1. suatu infrastruktur atau sistem mutu yang tepat mencakup struktur organisasi,
prosedur, proses dan sumber daya
4. Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu diinvestigasi
serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan pencegahan pengulangan
kembali keluhan
3. Pengawasan Mutu Bagian dari CPOB
5. Timbangan dan alat ukur dengan rentang dan ketelitian yang tepat dan
dikalibrasi
6. Pipa air suling, air deionisasi dan bila perlu pipa air lain untuk produksi hendaklah
disanitasi
2. Pemasangan dan Penempatan
1. Dalam satu ruangan hanya ada satu jenis atau satu set peralatan untuk
satu produk, atau jarak antara satu dgn yang lainnya memadai
2. Saluran/pipa air, uap, dan udara bertekanan dipasang pada tempat yang
mudah diakses dengan penandaan isi dan arah aliran
3. Setiap peralatan utama diberi tanda penomoran untuk identitas pada
catatan bets, kecuali hanya untuk satu jenis produk
4. Peralatan yang rusak dikeluarkan dari area produksi dan diberi tanda
3. Perawatan
1. Tetapkan jadwal dan prosedur perawatan peralatan
2. Disiapkan buku log untuk peralatan utama, mengenai tanggal, waktu,
produk, kekuatan, dan nomor bets, dan personil dalam melaksanakan
perawatan, pemakaian dan validasi pembersihan
3. Alat bantu dan peralatan yang digunakan secara kampanye, hendaknya
dibersihkan untuk mencegah kotaminasi sisa bahan sebelumnya
Sanitasi&Higienis segala sesuatu yang dapat merupakan sumber
pencemaran produk
1. Higienis Perorangan
1. Penanggung Jawab
2. Jadwal
Pengenceran disinfektan dan deterjen yang digunakan
3. Metode
disimpan pada wadah yang bersih, atau disterilkan bila
4. Bahan pembersih perlu
a. Area Lab. dan produksi harus terpisah oleh koridor, kecuali pembuatan
produk biologi hendaknya terpisah bangunan dengan Lab.
b. Jarak antar analis cukup nyaman, minimal 1,2 m
c. Bahan konstruksi dan perabot, hendaknya tahan asam, alkali dan zat lain
d. Tersedia unit penanganan udara khusus untuk kondisi 20 – 28 oC
e. Sistem ventilasi penarik uap, gas, asap, debu, bau dan panas, contohnya :
Lemari asam dengan kecepatan pengisapan 15 meter kubik udara per jam
per meter kubik volume lemari asam, kecepatan aliran udara pada
permukaan pipa penghisap 0,4 – 0,6 meter per detik, kecepatan ini
dipantau
f. Ruang Lab IPC hendaknya berada dalam area produksi
g. Bahan berbahaya disimpan dalam lemari terkunci dan penggunaannya
dicatat
h. Faktor eksternal, seperti cahaya matahari, bisa menyebabkan kerusakan
bagian sensitif dari alat, seperti spektro UV
i. Tempat pemeliharaan hewan, hendaknya dibuat bangunan terpisah
dengan sistem pengendalian udara sendiri
j. Tersedia tempat limbah dan residu yang tertutup rapat dan diberi tanda
mengenai jenis dan resikonya, lengkap dengan sistem pemusnahannya
2. Personil
Tiap Personil hendaknya memenuhi kualifikasi sesuai tugas masing-2
3. Peralatan
Tersedia peralatan yang dikalibrasi dan protapnya sesuai pengujian yang
dilaksanakan
Tersedia pancuran air darurat dan pencuci mata darurat, yang mudah
dijangkau dalam waktu 10 detik atau sekitar 30 meter dari lokasi yang
diperkirakan dapat terjadi kecelakaan
5. Baku Pembanding
ada 3 : baku primer, baku Sekunder dan baku kerja
Baku pembanding menjadi tanggung jawab personil tertentu, mengenai
pembuatan, penyimpanan, pengujian dan pemeriksaan berkala,
penggunaan, dan pelabelannya.
Kadar, tanggal pembuatan, tanggal daluwarsa, tanggal pertama
kali tutup wadahnya dibuka dan bila perlu kondisi penyimpanan
Baku kerja dapat dibuat dari baku primer atau baku sekunder, dengan
metode sesuai monografinya (titrasi, spektro atau kromatografi) dengan
6 kali penetapan kadar dan RSD ≤ 2%
Sampel bahan awal (di luar bahan pelarut, gas dan air), selama paling sedikit dua
tahun pasca pelulusan produk terkait bila stabilitasnya mengizinkan.
