Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK SAMPLING

MIKROBIOLOGI
SAMPLING (7.3)(ISO/IEC 17025:2017)
• Laboratorium harus memiliki rencana dan metode pengambilan sampel, bila
dilakukan pengambilan contoh zat, bahan atau produk untuk pengujian.
Metode pengambilan sampel harus memperhatikan faktor-faktor yang harus
dikendalikan untuk memastikan keabsahan hasil pengujian. Rencana dan
metode sampling harus tersedia di lokasi pengambilan sampel dan rencana
sampling harus berdasarkan metode statistik yang sesuai (7.3.1)
• Metode pengambilan sampel harus menjelaskan: pemilihan contoh/sampel
dan lokasi; rencana sampling, persiapan dan pengolahan sampel dari zat,
bahan atau produkuntuk mendapatkan item yang diperlukan untuk
pengujian (7.3.2)
• Laboratorium harus menyimpan rekaman data sampling yang merupakan
bagian dari pengujian (7.3.3)
PENGANTAR
• Aseptik
• Paling penting bahwa sampel yang dikumpulkan untuk analisis
mikrobiologi harus benar benar merefleksikan kondisi mikrobiologis pada
saat disampling
• O.k.i. Sampling harus menggunakan wadah steril, peralatan steril dan
cegah kontaminasi dari luar serta jangan sampai terjadi multiplikasi
mikroba dalam sampel
• Sampel pangan beku dijaga tetap beku, sampel mudah busuk simpan
dalama refrigerator pada 0-5C, dari waktu sampling sampai dianalisis <
36 jam.
• Sampel air dapat diberi pengawet selama waktu sampling sampai
dianalisis, atau sampel air yang mengandung biosida harus dinetralkan
sebelum dianalisis
JENIS SAMPEL
• BAHAN PANGAN, PAKAN DAN PANGAN (SNI ISO/TS 17728:2015)
• PRODUKSI PRIMER (SNI ISO 13307:2015)
• LINGKUNGAN (SNI ISO 18593:2015)
• Legionella (ISO 11731)
BAHAN PANGAN, PAKAN DAN PANGAN

Definisi
• Lot, adalah sejumlah pangan yang diproduksi dan ditangani di bawah
kondisi yang sama (uniform). Dalam praktiknya, biasanya berarti
pangan yang diproduksi dalam satu bets atau dalam suatu proses
berkelanjutan, dibatasi oleh periode waktu, dalam satu tempat, diberi
kode yang dilakukan oleh pabrik untuk mengidentifikasi lot yang
berbeda.
• Sampel lapangan, bahan yang dikumpulkan yang terdiri dari unit
sampel. Unit sampel adalah sejumlah bahan yang secara aktual untuk
dianalisis, misalnya unit analitik. Sampel lapangan terdiri dari lebih
dari 1 unit sampel.
• Sampel reprsentatif, sampel yang kondisinya semirip mungkin
dengan lot yang disampling.
definisi
• Sampel laboratorium, sejumlah atau unit bahan yang tiba di laboratorium untuk dianalisis
• Item, individual, unit, obyek konvensional atau yang aktual (sejumlah bahan) yang dibuat
untuk bahan observasi atau nilai yang diobservasi, baik secara kuantitatif atau kualitatif.
• Sampel pooled, sampel campuran dari sejumlah item dari tipe pangan, pakan, hewan ternak
dan lingkungan yang sama, dimana campuran lengkap menjadi porsi uji dan diambil
seluruhnya untuk pengujian di laboratorium
• Sampel komposit, sampel campuran dari sejumlah item dari tipe pangan, pakan, hewan
ternak dan lingkungan yang sama, sebagai porsi uji dan diambil untuk pengujian di
laboratorium
• Increment, sejumlah bahan yang diambil pada satu waktu dari bagian bahan yang lebih besar
• Sampel curah (bulk), kumpulan increment atau kelompok yang diharapakan untuk investigasi
terpisah (sampel bahan curah); komposit increment yang diambil dari lot curah;
pengumpulan gabungan dari item atau porsi item yan diambil dari lot produk yang dikemas.
• Sampel uji, sampel yang disiapkan dari sampel lab menurur prosedur yang ditetapkan oleh
metode uji
• Porsi uji, sampel representatif yang diukur (volume atau berat) yang diambil dari sampel lab
Pengumpulan sampel
• Wadah sampel, bersih, kering, steril, wadah tahan bocor, botol
gelas atau plastik mulut lebar, stainless steel atau plastik sekali pakai
dengan ukuran memadai sesuai dengan jumlah sampel.
• Alat sampling, triers steril, probes, drills, spoons, scoop, stirrers,
pipet, swab, pisau steril, gunting steril, pembuka kemasan, scalpel,
dip samplers, ladles, bend saw, core sampler, protective clothes,
label dan marker, bunsen, alkohol 70 % dll
• Jumlah sampel, tergantung peraturan ujinya, pangan (n = 5),
kosmetik dan produk farmasi (n=1), uji sterilitas (n=20)
• Ukuran sampel, minimal 200 g per uji, untuk pangan = 25 g atau
100 g, produk farmasi = 10g, air = 250 mL untuk filtrasi membran,
dst.
Teknik pengumpulan
• Masing masing produk pangan berbeda cara sampling, tetapi umumnya
5 sampel lapangan per parameter uji mikrobiologi
• Dimanapun kemungkinan, sampling utuh dan kemasan jangan terbuka
• Apabila produk/sampel dalam kemasan besar, sampel lapangan
representatif ditransfer dalam wadah steril dengan peralatan steril,
secara aseptik, caranya , sbb:
- bersihkan kemasan luar dengan alkohol 70%, bila dibungkus kertas,
sobek kertas penutup
- buka penutup dengan peralatan pemotong steril (gunting)
- bila pangan dalam bentuk curah, ambil beberapa bagian dalam
kemasan, tetapi tidak mudah, untuk sampel cair dengan
dikocok/digoyang
• Apabila sampel cair, buka keran dan buang dahulu dan selanjutnya
sampel dikumpulkan dalam wadah/botol
• Suhu sampel dan ruang penyimpanan harus dicatat pada saat sampling.
Labelling
• Semua wadah sampel harus diberi tanda atau label dengan segera, baik
sebelum atau sesudah disampling, label harus tahan atau tertempel dengan
baik
• Label harus menunjukkan suhu penyimpanan (refrigerator) yang diperlukan
Transportasi sampel
• Sampel harus diserahkan ke lab dengan segera
• Produk mudah busuk dan tidak beku harus disimpan pada cool box atau
refrigerant bersuhu 0-5 C sampai tiba di lab
• Sampel beku dijaga tetap beku sampai tiba di lab, sampel dimasukkan wadah
pre-chilled dan ditempatkan segera alam freezer, dijaga suhu < 0 C, dan
transpor ke lab dimasukkan ke wadah berpendingin (insulated cointainers)
• Laporan sampling harus disiapkan bersama dengan peniriman sampel
Transportasi sampel

