Tugas Umum
Baca contoh Dokumen Produksi Induk Ekstrak dan Produk Jadi pada Petunjuk Operasional
Pedoman (POP) CPOTB 2011 yg terbit tahun 2015 hal 165-224.
A. Dokumen apa saja yang ada pada contoh tersebut dan deskripsikan isi dari
dokumen itu!
1. Dokumen Produksi Induk
Pada dokumen ini terdapat contoh Dokumen Produksi Induk Ekstrak
Parekumci, dimana pada bagian atas dokumen terdapat: nama perusahaan yang
memproduksi, tanggal penyusunan dokumen, tanggal pemeriksaan dokumen, tanggal
persetujuan dokumen (ketiganya disertai dengan ttd), serta nomor produksi.
a) Distribusi Dokumen
Pada bagian ini, dokumen ini didistribusikan ke masing-masing bagian seksi
untuk dijadikan dokumentasi dan arsip, yaitu: Seksi Farmakognosi dan Ekstraksi,
Seksi Produksi, Seksi Pemastian Mutu, dan Seksi Transfer Teknologi
b) Keterangan Umum
Pada bagian ini dipaparkan secara umum tentang produk yang telah diproduksi,
meliputi:
Kode Produk
Nama Produk
Deskripsi Produk
Deskripsi Proses
Berat Bersih Tiap Bungkus
Bahan Pengemas Primer
Bahan Pengemas Sekunder
Informasi pada Label
Masa Simpan / Edar
Periode Pengujian Ulang
Kondisi Penyimpanan
Lot
c) Bahan Penyusun / Komposisi Bioactive Fraction XXXXX (Tiap Lot)
Pada bagian ini dipaparkan secara jelas dan terperinci tentang bahan / kode bahan
dalam satuan dosis yang digunakan untuk produksi.
d) Spesifikasi Bahan Baku
Pada bagian ini dipaparkan secara jelas dan terperinci tentang spesifikasi bahan
baku (disertai dengan nomor spesifikasi, referensi yang digunakan dan keterangan
umum masing-masing bahan baku) yang digunakan untuk produksi.
e) Spesifikasi Bahan Kemas
Pada bagian ini dipaparkan secara jelas dan terperinci tentang spesifikasi bahan
kemas (disertai dengan nomor spesifikasi, referensi yang digunakan dan
keterangan umum masing-masing bahan kemas) yang digunakan untuk produksi.
f) Spesifikasi Bioactive Fration XXXXX
Pada bagian ini dipaparkan secara jelas dan terperinci tentang spesifikasi produk
Bioactive Fration XXXXX (disertai dengan nomor spesifikasi, referensi yang
digunakan dan keterangan umum masing-masing produk Bioactive Fration
XXXXX) yang digunakan untuk produksi.
g) Proses Pembuatan Bioactive Fration XXXXX
Pada bagian ini dipaparkan secara jelas dan terperinci tentang Proses Pembuatan
Bioactive Fration XXXXX:
Perhatian Khusus yang perlu diperhatikan dalam setiap prosedur pembuatan
Bioactive Fration XXXXX
Prosedur pembuatan Bioactive Fration XXXXX, yang terdiri dari proses
ekstraksi, penguapan/evaporasi, sterilisasi dengan UHT, pengeringan,
penggilingan, hingga proses pengemasan produk
h) Pengujian Produk
Pada bagian ini dipaparkan secara jelas dan terperinci tentang pengujian bahan
baku / bahan pengemas produk (parameter uji yang digunakan yang disertai
dengan nomor spesifikasi dan nomor metode uji masing-masing bahan) yang
digunakan untuk produksi.
i) Daftar Distribusi Dokumen
Pada bagian ini dokumen ini didistribusikan ke masing-masing manajer untuk
dijadikan dokumentasi dan arsip, yaitu: Manajer Pemastian Mutu, Manajer R&D,
Manajer Produksi, dan Manajer Pengawasan Mutu.
12. B. Jelaskan tahapan produksi ekstrak dan produk jadi yang terdapat pada
dokumen tersebut beserta parameter IPC atau parameter mutunya !
Proses gilling.
Proses giling dilakukan agar mendapatkan bentuk yang diinginkan ,
proses penggilingan dilakukan dengan setting speed mesin giling dengan
kecepatan 1300-1800 rpm, screen 24R , ketebalan spacer yaitu 225 mm.
proses penggilingan dilakukkan pada seluruh produk kering XXXXX, setelah
itu dihitung jumlah produk yang diperoleh dari hasil pengeringan. Parameter
mutu dan parameter ipc proses penggilingan yaitu ,:
Ukuran partikel , harus lebih kecilndari 0,2 mm, tidak kurang dari 55 %,
lebih kecil dari 0,4 mm, tidak kurang dari 15% dan ditentukan oleh
ayakan analisis air jet.
Organoleptis nya yitu serbuk berwarna coklat muda sampai coklat
kehitaman , berbau khas aromatis dan berasa kelat di lidah .
