TINJAUAN PUSTAKA
yang berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah
tropika. Bunga telang memiliki nama yang beraneka ragam pada setiap daerah di
Indonesia, seperti di daerah Sumatera disebut bunga biru, bunga kelentit, bunga
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Mangnoliopsida
Ordo : Fabales
4
5
Familia : Fabacea
Genus : Clitoria L
berwarna biru, putih dan coklat. Bunga telang merupakan bunga berkelamin dua
(hermaphroditus) karena memiliki benang sari (alat kelamin jantan) dan putik
(alat kelamin betina) sehingga sering disebut dengan bunga sempurna atau bunga
lengkap. Daun bunga telang termasuk daun tidak lengkap karena tidak memiliki
upih daun, hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helai daun (lamina). Akar
pada tumbuhan bunga telang termasuk akar tunggang dan warnanya putih kotor.
Bagian-bagian dari akar bunga telang yaitu leher akar (Colum radix), batang akar
atau akar utama (Corpus radix), ujung akar (Apeks radix), serabut akar (Fibrila
radicalis). Biji bunga telang berbentuk seperti ginjal, pada saat masih muda
Bunga telang dapat beradaptasi dengan baik pada kisaran tanah berpasir,
tahan terhadap kekeringan dengan curah hujan 500-900 mm, salinitas dan mampu
berkompetisi dengan baik terhadap gulma. Bunga telang (Clitoria ternatea L.)
mampu menutup tanah dengan baik pada umur 4–6 minggu setelah tanam.
Tumbuh baik bersama rumput-rumputan yang tinggi seperti rumput guinea dan
rumput gajah. Pertumbuhan bunga telang terbaik di bawah sinar matahari penuh.
Bunga telang mampu beradaptasi terhadap lahan yang luas. Kebutuhan curah
hujan tahunan untuk dapat bertahan serendah-rendahnya 400 mm. Habitat bunga
telang adalah tumbuhan tropika dataran rendah lembab dan agak lembab. Potensi
6
farmakologi bunga telang antara lain adalah sebagai antioksidan, antibakteri, anti
bunga telang yaitu senyawa kimia seperti fenol, flavonoid, antosianin, flavonol
penghambatan yang signifikan dibanding standar asam galat dan kuersetin. Hal ini
melawan radikal bebas seperti DPPH, radikal hidroksil, dan hidrogen peroksida.
antioksidan dari bahan hayati (Lakshmi dkk., 2014). Nair dkk Penelitian
mengenai kuersetin dalam bunga telang (Clitoria ternatea L) dengan metode LC-
pro-inflamasi dari makrofag, endotel, epitel atau sel hati dengan menghambat
faktor sinyal yang terlibat dalam jalur TLR 4 (Nair dkk, 2015).
B. Kuersetin
Lipoproteins (LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan mengkhelat ion
hal ini membuat senyawa kuersetin radikal memiliki energi yang sangat rendah
OH
HO O
OH
OH O
kestabilan dan bertindak sebagai antioksidan ketika bereaksi dengan radikal bebas
antara lain:
dalam bentuk O-glikosida, proses glikosilasi dapat terjadi pada gugus hidroksil
ditemukan adalah kuersetin yang memiliki gugus glikosida pada posisi 3 seperti
OH
HO O
OH
O
O OH
HO
OH O OH
Gambar 3. Quercetin-3-O-ß-glucoside
C. Validasi Metode
(impurities) atau senyawa hasil degradasi pada produk akhir farmasi. Metode
Parameter yang harus dipenuhi dalam validasi metode analisis ada beberapa
hal antara lain akurasi, presisi, spesifitas, batas deteksi, batas kuantifikasi,
parameter yang akan diuji tergantung dari jenis dan metode pengujian yang akan
divalidasi.
Tabel 1. Data yang diperlukan untuk uji validasi (USP XXXVII, 2014).
