KELAS B
FURAIDANA ANGGORO BAYU AJI (2108020010)
B. Bahan
Amoksisilin 500 mg/vial
Aqua pro injeksi ad 10 ml
(Niazi, 2004)
2. Mahasiswa mampu membuat alur atau tahapan proses produksi induk injeksi
amoksisilin.
(CPOB,2018)
(CPOB, 2018)
(CPOB, 2018)
(CPOB, 2018)
(CPOB, 2018)
Am
oksisilin 500 mg/vial
Aqua pro injeksi ad 10 ml
C. Prosedur Pembuatan
Metode sterilisasi : Metode sterilisasi awal (Metode aseptis).
Metode sterilisasi awal dipilih karena amoksisilin Na merupakan antibiotik yang
tidak stabil terhadap kelembaban dan pemanasan.Serbuk steril,dan harus di tangani
secara aseptik dalam keadaan kering dan dilakukan dibawah laminar air flow.
Timbang bahan aktif,lakukan sterilisasi terhadap zat (metode aseptis) Dengan
prosedur yang sesuai.
Zat dihaluskan dengan mortar
Masukkan kedalam vial dan tambahkan dengan air sesaat ingin digunakan o
Pengerjaan dilakukan di bawa LAF
D. Preparasi Vial
Cuci dan keringkan vial gelas tipe 1 10 ml untuk 500 mg dan tempatkan pada
container untuk sterilisasi secara panas keringkan pada suhu 200ºC selama
225 menit.
Pindahkan ke daerah steril pengisian.
E. Preparasi Penutup Vial
Cuci penutup karet dengan membilas atau merendamnya dengan deterjen
yang sesuai.
Keringkan dalam pengering pada suhu 55ºC,susun inpeksi dan bungkus
penutup vial untuk di autoklaf.
Sterilisasi dalam autoklaf selama 1 jam pada suhu 121ºC,keringkan secara
vakum sekurang-kurangnya selam 4 jam pada suhu tidak melibihi 90ºC.
Pindahkan ke daerah steril pengisian
F. Pengisian ke dalam Vial
Masukkan bubuk steril secara aseptic ke dalam vial bersih,kering dan steril
sesuai dengan berat pada label masing-masing.Pedriksa berat vial setiap
rentang waktu 5 menit.
Pasangkan penutup karet steril,dan aplikasikan system penutupan steril.
Pindhkan dari derah steril lalu kemas menjadi kemasan primer,berikan label
pada setiap container.
Ambil sampel untuk pengujian
G. Evaluasi
1) Evaluasi Fisika
Penetapan pH
Volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah bila diuji satu per
satu, atau bila wadah volume 1ml dan 2 ml, tidak kurang dari jumlah volume
wadah yang tertera pada etiket bila isi digabung.
Kejernihan larutan
2) Evaluasi Kimia
Penetapan kadar
Identifikasi
Reaksi natrium
Cara A: tambahkan Kobalt Uranil asetat LP sejumlah lima kali volume kepada larutan
yang mengandung tidak kurang dari 5 mg natrium per ml sesudah diubah
menjadi klorida atau nitrat: terbentuk endapan kuning keemasan setelah
dikocok kuat-kuat beberapa menit.
Cara B: Senyawa natrium menimbulkan warna kuning intensif dalam nyala api yang
tidak berwarna.
Reaksi klorida
Cara A: tambahkan perak nitrat LP ke dalam larutan: terbentuk endapan putih seperti
dadih yang tidak larut dalam asam nitrat P, tetapi larut dalam amonium
hidroksida 6N sedikit berlebih
Cara B: pada pengujian alkaloida hidroklorida, tambahkan amonium hidroksida 6 N,
saring, asamkan filtrat dengan asam nitrat P, dan lakukan seperti yang tertera
pada uji A
Cara C: Campur senyawa klorida kering dengan mangan dioksida P bobot sama,
basahi dengan asam sulfat P dan panaskan perlahan-lahan: terbentuk klor
yang menghasilkan warna biru pada kertas kanji iodida P basah.
