Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
(TEL 1204)

MODUL 3 (PENANAMAN MIKROBA)

KELOMPOK 11

MUHAMMAD ZAKI ZAINI (210407008)


MARSHA NABILA SIREGAR (210407060)
VALENTINO SIBORO (210407079)
DEVI FITRIANA (210407116)

DOSEN:
Ir. NETTI HERLINA, M.T.
Prof. Dr.Ing. TERNALA ALEXANDER BARUS,
HP
M.Sc.
Dra. NUNUK PRIYANI, M.Sc.2022-05-25 22:23:18
--------------------------------------------
perbaiki

PROGRAM STUDI TEKNIK


LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
dan limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan Lapuran Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
dengan judul “MODUL 3 (PENANAMAN MIKROBA)” ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

Dalam penulisan laporan ini, kami mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Secara khusus ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Ibu Ir. Netti Herlina, M.T., Ibu Dra. Nunuk Priyani M.Sc., dan Bapak Prof. Dr. Ing.
Ternala Alexander Barus M.Sc., selaku Dosen mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan.
2. Kakak/abang asisten laboratorium Mikrobiologi Lingkungan dan rekan-rekan yang telah
membantu dalam pengerjaan dan penyusunan laporan ini.
3. Orang tua yang senantiasa selalu mendoakan.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Mikrobiologi Lingkungan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang preparasi media di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk laporan ini supaya makalah ini nantinya dapat menjadi laporan yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Medan, April 2022

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................I-1


HP
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................
2022-05-25 22:24:38 I-1
--------------------------------------------
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................
sesuai mekanisme pas pengarahan, I-2 daftar tabel
dulu baru daftar gambar dan selanjutnya tambahin
1.3 Tujuan Praktikum..........................................................................................................
daftar lampiran I-2
1.4 Manfaat Praktikum........................................................................................................ I-2
1.5 Ruang Lingkup Praktikum............................................................................................. I-2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... II-1


2.1 Definisi Penanaman Mikroba ...................................................................................... II-1
2.2 Metode Teknik Biakan Murni...................................................................................... II-1
2.3 Tipe Goresan............................................................................................................... II-3

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ...................................................................... III-1


3.1 Alat ............................................................................................................................ III-1
3.2 Bahan......................................................................................................................... III-1
3.3 Prosedur Praktikum .................................................................................................... III-3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................... IV-1


4.1 Hasil Percobaan ......................................................................................................... IV-1
4.2 Pembahasan ............................................................................................................... IV-1

BAB V PENUTUP........................................................................................................... IV-1


5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ IV-1
5.2 Saran..........................................................................................................................
HP
IV-1
2022-05-25 22:23:51
--------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iv
perbaiki
LAMPIRAN...............................................................................................................................v
HP
2022-05-25 22:23:59
--------------------------------------------
perbaiki

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Goresan T..............................................................................................................I-3


Gambar 2.2 Goresan Kuadran ........................................................................................... II-4
Gambar 2.3 Goresan Radian.............................................................................................. II-4
Gambar 2.4 Goresan Sinambung ....................................................................................... II-4
Gambar 3.1 Lilin.............................................................................................................. III-1
Gambar 3.2 Sampel Mengandung Bakteri (Sedimen Parit) ............................................... III-2
Gambar 3.3 Sampel Mengandung Jamur (Kacang-Kacangan Busuk) ............................... III-2
Gambar 3.4 Diagram Alir Prosedur Metode Cawan Sebar ................................................ III-3
Gambar 3.5 Diagram Alir Prosedur Metode Cawan Gores ............................................... III-4

HP
2022-05-25 22:25:19
--------------------------------------------
buat daftar tabel sebelum daftar gambar dan buat
daftar lampiran setelah daftar gambar

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penanaman mikroba merupakan proses penting dalam mempelajari identifikasi mikroba
karena pengujian tersebut mustahil untuk dilakukan di alam terbuka. Pemindahan
mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di
laboratorium disebut isolasi. Prinsip kerja isolasi sendiri adalah dengan memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, menumbuhkannya di media buatan
sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni (Mikdarullah dan Nugraha, 2017).

Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroorganisme, sedangkan
biakan campuran adalah biakan yang terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme. Teknik
biakan murni pertama kali dilakukan oleh Robert Koch (1843-1910), seorang ahli kebangsaan
Jerman. Bakteri yang dimurnikan adalah bakteri Bacillus anthracis penyebab penyakit antrax
pada sapi dan domba di Eropa pada saat itu. Biakan murni dari suatu biakan campuran dapat
diperoleh dengan beberapa cara atau metode. Biakan murni diperlukan dalam berbagai
metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk
mengamati ciri- ciri kultural morfologi, fisiologi, dan serologi dibutuhkan mikroorganisme
yang berasal dari satu spesies (Yulinas, 2017).

Pentingnya mengisolasi mikroba dari lingkungan disebabkan oleh banyaknya mikroba yang
sulit diamati atau dibedakan secara langsung menggunakan panca indera. Dengan isolasi,
pengamatan terhadap pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan mudah. Beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan isolasi mikroba, antara lain sifat setiap jenis
mikroba yang akan diisolasi, tempat hidup atau asal mikroba, media pertumbuhan yang tepat,
cara menginokulasi mikroba, cara menetaskan mikroba, cara menguji bahwa mikroba yang
terisolasi telah dalam bentuk kultur murni dan sesuai dengan yang dimaksud, dan cara
mempertahankan mikroba yang telah diisolasi tetap murni kultur (Mikdarullah dan Nugraha,
2017).

Untuk mendapatkan atau menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka dilakukan


isolasi. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Dengan
menggunakan isolasi ini dapat diidentifikasikan jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan
maupun morfologinya. Dalam praktikum ini, penanaman mikroba dilakukan dengan dua
metode, yaitu metode cawan sebar dan metode cawan gores. Pemindahan mikroorganisme ini
dilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama
pemindahan berulang kali.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam praktikum mikrobiologi lingkungan pada modul penanaman mikroba,
antara lain sebagai berikut:
1. Apa definisi dari penanaman mikroba?
2. Apa saja metode teknik biakan murni?
3. Apa saja tipe-tipe goresan pada metode cawan gores?

1.3 Tujuan Praktikum


Tujuan dalam praktikum mikrobiologi lingkungan pada modul penanaman mikroba, antara lain
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari penanaman mikroba?
2. Untuk mengetahui metode teknik biakan murni?
3. Untuk mengetahui tipe-tipe goresan pada metode cawan gores?

1.4 Manfaat Praktikum


Manfaat dalam praktikum mikrobiologi lingkungan pada modul penanaman mikroba, antara
lain sebagai berikut:
1. Untuk memahami definisi dan teknik penanaman mikroba.
2. Untuk penerapan dari Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan.
3. Sebagai syarat agar mendapatkan nilai untuk Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan.

1.5 Ruang Lingkup Praktikum


Ruang lingkup dalam praktikum mikrobiologi lingkungan pada modul penanaman mikroba,
antara lain sebagai berikut:
1. Praktikum menggunakan metode sebar (spread plate method) untuk penanaman bakteri dan
metode gores (streak plate method) untuk penanaman jamur tanpa pengenceran terhadap
sampel.
2. Praktikum dilakukan di rumah masing-masing praktikan. Hal ini disebabkan pandemi
Covid- 19.

I-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penanaman Mikroba


Penanaman mikroba atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan
mikroba dari medium yang lama ke medium yang baru dengan dua tingkat ketelitian yang
sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman mikroba (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan
agar semua alat yang ada hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi. Penanaman mikroba dilakukan dengan metode sebar
(spread plate method), pour plate, gores, dan teknik pengenceran (Saraswati dkk, 2019).

Kultur mikrobiologis atau kultur mikroba adalah metode perbanyakan mikroorganisme


dengan membiarkan mikroorganisme tersebut bereproduksi dalam media kultur yang telah
ditentukan di bawah kendali kondisi laboratorium. Kultur mikroba adalah metode diagnostik
dasar dan dasar yang digunakan secara luas sebagai alat penelitian dalam biologi molekuler.
Kultur mikroba digunakan untuk menentukan jenis organisme, kelimpahannya dalam sampel
yang diuji, atau keduanya (Kanojia et al., 2017).

