Anda di halaman 1dari 165

Ilmu Pengetahuan Alam

SMP/MTs Kelas IX

Oleh : Fery Widiyanto


Wigati Hadi Omegawati
Hendra Heryanto

Disklaimer Daftar isi


Disklaimer

• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu


Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas, hanya
memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai


kebutuhan.

• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan


pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
MATERI YANG DIPELAJARI SEMESTER 1
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Perkembangbiakan
Tumbuhan dan Hewan
Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan dan
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Listrik Statis dan Perannya dalam Kehidupan

Listrik Dinamis
MATERI YANG DIPELAJARI SEMESTER 2
Kemagnetan dan Pemanfaatannya
dalam Produk Teknologi
Bioteknologi
Partikel Materi dan Penggunaannya dalam
Kehidupan Sehari-hari
Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan

Teknologi Ramah Lingkungan


BAB

I SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Bagian yang Dipelajari

A. Pembelahan Sel

B. Struktur dan Fungsi Sistem


Reproduksi Manusia
C. Kesehatan Organ
Reproduksi Manusia

Kembali ke daftar isi


A. Pembelahan Sel

Jenis-Jenis Pembelahan

Mitosis Meiosis

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Pembelahan Mitosis

Penjelasan

 Pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel


anakan dengan materi genetik yang identik dari sel
induk.
 Pembelahan secara mitosis terjadi pada organisme yang
mengalami pertumbuhan, perbaikan, atau reproduksi
aseksual.
 Jumlah kromosom sel anakan adalah 2n atau disebut
dengan diploid.
 Siklus hidup sel dibagi menjadi dua yaitu fase
pertumbuhan (interfase) dan fase pembelahan.

Tahapan-tahapan Mitosis

Interfase Profase Metafase Anafase Telofase

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pertumbuhan

Interfase

• Tahap persiapan pada setiap sel yang akan melakukan pembelahan.


• Tahapan yang paling lama dalam siklus sel.
• Terjadi proses metabolisme yang tidak berpengaruh dalam perubahan morfologi sel.
• Terdiri atas tiga fase yaitu G1 (Gap-1), S (Sintesis), dan G2 (Gap-2).
• Fase G1 terjadi pembentukan organel-organel sel dan pertumbuhan sel.
• Fase S terjadi proses replikasi DNA.
• Fase G2 terjadi pertumbuhan organel.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Mitosis

Profase

1) Benang-benang kromatin
memendek dan menebal
membentuk kromatid.
2) Kromatid berpasangan
membentuk kromosom.
3) Membran nukleus dan
nukleolus menghilang.
4) Pada sel hewan, sentriol
mengalami pembelahan.
Sentriol tersebut memisah
menuju kutub yang
berlawanan.
5) Benang spindel mulai mengatur
diri sedemikian rupa sehingga
menyerupai bentuk pancaran
(aster).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Mitosis

Metafase

1) Terbentuk benang spindel kromosom


yang terlihat semakin jelas.
2) Kromosom berada di daerah ekuator
sel.
3) Setiap kromosom masih terdiri atas 2
kromatid yang terkait pada
sentromernya.
4) Pada setiap sentromer ada 2
kinetokor yang masing-masing
dikaitkan dengan benang spindel.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Mitosis

Anafase

1) Benang-benang spindel memendek.


2) Kromatid menuju kutub yang berlawanan.
3) Mulai terjadi sitokinesis (sitokinesis dimulai).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Mitosis

Telofase

1) Kromatid telah sampai di kutub-


kutub yang berlawanan.
2) Kromatid menipis dan
memanjang menjadi kromatin.
3) Kumpulan kromatin membentuk
anak inti.
4) Terbentuk membran nukleus di
luar anak inti.
5) Sitokinesis selesai, terbentuk dua
sel anakan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Pembelahan Meiosis

Penjelasan

 Pembelahan meiosis menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom


setengah jumlah kromosom sel induk.
 Pembelahan meiosis bertujuan untuk berkembang biak secara seksual
yaitu dalam proses pembentukan gamet (gametogenesis).
 Meiosis mengalami pembelahan inti dua kali sehingga satu sel diploid
(2n) akan menghasilkan empat sel haploid (n).
 Sebelum pembelahan meiosis terjadi, sel mengalami fase pertumbuhan
(interfase) seperti pada tahap pembelahan mitosis.
Meiosis I

Profase I Metafase I Anafase I Telofase I

Meiosis II

Profase II Metafase II Anafase II Telofase II

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Meiosis I

Profase I

1) Membran inti mulai menghilang.


2) Terbentuk gelendong pembelahan.
3) Kromosom menebal dan kromosom homolog saling bepasangan.
4) Terjadi pindah silang (pertukaran segmen molekul DNA yang sesuai di antara dua
kromatid).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Meiosis I

Metafase I

1) Kromosom homolog (tetrad) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah


ke kutub.
2) Masing-masing kromosom berikatan dengan benang spindel pada bagian sentromer.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Meiosis I

Anafase I

1) Kromosom homolog ditarik oleh benang spindel ke arah kutub pembelahan sehingga
tetrad berpisah dan kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan.
2) Membran sel mulai melekuk di bagian tengah.
3) Tujuan anafase I yaitu membagi isi kromosom diploid menjadi haploid.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Meiosis I

Telofase I

1) Retikulum endoplasma membentuk membran inti di sekitar kelompok kromosom


pada kutub pembelahan.
2) Nukleolus mulai terbentuk.
3) Terjadi sitokinesis yaitu pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian sehingga
terbentuk dua sel anakan dengan kromosom yang sudah haploid.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Meiosis II

Profase II

1) Membran nukleus dan nukleolus mulai menghilang kembali.


2) Sentrosom membelah dan sepasang sentriol memisah menuju kutub-kutub yang
berlawanan dan di antara keduanya muncul benang spindel yang memancar dari
kedua sentriol.
3) Waktu ini lebih singkat dibanding tahap lainnya.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Meiosis II

Metafase II

1) Setiap kromosom haploid (berisi dua kromatid) tertarik ke bidang ekuator.


2) Terbentuk benang-benang spindel, salah satu ujungnya melekat pada sentromer
khususnya di bagian kinetokor dan ujung lainnya membentang menuju kutub
pembelahan yang berlawanan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Meiosis II

Anafase II

1) Spindel menarik kromatid menuju kutub pembelahan yang berlawanan.


2) Kedua kromatid bergerak menuju kutub yang berbeda.
3) Pada akhir anafase, membran sel mulai melekuk

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Fase Pembelahan Meiosis II

Telofase II

1) Kromatid di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin.


2) Membran nukleus dan inti haploid terbentuk.
3) Kromosom menipis dan memanjang menjadi benang-benang kromatin.
4) Terjadi sitokinesis sehingga terbentuk empat sel anakan haploid.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Manusia

1 2
1
3 5
4
5
6
6 2
16
7 8
8 7
15 9 3
14 10
11 4
13 12

1. Organ Reproduksi Laki-Laki 2. Organ Reproduksi Perempuan

3. Proses yang Berlangsung di Dalam Organ Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Organ Reproduksi Laki-Laki

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Organ Reproduksi Perempuan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Proses yang Berlangsung di dalam Organ Reproduksi Laki-
laki dan Perempuan

Spermatogenesis

Pada organ reproduksi pria berlangsung proses spermatogenesis yaitu proses pembentukan
sel kelamin jantan (sperma).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Proses yang Berlangsung di dalam Organ Reproduksi Laki-
laki dan Perempuan

Oogenesis

Pada organ reproduksi wanita berlangsung peristiwa oogenesis yaitu proses pembentukan
sel telur (ovum).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Proses yang Berlangsung di dalam Organ
Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan
Menstruasi

Seorang wanita dewasa setiap bulan


melepaskan satu sel telur matang dari
salah satu ovariumnya. Apabila tidak
terjadi fertilisasi akan terjadi
pendarahan yang disertai luruhnya sel
telur dan lapisan endometrium.
Pendarahan ini disebut menstruasi.
Menstruasi terjadi secara periodik
sehingga disebut siklus menstruasi.
Pada umumnya siklus menstruasi
berlangsung selama 28 hari.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Proses yang Berlangsung di Dalam Organ Reproduksi
Laki-laki dan Perempuan

Fertilisasi

Sebulan sekali ovarium melakukan


ovulasi, yaitu pengeluaran sel telur
matang yang berupa oosit sekunder. Sel
telur ini siap dibuahi sperma. Peleburan
antara sel telur dengan sperma disebut
pembuahan atau fertilisasi. Fertilisasi
terjadi di dalam tuba fallopii dan
menghasilkan zigot.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Kesehatan Organ Reproduksi Manusia
Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

1. Keputihan
• Penyakit yang ditandai dengan keluarnya cairan kental berwarna putih dari alat kelamin.
• Disebabkan oleh infeksi jamur Clamydia trachomatis, Candida albicans, bakteri Gardnerella
vaginalis, dan Trichomonas vaginalis.
• Pencegahan dengan cara menjaga kelembapan alat kelamin.

