Anda di halaman 1dari 27

FARMASI

INDUSTRI
“DOKUMENTASI”
DISUSUN OLEH:

 Bangkit A. sipayung S. Farm (223202037)


 Astri Indah Riani S.Farm (223202081)
 Desfrianti Sinaga S.Farm (223202083)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
Dokumentasi

 Menurut CPOB 2018


Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi
manajemen dan dokumentasi yang baik merupakan
bagian yang esensial dari pemastian mutu.
Dokumentasi pembuatan obat merupakan bagian dari
sistem informasi manjemen yang meliputi spesifikasi.
prosedur, metode dan instruksi, perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi seluruh
rangkaian kegiatan pembuatan obat
Tujuan dokumentasi
Menentukan, memantau dan mencatat seluruh
aspek produksi serta pengendalian dan
pengawasan mutu
Ketentuan Umum
1. Dokumen hendaklah dirancang dan
dibuat dengan teliti, agar dapat digunakan
dengan mudah, benar dan efektif.
2. Dokumen hendaklah dapat mencatat
kegiatan di bidang produksi, pengawasan
mutu, pemeliharaan peralatan,
pergudangan, distribusi dan hal spesifik
lainnya yang berkaitan dengan CPOB.
3. Dokumen hendaklah mencakup semua data
penting, tetapi tidak perlu berlebihan, dan dijaga
agar selalu aktual. Setiap perubahan hendaklah
disahkan secara resmi. Hendaklah diberi juga
kemungkinan bagi peninjauan berkala maupun
perbaikan, bila diperlukan
4. Hendaklah ada suatu sistem untuk
menghindarkan terjadinya penggunaan dokumen
yang sudah tidak berlaku.
5. Apabila terjadi atau ditemukan suatu kekeliruan pada
dokumen, hendaklah dikoreksi dengan suatu cara yang tepat
sehingga tulisan atau catatan semula tidak hilang sama
sekali dan koreksi itu ditulis dan dicantumkan disamping
tulisan semula, kemudian diparaf dan dibubuhi tanggal.
6. Jika dokumen memuat instruksi hendaklah ditulis dalam
nada perintah serta disusun dalam langkah yang diberi
nomor urut. Instruksi tersebut hendaklah jelas, tepat, tidak
berarti ganda dan ditulis dalam bahasa yang dimengerti oleh
pemakai.
7. Setiap dokumen produksi hendaklah dibubuhi
tanggal dan tandatangan dan disahkan oleh
manajer produksi maupun manajer pengawasan
mutu. Bagian atau orang yang menerima
turunan dokumen hendaklah tercantum setidak-
tidaknya pada dokumentasi aslinya.
8. Dokumentasi hendaklah tersedia bagi semua
pihak terkait
9.Dokumen dan catatan yang berkaitan
dengan suatu bets sebagaimana contoh
rujukan obat jadi serta bahan awalnya
hendaklah disimpan oleh perusahaan untuk
jangka waktu tertentu sesuai dengan
keperluannya dan atau jangka waktu yang
ditentukan Badan POM.
Dokumen yang diperlukan dalam industri
farmasi, antara lain:
1. Spesifikasi
2. Dokumen produksi
3. Dokumen pengawasan mutu
4. Dokumen penyimpanan dan distribusi
5.Dokumen pemeliharaan, pembersihan, dan
pemantauan kondisi ruangan dan peralatan
Lanjutan
6.Dokumen penanganan keluhan terhadap
obat, penarikan kembali obat, obat kembalian
dan pemusnah
7.Dokumen untuk peralatan khusus obat.
8. Prosedur dan catatan inspeksi diri.
9. Pedoman dan catatan CPOB bagi karyawan
Spesifikasi

