Anda di halaman 1dari 16

DESTILASI MINYAK BUNGA KENANGA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran IPA


Yang dibina oleh Bapak Drs.Winarto,M.Pd.
dan Ibu Dian Nugraheni, S.Pd, M.Sc.

Oleh :

Lubabatul Faizah

160351606454

PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan makalah yang
berjudul “DESTILASI MINYAK BUNGA KENANGA” dengan lancar. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
IPA dan ingin mengetahui lebih jauh mengenai proses pemisahan campuran
dalam kimia yang dibina oleh Bapak Drs.Winarto,M.Pd.. dan Ibu Dian Nugraheni,
S.Pd, M.Sc.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu/Bapa dosen, mentor, teman-teman serta orang tua
penulis serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah dengan sabar memberikan bimbingannya serta dukungan hingga selesainya
makalah ini .
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Malang, 20 Oktober 2018

(Penulis)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB 11 PEMBAHASAN

A. Pengertian Destilasi ..................................................................................... 3


B. Karakteristik Bunga Kenanga ..................................................................... 5
C. Rangkaian Distilasi Untuk Bungan Kenanga .............................................. 6
D. Cara Kerja Distilasi Pada Pembuatan Minyak Kenanga ............................. 7
E. Proses Destilasi Pada Pembuatan Minyak Kenanga ................................... 9
F. Finishing Hasil Produk Ketika Minyak Kenanga Ditambah Metanol
Dan Etanol ................................................................................................... 9
G. Khasiat Minyak Kenanga................................................ ............................ 10
BAB 111 PENUTUP

KESIMPULAN ............................................................................................... 11

SARAN ............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan
kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labolatorium maupun skala
industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa
zat murni dari suatu campuran .
Destilasi merupakan salah satu metode pemisahan campuran yang
menggunakan prinsip perbedaan titik didih untuk pemisahannya. Destilasi memiliki
prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya
akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap
merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut akan masuk ke
dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang
turun ke Erlenmeyer yang disebut juga destilat.
Tanaman kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu jenis tanaman
penghasil minyak atsiri. Bunga kenanga yang berasal dari Indonesia khususnya Jawa
yaitu bunga kenanga 277 spesies Cananga odorata forma macrophylla dapat
menghasilkan minyak kenanga. Sementara itu, bunga kenanga yang berasal dari
Filipina dan Thailand yaitu bunga kenanga spesies Cananga odorata forma genuina
dan Cananga odorata forma fruticosa dapat menghasilkan minyak ylang-ylang.
Bunga kenanga yang berwarna kuning kehijauan dan kuning dapat menghasilkan
minyak dengan kualitas yang baik (Sastrohamidjojo, 2002)
Tanaman kenanga (Cananga odorata (Lam.) Hook.f & Thoms) merupakan
salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri. Tanaman kenanga termasuk
keluarga Annonaceae yang dapat tumbuh dengan baik di seluruh Indonesia dengan
ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Minyak kenanga memiliki banyak khasiat
yaitu untuk penyakit kulit, asma, anti nyamuk, antimikroba dan antioksidan
(Sumarmi, 2008).
Senyawa yang ditemukan dalam bunga kenanga antara lain saponin, flavonoid,
serta senyawa minyak atsiri yang mengandung senyawa polifenol, β-kariofilen, α-
terpineol, β-linalool, farnesol, metil benzoat, germakren-D, dan benzil benzoat
(Sacchetti dkk, 2006). Senyawa β-kariofilin inilah yang banyak digunakan untuk
menguji kualitas minyak kenanga (Ferdiansyah dkk, 2011).
Minyak kenanga dapat digunakan sebagai antibakteri karena mengandung
gugus fungsi hidroksil (-OH) dan karbonil. Selain itu minyak kenanga juga digunakan
sebagai antioksidan karena mengandung benzil benzoat yang memiliki sifat sebagai
anti radikal. Isolasi minyak atsiri dari tanaman bunga kenanga (Cananga odorata
(Lam.) Hook.f & Thoms) yang dilakukan dengan metode konvensional yaitu distilasi
air (hidrodistilasi) dan membandingkan hasil yang didapatkan dengan metode
hidrodistilasi menggunakan microwave. Pada penelitian sebelumnya, proses isolasi
minyak kenanga dengan cara konvensional, kondisi selama proses hidrodistilasi
khususnya waktu dan suhu pemanasan kurang diperhatikan sehingga kualitas minyak
kenanga yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Waktu penyulingan
yang relatif lama cenderung merusak senyawa yang terdapat pada minyak kenanga
karena proses hidrolisasi. Dalam hal ini, perlu ditemukan metode baru untuk
mendapatkan minyak kenanga dalam waktu lebih cepat dengan mutu yang lebih baik
sehingga penggunaan gelombang microwave adalah cara yang tepat, efektif dalam
distribusi panas, dan efisien karena waktu yang diperlukan relatif lebih singkat untuk
mendapatkan rendemen yang sama dengan metode hidrodistilasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian destilasi?
2. Bagaimana karakteristik bunga kenanga?
3. Bagaimana rangkaian alat destilasi untuk bunga kenanga?
4. Bagaimana cara kerja alat destilasi pada pembuatan minyak kenanga?
5. Bagaimana proses destilasi pada pembuatan minyak kenanga?
6. Bagaimanakah finishing produk ketika minyak kenanga ditambah metanol
dan etanol?
7. Apa saja khasiat minyak kenanga?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian destilasi
2. Mengetahui karakteristik bunga kenanga
3. Mengetahui rangkaian alat destilasi untuk bunga kenanga
4. Mengetahui cara kerja alat destilasi pada pembuatan minyak kenanga
5. Mengetahui proses destilasi pada pembuatan miyak kenanga
6. Mengetahui finishing produk ketika minyak kenanga ditambah metanol dan
etanol
7. Mengetahui khasiat minyak kenanga

