Anda di halaman 1dari 410

Standard Oprasional Prosedur

Teguh Budiharjo
POLITEKNIS KESEHATAN ANALIS KESEHATAN
KEMENKES RI SEMARANG
2023
MACAM/JENIS
1. Reagen
a. Menurut tingkat kemurniaannya reagen dibagi menjadi :

1. Reagen Tingkat Analitis ( Analytical Reagent /AR )


Kemurnian sangat tinggi. Penggunaan bahan kimia AR pada
laboratorium klinik tidak dapat digantikan dengan zat kimia tingkat lain

2. Zat Kimia Tingkat Lain


a) Tingkat kemurniaan Kimiawi ( Chemically Pure Grade )
b) Tingkat Praktis ( Practical Grade )
c) Tingkat Komersial ( Commercial Grade )
d) Tingkat Teknis (Technical Grade)

Zat kimia / reagen yang digunakan dilaboratorim Kesehatan ialah zat


kimia tingkat analitis atau zat kimia/ reagen pada tingkat kimia murni
yang telah melewati tahap pengujian, jadi ketiga jenis tingkatan zat
kimia lainnya tidak boleh digunakan dilaboratorium kesehatan
REAGEN
b. Menurut cara pembuatannya , dibagi menjadi :
a) Reagen buatan sendiri
b) Reagen Jadi ( komersial) yang dibuat oleh pabrik
Standar
Standar adalah zat-zat yang konsentrasi atau kemurniannya diketahui dan
diperoleh dengan cara penimbangan.

a. Standar Primer
Merupakan zat termurni dalam kelasnya, yang menjadi standar untuk semua
zat lain.
Syaratnya :
a) Stabil
b) Dapat dibakar sampai suhu 105-110 C tanpa perubahan kimia
c) Tidak higroskopis
d) Mempunyai komposisi yang jelas
e) Dapat disiapkan dengan kemurniaan >99%
f) Dapat dianalisis secara tepat
g) Mempunyai ekivalensi berat yang tinggi
h) Berefek minimal terhadap konsentrasi larutan standar

b. Standar Sekunder
Standar sekunder merupakan zat-zat yang konsentrasi dan kemurniaannya
ditetapkan melalui analisis dengan perbandingan terhadap standar primer
Bahan Kontrol
 Bahan kontrol dipakai sebagai sediaan untuk penentuan reliabilitas
suatu proses analisis terutama presisi dan akurasi

Persyaratan sebagai berikut :

1) Harus mempunyai komposisi sama atau mirip dengan spesimen


2) Komponen yang terkandung didalam bahan kontrol harus stabil
artinya selama masa penyimpanan bahan ini tidak boleh mengalami
perubahan.
3) Hendaknya disertai dengan sertifikat analisa yang dikeluarkan oleh
pabrik yang bersangkutan pada bahan kontrol jadi ( komersial )
Bahan Kontrol

 Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :


a) Sumber bahan kontrol
b) Bentuk bahan kontrol
c) Buatan
BAHAN KONTROL YANG DIBUAT SENDIRI
 Ada beberapa macam :
a. Bahan kontrol yang dibuat dari serum kumpulan ( pooled sera) .
Cara pembuatan serum kontrol :
1) Serum dikumpulkan dalam tabung polietilen
2) Kemudian disimpan pada suhu -20 °C
3) Serum yang terkumpul dicairkan kembali dan diaduk rata
4) Dipusingkan untuk menghilangkan fibrin dan kotoran lain
5) Saring dengan kertas saring
6) Bagi kedalam botol botol sebanyak yang diperlukan
7) Disimpan dalam suhu –20 °C
8) Untuk mengatur pH dapat ditambah asam asetat glasial
b. Bahan kontrol yang dibuat dari bahan kimia murni disebut sebagai
larutan spikes
c. Bahan kontrol yang dibuat dari lisat disebut hemolisat
Jenis Bahan kontrol sudah jadi
A. Bahan control unassayed
 Tidak mempunyai nilai rujukan sebagai tolok ukur. Nilai rujukan
dari periode pendahuluan. Biasanya dibuat kadar normal maupun
abnormal. Kebaikan ialah tahan lama, bisa digunakan untuk
semua tes, tidak perlu membuat sendiri, analisis statistik
dilakukan 1 kali pertahun. Kekurangannya adalah kadang kadang
ada variasi dari botol ke botol ditambah kesalahan pada
rekonstitusi, sering serum diambil dari hewan .

B. Bahan Kontrol Assayed


 Diketahui nilai rujukannya serta batas toleransi.Menurut metode
pemeriksaannya. Harga bahan konrol ini lebih mahal. Untuk
laboratorium kecil, penggunaan bahan kontrol ini ada baiknya karena
bila membuat sendiri dengan serum akan mahal dan penentuan
analisis statistiknya lebih sukar dan mahal. Bahan kontrol ini dapat
digunakan untuk kontrol akurasi, selain itu bahan kontrol ini
diperlukan untuk menilai alat dan cara baru
AIR
SPESIFIKASI JENIS AIR 1 JENIS AIR 2 JENIS AIR 3

Kandungan 10 1000 -
bakteri maks (
CFU/ml)
Tahanan listrik 10 10 10
min
(megaohm-cm)
Kandungan silikat 0,05 0,1 1,0
maks( mg/l SIO2)
Ph
PENGGUNAAN: 5,0-8,0
Air jenis 1 : digunakan untuk metode pemeriksaan yang memerlukan pengganggu
minim dan ketepatan serta ketelitian yang tinggi.
Air jenis2 : Digunakan untuk persiapan reagen, pewarnaan atau pengecatan.
Penyimpanan dan pengangkutan harus diperhatikan kontaminasi
minimum dari bahan kimia dan mikroorganisme
Air Jenis 3 : Digunakan untuk pencucian peralatan gelas dan prosedur kualitatif
tertentu misalnya pada urinalisa
MEDIA

Syarat syarat sebagai berikut


a) Harus mengandung semua nutrisi yang mudah
digunakan oleh mikroba
b) Harus mempunyai tekanan osmose, tegangan muka,dan
pH yang sesuai
c) Tidak mengandung zat-zat penghambat
d) Harus steril
JENIS MEDIA DAPAT DIGOLONGKAN
BERDASARKAN
a. Susunan kimia
Terdapat berbagai jenis media yaitu :
a) Media anorganik : tersusun dari bahan anorganik
b) Media organik : tersusun dari bahan organik
c) Media sintesis : media buatan
d) Media non sintesis : media alamiah misalnya wortel, kentang

b. Konsistensi/ kepadatan
Terdapat berbagai jenis media yaitu :
a) Media cair misalnya : air pepton, nutrient broth,Tarozzi
b) Media setengah padat misalnya : SIM agar, Carry & Blair
c) Media padat misalnya media agar
FUNGSI
1) Transport Media perbenihan , yang digunakan untuk mengirimkan
spesimen dari suatu tempat kelaboratorium
Contoh : Carry & blair untuk tinja
2) Enrichment media perbenihan : yang digunakan untuk memperbanyak
bakteri baik yang ada didalam spesimen maupun koloni - koloni yang
kecil-kecil
Contoh :Thioglylcolate broth untuk darah
3) Enrichment exclusive media perbenihan : yang dapat memperbanyak
segolongan bakteri sedangkan bakteri lainnyan dihambat atau tidak dapat
tumbuh
Contoh : Alcalis pepton water untuk vibrio spp
4) Exclusive media perbenihan : yang hanya dapat ditumbuhi segolongan
bakteri saja. Sedangkan bakteri lainnya tidak tumbuh dan dapat dibeda -
bedakan koloni species satu dengan lainnya
Contoh : Azide agar untuk salmonella
5) Selektive media perbenihan : yang dapat digunakan untuk
membedakan golongan. Satu dengan lainnya sehingga dapat dapat dipilih
koloni koloni bakteri yang dicari
Contoh : SS agar, Blood agar,brain agar untuk salmonella shigella
DASAR PEMILIHAN

1) Kebutuhan 6) Digunakan untuk


2) Produksi pabrik yang pemakaian ulang atau
telah dikenal sekali pakai Mudah
3) Deskripsi lengkap dari
diperoleh dipasaran
bahan 7) Nilai ekonomisnya
4) Masa kadaluarsa panjang 8) Pemasok
5) Volume atau isi kemasan 9) Kelancaran dan
kesinambungan
pengadaan
10) Pelayanan purna jual.
PENGADAAN

Pengadaan bahan laboratorium harus mempertimbangan hal


hal sebagai berikut.
1) Tingkat persediaan harus sama dengan jumlah
persediaan
2) Perkiraan jumlah kebutuhan berdasarkan jumlah
pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan kedepan
3) Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan
mulai dari pemesanan sampai bahan diterima perlu
diperhitungkan
PENYIMPANAN

Bahan laboratorium harus ditangani dengan cermat dalam


penyimpanan dan harus mempertimbangankan :
1) Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah
2) Tempat penyimpanan
3) Suhu/ kelembaban
4) Waktu penyimpanan dengan melihat masa kadaluarsa
5) Incompatibility/ bahan kimia yang tidak boleh
bercampur
MENGATUR RUANG PENYIMPANAN DAN RAK (1)

•Jika menggunakan palet, tumpukan karton di atas


palet

 Setidaknya harus ada jarak 10 cm dari lantai


 Setidaknya harus ada jarak 30 cm dari dinding dan
tumpukan lain
 Ketinggiannya tidak lebih dari 2,5 m (peraturan umum).
MENGATUR RUANG PENYIMPANAN DAN RAK(2)
Untuk semua penyimpanan:

a) Ikuti petunjuk pabrik atau pengirim ketika menumpuk


dan ikuti label-label tentang kondisi penyimpanan.
b) Tempatkan produk-produk cair di rak bawah atau di
dasar tumpukan.
c) Simpan produk-produk yang memerlukan penyimpanan
dingin di zona suhu yang sesuai dan terkendali.
d) Simpan bahan kimia mudah terbakar/korosif dalam
lemari tahan api (flammable cabinet)
MENGATUR RUANG PENYIMPANAN DAN RAK(3)
a) Simpan produk-produk dengan tingkat keamanan
tinggi/nilai tinggi di zona aman yang sesuai.
b) Pisahkan produk yang rusak atau kedaluwarsa dari stok yang
bisa digunakan tanpa ditunda-tunda dan buang produk
dengan menggunakan prosedur pembuangan yang telah
ditetapkan (de-junking)
c) Selalu simpan semua komoditas dengan cara memfasilitasi
kebijakan FEFO untuk tatalaksana stok.
d) Susun karton dengan tanda panah menghadap ke atas dan
label identifikasi, tanggal kedaluwarsa dan tanggal produksi
terlihat. Jika tidak memungkinkan, tulis nama produk dan
tanggal kedaluwarsa dengan jelas di sisi yang terlihat.
MENGATUR RUANG PENYIMPANAN DAN RAK(4)
PENGELOLAAN BARANG RUSAK/ TIDAK DIPAKAI
/KEDALUWARSA

 Pisahkan barang rusak/tidak dipakai/ kedaluwarsa dari


yang masih dipakai

 Lakukan penghapusan/pemusnahan sesuai peraturan yang


berlaku dan dibuat berita acara.
HAL-HAL KHUSUS YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Reagen Buatan Sendiri

a) Harus diketahui sifat-sfat bahan kimia yang dibuat.


Reagen tertentu tidak boleh disimpan berdekatan atau
dicampur karena dapat bereaksi
b) Larutan berwarna dari reagen tertentu harus disimpan
dalam botol plastik /kaca berwarna coklat
c) Cairan dan larutan organik reagen tertentu disimpan
dalam botol kaca berwarna cokat
d) Untuk reagen tertentu disimpan pada suhu ruangan atau
suhu dingin (2-8C)
HAL-HAL KHUSUS YANG HARUS DIPERHATIKAN
2. Reagen Jadi
a. Tutuplah botol waktu penyimpanan
b. Tidak boleh terkena matahari langsung
c. Beberapa reagen harus disimpan dalam botol coklat
d. Beberapa reagen tidak boleh diletakkan berdekatan satu
dengan lainnya
e. Bahan-bahan yang berbahaya diletakkan dibagian bawah /
lantai dengan tanda bahaya
f. Buat kartu stok yang memuat tanggal penerimaan, tanggal
kadaluarsa, tanggal wadah reagen dibuka, jumlah reagen
yang diambil
HAL-HAL KHUSUS YANG HARUS DIPERHATIKAN
3. Media dehidrasi
a) Tidak dapat disimpan unuk waktu yang tak terbatas
terutama bila penutup wadah telah dibuka
b) Jumlah keseluruhan harus dikemas dalam wadah yang
akan habis digunakan dalam 1-2 bulan
c) Saat diterima semua wadah tertutup rapat
d) Tanggal penerimaan harus dicatat pada setiap wadah
e) Harus disimpan ditempat gelap, sejuk, dan bervetilasi
baik
f) Tanggal pembuka wadah harus ducatat pada wadah
tersebut.
HAL-HAL KHUSUS YANG HARUS DIPERHATIKAN
4. Media yang telah dilarutkan
a) Hindari terkena cahaya matahari langsung atau panas
b) Media yang diperkaya dengan darah, bahan organik atau
antibiotik harus disimpan dalam lemari es.
c) Harus dijaga agar media tidak mengalami kekeringan. Untuk
media dalam cawan petri sebaiknya disimpan dalam kantong
plastik tertutup dan disimpan dalam lemari es.
d. Harus diperhatikan batas lama penyimpanan, yaitu :
1) Tabung dengan sumbat kapas : 1 minggu
2) Tabung dengan sumbat longgar : 1 minggu
3) Cawan petri ( dalam bungkus plastik ) : 3 minggu
4) Botol dengan tutup ulir : 3 bulan
Uji Kualitas Bahan Laboratorium
Uji Kualitas Air
a. Air Suling
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
1) Pemeriksaan fisik memenuhi syarat bila air jernih, tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa
2) Pemeriksaan keasaman kebasaan memenuhi syarat bila air
ditambahkan 2 tetes merah metil atau 5 tetes larutan biru
bromtimo tidak berwarna.
3) Pemeriksaan Ammonium memenuhi syarat bila air warnanya
tidak lebih tua dari larutan pembanding
4) Pemeriksaan besi, tembaga, timbal memenuhi syarat bila 100
ml air ditambah 1 tetes larutan natrium sulfida 10 % cairan
tetap jernih dan tidak berwarna.
5) Pemeriksaan kalsium memenuhi syarat bila 100 ml air
ditambah 2ml amonium oksalat 2,5 % tidak terjadi kekeruhan.
Uji Kualitas Reagen
 Reagen buatan sendiri
 Bahan kimia anhidrat
 Pengenceran harus diperhatikan kualitas akuadest yang
dipakai
 Larutan kerja sifatnya tidak tahan lama sehingga harus
dibuat secukupnya sesuai kebutuhan.
 Label wadah reagen
 Sifat bahan kimia
 Penyimpanan untuk reagen tertentu mempunyai
persyaratan khusus.
REAGEN JADI
Hal hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) Etiket/ label wadah
2) Batas kadaluwarsa
3) Keadaan fisik
4) Penyimpanan
5) Pencampuran
6) Cara pemakaian
Uji Kualitas reagen
Setiap kali batch larutan kerja dibuat
a) Setiap minggu terutama larutan pewarna ziehl Neelsen
b) Bila sudah mendekati masa daluwarsa
c) Bila ditemukan / terlihat tanda tanda kerusakan ( timbul
kekeruhan, perubahan warna, timbul endapan )
d) Bila terdapat kecurigaan terhadap hasil pemeriksaan
PENGUJIAN KUALITAS REAGEN

a) melakukan pemeriksaan bahan kontrol assayed yang


telah diketahui nilainya dengan menggunakan reagen
tersebut
b) Menggunakan strain kuman
Uji Reagen dengan Menggunakan Kuman
LARUTAN MEDIA YG ORGANIS HASIL YANG DIHARAPKAN
PEWARNA DIGUNAKAN ME
REAGEN TES KONTROL
Pewarna gram Campur pada Streptococc Coccus gram positif
sediaan apus us E, coli Basil gram negatif
Pewarna Zieehl Sediaan hapus M. Tampak adanya BTA berbentuk
Neelsen dahak tuberculosi batang merah.
s Tidak ditemukan BTA
Campuran
flora tidak
tahan asam
Pewarna Hapusan darah Pewarnaan yang jelas sel darah
Giemsa tipis merah dan sel darah putih
Basitracin disc Blood agar S. pyogenes Ada zone pembatas
S. Faecalis Tidak ada zone pembatas
Catalase Tryptic soy S. aureus Terlihat adanya gelembung
agar S. Faecalis Tidak ada gelembun
UJI Kualitas Media

 Pembuatan media
 PH setiap batch media harus diperiksa dengan pH meter
setelah media dibiarkan dingin sampai suhu kamar. Media
yang menyimpang > 0,2 unit pH dari pH optimum harus di
buang.
 Media dapat dituang kedalam tabung atau cawan petri
dalam ruangan bersih atau dibawah aliran udara laminar
PENGUJIAN MUTU MEDIA
 Ada bermacam-macam yang telah dibuat, yaitu:
a. Secara visual
 Yaitu dengan memperhatikan atau melihat warna,
kekeruhan dan lain-lain.
Contoh:
 Media gula-gula yang dilengkapi tabung Durham bila
terlihat gelembung udara berarti sudah tidak dapat
dipergunakan lagi.
 Bila warna media tidak sesuai dengan warna standar maka
harus dicurigai adanya perbedaan pH, untuk itu periksalah
dengan menggunakan pH meter.
 Bila pH media berbeda ± 0,2 satuan, tambahkan asam atau
basa atau dibuat baru
PENGUJIAN MUTU MEDIA

b. Uji sterilitas
 Uji sterilitas merupakan suatu keharusan terutama pada
media yang diperkaya dengan bahan-bahan tertentu
seperti agar darah atau agar coklat.
Cara:
1) Ambil sejumlah 5% dari tiap batch media yang dibuat
2) Inkubasi selama 2 hari pada suhu 35° C
3) Bila terdapat pertumbuhan lebih dari 2 koloni kuman per
cawan petri pada satu cawan petri atau lebih, berarti
seluruh media dari batch tersebut tidak dapat dipakai
PENGUJIAN MUTU MEDIA -3
c. Penanaman kuman kontrol positif dan kontrol negatif
MEDIA INKUBASI ORGANISME HASIL YANG
KONTROL DIHARAPKAN
Blood agar 24 jam CO2 / S. pyogenes Tumbuh dan β
Candle jar S. Pneumoniae hemolisis
Tumbuh dan α
hemolisis
MacConkey agar 24 jam aerob E. coli Koloni merah
p. Mirabilis Koloni tak
berwarna
Pepton water 24 jam E. coli Positif
(indole) P. mirabilis Negatif
Simmons citrate 48 jam aerob E. coli Tidak tumbuh
K. pneumoniae Tumbuh warna biru
TCBS 24 jam Vibrio (non Koloni kuning
agglutinable) Tidak tumbuh
E.coli
PENGUJIAN MUTU MEDIA -4

d. Uji kualitas pemeriksaan kepekaan kuman

ANTIBIOTIK KEKUATAN Diameter zone inhibisi (mm)


S. aureus E. coli P. aeroginosa
(ATCC25923) (ATCC25922) (ATCC27853)
Amikacin 30 mcg 20 - 26 19 - 26 18 – 26

Chloramphenic 30 mcg 19 - 26 21 - 27 -
ol
Gentamycin 10 mcg 19 – 27 19 – 26 16 – 21
Tetracycline 30 mcg 19 - 28 18 – 25 -
PEMELIHARAAN STRAIN KUMAN -1
A. Pemeliharaan Jangka Panjang
Pemeliharaan jangkan panjang ini yang terbaik adalah dengan
metode liophilisasi atau penyimpanan dalam freezer pada
suhu dibawah -70°C atau dala nitrogen cair.