Hendaklah tersedia spesifikasi bahan awal, bahan


pengemas, produk antara dan ruahan, serta produk
jadi :
1) Spesifikasi bahan baku, yang memuat:
 nama dan kode produk yang ditentukan dan
digunakan oleh perusahaan
 nama dan kode yang diberikan oleh pemasok
 Pemerian, karakteristik fisika dan karakteristik
kimia serta standar mikrobiologi, jika ada
Lanjutan
 rujukan monograf atau metode pengujian yang digunakan untuk
pemeriksaan dan pengujian spesifikasi atau farmakope yang
digunakan
 frekuensi pengujian ulang terhadap bahan yang di simpan, jika perlu
 jenis pengujian spesifik yang diperlukan dalam rangka penilaian
ulang terhadap bahan yang sudah daluwarsa untuk menentukan
kemungkinan perpanjangan masa kadaluwarsanya
 kondisi penyimpanan atau tindakan pengamanan lainyang diperlukan
 masa pakai jika diperlukan
 nama pemasok yang disetujui
 tanggal diterbitkan spesifikasi
Lanjutan
 kondisi penyimpanan atau tindakan
pengamanan lainyang diperlukan
 masa pakai jika diperlukan
 nama pemasok yang disetujui
 tanggal diterbitkan spesifikasi

2). Spesifikasi bahan pengemas


3). Spesifikasi produk antara, produk ruahan dan
obat jadi.
Dokumen produksi
Dokumen produksi terdiri dari:
I. Dokumen Produksi Induk
II. Prosedur Pengolahan Induk
III. Prosedur Pengemasan Induk
Dokumen Produksi Induk
Dokumen Produksi Induk hendaklah memuat
nama produk, bentuk sediaan, kekuatan,
pemerian, nama penyusun dan bagian, nama
pemeriksa yang terlibat, daftar isi dan daftar
distribusi.
Prosedur Pengolahan Induk
Prosedur pengolahan induk adalah dokumen
yang kemudian digandakan untuk pencatatan
pengolahan tiap bets produk.
Prosedur Pengolahan Induk ini hendaklah
memuat prosedur dan instruksi lengkap dan
rinci mengenai pengolahan.
Termasuk pengawasan dalam proses yang
harus dilakukan bagian produksi dan
pengawasan yang harus dilakukan bagian
pengawasan mutu, tindakan pengamanan dan
hal khusus yang perlu diperhatikan selama
pengolahan dan selama penyimpanan produk
antara dan produk ruahan
Prosedur Pengemasan Induk
 ProsedurPengemasan Induk adalah
dokumen yang kemudiandigandakan untuk
pencatatan pengemasan tiap bets produk.
Lanjutan
 Prosedur Pengemasan Induk hendaklah
memuat prosedur dan instruksi lengkap dan
rinci mengenai pengemasan termasuk
pengawasan dalam proses yang harus
dilakukan bagian produksi dan bagian
pengawasan mutu, tindakan pengamanan
dan hal khusus yang perlu diperhatikan
selama pengemasan.
Catatan produksi batch
 Catatan produksi batch, terdiri dari catatan
pengolahan batch dan catatan pengemasan
batch, yang merupakan reproduksi dari
masing-masing prosedur pengolahan induk
dan prosedur pengemasan induk, dan berisi
semua data dan informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan produksi dari
suatu batch produk
Dokumen pengawasan mutu
Terdiri dari :
 Prosedur pengawasan mutu dan metode
pengujian. Prosedur pengambilan contoh untuk
pengujian merupakan dokumen yang sangat
penting dalam pengawasan mutu
 Catatan analisis dan laporan hasil pengujian.
Catatan tentang hasil uji stabilitas biasanya
diadakan sendiri. Laporan hasil pengujian
biasanya dapat berupa sertifikat analisis.
Dokumen penyimpanan dan distribusi
Dokumen tersebut berupa kartu persediaan
dan catatan distribusi yang dapat dikerjakan
secara manual atau komputerisasi.
Dokumen pemeliharaan, pembersihan,
dan pemantauan kondisi ruangan dan
peralatan
Dokumen terpenting dalam pemeliharaan,
pembersihan, dan pemantauan kondisi
ruangan dan peralatan pembuatan obat adalah
prosedur dan catatan untuk pemeliharaan dan
pembersihan ruangan dan peralatan,
pembasmian hama, serta catatan pemantauan
partikel di udara sekitar dan atau mikroba
viabel di daerah tertentu
Dokumen untuk peralatan khusus
Dokumen terpenting untuk perawatan khusus
adalah prosedur kerja dan kalibrasi berikut
catatan pemakaian alat dan kalibrasi alat.

Anda mungkin juga menyukai