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Destilasi


Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang
ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil destilasi
disebut destilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil destilasinya berupa air, maka
disebut sebagai aquadestilata (disingkat aquades).
Pada suatu peralatan destilasi umumnya terdiri dari suatu kolom atau tray,
reboiler (pemanas), kondenser, Drum reflux, pompa, dan packed.
Prinsip dari proses ini adalah campuran yang akan dipisahkan, dimasukkan
dalam alat destilasi. Di bagian bawah alat terdapat pemanas yang berfungsi untuk
menguapkan campuran yang ada. Uap yang terbentuk akan mengalir ke atas dan
bertemu cairan (destilat) di atas. Zat-zat bertitik didih rendah dalam cairan akan
teruapkan dan mengalir ke atas, sedangkan zat-zat bertitik didih tinggi dalam uap
akan kembali mengembun dan mengikuti aliran cairan ke bawah.

Gambar : Alat Destilasi


Gambar di atas merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang terdiri
dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung
destilat. Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Seringnya thermometer yang
digunakan harus memenuhi syarat:
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas
reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih
berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi
.
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat
pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi
sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar
yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin
yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah
agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga
pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung
destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung
pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel
listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap
senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan
molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan,
tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan
sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai
tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempunyai titik didih lebih
rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau
komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih
lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.
2.2 Karakteristik Bunga Kenanga
Tanaman kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu jenis tanaman
penghasil minyak atsiri. Menurut Burdock dkk bunga kenanga (Cananga odorata)
merupakan bunga yang berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara khususnya
Filipina, Thailand dan Indonesia. Bunga kenanga yang berasal dari Indonesia
khususnya Jawa yaitu bunga kenanga 277 spesies Cananga odorata forma
macrophylla dapat menghasilkan minyak kenanga. Sementara itu, bunga kenanga
yang berasal dari Filipina dan Thailand yaitu bunga kenanga spesies Cananga
odorata forma genuina dan Cananga odorata forma fruticosa dapat menghasilkan
minyak ylang-ylang. Bunga kenanga yang berwarna kuning kehijauan dan kuning
dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang baik (Sastrohamidjojo, 2002)
Minyak atsiri kenanga banyak digunakan dalam industri flavor, parfum,
kosmetika, farmasi, sabun, aromaterapi dan spa (Burdock, 2001). Minyak kenanga
merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki aroma yang khas yaitu
beraroma floral dan berwarna kuning muda hingga kuning tua. Pada umumnya
minyak atsiri kenanga diperoleh dengan cara mengisolasi bunga kenanga melalui
metode distilasi air, distilasi uap dan air dan distilasi uap (Skaria, 2007). Minyak
atsiri kenanga hasil distilasi uap bunga kenanga segar akan dihasilkan minyak dengan
aroma yang kuat. Sehingga minyak kenanga hasil distilasi uap banyak digunakan
dalam industri parfum (Burdock, 2001)
Proses penyulingan sangat penting diketahui oleh para penghasil minyak atsiri.
Pada dasarnya terdapat dua jenis penyulingan,
1. Penyulingan suatu campuran yang berujud cairan yang tidak saling
bercampur, hinggan membentuk dua fasa atau dua lapisan. Keadaan ini