2. Gonore (Kencing nanah)


• Penyakit yang ditandai dengan keluarnya nanah dari saluran kencing sehingga terasa sakit saat
buang air kecil.
• Disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
• Pencegahan dengan cara menghindari kontak seksual dengan penderita.

2. Sifilis (Raja Singa)


• Penyakit yang ditandai dengan timbulnya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, atau bibir
tetapi tidak terasa sakit.
• Disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum.
• Pencegahan dengan cara menghindari kontak langsung antara luka di kulit dengan sealput
lendir atau cairan tubuh penderita.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. AIDS
• Penyakit yang merusak sistem kekebalan tubuh penderita.
• Disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus).
• Pencegahan dengan tidak menggunakan jarum suntik secara bersamaan dan menghindari
kontak seksual dengan penderita.

5. Herpes Genitalis
• Penyakit yang ditandai dengan timbulnya bintil-bintil berisi cairan di alat kelamin, dubur, atau
mulut dan terasa sakit.
• Disebabkan oleh virus Herpes Simplex tipe II.
• Pencegahan dengan menghindari kontak seksual dengan penderita.

6. Prostatitis
• Penyakit yang ditandai dengan adanya inflamasi pada kelenjar prostat.
• Disebabkan oleh infeksi bakteri Escherhichia coli atau nonbakteri.
• Pencegahan dengan cara mengurangi aktivitas yang menyebabkan iritasi pada prostat seperti
duduk dalam waktu yang lama.

7. Epididimitis
• Penyakit yang ditandai dengan peradangan pada epididimis.
• Disebabkan oleh iritasi zat kimia, komplikasi prostatektomi, bakteri coliform, dan infeksi
klamidial.
• Pencegahan dengan cara menghindari bergonta-ganti pasangan seksual.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Kesehatan Organ Reproduksi Manusia

Upaya Pencegahan Penyakit Reproduksi

Khusus Perempuan Khusus Laki-laki

1. Mengganti pembalut 1. Mengurangi kebiasaan


sesering mungkin saat
mandi dengan air
sedang menstruasi (2-3 jam
sekali).
panas.
2. Menghindari penggunaan 2. Melindungi testis
sabun pembersih selama beraktifitas.
kewanitaan secara terus- 3. Menghindari minuman
menerus. beralkohol dan rokok.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB
SISTEM PERKEMBANGBIAKAN
II TUMBUHAN DAN HEWAN

Bagian yang Dipelajari

A. Sistem Perkembangbiakan
Tumbuhan
B. Sistem Perkembangbiakan
Hewan

Kembali ke daftar isi


A. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan

1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae

2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae

3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut dan


Tumbuhan Paku

4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Angiospermae

Vegetatif Generatif

 Vegetatif Alami
 Vegetatif Buatan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Vegetatif

Vegetatif Alami

Rhizoma Stolon Umbi Lapis

Umbi Batang Tunas Tunas Adventif

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Vegetatif

Vegetatif Buatan

Setek Runduk

Cangkok

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Generatif
Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang terjadi melalui pertemuan
antara gamet jantan dan gamet betina.

Mekanisme Pembuahan Ganda pada Angiosperma

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Gymnospermae

 Tumbuhan Gymnospermae memiliki alat


reproduksi berupa strobilus. Strobilus jantan
menghasilkan gamet jantan (serbuk sari),
sedangkan strobilus betina menghasilkan
gamet betina.
 Reproduksi pada Gymnospermae diawali
dengan penyerbukan dengan bantuan angin.
 Serbuk sari dilengkapi dengan sayap sehingga
memudahkan gerakannya menuju strobilus
betina.
 Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur
liang biji (mikrofil) dan kantong serbuk sari
yang mengganti fungsi bunga sebagai organ
reproduksi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis Tumbuhan Gymnospermae

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Perkembangbiakan pada Tumbuhan Lumut dan
Tumbuhan Paku

Perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif tumbuhan lumut dan


tumbuhan paku berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang
disebut metagenesis. Fase vegetatif (fase sporofit) merupakan tahap saat tumbuhan
menghasilkan spora, sedangkan fase generatif (fase gametofit) merupakan tahap saat
tumbuhan menghasilkan gamet.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis Tumbuhan Lumut

Marchantia polymorpha

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis Tumbuhan Paku Homospora

Lycopodium sp.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis
Tumbuhan Paku
Heterospora

Marsilea crenata

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Metagenesis
Tumbuhan Paku
Peralihan

Equisetum sp.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan

Hidroponik
Metode budi daya tanaman
menggunakan air. Tanaman akan
menyerap nutrisi yang terlarut dalam
air untuk tumbuh.

Vertikultura

Metode budi daya tanaman dengan


cara membuat instalasi bertingkat.
Kultur Jaringan

Proses perbanyakan tanaman dengan


memanfaatkan bagian tumbuhan untuk
ditumbuhkan dalam media steril yang
mengandung nutrisi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Sistem Perkembangbiakan pada Hewan

1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan

3. Siklus Hidup Hewan

4. Teknologi Reproduksi pada Hewan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

Pertunasan

Pertunasan ditandai dengan munculnya


tunas berupa tonjolan pada tubuh
induknya. Contohnya pada Hydra dan
Obelia.

Fragmentasi

Cara perkembangbiakan aseksual


menggunakan fragmen atau potongan
tubuhnya. Contohnya pada Planaria.

Partenogenesis
Peristiwa perkembangan sel kelamin
betina menjadi individu baru tanpa
melalui pembuahan. Contohnya pada
lebah dan kecoak.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan

 Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan


jantan dengan hewan betina sehingga terjadi fertilisasi.
 Fertilisasi merupakan peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Fertilisasi antara sel
sperma dengan ovum akan menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio.
 Fertilisasi pada Vertebrata dapat terjadi secara internal dan eksternal.

 Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang berkembang


biak secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar.

Ovipar perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur.


Vivipar perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan.
Ovovivipar perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur dan melahirkan. Embrio
hewan ini berkembang di dalam telur yang masih berada di dalam tubuh
induknya. Setelah cukup umur, embrio akan menetas dan keluar dari
tubuh induknya seperti melahirkan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Siklus Hidup Hewan

Siklus hidup adalah proses pergiliran makhluk hidup dari terbentuknya zigot,
tumbuh, dan mampu membentuk zigot kembali. Pada beberapa jenis makhluk
hidup, selama siklus hidupnya terjadi perkembangbiakan secara seksual dan
aseksual. Misalnya pada hewan Aurelia sp. (ubur-ubur).

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Siklus Hidup Hewan

Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk tubuh pada tahap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.

