ANALISIS

PROKSIMAT
PENYIAPAN SAMPEL
ISTILAH PENTING DALAM
PENELITIAN / ANALISIS

POPULASI
ELEMEN
SAMPEL
SUBYEK
SAMPLING

Proses menyeleksi sejumlah elemen

dari populasi sehingga dengan
mempelajari sampel dan memahami
sifat-sifat subyek dalam sampel,
maka kita mampu menggenalisir
sifat-sifat tersebut ke dalam
elemen-elemen populasi
Dalam setiap kasus, sampel harus :

1. Representatif
2. Dipelihara / dijaga
3. Cukup
4. Diberi label
1. Representatif : sampel itu mempunyai komposisi
dan sifat yang sama seperti kandungan terbesar
material yang ada ( sama dengan asal bahan)
2. Dipelihara : sampel harus terlindungi dari
perubahan yang mungkin terjadi
3. Cukup : memungkinkan untuk semua proses
termasuk arsip sampel
4. Diberi label : informasi yang cukup pada label
diberikan untuk menghubungkan sampel dengan
keaslian asalnya ; kode, tanggal, waktu, identifikasi
petugas sampling, sumber dan lokasi khusus
termasuk juga daftar pemeriksaan yang akan
dikerjakan.
PERISTILAHAN DALAM SAMPEL :
Homogen: menggambarkan bahan yang seluruhnya
serba sama/seragam
Sampel integrity : menggambarkan bagaimana
sebaiknya sampel harus dijaga
Heterogen : menggambarkan material dengan
banyak variabel
Grab Sampel : sebuah sampel yg diambil secara
random dari suatu tumpukan materi
Batch sampel : sebuah sampel diambil secara acak
dari satu bagian atau setumpuk besar material.
Sampel gabungan : satu seri sampel diambil dari
bagian yang berbeda dari bagian terbesar material
yang kemudian dicampur.
Specimen : satu bagian dari bagian besar tidak perlu
representatif.
Tumpukan atau sampel yang hilang : sejumlah sampel
diambil dari semua material yang dikoleksi sebagai sampel
pengujian.
Persiapan sampel : perlakuan untuk sampel yang akan
ditentukan yakni mengubah ukuran partikel, melarutkan,
kondisi suhu, perlakuan kimia.
Sub sampel : bagian dari sampel yang merupakan wakil dari
sampel.
Sampel laboratorium : sampel yang dipersiapkan untuk
pengujian (dsbt juga subsampel)
Pengelolan sampel :

Penyimpanan
Pemeliharaan
Persiapan
Pengolahan dari hasil uji
dsb
Sampling bagian penting dari program
QC, maka sebelum mengerjakan
perhatikan hal berikut :
Kapan dikerjakan pengambilan sampel
Berapa banyak sampel yang harus
diambil
Produk yang mana yang bisa dijadikan
sampel
Apa peralatan yang dibutuhkan
Bagaimana akan mengambil sampel
Apa tipe wadah sampel yg dibutuhkan,
gelas atau plastik.
Menerima dan Mengkonfirmasi
Perintah Rencana Sampling, Prosedur
dan Pelaporan

Perencanaan sampel ditulis dalam

bentuk :
Permintaan dari konsumen
Pemerintah dan peraturan-
peraturan industri
Kebutuhan dari perusahaan
Rencana sampel yang baik meliputi :

Berapa kali mengadakan sampling

Ukuran sampel
Bagaimana mengambil sampel
Bagaimana memilih bagian dari
sampel
Memilih bagian dari sampel :

Secara random: diambil secara

sederhana /random
Dengan peraturan : ilmu penget.
Perorangan dan peraturan yg digunakan
Dengan kelompok : membagi beberapa
sampel ke dalam kelompok kemudian
memilih satu dari kel.secara random
Secara sistematik : sampel diambil dlm
interval yang berurutan.
Konfirmasi keamanan dan persyaratan
pelaporan.