2.2 Metode Teknik Biakan Murni


Biakan murni merupakan mikroorganisme yang diambil dari lingkungannya dan tidak
bercampur dengan mikroorganisme lain. Menurut Yusmaniar, dkk. (2017), beberapa metode
teknik biakan murni adalah sebagai berikut:
a. Cawan Sebar (Spread Plate Method)
Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur
mikroba dengan cara dipulas atau disebar pada permukaan media agar padat. Metode ini
dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba.

Cara kerja:
1. Pindahkan 0,1 ml suspensi berisi bakteri secara aseptis ke permukaan media yang telah
memadat dalam cawan petri menggunakan pipet.
2. Sterilisasi spreader/batang bengkok/batang Drigalsky dengan cara dicelupkan dalam
alkohol 70% kemudian dibakar dengan dilewatkan diatas api, biarkan spreader dingin.
3. Tebarkan/sebarkan kultur bakteri dengan spreader secara merata dan biarkan sampai
permukaan agar mengering.
4. Setelah permukaan agar mengering, selanjutnya inkubasikan secara terbalik selama 24 jam
pada suhu kamar ataupun inkubator dan amati pertumbuhannya.

b. Cawan Tuang (Pour Plate Method)


Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45°C) untuk dituang bersama suspensi
bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Tujuan
dari teknik ini adalah untuk menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan medium
agar saja melainkan sel terendam dalam medium (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang
tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar dengan
kandungan oksigen sedikit.

Cara kerja:
1. Teteskan 1 ml suspensi sel ke dalam cawan petri kosong yang telah steril secara aseptis.
2. Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 – 50°C) ke cawan yang telah berisi suspensi
bakteri tersebut dan tutup.
3. Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan atau putar cawan petri
secara perlahan membentuk angka delapan (8) di atas meja yang rata dalam kondisi
aseptis.
4. Setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu kamar
ataupun inkubator selama 24 jam. Amati pertumbuhannya.

c. Cawan Gores (Streak Plate Method)


Teknik ini dilakukan dengan cara menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba
pada permukaan media agar padat. Teknik penanaman mikroba dengan goresan bertujuan
untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam
medium baru. Cara gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada
medium agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni.

Cara kerja:
1. Perhatikan teknik transfer aseptis/memindahkan biakan mikroba secara aseptis. Panaskan
jarum ose hingga memijar di atas bunsen, kemudian beri jarak dari bunsen dan diamkan
hingga dingin.
2. Gunakan ose yang telah dingin untuk mengambil kultur murni bakteri (ambil sebanyak 1
ose).

II
3. Goreskan pada permukaan medium agar dimulai dari satu ujung (perhatikan teknik/tipe
penggoresan). Ose yang disentuhkan pada permukaan medium sebaiknya tidak ditekan
terlalu dalam.
4. Setiap kali menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya, pijarkan ose terlebih dahulu dan
biarkan dingin.
5. Inkubasikan cawan petri berisi mikroba dengan posisi terbalik pada suhu ruang atau pada
suhu tertentu dalam inkubator selama 24-48 jam dan amati pertumbuhannya.

2.3 Tipe Goresan


Menurut Khusna, dkk. (2017), metode cawan gores dibagi menjadi beberapa tipe,
diantaranya yakni:
a. Goresan T
Tipe goresan T digunakan untuk mendapatkan koloni tunggal dengan membagi wilayah
goresan menjadi 3. Cara menggores dengan menggunakan tipe goresan T, yaitu tandai bagian
luar-bawah cawan petri dengan membagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol
marker, inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag. Panaskan jarum ose dan tunggu dingin,
kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2. Cawan diputar untuk memperoleh goresan
yang sempurna. Lakukan hal yang sama pada daerah 3.