Metamorfosis Sempurna Metamorfosis Tidak Sempurna


Tahapan metamorfosis yang setiap Bentuk hewan muda mirip dengan
fasenya mengalami perubahan hewan dewasa pada metamorfosis
bentuk tubuh yang berbeda-beda. tidak sempurna.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Teknologi Reproduksi Hewan

Inseminasi Buatan Kloning

Inseminasi buatan atau kawin suntik Kloning merupakan cara reproduksi


adalah proses pemasukan cairan hewan untuk memperoleh keturunan
sperma ke saluran kelamin hewan yang identik dengan induknya dengan
betina dengan bantuan alat suntik. memasukkan inti sel donor ke dalam sel
telur induk yang telah dihilangkan inti
selnya.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB PEWARISAN SIFAT DALAM PEMULIAAN DAN
III KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP

Bagian yang Dipelajari

A. Materi Genetik sebagai


Dasar Pewarisan Sifat
B. Hukum Pewarisan Sifat
(Hukum Mendel)
C. Pewarisan Sifat pada
Manusia dan Penerapan
Pewarisan Sifat

Kembali ke daftar isi


A. Materi Genetik sebagai Dasar Pewarisan Sifat

1. Penyusun Materi Genetik

2. Peranan Materi Genetik


dalam Pewarisan Sifat

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Penyusun Materi Genetik
a. Kromosom

Pengendali faktor keturunan pada makhluk hidup terdapat pada kromosom.


Kromosom adalah struktur berbentuk batang yang terdiri atas dua komponen
molekul yaitu protein dan asam nukleat.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Penyusun Materi Genetik
b. DNA dan RNA

Penyusun DNA RNA


Gugus fosfat Gugus fosfat Gugus fosfat
Gula pentosa Deoksiribosa Ribosa
Basa Purin (adenin Purin (adenin
nitrogen dan guanin) dan guanin)
serta serta
pirimidin pirimidin
(sitosin dan (urasil dan
timin) sitosin)

 Segmen DNA yang mengode sifat-sifat tertentu dinamakan gen.


 Gen berfungsi mengatur proses metabolisme dan menyampaikan informasi genetik dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
 Gen terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet secara linear.
 Gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada pasangan kromosom homolog
disebut alel.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Peranan Materi Genetik dalam Pewarisan Sifat

Materi genetik berperan dalam penentuan sifat pada makhluk hidup. Jenis-jenis sifat yang
diturunkan makhluk hidup ada yang tidak tampak dari luar (genotipe) dan ada yang tampak
dari luar (fenotipe).

Homozigot Dominan

Heterozigot

Homozigot Resesif

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Hukum Pewarisan Sifat (Hukum Mendel)

1. Persilangan Monohibrid Dominan

2. Persilangan Monohibrid Intermediat

3. Persilangan Dihibrid

Gregor Johann Mendel


(1822-1884)
Bapak Genetika

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Persilangan Monohibrid Dominan (Hukum I Mendel)

Persilangan monohibrid dominan merupakan persilangan dengan satu sifat beda yang
manghasilkan keturunan dengan sifat dominan dan resesif.

Rasio F2 = Ungu : Putih = 3 : 1

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Persilangan Monohibrid Intermediat

Persilangan dengan satu sifat beda yang memunculkan sifat intermediat (sifat dominan tidak
penuh).

Rasio Fenotipe F2 = Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Persilangan Dihibrid ( Hukum II Mendel )

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan dua sifat beda.

Mendel menyilangkan tanaman ercis


batang tinggi-bunga ungu ( AAPP)
dengan tanaman ercis batang
pendek-bunga putih (aapp). Setelah
itu, F1 disilangkan dengan sesamanya.
Diagram persilangannya ditunjukkan
pada gambar di samping.

Rasio fenotipe = 9 : 3 : 3 : 1
Rasio genotipe = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 :1

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Pewarisan Sifat pada Manusia dan Penerapan
Pewarisan Sifat

1. Pewarisan Sifat pada Manusia

2. Kelainan Sifat pada Manusia yang


Diturunkan.

3. Penerapan Pewarisan Sifat dalam


Pemuliaan Tanaman dan Hewan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Pewarisan Sifat pada Manusia
 Seorang anak biasanya mempunyai
beberapa sifat yang mirip atau
bahkan identik dengan orang tuanya.
 Beberapa sifat yang diturunkan
seperti warna kulit, bentuk
pertumbuhan rambut pada dahi, tipe
perlekatan cuping telinga, dan jenis
rambut.

Contoh Soal Jenis Rambut

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kelainan Sifat pada Manusia yang Diturunkan
 Selain sifat fisik, penyakit
tertentu juga dapat diturunkan
kepada anaknya karena terpaut
kromosom.
 Beberapa jenis kelainan yang
dapat diturunkan misalnya
albino, buta warna, dan
hemofilia.

Contoh Soal Kelainan Albino

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Penerapan Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tanaman
dan Hewan
Pemuliaan tanaman dan hewan merupakan contoh penerapan pewarisan sifat dalam
kehidupan sehari-hari. Pemuliaan tanaman dan hewan dimaksudkan untuk memperoleh jenis
unggul.

Ayam Broiler Padi Varietas Hibrida Mahasiswa IPB

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB
LISTRIK STATIS DAN PERANNYA
IV DALAM KEHIDUPAN

Bagian yang Dipelajari

A. Konsep Listrik Statis

B. Listrik Statis dalam


Kehidupan Sehari-hari

Kembali ke daftar isi


A. Konsep Listrik Statis

1. Muatan Listrik

2. Hukum Coulomb

3. Medan Listrik

4. Beda Potensial dan Energi Listrik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Muatan Listrik

 Muatan listrik ada dua macam yaitu muatan listrik positif dan negatif. Muatan listrik
positif disebut proton dan disimbolkan dengan tanda positif (+). Muatan listrik negatif
disebut elektron dan disimbolkan dengan tanda negatif (–). Satuan muatan listrik adalah
coulomb (C). Muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak, sedangkan muatan tidak
sejenis akan tarik-menarik.
 Deret tribolistrik adalah daftar benda-benda dalam deret tertentu ketika benda tersebut
digosokkan dengan benda di deret atasnya, benda tersebut menjadi bermuatan negatif.
Sebaliknya, ketika benda tersebut digosok dengan benda di deret bawahnya, benda
akan bermuatan positif.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Hukum Coulomb

Peristiwa tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan disebabkan oleh


gaya Coulomb. Persamaan gaya Coulomb dituliskan sebagai berikut

q1q2
Fk 2
r

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Medan Listrik

Daerah yang masih terpengaruh oleh sifat kelistrikan suatu benda disebut medan
listrik. Sifat kelistrikan benda dapat ditunjukkan oleh adanya garis gaya. Arah
garis-garis gaya akan menunjukkan jenis muatan yang ada dalam suatu benda.
Garis gaya ini biasa digambarkan dengan anak panah.

F q
E  k 2
q r

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Beda Potensial dan Energi Listrik

Saat terjadi petir, muatan berpindah dari awan ke awan atau awan ke bumi.
Muatan dapat berpindah karena adanya beda potensial listrik.

