2
Di samping itu tempat-tempat khusus berikut ini hendaklah
tersedia dalam laboratorium Pengawasan Mutu :
1) Ruangan / area untuk instrumen;
2) Tempat untuk menyimpan sampel yang akan diuji (sampel hendaklah
ditata dengan baik untuk menghindari percampurbauran untuk sampel
yang belum diuji dengan sampel yang telah diuji);
3) Tempat penimbangan bahan uji (timbangan analitik hendaklah diletakkan
di atas meja tahan getar dan ditempatkan di area dengan aliran udara
serendah mungkin);
4) Tempat penyimpanan pelarut dan pereaksi;
5) Lemari asam; dan
6) Ruang penyimpanan sampel pertinggal dan / atau sampel pembanding
(lokasi dapat di luar laboratorium).
3.
Bagian penting dokumentasi yang berkaitan
dengan Pengawasan Mutu berikut ini hendaklah tersedia di bagian
Pengawasan Mutu:
spesifikasi;
prosedur yang menjelaskan cara pengambilan sampel, pengujian,
catatan (termasuk lembar kerja pengujian/analisis dan/atau buku
catatan laboratorium), terdokumentasi dan terverifikasi;
4.
Sampel pembanding tiap bets produk akhir hendaklah disimpan
sampai satu tahun pasca tanggal daluwarsa. Produk akhir hendaklah
disimpan dalam kemasan akhir dan dalam kondisi yang
direkomendasikan. Sampel bahan awal (di luar bahan pelarut, gas dan
air) hendaklah disimpan selama paling sedikit dua tahun pasca
pelulusan produk terkait bila stabilitasnya mengizinkan. Periode waktu
ini dapat diperpendek apabila stabilitasnya lebih singkat, sesuai
spesifikasinya yang relevan. Jumlah sampel pertinggal bahan dan
produk hendaklah cukup untuk memungkinkan pelaksanaan minimal
satu pengujian ulang lengkap
5/6
Validasi tersebut hendaklah mencakup minimal aspek – aspek berikut:
a) sifat dan status industri pembuat dan pemasok serta pemahaman
mereka tentang ketentuan CPOB pada industri farmasi;
b) sistem Pemastian Mutu industri pembuat bahan awal;
c) kondisi pembuatan pada saat bahan awal tersebut diproduksi dan
diperiksa; dan
d) sifat bahan awal dan produk jadi yang akan menggunakan bahan awal
tersebut.
7.a
Pengambilan sampel bahan awal hendaklah dilakukan menurut pola di bawah ini:
a) Pola n: hanya jika bahan yang akan diambil sampelnya diperkirakan homogen
dan diperoleh dari pemasok yang disetujui. Sampel dapat diambil dari bagian
manapun dari wadah (umumnya dari lapisan atas),
di mana n = 1 + √ N
n = jumlah wadah yang dibuka / diambil sampel
N = jumlah wadah yang diterima
Catatan:
- Apabila N ≤ 4, maka sampel diambil dari tiap wadah
- Untuk bisa melakukan pola n, lihat Pedoman CPOB 2012, Butir 7.22
b) Pola p: jika bahan homogen, diterima dari pemasok yang disetujui dan tujuan
utama adalah untuk pengujian identitas.
di mana p = 0,4 √ N
N = jumlah wadah yang diterima
p = jumlah wadah yang dibuka/diambil sampel berdasarkan
pembulatan ke atas
c) Pola r: jika bahan
- diperkirakan tidak homogen dan / atau
- diterima dari pemasok yang belum dikualifikasi.
Pola r dapat digunakan untuk bahan yang berasal dari herbal (ekstrak) yang
digunakan sebagai bahan awal,
di mana r = 1 ,5 √N:
N = jumlah wadah yang diterima / diambil sampel
r = jumlah sampel yang diambil berdasarkan pembulatan ke
atas
7b ?
9. 32 sample
10. Instruksi pengambilan sampel hendaklah mencakup :
metode dan pola pengambilan sampel;
peralatan yang digunakan;
jumlah sampel yang diambil;
instruksi pembagian sampel sesuai kebutuhan;
jenis wadah sampel yang harus digunakan, yakni apakah untuk
pengambilan sampel secara aseptik atau normal;
identitas wadah yang diambil sampelnya;
peringatan khusus yang harus diperhatikan terutama yang berkaitan
dengan pengambilan sampel bahan steril atau berbahaya;
kondisi penyimpanan; dan
instruksi tentang cara pembersihan dan penyimpanan alat pengambil
sampel.
12. Parameter pengujian yang tidak boleh dikurangi (berdasarkan analisis risiko yang
dilakukan oleh masing-masing industri) adalah:
a) pemerian;
b) uji disolusi (untuk tablet, kapsul dan serbuk);
c) kadar bahan aktif obat; dan
d) uji sterilitas (untuk produk steril);
namun minimal 1 kali setahun hendaklah tetap dilakukan uji lengkap.
Bila terjadi kegagalan pemenuhan spesifikasi hendaklah dilakukan pengujian
lengkap tiap bets produk jadi hingga diperoleh keyakinan terhadap proses
produksi melalui pengkajian tren hasil parameter uji.
11. Parameter pengujian tertentu untuk bahan awal yang telah disetujui pada saat
pemberian izin edar dapat dikurangi bila hasil tren seluruh parameter yang diuji
telah memenuhi syarat, minimal pada 20 bets berbeda yang diterima berurutan
dari pemasok (pabrik pembuat) yang sama, mempunyai GMP certificate dari
otoritas negara terkait dan memenuhi minimal 2 dari kriteria berikut:
a) dapat dipastikan dan diketahui pabrik pembuatnya (bukan distributor atau
broker) dan ada jaminan dari distributor atau broker yang menyatakan bahwa
bahan awal dan CoA berasal dari pabrik pembuat tersebut;
b) pabrik pembuat sudah diaudit secara rutin oleh industri pengguna atau
organisasi profesional dalam bidang mutu dan memenuhi syarat GMP; dan
c) untuk Eropa, juga certificate of suitability untuk bahan awal terkait yang
diterbitkan oleh badan otoritas negara terkait dari pabrik pembuat,
namun minimal 1 kali setahun hendaklah dilakukan uji lengkap.
Bila terjadi kegagalan pemenuhan spesifikasi hendaklah dilakukan pengujian
lengkap tiap bets bahan hingga diperoleh keyakinan terhadap pemasok melalui
pengkajian tren hasil parameter uji.