Penanganan atau penyimpanan

sampel harus disesuaikan dengan :
Prosedur K3
Prosedur manajemen lingkungan
Persyaratan-persyaratan jaminan
kualitas
Peralatan Sampling.
Peralatan sampling untuk sampel padat ;
sekop, alat pembagi sampel, ayakan.
Wadah sampel padat memerlukan :
a. Pembersih khusus dan penutup
b.Pembilasan sebelum diisi
c. Menghindari udara sebelum dan sesudah
sampel diambil
d.Mempertahankan kesterilan dgn teknik
aseptik.
Jenis Peralatan untuk sampel
air :
Botol biasa atau ember plastik : air permukaan
Botol biasa dgn pemberat : air pd kedalaman
Alat pengambil contoh air tipe mendatar
(Wohlenberg) : pada kedalaman tertentu
Alat pengambil contoh air tipe tegak (Ruttner) :
pada air tenang dan kedalaman tertentu
Alat pengambilan contoh air tipe terpadu
(Integrated Depth Sampler-USDH) : air untuk
pemeriksaan zat padat tersuspensi.
Alat pengambil contoh air otomatis : dilengkapi
dgn pengatur waktu dan volume yang diambil.
 Alat pengambil untuk pemeriksaan gas terlarut
yang dilengkapi dengan tutup ( tipe Casella)
 Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan
bakteriologi : botol gelas yg ditutup kapas/
aluminium foil, tahan panas dan tekanan
selama sterilisasi.
 Alat pengambilan contoh utk pemeriksaan
plankton berupa jaring berpori 173 mesh/inci
 Alat pengambilan contoh untuk pemeriksaan
hewan bentos, al: tipe Eckman grab, tipe jala
surber, tipe petersen grab, tipe ponar grab, tipe
jaring apung
 Alat ekstraksi, alat penyaring, kotak pendingin
(cool storage)
Persyaratan alat pengambil
contoh air :
Bahan tdk mempengaruhi sifat
contoh
Mudah mencuci dari bekas contoh
sebelumnya
Contoh mudah dipindahkan ke
dalam botol penampung
Capasitas alat 1-5 liter tergantung
tujuan pemeriksaan
Bahan sampling :
Bahan kimia utk pengawet (preservasi)
Wadah contoh; terbuat dari gelas atau
plastik sesuai tujuan, dpt ditutup rapat, hrs
dpt disterilkan dan tdk menyerap zat-zat
kimia dr contoh.
Sarana yg dapat digunakan jembatan/
lintasan gantung, perahu
Volume contoh tergantung jenis
pemeriksaan ; 2 ltr utk pemeriksaan fisik air,
5 ltr utk kimia, 100 ml utk p. bakteriologi, 0,
5-20 ltr utk p. biologi air (khlorofil)
Pola Kerja :
Menentukan lokasi pengambilan contoh
Menentukan titik pengambilan
Melakukan pengambilan
Melakukan pemeriksaan kualitas air
dilapangan
Melakukan pengolahan pendahuluan
dan pengawetan contoh
Pengepakan contoh dan pengangkutan
ke lab.
Pengawetan contoh
SOAL I
1. Kenapa sampel harus representatif
dan cukup, jelaskan.
2. Salah satu yang dipersyaratkan
adalah pemberian label sampel,
jelaskan dan bagaimana pembuatan
label sampel yang baik.
3. Persyaratan apa saja yang harus
terpenuhi pada alat pengambilan
contoh air, jika sampel tersebut
digunakan untuk penetapan
paramater kimia
4.
Teknik Melindungi Sampel
 Elemen utama yang perlu dipertimbangkan
pada saat mempersiapkan sampling adalah
perlunya melindungi sampel dari perubahan
terutama apabila sampel tsb perlu dibawa
ketempat lain atau disimpan beberapa waktu.
 Jika sampel diperiksa saat segar akan dapat
hasil yang berbeda jika diuji minggu depan
atau beberapa hari kemudian.
Contoh metoda pemeliharaan :
 Mineral asam kuat ditambahkan kedalam
sampel air untuk menguji kualitas lingkungan
 Chlorine ditambahkan kedalam sampel air
limbah untuk membunuh mikroorganisme dan
membantu mencegah terjadinya penguraian
oleh jasad hidup terhadap yang dibutuhkan
untuk pengukuran
 Thiosulfat ditambahkan kedalam air untuk
menentukan kualitas sampel yang rusak oleh
oksida dan dapat membantu melindungi
mikroorganisme untuk diidentifikasi dan
dihitung..
 lanjutan
 Heparin ditambahkan guna mencegah pembekuan
darah sebelum diadakan pengujian.
 Suhu dingin dapat mencegah pembusukan, banyak
digunakan untuk mencegah terjadinya perubahan
karena kerusakan kimia, makanan, medis, dll
 Kegelapan merupakan perlindungan yang sangat
penting untuk sampel tanaman seperti algae yang
sensitif terhadap cahaya, sampel makanan, farmasi
dab medis.
 Memelihara sampel dengan membatasi penyebaran
sedimen, koagulasi komponen atau penambahan
busa
 Meminimalkan waktu antara sampling dan pengujian
 Agar sampel tanah tidak terganggu harus ditutup
Mendapatkan sampel
 Memeriksa kembali bahan untuk menyakinkan
bahwa bahan cocok untuk sampling.
 Mengenali dan melaporkan hasil pengamatan
yang tak lazim selama penarikan sampel ( mis;
bau atau rasa agak berbeda dengan keadaan
normal)
 Mengumpulkan sampel untuk meyakinkan
bahwa jenis sampel, lokasi, dan waktu
penarikan sampel sesuai dengan rencana (
lakukan pemeriksaan akhir terhadap
perencanaan sampel)
 lanjutan
 Merekam seluruh informasi sesuai
dengan kebutuhannya
 Memelihara keutuhan dari sampel dan
sumbernya selama penarikan sampel.
 METODE PENGAWETAN SAMPEL :

