PENGENDALIAN MUTU
ASVIA RAHAYU.,S.ST.,M.BIOMED
RUANG LINGKUP PENGENDALIAN
MUTU
William Edwards
Deming
(1900-1993):
“Mutu ialah
kesesuaian dengan
kebutuhan pasar
atau konsumen. J.M. Juran
mutu tidak berarti (1904-2008):
Philip B. Crosby
segala sesuatu yang (1926 –2001): Mutu Mutu adalah
terbaik, tetapi ialah conformance to kecocokan
pemberian kepada requirement, yaitu penggunaan produk
Pelanggan tentang sesuai dengan yang (fitness for use)
apa yang mereka disyaratkan atau untuk memenuhi
distandarkan” kebutuhan dan
inginkan dengan kepuasan
tingkat kesamaan pelanggan.
yang dapat
diprediksi serta
tergantungannya
terhadap
harga yang mereka
bayar”
MUTU LABORATORIUM KLINIK:
Suatu output laboratorium bergantung dari
beberapa faktor, diantaranya meliputi mutu
hasil pemeriksaan dan mutu layanan.
PASCA
PRA ANALITIK ANALITIK
ANALITIK
TUJUAN INTERNAL QUALITY
CONTROL
✔ Pemantapan dan penyempurnaan metode
pemeriksaan dengan mempertimbangkan aspek
analitik dan klinis.
✔ Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga
pengeluaran hasil yang salah tidak terjadi dan
perbaikan penyimpangan dapat dilakukan segera.
✔ Memastikan bahwa semua proses mulai dari
persiapan pasien, pengambilan, pengiriman,
penyimpanan dan pengolahan spesimen sampai
dengan pencatatan dan pelaporan telah dilakukan
dengan benar.
✔ Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui
sumbernya.
✔ Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan
(customer)
EXTERNAL QUALITY CONTROL
Merupakan kegiatan yang diselenggarakan
secara periodik oleh pihak lain di luar
laboratorium yang bersangkutan untuk
memantau dan menilai penampilan suatu
laboratorium dalam bidang pemeriksaan
tertentu.
Penyelenggaraan kegiatan PME dilaksanakan
oleh pihak pemerintah, swasta atau
internasional. Lab klinik wajib melaksanakan
PME sesuai dengan peraturan yang tertera
pada :
PASAL 6 PERMENKES NOMOR 411 TAHUN
TINGKATAN PELAKSANAAN
Analitik :
1. Pemeriksaan specimen
2. Pemeliharaa Dan kalibrasi alat
3. Uji kualitas reagen
4. Uji ketelitian,
5. Uji ketepatan,
Post analitik :
1. Laporan
2. Penulisan hasil
3. Interprestasi hasil
Semua ini Diperlukan adanya SOP lengkap
dan baku. Dan Seluruh kegiatan atau
langkah yang dilakukan di laboratorium
harus dicatat dan didokumentasi sehingga
bila ada perubahan yang terjadi
dilaboratorium dapat segera diketahui apa
penyebabnya.
CONTOH KESALAHAN PADA QLP
GOOD LABORATORY
PRACTICES
Adalah:
Aturan, prosedur dan praktek di laboratorim
yang cukup untuk menjamin mutu dan
integritas data analitik yang dikeluarkan
oleh lab.
PERATURAN YANG MENYANGKUT GLP:
Dikeluarkan pd bulan Desember 1978
oleh
FDAPrinsipnya adalah:
1. Organisasi dan personalia
(Personil, manajemen fasilitas )
2. Peralatan
3. Pengoperasian fasilitas (prosedur)
4. Bahan penguji dan pengontrol
5. Manual Laboratorium
6. Pencatatan dan dan pelaporan
Manajemen
Peralatan
1. Kalibrasi
2. Pembersihan Meningkatkan
3. Lubrikasi Pengukuran
4. Rekondisioning
dan reliabilitas
5. Penyetelan
6. Pengujuan
KEUNTUNGAN DARI PROGRAM
PERAWATAN
1. Keselamatan lebih besar
2. Keragaman data dapat dikurangi
3. Waktu senggang karyawan menjadi
berkurang
4. Pergantian suku cadang yang terlalu awal
dapat dikurangi
5. Efisiensi peralatan
6. Kepercayaan hasil analisis lebih tinggi
Fasilitas lain yang menjamin
keselamatan
1. Alarm
2. Penyimpanan pelarut yang
mudah terbakar
3. Tangki gas bertekanan
4. Bahan kimia yang korosif
5. Senyawa beracun
6. Bahan kimia karsinogenik
7. Dan sebagainya
Pencatatan dan
Pelaporan
Berfungsi:
1. Sebagai bukti otentik yang menunjukkan
program pengujian berjalan
2. Bahan evaluasi performan dan audit
Faktor yang mempengaruhi data analitik
LABORATORIU
M sampel, Persiapan
Penarikan
Standar sampel
kalibrasi Instrumen, Analisis, Kalibarasi
Kondisi analisis, Limit deteksi
Komputasi
KESALAHAN DALAM
ANALISIS
x: nilai rata-rata
S: Satndar
deviasi
Ketelitian:
1. Absolut ( Perbandingan)
2. Komperatif: dibandingkan
dengan metoda lainnya
Konsentrasi
LABORATORIUM
MILK PILOT PLANT
Ka. PS. THT
Alat
sterilisasi
INKUBATOR
QC ( QUALITY CONTROL )