1) Gliserol – 20°C
2) Mineral oil pada suhu kamar
3) Biakan tusukan pada suhu kamar
4) Biakan tusukan media CTA (Crstine Trypticase Agar) untuk
Neisseria dan Streptococcus.
5) Medium Cooked Meat untuk kuman anaerob.
PEMELIHARAAN STRAIN KUMAN -1

B. Pemeliharaan jangka pendek


Pemeliharaan ini dilakukan sehari-hari. Dibedakan atas
beberapa cara berdasarkan jenis kumannya, yaitu :
1. Rapid Growing Organism
Yaitu untuk kuman yang tergolong cepat tumbuh.
Cara :
1) Inokulasikan kuman pada media TSA miring yang ada
tutupnya (screw-capped).
2) Kemudian inkubasi selama satu malam pada suhu 35°C
3) Simpan di lemari es dan pindahkan setiap 2 minggu
PEMELIHARAAN STRAIN KUMAN -3
2. Streptococcus
Cara :
1) Golongkan kuman streptococcus diinkubasikan pada tabung
tertutup yang berisikan medium agar darah miring/TSA agar
2) Kemudian inkubasi selama satu malam pada suhu 35°C
3) Simpan dalam lemari es
4) Pindahkan setiap 2 minggu

3. Meningococcus dan Haemophilus


Cara :
1) Inokulasikan kuman pada agar coklat miring atau lempeng
agar
2) Kemudian inkubasikan selama satu malam pada suhu 35°C
3) Simpan pada suhu kamar
4) Pindahkan setiap minggu 2 kali
PEMELIHARAAN STRAIN KUMAN -4

4. Gonococcus
Cara :
1) Inokulasikan kuman pada agar coklat miring
2) Kemudian inkubasikan
3) Simpan pada suhu 35°C dan pindahkan setiap hari
UJI KUALITAS ANTIGEN -1

a. Uji biokima
Yaitu antigen diuji dari kuman hidup (mikrobiologi) dengan
tabel yang sesuai.

b. Uji fisik-kimia
Yaitu antigen diuji dengan hapusan untuk mendapatkan
kuman yang spesifik

c. Uji aglutinasi
Yaitu antigen diuji dengan antisera polivalen kemudian
antisera univalen untuk mendapatkan antigen yang sesuai
UJI KUALITAS ANTIGEN -2
d. Uji titrasi
Yaitu antigen diuji dengan antibiotik yang sudah standar dan
nilai cut off nya sudah diketahui pada suhu, pH dan waktu
yang tertentu. Bila ada titer aglutinasi positif (+) yang berada di
bawah nilau cut-off, maka berarti ada kontaminasi dan antigen
harus dibuang

e. Uji kemurnian
Yaitu antigen diuji secara aglutinasi dengan berbagai antibodi
untuk melihat adanya reaksi silang. Bila ada lebih dari satu
reaksi yang positif, berarti ada reaksi silang.

f. Uji binatang percobaan


Biasanya digunakan untuk penelitian
UJI ANTIBODI
a. Uji aglutinasi
Antibodi diuji dengan antigen yang standar pada suhu, Ph dan
waktu tertentu. Bila reaksi aglutinasi positif, berarti antibodi
tersebut spesifik
b. Uji titrasi
Pengujian antibodi dengan menggunkan antibodi standar yang
nilai cut-off nya sudah diketahui. Pengujian ini digunkana
untuk memastikan tidak adanya antibodi yang non – spesifik.
Bila ada titer aglutinasi positif (+) yang berada di bawah nilai
cut – off, maka berarti ada kontaminasi
c. Uji dengan berbagai antigen laruta NaCl
Pengujian ini untuk meyakinkan bahwa antibodi spesifik
terhadap satu macam antigen
UJI KETELITIAN DAN KETEPATAN BAHAN KONTROL
 Uji ketelitian
Digunakan bahan kontrol assayed atau unasasyed.
a. Periode pendahuluan
Pada periode ini ditentukan nilai dasar yang merupakan nilai rujukan
untuk pemeriksaan selanjutnya
Cara:
1) Periksalah bahan kontrol bersamaan dengan pemeriksaan spesimen
setiap hari kerja atau pada hari parameter yang bersangkutan diperiksa
sampai mencapai 25 hari
2) Catat setiap nilai yang diperoleh tiap hari kerja tersebut dalam formulir
periode pendahuluan
3) Setelah diperoleh 25 nilai pemeriksaan, hitung nilai rata-rata ( mean),
standar deviasi(SD) Koefisien variasi (CV), batas peringatan dan batas
kontrol
4) Teliti kembali apakah ada nilai yang melebihi batas kontrol, bila ada nilai
tersebut dihilangkan. Hitung kembali nilai mean, SD,CV, batas
peringatan, batas kontrol
5) Nilai mean dan SD yang diperoleh sebagai nilai rujukan periode kontrol.
Formulir Periode Pendahuluan
Uji Ketelitian - Ketepatan
1. Nilai rata-rata ( x ) :
Σ X1 2527
=
n 20
2. Deviasi Standard ( SD ) :
2
Σ ( X1 - X ) 54,6
SD = =
n-1 19
3. Koefisiensi Variasi ( CV ) :
SD . 100 % 170
X 126,4
4. Batas Peringatan :
atas X + 2 SD
bawah X - 2 SD
5. Batas Kontrol :
atas X + 3 SD
bawah X - 3 SD
UJI KETELITIAN DAN KETEPATAN BAHAN KONTROL

b. Periode Kontrol
 Merupakan periode untuk menentukan ketelitian pemeriksaan pada
hari tersebut.
1) Periksa bahan kontrol setiap hari kerja
2) Catatlah nilai yang diperoleh pada formulir periode kontrol
3) Hitung penyimpangannya terhadap nilai rujukan dalam satua SD
4) Satuan SD yang diperoleh diplot pada kertas grafik kontrol sumbu X
dalm grafik kontrol menunjukkan hari/ tanggal sedangkan sumbu Y
menunjukkan satuan SD
Formulir Periode Kontrol
Uji Ketelitian - Ketepatan

Nilai Rata-rata : 126,4


SD : 1,70

X1 - X
Satuan SD =
SD
Contoh :
128 - 126,4
3/9/99=
1,70
126 - 126,4
14/9/99 =
1,70
GRAFIK UJI KETELITIAN -KETEPATAN

+3SD
+2SD
+1SD

-1SD
-2SD
-3SD

Tgl/hari
Evaluasi
 1 3𝑠 : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar
dari kontrol apabila hasil pemeriksaan satu bahan kontrol
melewati batas X± 3 𝑆
 2 2𝑆 : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari
kontrol, apabila hasil pemeriksaan 2 kontrol berturut turut
keluar dari batas yang sama yaitu X±2𝑆
 R 4s : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari
kontrol, apabila perbedaan antar 2 hasil kontrol yang
berturut-turut melebihi 4S( satu kontrol diatas + 2S , lainnya
dibawah -2S ).
 4 1𝑠 : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari
kontrol, apabila 4 kontrol berturut-turut keluar dari batas
yang sama baik x + S maupun x – S.
 I0 x : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar
kontrol, apabila 10 kontrol berturut-turut berada pada pihak
yang sama dari nilai tengah.
1 - 3S Satu kontrol di luar nilai mean +/- 3SD mencerminkan
adanya kesalahan acak, yang merupakan
“ ketentuan PENOLAKAN”

+ 3 SD
+ 2 SD
+ 1 SD
X
- 1 SD

- 2 SD
- 3 SD
2 - 2S Dua kontrol berturut-turut di luar nilai mean +/- 2SD
atau dua kontrol (berbeda level) berada di luar nilai
mean +/- 2SD, mencerminkan kesalahan sistematik,
yang merupakan “ ketentuan PENOLAKAN “

+ 3 SD
+ 2 SD
+ 1 SD

X
- 1 SD
- 2 SD
- 3 SD
R - 4S Satu kontrol di luar nilai mean + 2 SD dan satu kontrol
di luar - 2 SD atau dua kontrol berturut-turut + 2 SD
kemudian - 2 SD, mencerminkan adanya kesalahan
acak, yang merupakan “ ketentuan PENOLAKAN “

+ 3 SD
+ 2 SD

+ 1 SD
X
- 1 SD
- 2 SD
- 3 SD
4 - 1S Empat kontrol berturut-turut di luar nilai mean + 1 SD
atau mean - 1 SD, mencerminkan kesalahan acak dan
sistematik, yg. merupakan “ketentuan PENOLAKAN”

+ 3 SD
+ 2 SD

+ 1 SD
X
- 1 SD

- 2 SD
- 3 SD
10 (x) Sepuluh kontrol berturut-turut pada satu sisi di atas
atau di bawah nilai mean, mencerminkan kesalahan
sistematik, yg. merupakan “ketentuan PENOLAKAN”

+ 3 SD
+ 2 SD

+ 1 SD

X
- 1 SD

- 2 SD
- 3 SD
ATURAN GRAFIK KONTROL
 Aturan-aturan kontrol diatas dapat mendeteksi gangguan
ketelitian (kesalahan acak) atau gangguan ketepatan
(kesalahan sistematik).

a) Aturan kontrol yang mendeteksi kesalahan acak (random


error) : 13s, R4s
b) Aturan kontrol yang mendeteksi kesalahan sistematik
(systematic error) “22s, 41s,I0x, 13s.
tindakan yang diambil apabila grafik pemantapan
mutu tidak terkontrol

1) Amati sumber kesalahan yang paling mudah terlihat, misalnya :


perhitungan, pipet, probe tersumbat.
2) Ulangi pemeriksaan serum kontrol. Sering kesalahan disebabkan
pencemaran tabung reaksi, sampel cup, kontrol yang tidak
homogen atau faktor lain.
3) Apabila hasil pengulangan masih buruk, pakai serum kontrol
baru. Mungkin saja serum kontrol yang dipakai tidak homogen
atau menguap karena lama dalam keadaan terbuka.
4) Apabila tidak ada perbaikan, amati intrumentasi yang dipakai,
apakah pemeliharaan alat (maintenance) telah dilakukan?
Bagaimana dengan temperatur inkubator.
tindakan yang diambil apabila grafik pemantapan
mutu tidak terkontrol

5) Pakai serum kontrol yang diketahui nilainya. Apabila


hasil pemeriksaan menunjukkan perbaikan, berarti
terdapat kerusakan serum kontrol.
6) Apabila ada keraguan, pakai serum kontrok kedua yang
mempunyai nilai berbeda.
7) Gunakan standar baru
8) Ganti reagen
9) Amati setiap langkah / tahap pemeriksaan
UJI KETEPATAN
 Pada uji ketepatan ini dipakai serum kontrol yang telah
diketahui rentang nilai kontrolnya (assayed).
 Hasil pemeriksaan uji ketepatan ini dilihat apakah terletak
di dalam atau diluar rentang nilai kontrol menurut metode
pemeriksaan yang sama.
 Bila terletak di dalam rentang kontrol, maka dianggap hasil
pemeriksaan bahan kontrol masih tepat sehingga dapat
dianggap hasil pemeriksaan terhadap spesimen juga tepat.
 Bila terletak di luar rentang nilai kontrol, dianggap hasil
pemeriksaan bahan kontrol tidak tepat sehingga hasil
pemeriksaan terhadap spesimen juga dianggap tidak tepat
Kelompok 5

Aditama Budiarta
Eka Prihartinigsih
Indra Kurniawan
Novira Dian
Manajemen Organisasi Pengelolaan
Reagen dan Media
Latar Belakang
Program keselamatan dan keamanan yang sukses memerlukan komitmen
dari semua orang yang bekerja di lembaga setiap hari. Semua orang di semua
tingkat
harus memahami pentingnya meniadakan risiko di laboratorium dan bekerja
bersama
untuk mencapai tujuan ini. Pimpinan lembaga memiliki kekuatan dan
kewenangan
terbesar, sehingga paling bertanggung jawab untuk mengembangkan budaya
keselamatan dan keamanan.
Pegawai yang bertanggung jawab memelihara
lingkungan laboratorium antara lain:

1. Pimpinan

2. Kantor Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan

3. Petugas Keselamatan dan Keamanan Kimia (CSSO):

4. Manajer, Supervisor, dan Asisten Praktikum

5. Siswa dan Staf Laboratorium


TANGGUNG JAWAB MANAJER ATAU KETUA
LABORATORIUM
1. Memastikan pegawai laboratorium menerima pelatihan tentang
keselamatan dankeamanan kimia umum.
2. Memastikan pegawai laboratorium memahami cara bekerja dengan
bahan kimia secara aman. Menyediakan pelatihan untuk bahan kimia
tertentu dan prosedur spesifi k, ermasuk cara mengembangkan dan
menelaah SOP.
3. Memberi pekerja laboratorium peralatan kendali teknik dan peralatan
perlindungan diri (PPE) yang diperlukan untuk bekerja dengan bahan
kimia secara aman.
4. Memastikan bahwa laboratorium memiliki tingkat keamanan yang
sesuai untukbahan kimia.
5. Menentukan harapan keselamatan dan keamanan. Memasukkan
keselamatan dan keamanan dalam penilaian kinerja.
6. Meninjau dan menyetujui pekerjaan dengan bahan kimia
laboratorium.
Yang harus dikuasai dari seorang
Manajer Laboratorium
a) Memastikan Penggunaan Peralatan Keselamatan di Laboratorium
b) Menindaklanjuti Perilaku Mencurigakan
c) Mengatasi Masalah Keamanan dan Keselamatan Akibat Praktik
Pembelian
d) Penyelesaian Masalah secara Kreatif di Lingkungan yang Kekurangan
Sumber Daya
e) Mengelola Konfl ik Interpersonal di Laboratorium
f) Tekanan untuk Mengambil Jalan Pintas di Laboratorium
g) Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
h) Penggunaan Sungkup Kimia yang Tidak Benar
i) Aliran Udara yang Tidak Merata di Sungkup Asap Bahan Kimia
j) Penggunaan Freezer Laboratorium yang Tidak Benar

Pelajaran bagi Staf Laboratorium dan Siswa


 Keengganan untuk Berkonfl ik dengan Rekan Kerja atau Atasan
 Memperhatikan dan Melaporkan Masalah Keselamatan
 Melindungi Diri Sendiri dan Orang Lain
Mengelola Bahan Kimia ( Reagen )

1. Bahan Kimia Ramah Lingkungan untuk Setiap Laboratorium


2. Membeli Bahan Kimia
3. Inventaris dan Pelacakan Bahan Kimia
4. Penyimpanan Bahan Kimia
5. Pemindahan, Pengangkutan, dan Pengiriman Bahan Kimia
1. Bahan Kimia Ramah Lingkungan untuk Setiap Laboratorium
Bahan kimia ramah lingkungan merupakan falsafah perancangan produk dan proses
yang mengurangi atau meniadakan penggunaan dan terciptanya bahan berbahaya.
Pengelolaan masa pakai bahan kimia yang cermat tidak hanya meminimalkan risiko
terhadap manusia dan lingkungan, tetapi juga mengurangi biaya.
2. Membeli Bahan Kimia
1) Memesan Bahan Kimia
Gunakan sistem pemesanan terkomputerisasi untuk
melacak informasi tentang pengiriman, riwayat pembelian, dan
distribusi bahan kimia ke seluruh gedung.