W
V
q

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Contoh Soal
Dua benda bermuatan A dan B masing-
Jawab:
masing sebesar 8 µC dan 6 µC. Gaya yang
timbul saat kedua muatan didekatkan
sebesar 270 N. Jika konstanta elektrostatis 9
x 109 Nm2/C2, hitung jarak kedua muatan dan
besar kuat medan yang dirasakan muatan uji
A oleh muatan listrik B?
Penyelesaian:

Diketahui:

Ditanyakan:

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Kelistrikan pada Sel Saraf

2. Hewan-Hewan Listrik

3. Penggunaan Listrik Statis di Lingkungan


Sekitar

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Kelistrikan pada Sel Saraf

Struktur Sel Saraf Aliran Ion pada Celah Sinapsis

Mekanisme Aliran Ion pada Celah Sinapsis:


Saluran Ca2+ membuka --> Konsentrasi Ca2+ meningkat --> Vesikel berfusi
dengan membran prasinapsis--> Neurotransmitter keluar --> Neurotransmitter
berikatan dengan saluran ion --> saluran ion membuka --> Ion Na+ masuk atau
Ion K+ keluar --> neurotransmitter terlepas dan saluran menutup.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Hewan-Hewan Listrik

Ikan Belalai gajah Ikan Pari Listrik Hiu Kepala Martil Lele Listrik

Ikan Skate Listrik Belut Listrik Echidna

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Penggunaan Listrik Statis di Lingkungan Sekitar

Penangkal petir Pengecatan mobil

Prinsip kerja penangkal petir yaitu pengosongan


Butiran cat mobil akan bermuatan listrik ketika
atau penetralan muatan listrik. Pengosongan
bergesekan dengan mulut pipa semprot dan
muatan ini sering disebut dengan pentanahan udara. Butiran cat tersebut akan tertarik ke badan
karena muatan dikosongkan dengan
mobil apabila badan mobil diberi muatan yang
menyalurkan ke tanah. Fungsi penangkal petir berlawanan dengan muatan cat.
membuat jalan yang sesingkat-singkatnya agar
muatan listrik dapat berpindah ke tanah dengan
aman tanpa membuat kerusakan terhadap objek
yang dilewatinya

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Penggunaan Listrik Statis di Lingkungan Sekitar

Pengendapan Elektrostatis Cerobong Asap Mesin fotokopi

Komponen utama pengendap elektrostatis berupa kawat Mesin fotokopi juga menerapkan konsep
yang bermuatan negatif dan pelat logam yang bermuatan listrik statis. Komponen utama pada
positif. Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar mesin fotokopi yang menerapkan listrik
menyebabkan udara kotor seolah-olah mengalami statis adalah penggunaan toner. Toner
ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatif, sedangkan memiliki muatan negatif sehingga mudah
udara bersih menjadi ion positif, masing-masing akan ditarik oleh kertas.
menuju elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion
negatif akan ditarik oleh dinding tabung, sedangkan
udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder
kemudian terembus keluar.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB

V LISTRIK DINAMIS

Bagian yang Dipelajari

A. Konsep Listrik Dinamis

B. Listrik Dinamis dalam


Kehidupan Sehari-hari

Kembali ke daftar isi


A. Konsep Listrik Dinamis

1. Arus Listrik

2. Hantaran Listrik

3. Rangkaian Listrik

4. Karakteristik Rangkaian Listrik

5. Sumber Arus Listrik

6. Sumber-Sumber Energi Listrik

7. Transmisi Energi Listrik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Arus Listrik

Aliran muatan listrik positif berasal dari tempat yang potensialnya tinggi (mengandung
muatan listrik positif lebih banyak) menuju tempat yang potensialnya lebih rendah
(mengandung muatan listrik positif lebih sedikit). Jadi, aliran muatan listrik positif ini mirip
dengan aliran air yaitu mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih
rendah. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial (tegangan). Apabila
beda potensial dipertahankan arus listrik akan mengalir.

q
I
t
Ne
I
t

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Hantaran Listrik

Benda-benda yang dapat menghantarkan listrik disebut konduktor listrik. Benda-benda yang
tidak dapat menghantarkan listrik disebut dengan isolator listrik. Perak, tembaga, aluminium,
karbon, dan besi termasuk bahan konduktor. Sementara itu, karet, plastik, kain wol, kayu,
dan udara termasuk isolator. Silikon, germanium, dan arsen dapat bersifat sebagai konduktor
maupun isolator bergantung pada suhunya. Benda-benda tersebut disebut semikonduktor

Hambatan dalam suatu penghantar dapat diukur menggunakan ohmmeter. Hambatan yang
terdapat pada kawat penghantar dirumuskan sebagai berikut.


R
A

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Rangkaian Listrik

Rangkaian pada Lampu

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Rangkaian pada Baterai

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Hukum Ohm

”Jika arus listrik melalui suatu penghantar pada suhu tetap, kuat arusnya
berbanding lurus dengan beda potensial yang terdapat pada kedua ujung
penghantar tersebut.”

V
R
I

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Karakteristik Rangkaian Listrik

Hukum Kirchhoff

Hukum I Kirchhoff menjelaskan bahwa jumlah kuat arus yang masuk dan keluar
dari suatu percabangan adalah sama.

Imasuk  Ikeluar
I1  I2  I3  I4  I5

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Rangkaian GGL dan Hukum Ohm pada Rangkaian Tertutup

Tegangan jepitnya (Vk)

Vk  IR atau Vk  E  IR

Penurunan tegangan (ΔV)

V  E  Vk
V  Ir
Kuat arus (I) yang melalui rangkaian

E
I atau E  I R  r 
R r

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Sejumlah n elemen yang disusun seri sejumlah n elemen yang disusun paralel

E
nE I
I R
r
R  nr n

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Susunan Seri dari Hambatan

Nilai arus di tiap – tiap hambatan

I  I1  I2 =I3 = ... =In

Tegangan pada tiap – tiap hambatan


V  V1  V2  V3  ...  Vn

Susunan seri hambatan berfungsi sebagai


Nilai rangkaian seri
pembagi tegangan
Rs  R1  R2  R3  ...  Rn
V1 : V2 : V3 :Vn = R1 : R2 : R3 :Rn

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Susunan Paralel dari Hambatan

Nilai tegangan di setiap resistor sama besar

V1  V2 =V3 = ... =Vn

Jumlah total kuat arus di setiap hambatan


sama dengan kuat arus masukan

I  I1  I2  I3  ...  In

Susunan paralel hambatan berfungsi


Nilai rangkaian seri sebagai pembagi arus
1 1 1 1 1 1 1 1 1
    ...  I1 : I2 : I3 :In = : : :
Rs R1 R2 R3 Rn R1 R2 R3 Rn

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


5. Sumber Arus Listrik

Baterai isi ulang


akumulator

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


6. Sumber-Sumber Energi Listrik

Biogas
Energi Nuklir
Bahan Bakar Gas Hidrogen
Bahan Bakar Gas Hidrogen
Gelombang Air Laut

Piezoelektrik
Energi Air
Energi Matahari

Energi Angin

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


7. Transmisi Energi Listrik
Ada dua cara dalam mentransmisikan energi
listrik
1. Transmisi Listrik dengan Sistem Tegangan Rendah

Keuntungan sistem ini adalah dapat mengurangi


tingkat bahaya. Adapun kerugiannya sebagai berikut.
 Makin besar arus listrik yang lewat, makin besar
pula energi listrik yang hilang karena berubah
menjadi panas (kalor).
 Energi panas yang besar dapat melelehkan kabel
transmisi yang ukurannya kecil sehingga
Bagan transmisi listrik jarak jauh diperlukan kabel transmisi yang tebal dan untuk
pembuatannya memerlukan biaya mahal.

2. Transmisi Listrik dengan Sistem Tegangan Tinggi

Kerugian sistem transmisi listrik tegangan tinggi yaitu tingkat bahayanya cukup tinggi sehingga kabel
transmisi harus diletakkan pada tiang-tiang listrik yang tinggi dan harus dilewatkan di daerah-daerah
yang tidak padat penduduk. Keuntungan sistem ini sebagai berikut.
 Jika tegangan listrik tinggi, arus listriknya kecil.
 Semakin kecil arus listrik yang melewati penghantar, energi panas yang hilang juga semakin kecil.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Diketahui tiga buah hambatan listrik Contoh Soal
tersusun seri berturut-turut 12 Ω, 15 Ω,
dan 13 Ω dihubungkan dengan sumber
Ditanyakan:
tegangan 16 V seperti gambar berikut.

Jawab:

a. Berapakah besar hambatan pengganti?


b. Berapakah kuat arus yang mengalir pada
tiap-tiap hambatan?
c. Berapakah tegangan pada tiap-tiap
hambatan?

Penyelesaian:

Diketahui:

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Penggunaan Energi Listrik di


Lingkungan Sekitar

2. Upaya Penghematan Listrik

3. Pencegahan Bahaya Listrik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Penggunaan Energi Listrik di Lingkungan Sekitar

Energi Listrik

W  VIt
Keterangan:
W = energi (joule)
V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (ampere)
Daya Listrik t = waktu (sekon)
P = daya listrik (watt)

P  VI
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX
2. Upaya Penghematan Listrik

Cara menghemat penggunaan listrik di rumah sebagai berikut.


 Mematikan peralatan elektronik saat tidak digunakan.
 Menggunakan lampu hemat energi.
 Membuka jendela saat siang hari agar sinar matahari masuk sehingga menghemat
penggunaan lampu.
 Membuat ventilasi udara untuk mengurangi penggunaan AC dan kipas angin.
 Menggunakan pengering mesin cuci hanya pada saat cuaca tidak cerah.
 Mematikan lampu saat tidur atau menggunakan lampu yang redup.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Pencegahan Bahaya Listrik

Usaha tetap aman menggunakan listrik:


 Memasang sekering agar segera memutus aliran arus saat terjadi arus pendek.
 Menggunakan kabel yang sesuai dengan arus yang mengalir.
 Mengganti kabel yang telah mengelupas atau melindungi sambungan kabel dengan
bahan isolator.
 Menggunakan satu stop kontak untuk satu peralatan listrik.
 Mencabut kabel jika alat listrik tidak digunakan kembali.
 Menggunakan alas kaki dari karet atau plastik yang kering saat memperbaiki jaringan
listrik.
 Menjaga tangan tetap kering saat memegang kabel, stop kontak, dan sambungan listrik.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Sebuah rumah memiliki beberapa peralatan Contoh Soal
listrik seperti berikut

Ditanyakan:

W
Jika semua peralatan tersebut dihidupkan
bersamaan selama 20 menit, hitung energi Jawab:
listrik yang dikeluarkan dalam satuan Wh!

Penyelesaian:

Diketahui:

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB
KEMAGNETAN DAN
VI PEMANFAATANNYA DALAM
PRODUK TEKNOLOGI

Bagian yang Dipelajari

A. Pemanfaatan Medan Magnet


pada Migrasi Hewan

B. Teori Dasar Kemagnetan

C. Kemagnetan dalam Produk


Teknologi

Kembali ke daftar isi


A. Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

1. Migrasi Penyu

2. Migrasi Salmon

3.Migrasi Burung

4. Migrasi dalam Tubuh Bakteri

5. Migrasi Lobster Duri

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Teori Dasar Kemagnetan

1. Konsep Gaya Magnet

2. Teori Kemagnetan Bumi

3. Gaya Lorentz

4. Induksi Elektromagnetik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Sifat Magnet Bahan

Bahan Feromagnetik
Benda-benda atau bahan-bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh magnet dan dibuat
magnet disebut bahan feromagnetik. Bahan feromagnetik dapat berupa logam murni
maupun campuran. Contoh logam murni yang bersifat feromagnetik yaitu besi, baja, nikel,
dan kobalt. Adapun logam campuran yang termasuk bahan feromagnetik yaitu baja-kobalt,
baja-nikel, aluminium-nikel-kobalt (alnico), besi-nikel (permalloy), dan besi-nikel-kobalt
(perminvar).
Bahan Paramagnetik
Bahan paramagnetik dapat dipengaruhi oleh magnet, tetapi tidak dapat dibuat menjadi
magnet buatan. Contoh bahan paramagnetik yaitu mangan, platina, aluminium,
magnesium, timah (tin), oksigen, dan udara.
Bahan Diamagnetik
Benda-benda atau bahan-bahan yang sukar sekali dipengaruhi oleh magnet dinamakan
bahan diamagnetik. Apabila benda diamagnetik diletakkan di udara atau di ruang hampa
udara, bahan diamagnetik akan ditolak oleh magnet meskipun dengan gaya tolak yang
sangat kecil. Contoh bahan diamagnetik yaitu bismut, antimon, seng murni, raksa, timbal,
perak, emas, air, fosfor, dan tembaga

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Cara Membuat Magnet

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Penerapan Elektromagnet dalam Kehidupan Sehari-hari

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan Bahan

Memukul magnet dengan benda yang keras

Membakar magnet

Mengaliri magnet dengan arus bolak-balik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Medan Magnet

Daerah di sekitar magnet yang masih terpengaruh oleh gaya magnet disebut medan
magnet. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub
selatan. Semakin rapat garis gaya magnet maka kekuatan medan magnet semakin besar.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Konsep Gaya Magnet

Induksi Magnet

Medan magnet digambarkan


dengan adanya garis gaya magnet.
Kaidah genggaman tangan kanan
menjelaskan hubungan arah arus
dengan arah garis gaya magnet
yang dihasilkan. Berdasarkan
kaidah ini, arah ibu jari sebagai
arah arus, sedangkan arah
genggaman keempat jari lain
merupakan arah garis gaya
magnet.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Teori Kemagnetan Bumi

Kutub kemagnetan bumi ini mengakibatkan jarum


kompas berarah ke utara dan selatan. Kutub utara
bumi berdekatan dengan kutub selatan kemagnetan
bumi dan kutub selatan bumi berdekatan dengan
kutub utara kemagnetan bumi. Namun, letak kutub
kemagnetan bumi tidak berimpit dengan kutub bumi
sehingga mengakibatkan penunjukan arah jarum
kompas tidak tepat menuju kutub-kutub bumi.
Dengan demikian, akan terbentuk sudut deklinasi
yaitu sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan
arah utara dan selatan bumi. Selain itu juga terbentuk
sudut inklinasi, yaitu sudut yang dibentuk dari
penyimpangan magnet terhadap arah barat dan
timur geografis.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Gaya Lorentz

Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul akibat interaksi penghantar berarus dalam
medan magnet. Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh arus dan medan magnet.
Metode ini dikenal dengan kaidah tangan kanan.

F = B Iℓ

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Induksi Elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya suatu tegangan listrik akibat


medan magnet yang berubah-ubah yang diinduksikan terhadap penghantar.
Tegangan yang dihasilkan oleh peristiwa induksi elektromagnetik disebut gaya
gerak listrik (GGL) induksi .


ind  N ind  Bv
t

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Induksi Elektromagnetik

Banyak peralatan sehari-hari yag menerapkan prinsip induksi magnetik seperti


dinamo, generator, dan transformator.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Induksi Elektromagnetik
Transformator
Transformator adalah alat yang mampu mengubah nilai tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik. Transformator dibedakan menjadi dua

Trafo step up
Transformator step-up berfungsi menaikkan tegangan listrik bolak-balik. Jumlah lilitan
sekunder pada transformator step-up dibuat lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan
primer. Akibatnya, tegangan pada kumparan sekunder lebih besar dibandingkan tegangan
pada kumparan primer.
Trafo step down
Transformator step-down berfungsi untuk menghasilkan tegangan listrik bolak-balik yang
lebih rendah (kecil) dari tegangan masukannya. Jumlah lilitan primer pada transformator
stepdown lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan sekunder. Akibatnya, kumparan sekunder
akan menghasilkan tegangan arus bolak-balik yang lebih kecil daripada tegangan masukan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Induksi Elektromagnetik

Transformator

Hubungan kesebandingan tegangan, Efisiensi trafo dapat dihitung dengan


jumlah lilitan, dan arus pada persamaan berikut
transformator sebagai berikut.