Susut pengeringan (LOD), berkisar 1-6%.
Proses pengemasan .
Tahap ini adalah tahap dimana produk sudah jadi dan akan di kemas ,
pengemasan dilakukan agar produk awet , terlindung, aman , dan terhindar
dari cemaran mikroba. Pengemasan dilakukkan dengan menimbang @5000
kg ± 0,010 kg produk kedalam bahan pengemas yang sudah ditara , segel dan
potong bagian diatas segel , lakukan proses inpeksi hasil penyegelan secara
visual, pastikan tidak ada kebocoran,masukan produk yang sudah dikemas
kedalam kantong plastic kedua lalu segel kembali, beri seluruh produk yang
dikemas dengan identitas sesuai protab penandaan produk, simoan seluruh
produk yang sudah dikemas kedalam wadah yang telah disiapkan, tutup rapat
. simpan produk pada suhu ruang antara 15 -25 0 C dan terlindung dari sinar
matahri . parameter mutu dan parameter IPC dari tahap ini adalah sbb:
Bobot produk bersih dalam bahan kemas yaitu @5000 kg ± 0,010 kg
Uji kebocoran kemasan 0,00%.
Parameter uji
Pada buah pare,daun kumis kucing, dan produk jadi pare kumci
parameter ujinya adalah deskripsi fisik , alkaloid , flavonoid , fenol, KLT,
susut pengeringan , sari larut air, sari larut etanol , kadar abu total dan batas
mikroba . Pada air minum parameter ujinya adalah deskripsi fisik , Ph ,
konduktifitas, TDS , bakteri pathogen , Ecoli, S. aureus, P.aeruginosae.
kantong LDEP dan master box parameter ujinya adalah deskripsi, dimensi
(panjang , lebar, tebal , berat )
pengayakan &
pengisian pemolesan pembotolan
granulasi
Proses pengayakan dan granulasi
Sesuai dokumen produksi induk produk jadi kapsul pelangsing
pengayakan tertera menggunakan mesh 20 lalu dimasukan ke dalam mixer
guna tercampur merata putar mesin selama 1 menit, pengayakan ayun dengan
cara ayak granul basah dengan menggunakan mesin oscillator mesh 10
sampai habis , lalu tampung hasil ayakan kedalam wadah, pengeringan
granul dilakukan dengan cara memasukkan granul basah ke dalam wadah
FBD , lalu dikeringkan di udara panas pada suhu 70 – 80 0 C sampai kering ,
lalu priksa moisture content (LOD) granul (spesifikasi max 8%).
Prngisian
Pengisian granul dilakukan dengan cara dimasukan kedalam cangkang
kapsul menggunakan mesin pengisi kapsul dengan rentang berat 450-550 mg /
kapsul.
Pemolesan
Pemolesan dilakukan dengan cara menghilangkan serbuk serbuk yang
menempel pada cangkang kapsul bagian luar dengan melakukkan pemolesan
menggunakan cara dan alat yang sesuai
Pembotolan
Tahap pembotolan dilakukkan dengan cara mengisikan kapsul kedalam
botol @50 kapsul , lalu dimasukkan satu kantong silica gel , setelah itu ditutup
botol nya secara manual dengan menekan tutup hingga terkunci atau
menggunkan mesin capping
Parameter mutu / parameter IPC
Parameter mutu / parameter IPC dari tahapan produksi induk produk
jadi . persyaratan dalam pengawasan mutu pada produk antara yaitu a.
Pemerian granul berwarna coklat muda, kenampakan serbuk , aroma nya
aromatis jamu lemah , rasa tawar , b. moisture content (LOD) maksimal 8 %,
c. bulk density 0,50-1,00 g/ml. Pada produk ruahan yaitu ; a. pemerian kapsul ,
warna hijau transparan ,ukuran kapsul 0 , warna granul coklat muda , aroma
nya aromatis jamu lemah , rasa tawar , b. moisture content maksimal 10 % , c.
waktu hancur kapsul maksimal 15 menit , d. berat perkapsul dengan cangkang
yaitu 550-650 mg, e. kadar aflatoksin maksimal 30, f. zat aktif yang
terkandung tannin dan flavonoid g. mikrobiologi yaitu angka lempeng total
maksimal 1x104/g, angka kapang dan khamir yaitu 1x103 / g . negative
mengandung mikroba pathogen E. coli, Salmonella, P.aeruginosa, S.aureus.
12. C. Bandingkan proses produksi ekstrak pada dokumen tersebut dengan proses
produksi pada Farmakope Herbal Indonesia !