Gambar 2.1 Goresan T


Sumber: Inspirasi Indonesia, 2022

b. Goresan Kuadran
Tipe goresan kuadran hampir sama dengan goresan T namun pola goresan dibagi ke dalam 4
bagian/wilayah. Pembagian 4 wilayah diharapkan akan memisahkan koloni bakteri dengan
lebih baik sehingga diperoleh koloni tunggal bakteri. Tipe goresan kuadran dapat dilakukan
dengan menggores secara zig-zag maupun secara terputus. Cara menggores dengan
menggunakan tipe goresan kuadran, yaitu tandai bagian luar-bawah cawan petri dengan
membagi cawan menjadi 4 bagian menggunakan spidol marker, inokulasi daerah 1 dengan
streak zig-zag/terputus. Panaskan jarum ose dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak

II
pada

II
daerah 2. Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna. Lakukan hal yang sama
pada daerah 3 dan 4.

Gambar 2.2 Goresan Kuadran


Sumber: Inspirasi Indonesia, 2022

c. Goresan Radian
Goresan dimulai dari bagian pinggir lempengan. Pijarkan sengkelit dan dinginkan kembali.
Putar lempengan agar 90° dan buat goresan terputus di atas goresan sebelumnya. Pijarkan
ose.

Gambar 2.3 Goresan Radian


Sumber: Inspirasi Indonesia, 2022

d. Goresan Sinambung
Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,
melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru. Cara menggores dengan
menggunakan tipe goresan sinambung, yaitu ujung ose pada koloni dan gores secara kontinu
sampai setengah permukaan agar. Putar cawan 180° lanjutkan goresan sampai habis. Tipe
goresan sinambung/kontinu juga dilakukan pada media agar miring dalam tabung reaksi.

Gambar 2.4 Goresan Sinambung

II
Sumber: Inspirasi Indonesia, 2022

II
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat
Adapun alat yang akan digunakan saat praktikum berlangsung antara lain sebagai berikut:
1. Lilin
Lilin berfungsi untuk memanaskan kawat ose. Lilin juga berfungsi untuk mencegah sampel
mikroba terkontaminasi.

Gambar 3.1 Lilin


Sumber: Safety, 2022

2. Semua peralatan yang telah disterilisasi di modul 1.


Alat-alat yang telah disterilisasi pada modul pertama adalah gelas ukur, spatula, batang
pengaduk, dan gelas keramik.

3.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang akan digunakan saat praktikum berlangsung antara lain sebagai
berikut:
a. Metode Cawan Sebar
1. Media NA
Media NA adalah media buatan yang terbuat dari air dan tepung agar. Media NA yang sudah
dibuat pada modul 2 berfungsi sebagai media tempat tumbuhnya bakteri. Pada praktikum ini
dibutuhkan 3 buah media NA.

2. Sampel Mengandung Bakteri


Sampel bakteri berfungsi sebagai bahan yang akan di sebar di atas media untuk diteliti
pertumbuhannya. Pada praktikum ini sampel yang digunakan adalah sedimen parit.
Gambar 3.2 Sampel Mengandung Bakteri (Sedimen Parit)
Sumber: media abpedsi, 2022

b. Metode Cawan Gores


1. Media PDA
Media PDA adalah media buatan yang terbuat dari air, tepung agar, ekstrak kentang, dan gula.
Media PDA yang sudah dibuat pada modul 2 berfungsi sebagai media tempat tumbuhnya
jamur. Pada praktikum ini dibutuhkan 3 buah media PDA.

2. Sampel Mengandung Jamur


Sampel jamur berfungsi sebagai bahan yang akan di sebar di atas media untuk diteliti
pertumbuhannya. Pada praktikum ini sampel yang digunakan adalah kacang-kacangan busuk.

Gambar 3.3 Sampel Mengandung Jamur (Kacang-Kacangan Busuk)


Sumber: food detik, 2022

III
3.3 Prosedur Praktikum
Berikut ini prosedur praktikum yang akan dilakukan:
a. Metode Cawan Sebar

Mulai

Tuangkan sampel ke masing-masing


NA sebanyak 1 sendok.

Ratakan dengan menggunakan kawat ose yang sebelumnya telah dipanaskan di api. Ratakan dengan
cara seperti menulis angka 8.