terkadi pada pemisahan minyak atsiri dengan uap air. Penyulingan dengan uap
air sering disebut juga hidrodestilasi. Pengertian umum ini memberikan
gambaran bahwa penyulingan dapat dilakukan dengan cara mendidihkan
bahan tanaman atau minyak atsiri dengan air. Pada proses ini akan dihasilkan
uap air yang dibutuhkan oleh alat penyuling. Uap air tersebut juga dapat
dihasilkan dari alat pembangkit uap air yang terpisah.
2. Penyulingan suatu cairan yang tercampur sempurna hingga hanya membentuk
satu fasa. Pada keadaan ini pemisahan minyak atsiri menjadi beberapa
komponennya, sering disebut fraksinasi, tanpa menggunakan uap air.
2.3 Rangkaian Destilasi Untuk Bunga Kenanga
Proses destilasi pada minyak kenanga, menggunakan destilasi uap, yang
rangkaian alatnya seperti gambar diatas. Bagian-bagian dari rangkaian alat diatas
seperti berikut:
1. Sumber panas (heater)
2. Labu destilasi untuk sampel
3. Tabung penghubung
4. Termometer (pengukur suhu)
5. Kondensor
6. Air pendingin masuk
7. Air pendingin keluar
8. Labu alas bulat hasil pemisahan
2.4 Cara Kerja Alat Destilasi Pada Pembuatan Minyak Kenanga
Destilasi adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut atau
bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda, cairan yang dikehendaki
kita didihkan sampai menguap, lalu cairan itu dilewatkan melalui alat pengembunan
(kondensor). Air murni yang kita pakai di labolatorium diperoleh dengan cara
destilasi yang biasa disebut aquades atau air suling.
Destilasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemurnian untuk senyawa
padat yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan
memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan
ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapat destilat atau senyawa cair
yang murni.
Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada tekanan
tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan differensial dari suatu
campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara
pendinginan dan pengembunan.
Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang
digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah
satu larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen
tersebu antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan
komponen-komponen dengan cara destilasi adalah komposisi uap harus berbeda
dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan
komponen-komponennya cukup dapat menguap.
Beberapa teknik destilasi lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif di
laboraturium dan industri. Sebagai contoh adalah pemurnian alkohol, pemisahan
minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, pembuatan minyak atsiri dan sebagainya.
Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara penguapan. Pada
pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat di dalam campuran
bersifat mudah menguap (volatil). Tingkat penguapan (volatilitas) masing-masing
komponen berbeda-beda pada suhu yang sama. Pemisahan senyawa dengan destilasi
bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran.
Ada beberapa tahapan proses destilasi adalah sebagai berikut :
1. Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen
dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain
yang kurang volatil.
3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih
volatil.
2.5 Proses Destilasi Pada Pembuatan Minyak Kenanga
Pertama yaitu menimbang bunga kenanga sesuai dengan variabel lalu
dimasukkan bunga kenanga yang telah ditimbang ke alat distilasi kemudian ditutup
rapat. Selanjutnya mengisi ketel uap dengan air kemudian metutup valve pengisian
air. Lalu menyalakan kompor untuk proses pemanasan ketel uap kemudian membuka
valve. Menunggu sampai tetes pertama keluar dari kondensor selanjutnya menghitung
waktu distilasi mulai tetes pertama keluar dari kondensor. Lalu menampung destilat
dalam corong pemisah untuk segera dipisahkan lalu masukkan hasilnya ke tabung.
Kemudian menghentikan proses sesuai dengan waktu pengamatan yang
ditentukan dan menambahkan Na2SO4 anhydrous ke dalam tabung reaksi yang berisi
minyak untuk menghilangkan kadar airnya. Lalu mendiamkan minyak yang berada
dalam tabung reaksi sampai jernih (Na2SO4 mengendap) lalu menuangkan minyak