No Parameter Metode Batas waktu

Pengawetan Sampling &
Analisis
1 Oksigen yang Ditentukan di -
terlarut lapangan
2 pH Ditentukan di -
lapangan
3 Suhu Ditentukan di -
lapangan
 lanjutan
No Parameter Metode Batas waktu
Pengawetan Sampling &
Analisis
4 Kebutuhan Pendinginan 4 -24 jam
oksigen (BOD)
5 Padatan Sampai pada 7 hari
tersuspensi 0
4 C
6 Zat-zat padat Sampai pada 7 hari
terlarut 0
4 C
7 Kepadatan Sampai pada 6 -24 jam
 lanjutan
No Parameter Metode Batas waktu
Pengawetan Sampling &
Analisis
8 warna pendinginan 24 jam

9 Zat-zat Sampai pada 24 jam

pheonolik 0
4 C
sebagai fenol
10 Surfactants Sampai pada 7 hari
(MBAS) 0
4 C
11 Oli/minyak Sampai pada 24 jam
 lanjutan
No Parameter Metode Batas waktu
Pengawetan Sampling &
Analisis
12 Arsenik Tambahkan 6 bulan
HNO3 sampai
pada pH 2
13 Kadmium - 6 bulan

14 Krom - 6 bulan

15 sianida Sampai pada 24 jam

0
 lanjutan
No Parameter Metode Batas waktu
Pengawetan Sampling &
Analisis
16 timah Tambahkan 6 bulan
HNO3 sampai
pada pH 2
17 Air raksa Tambahkan 6 bulan
HNO3 sampai
pada pH 1
 ANALISIS PROKSIMAT
ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA
UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN
ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN
(PAKAN/PANGAN)

