaburinya agar ragi dan gula merata dengan singkong. Setelah itu singkong tersebut ditutupi dengan daun pisang lagi dan diberi penahan diatasnya sehingga tidak terbuka. Singkong tersebut didamkan selama 3 hari. Kemudian pada hari senin, dilakukan plating. Dilakukan masak-masak dengan hasil praktikum yang telah dilakukan yaitu tempe dan tape. Kedelai telah menjadi tempe dan singking telah menjadi tape dengan rasa yang manis. Dalam kelompok saya membuat steak tempe dan untuk tapenya dibuat menjadi wedang jahe dan pe’sert (tape desert). Sebelum diakukannya praktikum tersebut, jurnal dikumpulkan terlebuh dahulu. Praktikum dilakukan secara berkelompok dengan membagi tugas sama rata. Ada yang kebagian tugas menimbanga, mengaduk, memotong, membungkus, memberi ragi, memasaka, menggoreng, menyiapkan bumbu masakan, membawa alat-alat untuk plating, menghias plating dan memvideo. Hasil olahan tempe dan tape adlah sebagai berikut ini: