DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SINGARAJA
Jl. Gajah Mada No. 109 Telp. (0362) 22441 Fax. (0362) 25970
Website: http://www.smpn1singaraja.sch.id E-mail:
smpn1_singaraja@yahoo.co.id
: SMP N 1 SINGARAJA
: ILMU PENGETAHUAN ALAM
: IX/GANJIL
: Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk
Hidup
: Senyawa Ion, Senyawa Kovalen dan Identifikasi
Unsur Melalui Uji Nyala
: 2 JP (2 X 40 MENIT)
ion-ion tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui keluarnya keringat. Dengan
meminum-minuman isotonik, maka ion-ion yang hilang akan terganti oleh ion-ion
yang ada dalam minuman isotonic tersebut. Sehingga, tubuh kita akan mejadi segar
kembali.
4. Dalam keadaan stabil, atom-atom juga dapat menggunakan bersama sejumlah
elektron. Contoh paling sederhana adalah atom hidrogen (H) yang mempunyai satu
elektron. Gas hidrogen di alam bukan sebagai H tetapi sebagai H 2. Gas H2 mempunyai
dua elektron yang digunakan bersama. Jumlah dua elektron tersebut menyerupai
elektron terluar gas mulia helium (He) seperti gambar dibawah ini.
Pembentukan ikatan kimia melalui penggunaan bersama elektron antar dua atom
disebut dengan ikatan kovalen. Pada contoh gas hidrogen di atas menggunakan
bersama satu pasang elektron. Ikatan yang terbentuk antara atom H dengan H
biasanya ditulis dengan lambang HH. Satu tanda garis mewakili satu pasang
elektron yang digunakan bersama. Ikatan kovalen pada gas oksigen dapat ditulis
dengan O=O sedangkan pada gas nitrogen dapat ditulis N N. Banyaknya garis yang
menghubungkan kedua atom tersebut menunjukkan banyaknya pasangan elektron
yang digunakan bersama.
5. Kembang api mengandung senyawa-senyawa tertentu. Bila kembang api dibakar
maka molekul-molekul yang ada di dalam senyawa tersebut menyerap energi dan
menyebabkan elektron-elektron pada atomnya mengalami perpindahan antar kulit
atom. Energi yang dilepaskan tersebut akan terlihat sebagai cahaya. Masing-masing
atom mempunyai jarak antarkulit atom yang berbeda sehingga energi yang diserap
atau dilepaskan juga akan berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya
warna-warna yang berbeda. Jika kamu menyulut kembang api berarti kamu telah
melakukan reaksi kimia yang menghasilkan cahaya. Warna khas yang dihasilkan oleh
unsur-unsur pada keadaan terbakar tersebut dapat digunakan untuk mengetahui
keberadaan suatu unsur dalam suatu materi secara kualitatif. Bila kita membakar
suatu senyawa dan menghasilkan warnawarna tertentu yang menunjukkan bahwa
dalam senyawa itu terdapat unsur tertentu disebut dengan uji nyala. Berikut ini adalah
contoh uji nyala dari (a) natrium, (b) kalium, dan (c) litium.
Alokasi
Waktu
3
n
Kegiatan
Pendahuluan
STAD
Menyampaika
n Tujuan dan
Memotivasi
Siswa
Kegiatan Inti
Menyajikan
Informasi
Mengorganisas
ikan Siswa ke
dalam
Kelompok
Belajar
Membimbing
Kelompok
Belajar
1 menit
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
(memfokuskan
peserta
didik
pada
materi
pembelajaran).
Guru memberi motivasi atau
rangsangan kepada peserta didik
untuk memusatkan perhatian pada
topik senyawa ion, senyawa
kovalen, dan identifikasi unsur
melalui uji nyala.
Contohnya:
a. Tahukah kalian gas mulia?
Unsur dari gas mulia stabil
berada di alam.
b. Lalu bagaimanakah
unsur
lainnya yang tidak stabil di
alam?
c. Bagaimana cara mereka untuk
mendapatkan kestabilannya?
Guru mengajak peserta didik untuk
mengingat materi sebelumnya
tentang konfigurasi elektron.
Contohnya:
Masih ingatkah kalian tentang
konfigurasi
elektron?
Dari
konfigurasi electron kita dapat
mengetahui kestabilan suatu unsur
di alam.
Guru
memberikan
gambaran
diawal mengenai topik yang akan
dibahas.
Guru membagi peserta didik
menjadi 5 kelompok (melatih
kerjasama antar peserta didik)
2 menit
1 menit
2 menit
2 menit
15 menit
5 menit
1 menit
Evaluasi
Memberikan
Penghargaan
Kegiatan
Penutup
dilakukan).
Guru membimbing kelompok
dalam mengumpulkan informasi
yang terkait.
Peserta
didik
mengumpulkan
informasi yang relevan untuk
mencari jawaban terhadap masalah
melalui membaca
buku, dan
diskusi.
Guru bersama peserta didik
meriview
hasil
kegiatan
pembelajaran tentang senyawa ion,
senyawa kovalen, dan identifikasi
unsur melalui uji nyala.
Guru memberikan quiz individu
tentang senyawa ion, senyawa
kovalen, dan identifikasi unsur
melalui uji nyala.
Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berkinerja
baik.
Guru memberikan tugas individu
kepada peserta didik (menjawab
soal uraian) tentang senyawa ion,
senyawa kovalen, dan identifikasi
unsur melalui uji nyala.
Guru
menyampaikan
rencana
kegiatan
pada
pertemuan
berikutnya dan memberikan salam
penutup sebelum meninggalkan
ruangan kelas.
10 menit
20 menit
8 menit
8 menit
1 menit
2 menit
2 menit
80 menit
Jika <20% siswa remidi, maka guru memberikan remedial berupa penugasan
individu yaitu menjelaskan proses pembentukan dari ikatan ion dan ikatan
kovalen dari dua senyawa (terlampir).
Jika 20%-50% siswa remidi, maka guru memberikan remedial berupa
penugasan kelompok yaitu mencari infomasi lebih mendalam terkait dengan
pentingnya fungsi ion dalam tubuh manusia (terlampir).
Jika >50% siswa remidi, maka guru memberikan pembelajaran ulang kepada
siswa.
Program pengayaan adalah materi tambahan yang diberikan kepada peserta didik yang
sudah mencapai KKM. Materi yang diberikan merupakan perluasan dari indicator
pencapaian kompetensi tertentu dan guru dapat menggunakan metode yang berbeda
dengan pembelajaran sebelumnya (terlampir).
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/Alat : Papan tulis, spidol, LCD, dan laptop.
2. Bahan : LKS dan powerpoint.
3. Sumber Belajar :
Zubaidah, S., et.al. 2015. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Zubaidah, S., et.al. 2015. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Guru Pamong,
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Penilaian Sikap pada Kegiatan Diskusi Kelompok
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Topik
No
: IPA
: IXA / Ganjil
: Senyawa Ion, Senyawa Kovalen, dan Identifikasi Unsur Melalui Uji
Nyala
Bekerja
Rasa Ingin Jumlah
Nama Siswa
Disiplin
sama
Tahu
Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Rubrik Penilaian Sikap
No
Komponen
1.
Disiplin
3
Mata Pelajaran IPA
Kriteria Skor
sangat disiplin, tidak membuat keributan dan tidak
mengganggu kelompok lain saat berdiskusi.
7
2
2.
Bekerjasama
1
3
2
1
3.
3
2
1
2.
3.
AlCl3
3+
13Al = 2 8 3 melepas 1 elektron sehingga membentuk Al
17Cl = 2 8 7 menerima 1 elektron sehingga membentuk Cl
maka:
Al Al3+ + 3e
Cl + e ClAl + Cl Al3+ + ClJadi, Al3+ + Cl- akan membentuk senyawa ionik AlCl3
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.
a. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel
ionnya terikat kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas
bergerak.
b. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
c. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan
sukar digores.
d. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
e. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.
CH4
6C = 2 4
1H = 1
Atom karbon memerlukan empat elektron untuk mendapatkan susunan
elektron gas mulia, sedangkan setiap atom hidrogen memerlukan satu
electron untuk mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Oleh
Skor
10
10
15
10
karena itu, atom karbon akan memasangkan setiap satu elektronnya pada
satu atom hidrogen sehingga rumus ikatannya adalah
H
|
HCH
|
H
4.
5.