2) Menerima Bahan Kimia


Batasi pengiriman bahan kimia ke area yang memiliki
perlengkapan untuk menangani bahan kimia seperti tempat
bongkar muat, ruang penerimaan, atau laboratorium.
Ada beberapa alasan untuk memesan bahan kimia
sesuai kebutuhan dan dalam wadah kecil:

1. Ukuran kemasan kecil utamanya mengurangi risiko


kerusakan.
2. Wadah yang lebih kecil mengurangi risiko
terjadinya kecelakaan dan pemaparan terhadap
bahan berbahaya.
3. Inventaris ukuran tunggal mengurangi kebutuhan
ruang penyimpanan.
4. Wadah kecil lebih cepat habis
5. Wadah besar sering kali harus dibagi
6. Biaya pembuangan wadah kecil dari bahan
berbahaya yang tidak digunakan lebih kecil.
3. Inventaris dan Pelacakan Bahan Kimia
1. Semua laboratorium harus mencatat semua inventaris
bahan kimia yang dimilikinya secara akurat.

2. Inventaris adalah catatan, biasanya dalam


bentuk basis-data, bahan kimia dalam laboratorium dan
informasi penting tentang pengelolaannya yang tepat.

3. Inventaris yang dikelola dengan baik meliputi bahan kimia


yang didapat dari sumber komersial dan yang dibuat di
laboratorium, juga lokasi penyimpanan untuk setiap wadah
masing-masing bahan kimia.

4. Inventaris membantu dalam pemesanan,penyimpanan,


penanganan, dan pembuangan bahan kimia, juga
perencanaan darurat.
4. Penyimpanan Bahan Kimia
1. Sediakan tempat penyimpanan khusus untuk masing-masing bahan kimia dan
kembalikan bahan kimia ke tempat itu setelah digunakan.

2. Simpan bahan dan peralatan di lemari dan rak khusus penyimpanan.

3. Amankan rak dan unit penyimpanan lainnya. Idealnya, tempatkan wadah


cairan pada baki logam atau plastik yang bisa menampung cairan jika wadah
rusak.

4. Hindari menyimpan bahan kimia di atas bangku,


kecuali bahan kimiayang sedang digunakan.
Hindari juga menyimpan bahan dan peralatan di atas lemari.

5. Jangan menyimpan bahan pada


rak yang tingginya lebih dari 5 kaki (~1,5 m).
7. Labeli semua wadah bahan kimia dengan tepat. Letakkan nama pengguna dan tanggal
penerimaan pada semua bahan yang dibeli untuk membantu kontrol inventaris.

8. Hindari menyimpan bahan kimia pada tudung asap kimia, kecuali bahan kimia yang
sedang digunakan.

9. Simpan racun asiri (mudah menguap) atau bahan kimia pewangi pada lemari
berventilasi. Jika bahan kimia tidak memerlukan lemari berventilasi, simpan di
dalam lemari yang bisa ditutup atau rak yang memiliki bibir pembatas di bagian
depan.

10. Simpan cairan yang mudah terbakar di lemari penyimpanan


cairan yang mudah terbakar yang disetujui.

11. Jangan memaparkan bahan kimia yang disimpan ke panas


atau sinar matahari langsung.
Simpan bahan kimia dalam kelompok-kelompok bahan yang sesuai
secara terpisah yang disortir berdasarkan abjad.
Informasi Bahan yang dikirimkan:
1) Pemilik awal: nama pemilik atau individu yang menerima bahanpertama kali.
2) Tanda pengenal: rujukan catatan laboratorium.
3) Komponen berbahaya: komponen berbahaya utama yang diketahui.
4) Potensi bahaya: bahaya yang mungkin timbul.
5) Tanggal: tanggal bahan diletakkan di wadah dan diberi label.
6) Dikirim ke: nama, lokasi, dan nomor telepon orang yang menjadi tujuan pengiriman
bahan.
7) MSDS: sertakan ini dengan sampel bahan berbahaya yang dikirimkan ke lembaga
lainnya

5. Pemindahan, Pengangkutan, dan Pengiriman Bahan Kimia


Menerapkan Peraturan, Program, dan Kebijakan
Keselamatan dan Keamanan

1. Kendali Administratif Penting


2. Inspeksi
3. Pelaporan dan Penyelidikan Insiden
4. Kebijakan Penegakan Peraturan
dan Insentif
5. Praktik Terbaik untuk Program
Pengukuran Kinerja
6. Pendekatan untuk Mengikuti Praktik
Terbaik
Sepuluh Langkah Membangun Sistem Manajemen
Keselamatan dan
Keamanan
1. Kembangkan pernyataan kebijakan keselamatan dan keamanan.
2. Tunjuk Petugas Keselamatan dan Keamanan Kimia.
3. Identifi kasi dan atasi situasi yang sangat berbahaya.
4. Terapkan kendali administratif.
5. Terapkan prosedur manajemen bahan kimia.
6. Kenakan Peralatan Pelindung Diri dan Peralatan Kendali Teknik.
7. Latih, komunikasikan, dan bina.
8. Evaluasi fasilitas dan atasi kelemahannya.
9. Rencana untuk keadaan darurat Setiap laboratorium lembaga,
Departemen, dan individu harus memiliki rencana kesiapan keadaan
darurat.
10. Identifi kasi dan atasi halangan kepatuhan terhadap keselamatan dan
keamanan.
Kesimpulan

1) Dalam suatu laboratorium dibutuhkan suatu kepengurusan yang terdiri dari


Pempinan, petugas keselamatan dan keamanan , asisten praktikum,dan staf

2) Dari kepengurusan tersebut masing-masing mempunyai tanggung jawab


untuk mengurus dan mengelola kebutuhan laboratorium seperti reagen

3) Disamping itu kita harus memperhatikan keselamatan dan keamanan


pekerja,

4) Hal hal tersebut dilakukan demi terwujudnya pengelolaan laboratorium


yang baik dan benar.
Sekian

Terima kasih
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN
LABORATORIUM
Teguh Budiharjo
MANAJEMEN RESIKO
LABORATORIUM DASAR
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
Semester 5 Tahun 2023/2024

ANUNG SUGIHANTONO

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 1


POKOK BAHASAN DAN WAKTU PEMBELAJARAN
11 Manajemen Mutu dan Akreditasi Anung S

T 14
Laboratorium
Manajemen Strategis Pengembangan Anung S
Laboratorium

10 Manajemen Resiko Laboratorium Anung/Sudarwin


11 Manajemen Mutu dan Akreditasi Anung/Sudarwin
P 13
Laboratorium Klinik
Respon Time dan TAT ( Turn Around Time ) Anung/Sudarwin
14 Manajemen Strategis Pengembangan Anung/teguh
Laboratorium Klinik

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 2


MANAJEMEN MUTU DAN
AKREDITASI LABORATORIUM

Pertemuan ke 11

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 3


UU 17 TAHUN 2023 – KESEHATAN
o Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat dan/ ataualat
yang digunakan untuk menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan kepada perseorangan ataupun masyarakat dengan Keselamatan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/
atau paliatif yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pasien
Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
o Fasilitas Pelayanan Kesehatan memberikan Pelayanan
Kesehatan berupa Pelayanan Kesehatan perseorangan dan/
atau Pelayanan Kesehatan masyarakat. (Ps 165)
Mutu
o Fasilitas Pelayanan Kesehatan penunjang, antara lain, berupa
laboratorium Kesehatan, apotek, laboratorium pengolahan Pelayanan
sel, serta bank sel dan/ atau bank jaringan. (Penjelasan Ps
170)
akreditasi

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 4


DIMENSI MUTU
1. Efektif (effective),
DIMENSI MUTU menurut WHO : 2. Keselamatan (safe),
1. Efektif
2. Efisien
3. Berorientasi kepada pasien/pengguna
layanan (people-centred),
3. Mudah di akses
4. Dapat Diterima 4. Tepat waktu (timely),
5. Fokus kepada Pasien
5. Efisien (efficient),
6. Adil
7. Aman
6. Adil (equitable),
7. Terintegrasi (integrated).

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 5


RUANG LINGKUP – DEFINISI OPERASIONAL
1. Efektif: menyediakan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti kepada masyarakat.
2. Keselamatan: meminimalkan terjadinya kerugian (harm), termasuk cedera dan kesalahan
medis yang dapat dicegah, pada pasien-masyarakat yang menerima pelayanan.
3. Berorientasi pada pasien/pengguna layanan (people-centred): menyediakan pelayanan yang
sesuai dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.
4. Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian pelayanan kesehatan.
5. Efisien: mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dan mencegah
pemborosan termasuk alat kesehatan, obat, energi dan ide.
6. Adil: menyediakan pelayanan yang seragam tanpa membedakan jenis kelamin, suku, etnik,
tempat tinggal, agama, dan status sosial ekonomi.
7. Terintegrasi: menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasilitas pelayanan kesehatan
dan pemberi pelayanan, serta menyediakan pelayanan kesehatan pada seluruh siklus
kehidupan.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 6


MUTU PELAYANAN – PENGERTIAN DAN INDIKATOR
MUTU NASIONAL (PERMENKES 30/2022)
o Laboratorium Kesehatan adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia dan/atau bahan bukan berasal dari manusia
untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau
faktor risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan perseorangan
dan/atau masyarakat
o Mutu Pelayanan Kesehatan adalah tingkat layanan kesehatan untuk
individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang
optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan, dan perkembangan
ilmu pengetahuan terkini, serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 7


INDIKATOR MUTU DI LABORATORIUM (PERMENKES
30/2022)
Terdiri atas:
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan;
2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri;
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien;
4. Kepatuhan Pelaporan Hasil Kritis;
5. Kejadian Sampel/Spesimen Yang Hilang;
6. Pengulangan Hasil Pemeriksaan;
7. Kepuasan Pasien.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 8


INDIKATOR MUTU UNIT TRANFUSI DARAH (UTD)
(PERMENKES 30/2022)

Terdiri atas :
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan;
2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri;
3. Pemenuhan Kebutuhan Darah Oleh UTD;
4. Donasi Dari Pendonor Darah Sukarela;
5. Hasil Pemeriksaan Golongan Darah Pendonor Yang Berbeda Dengan Uji
Konfirmasi Golongan Darah;
6. Suhu Penyimpanan Produk Darah;
7. Kepuasan Pasien.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 9


PROFIL INDIKATOR MUTU DI LABORATORIUM
NO KOMPONEN DEFINISI OPERASIONAL

1 Kepatuhan Kebersihan Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan
Tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) dengan
kandungan alkohol 60-80% bila tangan tidak tampak kotor.
2 Kepatuhan Penggunaan APD Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam menggunakan APD dengan tepat sesuai
dengan indikasi ketika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau
terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak,
droplet dan airborne).
3 Kepatuhan Identifikasi Pasien Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi yang dilakukan pemberi pelayanan dengan
menggunakan minimal dua penanda identitas seperti: nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik,
NIK sesuai dengan yang ditetapkan di Laboratorium Kesehatan
4 Kepatuhan Pelaporan Hasil Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis sesuai kebijakan Laboratorium dan
Kritis rekomendasi organisasi profesi dan memerlukan penatalaksanaan segera
5 Kejadian Spesimen/Sampel Kejadian sampel/spesimen hilang adalah tidak tersedianya sampel/spesimen yang telah diterima pada
hilang saat akan dilakukan pemeriksaan oleh petugas.
6 Pengulangan Hasil Pengulangan hasil pemeriksaan adalah proses mengulang kembali pemeriksaan laboratorium karena tidak
Pemeriksaan memenuhi syarat baik dari segi jenis, jumlah, kondisi serta metode yang tidak sesuai.
7 Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian pasien terhadap kinerja pelayanan yang
diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 10
PROFIL INDIKATOR MUTU DI UNIT TRANFUSI
DARAH
NO KOMPONEN DEFINISI OPERASIONAL

1 Kepatuhan Kebersihan Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan
Tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) dengan
kandungan alkohol 60-80% bila tangan tidak tampak kotor.
2 Kepatuhan Penggunaan APD Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas dalam menggunakan APD dengan tepat sesuai
dengan indikasi ketika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau
terpercik darah atau cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak,
droplet dan airborne).
3 Pemenuhan Kebutuhan Darah Pemenuhan kebutuhan darah oleh UTD adalah persentase pemenuhan darah sesuai dengan permintaan
oleh UTD dalam 24 jam; dan Permintaan darah adalah jumlah kantong darah yang diminta oleh RS/bangsal.
4 Donasi dari Pendonor Darah Donasi dari pendonor darah sukarela adalah penyumbangan darah dari pendonor yang memberikan
Sukarela darah, plasma atau komponen darah lainnya atas kehendaknya dan tidak menerima pembayaran, baik
dalam bentuk tunai atau hal lainnya sebagai pengganti uang
5 Hasil Pemeriksaan Golongan Hasil pemeriksaan golongan darah pendonor yang berbeda dengan uji konfirmasi golongan darah
Darah Pendonor yang adalah perbedaan hasil pemeriksaan golongan darah sebelum donasi dengan hasil pemeriksaan
Berbeda Dengan Uji konfirmasi (menggunakan sampel dari selang kantong)
Konfirmasi Golongan Darah
6 Suhu penyimpanan produk Suhu penyimpanan produk darah harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan berdasarkan jenis
darah komponen masing-masing dan harus diukur minimal 2 kali per shift (setiap 4 jam).
7 Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian pasien terhadap kinerja pelayanan yang
diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 11
PROFIL INDIKATOR MUTU DI LABORATORIUM
DIMENSI KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
KOMPONEN RUANG LINGKUP
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar untuk memperbaiki dan
meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan petugas dan
pasien/pengguna layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan
Definisi Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
Operasional mengalir bila tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
(alcohol-based handrubs) dengan kandungan alkohol 60-80% bila tangan tidak tampak
kotor.
Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah Tindakan kebersihan yang dilakukan
Denominator Jumlah Total peluang Tindakan kebersihan yang seharusnya dilakukan
Kriteria Inklusi
Periode analis Bulanan/Triwulan/Semester/Tahunan
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 12
INDIKATOR NASIONAL MUTU

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 13


1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
INDIKASI TARGET ≥ 85% Kebersihan tangan dilakukan dengan
 Sebelum kontak dengan pasien mencuci tangan menggunakan sabun dan
 Sesudah kontak dengan pasien air mengalir bila tangan kotor atau terkena
 Sebelum melakukan prosedur aseptik cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
 Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak
 Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien tampak kotor

Kebersihan tangan yang benar dilakukan


sesuai dengan 5 indikasi (Five moments) Periode pengamatan adalah kurun waktu
dan 6 Langkah menurut WHO yang digunakan untuk mendapatkan
minimal 200 peluang dalam kebersihan
tangan dalam satu bulan

Penilaian kepatuhan kebersihan tangan


adalah penilaian kepatuhan terhadap Peluang adalah periode di antara indikasi
petugas yang melakukan kebersihan di mana tangan terpapar kuman setelah
tangan dengan benar menyentuh permukaan (lingkungan atau
pasien) atau tangan menyentuh zat yang
terdapat pada permukaan.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 14


1.KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
Numerator Denumerator Inklusi Eksklusi

Jumlah total peluang Seluruh peluang


Jumlah tindakan yang dimiliki oleh
kebersihan tangan
kebersihan tangan petugas yang Tidak ada
yang seharusnya
yang dilakukan terindikasi
dilakukan dalam
periode pengamatan melakukan
kebersihan tangan

Jumlah Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan


X 100 %
FORMULA Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam periode pengamatan

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 15


1.KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
Hasil observasi

S umber
Data

Besar
Minimal 200 peluang
Pengum pulan S am pel
Data Teknik
S am pel
Dilakukan melalui
survei harian/concurrent
Pelaporan
Analisis

Bulanan, Triwulanan, Tahunan


TARGET ≥ 85%

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 16


2. KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

Alat pelindung diri (APD) Kepatuhan penggunaan APD adalah


adalah perangkat alat kepatuhan petugas dalam Penilaian kepatuhan
yang dirancang sebagai menggunakan APD dengan tepat penggunaan APD adalah
penghalang terhadap sesuai dengan indikasi ketika penilaian terhadap petugas
penetrasi zat, partikel melakukan tindakan yang dalam menggunakan APD
padat, cair, atau udara memungkinkan tubuh atau membran sesuai indikasi dengan tepat
saat memberikan pelayanan
untuk melindungi mukosa terkena atau terpercik darah kesehatan pada periode
pemakainya dari cedera atau cairan tubuh atau cairan infeksius observasi.
atau transmisi infeksi atau lainnya berdasarkan jenis risiko
penyakit. transmisi (kontak, droplet dan airborne).