3) Evaluasi Biologi
Uji sterilitas
Asas : larutan uji + media perbenihan, inkubasi pada 20-25 oC
Metode uji : Teknik penyaringan dengan filter membran (dibagi menjadi 2
bagian ) lalu diinkubasi
Uji pyrogen
Uji pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat
yang dapat diterima oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi. Pengujian
meliputi pengukuran kenaikan suhu kelinci setelah penyuntikan larutan uji
secara intravena
(Niazi,2004)
Untuk injeksi amoksisilin di buat pada ruang kelas C (steril) pada suhu 16-25 oC dengan
kelembaban 45-55%, Efisiensi saringan udara H13(99,95%), dan pertukaran udara per jam
minimal 20x. kelas C digunakan untuk pembuatan larutan jika ada resiko. Pengisian produk
non aseptis dan sterilisasi akhir contohnya yaitu injeksi (CPOB,2018).
7. Mahasiswa mampu mengetahui tugas dan peran kepala bagian produksi dan tim
lintas fungsi.
A. Kepala bagian produksi :
Bertanggung jawab memastikan bahwa obat diproduksi dan disimpan sesuai
prosedur agar memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan.
Memberikan persetujuan petunjuk kerja yang terkait dengan produksi dan
memastikan bahwa petunjuk kerja diterapkan secara tepat.
Bertanggung jawab untuk penyediaan, evaluasi dan penandatanganan Protap
- Protap yang diperlukan dalam kegiatan di area Produksi sebelum diotorisasi
Ka.Bag.
Bertanggung jawab untuk penyediaan, evaluasi dan penandatanganan
prosedur- prosedur pengolahan induk dan pengemasan induk yang diperlukan
sebelum diotorisasi Ka.Bag. Pemastian Mutu.
Memeriksa Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets serta
menjamin bahwa produksi dilaksanakan sesuai dengan prosedur pengolahan
bets dan prosedur pengemasan bets.
Memastikan bahwa validasi yang tepat dilaksanakan.
Membantu Ka.Bag. Urusan Mutu (Quality Operations) untuk menyiapkan,
melaksanakan dan memantau penyelenggaraan program pelatihan personil
Produksi yang efektif.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembuatan obat mulai dari perolehan
bahan, pengolahan, pengemasan sampai pengiriman obat ke gudang obat
jadi.
Memberikan pengarahan teknis dan administratif untuk semua pelaksanaan
kegiatan di gudang, penimbangan, pengolahan dan pengemasan.
Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pengawasan Mutu dan Ka.Bag.
Pemastian Mutu untuk mengotorisasi prosedur tertulis dan dokumen lain,
termasuk amandemennya, yang diperlukan dalam Produksi.
Bertanggung jawab bersama Ka.Bag. Pemastian Mutu pemantauan dan
pengendalian lingkungan pembuatan obat. Bertanggung jawab bersama
Ka.Bag. Pemastian Mutu dalam penetapan dan pemantauan kondisi
penyimpanan bahan dan produk.
(BPOM RI,2012)
Mutu zat aktif dan eksipien serta cara pembuatan yang digunakan
harus sesuai dengan CPOB.
Pelulusan Dokumen
Keputusan rapat ke-25 LitBang pada hari Kamis bulan Maret tahun 2021
dengan terbitnya dokumen ini maka dokumen terdahulu No. 20/80 tidak berlaku lagi.
Kondisi Penyimpanan
Simpan pada suhu tidak lebih dari 30 °C
NAMA Dokumen Produksi Induk Halaman 2 dari 4
No. 1
PERUSAHAAN Injeksi amoxicillin natrium, Kode
Tanggal
Produk XX
Departemen Seksi berlaku
SEJAHTERA Farma …………………… …………………… 28/0921
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Mengganti
Furaidana Anggoro Yusup Casma No. ………………….
Tanggal 26/09/21 Tanggal 27/09/21 Tanggal 28/09/21 Tanggal ………………
I. Sterilisasi
Semua alat dan wadah disterilisasi terlebih dahulu. Sebelum disterilisasi semua
alat dan wadah dicuci hingga bersih lalu dikeringkan. Untuk alat yang
disterilisasi dengan oven: Semua alat dan wadah dibungkus dengan aluminium
foil Oven diset suhu 170ºC, kemudian semua alat dan wadah dimasukkan ke
dalam oven, kemudian setelah 3 jam oven dimatikan dan alat dan wadah yang
sudah steril sudah dapat dipindahkan. Untuk alat yang disterilisasi dengan
autoklaf: Alat-alat tersebut kemudian dibungkus dengan kertas perkamen dan
ujung- ujungnya diikat dengan benang kasur. Autoklaf diset dengan suhu 121ºC,
dan waktu 15 menit. Bejana dalam autoklaf diisi dengan air terlebih dahulu.