SATU ITEM HASIL ANALISIS MERUPAKAN

KUMPULAN DARI BEBERAPA ZAT
MAKANAN YANG MEMPUNYAI SIFAT
YANG SAMA (FRAKSI)
• ISTILAH PROKSIMAT
MEMPUNYAI PENGERTIAN
BAHWA HASIL ANALISIS DARI
METODE INI MENUNJUKKAN
NILAI MENDEKATI. HAL INI
DISEBABKAN DALAM SATU
FRAKSI HASIL ANALISIS MASIH
TERDAPAT ZAT LAIN YANG
BERBEDA SIFATNYA DALAM
 ANALISIS PROKSIMAT MERUPAKAN
SALAH SATU DARI TINGKATAN CARA
PENILAIAN SUATU BAHAN PAKAN
SECARA KIMIA
TINGKATAN PENILAIAN BAHAN PAKAN
1. SECARA FISIK
2. SECARA KIMIA
3. SECARA BIOLOGIS
MANFAAT ANALISIS PROKSIMAT :
• MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT
MAKANAN YANG BELUM DIKETAHUI
SEBELUMNYA
• MENGUJI KUALITAS BAHAN YANG TELAH
DIKETAHUI DIBANDINGKAN DENGAN
STANDARNYA
• MENGEVALUASI HASIL FORMULA
RANSUM YANG TELAH DIBUAT
• MERUPAKAN DASAR UNTUK ANALISIS
LEBIH LANJUT
BAGAN FRAKSI ANALIS PROKSIMAT
BAHAN PAKAN

AIR BAHAN KERING

(BK)

ABU / BAHAN ANORGANIK BAHAN ORGANIK

(BAO) (BO)

PROTEIN KASAR (PK) BAHAN ORGANIK TANPA NITROGEN

(BOTN)

LEMAK KASAR (LK) KARBOHIDRAT

(KH)

SERAT KASAR BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN

(SK) (BETN)
DARI BAGAN FRAKSI ANALISIS PROKSIMAT,
HANYA
FRAKSI YANG DAPAT DIKETAHUI NILAINYA
DENGAN
MELAKUKAN ANALISIS KIMIA YAITU : AIR. ABU,
PK,
LK, DAN SK. FRAKSI LAINNYA DIPEROLEH
DARI
HASIL PERHITUNGAN.

BETN = 100 – AIR – ABU – PK – LK – SK

BETN = BOTN – LK – SK
BO = 100 – AIR – ABU
BOTN = BO – PK
 PENYAJIAN DATA ANALISIS
SATUAN DALAM PERSEN (%)
A. BERDASARKAN BAHAN KERING
(KANDUNGAN BAHAN KERING 100%
DAN AIR 0%)

a. BILA SAJIAN TIDAK MENCANTUMKAN

KADAR AIR, BIASANYA ANALISIS
BERDASARKAN BAHAN KERING

b. BILA KANDUNGAN AIR

DICANTUMKAN, MAKA LIHAT
KETERANGANNYA, APAKAH
PENYAJIAN BERDASARKAN BAHAN
KERING ATAU TIDAK.
 PENYAJIAN DATA ANALISIS
SATUAN DALAM PERSEN (%)
B. BERDASARKAN ASFED
(ASFED = KEADAAN APA ADANYA SAAT
DIBERIKAN PADA TERNAK)

a. TOTAL PERJUMLAHAN SELURUH FRAKSI

PROKSIMAT BERNILAI 100 ( 100 = AIR +
ABU
+ PK + LK + SK + BETN)

b. DATA INI DIPERLUKAN TERUTAMA

UNTUK
FORMULASI RANSUM TERNAK UNGGAS
 KONVERSI PENYAJIAN DATA
ANALISIS
ADALAH CARA PERHITUNGAN MERUBAH DATA
DALAM SAJIAN BAHAN KERING KE DALAM
SAJIAN ASFED DAN DEMIKIAN SEBALIKNYA