HCN
6C = 2 4
1H = 1
7N = 2 5
Atom karbon memerlukan empat elektron untuk mendapatkan susunan
elektron gas mulia, atom hidrogen memerlukan satu electron untuk
mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia, sedangkan atom
nitrogen memerlukan tiga elektron. Oleh karena itu, atom karbon akan
memasangkan satu elektronnya pada satu atom hidrogen dan tiga electron
karbon akan dipasangkan pada tiga atom nitrogen sehingga rumus
ikatannya adalah H C N.
Jenis dari ikatan kovalen adalah:
a. Ikatan kovalen tunggal : pemakaian bersama satu pasang electron.
Conothnya: HF, H2O, dll.
b. Ikatan kovalen rangkap dua : pemakaian bersama dua pasang electron.
Conothnya: O2, CO2, dll.
c. Ikatan kovalen rangkap tiga : pemakaian bersama tiga pasang electron.
Conothnya: N2.
Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut.
a. Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H 2, O2, N2, Cl2, CO2),
cair (misalnya: H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
b. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik
antarmolekulnya lemah meskipun ikatan antaratomnya kuat.
c. Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di antaranya dapat
berinteraksi dengan pelarut polar.
d. Larutannya dalam air ada yang menghantar arus listrik (misal HCl)
tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik
padatan, leburan, atau larutannya.
Skor Total
10
10
10
10
15
100
10
Kriteria Skor
informasinya tepat
informasinya kurang
informasinya tidak tepat
11
2.
Kemampuan
diskusi
menyampaikan
hasil 3
2
1
12
Absen:
Absen:
Absen:
Absen:
Absen:
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan terbentuknya ion.
2. Siswa mampu menunjukkan pentingnya fungsi ion dalam tubuh manusia.
3. Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen.
4. Siswa mampu mengidentifikasi unsur melalui percobaan uji nyala.
Diskusikanlah pertanyaan berikut ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan ion?
2. Bagaimana prinsip terbentuknya ikatan ion?
3. Jelaskanlah proses pembentukan senyawa NaCl, BaCl2, dan AlF3!
4. Carilah salah satu minuman penyegar, lalu periksalah ion-ion yang bertuliskan pada label
minuman tersebut. Kelompokkanlah ion tersebut dalam tabel dibawah ini:
Kation
Anion
5. Bagaimana prinsip terbentuknya ikatan kovalen?
6. Jelaskanlah proses pembentukan senyawa HF, CO2, dan N2!
7. Apakah yang dimaksud dengan uji nyala?
8. Sebutkanlah hasil uji nyala dari beberapa unsur berikut ini:
Unsur
Warna Nyala
Unsur
Warna Nyala
Litium
Berilium
Natrium
Magnesium
Kalium
Kalsium
Rubidium
Stronsium
Cesium
Barium
13
14
15
QUIZ
Nama :
Kelas :
Absen :
Soal:
Amonia (NH3) merupakan salah satu senyawa penting yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai bahan dasar penyusun pupuk. Menurut kalian apakah senyawa
NH3 merupakan senyawa ionik atau kovalen? Jelaskanlah proses pembentukannya! (score
15)
Jawab:
16
PROGRAM REMIDIAL
Jika <20% siswa remidi, maka guru memberikan remedial berupa penugasan individu
yaitu sebagai berikut:
a. Gambarkanlah proses pembentukan senyawa MgO, BaCl2, CO2, dan O2!
Rubrik Penilaian Tugas Individu
No
Kunci Jawaban
Skor
1.
MgO
2+
1
12Mg = 2 8 2 melepas 2 elektron sehingga membentuk Mg
21
8O = 2 6 menerima 2 elektron sehingga membentuk O
maka:
1
Mg Mg2+ + 2e
O + 2e O2Mg + O Mg2+ + O22
Jadi, Mg2+ + O2- akan membentuk senyawa ionik MgO
2.
BaCl2
2+
1
56Ba = 2 8 18 18 8 2 melepas 2 elektron sehingga membentuk Ba
1
17Cl = 2 8 7 menerima 1 elektron sehingga membentuk Cl
maka:
1
Ba Ba2+ + 2e
Cl + e ClBa + Cl Ba2+ + Cl2
Jadi, Ba2+ + Cl- akan membentuk senyawa ionik BaCl2
3.