Tutup NA.

Simpan di tempat yang gelap dan


tutup menggunakan kain hitam.

Selesai.

Gambar 3.4 Diagram Alir Prosedur Metode Cawan Sebar


Sumber: Modul Praktikum Mikrobiologi, 2022

III
b. Metode Cawan Gores

Mulai

Panaskan kawat ose di api lalu ambil jamur.

Goreskan pada PDA dengan goresan sinambung


dengan cara zig-zag.

Tutup PDA.

Simpan di tempat yang gelap dan


tutup menggunakan kain hitam.

Selesai.

Gambar 3.5 Diagram Alir Prosedur Metode Cawan Gores


Sumber: Modul Praktikum Mikrobiologi, 2022

III
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


Setelah dilakukan percobaan, diperoleh hasil sebagai berikut:
HP
Tabel 4.1 Penanaman Mikroba pada Media
2022-05-25 22:30:54
HP
--------------------------------------------
2022-05-25 23:00:12
add space 10 pt
--------------------------------------------
Metode Gambar Deskripsi
Penanaman Mikroba pada Media Agar
HP
2022-05-25 22:27:08
--------------------------------------------
ukuran font
Pada media nutrient agar,10 digunakan
dan letak tulisan
metode pas di tengah
kotak;
cawan sebar HPyangperkecil tinggi kolomnya
membentuk seperti angka
Cawan Sebar delapan. Pada2022-05-25 22:33:06yang kami pakai
media ini sampel
--------------------------------------------
adalah kacang-kacangan busuk.
ini kebalek ya sampelnya, cawan sebar kan utk
menanamkan bakteri, berarti sampel yang kalian
pake adalah sedimen parit jgn lupa perbaiki cara
penyampaiannya, jangan pake kata ganti orang

Pada media potato dextrose agar, digunakan


Cawan Gores-Sinambung metode cawan gores yang membentuk zig-zag
atau sinambung. Pada media ini sampel yang
kami pakai adalah sedimen paret.

Sumber: Hasil Pengamatan, 2022


HP
Hasil dari proses pengamatan mikroba ini, maka yang didapatkan2022-05-25
yaitu bakteri
22:33:24dan jamur telah
--------------------------------------------
digoreskan pada masing-masing media yaitu nutrient agar danperbaiki
potato dextrose agar. Untuk
bakteri media yang kita gunakan adalah nutrient agar sedangkanHP
untuk jamur media yang kita
2022-05-25 22:37:53
--------------------------------------------
Untuk penanaman
gunakan adalah potato dextrose agar. Pada penanaman bakteri metode bakteri, media
yang digunakan adalah yang digunakan
adalah nutrient agar, sedangkan untuk penanaman
metode cawan sebar dan pada penanaman jamur metode yang jamur,digunakan
media yangadalah
digunakanmetode
adalah potato
dextrose agar lain kali perhatikan tata cara
cawan gores. penulisannya agar kalimat yg disampaikan tidak
rancu dan mudah dipahami.
4.2 Pembahasan
Penanaman bakteri atau inokulasi adalah proses pemindahan pemindahan bakteri dari medium
yang lama ke medium yang baru. Proses inokulasi bakteri dilakukan dengan tingkat ketelitian
yang sangat tinggi. untuk melakukan inokulasi bakteri ini, kita HP
harus memastikan semua alat
2022-05-25 22:37:56
yang akan dipakai berada dalam kondisi steril, terutama yang berhubungan dengan medium
--------------------------------------------
yang lama maupun yang baru agar tidak terkontaminasi. U kapital
Metode goresan terdiri atas tiga tipe yaitu: metode cawan sebar HP
(Spread Plate Method), metode
cawan tuang (Pour Plate Method) dan metode cawan gores 2022-05-25 22:41:22
(Streak Plate Method). Pada
--------------------------------------------
penjelasan
praktikum ini, kita menggunakan metode cawan sebar untuk media metode
nutrient agar inidan
langsung
metode digabung di
penjelaan proses penanaman bakteri ataupun jamur
cawan gores untuk media potato dextrose agar. misalnya ketika menjabarkan penanaman bakteri,
sertakan metode yang dipakai secara rinci dan jelas,
begitupun untuk penanaman jamur, sertaka
Penanaman bakteri pada media nutrient agar yaitu dengan menuangkan 1 sendok sampel ke
metode yang dipakai beserta tipe goresannya
HP
media tersebut. Disini sampel yang kami pakai adalah sedimen2022-05-25
parit.lalu22:39:24
setelah dituangkan
--------------------------------------------
panaskan kawat ose dengan lilin dan tunggu selama 1 menit. Ratakan
perbaiki susunansampel
kalimatnya, dengan
jangan pake kata ganti
orang
menggunakan kawat ose yang membentuk seperti angka delapan dan ratakan
perhatikan di dekat huruf
juga penggunaan lilin.kapital di awal
kalimat baru (setelah titik)
Setelah itu, tutup media dan simpan di tempat gelap serta tutupi dengan kain hitam.