Semua alat dimasukkan ke dalam keranjang lalu dimasukkan ke dalam autoklaf.
Autoklaf dinyalakan dengan katup udara terbuka dan dibiarkan selama kurang
lebih 10 menit. Setelah 10 menit, waktu pada autoklaf diset kembali menjadi 20
menit dan katup udara ditutup. Setelah proses sterilisasi selesai, katup udara dan
air dibuka hingga tekanan dalam autoklaf kembali normal sebelum autoklaf
boleh dibuka. Semua alat yang sudah disterilisasi kemudian dibawa ke ruang
pencampuran melalui passbox (kecuali spatel dan pipet volum yang akan
digunakan di ruang penimbangan dibawa ke ruang penimbangan tanpa melalui
passbox).
IV. Pengemasan
Sterilisasi akhir pelarut dilakukan dengan autoklaf 121 °C selama 15 menit. Sediaan
yang sudah steril dibawa ke ruang evaluasi tanpa melalui passbox untuk kemudian
dievaluasi sesuai dengan jenis evaluasi yang sudah ditentukan.
Pengujian Sediaan
1. Uji kebocoran
Tidak dapat kebocoran sediaan ataupun perubahan warna pada cairan
2. Uji pH
pH stabil pada 6,0
3. Uji Sterilitas
Tidak terdapat pertumbuhan mikroba setelah masa inkubasi
4. Uji kejernihan
Sediaan jernih
LAMPIRAN 2. PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
1. Tujuan
Untuk menjelaskan cara pembersihan dan sanitasi Area Steril agar kebersihan tiap
ruangan selalu terjamin sesuai kriteria tingkat kebersihannya.
2. Ruang Lingkup
Pembersihan dan sanitasi meliputi seluruh Area Steril kelas-kelas kebersihan A, B, C
dan D termasuk airlock-airlocknya.
3. Tanggung Jawab
Kepala Bagian Pemastian Mutu:
Mengkaji dan mengesahkan Protap
ini.
Kepala Bagian Produksi:
Menyiapkan, mengkaji kembali dan melatihkan Protap ini kepada Personil terkait.
Supervisor Produksi Steril:
Memastikan dan memantau agar seluruh Karyawan Bagian Steril melaksanakan
Protap dengan baik dan benar dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Operator Bagian Steril dan Petugas Sanitasi (Bagian Pembersihan):
Melaksanakan pembersihan sesuai jadwal dan prosedur yang ditetapkan.
5. Prosedur
5.1 Urutan Pembersihan dan Sanitasi
5.1.1 LAF
- Lap meja LAF, mesin pengisi, permukaan penutup HEPA filter, tirai LAFdengan
Air Murni steril
- Lap lagi dengan Disinfektan, tunggu sampai 15 menit
- Semprotkan Etanol 70% Steril, usap dengan lap
5.1.2 Kaca jendela, pintu, meja, masing-masing menurut urutan:
- Lap dengan larutan Disinfektan
- Setelah 15 menit lap lagi dengan Air Murni Steril
5.1.3 Timbangan
- Lap dengan larutan Disinfektan
- Setelah 15 menit lap lagi dengan Air Murni Steril dan Etanol 70%
5.1.4 Lantai:
- Pel dengan larutan Disinfektan
- Setelah 15 menit pel lagi dengan Air Murni Steril
5.1.5 Air Return Duct / Wall:
- Lap dengan larutan Disinfektan
- Setelah 15 menit lap lagi dengan Air Murni Steril
5.1.6 Udara Ruangan:
Lakukan sesuai dengan Protap Fumigasi di Area Parenteral No.....
5.2 Pelaksana
Operator membersihkan ruangan tempat ia bekerja, koridor dan ruang ganti
pakaian steril serta air shower tiap selesai pekerjaan.
Petugas Sanitasi membersihkan koridor, ruang penyimpanan, ruang ganti, airlock,
ruang Supervisor, toilet, ruang mesin sesuai program.
apt. Casma, S. Farm. apt. Yusup, S.Farm. apt. Furaidana Anggoro, S,Farm.
PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
1. Tujuan
Untuk memastikan keadaan alat sesuai dengan standar nasional atau internasional.