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 17


2.KEPATUHAN PENGGUNAANAPD
Numerator Denumerator Inklusi Eksklusi

Jumlah petugas yang Jumlah seluruh petug Semua petugas yang


patuh menggunakan A as yang terindikasi me terindikasi
PD sesuai indikasi dala nggunakan APD dala menggunakan APD Tidak ada
m periode observasi m periode observasi

Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi


dalam periode observasi
FORMULA X 100 %
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode observasi ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 18
2.KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
Hasil observasi
S umber
Data

Besar
• Total sampel (apabila
Pengum pulan S am pel
jumlah populasi ≤ 30)
Data Teknik
S am pel • Rumus Slovin (apabila
Dilakukan melalui jumlah populasi > 30)
survei harian/concurrent
Pelaporan
Analisis

Bulanan, Triwulanan, Tahunan


TARGET 100 %

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 19


RUMUS SLOVIN
Perhitungan besar sampel berdasarkan rumus Slovin :
Rumus Slovin digunakan apabila anggota populasi > 30 sehingga perlu dihitung jumlah sampel minimal
yang dapat mewakili populasi

𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐

n = jumlah sampel minimal


N = jumlah populasi
e = margin of error (biasanya ditetapkan sebesar 0,05)
Contoh :
Apabila populasi = 1.000 orang
Margin of error yang ditetapkan adalah 5% atau 0,05
𝑛= 𝑁
1 + 𝑁𝑒2 n = 285,7143
sehingga :
1000
𝑛= Apabila dibulatkan maka besar sampel
1 + (1000 𝑥 0,052)
1000 minimal dari 1.000 populasi pada margin of
𝑛=
1 + (1000 𝑥 0,0025) error 5% adalah sebesar 286.
1000
𝑛=
1 + 2,5
1000
𝑛=
3,5
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 20
3. KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Pemberi pelayanan melakukan
identifikasi pasien secara benar pada
setiap keadaan terkait tindakan
intervensi pasien yaitu pengambilan Identifikasi dapat dilakukan dengan
spesimen.
memilih dua di antara data pasien
seperti nama lengkap, tanggal lahir,
NIK, nomor registrasi, sesuai dengan
Identifikasi dilakukan regulasi yang ditetapkan laboratorium
dengan cara visual dan kesehatan
atau verbal (lisan)

Identifikasi pasien dianggap benar jika


pemberi pelayanan melakukan identifikasi
seluruh tindakan intervensi yang dilakukan
dengan benar.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 21


3. KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Numerator Denumerator Inklusi Eksklusi

Jumlah pemberi pelayanan Jumlah pemberi pelaya Semua pemberi pelaya


yang melakukan identifikasi nan yang diobservasi d nan yang memberikan Tidak ada
pasien secara benar dalam alam periode observasi pelayanan kesehatan
periode observasi

Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara


benar dalam periode observasi
FORMULA X 100 %
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam
periode observasi
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 22
3. KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
Hasil observasi
S umber
Data
• Total sampel (apabila
Besar
Pengum pulan S am pel jumlah populasi ≤ 30)
Data Teknik • Ru m u s Slovin (apabila
S am pel jumlah populasi > 30)
Dilakukan melalui
survei harian/concurrent
Pelaporan
Analisis

Bulanan, Triwulanan, Tahunan


TARGET 100 %

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 23


4. KEPATUHAN PELAPORAN HASIL KRITIS

Jika dokter tidak dapat Hasil kritis sudah


• Hasil kritis adalah hasil
dihubungi, maka diterima oleh
pemeriksaan yang
termasuk kategori kritis petugas laboratorium dokter/pihak pengirim
sesuai kebijakan harus menghubungi paling lama 30 menit
Laboratoriu m dan pasien/keluarga dan sejak petugas
rekomendasi organisasi menginformasikan mengetahui adanya
profesi dan memerlukan bahwa hasil hasil pemeriksaan
penatalaksanaan segera. pemeriksaan telah yang tergolong kritis.
selesai dan harus segera
• Hasil kritis harus disampaikan kepada
dilaporkan kepada dokter pengirim.
dokter/pihak pengirim .

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 24


4. KEPATUHAN PELAPORAN HASIL KRITIS
Numerator Denumerator Inklusi Eksklusi

Jumlah hasil kritis labor Jumlah hasil kritis lab Seluruh laporan hasil
atorium yang dilaporkan oratorium yang diobs pemeriksaan dengan Tidak ada
≤ 30 menit ervasi hasil kritis

Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤ 30 menit


FORMULA X 100%
Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 25
4. KEPATUHAN PELAPORAN HASIL KRITIS
Laporan hasil
laboratorium kritis S umber
Data

Besar • Total sampel (apabila


Pengum pulan S am pel jumlah populasi ≤ 30)
Data Teknik • Ru m u s Slovin (apabila
S am pel jumlah populasi > 30)
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pelaporan
Analisis

Bulanan, Triwulanan, Tahunan


TARGET 100 %

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 26


5. KEJADIAN SAMPEL/SPESIMEN HILANG
Definisi Operasional

Kejadian sampel/spesimen
hilang adalah tidak
tersedianya sampel/spesimen
yang telah diterima pada saat
akan dilakukan pemeriksaan
oleh petugas

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 27


5. KEJADIAN SAMPEL/SPESIMEN HILANG
Numerator Denumerator Inklusi Eksklusi

Jumlah sampel/spes Jumlah seluruh samp Seluruh


imen yang hilang el yang diperiksa sampel/spesimen Tidak ada

Jumlah sampel/spesimen yang hilang x 100 %


FORMULA Jumlah seluruh sampel yang diperiksa

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 28


5. KEJADIAN SAMPEL/SPESIMEN HILANG
Laporan kejadian
sam pel/spesim en S umber
yang hilang Data

Besar • Total sampel (apabila


Pengum pulan S am pel jumlah populasi ≤ 30)
Data Teknik • Ru m u s Slovin (apabila
S am pel jumlah populasi > 30)
Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pelaporan
Analisis

Bulanan, Triwulanan, Tahunan


TARGET 0

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 29


6. PENGULANGAN HASIL PEMERIKSAAN

Definisi Operasional

1. Pengulangan hasil pemeriksaan adalah proses


mengulang kembali pemeriksaan laboratorium
karena tidak memenuhi syarat baik dari segi jenis,
jumlah, kondisi serta metode yang tidak sesuai
2. Pemeriksaan ulang karena kesalahan/ kelalaian
petugas

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 30


6. PENGULANGAN HASIL PEMERIKSAAN

Numerator Denumerator Inklusi Eksklusi

Duplo atau pemeriksaan


Jumlah pemeriksaan Jumlah seluruh Semua pemeriksaan ulang yang harus dilakuk
yang diulang pemeriksaan laboratorium an bukan termasuk kesal
ahan/kelalaian petugas

Jumlah pemeriksaan yang diulang


FORMULA X 100 %
Jumlah seluruh pemeriksaan
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 31
6. PENGULANGAN HASIL PEMERIKSAAN
Laporan pengulangan
pemeriksaan S umber
Data

Besar • Total sampel (apabila


Pengum pulan S am pel jumlah populasi ≤ 30)
Data Teknik • Ru m u s Slovin (apabila
Data dikumpulkan S am pel jumlah populasi > 30)
secara retrospektif
Pelaporan
Analisis

0 Bulanan, Triwulanan, Tahunan


TARGET
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 32
7. KEPUASAN PASIEN
Kepuasan pasien adalah pernyataan tentang persepsi pasien
terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
laboratorium kesehatan

Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan tabel


sampel dari Krejcie and Morgan

Unsur Survei Kepuasan Masyarakat adalah unsur-unsur


yang menjadi indikator pengukuran kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik, meliput:
(PERMENPAN RB NO 14/2017) :
a. Persyaratan
b. Sistem, mekanisme dan prosedur
c. Waktu penyelesaian
d. Biaya/tarif
e. Produk spesifikasi jenis pelayanan
f. Kompetensi pelaksana
g. Perilaku pelaksan
h. Penanganan pengaduan, saran dan masukan
i. Sarana dan prasarana

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 33


7. KEPUASAN PASIEN
Numerator Denumerator Inklusi Eksklusi

Total unsur yang


Total nilai persepsi
terisi dari seluruh Seluruh pasien -
seluruh responden
responden

Total nilai persepsi seluruh responden


X 25
FORMULA Total unsur yang terisi dari seluruh
responden
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 34
7. KEPUASAN PASIEN
Hasil survei
S umber
Data

Besar Penentuan sampel dihitung


Pengum pulan S am pel dengan menggunakan tabel
Data Teknik sampel dari
S am pel Krejcie and Morgan
Data dikumpulkan dengan
melakukan survei
Pelaporan
Analisis

≥ 76,61 Semesteran, Tahunan


TARGET
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 35
7. KEPUASAN PASIEN
TABEL SAMPEL MORGAN DAN KREJCIE (PERMENPAN RB NO 14/2017)

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 36


7. KEPUASAN PASIEN

Indeks Kepuasan Masyarakat Unit


Pelayanan:

A (Sangat Baik) : 88,31 – 100,00


B (Baik) : 76,61 – 88,30
C (Kurang Baik) : 65,00 – 76,60
D (Tidak Baik) : 25,00 – 64,99

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 37


AKREDITASI FASYANKES (Permenkes 34 Tahun 2022)
PENGERTIAN : Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan pusat kesehatan
masyarakat, klinik, laboratorium kesehatan, unit transfusi darah, tempat praktik mandiri
dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi setelah dilakukan penilaian bahwa pusat
kesehatan masyarakat, klinik, laboratorium kesehatan, unit transfusi darah, tempat praktik
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi telah memenuhi standar akreditasi

TUJUAN :
1. Meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan dan keselamatan bagi pasien dan masyarakat;
2. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan dan laboratorium
kesehatan, UTD sebagai institusi;
3. Meningkatkan tata kelola organisasi dan tata kelola pelayanan laboratorium kesehatan, UTD,
4. Mendukung program pemerintah di bidang kesehatan.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 38


PERSIAPAN AKREDITASI :
KEGIATAN AKREDITASI 1)
2)
pengisian penilaian mandiri (self assessment);
penyusunan program peningkatan mutu;
3) penetapan dan pengukuran indikator mutu; dan d. pelaporan insiden
keselamatan pasien

1.Persiapan Akreditasi; PELAKSANAAN AKREDITASI


1) Survei – oleh Lembaga surveyor
2.Pelaksanaan Akreditasi;
2) Penetapan Status Akreditasi – Pemberian sertifikat
3.Pasca Akreditasi
13
Lembaga Akreditasi

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 39


TERIMA KASIH

sugihantonoa@yahoo.com
081.2293.6774

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB POLKESMAR2023 40


MANAJEMEN RESIKO
LABORATORIUM DASAR
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang
Semester 5 Tahun 2023/2024

ANUNG SUGIHANTONO

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 1


POKOK BAHASAN DAN WAKTU PEMBELAJARAN
11 Manajemen Mutu dan Akreditasi Anung S

T 14
Laboratorium
Manajemen Strategis Pengembangan Anung S
Laboratorium

10 Manajemen Resiko Laboratorium Anung/Sudarwin


11 Manajemen Mutu dan Akreditasi Anung/Sudarwin
P 13
Laboratorium Klinik
Respon Time dan TAT ( Turn Around Time ) Anung/Sudarwin
14 Manajemen Strategis Pengembangan Anung/teguh
Laboratorium Klinik

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 2


MANAJEMEN RISIKO LABORATORIUM

Pertemuan ke 10

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 3


o Manajemen risiko adalah proses
KONSEP DASAR sistematis untuk mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan
mengendalikan risiko dalam suatu
organisasi atau proyek.
o Tujuan utama manajemen risiko
adalah mengurangi atau
meminimalkan dampak negatif dari
risiko dan memaksimalkan peluang
yang ada

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 4


KONSEP MANAJEMEN RISIKO DAN KESELAMATAN PASIEN DI
LABORATORIUM KESEHATAN
• Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang
berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi.
(Permenkes 25 thn 2019)
• Risiko adalah dampak ketidakpastian mencapai tujuan (ISO
31000)
• Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu
meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, informasi
komunikasi, pemantauan, dan pelaporan Risiko, termasuk berbagai
strategi yang dijalankan untuk mengelola Risiko dan potensinya
(Permenkes 25/2019).
• Manajemen Risiko adalah Kegiatan berupa identifikasi dan
evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugian pada
pasien, karyawan, pengunjung dan organisasinya sendiri (JCAHO).

POTENSI RISIKO DI LABORATORIUM


• Risiko Klinis (Keselamatan pasien dan tenaga kesehatan)
• Risiko Non klinis (Selain Keselamatan pasien : risiko PPI,, risiko keuangan, risiko reputasional, risiko strategi)
• Biorisiko : Biosafety dan Biosecurity
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 5
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (PERMENKES 25
TAHUN 2019)
o Manajemen Risiko adalah proses yang
proaktif dan kontinu meliputi identifikasi,
analisis, evaluasi, pengendalian, informasi
komunikasi, pemantauan, dan pelaporan
Risiko, termasuk berbagai strategi yang
dijalankan untuk mengelola Risiko dan
potensinya.
o Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa yang berdampak negatif terhadap
pencapaian sasaran organisasi

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 6


ANUNG UNTUK MANAJEMENPermenkes
LAB_MAN RISK 202325 Tahun
7 2019
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 8
ALUR PELAYANAN DI
LABORATORIUM

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 9


LABORATORY ERROR/
KESALAHAN LABORATORIUM
Adalah kesalahan atau kejadian yang berdampak
negatif yang terjadi pada bagian manapun dari
proses pelayanan laboratorium, mulai dari proses pre
analitik, analitik hingga paska analitik

• Kesalahan Pre • Kesalahan Analitik • Kesalahan Paska


Analitik Analitik

Memberikan kontribusi Memberikan kontribusi


Memberikan kontribusi sekitar 25% dari total sekitar 14% dari total
sekitar 61% dari total kesalahan laboratorium. kesalahan laboratorium.
kesalahan laboratorium. Contoh: alat tidak dikalibrasi Contoh: hasil tidak dikirmkan,
Contoh: tes yang diminta secara benar, sampel hasil tidak dapat dibaca,
tidak sesuai, identitas pasien tertukar atau tercampur, hasil terlambat, spesifitas tes
salah, tabung sampel salah, ada masalah pada presisi tidak diketahui, kesalahan
sampel yang didapat alat pada saat menyalin hasil
hemolysis, waktu
penga4mbilan tidak tepat ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 10
ANUNG UNTUK MANAJEMENPermenkes
LAB_MAN RISK 202325 Tahun
11 2019
TABEL PENILAIAN RISIKO
LEVEL KEMUNGKINAN KRITERIA KEMUNGKINAN
Hampir Tidak Terjadi (1) Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar biasa (presentasi 0 – 10%)
Jarang Terjadi (2) Peristiwa diharapkan tidak terjadi (persentase 10 – 30 %)
Kadang Terjadi (3) Peristiwa kadang terjadi ( persentasi 30 – 50%)
Sering Terjadi (4) Peristiwa sangat mungkin terjadi pada sebagian kondisi (persentase 50 – 90%)
Hampir pasti Terjadi (5) Peristiwa yang selalu terjadi pada setiap kondisi (persentase diatas 90%)

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 12


TABEL DAMPAK RISIKO
LEVEL KEMUNGKINAN KRITERIA KEMUNGKINAN
Sangat Rendah (1) Tidak berdampak pada pencapaian tujuan; agak menggangu pelayanan;
dampak dapat ditangani pada kegiatan rutine; kerugian kurang material dan
tidak mempengaruhi stake holder
Rendah (2) Mengganggu pencapaian tujuan meskipun tidak signifikan; cukup menggangu
pelayanan; mengancam efisiensi dan aktivitas program/kegiatan; kerugian
kurang material dan sedikit mempengaruhi stake holder
Sedang (3) Mengganggu pencapaian tujuan secara signifikan; menggangu pelayanan;
mengganggu administrasi program/kegiatan; kerugian keuangan cukup
bermakna
Tinggi (4) Tujuan institusi gagal dilaksanakan; menggangu pelayanan 2-7 hari; mengancam
fungsi program/kegiatan; kerugian besar bagi organisasi dari sisi keuangan dan
non keuangan.
Sangat Tinggi (5) Sebagian besar tujuan dan fungsi institusi gagal; terganggu pelayanan lebi dari
1 minggu; mengancam program dan stakeholder; kerugian sangat besar dari sisi
keuangan dan non keuangan.
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 13
1. IDENTIFIKASI RISIKO
PENILAIAN RISIKO mengidentifikasi kegiatan, penyebab, dan proses
terjadinya peristiwa Risiko yang dapat menghalangi,
menurunkan, atau menunda tercapainya tujuan dan
sasaran
HASIL ANALISIS RESIKO :
2. ANALISIS RISIKO
1. Risiko sangat rendah dengan warna Menilai risiko dari tingkat dampak dan kemungkinan
terjadinya risiko
hijau;
Dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif serta kemungkinan
2. Risiko rendah dengan warna biru; terjadinya risiko

3. Risiko sedang dengan warna kuning; 3. EVALUASI RISIKO


4. Risiko tinggi dengan warna orange; Pengambilan keputusan perlu tidaknya dilakukan penanganan
dari hasil analisis resiko
5. Risiko sangat tinggi dengan warna Risiko yang perlu mendapatkan penanganan; prioritas
penanganan dan dampak penanganan risiko.
merah.
Kategorin penanganan adalah risiko yang diretensi dan risiko
yang dialihkan.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 14


1. Pasien
RUANG LINGKUP RESIKO 2. Tenaga Kesehatan
DI LABORATORIUM KLINIK 3. Fasilitas Laboratorium
4. Lingkungan (tempat kerja)
5. Bisnis

 Mengidentifikasi siapa saja yang harus dilibatkan


dalam penilaian risiko
 Sebagai dasar dalam membuat keputusan dan alas an
dilakukannya suatu tindakan agar kegiatan tepat
sasaran
PROSES IDENTIFIKASI :  Memastikan pada area manajemen risiko ini akan
Audit, Failure Mode and Cause Effect dilaksanakan
Analysis (FMCEA), Survei, Pendapat Ahli  Menentukan tujuan dan sasaran
 Mengkaji faktor pendukungANUNG
dan UNTUK penghambat
MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 15
RESIKO PELAYANAN DAN
DAMPAK