ke dalam tabung reaksi yang lain sehingga minyak terpisah dari Na2SO4 dan air.
2.6 Finishing Hasil Produk Ketika Minyak Kenanga Ditambah metanol Dan
Etanol
Menurut Ketaren (1985), wangi khas dalam minyak kenanga disebabkan oleh
persenyawaan oxygenated hydrocarbon yang mempunyai nilai kelarutan yang tinggi
dalam alkohol, serta lebih tahan dan stabil terhadap proses oksidasi dan
resinifikasi.Diketahui bahwa alkohol merupakan gugus OH. Karena alkohol dapat
larut dengan minyak atsiri maka pada komposisi minyak atsiri yang dihasilkan
tersebut terdapat komponen-komponen terpen teroksigenasi. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Guenther bahwa kelarutan minyak dalam alkohol ditentukan oleh jenis
komponen kimia yang terkandung dalam minyak.
Pada umumnya minyak atsiri yang mengandung persenyawaan terpen
teroksigenasi lebih mudah larut daripada yang mengandung terpen. Makin tinggi
kandungan terpen makin rendah daya larutnya atau makin sukar larut, karena
senyawa terpen tak teroksigenasi merupakan senyawa nonpolar yang tidak
mempunyai gugus fungsional. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin kecil
kelarutan minyak atsiri pada alkohol (biasanya alkohol 90%) maka kualitas minyak
atsirinya semakin baik (Sastrohamidjojo, 2004).
Hasil Produk Saat Dicampur dengan Methanol
Saat hasil produk distilasi sudah ditampung dalam erlenmayer. Diambil
beberapa tetes hasil produk dan dimasukkan dalam tabung reaksi. Setelah itu,
ditambahkan 2 tetes methanol. Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga
dan methanol memiliki bau yang segar namun lebih soft (tidak terlalu menusuk
hidung). Pada hasil pencampuran minyak ini, dapat dimanfaatkan sebagai
aromaterapi karena hasil baunya bisa menenangkan tubuh dan menyenangkan
(Amelia, 2011).
Hasil Produk Saat Dicampur dengan Etanol
Saat hasil produk distilasi sudah ditampung dalam erlenmayer. Diambil
beberapa tetes hasil produk dan dimasukkan dalam tabung reaksi. Setelah itu,
ditambahkan 2 tetes etanol. Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga dan
etanol memiliki bau yang sangat segar, bau yang dihasilkan lebih sporty (baunya
menusuk hidung). Bau dari hasil minyak ini bisa diaplikasikan sebagai parfum untuk
seseorang yang sportless dan seseorang atlet (Amelia, 2011).
Semua minyak kenanga yang dihasilkan dapat larut dengan baik dalam etanol
dengan perbandingan 1 : 1. Pengujian kelarutan dalam etanol bertujuan untuk
mengetahui jumlah alkohol yang dibutuhkan untuk melarutkan sejumlah minyak
kenanga. Kelarutan minyak dalam alkohol dipengaruhi oleh komponen senyawa
kimia dalam minyak kenanga. Semakin mudah minyak terlarut dalam alkohol
menandakan bahwa pada minyak tersebut mengandung hidrokarbon beroksigen.
Menurut SNI 06-3949-1995 nilai kelarutan minyak kenanga dalam etanol
adalah 1 : 1 sampai 1 :10 jernih. 1 : 1 berarti untuk melarutkan 1 ml minyak kenanga
dibutuhkan 1 ml etanol. Hal ini menandakan bahwa minyak kenanga yang dihasilkan
masih memiliki komponen hidrokarbon beroksigen yang bersifat polar dan larut
dengan mudah dalam etanol.
2.7 Khasiat Minyak Kenanga
Bunga kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu tanaman yang bisa
digunakan sebagai obat tradisional. Dari sekian banyak tanaman yang berkhasiat
sebagai penurun kolesterol, bunga kenanga diketahui mengandung saponin,
flavonoid dan minyak atsiri (Katrin,1995).
Bunga kenanga yang beraroma wangi dan baunya yang khas dapat disuling
menjadi parfum dan bahan kosmetika lainnya. Bahkan sejak dahulu telah
dipergunakan sebagai pengharum tubuh, rambut, pakaian maupun ruangan. Bunga
Kenanga juga dapat digunakan sebagai bunga tabur saat berziarah. Juga sering
digunakan dalam berbagai upacara adat di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu
bunga Kenanga ternyata juga telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang
mempunyai khasiat untuk obat pembersih sehabis melahirkan, obat sesak nafas dan
bronkhitis, serta obat malaria.
Selain itu minyak kenanga dalam hasil penelitian, menunjukkan bahwa minyak
kenanga memiliki potensi sebagai antioksidan yang lembut. Hal ini disebabkan
adanya senyawa utama lain yang terkandung dalam minyak kenanga yang memiliki
aktivitas sebagai antioksidan seperti benzil benzoate. Penelitian sebelumnya