2. Ruang linkup
Pemastian keadaan alat yang digunakan untuk produksi sediaan steril
3. Tanggung jawab
a. Kepala Bagian Pemastian Mutu:
Mengkaji dan mengesahkan Protap ini.
b. Kepala Bagian Produksi:
Menyiapkan, mengkaji kembali dan melatihkan Protap ini kepada
Personil terkait.
c. Supervisor Produksi Steril:
Memastikan dan memantau agar seluruh Karyawan Bagian Steril melaksanakan
Protap dengan baik dan benar dalam menjalankan tugas sehari-hari.
d. Operator Bagian Kalibrasi Peralatan :
Melaksanakan kalibrasi peralatan sesuai jadwal dan prosedur yang ditetapkan.
4. Pencatatan
Kalibrasi alat
Deskripsi Peralatan ID No. Kalibrasi Kalibrasi Verivikasi
terakhir ulang
Pemanas Air PA-03 ✓ ✓ ✓
Autoklaf AU-10 ✓ ✓ ✓
Mixer MX-06 ✓ ✓ ✓
Filter 0.22 µm AF-11 ✓ ✓ ✓
Ampoule Filler SLAG-4A AFF-01 ✓ ✓ ✓
Pyrex 1000 L PY-1000 - - -
pH meter PH-01 ✓ ✓ ✓
LAF JN-009 ✓ ✓ ✓
Termometer HJ-65 ✓ ✓ ✓
apt. Casma, S. Farm. apt. Yusup, S.Farm. apt. Furaidana Anggoro, S,Farm.
PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
Pemerian : serbuk putih atau hampir putih;sangat higroskopik. Sangat mudah Larut dalam air,
agak sukar larut dalam etanol mutlak, sangat sukar larut dalam aseton. Rumus
kimia : C16H18N3NaO5S.
Perhatian :
Komposisi :
No. Nama Bahan Baku Standar Kode Produk 1 Vial (10mL) 1 Bets
1. Amoxicillin natrium Intern UNII: O3J5ZE7K 250mg 2,5 kg
2. Aqua Pro Injeksi Intern UNII: O59QF0K ad 10 mL ad 10 L
Perhatian: Memakai baju pelindung diri yang steril, hidarkan penghisapan berkhasiat. Gunakan
pelindung pernapasan masker 3 M tipe 8822, pakai sarung tangan. Gunakan selalu
mesin dan peralatan indeferen.
Prosedur Pelaksana Pemeriksa
Petugas Manajer QA
-Ruangan dibersihkan dan
Produksi
disterilisasi menurut Protap
Penimbangan Pembersihan
Tgl 1 september -peralatan dan wadah ………….
………
2021 disterilisasimenurut Protap …. Yusup
Ismha
Petugas Manajer QA
Nama Bahan dan Jumlah
Produksi
amoxicillin natrium
2,5kg Aqua Pro Unjeksi
10L ……… ………….
…. Yusup
Ismha
1) Masukkan Amoxicillin
natrium 500 mg kedalam Petugas Manajer QA
Pencampuran masing-masing vial 10 ml Produksi
Bahan 2) botol kaca (vial ukuran 10
Tgl 2 september mL) sebanyak 1000 vial
2021
………… ………….
. Ismha Yusup
Petugas Manajer QA
Produksi
Sterilisasi Akhir Sterilisasi campuran bahan tersebut
Tgl 3 Maret dengan autoklaf pada suhu 121°C ………….
2021 selama 15 menit apt. Nur ………….
Khasanah, apt.Wildan
S.Farm. , S.Farm.
apt. Casma, S. Farm. apt. Yusup, S.Farm. apt. Furaidana Anggoro, S,Farm.
PROSEDUR PENGOLAHAN INDUK
Label:
PT. PVQ Farma
Petugas Manajer
Syarat PRODUK RUAHAN
Produks QA
penyimpanan
Nama: injeksi atropin i
produk
ruahan sulfat Tanggal: 28/09/2021
Bets: GTIN 00301234567896 ………….
Tgl 5 ………….
september apt. Nur
Khasanah apt.Wildan
2021 (Paraf staff produksi 1) (paraf pengawas 2)
, S.Farm. , S.Farm.
Uraian Pengemasan:
• Kemas 20 vial dalam tiap box dengan bercetak Injeksi Atropin Sulfat
• Masukkan tiap 20 vial ke dalam folding box Injeksi Atropin Sulfat yang telah
diberi nomor bets termasuk kode tanggal pengemasan dan tgl. daluwarsa serta
selembar brosur.