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 16


T
I
N A
D N
A A
K L
A I
N S
I
D S
A
R R
I I
S
H I
A K
S O
I
L

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 17


IDENTIFIKASI EFEK YANG MUNGKIN TERJADI (THE EFFECT)
DARI KEMUNGKINAN KEGAGALAN (FAILURE MODE)

Fase / Tahap Failure Mode Potential Effect Potential Cause


Surat permintaan tidak - Kesalahan sampling dan - Pelayanan penyiapan RM lama
Sampling diisi lengkap pemeriksaan - Barcode label habis
- Sosialisasi pentingnya pengisian yang
lengkap belum dilakukan kepada dokter
Sampling Kesalahan - Kesalahan - Nama mirip atau sama
identifikasi pasien pemeriksaan dan - Proses identifikasi ulang di unit
pelaporan hasil pengirim / laboratorium tidak
dilakukan
Analitik Reagen tidak - Laporan hasil tidak - Kontrol logistik tidak teratur
memenuhi syarat : sesuai - Identifikasi reagen rusak belum teratur
habis / Expired Date kondisi klinis pasien - Identifikasi ED reagen tidak dilakukan
- Kesalahan
/rusak
penegakkan
diagnosis
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 18
5 IDENTIFIKASI AKAR PENYEBAB MASALAH (FISH BONE METHODE)

Hasil Kritis Tidak atau Terlambat Dilaporkan


PROSES PASIEN PETUGAS

Sampel tidak memenuhi Kesulitan


syarat sehingga perlu sampling Perawat/dokter jaga
sampling ulang, karena Tidak paham jika terlambat laporke dpjp
kondisi harus
Blm ada dokumentasi fisik,
pelaporan hasil/nilai aktif melaporkan
psikologis
kritis dalam buku
tersendiri
Hasil kritis tidak
atau terlambat
Supply listrik tidak dilaporkan
memadai
Laboratorium Belum ada monev
Alat rusak rujukan kurang
responsif Tidak ada penanggung
mendadak
jawabhasil
Supply listrik tidak pemeriksaan kritis
memadai

FASILITAS FAKTOR FAKTORORGANISASI


LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN
KERJA
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 19
JENIS INSIDEN YANG HARUS DILAPORKAN
1. KEJADIAN SENTINEL
Suatu kejadian tidak diinginkan yang menyebabkan
kematian atau cedera serius

2. KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)


Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien
3. KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC)
Insiden yang sudah terpapar kepada pasien tapi tidak
menimbulkan cedera
4. KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)
Insiden yang belum terpapar kepada pasien
5. KONDISI POTENSIAL CEDERA (KPC)
Kondisi yang potensial signifikan menimbulkan cedera tapi
belum terjadi insiden

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 20


TUGAS MAHASISWA
TUGAS KELOMPOK : mahasiswa dibagi dalam 6 (enam) kelompok. Setelah
mempelajari Permenkes 25 Tahun 2019, Permenkes 30 tahun 2022 dan Permenkes
34 Tahun 2022 masing-masing kelompok menyusun langkah-Langkah manajemen
risiko terintegrasi pelayanan laboratorium di laboratorium (tempat praktek)
mahasiswa Analis Kesehatan/TBD pada pemeriksaan : kimia klinik, mikrobiologi,
histologi, patologi anatomi, parasitologi dan urine Analisa.
TUGAS INDIVIDU : menuliskan dalam makalah hal-hal yang menyangkut pelayanan
laboratorium pada tahap pre analitik, analitik dan pasca analitik yang berfokus
pada keselamatan pasien untuk dilakukan analisis risiko dan upaya pencegahannya.
Tugas kelompok dibuat dalam bentuk ppt dan tugas individu ditulis tangan dikertas
tidak bergaris; dikumpulkan paling lambat 23 Oktober 2023 melalui koord/PJ
Matkul, dikirimkan ke alamat email : sugihantonoa@yahoo.com atau WA
081.2293.6774.

ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 21


TERIMA KASIH
sugihantonoa@yahoo.com
081.2293.6774
ANUNG UNTUK MANAJEMEN LAB_MAN RISK 2023 22
TAT
TEGUH BUDIHARJO
Pengertian Respon Time
(waktu Tanggap)
• Respon Time (Waktu tanggap) merupakan
Suatu tindakan yang dilakukan dengan cepat
dan tepat untuk menangani pasien.
• Sedangkan suatu kemampuan untuk
pelayanan yang cepat (responsif) merupakan
waktu tanggap yang dilakukan kepada pasien
saat pasien tiba sampai mendapat tanggapan.
Lanjutan
• Pada standar pelayanan minimal di
laboratorium berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor:129/Menkes/SK/II/2008
Adalah Waktu tunggu hasil pelayanan
• laboratorium adalah ≤140 menit (kimia darah
dan darah rutin)
• RESPON TIME MERUPAKAN SALAH SATU
INDIKATOR DARI MUTU PELAYANAN YANG
MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN /
PASIEN
TURN ARAOUN TIME (TAT)
keselamatan kerja di laboratorium

teguh budiharjo
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN
LABORATORIUM
POLITEKNIS KEMENKES SEMARANG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PENDAHULUAN
⚫ Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat
penting untuk mencapai tujuan organisasi.

⚫ Dalam semua kelompok dalam masyarakat, perkumpulan, unit kerja,


maupun organisasi lainnya, terdapat seseorang yang paling
berpengaruh dan dapat dikatakan sebagai pemimpin.

⚫ Organisasi akan kurang efisien tanpa pemimpin, bahkan tidak mampu


mencapai tujuan yang ditentukan.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

⮚ Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam


mempengaruhi orang lain dengan sengaja, dalam suatu situasi
melalui proses komunikasi, untuk mencapai tujuan atau tujuan-
tujuan tertentu. (Wahjosumidjo )

⮚ Kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis pengaruh


bukan paksaan untuk memotivasi orang-orang mencapai tujuan
tertentu. (Ivanchevich)

⮚ Kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang


atau kelompok dalam usaha kearah pencapaian tujuan dalam situasi
tertentu.(Sutisna )
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

⮚ Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mengerakkan,


mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan,
menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang,
dan bahkan menghukum bila perlu, serta membina dengan
maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam
rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien.
(Supardi)

⮚ Kepemimpinan merupakan suatu bentuk persuasi seni (art)


pembinaan kelompok-kelompok orang-orang tertentu, biasanya
melalui human relation dan motivasi yang tepat.( Atmosudirdjo ).
PERBEDAAN
⚫ kepemimpinan
⚫ menekankan pada proses perilaku yang berfungsi di dalam dan di
luar suatu organisasi, seorang pemimpin harus dapat memotivasi
dan memberi inspirasi orang lain secara individu maupun secara
kelompok.

⚫ manajemen
⚫ pengkoordinasian dan pengintegrasian semua sumber yang ada
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dalam pencapaian tujuan
GAYA KEPEMIMPINAN

⚫ Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian


sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang
pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam
memimpin

⚫ Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau


bentuk tertentu
GAYA KEPEMIMPINAN

1. Demokrasi

2. Otoriter (otokratik)

3. Partisipatif

4. Bebas tindak (Laisser-faire)


Macam Gaya Kepemimpinan

⚫ Gaya Kepemimpinan Demokratis

⮚ orang-orang yang dipimpinnya sebagai subjek


⮚ usaha untuk memanfaatkan kemampuan setiap
orang yang ada dalam organisasi untuk
berpartisipasi dalam setiap kegiatan
⮚ mengambil keputusan sangat mementingkan
diskusi dan musyawarah
⮚ berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork
Gaya Kepemimpinan Otoriter

❖ menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau


sekelompok kecil
❖ Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal
❖ Kedudukan bawahan semata-mata sebagai pelaksana
keputusan, perintah, dan bahkan kehendak pimpinan
Gaya Kepemimpinan Bebas

✔ kebalikan dari tipe atau gaya kepemimpinan otoriter

✔ cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan


kompromi (compromiser)
✔ Pemimpin berkedudukan sebagai simbol

✔ Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada


bawahannya dan keputusan lebih banyak dibuat oleh para
bawahan
Partisipatif

❖ Merupakan gabungan antara otokratik dan demokratik

❖ Pemimpin menyampaikan hasil analisa masalah dan


mengusulkan tindakannya

❖ Staf diminta saran dan kritiknya serta mempertimbangkan


respon staf terhadap usulnya

❖ Keputusan akhir oleh kelompok


BEBAS TINDAK
⮚ Merupakan pimpinan offisial

⮚ Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada


bawahan

⮚ Karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa


pengarahan, supervisi dan koordinasi

⮚ Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan

⮚ Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh para bawahan

⮚ Karyawan mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan


caranya sendiri
BEBAS TINDAK
⮚ Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendalian
minimal

⮚ Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh


bawahannya

⮚ Prakarsa selalu datang dari bawahan

⮚ Hampir tiada pengarahan dari pimpinan

⮚ Tanggungjawab keberhasilan organisasi dipikul oleh orang


perorang
KESIMPULAN GAYA KEPEMIMPINAN
⚫ Gillies (1994) menyimpulkan bahwa tidak ada gaya
kepemimpinan yang jelek dan tidak ada kepemimpinan yang
selalu tepat untuk semua situasi
TEORI MUNCULNYA KEPEMIMPINAN
1. Teori Genetis (Keturunan).
⚫ “Leader are born and nor made” bahwa pemimpin itu
dilahirkan (bakat lahir bukannya dibuat).
⚫ Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang
ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi
pemimpin
⚫ Disebutkan pula bahwa gen sifat kepemimpinan
diturunkan oleh orang tuanya yang juga seorang
pemimpin.
TEORI MUNCULNYA KEPEMIMPINAN
2. Teori Sosial.
⚫ “Leaderare made and not born” pemimpin itu dibuat atau
dididik bukannya lahir secara kodrati.
⚫ Parapenganut teori ini mengetengahkan pendapat yang
mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin
apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang
cukup.
TEORI MUNCULNYA KEPEMIMPINAN

3. Teori Ekologis

⚫ seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang


baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan.

⚫ Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui


pendidikan yang teratur dan pengalaman yang
memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
PERANAN PEMIMPIN

Pemimpin yang baik memiliki peran (Purwanto) :


1) Sebagai pelaksana (executive)
7) Bertindak sebagai wasit dan
2) Perencana (planner) pengarah
3) Seorang ahli (expert) 8) Merupakan bagian dari
4) Mewakili kelompoknya kelompok
5) Mengawasi hubungan antar 9) Lambang kelompok
anggota kelompok 10) Pemegang tanggung jawab
6) Bertindak sebagai pemberi 11) Sebagai pencipta/memiliki
ganjaran dan hukuman cita-cita
12) Bertindak sebagai ayah
13) Sebagai kambing hitam
5 Dimensi kepercayaan
1) Integritas: merujuk pada kejujuran dan kebenaran.

1) Kompetensi: mencakup pengetahuan dan ketrampilan tehnis dan


interpersonal.

1) Konsistensi terkait dengan kehandalan, prediktabilitas dan


pertimbangan baik seseorang dalam menangani situasi-situasi. Ketidak
sesuaian antara kata-kata dan tindakan mengikis kepercayaan.

1) Loyalitas adalah keinginan untuk melindungi dan menyelamatkan


wajah untuk orang lain. Kepercayaan menuntut bahwa anda dapat
bergantung pada seseorang untuk tidak bertindak oportunis.

1) Keterbukaan: Anda mengandalkan orang untuk memberikan ke anda


kebenaan senyatanya.
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN

⚫ Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pemimpin,


diantaranya :
⚫ keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya,

⚫ jenis pekerjaan atau lembaga yang dipimpinnya,

⚫ sifat-sifat dan kepribadiannya,

⚫ sifat-sifat dan kepribadian pengikutnya, serta

⚫ kekuatan-kekuatan yang dimilikinya (Purwanto)


PENGEMBANGAN SECARA INTERNAL

⚫ Secara internal, seorang pemimpin dapat melakukan hal-hal yang


dapat mengembangkan kemampuannya, diantaranya:

1) Selalu belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama dari cara kerja


anggotanya
2) Melakukan observasi kegiatan manajemen secara terencana
3) Membaca berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
yang sedang dilaksanakan
4) Memanfaatkan hasil-hasil penelitian orang lain
5) Berfikir untuk masa yang akan datang
6) Merumuskan ide-ide yang dapat diuji cobakan (Mulyasa)
PERBAIKAN KEPIMIMPINAN

⚫ Menurut Wahjosumidjo , terdapat tiga macam cara untuk


memperbaiki kepemimpinan, yaitu:

1) Seleksi (Selection)
2) Pelatihan (Training)
3) Rekayasa situasi (Situational Engineering)
KEMAMPUAN KEPEMIMPINAN

⚫ Secara umum,pemimpin harus menguasai 5 keterampilan


pokok (Kimball Wiles)

1) Keterampilan dalam kepemimpinan.


2) Keterampilan dalam hubungan kemanusiaan.
3) Keterampilan dalam proses kelompok.
4) Keterampilan dalam administrasi personalia.
5) Keterampilan dalam penilaian.
PENDAHULUAN

 Sumber daya laboratorium kesehatan secara garis besar


dibedakan menjadi dua macam, yaitu: sumber daya
manusia (human resources) dan sumber daya non-
manusia (non-human resources).

 Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi


manusiawi yang melekat keberadaannya pada seorang
pegawai yang terdiri atas potensi fisik dan potensi non-
fisik.
PENDAHULUAN

 Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang terakumulasi


pada seorang pegawai,

 Potensi non-fisik adalah kemampuan seorang pegawai yang


terakumulasi baik dari latar belakang pengetahuan,
inteligensia, keterampilan, human relations.

 Sumber daya non-manusia merupakan sarana atau peralatan


berupa mesin-mesin atau alat-alat non mesin dan bahan-bahan
yang digunakan dalam proses pelayanan laboratorium klinik.
PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA

 Sumber Daya Manusia adalah daya yang bersumber dari manusia.

 Gunawan A Warhana :

sumberdaya manusia mencakup semua energi, keterampilan,


bakat dan pengetahuan manusia yang dipergunakan secara
potensial dapat atau harus dipergunakan untuk tujuan produksi
dan jasa-jasa yang bermanfaat
PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA

 SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang


membentuk suatu organisasi.

 Pengertian sumberdaya manusia tersebut disimpulkan menjadi


kemampuan fisik dan psikis manusia yang secara potensial
dapat digunakan untuk tujuan yang produktif.

 Sumberdaya manusia sebagai tercermin dari jumlah tenaga


kerja yang ada merupakan aspek utama dalam segala proses
kerja.
PENGERTIAN MANAJEMEN SDM

 Manajemen sumber daya manusia ialah fungsi manajemen yang


berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan
dan pengembangan anggota organisasi.

 Manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai


proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan,
memotivasi dan mengevaluasi keseluruhan sumber daya
manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian
tujuannya.
PENGERTIAN MANAJEMEN SDM

 Pengertian ini mencakup dari mulai memilih siapa saja yang


memiliki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam
perusahaan seperti yang disyaratkan perusahaan hingga
bagaimana agar kualifikasi ini dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan serta dikembangkan dari waktu ke waktu.

 MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah ilmu dan


seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara
efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
PROSES MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

 Staffing (Penyusunan Personalia)

 Proses dalam MSDM merupakan proses penyusunan personalia


(staffing process) yang dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan
kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat
dalam posisi-posisi yang tepat dan pada waktu yang tepat.

 Ini mencakup juga strategi-strategi rekruitmen dan tes-tes yang


digunakan untuk seleksi yang didasarkan atas kompetensi-
kompetesi kritikal dari pekerjaan.
PROSES DALAM MSDM
1. Human resources planning.
Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya
manusia bagi perusahaan.

2. Personnel procurement.
Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia, termasuk
di dalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan serta
kontrak tenaga kerja.

3. Personnel development.
Mengembangkan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya
program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan.
PROSES DALAM MSDM

4. Personnel maintenance.

Memelihara sumber daya manusia, termasuk di dalamnya


pemberian penghargaan, insentif, jaminan kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja dan lain sebagainya.

5. Personnel utilization.

Memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia,


termasuk didalamnya promosi, demosi, transfer dan juga
reparasi (PHK).
AKTIFITAS MANAJEMEN SDM

1) Perencanaan SDM

2) Rekruitmen

3) Seleksi

4) Orientasi atau sosialisasi

5) Pelatihan dan pengembangan

6) Penilaian prestasi kerja dan kompensasi

7) Pemanfaatan sumber daya manusia (Promosi, transfer,


demosi dan PHK)
Perencanaan Sumber Daya manusia

 Perencanaan SDM, didesain untuk memastikan bahwa personel


yang diperlukan akan selalu terpenuhi secara memadai.