Penanaman jamur pada media potato dextrose agar yaitu dengan memanaskan kawat ose
terlebih dahulu lalu dinginkan. Setelah itu ambil sampel dan goreskan ke media. Sampel yang
digunakan adalah kacang-kacangan busuk. Setelah digoreskan, maka tutup media dan simpan
ditempat gelap serta tutup menggunaka kain hitam.

IV
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang dilakukan, yaitu:
1. Penanaman mikroba atau inokulasi adalah proses pemindahan bakteri dari medium yang
lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
2. Metode-metode teknik biakan murni, yaitu: metode cawan sebar
HP
(Spread Plate Method),
2022-05-25 22:42:09
metode cawan tuang (Pour Plate Method), dan metode cawan gores (Streak Plate Method).
--------------------------------------------
perbaiki
3. Tipe-tipe goresan pada cawan gores terdiri dari 4 yaitu: goresan T, goresan kuadran,
HP
2022-05-25 22:42:30
goresan radian, dan goresan sinambung.
--------------------------------------------
perbaiki
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum yang dilakukan, yaitu:
1. Sebaiknya praktikan harus lebih mempelajari dan memahami prosedur dan prinsip
praktikum kali ini
2. Sebaiknya praktikan menyiapkan alat dan bahan secepat dan sebaik mungkin agar tidak
kesusahan pada saat akan memulai praktikum.
3. Sebaiknya praktikan menggunakanalat dan bahan yang sesuai dengan prosedur yang telah
ada.
DAFTAR PUSTAKA

Kanojia, V., dkk. 2017. “An overview of microbial cell culture”. ~ 1923 ~ Journal of
Pharmacognosy and Phytochemistry. 6(6). 1923–1928.
Khusna, Umi Nihayatul., dkk. 2017. Laporan Praktikum Mikrobiologi. Semarang: UIN
Walisongo.

Mikdarullah, dan Nugraha, A. 2017. “Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik dari Sumber Air Panas
Ciwidey, Bandung”. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur.15(1): 11-14.
Saraswati, H dan Seprianto. 2019. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Jakarta: Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
Yulinas. 2017. Mikrobiologi Peternakan. Medan: Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Yusmaniar, W., & Khairun, N. 2017. Mikrobiologi Dan Parasitologi. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Pusdik SDM Kesehatan.

i
LAMPIRAN A
DOKUMENTASI HP
2022-05-25 22:45:10
--------------------------------------------
perbaiki judulnya

Foto Alat dan Bahan Praktikum Foto Alat dan Bahan Praktikum
HP
Sumber: (Zaini, 2022) 2022-05-25
Sumber: (Siregar,22:44:23
2022)
--------------------------------------------
perbaiki penulisannya, space antara judul dengan
sumber terlalu jauh dan penulisan sumber juga
masih salah

Foto Alat dan Bahan Praktikum Foto Alat dan Bahan Praktikum
Sumber: (Siboro, 2022) Sumber: (Fitriana, 2022)

