Tujuan
Dasar Teori
b.
umumnya bahan tambahan pangan dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu
sebagai berikut:
1.
2.
Bahan tambahan pangan yang tidak sengaja ditambahkan, yaitu bahan yang tidak
mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik
dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selama proses produksi,
pengolahan, dan pengemasan. Bahan ini dapat pula merupakan residu atau
kontaminan dari bahan yang sengaja ditambahkan untuk tujuan produksi bahan
mentah atau penanganannya yang masih terus terbawa kedalam makanan yang
akan dikonsumsi. Contoh bahan tambahan pangan dalam golongan ini adalah
residu
pestisida
(termasuk
insektisida, herbisida,
2.
3.
4.
ambang batas yang telah ditentukan. Jenis BTP ada 2 yaitu GRAS (Generally
Recognized as Safe), zat ini aman dan tidak berefek toksik misalnya gula
(glukosa). Sedangkan jenis lainnya yaitu ADI(Acceptable Daily Intake), jenis ini
selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) demi menjaga/
melindungi kesehatan konsumen.
Di Indonesia telah disusun peraturan tentang Bahan Tambahan Pangan
yang diizinkan ditambahkan dan yang dilarang (disebut Bahan Tambahan Kimia)
Antioksidan (Antioxidant)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengawet (Preservative)
8.
9.
Pewarna (Colour)
10.
11.
Sekuestran (Sequestrant)
Beberapa bahan Tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan,
2.
Formalin (Formaldehyd)
3.
4.
Kloramfenikol (Chlorampenicol)
5.
6.
Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate)
7.
Nitrofuranzon (Nitrofuranzone)
8.
9.
Per / IX / 1988, selain bahan tambahan diatas masih ada bahan tambahan kimia
yang dilarang seperti rhodamin B (pewarna merah), methanyl yellow (pewarna
kuning), dulsin (pemanis sintesis), dan kalsium bromat (pengeras).
e.
2. Bau yang timbul dari saat natrium metabisulfit bereaksi adalah bau samar
yang berasal dari SO2.
3. Kepadatan natrium metabisulfit sekitar 1,48 g/cm3. Padatan natrium
metabisulfit yang dilarutkan sebanyak 20 % akan tampak berwarna kuning
pucat sampai jernih.
4. Titik lebur natrium metabisulfit yaitu > 170oC (dimulai dari 1500C)
5. Kelarutan natrium metabisulfit dalam air yaitu 54 g/100 ml (20 oC)dan 81,7
g/100ml (1000C)
6. Natrium metabisulfit sangat larut dalam gliserol dan larut dalam etanol.
Natrium metabisulfit disimpan di tempat sejuk, dalam wadah tertutup dan
di area yang mempunyai ventilasi baik, karena natrium metabisulfit termasuk
senyawa yang sensitif terhadap kelembaban tinggi.
f.
g.
2.
tipis.
Penambahan natrium metabisulfit dalam buah kering sekitar 16 mg dalam
3.
4.
Bahan
Gelas Kimia
Buret
Aquadest
Larutan iodium
Erlenmeyer
Amilum
Hot plate
HCl encer
Natrium Tiosulfat
Batang pengaduk
Corong
IV.
Prosedur
V.
V1.N1 = V2.N2
10.X = 10,15 . 0,11
10X = 1,1165
X
= 1,1165 / 10
X
= 0,11 N
2. Standarisasi Natrium Tiosulfat
Berat kalium dikromat
50 mg
Volume Na2S2O3(mL)
9,4
50 mg
9,5
Rata-Rata
9,45 ml
Perhitungan
N Na2S2O3
mg K 2Cr 2 O 7
V Na2 S 2O 3 BE Na 2 S 2 O3
50 mg
9,45 ml 49
50 mg
463,05 ml
N Na2S2O3 = 0,11 N
3. Titrasi Sampel
Volume sampel (mL)
200
Volume Na2S2O3(mL)
15,5
200
15,7
Rata-Rata
15,6 ml
= V Na2S2O3 . N Na2S2O3
X = 15,6 mL
b. Volum I2 yang bereaksi dengan Analit
V I2 berlebih V I2 bereaksi dengan Na2S2O3
25 mL 15,6 mL = 9,4 mL
c. Normalitas Analit
V sampel . N sampel = V I2 . N I2
200 mL . X = 9,4 mL . 0,11N
X = 1,034/200
X = 0,00517 N
d. Massa Analit
Gram (SO2)
= N . BE . V
= 0,00517 N x 32 x0,2 L
= 0,033088 g
Gram (Na2S2O5 )
BM Na 2 S 2 O5
BM SO 2
190
32
X gram SO2
e. Kadar Na2S2O5
Kadar %
VI.