 Aktifitas ini dirancang untuk menjamin kelancaran dalam


pemenuhan kebutuhan personalia organisasi. mencakup semua
kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan tipe dan jumlah
karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi.
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

 Ada tiga bagian, yaitu:

1) Penentuan jabatan-jabatan yang harus diisi,


kemampuan yang dibutuhkan karyawan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut, dan berapa jumlah
karyawan yang dibutuhkan;

2) Pemahaman pasar tenaga kerja dimana karyawan


potensial berada;

3) Pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran


karyawan.
ASPEK DASAR PERENCANAAN SDM

1) Perencanaan untuk kebutuhan masa depan dengan memutuskan


berapa banyak orang dengan keterampilan tertentu yang dibutuhkan
organisasi,
2) Perencanaan keseimbangan masa depan dengan membandingkan
jumlah karyawan yang dibutuhkan dengan jumlah karyawan yang ada
sekarang yang dapat diharapkan masih tetap bekerja, yang mengarah
pada
3) Perencanaan untuk merekrut atau memberhentikan karyawan dan
4) Perencanaan untuk pengembangan karyawan, untuk memastikan
organisasi mempunyai pasokan personel berpengalaman dan mampu
secara tetap.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENANAAN SDM

a. Faktor Eksternal
 berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada diluar
kemampuan organisasi untuk mengendalikannya, seperti halnya
teknologi, sosial-budaya, politik, ekonomi, pesaing dan
peraturan perundang-undangan.

b. Faktor Internal
 berbagai kendala yang terdapat didalam organisasi itu sendiri,
seperti halnya rencana strategi, anggaran, estimasi produksi dan
penjualan, usaha atau kegiatan baru, rancangan organisasi dan
tugas pekerjaan, sistem informasi manajemen.
RECRUITMEN (PEREKRUTAN/PENARIKAN)

 Penarikan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan


penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, atau
dengan kata lain, berhubungan dengan
pengadaan/mengembangkan calon-calon personalia sejalan
dengan rencana sumber daya manusia.
RECRUITMEN (PEREKRUTAN/PENARIKAN)

 Perekrutan adalah upaya perusahaan untuk mendapatkan


tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang
telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja.
 Perencanaan kebutuhan tenaga kerja ini harus didasarkan pada
informasi dari faktor internal & faktor eksternal
perusahaan, antara lain:
Jumlah produksi, Ramalan-ramalan usaha, Perluasan
perusahaan, Perkembangan teknologi, Tingkat
permintaan dan penawaran tenaga kerja, serta
Perencanaan karier tenaga kerja/pegawai.
DASAR RECRUITMEN

 Penentuan dasar perekrutan harus ditetapkan terlebih


dahulu agar para pelamar yang memasukkan lamarannya
sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang akan dijabatnya.
 Dasar perekrutan harus berpedoman pada spesifikasi
pekerjaan yang telah ditentukan untuk menjabat jabatan
tersebut dan Job specification harus diuraikan secara terinci &
jelas.
 Penentuan sumber-sumber perekrutan, bisa bersumber dari
internal (SDM berasal dari dalam perusahaan) dan eksternal
(SDM berasal dari luar perusahaan) perusahaan.
METODE RECRUITMEN

 Metode-metode perekrutan di bagi menjadi dua, yaitu:

a) Metode Tertutup, yaitu dimana perekrutan itu hanya


diinformasikan kepada para karyawan atau orang-
orang tertentu saja.
b) Metode Terbuka, dimana perekrutan itu
diinformasikan secara luas dengan memasang iklan
pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar
tersebar luas ke masyarakat.
KENDALA RECRUITMEN

 Kendala-kendala perekrutan, antara lain:

a) Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi,

b) Persyaratan-persyaratan jabatan,

c) Metode pelaksanaan perekrutan,

d) Kondisi pasar tenaga kerja,

e) Soliditas perusahaan dan

f) Kondisi-kondisi lingkungan eksternal.


SDM LABORATORIUM MEDIS UMUM

a) Kepala Laboratorium Medis;

b) Penanggung Jawab/Koordinator
pemeriksaan/pengujian/pengolahan;

c) Penanggung Jawab/Koordinator manajemen mutu;


Penanggung Jawab/Koordinator SDM dan Umum.
TUGAS

1) Penanggung jawab/ koordinator pemeriksaan/ pengujian/


pengolahan dan staf teknis sebagai pelaksana harian agar
operasional Laboratorium Medis berjalan dengan baik.

2) Penanggung jawab/ koordinator manajemen mutu untuk


memastikan sistem manajemen diterapkan dan dipelihara
sehingga menjamin mutu pelayanan.

3) Penanggung jawab/ koordinator SDM dan Umum untuk


memastikan pengelolaan yang baik terkait SDM dan sumber
daya lain yang mendukung kegiatan Laboratorium Medis.
KUALIFIKASI SDM

a) Kepala Laboratorium Medis/ Kepala adalah tenaga medis


atau tenaga kesehatan yang mempunyai kemampuan dan
keahlian manajemen di bidang laboratorium.
b) Penanggung jawab/ koordinator pemeriksaan/
pengujian/pengolahan adalah dokter spesialis dan dokter
sub spesialis sesuai dengan bidang pemeriksaan/
pengujian/pengolahan.
c) Penanggung jawab/koordinator manajemen mutu adalah
tenaga medis atau tenaga kesehatan yang mempunyai
kemampuan dan keahlian dalam Pemantapan mutu.
KUALIFIKASI SDM

d) Penanggung jawab/ koordinator SDM dan Umum adalah


tenaga kesehatan atau tenaga non kesehatan yang
mempunyai pengalaman pengaturan SDM dan Umum.
SDM STAFF TEKNIS

TENAGA MEDIS TENAGA KES

Dokter Spesialis a) Tenaga analis teknik


a) Dokter Spesialis/ Sub laboratorium medis/ tenaga
Spesialis/Konsultan sesuai teknis lain.
dengan kompetensi dan b) Tenaga analis teknik
kewenangan dibidang laboratorium medis/tenaga
pemeriksaan/pengujian/ teknis lain minimal Strata D3
pengolahan.
yang memiliki keahlian dan
b) Dokter umum dengan kompetensi atau telah
sertifikat pelatihan teknis mengikuti pelatihan sesuai
laboratorium.
dengan tugas.
TENAGA NON KESEHATAN

a) Tenaga non kesehatan lain, meliputi


sarjana biologi untuk teknis.

b) Tenaga non kesehatan untuk administrasi.


LABORATORIUM MEDIS UMUM
LAB MEDIS KHUSUS PATOLOGI KLINIK
LABORATORIUM MEDIS KHUSUS MIKROBIOLOGI KLINIK
LABORATORIUM MEDIS KHUSUS PARASITOLOGI KLINIK
LABORATORIUM MEDIS KHUSUS PATOLOGI KLNIK
TEKNIS
ADMINISTRASI
LABORATORIUM
DEFINISI DAN TUJUAN
PENGADMINISTRASIAN

▪ DEFINISI : PROSES PENCATATAN ATAU


INVENTARISASI FASILITAS DAN AKTIFITAS
LABORATORIUM

▪ TUJUAN : AGAR SEMUA FASILITAS DAN


AKTIFITAS LABORATORIUM TERORGANISIR DENGAN
SISTEMATIS

LABORATORIUM KIMIA
MANFAAT
SISTEM ADMINISTRASI

▪ MENINGKATKAN KELANCARAN BERBAGAI ASPEK


PENGELOLAAN LABORATORIUM SEPERTI :
▪ DALAM MERENCANAKAN PENGADAAN ALAT DAN BAHAN
▪ MENGENDALIKAN EFISIENSI PENGGUNAAN BUDGET
▪ MEMPERLANCAR PELAKSANAAN PRAKTIKUM
▪ PENYUSUNAN LAPORAN TENTANG LABORATORIUM YANG
OBJEKTIF
▪ MEMUDAHKAN DALAM MENGAWASI DAN MELINDUNGI
KEKAYAAN LABORATORIUM MENGINGAT LABORATORIUM
MERUPAKAN INVESTASI SEKTOR PENDIDIKAN YANG
RELATIF MAHAL

LABORATORIUM KIMIA
ASPEK-ASPEK
YANG PERLU DIADMINISTRASIKAN

▪ RUANGAN LABORATORIUM
▪ FASILITAS LABORATORIUM
▪ ALAT LABORATORIUM
▪ BAHAN LABORATORIUM
▪ KETENAGAAN/PERSONEL/PENGELOLA
▪ KEGIATAN LABORATORIUM

LABORATORIUM KIMIA
FORMAT
ADMINISTRASI

▪ FORMAT A : DATA RUANGAN LAB

▪ FORMAT B1 : KARTU BARANG


▪ FORMAT B2 : DAFTAR BARANG
▪ FORMAT B3 : DAFTAR PENERIMAAN /
PENGELUARAN BARANG
▪ FORMAT B4 : DAFTAR USULAN /
PERMINTAAN ALAT

LABORATORIUM KIMIA
FORMAT
ADMINISTRASI

• FORMAT C1 : KARTU ALAT


• FORMAT C2 : DAFTAR ALAT
• FORMAT C3 : DAFTAR PENERIMAAN /
PENGELUARAN ALAT
• FORMAT C4 : DAFTAR USULAN / PERMINTAAN ALAT

• FORMAT D1 : KARTU ZAT


• FORMAT D2 : DAFTAR ZAT
• FORMAT D3 : DAFTAR PENERIMAAN / PENGELUARAN ZAT
• FORMAT D4 : DAFTAR USULAN / PERMINTAAN ZAT

LABORATORIUM KIMIA
FORMAT
ADMINISTRASI

▪ FORMAT E : DATA KETENAGAAN

▪ FORMAT F : AGENDA KEGIATAN LAB

▪ CATATAN :
DALAM PENGADMINISTRASIAN DIGUNAKAN ISTILAH BARANG
UNTUK MENYATAKAN BENDA YANG MERUPAKAN FASILITAS
UMUM LABORATORIUM DAN ISTILAH ZAT UNTUK MENYATAKAN
BAHAN KIMIA

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI
RUANGAN
LABORATORIUM

▪ KEADAAN RUANG YANG ADA, JARINGAN LISTRIK,


JARINGAN AIR DAN JARINGAN GAS

▪ RUANGAN-RUANGAN TERSEBUT HARUS TERCATAT


NAMANYA,UKURANNYA DAN KAPASITASNYA DALAM
FORMAT A

▪ UNTUK KEPERLUAN PENGEMBANGAN LABORATORIUM


PERLU ADANYA RAMBU-RAMBU UKURAN BEBERAPA
RUANGAN

LABORATORIUM KIMIA
RAMBU-RAMBU
UKURAN RUANGAN
LABORATORIUM

• R. PRAKTIKUM : 2,5 m²/ORANG


• R.PERSIAPAN : 20% DARI R. PRAKTIKUM
• R. ALAT : 20% DARI R. PRAKTIKUM
• R. ZAT : 20% DARI R. PRAKTIKUM
• R. TIMBANG : 5- 20% DARI PRAKTIKUM
• R. INSTRUMEN : 15% DARI R. PRAKTIKUM
• R. KOMPUTASI : 20% DARI R. PRAKTIKUM
• R. STAFF : 20% DARI R. PRAKTIKUM

LABORATORIUM KIMIA
RAMBU-RAMBU
UKURAN RUANGAN
LABORATORIUM

▪ R. BENGKEL : 20% DARI R. PRAKTIKUM


▪ R. PENGRJ GELAS : 20% DARI R. PRAKTIKUM
▪ WC : 20% DARI R. PRAKTIKUM

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI
FASILITAS UMUM
LABORATORIUM

▪ Meja tulis ▪ Instalasi air


▪ Lemari alat ▪ Barometer
▪ Bak cuci ▪ Meja komputer
▪ Meja praktikum ▪ OHP
▪ Tangki gas ▪ Instalasi gas
▪ Meja demonstrasi ▪ Perlengkapan P3K
▪ Insatalasi air ▪ Instalasi listrik
▪ Barometer ▪ Telpon/alat komunikasi
▪ Meja komputer ▪ Lemari asap

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI
FASILITAS UMUM
LABORATORIUM

▪ Termometer ruangan ▪ Kran air


▪ Papan tulis ▪ Jam dinding
▪ Barometer ruangan ▪ Lemari es
▪ Papan pengumuman ▪ Perkakas bengkel
▪ Kursi /bangku ▪ Penuntun praktikum
▪ Lampu ▪ Rak alat
▪ Alat pengankal kebakaran ▪ Hand book
▪ Blower

LABORATORIUM KIMIA
PERALATAN
BENGKEL SEDERHANA

▪ Gergaji kayu ▪ Palu besi (set)


▪ Gergaji besi ▪ Palu karet
▪ Gergaji triplek ▪ Kikir besi
▪ Bor listrik ▪ Kikir kayu
▪ Bor engkol ▪ Tang biasa
▪ Mata bor kayu ▪ Tang mulut panjang
▪ Mata bor logam ▪ Kakatu/gegep
▪ Obeng biasa (set) ▪ Pisau / cutter
▪ Obeng kembang(set) ▪ golok

LABORATORIUM KIMIA
PERALATAN
BENGKEL SEDERHANA

▪ Kapak ▪ Mistar siku-siku besi


▪ Kunci inggris ▪ Mistar segitiga besi
▪ Kunci ring (set) ▪ Potlot kerja kayu
▪ Kunci pas (set)
▪ Kunci L (set)
▪ Gunting seng
▪ Gunting kain
▪ Ketam
▪ Ampelas listrik
▪ Mistar panjang besi

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI BARANG LABORATORIUM

• DIGUNAKAN 4 MACAM FORMAT YAKNI FORMAT B1, B2,


B3,
DAN B4 UNTUK BARANG LABORATORIUM

• FORMAT B1 / KARTU BARANG (LIHAT LAMPIRAN ) NAMA


BARANG DIISI DENGAN NAMA YG LAZIM DIGUNAKAN
MISAL, BAROMETER. GOLONGAN BARANG
DIMAKSUDKAN APAKAH BARANG TERSEBUT TERMASUK
PERKAKAS, OPTIK, ELEKTRONIK, PERABOT ATAU
LAINNYA KODE BARANG DISESUAIKAN DENGAN KODE
DARI PABRIK ATAU KATALOG. NOMOR INDUK ADALAH
NOMOR PADA BUKU INDUK / DAFTAR BARANG. LOKASI
PENYIMPANAN DIISI DENGAN : R /L/Rk/Tk YANG
MENYATAKAN RUANGAN, LANTAI, RAK DAN TINGKAT
LABORATORIUM KIMIA
LANJUTAN

• FORMAT B2/ DAFTAR BARANG ATAU BUKU INDUK.


MERUPAKAN REKAPITULASI DARI KARTU BARANG

• FORMAT B3/ DAFTARPENERIMAAN/PENGELUARAN BARANG.


UNTUK YANG BEKERJA DISEKOLAH, BARANG YANG DITERIMA
DI KOORDINIR OLEH WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG
SARANA DANWAKTU PENERIMAAN DISERTAI FAKTUR BARANG,
MAKA TIDAK PERLU MENGGUNAKAN FORMAT B3 LANGSUNG
SAJA DAFTAR TERSEBUT DI FILEKAN, SEHINGGA FORMAT B3
HANYA BERFUNGSI SEBAGAI DAFTAR PENGELUARAN BARANG
YANG DIDISTRIBUSIKAN KE MASING-MASING LAB. BAGI
TEKNISI YANG BEKERJA DILAB, BERFUNGSI SEBAGAI ALAT
PENERIMA ATAU PENGELUARAN /PEMINJAMAN YANG
BERSIFAT TENTATIF

LABORATORIUM KIMIA
LANJUTAN

• FORMAT B4/ DAFTAR USULAN BARANG, DAPAT BERUPA


PERBAIKAN/REHABILITASI ATAU PENGADAAN BARU .
PADA FORMAT INI DICANTUMKAN JENIS DAN JUMLAH
BARANG DAN HARUS DICANTUMKAN KUANTITAS
BARANG TIAP KEMASAN TERMASUK HARGANYA,
SPESIFIKASI BARANG MEMPUNYAI FUNGSI YANG
SANGAT PENTING YAKNI APABILA BARANG YANG
DITERIMA TIDAK SESUAI DENGAN PENGAJUAN,
PEMESAN MEMPUNYAI DASAR KUAT UNTUK
MENOLAKNYA

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI
ALAT LABORATORIUM

• ALAT LABORATORIUM ADALAH ALAT-ALAT YANG


GUNAKAN UNTUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ATAU
PENELITIAN KIMIA.