Vp Np
IS 
Ps
 100%
  PP
Vs Ns IP
Keterangan: Keterangan:
VP  tegangan primer (V)   efisiensi trafo
VS  tegangan sekunder (V) PP  daya primer (W)
NP  lilitan primer
PS  daya sekunder (W)
NS  lilitan sekunder
IP  arus primer (A)
IS  arus sekunder (A)

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Contoh Soal
Kawat sepanjang 15 cm yang dialiri arus
listrik berada dalam medan magnet sebesar
40 T. Kawat mengalami gaya Lorentz sebesar Magnet batang digerakkan di dalam
8 N. Berapa besar muatan elektron yang kumparan sehingga menimbulkan
mengalir selama 10 sekon? perubahan garis gaya sebesar 600 weber
setiap 15 sekon. Jika kumparan terdiri atas
Penyelesaian: 250 lilitan, hitung GGL induksi yang
Diketahui: dihasilkan!
Penyelesaian:
Diketahui: Ditanyakan:

Ditanyakan:

Jawab: Jawab:

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Kemagnetan dalam Produk Teknologi

Magnetic Resonance Pembangkit Listrik Kereta Maglev


Imaging (MRI) Tenaga Nuklir (PLTN)

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB

VII BIOTEKNOLOGI

Bagian yang Dipelajari

A. Prinsip Dasar Bioteknologi


dan Penerapannya
B. Dampak Negatif Penerapan
Bioteknologi

Kembali ke daftar isi


A. Prinsip Dasar Bioteknologi dan Penerapannya

1. Prinsip Dasar Bioteknologi

2. Penerapan Bioteknologi
Konvensional
3. Penerapan Bioteknologi
Modern

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Prinsip Dasar Bioteknologi

 Bioteknologi adalah penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, ilmu rekyasa, serta ilmu
lainnya dalam pengolahan bahan yang memanfaatkan organisme untuk menghasilkan
produk maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia.

Bioteknologi Konvensional Bioteknologi Modern

 Teknologi sederhana.  Peralatan yang digunakan


 Proses relatif belum steril canggih.
sehingga hasil belum  Proses dilakukan dengan
terjamin. menggunakan teknik rekayasa
 Jumlah produk yang genetika.
dihasilkan dalam skala kecil.  Proses dilakukan dalam keadaan
 Biaya produksi murah. steril sehingga hasil berkualitas.
 Jumlah produk yang dihasilkan
dalam skala besar.
 Biaya produksi mahal.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Penerapan Bioteknologi Konvesional

a. Bidang Pangan

1. Penghasil Energi
b. Bidang Lingkungan 2. Pengolah Limbah
3. Pemisah Logam dari Bijihnya

1. Antibiotik
c. Bidang Kesehatan 2. Vaksin Konvensional

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Penerapan Bioteknologi Modern

1) Bidang Pertanian

 Domba dengan gen faktor VIII


 Sapi perah dengan gen laktoferin
2) Bidang Peternakan  Sapi tahan penyakit
 Bovin Somatotropin (BST)
 Telur ayam rendah kolesterol

 Insulin
3) Bidang Kesehatan  Vaksin Transgenik
 Antibodi Monoklonal

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi

1. Dampak Negatif di Bidang Lingkungan

2. Dampak Negatif di Bidang Kesehatan

3. Dampak Negatif di Bidang Sosial Ekonomi

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Dampak Negatif di Bidang Lingkungan

 Kontaminasi gen tanaman alami oleh tanaman transgenik.


 Hilangnya plasma nutfah karena organisme lokal (bukan organisme transgenik) semakin
tersingkir dan langka di lingkungan.
 Munculnya hama baru yang lebih kuat daripada hama sebelumnya sehingga akan
mengganggu keseimbangan ekosistem.

2. Dampak Negatif di Bidang Kesehatan

 Memicu timbulnya penyakit pada seseorang yang sensitif terhadap zat yang
dihasilkan oleh organisme transgenik.
 Seseorang menjadi resistan terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Dampak Negatif di Bidang Sosial Ekonomi
Petani dan peternak tradisional kalah bersaing dengan petani dan peternak modern dalam
pemasaran hasil panen karena tidak mempunyai modal untuk mengembangkan produk
transgenik. Oleh karena itu, dapat menimbulkan kerugian besar bagi petani dan peternak
tradisional. Apabila keadaan tersebut terus berlanjut dapat mengakibatkan kesenjangan
perekonomian yang semakin besar. Selain itu, dapat menimbulkan petani dan peternak
tradisional kehilangan mata pencaharian.

Beras Putih Hasil Tradisional Golden Rice

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB PARTIKEL PENYUSUN MATERI DAN
VIII PENGGUNAANNYA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Bagian yang Dipelajari

A. Partikel Penyusun Benda


Mati dan Makhluk Hidup

B. Proses Pembentukan
Molekul
C. Sifat dan Kegunaan Bahan
serta Pengaruhnya
terhadap Kesehatan

Kembali ke daftar isi


A. Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup

Bagian yang Dipelajari:

1. Molekul Penyusun Benda Mati dan


Makhluk Hidup

2. Atom dan Partikel Penyusunnya

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Molekul Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup

 Materi atau bahan yang berbeda tersusun atas molekul-molekul berbeda


sehingga atom-atom penyusun juga berbeda.
 Selain adanya perbedaan molekul penyusunnya (jenis dan jumlah atom
penyusun), perbedaan sifat-sifat suatu materi juga disebabkan oleh perbedaan
susunan molekul dalam materi tersebut.

Perbedaan struktur senyawa selulosa pada batang tanaman


singkong (atas) dan amilum pada singkong (bawah)

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Atom dan Partikel Penyusunnya

Bagian yang Dibahas:

1. Partikel Subatom

2. Nomor Atom dan Nomor Massa

Ilustrasi hasil percobaan Thomson untuk


menyelidiki partikel penyusun atom

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Partikel Subatom
 Atom tersusun atas partikel-partikel subatom yaitu elektron (e), proton (p), dan neutron
(n).
 Atom bermuatan netral karena atom memiliki jumlah proton dan elektron sama banyak.
Apabila jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektron, atom menjadi bermuatan
positif. Sebaliknya, apabila jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton, atom
menjadi bermuatan negatif.

Partikel Penemu Massa Muatan Lambang


Elektron J.J Thompson 0 -1
Proton Goldstein 1 +1
Neutron J. Chadwick 1 0

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Teori Atom

a. Teori Atom Dalton

b. Teori Atom Thomson

c. Teori Atom Rutherford

d. Teori Atom Niels Bohr

e. Teori Atom Modern

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


a. Teori Atom Dalton

 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.


 Atom merupakan partikel terkercil yang tidak dapat
dibagi lagi.
 Atom dari unsur yang sama memiliki sifat dan massa
yang sama, sebaliknya atom yang berbeda memiliki sifat
dan massa yang berbeda.
 Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom
atau lebih dengan perbandingan tertentu.
 Reaksi kimia merupakan penataan ulang atom-atom Model Atom Dalton
sehingga tidak atom yang berubah setelah reaksi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


b. Teori Atom Thomson

Model Atom J.J. Thomson

 J. J. Thomson mengemukakan teori atom seperti model roti kismis.


 Menurut Thomson, atom merupakan bola bermuatan positif dan di
tempat-tempat tertentu terdapat elektron-elektron yang bermuatan
negatif. Elektron-elektron tersebut tersebar pada bola seperti kismis pada
roti.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


c. Teori Atom Rutherford

Model Atom Rutherford

Menurut Rutherford, atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif. Inti
atom mengandung hampir seluruh massa atom (inti atom merupakan pusat
muatan positif dan pusat massa) dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif seperti model tata surya.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


d. Teori Atom Niels Bohr
 Menurut Bohr, atom terdiri atas inti atom yang
menjadi pusat massa atom dan pusat muatan
positif. Sementara itu, elektron bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan
tertentu (orbit) yang disebut kulit atom. Kulit
atom yang paling dekat dengan inti atom
mempunyai energi paling rendah. Kulit atom
yang terletak jauh dari inti mempunyai energi
lebih tinggi.
 Apabila elektron berpindah ke kulit atom lebih
luar, elektron akan menyerap energi. Apabila
elektron berpindah ke kulit atom lebih dalam,
elektron akan memancarkan energi. Sementara
itu, apabila elektron berada dalam keadaan
stasioner (tetap), elektron tidak memancarkan
energi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


e. Teori Atom Modern

Teori atom modern dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1927). Dalam teori atomnya
Schrodinger mengemukakan bahwa atom tersusun atas partikel subatom yaitu elektron (e),
proton (p), dan neutron (n). Elektron mengelilingi inti atom dengan kecepatan cahaya,
elektron tersebut digambarkan seperti awan elektron. Kedudukan elektron dalam kulit atom
tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi hanya dapat ditentukan kebolehjadian
ditemukannya elektron.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Nomor Atom dan Nomor Massa