INI ADALAH CONTOH DUA SAJIAN BK DAN

ASFED YANG BERNILAI SAMA

1. BK 100%, AIR 0 %, ABU 10 %, PK 20%, LK 10%,

SK 15%, BETN 45 %.
2. BK 80%, AIR 20%, ABU 8%, PK 16%, LK 8%, SK
12%, BETN 36%.
 RUMUS KONVERSI
KANDUNGAN ZAT KANDUNGAN ZAT
MAKANAN MAKANAN
PADA KONDISI ASFED = PADA KONDISI BK 100 %

KANDUNGAN BK ASFED KANDUNGAN BK 100%

CATATAN : KONVERSI SALAH SATU KOMPONEN DAPAT DIKETAHUI BILA 3 KO

LAINNYA DIKETAHUI

CONTOH : ANDA MENDAPATKAN DATA PK RUMPUT BERDASARKAN BK 100

10%. BERAPA KANDUNGANNYA BILA RUMPUT TERSEBUT DALAM KONDISI A
DENGAN KADAR AIR 70% ?
JAWAB

PK PADA BK 100% = 10%

BK ASFEED = 100% - 70% = 30%

A 10
------- = ------------
30 100

30 x 10
A = --------------
100
 LATIHAN SOAL 1
BERDASARKAN ANALISIS PROKSIMAT
DIKETAHUI BAHWA KOMPOSISI ZAT
MAKANAN BIJI JAGUNG
BERDASARKAN BK MENGANDUNG :
ABU 2%, PK 10,3%, LK 4,7%, SK 2,%.
BILA KANDUNGAN AIRNYA BERUBAH
MENJADI 20 %, BERAPA KOMPOSISI
KANDUNGAN BK, ABU, BO, BOTN, PK,
LK, KH, SK, DAN BETN,
 JAWAB
BIJI JAGUNG

AIR 0% (BK) 100%

(ABU/BAO) 2% (BO) %

(PK) 10,3% (BOTN) %

(LK) 4,7% (KH)

(SK) 2% (BETN) %
 JAWAB
BIJI JAGUNG

AIR 20% (BK) %

(ABU/BAO) % (BO) %

(PK) % (BOTN) %

(LK) % (KH) %

(SK) % (BETN) %
 LATIHAN SOAL 2
BERDASARKAN ANALISIS PROKSIMAT
DIKETAHUI BAHWA KOMPOSISI ZAT
MAKANAN HIJAUAN RUMPUT GAJAH
SEGAR BERDASARKAN ASFED
MENGANDUNG : BK 16%, ABU 2,5%, LK 0,
5%, SK 4,6%.BETN 6,3 %
BILA KANDUNGAN AIRNYA BERUBAH
MENJADI 10%, BERAPA KOMPOSISI
KANDUNGAN BK, ABU, BO, BOTN, PK, LK,
KH, SK, DAN BETN,
 JAWAB
RUMPUT GAJAH

AIR % (BK) 16%

(ABU/BAO) 2,5% (BO) %

(PK) % (BOTN) %

(LK) 0,5% (KH) %

(SK) 4,6% (BETN) 6,3%

 JAWAB
RUMPUT GAJAH

AIR 10% (BK) %

(ABU/BAO) % (BO) %

(PK) % (BOTN) %

(LK) % (KH) %

(SK) % (BETN) %
 LENGKAPI KOLOM BERIKUT
AIR 20 - - - - -
BK
ABU
BO
PK
BOTN
LK
KH
SK
BETN
PENYIAPAN SAMPEL YANG AKAN
DIANALISIS
A. UNTUK BAHAN BASAH (KADAR AIR > 40%)
* BAHAN BASAH YG AKAN DIANALISIS
DIKERINGKAN DENGAN SUHU 30-60 Co

DALAM OVEN ATAU DIJEMUR MATAHARI.