• DIGUNAKAN FORMAT C1,C2,C3,C4. TEKNIS PENGISIAN


SAMA DENGAN FORMAT B, HANYA DI FORMAT C
DITUNTUT KEMAMPUAN MENGENAL ALAT YANG RELATIF
BANYAK

• FORMAT C DAPAT DIKEMBANGKAN FORMAT C5 DAN C6


YANG FUNGSINYA AGAR USULAN DARI SETIAPMATA
PRAKTIKUM ATAU PERCOBAAN DAPAT DILACAK PADA
SAAT PENDISTRIBUSIAN

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI
ZAT KIMIA
LABORATORIUM

• DIGUNAKAN FORMAT D1, D2, D3,D4 DAN DAPAT


DIKEMBANGKAN UNTUK D5, DAN D6

• PERBEDAAN DENGAN FORMAT B DAN FORMAT C


TERLETAK PADA SPESIFIKASI. DI FORMAT D1 ,
SPESIFIKASI MELIPUTI BEBERAPA INFORMASI
SEPERTI, NAMA ZAT (INGGRIS), RUMUS KIMIA, MASSA
MOLEKUL, KEMURNIAN, KONSENTRASI, MASSA/BERAT
JENIS, UJUD, WARNA , PABRIK DAN KODE ZAT

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI
ZAT KIMIA
LABORATORIUM

▪ SPESIFIKASI DAPAT DILIHAT PADA ETIKET /LABEL YANG


TERTERA PADA BOTOL KEMASAN OLEH KARENA ITU
LABEL SANGAT DIJAGA JANGAN SAMPAI HILANG, JIKA
TERJADI, MAKA UNTUK MENGENALINYA KEMBALI
MEMERLUKAN KEMAMPUAN ANALISIS DAN AKAN
MEMAKAN WAKTU YANG RELATIF LAMA

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI
KETENAGAAN
LABORATORIUM

KETENAGAAN DICATAT DALAM FORMAT E :

▪ KEPALA PENGELOLAAN LABORATORIUM


▪ PENANGGUNGJAWAB PRAKTIKUM
▪ ASISTEN PENANGGUNG JAWAB PRAKTIKUM
▪ TEKNISI (JIKA ADA)
▪ LABORAN

LABORATORIUM KIMIA
ADMINISTRASI
KEGIATAN LABORATORIUM

▪ KINERJA SUATU LEMBAGA DITENTUKAN OLEH FREKUENSI DAN


KUALITAS KEGIATAN YANG DILAKUKAN

▪ KINERJA YANG BAIK SANGAT DITENTUKAN SEBERAPA JAUH


PERSONEL DIDALAMNYA MEMFUNGSIKAN SEMAKSIMAL MUNGKIN
PRASARANA DAN SARANA YANG ADA

▪ FUNGSI SARANA DAN PRASARANA YANG MAKSIMAL AKAN


TERLIHAT MANAKALA KEGIATAN YANG DILAKUKAN TEREKAM/
TERADMINISTRASI DENGAN BAIK

▪ GUNAKAN FORMAT F UNTUK MENGADMINISTRASIKAN KEGIATAN


LABORATORIUM

▪ DATA DARI FORMAT INI SANGAT DIPERLUKAN UNTUK MELIHAT


EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM

LABORATORIUM KIMIA
TEST FORMATIF 2
WAKTU 30 MENIT
• TULISLAH NAMA DAN ASAL SEKOLAH ANDA

• MENGAPA KITA HARUSMENGADMINISTRASIKAN


LABORATORIUM?

• APA TUJUAN PENGADMINISTRASIAN LABORATORIUM

• APA MANFAAT DARI PENGADMINISTRASIAN?

• ASPEK APA SAJA YANG PERLU DIADMINISTRASIKAN?

LABORATORIUM KIMIA
TERIMA KASIH

LABORATORIUM KIMIA
MANAJEMEN
LABORATORIUM
Teguh Budiharjo, STP, M.Si
Pengantar
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang
atau tempat dilakukannya percobaan atau
penelitian. Dalam pelajaran Biologi,
laboratorium yang digunakan berupa ruang
atau pun alam terbuka seperti kebun botani.
Akan tetapi, pada pembahasan kali ini, akan
dibahas laboratorium berupa ruang.
Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran

 Laboratorium berperan sebagai penunjang pembelajaran di


kelas (pembuktian teori).
 Laboratorium berperan sebagai kegiatan pembelajaran
utama, dan pembelajaran di kelas sebagai penunjang
(menemukan fakta dan fenomena alam).
 Laboratorium sebagai tempat display atau pameran alat
peraga dan media pembelajaran.
 Laboratorium sebagai tempat museum kecil, tempat
terkumpulnya koleksi hewan dan tumbuhan yang jarang, dan
hampir punah bahkan telah punah.
 Laboratorium sebagai perpustakaan IPA dan sumber-sumber
belajar IPA.
Desain Laboratorium

 Desain Laboratorium disesuaikan dengan :


 Peruntukan laboratorium, seperti lab. Fisika,
Kimia, Genetika, fisiologi, ekologi,
mikrobiologi.
 Tingkatan pendidikan.
 Jumlah praktikan, rasio luasnya 2,5 m2/
praktikan.
Jenis Laboratorium
 Pada tingkatan Sekolah Dasar sampai Sekolah
Menengah, jenis lab berdasarkan mata pelajaran,
seperti:
 Lab. Musik, Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Kimia, Lab. Biologi,
Lab. Fisika, Lab. Komputer, dsb.
 Pada tingkatan Perguruan Tinggi, jenis lab yang
berdasarkan pada pengembangan cabang ilmu,
seperti:
 Lab. Fisiologi, Lab. Ekologi, Lab. Botani, Lab. Zoologi, Lab.
Mikrobiologi, Lab. Genetika, bahkan lebih spesifik seperti:
Lab. Kultur Jaringan Tumbuhan, Lab. Pengujian Kualitas Air,
dsb.
 Guna mengefisienkan tempat, ada jenis lab yang
difungsikan pula sebagai ruang kelas, yang disebut
dengan Science Classroom-Laboratory.
Tata Letak Laboratorium
Dalam pembangunan Lab. Ada beberapa persyaratan
 Lokasi
 Memperhitungkan arah angin agar tidak terjadi penyebaran gas berbahaya ke daerah
pemukiman warga.
 Jauh dari sumber air atau daerah resapan air.
 Jangan terlalu dekat dengan bangunan lain.
 Mudah terjangkau, sehingga jika ada kebakaran dengan mudah dipadamkan.
 Tata Ruang, terdiri dari:
 Ruang utama, merupakan ruang tempat siswa melakukan praktikum. 70-80 % total luas
bangunan.
 Ruang Persiapan, digunakan untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk praktikum.
 Ruang penyimpanan, untuk menyimpan alat dan bahan yang jarang digunakan atau
persediaan.
 Ruang gelap (Dark Room),
 Ruang spesimen,
 Ruang administratif.
Fasilitas Laboratorium
 Penerangan, harus memiliki pengaturan penerangan yang dapat diubah-ubah.
 Ventilasi, penggunaan bahan kimia yang mudah menguap akan meracuni siswa jika
tidak ada sirkulasi udara, ventilasi tidak cukup, maka ditambah kipas penyedot
untuk mengoptimalkan sirkulasi udara.
 Air, pasokannya cukup dan kualitasnya baik, karena jika tidak akan mempercepat
kerusakan alat logam. Pembuangan pun harus diperhatikan, lakukan pengenceran
untuk bahan asam kuat, basa kuat, dan bahan korosif sebelum dibuang dalam
saluran.
 Bak Cuci, terbuat dari porselain, beton atau stainless stell. Lengkapi pula dengan
saringan, agar tidak membuat mampet saluran.
 Listrik, pasang instalasi untuk mendukung alat lab elektronik. Cek selalu secara
berkala tegangannya agar tetap stabil, dan periksa kondisi instalasinya.
 Mebelair, meja siswa memiliki tinggi 70-75 cm, meja guru harus lebih tinggi, meja
samping dibuat dari beton untuk menyimpan alat-alat yang tidak usah dipindah-
pindah/ permanen.
Personal
 Lab. Perlu dikelola secara baik oleh staf atau
personal lab yang bertugas agar Lab dapat
digunakan secara efektif dan efisien.
 Pengelola lab terdiri dari Koord. Lab (dari dosen/
guru) dan teknisi/ laboran (staf khusus).
 Koord. Lab bertanggungjawab pada pengelolaan
dan pengembangan Lab.
 Laboran bertanggungjawab untuk menyiapkan bahan
dan alat menjelang praktikum, pengecekan periodik,
pemeliharaan dan penyimpanan alat-bahan.
Anggaran
 Anggaran dimaksud adalah suatu proses yang
meliputi perencanaan sistematik untuk suatu
kegiatan yang menghemar uang.
 Anggaran di buat 2-3 bulan sebelum tahun ajaran
dimulai, agar jika ada pembatalan masih cukup
waktu.
Langkah penyusunan Anggaran
1. Cek semua persediaan alat/ bahan.
2. Koordinasi dengan laboran serta guru yang menggunakan
lab untuk mengetahui barang habis, rusak, alat baru yang
dibutuhkan, hilang, dsb.
3. Mencari informasi kisaran penerimaan anggaran untuk
tahun mendatang.
4. Pengecekan fasilitas seperti listrik, air, gas.
5. Mengecek harga alat/ bahan.
6. Membuat daftar kebutuhan mencakup: tipe, model, dan
jumlah dari barang yang dibutuhkan dengan
pengelompokkan: bahan habis, alat gelas-plastik-logam,
spesien atau preparat, ATK, dll.
7. Melakukan konsolidasi dengan Kepala Sekolah.
Inventarisasi Alat Bahan
 Untuk memudahkan pemeriksaan perlu dilakukan
inventarisasi secara sistematik.
 Inventarisasi ini dibuat pada satu buku atau secara
komputerisasi.
 Hal yang diperlukan pada inventarisasi:
1. Kode alat/ bahan.
2. Nama alat/ bahan.
3. Spesifikasi alat/ bahan (merk, tipe, dan pabrik pembuat).
4. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya.
5. Tahun penggunaan.
6. Jumlah atau kuantitas.
7. Kondisi alat, baik atau rusak.
DASAR MANAJEMEN
Daftar Isi

Pengertian

Unsur-unsur Manajemen

Fungsi Manajemen

Proses Manajemen

Pendekatan Manajemen

Dasar Manajemen-Pendahuluan
PENGERTIAN

 Manajemen adalah suatu proses tertentu yang


terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan dan mencapai tujuan2 tertentu
dg menggunakan SDM dan SDA yang ada

 Manajemen merupakan ilmu tentang upaya


manusia untuk memanfaatkan semua sumber
daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yg
diinginkan secara efektif dan efisien

Dasar Manajemen-Pendahuluan
SKEMA PENGERTIAN MANAJEMEN

Efektif

Memanfaatkan Sumber Daya TUJUAN

Efisien

Dasar Manajemen-Pendahuluan
Unsur Manajemen

 Unsur manajemen terdiri dari “6M”


yaitu:
1. Man (Manusia)
2. Material (Barang)
3. Machine (Mesin)
4. Money (Uang)
5. Method (Metode)
6. Market (Pasar)

Dasar Manajemen-Pendahuluan
 MAN (Manusia)
Berperan sebagai man power dalam organisasi
atau perusahaan, diperlukan untuk memimpin,
menggerakkan karyawan/bawahan, serta
memberikan tenaga dan pikiran untuk kemajuan
dan kontinuitas perusahaan.

Sumbangan tenaga manusia disini dapat pula


dinamakan sbg leadership atau kewirausahaan

Dasar Manajemen-Pendahuluan
 MATERIAL
Material digunakan sebagai proses produksi dalam suatu
perusahaan/organisasi, dapat terdiri dari bahan baku,
bahan setengah jadi, atau barang jadi.

 MACHINE
Mrp kebutuhan pokok dalam melancarkan jalannya
perusahaan

 METHOD
Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat
digunakan sebagai aturan atau cara-cara tertentu yang
bertujuan untuk menghindari terjadinya inefisiensi dan
pemborosan

Dasar Manajemen-Pendahuluan
 MONEY
Money=modal
Modal dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Modal Tetap : tanah, gedung/bangunan, mesin
b. Modal Kerja : kas, piutang

 MARKET
adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
mengadakan transaksi

Dasar Manajemen-Pendahuluan
FUNGSI MANAJEMEN

Fungsi Manajemen al:


1. Planning
 Organizing
 Coordinating
 Directing
 Motivation
 Communication
 Leadership
 Penanggungan Resiko
 Decision Making
 Controlling

Dasar Manajemen-Pendahuluan
FUNGSI MANAJEMEN Sebagai
PROSES MANAJEMEN

PLANNING LEADERSHIP

ORGANIZING CONTROLLING

Dasar Manajemen-Pendahuluan
Perencanaan: Pengorganisasian: Pelaksanaan: Pengawasan:
- Tujuan - Struktur - Motivasi - Biaya
- Kebijakan - Staffing - Memimpin - Kualitas
- Program - Koordinasi - Mengawasi - Kuantitas

Sistem & Bentuk Orang & Anggaran &


Prosedur Organisasi Produksi Sumber
Daya

Skema Proses Manajemen

Dasar Manajemen-Pendahuluan
Perspektif Keefektifan dalam Manajemen

KEPEMIMPINAN/MANAJEMEN

Keefektifan
Organisasi
Standar
Kerja
Keefektifan
Kelompok

Keefektifan
Individu

Dasar Manajemen-Pendahuluan
TINGKATAN MANAJEMEN

Jumlah dari keputusan


utama yang diambil
pada tiap tingkat
Manajemen
Puncak

Manajemen
Menengah

Manajemen
Pelaksana/Pengawasan

Gb. Piramida Manajemen

Dasar Manajemen-Pendahuluan
 Tingkat Manajemen:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Disebut juga dg Manajemen Institusional/Eksekutif/Key
Executive. Terdiri dari dewan direktur, direktur utama
atau chief executive officer (CEO)
Tugas: Mengembangkan rencana2 yang luas untuk
perusahaan dan mengambil keputusan2 penting

2. Manajemen Menengah (Middle Management)


Disebut juga dg Manajemen Administratif. Terdiri dari
pimpinan pabrik atau para manajer divisi (divisions
managers)

Dasar Manajemen-Pendahuluan
Tugas: Bertanggung jawab untuk mengembangkan
rencana2 operasional yang lebih luas dan
menerapkan rencana yg dibuat oleh manajer puncak.

3. Manajemen Pelaksana (Operating Management)


Disebut juga dg manajemen penyelia atau supervisory
management. Bertanggung jawab untuk melaksanakan
rencana-rencana yang dibuat oleh para manajer menengah.

Dasar Manajemen-Pendahuluan
MANAJEMEN OPERASIONAL
LABORATORIUM

Disampaikan pada :
RAKERNAS XI & TEMU ILMIAH XVIII
Oleh :
Cecilia Sutatik
MANAJEMEN

Seni melaksanakan & mengatur


Seni menyelesaikan pekerjaan ( Mary Parker)
manajer bertugas mengatur & mengarahkan
orang lain utk mencapai tujuan
Sebuah proses yang dilakukan thd
sumber daya .Suatu upaya mengatur sumber
daya untuk mencapai tujuan perusahaan (Ricky
W.Grifin
Manajemen... lanjutan
Perencanaan (proses terpenting utk
menetukan tujuan dng cara2 yang baik)
Meliputi: Apa yg ingin dicapai, Apa yg hrs dikerjakan, Mengapa dan Kapan hrs
dikerjakan, Siapa dan Bagaimana cara mengerjakannya.

Pengorganisasian ( Membagi pekerjaan yang besar menjadi


kegiatan yang lebih kecil, mempermudah pengawasan, menentukan
orang yang dibutuhkan utk tugas yg tepat .

Pengkoordinasian ( Membuat SO, untuk hub antar tugas, antar


karyawan. Memilih & menempatkan staf, Mendelegasikan tugas, Membuat,
menerapkan sistem dan alur kerja secara benar.. Mengkoordinasikan

berbagai tugas, untuk menjadi satu kesatuan untuk mencapai sasar an.

Pengontrolan Mengontro jalannya program, apakah sesuai rencana yg


(

telah ditetapkan Gary Dessler, ,


MANAJEMEN ... lanjutan
Supaya Organisasi Efektif, harus menjaga –
keseimbangan
 Bagi Pemegang saham,
puas dengan deviden yang memadai
 Bagi karyawan,
Puas terhadap pekerjaan, kondisi kerja,
kebijakan , Imbalan, peningkatan karir.
 Bagi manajemen,
Puas dengan keberhasilan
(kemajuan, perkembangan, daya saing, laba)
SASARAN -----> GOALS
untuk mencapai keberhasilan, manajer/spv . wajib bekerja secara :

Secara Efektif dan Efisien


EFEKTIF :
Tujuan dapat dicapai sesuai perencanaan
EFISIEN :
Tugas selesai dengan benar,
terorganisir, dan sesuai dng
jadwal
manajer dpt mencapai hasil kerja yang maksimal, dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas (hemat sumber daya)
dengan cara yang benar.
MANAJER ...
MEMERLUKAN , MINIMAL –
3 ( TIGA) KETRAMPILAN DASAR
1. Ketrampilan konseptual
(konsep,ide,gagasan) diwujudkan dalam sebuah perencanaan
2. Ketrampilan membuat keputusan
Menentukan masalah > Alternatif penyelasaian
Melakukan evaluasi --- > memilih alternatif yang terbaik
Menerapkan pilihan, mengawasi, mengevaluasi agar tetap di
alur yang benar.

3. Ketrampilan Mengawasi & Evaluasi


Melaksanakan pertemuan rutin untuk identifikasi masalah dan
melakukan perbaikan.
TUGAS MANAJER
MERENCANAKAN
Menentukan sasaran dan membuat program kerja

MENGORGANISIR (Mengatur)
Membagi tugas dan memilih orang –Koordinasi

MENGARAHKAN
Memimpin, melatih, Komunikasi & Moticasi

MENGENDALIKAN
Mengevaluasi hasil kerja, Menentukan Penyebab
Penyimpangan,Memecahkan masalah dan Membuat Tidakan Perbaikan
MANAJEMEN OPERASIONAL
LABORATORIUM

Adalah usaha untuk mengelola


Laboratorium yang ditentukan oleh
beberapa faktor, saling berkaitan untuk
mencapai tujuan organisasi

Alat-alat yang canggih, staf yang


profesional dan terampil, belum
beroperasi dengan baik, tanpa
didukung oleh manajemen operasional
yang baik.
Untuk mengelola laboratorium
dengan baik, harus memahami,
mengenal - perangkat-perangkat
nya.