CO2
1
6C = 2 4
1
8O = 2 6
Atom karbon memerlukan empat elektron untuk mendapatkan susunan
1
elektron gas mulia, sedangkan setiap atom oksigen memerlukan dua
electron untuk mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Oleh
karena itu, atom karbon akan memasangkan dua elektronnya pada satu
atom oksigen dan dua electron lainnya pada atom karbon akan
dipasangkan pada atom oksigen lainnya sehingga rumus ikatannya
2
adalah O = C = O.
4.
O2
1
8O = 2 6
Atom oksigen memerlukan dua elektron untuk mendapatkan susunan
1
elektron gas mulia, oleh karena itu, atom oksigen akan memasangkan
1
dua elektronnya pada satu atom oksigen lainnya sehingga rumus
ikatannya adalah O = O.
2
Skor Total
60
2. Jika 20%-50% siswa remidi, maka guru memberikan remedial berupa penugasan
kelompok yaitu sebagai berikut:
Mata Pelajaran IPA
17
Satu kelompok (terdiri dari 2-3 siswa) mencari infomasi lebih mendalam terkait dengan
dengan pentingnya fungsi ion dalam tubuh manusia. Informasi ini ditulis dalam bentuk
artikel sebagai berikut:
Kriteria Artikel:
Artikel diketik dalam kertas A4 dan dengan font Times New Roman dengan font size 12.
Yang harus diisi dalam artikel adalah sebagai berikut:
a. Cover artikel (judul artikel, logo sekolah, nama anggota kelompok beserta no
absen, kelas, dan nama sekolah)
b. Artikel harus mengulas tentang:
definisi,
deskripsi.
c. Daftar Pustaka
Penilaian Artikel
No
Nama Siswa
Klp.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rubrik Penilaian Artikel
No
Komponen
1.
Kelengkapan Isi
Kelengkapan
Isi
3
2
1
2.
Sumber
3.
Waktu
Pengumpulan
3
2
1
3
2
1
Sumber
Waktu
Pengumpulan
Jumlah
Skor
Kriteria Skor
isi artikel lengkap dan informatif meliputi cover, isi
(definisi dan deskripsi) dan daftar pustaka.
isi laporan kurang lengkap yakni salah satu
komponen artikel tidak ada tetapi informatif.
isi laporan kurang lengkap yakni dua atau lebih
komponen artikel tidak ada dan kurang informatif.
sumber disebutkan dengan jelas
sumber disebutkan tetapi kurang jelas
sumber disebutkan tetapi tidak relevan
pengumpulan laporan tepat waktu
pengumpulan laporan kurang tepat waktu
pengumpulan laporan tidak tepat waktu
3. Jika >50% siswa remidi, maka guru memberikan pembelajaran ulang kepada siswa.
18
PROGRAM PENGAYAAN
Program pengayaan adalah pemberian materi tambahan kepada peserta didik yang sudah
mencapai KKM. Materi yang diberikan yaitu perluasan materi dari indicator. Berikut adalah
materi yang akan diberikan untuk program pengayaan.
IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR
Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah
satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan
suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda
keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol
(= hasil kali jumlah muatan dengan jaraknya) 0.
Contoh:
1)
HF
HF
Keelektronegatifan 2,1; 4,0
Beda keelektronegatifan = 4,0 2,1 = 1,9
= q x r = 1,91 Debye
2)
H2O
Keelektronegatifan 2,1; 3,5
Beda keelektronegatifan = 3,5 2,1 = 1,4
= q x r = 1,85 Debye
3)
NH3
Keelektronegatifan 2,1; 3,0
Beda keelektronegatifan = 3,0 2,1 =
0,9
= q x r = 1,47 Debye
Keterangan:
Gambar (a) momen dipol senyawa polar ( 0)
Gambar (d) momen dipol senyawa nonpolar ( = 0)
19
Gambar (b), (c), dan (e) masing-masing adalah bentuk molekul H2O, NH3, dan CH4.
Ikatan Kovalen Nonpolar
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah
atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur
yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau
mempunyai bentuk molekul simetri.
Contoh:
1)
H2
HH
Keelektronegatifan H = 2,1 maka
Beda keelektronegatifan H2 = 0
= 0
Bentuk molekulnya adalah simetri
2)
CH4
Keelektronegatifan 2,1; 2,5
Beda keelektronegatifan = 2,5 2,1 = 0,4
=qxr=0
Bentuk molekulnya adalah simetri
Sumber: Harnanto, A. & Ruminten. 2009. Kimia 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
20