Sampel produk akhir, disimpan dalam kemasan akhir sampai satu tahun pasca
tanggal daluwarsa
Jumlah sampel pertinggal bahan dan produk, cukup untuk memungkinkan
pelaksanaan minimal dua kali pengujian ulang lengkap
Bahan Awal
Uji identitas seharusnya dari tiap wadah bahan awal, namun dapat terhadap
sebagian wadah saja, dengan ketentuan memenuhi :
Berlaku pada :
1. bahan awal yang berasal dari industri yang hanya membuat satu bahan
2. bahan awal diterima langsung dari industri pembuat atau dalam wadah
tertutup asli dari industri pembuat yang telah dibuktikan kehandalannya dan
telah diaudit secara berkala oleh Sistem Pemastian Mutu dari industri farmasi
atau suatu badan terakreditasi.
1. pola n
Dari pemasok yang disetujui dengan sampel yang homogen, dapat diambil dari bagian
manapun dari wadah, umumnya dari lapisan atas
Di mana n = 1 + √N
n = jumlah wadah yang diambil
N = jumlah wadah yang diterima, bila N ≤ 4, maka diambil tiap wadah
2. pola p
Dari pemasok yang disetujui dengan sampel yang homogen, hanya untuk uji identitas
Di mana p = 0,4 √N
p = jumlah wadah yang diambil, dengan pembulatan ke atas
N = jumlah wadah yang diterima,
3. pola r
Dari pemasok yang tidak terkualifikasi dengan sampel yang tidak homogen, biasanya bahan
awal berupa ekstrak/herbal
Di mana r = 1,5 √N
r = jumlah wadah yang diambil, dengan pembulatan ke atas
N = jumlah wadah yang diterima,
Produk antara, produk ruahan, dan produk setengah jadi dari pihak ketiga, diperlakukan
seperti bahan awal.
Pengawasan Mutu
2. Pencucian alat juga dilakukan dalam ruang yang setara dengan kelas produksi,
dengan pembilasan akhir menggunakan air murni, metode pencucian harus
tervalidasi terhadap batas penyimpanan untuk pencucian ulang
3. Bahan yang sulit dibersihkan, berbahaya, dan berpotensi tinggi, menggunakan alat
pengambil sampel tersendiri
PENGUJIAN Metode yang disetujui pada izin edar dan telah divalidasi
Dari pemasok :
1. Bahan awal 1. Pabrik langsung yang memiliki sertifikat GMP
dan pengemas 2. Distibutor yang dilengkapi CoA dari Pabrik
3. Pabrik yang sudah diaudit oleh industri pengguna, atau
organisasi bidang mutu yang memenuhi syarat GMP
Parameter pengujian :
1. Pemerian
2. Susut pengeringan atau kadar air
3. Identifikasi sesuai monografinya
4. Penetapan kadar / potensi untuk bahan aktif obat
Bahan awal, bahan pengemas harus memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, jika
tidak , maka ditolak,
Dilakukan pengujian ulang bagi bahan yang lulus sesuai dengan kestabilannya,
tergantung penyimpanannya. Untuk eksipien biasanya tiap 2 tahun, jika tidak
stabil tiap 6 bulan
Parameter pengujian :
2. Produk jadi 1. Pemerian
2. Uji disolusi (untuk tablet, kapsul dan serbuk)
3. Kadar bahan aktif obat
4. Uji sterilitas (untuk produk steril)
Pemantauan lingkungan selama produksi, meliputi :
1. Mutu air untuk proses, secara kimiawi dan mikrobiologi
2. Cemaran mikroorganisme dan bahan dari produksi lain
3. Cemaran udara
Tiap bets harus memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, jika tidak , maka ditolak
Prodak jadi dapat dilakukan pengolahan ulang, jika masih layak untuk memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan
Dilakukan pengujian
1. Sesuai validasi proses
2. Uji stabilitas minimal 6 bulan pada kondisi dipercepat,
3. Pengujian tambahan, misalnya : pemeriksaan hasil degradasi, karena dilakukan
penambahan pengeringan dan waktu granulasi
4. Stabilitas jangka panjang (On-Going), untuk monitoring mutu produk
Untuk memantau produk selama masa edar dan untuk menentukan bahwa produk
tetap, atau dapat diprakirakan akan tetap, memenuhi spesifikasinya selama dijaga
dalam kondisi penyimpanan yang tertera pada label
Tujuan inspeksi diri Untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi
dan pengawasan mutu industri farmasi memenuhi
ketentuan CPOB
Berupa pertanyaan berhubungan dengan pemenuhan aspek CPOB pada tiap bidang
AUDIT MUTU Pelengkap inspeksi diri
Pemeriksaan dan penilaian semua atau sebagian dari sistem manajemen mutu dengan