1. Akurasi
pengujian senyawa obat untuk uji akurasi yang diperbolehkan yaitu dengan
10
Rohman, 2015). Tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan akurasi
2. Presisi
diukur sebagai koefisien variasi atau deviasi standar relatif dari hasil analisis
2014).
laboratorium yang sama oleh satu analis serta menggunakan peralatan dan
dilakukan pada hari yang sama. Presisi antara merupakan ketepatan pada
kondisi percobaan pada laboratorium yang sama oleh analis, peralatan, dan
dilakukan pada tempat percobaan yang lain dengan tujuan untuk memverifikasi
bahwa suatu metode akan menghasilkan hasil yang sama pada fasilitas tempat
yang berbeda (Yuwono dan Indrayanto, 2005; Gandjar dan Rohman, 2015).
3. Spesifitas
pemisahan yang baik antara analit dengan kompnen yang lain. Bukti dari
persyaratan ini didapatkan resolusi analit dari komponen lain lebih besar dari
kromatogram dapat dibandingkan. Hal ini dapat dilakukan pada sistem HPLC
dengan membandikan nilai waktu retensi (tR) dengan puncak standar analit
masih dapat dideteksi meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi (Gandjar dan
Rohman, 2015). Limit deteksi dihitung dari rerata kemiringan garis dan
menentukan kadar sampel yang menghasilkan rasio signal-to-noise 2:1 atau 3:1
untuk LOD. Cara yang lain untuk menentukan nilai LOD yaitu dengan
dimana SD adalah standar deviasi dan S adalah slope dari kurva kalibrasi
sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi pada kondisi analisis
kuantitatif untuk konsentrasi analit yang rendah dalam matriks yang kompleks
dan digunakan untuk menentukan adanya pengotor atau degradasi produk. limit
kuantitasi dihitung dari rerata kemiringan garis dan simpangan baku intersep
LOQ. Cara yang lain adalah menentukan LOQ dengan standar deviasi dari
respon dengan rumus LOQ = 10(SD/S) dimana SD adalah standar deviasi dan
S adalah slope dari kurva kalibrasi (Ahuja dan Dong, 2005; Gandjar dan
Rohman, 2015)
6. Linieritas
13
pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat
hubungan antara respon dengan konsentrasi analit pada beberapa seri larutan
baku. Kurva kalibrasi ini kemudian akan ditemukan regresi linearnya yang
adalah intersep y yang sebenarnya dan b adalah slope yang sebenarnya. Tujuan
dari dibuatnya regresi ini adalah untuk menentukan estimasi terbaik untuk
slope dan intersep y sehingga akan mengurangi residual error, yaitu perbedaan
nilai hasil percobaan dengan nilai yang diprediksi melalui persamaan regresi
analisis regresi linear. Hubungan linear yang ideal dicapai jika nilai b adalah 0
dan r adalah +1 atau -1 terganting arah garis (Harmita, 2004; Gandjar dan
Rohman, 2015).
dibedakan menjadi kromatografi cair dan gas. Kromatografi cair kinerja tinggi
14
metode analisis kromatografi cair yang sensitif dan akurat yang berasal dari
kromatografi cair kinerja tinggi dikemas dengan beads yang sangat kecil (~10μm)
dan beroperasi pada tekanan tinggi. Prinsip kerja KCKT yaitu pemisahan analit-
analit berdasarkan kepolarannya. KCKT terdapat kolom sebagai fase diam dan
lainnya adalah pada KCKT digunakan tekanan tinggi untuk mendorong fase
untuk sampai ke detektor (waktu retensinya) akan berbeda, hal ini akan teramati
menghasilkan data yang akurat bila hanya melibatkan suatu konsentrasi standar.