• Susun tiap 40 kemasan dalam Corrugated Master Box no. VI yang telah dicap
dengan teks Injeksi Atropin Sulfat ; 40 x 125 box @1000 vial tt; No.Bets
9619B0054A Tgl. Daluwarsa 03 2026 Dikemas oleh Hesti
• Kemudian segel Corr. Master Box dengan gummed tape 2 inci dengan
menggunakan tape dispenser.
Nama Bahan Standa Kode Jumlah Di- Jumlah Satua No. Bets
r Produk butuhkan Nyata n
No. Bahan Pengemas
1.Surface treated/borosiklat Intern LPASFRGA 100.000 100.000 unit 9619B0054
A
2 Folding box Injeksi Inter LPGE00KG 5000 5000 kg 9619B0054
Atropin sulfat n A
3 Brosur Injeksi Atropin Intern LPFBFRTA 5000 5000 lbr 9619B0054
sulfat A
4 Corrug. Master Box Intern LPPIFRTA 100.000 100.000 lbr 9619B0054A
No.VI
5 Gummed Tape 2 in. Intern LPMC0006 10.000 10.000 rol 9619B0054
A
-3-
PT SEJAHTERA FARMA Halaman 4 dari 10
Tgl. • Lipat brosur sbb.: 3 kali memanjang dan 1 kali melintang. Yusup
28/09/2021 • Periksakan brosur yang telah terlipat kepada Furaida
Supervisor dan lampirkan satu lembar yang telah na
diparaf serta diberi tanggal pada halaman 13. Anggoro
Perukunan
Jumlah yang diterima dari Gudang = 5000
lbr Jumlah yang dilipat = 5000
lbr Jumlah yang rusak selama pelipatan =
0 lbr Jumlah yang rusak selama Yusup
pengemasan = 0 lbr Jumlah yang digunakan
= 5000
lbr
Jumlah kelebihan lipat = 0 lbr
Total = 5000 lbr Furaida
na
Perbedaan = 0 Anggoro
lbr ( Yusup
-
%)
Batas toleransi perbedaan: 1 %
-5-
PT SEJAHTERA FARMA Halaman 6 dari 10
28/09/2021.
Halaman 1 Dari
4
Prosedur Pengolahan Induk No 03A/ppi Tanggal 26.09.2021
Menggantikan no 03/ppi Tanggal 27.09.2021
Disusun Oleh Disetujui oleh :
Casma Yusup
Furaidana Anggoro Manager Manager
Tanggal 27.09.2021 Produksi Tgl. Pengawas Mutu
27.09.2021 Tgl. 27.09.2021
Kode Nama No Bets : Bedar Bets Bentuk Kemasan : Tanggal
Produksi Produksi 9619B0054 Sediaan Vial 20 ml pengolahan
: AM : A : Injeksi Mulai
0412032 Amoksisi 26.09.2021
Selese :
1 lin 27.09.2021
injeksi
A. KOMPOSISI I. SPESIFIKASI
B. Satuan Dasar A. Pemerian
1. Amoksisilin 500 mg Serbuk putih atau hampir putih; sangat
2. Water for injectio higroskopik.
C. Jumlah bahan yang B. Bahan – bahan
digunakan untuk 1 bets Bahan baku yang dipakai harus
1. Amoksisilin 2,5 kg memenuhi spesifikasi yang terbaru
2. Water for injectio
II. PERALATAN
- Timbangan yang presisi dengan :
1. Daya beban 3
kg Kepekaan
0.0 g
- Pengaduk
- Wadah penyimpanan
- Wadah terbuat dari kaca
Halaman 2 Dari
4
Prosedur Pengolahan Induk No 3a/mpp Tanggal 10/3/2021
Menggantikan No 3/mpp Tanggal 11/3/2021
Disusun Oleh Disetujuin oleh :
Casma Yusup
Furaidana Anggoro Manager Produksi Manager
Tgl. 11/3/2021 Tgl. 11/3/2021 Pengawas Mutu
Tgl. 11/3/2021
Kode Nama Produksi : No Bets : Bedar Bets Bentu Kemasan Tanggal
Produksi : Amoksisilin injeksi 9619B0054 k : Vial 10 pengolaha
AM A Sediaa ml n
04120321 n: Mulai :
Injeksi 27.9.2021
Selese :
28.9.2021
III. PENIMBANGAN
Tanggal : 5/3/2021
Kode Nama Bahan Jumah Jumlah No Ditimban Diperiksa
bahan yang yang Bets g Oleh oleh :
digunaka ditimban
n (g) g
Amoksisilin Na 0,25 0,25 01 Fatimah Bagus
Water for injectio qs qs 02 Fatimah Bagus
Catatan :
Penambahan bahan harus dilaksanakan secara berurutan seperti yang disebutkan
1. Persiapan Larutan Pembawa Paraf
Periksa kebersihan peralatan
Pembuatan
a. Pencucian dan Sterilisasi wadah
b. Penyiapan bahan baku
c. Sterilisasi bahan baku
d. Pencampuran produk
e. Penyaringan larutan
f. Pengisian
g. Penyegelan wadah
h. Pengamatan visual
i. Pelabelan dan pengemasan
j. Produk akhir.
