MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
(TEL 1204)
KELOMPOK 11
DOSEN:
Ir. NETTI HERLINA, M.T.
Prof. Dr.Ing. TERNALA ALEXANDER BARUS,
HP
M.Sc.
Dra. NUNUK PRIYANI, M.Sc.2022-05-25 22:23:18
--------------------------------------------
perbaiki
Segala puji dan syukur bagi Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
dan limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan Lapuran Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
dengan judul “MODUL 3 (PENANAMAN MIKROBA)” ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Dalam penulisan laporan ini, kami mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Secara khusus ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Ibu Ir. Netti Herlina, M.T., Ibu Dra. Nunuk Priyani M.Sc., dan Bapak Prof. Dr. Ing.
Ternala Alexander Barus M.Sc., selaku Dosen mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan.
2. Kakak/abang asisten laboratorium Mikrobiologi Lingkungan dan rekan-rekan yang telah
membantu dalam pengerjaan dan penyusunan laporan ini.
3. Orang tua yang senantiasa selalu mendoakan.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Mikrobiologi Lingkungan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang preparasi media di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk laporan ini supaya makalah ini nantinya dapat menjadi laporan yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Kelompok 11
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii
i
DAFTAR GAMBAR
HP
2022-05-25 22:25:19
--------------------------------------------
buat daftar tabel sebelum daftar gambar dan buat
daftar lampiran setelah daftar gambar
i
BAB I
PENDAHULUAN
Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroorganisme, sedangkan
biakan campuran adalah biakan yang terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme. Teknik
biakan murni pertama kali dilakukan oleh Robert Koch (1843-1910), seorang ahli kebangsaan
Jerman. Bakteri yang dimurnikan adalah bakteri Bacillus anthracis penyebab penyakit antrax
pada sapi dan domba di Eropa pada saat itu. Biakan murni dari suatu biakan campuran dapat
diperoleh dengan beberapa cara atau metode. Biakan murni diperlukan dalam berbagai
metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk
mengamati ciri- ciri kultural morfologi, fisiologi, dan serologi dibutuhkan mikroorganisme
yang berasal dari satu spesies (Yulinas, 2017).
Pentingnya mengisolasi mikroba dari lingkungan disebabkan oleh banyaknya mikroba yang
sulit diamati atau dibedakan secara langsung menggunakan panca indera. Dengan isolasi,
pengamatan terhadap pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan mudah. Beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan isolasi mikroba, antara lain sifat setiap jenis
mikroba yang akan diisolasi, tempat hidup atau asal mikroba, media pertumbuhan yang tepat,
cara menginokulasi mikroba, cara menetaskan mikroba, cara menguji bahwa mikroba yang
terisolasi telah dalam bentuk kultur murni dan sesuai dengan yang dimaksud, dan cara
mempertahankan mikroba yang telah diisolasi tetap murni kultur (Mikdarullah dan Nugraha,
2017).
I-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cara kerja:
1. Pindahkan 0,1 ml suspensi berisi bakteri secara aseptis ke permukaan media yang telah
memadat dalam cawan petri menggunakan pipet.
2. Sterilisasi spreader/batang bengkok/batang Drigalsky dengan cara dicelupkan dalam
alkohol 70% kemudian dibakar dengan dilewatkan diatas api, biarkan spreader dingin.
3. Tebarkan/sebarkan kultur bakteri dengan spreader secara merata dan biarkan sampai
permukaan agar mengering.
4. Setelah permukaan agar mengering, selanjutnya inkubasikan secara terbalik selama 24 jam
pada suhu kamar ataupun inkubator dan amati pertumbuhannya.
Cara kerja:
1. Teteskan 1 ml suspensi sel ke dalam cawan petri kosong yang telah steril secara aseptis.
2. Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 – 50°C) ke cawan yang telah berisi suspensi
bakteri tersebut dan tutup.
3. Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan atau putar cawan petri
secara perlahan membentuk angka delapan (8) di atas meja yang rata dalam kondisi
aseptis.
4. Setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu kamar
ataupun inkubator selama 24 jam. Amati pertumbuhannya.
Cara kerja:
1. Perhatikan teknik transfer aseptis/memindahkan biakan mikroba secara aseptis. Panaskan
jarum ose hingga memijar di atas bunsen, kemudian beri jarak dari bunsen dan diamkan
hingga dingin.
2. Gunakan ose yang telah dingin untuk mengambil kultur murni bakteri (ambil sebanyak 1
ose).
II
3. Goreskan pada permukaan medium agar dimulai dari satu ujung (perhatikan teknik/tipe
penggoresan). Ose yang disentuhkan pada permukaan medium sebaiknya tidak ditekan
terlalu dalam.
4. Setiap kali menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya, pijarkan ose terlebih dahulu dan
biarkan dingin.
5. Inkubasikan cawan petri berisi mikroba dengan posisi terbalik pada suhu ruang atau pada
suhu tertentu dalam inkubator selama 24-48 jam dan amati pertumbuhannya.
b. Goresan Kuadran
Tipe goresan kuadran hampir sama dengan goresan T namun pola goresan dibagi ke dalam 4
bagian/wilayah. Pembagian 4 wilayah diharapkan akan memisahkan koloni bakteri dengan
lebih baik sehingga diperoleh koloni tunggal bakteri. Tipe goresan kuadran dapat dilakukan
dengan menggores secara zig-zag maupun secara terputus. Cara menggores dengan
menggunakan tipe goresan kuadran, yaitu tandai bagian luar-bawah cawan petri dengan
membagi cawan menjadi 4 bagian menggunakan spidol marker, inokulasi daerah 1 dengan
streak zig-zag/terputus. Panaskan jarum ose dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak
II
pada
II
daerah 2. Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna. Lakukan hal yang sama
pada daerah 3 dan 4.
c. Goresan Radian
Goresan dimulai dari bagian pinggir lempengan. Pijarkan sengkelit dan dinginkan kembali.
Putar lempengan agar 90° dan buat goresan terputus di atas goresan sebelumnya. Pijarkan
ose.
d. Goresan Sinambung
Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,
melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru. Cara menggores dengan
menggunakan tipe goresan sinambung, yaitu ujung ose pada koloni dan gores secara kontinu
sampai setengah permukaan agar. Putar cawan 180° lanjutkan goresan sampai habis. Tipe
goresan sinambung/kontinu juga dilakukan pada media agar miring dalam tabung reaksi.
II
Sumber: Inspirasi Indonesia, 2022
II
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
Adapun alat yang akan digunakan saat praktikum berlangsung antara lain sebagai berikut:
1. Lilin
Lilin berfungsi untuk memanaskan kawat ose. Lilin juga berfungsi untuk mencegah sampel
mikroba terkontaminasi.
3.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang akan digunakan saat praktikum berlangsung antara lain sebagai
berikut:
a. Metode Cawan Sebar
1. Media NA
Media NA adalah media buatan yang terbuat dari air dan tepung agar. Media NA yang sudah
dibuat pada modul 2 berfungsi sebagai media tempat tumbuhnya bakteri. Pada praktikum ini
dibutuhkan 3 buah media NA.
III
3.3 Prosedur Praktikum
Berikut ini prosedur praktikum yang akan dilakukan:
a. Metode Cawan Sebar
Mulai
Ratakan dengan menggunakan kawat ose yang sebelumnya telah dipanaskan di api. Ratakan dengan
cara seperti menulis angka 8.
Tutup NA.
Selesai.
III
b. Metode Cawan Gores
Mulai
Tutup PDA.
Selesai.
III
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penanaman jamur pada media potato dextrose agar yaitu dengan memanaskan kawat ose
terlebih dahulu lalu dinginkan. Setelah itu ambil sampel dan goreskan ke media. Sampel yang
digunakan adalah kacang-kacangan busuk. Setelah digoreskan, maka tutup media dan simpan
ditempat gelap serta tutup menggunaka kain hitam.