Oleh karena itu, dilakukan dengan menggunakan teknik kurva kalibrasi (Wiji dkk,
2010).
mempunyai resolusi yang tinggi, kolom yang terbuat dari bahan gelas atau
stainless steel dan berdiameter kecil yang bisa memberikan hasil pemisahan yang
sempurna, proses analisis berlangsung cepat, tekanan yang diberikan oleh fase
gerak relatif tinggi, laju alir dapat diatur sesuai kebutuhan, waktu analisis yang
cepat, biaya yang rendah, dan kemungkinan untuk menganalisis sampel yang
Gambar 4. Diagram sistem KCKT. (a) wadah fase gerak; (b) pompa; (c)
autosampler atau injektor; (d) kolom; (e) detektor; (f) sistem
pendataan (Anggraena, 2018).
komponen yaitu wadah fase gerak, pompa, alat untuk memasukkan sampel
(tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase gerak, dan
Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang
dapat bercampur dan secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan
sampel. Fase normal (fase diam lebih polar dibandingkan fase gerak),
ada dua cara yakni cara isokratik dan cara gradient. Cara isokratik,
16
komponen fase gerak tetap selama elusi sementara untuk cara gradien
komponen fase gerak berubah – ubah selama elusi. Deret elutropik yang
berguna dalam memilih fase gerak yang akan digunakan pada penetapan
2015).
Fase gerak yang digunakan dalam KCKT biasanya adalah fase gerak
viskositas, stabilitas dan pH. Solven yang digunakan sebagai fase gerak
17
Sampel harus dapat terlarut dalam fase gerak karena apabila tidak, maka
cutoff masing – masing solven. Solven yang memiliki nilai UV cutoff lebih
Tabel 2. UV cutoff solvent yang digunakan sebagai fase gerak (Kazakevich dan
Lobrutto, 2007).
Pelarut UV cutoff
Asetonitril 190
Isopropil alcohol 205
Methanol 205
Ethanol 205
Uninhibit THF 215
Etil asetat 256
DMSO 268
polimerstiren dan divinil benzene. Permukaan silika memiliki sifat polar dan
sedikit asam karena adanya residu gugus silanol (Si-OH). Oktadesil silika
(ODS atau C18) merupakan fase diam hasil modifikasi yang paling banyak
kepolaran yang rendah, sedang sampai tinggi (Gandjar dan Rohman, 2015).
18
c. Injektor
fase gerak yang mengalir dibawah tekanan menuju kolom menggunakan alat
penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup teflon yang
dengan keluk sampel ini dapat mencapai nilai RSD 0,1%. Penyuntik ini
d. Pompa
pelarut, yakni: pompa harus inert terhadap fase gerak. Pompa yang
seperti gambar diatas. Gambar tersebut dapat dilihat terdapat cam bermotor
dimana terdapat satu motor yang menjalankan dua piston pada pompa yang
berbeda. Hasil yang diperoleh pada pompa model ini lebih stabil (Ahuja dan
e. Kolom
didalamnya. Fase diam pada KCKT berupa lapisan film cair yang terikat
20
pada basis partikel silika. Tujuan terikatnya lapisan film untuk mencegah
film cair terikat pada partikel silika melalui ikatan kovalen (Harvey, 2000;
Anggraena, 2018).
f. Detektor
penyerapan radiasi ultraviolet (UV) dan sinar tampak (Visibel) pada kisaran
pengaruh indeks bias yang dapat merubah absorbansi yang terukur (Kar,
E. Landasan Teori
Bunga telang merupakan bagian dari tanaman telang (Clitoria ternatea L.)
suku Fabaceae. Menurut penelitian yang telah dilakukan, bunga telang (Clitoria
makrofag, endotel, epitel atau sel hati dengan menghambat faktor sinyal yang
terlibat dalam jalur TLR4 (Nair dkk, 2015). Kuersetin menunjukkan efek proteksi
Penelitian Sukmawati dkk (2019) mengenai analisis kadar kuersetin pada ekstrak
etanol daun miana (Plectranthus scutellaroides (L.) R.Br.) secara HPLC (High
(C18). Kuersetin merupakan senyawa yang memiliki sifat polar sehingga senyawa
kuersetin dapat dianalisis dengan metode KCKT karena metode ini memiliki
kelebihan sensitif dan selektif (Sukmawati dkk, 2019). Prinsip kerja KCKT yaitu
Preparasi Sampel