1.3
Lampiran 1.2.f
(Contoh)
1. Tujuan
Memberi petunjuk untuk proses pelulusan produk jadi, sehingga hanya produk jadi yang
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan serta mematuhi ketentuan yang ditetapkan
dalam Izin Edar Obat saja, yang dapat dijual atau didistribusikan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku pada pembuatan obat yang dibuat di site PT. SEJAHTERA Farma
3. Tanggung Jawab
3.1 Kepala Bagian Produksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
pengolahan dan pengemasan produk jadi telah dilaksanakan sesuai catatan
pengolahan dan pengemasan bets terkait.
3.2 Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk melakukan penolakan
atau meluluskan produk jadi untuk dijual / didistribusikan.
3.3 Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk menunjuk dan memberi
pelatihan, serta memastikan kompetensi dari personil yang akan melaksanakan
wewenang pelulusan / penolakan apabila dia berhalangan.
3.4 Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab menyiapkan, mengkaji ulang
dan melatihkan Protap ini kepada Personil yang dia tunjuk untuk melakukan
wewenangnya serta memastikan Protap ini dilaksanakan dengan benar.
4. Prosedur
4.1 Pastikan ketersediaan :
4.1.1 Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets dari bets yang
akan diluluskan.
4.1.2 Sertifikat analisis berkaitan (CoA) dari Pengawasan Mutu.
4.1.3 Satu sampel produk jadi.
4.1.4 Dokumen Izin Edar Obat.
4.2 Periksa pada Catatan Bets, apakah :
4.2.1 Terjadi penyimpangan bets atau penyimpangan nonbets dan apakah telah
mendapat status “CLOSED”.
4.2.2 Komposisi dari bets bersangkutan sesuai dengan yang tercantum dalam
dokumen izin edar.
4.2.3 Bahan – bahan pengemas cetak yang dilampirkan pada Catatan
Pengemasan Bets, sesuai / sama / identis dengan contoh produk jadi serta
dengan yang terlampir pada dokumen izin edar.
4.3 Apabila ada penyimpangan terhadap ketentuan / spesifikasi, sebelum melakukan
keputusan lanjut, lakukan :
-6-
Prosedur Tetap Halaman 2 dari 3
No 02
NAMA PELULUSAN PRODUK JADI
PERUSAHAAN Departemen Seksi Tanggal
SEJAHTERA berlaku
Farma 28.09.2021
Disusun Diperiksa Disetujui Menggant
oleh: oleh : Yusup oleh: i ......
Furaidana Tanggal Prassetyo Tanggal.....
Anggoro 27.09.2021 Tanggal
Tanggal 28.09.2021
26.09.2021
5. Laporan
Lakukan proses pelulusan produk jadi di atas, pada Chek List Pelulusan / Penolakan
Produk Jadi (lihat Lampiran).
6. Lampiran
6.1 Check List Pelulusan / Penolakan Produk Jadi (dalam dokumen ini tidak
disertakan).
6.2 Label LULUS produk jadi.
6.3 Label DITOLAK produk jadi.
7. Dokumen Rujukan
8. Riwayat
-8-
Lampiran 1. Label LULUS Produk Jadi
PT SEJAHTERA Farma
BAGIAN PEMASTIAN MUTU / BAGIAN PENGAWASAN MUTU*)
DILULUSKAN
No. Bets :
Tanggal Daluwarsa :
Tanggal diluluskan :
Petugas berwenang :
PT SEJAHTERA Farma
BAGIAN PEMASTIAN MUTU / BAGIAN PENGAWASAN MUTU*)
DITOLAK
No. Bets :
Tanggal Penolakan :
Petugas berwenang :
- 10