Pembahasan
0,19646 gram
15,0259 gram
X 100%
X 100% = 1,3071 %
Natirum metabisulfit merupakan garam dari basa kuat dan asam kuat.
Dalam bentuk garam ini beralasan terhadap tinggi nya kelarutan didalam air.
Kelarutan dalam air ini mencapai 1 bagian dalam 3, bagian air pada suhu 200 C.
Dari sturktur diatas maka natrium metabisulfit dapat dianalasis
menggunakan titrasi iodimetri. Prinsip dari penetapan natrium metabisulfit ini
adalah hidrolisis Na metabisulfit menjadi bentuk asam nya dan kemudian sulfit
akan menguap. Sulfit ini bersifat reduktor dan kemudian di tambahkan I 2 sebagai
oksidator dan kelebihan I2 ini di titrasi menggunakan natrium tiosulfat
menggunakan indicator amilum.
Pada tahapan preparasi sampel maka dilakukan penimbangan gula merah
sebanyak 15,0259 gram kemudian dihirolisis menggunakan HCl encer hingga pH
2-3. Apabila Natrium Metabisulfit direaksikan dengan air, natrium metabisulfit
akan melepaskan sulfur dioksida (SO 2). Gas tersebut mempunyai bau yang
merangsang. Selain itu, Natrium metabisulfit akan melepaskan sulfur dioksida
ketika kontak dengan asam kuat, reaksi kimianya yaitu sebagai berikut:
Na2S2O5 + 2HCl 2NaCl + H2O + 2SO2
Sampel dilarutkan dengan aquadest hingga terlarut sempurna. Selanjutnya
dilakukan destilasi terhadap sulfit hingga sulfit dipeoleh dan ditampung pada
erlenmayer yang berisi I2 berlebih dan amilum sebagai indicator. Ketika natrium
metabisulfit dipanaskan, natrium metabisulfit akan melepaskan sulfur dioksida,
dan meninggalkan oksida natrium, reaksinya yaitu sebagai berikut:
Na2S2O5 Na2O + 2SO2
Jika kadar sulfit masih terdestilasi maka warna larutan akan bening,
namun destilasi berhenti setelah sulfit habis artinya bahwa larutan pada
erlenmayer sebagai penampung berwarna biru. Warna biru dihasilkan dari
kompleks antara I2 dan juga amilum.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
SO2 + I2
SO3 + I-
Setelah didapatkan sulfit dari gula merah, maka dilakukan titrasi dengan
menggunakan Natrium tiosulfat yang telah dibakukan. Natrium tiosulfat hasil
pembakuan adalah sebesar 0,11 N. Pembakuan natrium tioslfat dilakukan dengan
Kalium bikromat. Sementara pembakuan I2 menggunakan Natrium tiosulfat. Hasil
dari standarisasi I2 didapatkan sebesar 0,11 N.
Kesimpulan
Berdasarkan penetapan kadar natrium metabisulfit didapatkan bahwa pada
sampel gula merah nomor memiliki kadar natrium metabisulfit sebesar 1,3071 %.
Hal ini berarti bahwa sampel ini tidak boleh realese karena beresiko terhadap
gangguan kesehatan.
VIII. Daftar Pustaka
Anonim.2015.Natrium Metabisulfit.(Online).Tersedia :
https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_metabisulfit
Dyanti (2002).Studi Komparatif Gula Merah Kelapa dan Gula Merah Aren.
Skripsi. Jurusan
Naning.2012.Bahan
Tambahan
Pangan
Natrium
(Online).Tersedia:
septiyani.blogspot.co.id/2012/06/ilmuteknologipanganbahantambahan.html
Metabisulfit.
http://naning-