HP
2022-05-25 22:44:59
--------------------------------------------
hapus
v
Foto Media NA dan PDA Sudah Ditanami Foto Media NA dan PDA Sudah Ditanami
HP
Mikroba 2022-05-25 22:46:37
Mikroba
--------------------------------------------
perbaiki penulisannya, space antara judul dengan
Sumber: (Zaini, 2022) Sumber: (Siregar, 2022)
sumber terlalu jauh dan penulisan sumber juga
masih salah judulnya ganti menjadi
Foto NA dan PDA Setelah Ditanami Mikroba

Foto Media NA dan PDA Sudah Ditanami Foto Media NA dan PDA Sudah Ditanami
Mikroba Mikroba

Sumber: (Siboro, 2022) Sumber: (Fitriana, 2022)

vi
LAMPIRAN B
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

“ TEKNOLOGI PRODUKSI DAN APLIKASI MIKROBA


HP
PELARUT
2022-05-25 22:47:37
HARA SEBAGAI PUPUK HAYATI”
--------------------------------------------
hps spasi setelah tanda petik dua
Penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme dan mempercepat
proses mikrobologis, meningkatkan ketersediaan hara, mengaktifkan serapan hara, menekan
soil-borne disease, mempercepat proses pengomposan, memperbaiki
HP
struktur tanah, dan
2022-05-25 22:46:57
menghasilkan substansi aktif yang dapat meningkatkan pertumbuhandan perkembangan
HP --------------------------------------------
2022-05-25 22:47:08
tanaman. Jenis Mikroba sebagai bahan dasar pupuk hayati antara
italiclain bakteri dan cendawan
--------------------------------------------
HP
2022-05-25 22:47:14
atau fungi. Bakteri pelarut fospat merupakan bakteri dekomposer
spasi yang mengkonsumsi
--------------------------------------------
senyawa karbon sederhana, seperti eksudat akar dan sisa tanaman.
m kecilMikoriza sebagai jamur

akar membantu tanaman untuk menyerap unsur hara terutama unsur hara fosfat. Faktor yang
menentukan mutu pupuk hayati adalah jumlah mikroorganisme. Penyimpanan pada suhu
rendah umumnya lebih cocok untuk ketahanan hidup mikroorganisme, mempertahankan
kelembaban, kematian mikroorganisme dapat dikurangi. Mikroba peka terhadap sinar
matahari langsung. Teknologi produksi yang telah berhasil diterapkan adalah rekayasa
fermentasi dan teknik mikroenkapsulasi sel mikroba.

Di Indonesia, mikroorganisme telah lama dimanfaatkan, terutama pada proses fermentasi


makanan secara tradisional, dan juga pada minuman. Adanya keputusan pemerintah untuk
memberi prioritas yang tinggi pada pengembangan bioteknologi, menyebabkan perhatian
pada penggunaan mikroorganisme makin meningkat, selain digunakan dalam proses
fermentasi secara tradisional. Bentuk-bentuk inokulan pupuk mikroba yang biasa digunakan
adalah biakan agar, biakan cair, biakan kering, biakan kering beku, dan tepung. Inokulan yang
digunakan secara luas di lapangan adalah yang berbentuk biakan cair dan tepung. Untuk
memudahkan aplikasi dilapangan diperlukan bahan pembawa
HP
(carrier). Sebagai bahan
2022-05-25 22:47:57
pembawa inokulan tepung, dapat digunakan bahan organik seperti gambut, arang, sekam, dan
--------------------------------------------
kompos. Untuk bahan pembawa anorganik digunakan bentonit, italic
vermikulit, atau zeolit. Petani
menggunakan pupuk mikroba dengan harapan dapat meningkatkan hasil dan mutu tanaman
pada tingkat biaya yang rendah melalui penghematan tenaga kerja dan pupuk kimia. Namun,
sering dijumpai bahwa pupuk mikroba yang dijual tidak menunjukan sifat mikrobiologis,
artinya mikroorganisme yang terdapat dalam prduk tersebut tidak dapat diidentifikasi dan

vi
komposisinya tidak sesuai dengan yang tertera pada label kemasan. Banyak produk tersebut
diiklankan seolah-olah dapat menyelesaikan semua masalah yang dihadapi petani.

vi

Anda mungkin juga menyukai