Dokumen Produksi Induk Ekstrak
Buah Pare dan Daun Kumis Kucing
Pembanding POP CPOTB FHI
Bentuk Simplisia -Kulit buah pare kering -Serbuk kering simplisia
-Daun kumis kucing kering pare
-Serbuk kering simplisia
kumis kucing
Jenis Ekstraksi Maserasi dan Perkolasi Maserasi
Proses Ekstraksi Proses untuk 1 lot (4x proses 1 kali proses ekstraksi
ekstraksi)
Pelarut Air minum Etanol 70%
Waktu Ekstraksi 120 menit 1-2 hari
Suhu 70℃ 40℃
Peralatan 1. M&M-Effect Maserator / Rotary
Extraction Plant- Evaporator
1x2m3 (1set)
2. Moisture analyser
(1set)
3. Beker tahan karat SS
316 ukuran 1L atau
5L (4buah)
4. Pipet tetes (1 buah)
5. Bobot Sampel IPC (4
buah)
Karakteristik kimia :
Flavonoid – tidak kurang dari 0,96%
dihitung sebagai tilirosida.
Susut pengeringan – tidak lebih dari 10%
Abu total – tidak lebih dari 9,1%
Abu tidak larut asam – tidak lebih dari 2,2%
Sari larut air – tidak kurang dari 9,1%
Sari larut etanol – tidak kurang dari 3,2%
d. Proses pengeringan
Penjelasan : proses pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air
dalam produk sampai 1-6%. Proses pengeringan dengan Vacuum Belt
Dryer (VBD)
Pengawasan selama proses
1. TS konsentrasi sebelum proses pengeringan : 40-50%
2. Susut pengeringan (LOD) produk kering : 1-6%
3. Traget produk kering yang diperoleh : ≥ 38,88 kg
e. Proses gilling
Penjelasan : melakukan proses penggilingan dengan setting : speed mesin
giling :1300-1800 rpm. Screen : 24R. Ketebalan spacer : 225 mm. lakukan
proses penggilingan terhadap seluruh produk kering. Hitung jumlah
produk yang diperoleh dari hasil penggilingan
Pengawasan selama proses
1. Ukuran partikel : lebik kecil dari 0,2 mm, tidak kurang dari 55%.
Lebih kecil dari 0,4 mm, tidak kurang dari 15%. Ditentukan dengan
ayakan analisis air jet.
2. Organoleptis serbuk berwarna coklat muda sampai coklat kehitaman,
berbau khas aromatis dan berasa kelat di lidah.
3. Susut pengeringan (LOD) : 1-6%
f. Proses pengemasan
Penjelasan : timbang @5,000 kg ± 0.010 kg produk ke dalam bahan
pengemas yang sudah di tara. Segel dan potong bagian diatas segel.
Lakukan proses inspeksi hasil penyegelan secara visual, pastikan tidak ada
kebocoran. Jika ada kebocoran lakukan penyegelan ulang. Produk yang
sudah dikemas dimasukkan kedalam kantong plastic kedua, segel kembali
dan pastikan tidak ada kebocoran. Jika ada kebocoran lakukan penyegelan
ulang. Beri identitas pada semua produk yang telah dikemas dengan
identitas sesuai Protap Penandaan Produk. Simpan seluruh produk yang
telah dikemas ke dalam wadah yang telah disiapkan, tutup rapat, dan
simpan produk pada suhu ruang 15-25ºC terlindung dari sinar matahari.
Pengawasan selama proses
1. Bobot produk bersih dalam bahan kemasan @5.000 kg ± 0.010 kg
2. Uji kebocoran kemasan : 0,00%
Mesin dan Peralatan
1. Beaker tahan panas SS 316 ukuran 1 L atau 5 L : 1
2. Foot seater machine merk Fooster tipe KLO2 : 1
3. Timbangan tipe ALT30K : 1
Tahapan produksi ekstraksi dan alat produksi ekstrak pada profil video :
https://www.youtube.com/watch?v=5g7QHCJSy_c
Proses produksi pada PT Industri Jamu Borobudur dikerjakan secara bersih dan higienis.
Dimulai dari proses seleksi bahan alam yang bermutu tinggi dan diolah dengan strandar
internasional untuk mendapatkan hasil yang optimal dan maksimal. Melalui standar prosedur
yang tinggi produk-produk yang dihasilkan PT Industri Jamu Borobudur menjadi yang
terbaik dikelasnya.
Tahap Ekstraksi pada video :
1. Tahap perkolasi
2. Tahap evaporasi dan sterilisasi
3. Tahap pengeringan
Semua tahapan diterapkan sesuai dengan Quality Management System ISO 9001/ serta sesuai
dengan persyaratan GMP (Good Manufacturing Practices) atau CPOTB (Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang Baik). Laboratorium QC dilengkapi dengan peralatan canggih dan
modern seperti dibawah ini:
Mesin dan Peralatan pada Laboratorium QC:
1. HPLC (High Performance Liquid Chromatograpy)
2. Spectrophotometer UV-Vis
3. TLC Densitometer
4. Photostability Chamber
5. Laminar Air Flow
6. Tablet Hardness Tester
7. Viscometer
8. Autoclave
9. Moisture Analyzer
10. High Performance Microscope
11. Disintegration Tester