CATATAN:
 Penting, membuat instruksi keamanan untuk mencegah kerusakan
minimum pada bagian sampel
 Semua sampel harus ditangani, dikemas, dan diangkut ke lab dengan
baik untuk menghindari perubahan identitas atau integritas sampel.
 Dengan berbagai cara, prosedur penanganan dan transportasi sampel
tidak mempengaruhi jumlah mikroba dalam sampel.
 Sampel tidak beku harus tetap tidak beku, karena pembekuan sampel
berakibat menurunnya viabilitas flora mikroba yang ada dan
mengarah ke negatif palsu dalam pengujian patogen (kualitatif) dan
menurunkan hitungan koloni pada metode kuantitatif.
 Kecuali, bila pembekuan sampel dilakukan karena suhu ambient yang
tinggi dan masa transportasi yang lama, hal ini harus dibicarakan
dengan customer dan dibuat rekaman oleh lab.
PERENCANAAN SAMPLING
• Ketika mengambil sampel produk curahan, lokasi
pengambilan increment (termasuk teknik samplingnya)
Harus dimasukkan dalam perencanaan sampling
• Semua bagian yang menarik sebaiknya dicatat dalam
perencanaan sampling yang digunakan, termasuk ukuran
increment, baik itu sampel pooled atau komposit.
• Lebih lengkap bisa dilihat pada ISO 2859.
SAMPLING PLAN (ICMSF,
Microorganisms in food 2, sampling for
microbiological analysis)

• Terkait Sampling Plan, di pengujian mikrobiologi dikenal: “two-class attributes


plans”, yaitu cara sederhana untuk membuat keputusan apakah sampel pangan
diterima (accept) atau ditolak (reject),”misal dalam 1 lot pangan apakah diterima
atau ditolak, ada sejumlah sampel diuji : n = 5 dan c = 2, artinya adalah apabila hasil
uji c < 2, lot pangan diterima, c > 2, lot pangan ditolak
• “three class attributes plans”, yaitu ada tiga kriteria terhadap satu unit sampel yang
diuji, diterima, hampir diterima dan ditolak (defective), dimana m = batas bawah,
apabila hasilnya < m, sampel uji diterima, tetapi apabila > M, ditolak, tetapi apabila
hasil uji m – M bisa diterima atau ditiolak, tergantung dari nilai c, misal apabila c =,
hasil uji antara m – M ada 2, sampel diterima, tetapi apabila n – M > 2 maka sampel
ditolak atau hasil uji > m tetapi tidak lebih dari c = 2. lot sampel diterima

Anda mungkin juga menyukai