X = lambang atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

 Isotop
Isotop merupakan atom-atom dari unsur yang sama (memiliki nomor atom sama), tetapi
12 13
nomor massanya berbeda. Contoh 6 C dan 6 C
 Isoton
Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom dan nomor
massa berbeda), tetapi memiliki jumlah neutron sama. Contoh 24 24
11 Na dan 12 Mg
 Isobar
Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (memiliki nomor atom berbeda),
31 32
tetapi memiliki nomor massa yang sama. Contoh 15 P dan 16 S

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Proses Pembentukan Molekul

Proses Pembentukan Garam Dapur


(NaCl) Bagian yang Dipelajari:

1. Molekul

2. Konfigurasi Elektron

3. Ion

4. Identifikasi Unsur

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Molekul

Molekul dapat dinyatakan dengan rumus kimia


yang menunjukkan jenis dan jumlah atom
penyusun molekul tersebut. Berdasarkan atom
penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua
yaitu molekul unsur dan molekul senyawa.
A. Molekul Unsur
Molekul unsur merupakan gabungan dua atau
lebih atom sejenis.
B. Molekul Senyawa
Molekul senyawa merupakan gabungan dua
atau lebih atom yang berbeda jenis.

C6 H8 O6

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan susunan pengisian elektron dalam kulit-kulit atau


subkulit-subkulit suatu atom. Aturan pengisian elektron menurut Pauli pada
empat kulit pertama sebagai berikut.

Kulit K Kulit L Maksimum 8 Kulit M Maksimum 18 Kulit N Maksimum 32


Maksimum 2 Elektron Elektron Elektron
Elektron

Diisi 1 atau 2 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8 Diisi sisa jika sisa < 8
Diisi 8 jika sisa 8 atau > 8 Diisi sisa jika sisa 8 - 17 Diisi sisa jika sisa 8 - 17
Diisi sisa jika sisa 18 Diisi sisa jika sisa 18 -
atau > 18 31
Diisi 32 jika sisa > 32

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Ion

Ion adalah atom atau kumpulan atom bermuatan listrik. Berdasarkan jenis
muatannya, ion dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
a. Kation
Kation terbentuk jika suatu atom kehilangan atau melepaskan elektron
sehingga atom menjadi bermuatan positif.
Contoh atom Kalium (K) melepaskan 1 elektron menjadi ion K +.
Reaksinya: K → K+ + e–.
b. Anion
Anion terbentuk jika suatu atom menerima atau menangkap elektron dari
atom lain sehingga menjadi bermuatan negatif. Contoh atom Cl menangkap 1
elektron menjadi ion Cl–.
Reaksinya: Cl + e– → Cl–.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


Ion

Kation (Atom bermuatan negatif) Anion (Atom bermuatan negatif)

Senyawa Ion Senyawa Kovalen

Senyawa yang terbentuk dari kation Senyawa kovalen merupakan senyawa yang antaratomnya
dan anion disebut senyawa ion. berikatan kovalen. Ikatan kovalen terbentuk akibat
Contoh garam dapur (NaCl). Garam penggunaan bersama pasangan elektron antaratom yang
dapur terbentuk dari ion Na+ dan berikatan. Contoh senyawa kovalen adalah H2O, CO2, dan N2.
ion Cl–.

Pembentukan H2O dan CO 2 melalui Ikatan kovalen: Proses Pembentukan Garam Dapur (NaCl):

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Identifikasi Unsur

• Ketika dibakar, setiap unsur menghasilkan warna khas. Prinsip ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu unsur yang terkandung dalam suatu bahan.
• Identifikasi unsur dapat dilakukan melalui uji nyala. Namun, uji nyala hanya dapat
digunakan untuk mengidentifikasi beberapa unsur seperti unsur alkali dan alkali tanah
karena tidak semua unsur mempunyai warna nyala yang khas.

Warna hasil pembakaran beberapa unsur alkali dan alkali tanah


sebagai berikut.
Uji nyala beberapa senyawa yang mengandung
unsur tersebut

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


C. Sifat dan Kegunaan Bahan serta Pengaruhnya
terhadap Kesehatan

Bagian yang Dipelajari:

1. Sifat Bahan

2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan


terhadap Kesehatan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Sifat Bahan

Setiap benda memiliki kegunaan berbeda-beda tergantung sifatnya. Sifat benda


dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat Fisika
 Sifat fisika adalah sifat materi yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat
dan tidak berhubungan dengan pembentukan materi baru.
Sifat Kimia
 Sifat kimia merupakan karakteristik suatu materi yang berhubungan dengan
interaksi antara materi tersebut dengan materi lainnya.

Sifat fisika Sifat kimia

Kerapatan, kekerasan, elastisitas, daya hantar Kestabilan, kereaktifan, keterbakaran, daya


listrik atau panas, viskositas, kemagnetan, ionisasi, dan korosifitas.
titik didih, titik beku, dan titik leleh.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan

a. Kaca

 Kaca terbuat dari silikon oksida (pasir), kapur, soda, dan oksida logam berupa natrium,
kalsium, magnesium, serta aluminium.
 Sifat-sifat kaca meliputi berwujud padat, bersifat mudah pecah dan tembus cahaya,
tahan terhadap panas, mudah dibentuk jika dipanaskan pada suhu tinggi, tidak
menyerap air, bersifat isolator, serta dapat didaur ulang. Benda yang terbuat dari kaca
mudah pecah jika terjatuh. Jika mengenai bagian tubuh, pecahan kaca dapat
membahayakan karena dapat menimbulkan luka.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

b. Tanah Liat dan Keramik

 Tanah liat terdiri atas butiran-butiran partikel liat yang halus. Tanah ini sukar dilalui air,
tetapi mudah dibentuk. Oleh karena sifatnya yang mudah dibentuk, tanah liat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan batu bata, genting, dan gerabah.
 Efek bahaya yang ditimbulkan keramik diduga karena adanya kandungan unsur zirkonium,
terutama keramik putih. Zirkonium ini dapat memberi efek buruk karena dalam jangka
panjang dapat mengakibatkan kanker kulit.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

c. Serat

Berdasarkan asal bahan penyusunnya, serat dikelompokkan


menjadi serat alami dan serat sintetis.
 Serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan mineral.
Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan, seperti
kapas, kapuk, dan rami yang dapat menghasilkan tekstil katun
dan linen. Serat hewan berupa serat protein, dan kepompong
ulat sutra. Sedangkan serat mineral berasal dari mineral
asbestos.
 Serat sintetis sengaja dibuat oleh manusia. Kain yang terbuat
dari serat sintetis misalnya rayon poliester, dakron, akrilik, dan
nilon.
 Serat kain (kapas) yang beterbangan dan terisap saat bernapas
dapat mengakibatkan gangguan pernapasan. Serat asbes yang
terhirup dapat menimbulkan sesak napas ringan, kegagalan
pernapasan, kanker pleura, dan asbestosis.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan

d. Karet
Berdasarkan asalnya, karet dapat berasal dari alam maupun
sintetis. Sifat karet alam di antaranya memiliki daya elastisitas
dan plastisitas yang baik, pengolahannya mudah, tidak mudah
aus, tahan terhadap keretakan, memiliki daya lengket yang
tinggi terhadap bahan, serta tidak mudah panas.
 Karet alam dimanfaatkan untuk membuat ban pesawat
terbang ,ban mobil dan motor.
 Karet sintetis dibuat dari minyak bumi, batu bara, dan gas
alam. Karet sintetis memiliki kelebihan untuk beberapa
keadaan yaitu tahan terhadap berbagai zat kimia, harga
cenderung stabil, serta pengiriman atau suplai karet sintetis
jarang mengalami kesulitan.
 Karet yang dibakar di sembarang tempat dapat
menimbuklan dampak negatif terhadap kesehatan seperti
irirtasi saluran pernapasan, gangguan fungsi paru-paru
dan sensitivitas indra penciuman.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan

e. Kayu

 Kayu memiliki sifat keras dan kuat, tidak menghantarkan listrik/isolator, tidak tahan
terhadap air sehingga mudah lapuk jika berada di tempat basah kecuali kayu besi/kayu
ulin, mudah dibentuk, serta massa jenis bervariasi.
 Pada proses penggergajian, debu kayu yang dihasilkan dapat dengan mudah beterbangan
dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Hal ini dapat mengakibatkan
iritasi dan alergi saluran pernapasan. Selain itu, alergi kulit juga dapat timbul akibat debu
kayu yang menempel di kulit secara terus-menerus.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan

f. Plastik

 Plastik mempunyai sifat tidak menyerap air, ringan, tidak mudah pecah, lentur, mudah
dibentuk, tembus pandang, bersifat isolator, tidak tahan api, serta tahan karat.
 Beberapa bahan plastik dapat menghasilkan dioksin jika digunakan sebagai wadah
makanan berlemak atau berminyak dalam keadaan panas. Dioksin sangat beracun bagi
sel tubuh dan dapat mengakibatkan kanker

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Kegunaan dan Pengaruh Bahan terhadap Kesehatan

g. Logam

• Logam sebagian besar berwujud padat dan mudah berkarat, bersifat keras dan kuat,
tidak menyerap air, tahan terhadap panas dan api, penghantar panas yang baik, serta
dapat ditempa.
• Besi berkarat serta jarum suntik atau peniti yang tidak steril dapat mengandung bakteri
Clostridium tetani yang menjadi sumber infeksi tetanus.
• Selain itu, limbah pabrik yang mengandung logam berat dapat mencemari sumber air.
Jika sumber air tersebut dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit ginjal.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN
IX KEHIDUPAN

Bagian yang Dipelajari

A. Peran Tanah dan


Organisme Tanah bagi
Kehidupan
B. Proses Pembentukan Tanah,
Komponen Penyusun Tanah,
dan Upaya Menjaga
Kelestarian Tanah

Kembali ke daftar isi


A. Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Kehidupan

1. Peran Tanah bagi Kehidupan

2. Peran Organisme Tanah bagi Kehidupan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Peran Tanah bagi Kehidupan

a. Tempat Hidup Organisme-


organisme Tanah

Nitrococcus

 Tempat tinggal dan melakukan aktivitas.


 Sebagai bahan bangunan untuk
b. Penyedia Keperluan membuat rumah.
Manusia  Penunjang kehidupan.
 Bahan baku kerajinan dan perabotan
rumah tangga.
 Tempat tumbuanya tumbuhan dan
hewan.

c. Penyedia dan Penyaring Air

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Peran Organisme Tanah bagi Kehidupan

 Sebagai dekomposer dan detritivor.


 Pengurai polutan dalam tanah.
 Pencegah penyakit tanah.
 Pereaksi kimia dalam tanah.
 Pemberi pengaruh terhadap tekstur tanah.
 Pengatur kegemburan dan struktur tanah.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Proses Pembentukan Tanah, Komponen Penyusun
Tanah, dan Upaya Menjaga Kelestarian Tanah

1. Proses Pembentukan Tanah

2. Lapisan Tanah

3. Komponen Penyusun Tanah

4. Upaya Menjaga Kelestarian Tanah

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Proses Pembentukan Tanah

 Tanah berasal dari proses pelapukan batuan secara fisik, biologis, dan kimia.
 Dengan demikian, faktor-faktor yang memengaruhi proses pelapukan batuan menjadi
tanah dapat dibedakan menjadi faktor fisik, faktor biologis, dan faktor kimia.

Faktor Fisik Faktor Biologis Faktor Kimia


Iklim dan sinar matahari Vegetasi tumbuhan lumut Air
Curah hujan Mikroorganisme tanah Perubahan kimia
Angin

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Lapisan Tanah

 Lapisan Atas
Lapisan ini merupakan lapisan yang
terbentuk dari hasil pelapukan
batuan dan sisa-sisa makhluk
hidup yang telah mati.
 Lapisan Tengah
Lapisan ini terbentuk dari
campuran antara hasil pelapukan
batuan dan air.
 Lapisan Bawah
Lapisan bawah merupakan lapisan
yang terdiri atas bongkahan-
bongkahan batu.
 Lapisan Batuan Induk
Lapisan ini berupa bebatuan yang
padat, keras, dan sulit mengalami
perubahan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Komponen Penyusun Tanah

Komponen-komponen
penyusun tanah antara lain:
 Batuan
 Udara
 Humus
 Air
 Mineral
 Komponen Organik

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


4. Upaya Menjaga Kelestarian Tanah

 Menanam pohon-pohon di tanah gundul.


 Menutupi permukaan tanah yang terbuka dengan jerami, rumput
kering, atau pupuk hijau.
 Memperbaiki cara pengolahan tanah.
 Mendaur ulang sampah yang sulit diuraikan oleh mikrorganisme.
 Membuat sengkedan pada tanah di lereng pegunungan yang miring.
 Mengurangi penggunaan pupuk kimia.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


BAB

X TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

Bagian yang Dipelajari

A. Prinsip Teknologi Ramah


Lingkungan dan Aplikasinya
dalam Kehidupan
B. Teknologi Tidak Ramah
Lingkungan dan
Dampaknya

Kembali ke daftar isi


A. Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan dan
Aplikasinya dalam Kehidupan

1. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah


Lingkungan

2. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan

3. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


1. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan (Eco-Friendly-Technology/Green Technology)


merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip
pelestarian lingkungan. Dengan kata lain, teknologi ramah lingkungan merupakan
salah satu bentuk upaya pemeliharaan lingkungan dari masalah pencemaran
lingkungan

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


2. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan
 Bidang Energi
-0
Biofuel, biogas, sel surya, Hydro Power, Ocean Power, Wind Power, Geotermal, Fuel Cell,
dan Hydrogen Power.
 Bidang Transportasi
Kendaraan hidrogen, mobil surya, dan mobil listrik.
 Bidang Lingkungan
Biopori, Fitoremediasi, Composting toilet, dan Water purification.
 Bidang Industri
Biopulping dan Biobag.
 Bidang Pertanian
Bioinsektisida, Biofungisida, dan Bioherbisida.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


3. Perilaku Hemat Energi dalam Keseharian
 Membudayakan bersepeda atau jalan kaki untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
 Mematikan kendaraan jika tidak digunakan.
 Menggunakan pompa air listrik dalam sekali waktu untuk memenuhi bak mandi dan
tempat penampungan air.
 Menggunakan air secukupnya saat mandi atau mencuci.
 Mematikan lampu jika tidak diperlukan.
 Membuat jadwal mencuci dan menyeterika pakaian secara teratur.
 Menghidari kemacetan. Kemacetan membuat kendaraan membuang bahan bakar secara
percuma.
 Memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi.
 Menggunakan kertas seefisien mungkin.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX


B. Teknologi Tidak Ramah Lingkungan dan Dampaknya

1. Teknologi pengolahan minyak bumi

2. Teknologi yang berhubungan dengan


pengolahan dan penggunaan batu bara

3. Teknologi yang berhubungan dengan


pemanfaatan bahan bakar fosil

4. Teknologi yang memanfaatkan bahan kimia

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IX

Anda mungkin juga menyukai