Semua perangkat harus dikelola


secara Optimal, tindakan yang
komplek dan terarah , sejak dari
perencanaan tata, jenis, luas ruang
dan perangkat yang lainnya
PERANGKAT - MANAJEMEN -
LABORATORIUM
1. Ketentuan tentang Misi dan Visi
2. Administrasi Pengelolaan
3. Pencatatan Pengelolaan Sumber
Daya.
4. Staf dan Pimpinan
5. Fasilitas dan Peralatan
6. Evaluasi dan Pengendalian Mutu.
KOMISARIS

KEPALA
CABANG

KASI KASI KASI


PELAYANAN TEKNIS KEUANGAN

STAFF STAFF STAFF

OB / OG
PERENCANAAN KEGIATAN ----> SASARAN
Sasaran harus : Jelas – Spesifik – Terukur
Sasaran harus : Cukup menantang, Realistik
Sasaran Harus : Terperinci
Sasaran harus: setiap kali di- review&update

Rencana harus di jabarkan dalam program kerja


harus sistematis, sehingga dapat diikuti
perkembangannya.
Harus ada Jadwal, dan harus ada penanggung
jawab.
STAF DAN PIMPINAN
Laboratorium harus mempunyai Penanggung
Jawab; Pengelola/Kepala Lab.,Manajer & staf
 Memenuhi kualifikasi,sesuai dengan tugas
dan jabatannya.
 TLM, harus memiliki : SERTIFIKAT KOMPETENSI
(bukti pengakuan thd kompetensi seorang
tenaga kesehatan untuk dpt menjalankan pekerjaan
profesinya, setelah lulus uji kompetensi)
 TER- REGISTRASI.
(pencatatan thd TLM yg telah memiliki sertifikat kompetensi .
Diakui secara hukum utk menjalankan praktek dan/ atau pekerjaan
profesinya).
FASILITAS DAN PERALATAN
Penyelenggara harus memiliki Fasilitas
 Ruang Teknis dan Administrasi
 Fasilitas Pendukung (Listrik, Air, K3, dll)
 Peralatan Teknis
(alat yang dioperasikan mutlak dlm kondisi siap pakai, beroperasi dng baik,
terkalibrasi (tera alat sesuai true value).
Kalibrasi dilakukan : 1) Pertama kali saat alat digunakan. 2) Setelah service &
perawatan berkala 3) Bila kontrol harian tdk masuk, 4).Minimal 6 bln 1x

Peralatan pendukung dan p.jawabnya


Peralatan yg tersedia hrs ada manual operasional,
penempatannya dikelompokkan sesuai penggunaanya
 Peralatan Keselamat Kerja.
FASILITAS DAN PERALATAN
Penyelenggara harus memiliki Fasilitas
 Ruang Teknis dan Administrasi
 Fasilitas Pendukung (Listrik, Air, K3, dll)
 Peralatan Teknis
(alat yang dioperasikan mutlak dlm kondisi siap pakai, beroperasi dng baik,
terkalibrasi (tera alat sesuai true value).
Kalibrasi dilakukan : 1) Pertama kali saat alat digunakan. 2) Setelah service &
perawatan berkala 3) Bila kontrol harian tdk masuk, 4).Minimal 6 bln 1x

Peralatan pendukung dan p.jawabnya


Peralatan yg tersedia hrs ada manual operasional,
penempatannya dikelompokkan sesuai penggunaanya
 Peralatan Keselamat Kerja.
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MUTU ELAYANAN

8. Audit Internal
9. Pengendalian Dokumen
10.Penanganan keadaan darurat
11.Penanganan limbah
12. Perbaikan tindakan.
• Program Orientasi
• Pendidikan bidang Teknis
PENGEMBANGAN Bekerja sbg Teknis di semua bidang.
Mempelajari : Alur , dan sistem : kerja px,
SDM pengontrolan hasil, QC, PMI & PME, pemeliharaan
alat, perencanaan,laporan bulanan ( teori dan
praktek).

SDM MERUPAKAN • Pendidikan bid.Manajemen


Kebijakan mutu perusahaan, Misi,Visi, SO,
ASET YANG PALING Peraturan Perusahaan, Perencanaan & Pembuatan
BERHARGA, laporan, Adm Keu, Penanganan masalah, Validasi
px, Kepemimpinan dll.
Pengembangan SDM -
Prioritas Utama • Mengikuti Konggres -Seminar, Workshop
• Terjadwal, dilaksanakan, dievaluasi, tindakan
perbaikan.
PENGENDALIAN MUTU
Evaluasi dan kegiatan pengendalian
mutu harus dilaksanakan,
o Harus ada tim yang bertanggung
jawab
o Harus mengikuti kegiatan PME
o Melaksanakan kontrol sosial atas
pelayanan
Laboratorium (setelah di akreditasi)
STANDAR MUTU
Untuk menjamin kualitas prima,
diperlukan sistem yang baik, dan sistem harus
di kembangkan.
Kep men Kes no.364/Men Kes/SK/III/2003 bab IX
Lab Kes wajib mengikuti Akreditasi Lab yg
diselenggarakan oleh instansi yang diakui
secara Nasional dan Internasional
Regulasi Pemerintah : KALK , KARS
Organisasi / Badan Akreditasi :
ISO. CAP, GCLP, LSP TELAPI
SOP (STANDART OPERATING PROSEDUR)
SOP : Alat manajemen utk membuat :
keseragaman pola kerja, kualitas dari sebuah
proses/produk.
SOP : Memberikan manfaat yg sangat banyak utk
perkembangan usaha
SOP : Merupakan tahapan detil untuk menjelas
kan aktifitas
SOP : Merupakan pedoman kerja bagi perusahaan dalam
menjalankan operasionalnya.
SOP : Merupakan acuan operasional yg baku
(aktifitas lebih lancar, krn kary bekerja dng fungsi masing-masing, dan
tahu tanggung jawabnya).
SOP .. lanjutan
SOP : Diciptakan untuk jaminan mutu.
SOP : Dokumen sudah standar, karyawan
mudah
mudah ,mengingatnya.
SOP : Mencerminkan perusahaan rapi adm,
image – meningkat.
SOP ... lanjutan
Harus dipimpin oleh Dept.SIstem Prosedur
o Mempersiapkan anggaran
o Merencanakan, design, implementasi sistem
o Memberikan penjelasan ttg SOP yang dibuat
o Memberi masukan utk perkembangan
sistem.
o Kerja sama sebagai tim
ISI MANUAL SOP
1. Persetujuan (siapa yang harus ttd)
2. Untuk apa SOP disiapkan
3. Pembaca hrs memiliki pengertian yg sama
4. Diperlukan kebijakan utk kelancaran
pelaksanaan SOP
5. Penjelasan prosedur (chart, gbr,narasi,juklak
6. Diperlukan lampiran-lampiran (form,lap dll)
DISIPLIN ...
Pengelola Lab harus menerapkan
disiplin
(agar terwujud efisiensi kerja yang tinggi).

 Disiplin terhadap rincian tugas


 Disiplin terhadap rencana (tidak me-nunda2
pekerjaan)

Disiplin dengan waktu, Janji.


 Disiplin terhadap diri sendiri
Tenggat Waktu (dead line)
MANAJEMEN
Seni melaksanakan & mengatur
Seni menyelesaikan pekerjaan ( Mary Parker)
manajer bertugas mengatur & mengarahkan orang lain utk mencapai tujuan

Sebuah proses yang dilakukan thd sumber daya


suatu upaya mengatur sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan (Ricky W.Grifin)

Perencanaan (proses terpenting utk menetukan tujuan dng cara2 yang baik) .
Meliputi: Apa yg ingin dicapai, Apa yg hrs dikerjakan, Mengapa dan Kapan hrs dikerjakan, Siapa dan
Bagaimana cara
mengerjakannya.

Pengorganisasian ( Membagi pekerjaan yang besar menjadi kegiatan yang lebih kecil,
mempermudah pengawasan, menentukan orang yang dibutuhkan utk tugas yg tepat.

Pengkoordinasian ( Membuat SO, untuk hub antar tugas, antar karyawan. Memilih &
menempatkan staf, Mendelegasikan tugas, Membuat, menerapkan sistem dan alur kerja secara benar.. Mengkoordinasikan
berbagai tugas, untuk menjadi satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Pengontrolan ( Mengontro jalannya program, apakah sesuai rencana yg telah ditetapkan.

Gary Dessler, , Proses Manajemen terdiri dari:


MANAJEMEN ... lanjutan
Supaya Organisasi Efektif, harus menjaga

keseimbangan
 Bagi Pemegang saham,
puas dengan deviden yang memadai
 Bagi karyawan,
Puas terhadap pekerjaan, kondisi kerja,
kebijakan , Imbalan, peningkatan karir.
 Bagi manajemen,
Puas dengan keberhasilan
(kemajuan, perkembangan, daya saing,
laba)
• SASARAN -----> GOALS
untuk mencapai keberhasilan, manajer/spv . wajib bekerja secara :

Secara Efektif dan Efisien


EFEKTIF :
Tujuan dapat dicapai sesuai perencanaan
EFISIEN :
Tugas selesai dengan benar,
terorganisir, dan sesuai dng
jadwal
manajer dpt mencapai hasil kerja yang maksimal, dengan menggunakan
sumber daya yang terbatas (hemat sumber daya) dengan cara yang benar.
MANAJER ...
MEMERLUKAN , MINIMAL –
3 ( TIGA) KETRAMPILAN
DASAR
1. Ketrampilan konseptual
(konsep,ide,gagasan) diwujudkan dalam sebuah perencanaan

2. Ketrampilan membuat keputusan


Menentukan masalah > Alternatif penyelasaian
Melakukan evaluasi --- > memilih alternatif yang terbaik
Menerapkan pilihan, mengawasi, mengevaluasi agar tetap di alur yang benar.

3. Ketrampilan Mengawasi & Evaluasi


Melaksanakan pertemuan rutin untuk identifikasi masalah dan melakukan perbaikan.
TUGAS MANAJER

MERENCANAKAN
Menentukan Sasaran & Membuat Program
Kerja

MENGORGANISIR (
Mengatur)
Membagi Tugas & Memilih Orang - Koordinasi

MENGARAHKAN
Memimpin, Melatih, Komunikasi & Motivasi

MENGENDALIKAN
Mengevaluasi: hasil kerja, Menentukan
Penyebab Penyimpangan,
Memecahkan masalah, dan Tindakan Perbaikan.
LABORATORIUM
Tempat untuk melakukan berbagai
uji
Tempat / sarana, dimana berbagai-
macam tes dilakukan pada
spesimen biologis untuk
mendapatkan informasi tentang
kesehatan pasien.

Gambar ......
MANAJEMEN OPERASIONAL
LABORATORIUM

Adalah usaha untuk mengelola


Laboratorium yang ditentukan oleh
beberapa faktor, saling berkaitan
untuk mencapai tujuan organisasi

Alat-alat yang canggih, staf yang


profesional dan terampil, belum
beroperasi dengan baik, tanpa
didukung oleh manajemen
operasional yang baik.
Untuk mengelola laboratorium
dengan baik, harus memahami,
mengenal - perangkat-perangkat
nya.
Semua perangkat harus dikelola
secara Optimal, tindakan yang
komplek dan terarah , sejak dari
perencanaan tata, jenis, luas ruang
dan perangkat yang lainnya
PERANGKAT - MANAJEMEN -
LABORATORIUM
1. Administrasi
2. Sumber daya manusia (Pimpinan.
Staf)
3. Fasilitas dan peralatan
4. Kebijakan & Prosedur mutu
Pelayanan
5. Pengembangan SDM & Program
Pendidikan.
6. Evaluasi dan Pengendalian Mutu.
AMINISTRASI
Meliputi segala kegiatan administrasi di Lab.
Lab.harus mempunyai Organisasi , dikelola
dengan baik , dan harus memiliki :
 Struktur Organisasi & Uraian Tugas
 Perencanaan & pengelolaan kegiatan Lab
 Pencatatan dan pengelolaan sumber
daya.
 Sistem Evaluasi, Pelaporan (semester,
Thn.)
( sebagai dasar untuk perencanaan tahun beikutnya)
PERENCANAAN KEGIATAN ----> SASARAN

Sasaran harus : Jelas – Spesifik – Terukur


Sasaran harus : Cukup menantang, Realistik
Sasaran Harus : Terperinci
Sasaran harus: setiap kali di- review&update

Rencana harus di jabarkan dalam program kerja


yang nyata, harus sistematis, sehingga dapat di
ikuti perkembangannya.
Harus ada Jadwal, dan harus ada penanggung
jawab.
Contoh pencatatan & pengelolaan sumber daya
• Sdm : • Perencanaan :
Jumlah
karyawan
Lama bekerja
Pendidikan
Pelatihan
Kesehatan
Prestasi
Penilaian
STAF DAN PIMPINAN
Laboratorium harus mempunyai Penanggung
Jawab; Pengelola/Kepala Lab.,Manajer & staf
 Memenuhi kualifikasi,sesuai dengan tugas
dan jabatannya.
 TLM, harus memiliki : SERTIFIKAT
KOMPETENSI
(bukti pengakuan thd kompetensi seorang
tenaga kesehatan untuk dpt menjalankan pekerjaan
profesinya, setelah lulus uji kompetensi)
 TER- REGISTRASI.
(pencatatan thd TLM yg telah memiliki sertifikat kompetensi .
Diakui scr hukum utk menjalankan praktek dan/ atau pekerjaan
profesinya).
Penyelenggara harus memiliki Fasilitas
 Ruang Teknis dan Administrasi
 Fasilitas Pendukung (Listrik, Air, K3, dll)
 Peralatan Teknis
(alat yang dioperasikan mutlak dlm kondisi siap pakai, beroperasi dng
baik,
terkalibrasi (tera alat sesuai true value).
Kalibrasi dilakukan : 1) Pertama kali saat alat digunakan. 2) Setelah
service &
perawatan berkala 3) Bila kontrol harian tdk masuk, 4).Minimal 6 bln 1x
Peralatan pendukung dan p.jawabnya
Peralatan yg tersedia hrs ada manual operasional,
penempatannya dikelompokkan sesuai penggunaanya
 Peralatan Keselamat Kerja.
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MUTU PELAYANAN
Lab. harus memiliki kebijakan mutu pelayanan
dan prosedur secara tertulis tentang:
1.Kebijakan mutu
2.Prosedur Penerimaan & Pengambilan
Spesimen
3.Penanganan spesimen
4.Semua pemeriksaan
5.Verifikasi hasil pemeriksaan
6.Pemeliharaan dan perbaikan alat
7.Pengadaan dan penyimpanan bahan-bahan
Lab.
Kebijakan .... lanjutan

8. Audit Internal
9. Pengendalian Dokumen
10.Penanganan keadaan darurat
11.Penanganan limbah
12. Perbaikan tindakan.
PENGEMBANGAN
SDM • Program Orientasi
• Pendidikan bidang Teknis
Bekerja sbg Teknis di semua bidang.
Mempelajari : Alur , dan sistem : kerja px,
pengontrolan hasil, QC, PMI & PME, pemeliharaan
alat, perencanaan,laporan bulanan ( teori dan
praktek).
• Pendidikan bid.Manajemen
SDM MERUPAKAN Kebijakan mutu perusahaan, Misi,Visi, SO,
ASET YANG Peraturan Perusahaan, Perencanaan & Pembuatan
laporan, Adm Keu, Penanganan masalah, Validasi
PALING px, Kepemimpinan dll.
BERHARGA, • Mengikuti Konggres -Seminar, Workshop
Pengembangan • Terjadwal, dilaksanakan, dievaluasi,
tindakan perbaikan.
SDM -
Prioritas Utama
PENGENDALIAN MUTU
Evaluasi dan kegiatan pengendalian
mutu harus dilaksanakan,
o Harus ada tim yang bertanggung
jawab
o Harus mengikuti kegiatan PME
o Melaksanakan kontrol sosial atas
pelayanan
Laboratorium (setelah di akreditasi)
SOP (STANDART OPERATING PROSEDUR)
SOP : Alat manajemen utk membuat :
keseragaman pola kerja, kualitas dari sebuah
proses/produk.
SOP : Memberikan manfaat yg sangat banyak utk
perkembangan usaha
SOP : Merupakan tahapan detil untuk menjelas
kan aktifitas
SOP : Merupakan pedoman kerja bagi perusahaan dalam
menjalankan operasionalnya.
SOP : Merupakan acuan operasional yg baku
(aktifitas lebih lancar, krn kary bekerja dng fungsi masing-masing, dan
tahu tanggung jawabnya).
SOP .. lanjutan
SOP : Diciptakan untuk jaminan mutu.
SOP : Dokumen sudah standar, karyawan
mudah
mudah ,mengingatnya.
SOP : Mencerminkan perusahaan rapi adm,
image – meningkat.
SOP ... lanjutan
Harus dipimpin oleh Dept.SIstem Prosedur
o Mempersiapkan anggaran
o Merencanakan, design, implementasi sistem
o Memberikan penjelasan ttg SOP yang dibuat
o Memberi masukan utk perkembangan
sistem.
o Kerja sama sebagai tim
ISI MANUAL SOP
1. Persetujuan (siapa yang harus ttd)
2. Untuk apa SOP disiapkan
3. Pembaca hrs memiliki pengertian yg sama
4. Diperlukan kebijakan utk kelancaran
pelaksanaan SOP
5. Penjelasan prosedur (chart, gbr,narasi,juklak
6. Diperlukan lampiran-lampiran (form,lap dll)
DISIPLIN ...
Pengelola Lab harus menerapkan
disiplin
(agar terwujud efisiensi kerja yang tinggi).

 Disiplin terhadap rincian tugas


 Disiplin terhadap rencana (tidak me-nunda2
pekerjaan)

Disiplin dengan waktu, Janji.


 Disiplin terhadap diri sendiri
Tenggat Waktu (dead line)
Thank You

Kingsoft Office
published by www.ksosoft.com @Kingsoft_Office

Kingsoft Office

Anda mungkin juga menyukai