memperkuat dugaan ini dimana diketahui bahwa benzil benzoate dapat memerangkap
radikal bebas hidroksil, peroksil, dan alkil, sehingga berpotensi sebagai antioksidan
(Schmidt et al., 2006; Amalia et al., 2013). Minyak kenanga dengan kandungan
antioksidan yang lembut ini dapat digunakan untuk berbagai kegunaan seperti pada
campuran bahan kosmetik, obat oles, makanan, minuman, dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan
titik didih.
2. Tanaman kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu jenis tanaman
penghasil minyak atsiri yang berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara
khususnya Filipina, dan Indonesia. Bunga kenanga yang berwarna kuning
kehijauan dan kuning dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang baik.
3. Rangkaian pada alat percobabaan distilasi diatas untuk memisahkan dua jenis
cairan yang sama-sama mudah menguap
4. Cara kerja destilasi adalah memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut atau
bercampur dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda, cairan yang
dikehendaki kita didihkan sampai menguap, lalu cairan itu dilewatkan melalui
alat pengembunan (kondensor).
5. Pertama dengan menimbang bunga kenanga sesuai dengan variabel kemudian
memasukkan kenanga yang telah ditimbang tersebut pada alat distilasi
kemudian ditutup rapat, mengisi ketel uap dengan air, metutup valve pengisian
air. Lalu menyalakan kompor untuk proses pemanasan ketel uap kemudian
membuka valve. Menunggu sampai tetes pertama keluar dari kondensor
selanjutnya menghitung waktu distilasi mulai tetes pertama keluar dari
kondensor.
6. Bau yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga dan methanol memiliki
bau yang segar namun lebih soft (tidak terlalu menusuk hidung) sedangkan Bau
yang dihasilkan oleh cairan uap ekstrak kenanga dan ethanol memiliki bau yang
segar namun lebih sporty (menusuk hidung).
7. Bunga kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu tanaman yang bisa
digunakan sebagai obat tradisional. Dari sekian banyak tanaman yang
berkhasiat sebagai penurun kolesterol, bunga kenanga diketahui mengandung
saponin, flavonoid dan minyak atsiri. Sebagai salah satu bahan kosmetik, obat
asma, dll.
3.2 Saran
8. Untuk pembuatan makalah tentang destilasi diawal tidak dijelaskan bagaimana
menyusun alat destilasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Amelia P., 2011. Isolasi, Eludasi Struktur dan Aktivitas Antioksidan Senyawa Kimia
dari daun Garcinia benthami Pierre. Disertasi (Thesis). Depok: FMIPA
Universitas Indonesia.
Burdock, George A., and I. G. Carabin, 2001, Safety Assessment of Ylang-ylang
(Cananga spp.) as a Food Ingredient, Vero Beach FL 32960, USA.
Ferdiansyah, A.P.P. dan Zulfikar. 2010. Analisis Pengaruh Arah Aliran Steam dan
Massa Bunga Kenanga untuk Mendapatkan Minyak Kenanga yang Memiliki
Kualitas dan Rendemen Optimum dengan Menggunkan Metode Distilasi Uap
(Steam Distillation). Fakultas Teknologi Industri: Institut Teknologi Sepuluh
November.
Katrin. 1995. Pemeriksaan Kandungan Kimia Kulit Batang Cananga Odorata, Edisi
ke-4 Terjemahan Kosasih Padmawinata. Bandung : ITB Press
Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka.
Sastrohamidjojo,H., 2002, Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta : FMIPA UGM
Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta : FMIPA UGM.
Sacchetti, G., Silvia, M., Mariavittoria, M., Scaglianti, M., Manfredini, S., Matteo, R.
and Renato, B. 2006. Comparative Evaluation of 11 Essential Oils of Different
Origin as Functional Antioxidants, Antiradicals and Antimicrobials in Foods.
Dipartimento delle Risorse Naturali e Culturali, Lab. Biologia farmaceutica,
Italy.
Schmidt E, Jirovetz L, Buchbauer G, Gernot A, Eller, Stoilova I, Krastanov A,
Stoyanova A, & Geissler M. 2006. Composition and antioxidant activities of
the essential oil of cinnamon (Cinnamomum zeylanicum Blume) leaves from Sri
Lanka. J. Essential Oil BP. 9(2), 170-182.
Skaria, B.P., et al., 2007, Aromatics Plants, Laxmi Art Creation, New Delhi.
Sumarni. 2008. Pengaruh Volume Air dan Berat Bahan pada Penyulingan Minyak
Atsiri. Yogyakarta : Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut
Sains dan Teknologi AKPRIND.

Anda mungkin juga menyukai