IV
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang dilakukan, yaitu:
1. Penanaman mikroba atau inokulasi adalah proses pemindahan bakteri dari medium yang
lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
2. Metode-metode teknik biakan murni, yaitu: metode cawan sebar
HP
(Spread Plate Method),
2022-05-25 22:42:09
metode cawan tuang (Pour Plate Method), dan metode cawan gores (Streak Plate Method).
--------------------------------------------
perbaiki
3. Tipe-tipe goresan pada cawan gores terdiri dari 4 yaitu: goresan T, goresan kuadran,
HP
2022-05-25 22:42:30
goresan radian, dan goresan sinambung.
--------------------------------------------
perbaiki
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum yang dilakukan, yaitu:
1. Sebaiknya praktikan harus lebih mempelajari dan memahami prosedur dan prinsip
praktikum kali ini
2. Sebaiknya praktikan menyiapkan alat dan bahan secepat dan sebaik mungkin agar tidak
kesusahan pada saat akan memulai praktikum.
3. Sebaiknya praktikan menggunakanalat dan bahan yang sesuai dengan prosedur yang telah
ada.
DAFTAR PUSTAKA
Kanojia, V., dkk. 2017. “An overview of microbial cell culture”. ~ 1923 ~ Journal of
Pharmacognosy and Phytochemistry. 6(6). 1923–1928.
Khusna, Umi Nihayatul., dkk. 2017. Laporan Praktikum Mikrobiologi. Semarang: UIN
Walisongo.
Mikdarullah, dan Nugraha, A. 2017. “Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik dari Sumber Air Panas
Ciwidey, Bandung”. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur.15(1): 11-14.
Saraswati, H dan Seprianto. 2019. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Jakarta: Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
Yulinas. 2017. Mikrobiologi Peternakan. Medan: Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Yusmaniar, W., & Khairun, N. 2017. Mikrobiologi Dan Parasitologi. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Pusdik SDM Kesehatan.
i
LAMPIRAN A
DOKUMENTASI HP
2022-05-25 22:45:10
--------------------------------------------
perbaiki judulnya
Foto Alat dan Bahan Praktikum Foto Alat dan Bahan Praktikum
HP
Sumber: (Zaini, 2022) 2022-05-25
Sumber: (Siregar,22:44:23
2022)
--------------------------------------------
perbaiki penulisannya, space antara judul dengan
sumber terlalu jauh dan penulisan sumber juga
masih salah
Foto Alat dan Bahan Praktikum Foto Alat dan Bahan Praktikum
Sumber: (Siboro, 2022) Sumber: (Fitriana, 2022)
HP
2022-05-25 22:44:59
--------------------------------------------
hapus
v
Foto Media NA dan PDA Sudah Ditanami Foto Media NA dan PDA Sudah Ditanami
HP
Mikroba 2022-05-25 22:46:37
Mikroba
--------------------------------------------
perbaiki penulisannya, space antara judul dengan
Sumber: (Zaini, 2022) Sumber: (Siregar, 2022)
sumber terlalu jauh dan penulisan sumber juga
masih salah judulnya ganti menjadi
Foto NA dan PDA Setelah Ditanami Mikroba
Foto Media NA dan PDA Sudah Ditanami Foto Media NA dan PDA Sudah Ditanami
Mikroba Mikroba
vi
LAMPIRAN B
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
akar membantu tanaman untuk menyerap unsur hara terutama unsur hara fosfat. Faktor yang
menentukan mutu pupuk hayati adalah jumlah mikroorganisme. Penyimpanan pada suhu
rendah umumnya lebih cocok untuk ketahanan hidup mikroorganisme, mempertahankan
kelembaban, kematian mikroorganisme dapat dikurangi. Mikroba peka terhadap sinar
matahari langsung. Teknologi produksi yang telah berhasil diterapkan adalah rekayasa
fermentasi dan teknik mikroenkapsulasi sel mikroba.
vi
komposisinya tidak sesuai dengan yang tertera pada label kemasan. Banyak produk tersebut
diiklankan seolah-olah dapat menyelesaikan semua masalah yang dihadapi petani.
vi