STLH KAND AIRNYA 15-20%, MAKA
DILANJUTKAN DG OVEN 105 C. (CATATAN :
o

DATA BERAT BAHAN SEBELUM DAN

SESUDAH PENGERINGAN HARUS
DICATAT UNTUK MEMPEROLEH DATA
KANDUNGAN AIR)
* BAHAN BASAH TERSEBUT YANG
DIJEMUR ATAU DIOVEN HARUS
DIHAMPARKAN DENGAN LAPISAN YG
TIPIS, AGAR PEMANASAN MERATA
DAN UNTUK MENGHINDARI TUMBUH
JAMUR PEMBUSUK DI BAGIAN DALAM
B. UKURAN PARTIKEL BAHAN
* BAHAN YANG AKAN DIANALISIS DI LUAR
KADAR AIR, HARUS DALAM BENTUK
TEPUNG DENGAN UKURAN PARTIKEL
MINIMAL 20 MESH. OLEH KARENA ITU
HARUS DIGILING DENGAN BLENDER, ATAU
ALAT LAINNYA SETELAH KERING JEMUR
ATAU KADAR AIR MAKSIMAL 15%.
* BAHAN YANG TELAH DIGILING DISARING
DENGAN AYAKAN (SIEVE) UKURAN 20
MESH. BAHAN YANG TELAH TIDAK LOLOS
SARINGAN DIGILING KEMBALI HINGGA
SELURUHNYA BISA LOLOS SARINGAN.
BAHAN TIDAK BOLEH ADA YANG DIBUANG
 SAMPLING
BAHAN YANG AKAN DIANALISIS JUMLAH
YG DIBUTUHKAN SANGAT SEDIKIT (1-5
GRAM). DARI JUMLAH ITU HARUS
MEWAKILI ATAU MENGGAMBARKAN
KANDUNGAN ZAT YG DIANALISIS DALAM
JUMLAH SANGAT BESAR, MISALNYA 1
GUDANG, 1 KARUNG, 1 HAMPARAN, DAN
SETERUSNYA. OLEH KARENA ITU BAHAN
YANG DIBAWA KE LABORATORIUM
(MINIMAL 500 GRAM) MERUPAKAN
BAHAN HASIL SAMPLING YANG BENAR
 CARA SAMPLING
1. SAMPEL MERUPAKAN 5 – 10% DARI
TOTAL BAHAN YANG HARUS DIWAKILI.
MISAL BAHAN 10 TON, SAMPELNYA 0,5
-1 KUINTAL.
2. SAMPEL 5-10% DIAMBIL DARI SETIAP
BAGIAN DAN TEMPAT SECARA ADIL
DAN MERATA DENGAN JUMLAH
TEMPAT PENGAMBILAN SEBANYAK-
BANYAKNYA. SEMAKIN BANYAK
TEMPAT PENGAMBILAN AKAN
MENGHASILKAN DATA YANG
DIWAKILINYA MAKIN VALID
3. SAMPEL 5-10% DIADUK SECARA
MERATA (AGAR HOMOGEN), KEMUDIAN
DIHAMPARKAN DI LANTAI BERBENTUK
LINGKARAN DAN SELANJUTNYA DIBAGI
MINIMAL 4 BAGIAN. DIAMBIL DARI
SETIAP BAGIAN SECARA ADIL DAN
MERATA UNTUK MENDAPATKAN
BAHAN SEBANYAK 500 GRAM. SAMPEL
500 GRAM AKAN DIPERLAKUKAN SAMA
SEPERTI DI ATAS DI LABORATORIUM
UNTUK DIAMBIL SAMPEL 50 GRAM.
COBA PIKIRKAN, BAGAIMANA CARA
SAMPLING UNTUK MEWAKILI :
• SATU KARUNG
• SATU LUASAN PADANG RUMPUT
• SATU TRUCK
• SATU DAERAH, MISALNYA JAGUNG
MADURA, SAGU IRIAN
• SATU VARIETAS, MISAL JAGUNG
HIBRIDA.