tujuan spesifik untuk meningkatkannya
Oleh spesialis dari luar atau independen atau suatu tim yang dibentuk khusus untuk
hal ini oleh manajemen perusahaan
Audit mutu juga dapat diperluas terhadap pemasok dan penerima kontrak
Evaluasi pemasok :
-Mutu bahan dipasok, apakah sering ditolak, sering ditemukan penyimpangan mutu
- Kecepatan tanggapan pemasok, bila ada masalah, keluhan, atau pertanyaan
-Ketepatan waktu pengiriman
- Ketepatan jumlah pengiriman
-Harga
Keluhan dan informasi lain yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi kerusakan
obat, ada 2 sumber :
Kategori keluhan :
Tiap keluhan diselidiki dan dievaluasi terlebih dahulu untuk menentukan tindak
lanjutnya, dapat berupa pemusnahan atau proses ulang
1. Penarikan kembali satu bets atau seluruh produk akhir yang bersangkutan
oleh BPOM atau industri
2. Tindakan perbaikan bila diperlukan
- Perubahan formula (eksipien, komposisi, bentuk sediaan)
- Perubahan prosedur pembuatan
- Perubahan bahan pengemas
- Perubahan kondisi penyimpanan
Penyebab keluhan :
- Kesalahan pembuatan
- Kerusakan produk Dilaporkan ke BPOM
- Pemalsuan
CPOB Industri farmasi mengidentifikasi ruang lingkup dan cakupan validasi
Kajian risiko
1. Bukti pengendalian terhadap aspek kritis dari kegiatan yang
dilakukan
- Kebijakan validasi;
- Struktur organisasi kegiatan validasi;
- Ringkasan fasilitas, sistem, peralatan dan -proses yang akan divalidasi;
- Format dokumen: format protokol dan laporan validasi, perenca naan dan jadwal
pelaksanaan;
- Pengendalian perubahan; dan
- Acuan dokumen yang digunakan
Validasi Suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan,
proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai
hasil yang diinginkan
b. Kalibrasi
* Validasi Ulang
Kualifikasi Ada 4 jenis tahapan
Model mesin, material mesin, kapasitas mesin, sistem penunjang yang tersedia
Validasi Proses
Ukuran bets yang digunakan dalam proses validasi hendaklah sama dengan ukuran
bets produksi yang direncanakan, sebanyak 3 bets berurutan, mencakup :
- Uraian singkat suatu proses;
- Ringkasan tahap kritis proses pembuatan yang harus diinvestigasi
- Daftar peralatan/fasilitas yang digunakan termasuk alat ukur, pemantau dan pencatat
serta status kalibrasinya;
- Spesifikasi produk jadi untuk diluluskan;
- Daftar metode analisis yang seharusnya;
- Usul pengawasan selama-proses dan kriteria penerimaan;
- Pengujian tambahan yang akan dilakukan termasuk kriteria penerimaan dan validasi
metode analisisnya, bila diperlukan;
- Pola pengambilan sampel (lokasi dan frekuensi);
- Metode pencatatan dan evaluasi hasil;
- Fungsi dan tanggung jawab; dan
- Jadwal yang diusulkan
Validasi Konkuren
Validasi Retrospektif Untuk proses yang sudah mapan dari produk yang telah
dipasarkan
Tidak berlaku jika terjadi perubahan formula produk, prosedur pembuatan atau peralatan
Tahap validasi memerlukan pembuatan protokol khusus dan laporan hasil kajian data
untuk mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi.
Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets, rekaman 10 sampai 30 bets
pengawasan proses, buku log perawatan alat, catatan penggantian berurutan untuk
personil, studi kapabilitas proses, data produk jadi termasuk menilai konsistensi
catatan data tren dan hasil uji stabilitas. proses yang terkendali
dan handal
Validasi Metode Analisis Untuk menunjukkan bahwa metode analisis
sesuai tujuan penggunaannya
- Pengujian impuritas dapat dilakukan melalui uji kuantitatif atau uji batas impuritas
dalam sampel. Masing-masing pengujian tersebut bertujuan merefleksikan secara
tepat karakteristik kemurnian sampel. Karakteristik validasi yang lain diperlukan
untuk uji kuantitatif dibanding untuk uji batas impuritas
- Prosedur penetapan kadar bertujuan untuk menentukan kadar analit dalam sampel
Untuk metode analisis kompendial, cukup dilakukan verifikasi, yang hanya mencakup
: akurasi, presisi, dan spesifisitasnya
Validasi Pembersihan Untuk konfirmasi efektivitas prosedur pembersihan