(LKPD )
PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
PRODUK BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
( Tape Singkong )
C. Tujuan Praktikum :
1. Menerapkan konsep bioteknologi konvensional dalam kehidupan sehari – hari
2. Mengetahui mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembuatan Tape singkong
D. Dasar Teori
Tape singkong merupakan tape yang dibuat dari singkong atau ketela pohon yang
difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat
hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong ini sering disebut sebagai peuyeum.
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dihancurkan lalu dibalurkan pada umbi yang telah dikupas
kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan
tapai kering. Tapai kering ini biasanya yang lebih legit dan dapat digantung tanpa takut
mengalami kerusakan.
Tape merupakan salah satu makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan
selama 2 sampai 3 hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae, mucor
chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera, bakteri yang ada di ragi tapai.
Bahan :
Singkong 1 kg
Ragi Tape
Air
Daun Pisang
F. Langkah Kerja
H. Pertanyaan
Pertanyaan !
1. Apa saja kandungan gizi yang terdapat dalam Tape Singkong ?
2. Berapa lama waktu fermentasi yang tepat dalam pembuatan Tape Singkong ?
3. Jenis mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan Tape Singkong ?
4. Apakah jenis Singkong dapat mempengaruhi cita rasa dan proses fermentasi dalam
pembuatan Tape Singkong ? Jenis Singkong apakah yang paling cocok dijadikan Tape
Singkong ?
5. Apa saja kendala atau kesulitan dalam pembuatan Tape Singkong ?