Anda di halaman 1dari 221

BAB.I.

Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)

Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 1.1
PERENCANAAN PUSKESMAS DILAKUKAN SECARA TERPADU
KRITERIA 1.1.1.
Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai, analisis kebutuhan dan harapan, analisis peluang pengembangan pelayanan, analisis risiko pelayanan, dan ketentu
dalam perencanaan. (lihat juga PMP 5.1; dan PMP 5.2 )
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) bidang kesehatan yang bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja profesional harus memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai yang mencerminkan Tugas Pokok dan
UKPPP. (lihat PP 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah)
• Puskesmas wajib menyediakan pelayanan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan dan peratur

• Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan masyarakat perlu dilakukan analisis situasi data kinerja Puskesmas, data status kesehatan masyarakat di wilayah kerja termasuk hasil pelaksanaan PIS-PK yang disusun secara terpadu
2.8.3)
• Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan diri
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) sesuai siklus perencanaan anggaran daerah
• Perencanaan Puskesmas dilakukan secara terpadu baik KMP, upaya kesehatan masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian, dan Laboratorium & disusun bersama dengan sektorterkait dan masyarakat

• Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun secara terintegrasi melalui penetapan Tim Manajemen Puskesmas, yang akan dibahas dalam Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan untuk kemudian diusulkan ke Dinas Kesehatan

• Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) dilakukan berdasarkan :


1) Alokasi anggaran sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang disetujui oleh Dinkes Kab/Kota;
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yg diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK tahunan
• RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target pencapaiannya dan direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliannya
• Perencanaan baik Rencana Lima Tahunan dan RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpai kondisi tertentu termasuk pe
perundang-undangan

KRITERIA 1.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.1.1.1.Ditetapkan visi, misi, tujuan dan tatanilai yang menjadi acuan SK Ka Puskesmas
dalam penyelenggaraan Puskesmas mulai dari perencanaan, tentang Visi, Misi,
pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi kinerja Puskesmas (R) Tujuan dan
Tatanilai
Puskesmas
EP 2 1.1.1.2.Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan SK Ka Puskesmas Identifikasi dan analisis
hasil identifikasi dan analisis sesuai dengan yang diminta dalam pokok ttg Jenis2 HARBUT,
pikiran pada paragraf terakhir. (R,D,W) Pelayanan dan Peluang Penembangan &
kegiatan RISIKO
Puskesmas

EP 3 1.1.1.3.Rencana Lima Tahunan disusun dengan melibatkan lintas Ada Relita aau Ada dokumen relita
EP 4 program dan lintas
1.1.1.4.Rencana sektor
Usulan serta berdasarkan
Kegiatan rencana
(RUK) disusun strategis
dengan Dinas
melibatkan Renstar BLUD
Ada SK Tim puskesmas,
Ada RUK tahunadaNbukti,
dan
Kesehatan
lintas Daerah
program danKabupaten/
lintas sektor,Kota. ( R, D,W)rencana strategis Dinas
berdasarkan Puskesmas
Manajemen Ada bukti
N+1, penyusunan
ada bukti
Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota, Rencana Lima Tahunan puskesmas melibatkan melibatkan
penyunaan LS LP
Puskesmas dan hasil penilaian kinerja. (R, D, W) LS LP

EP 5 1.1.1.5.Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas disusun Ada DPA Ada RPK Tahunan , Ada
EP 6 bersama lintas program
1.1.1.6. Rencana sesuaiKegiatan
Pelaksanaan dengan Bulanan
alokasi anggaran yang
disusun sesuai Puskesmas
Ada DPA yang bukti penyusunan
Ada RPK Bulanan, RPK
Ada
ditetapkan
dengan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota.serta
(R, D, W) telag disetujui melibatkan LP
EP 7 1.1.1.EP 7. Apabila ada perubahan kebijakan Pemerintah dan hasil
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahunan Puskesmas
Dinkes
yang bukti penyusunan RPK
Ada dokumen rencana
pemantauan dan capaian kinerja bulanan. (R, D, W)
Pemerintah Daerah dilakukan revisi perencanaan sesuai kebijakan telag disetujui melibatkan
perubahan, LP
Ada bukti
yang ditetapkan (D, W) Dinkes proses rencana
perubahan

Jumlah 0

KRITERIA 1.1.2
Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan, lintas program dan lintas sektor mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses te
juga UKM : 2.2.1; 2.2.2)
POKOK PIKIRAN
KRITERIA 1.1.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.1.2.1.Ditetapkan kebijakan tentang hak dan kewajiban pasien, dan SK Ka Puskesmas
jenis- jenis pelayanan serta kegiatan yang disediakan oleh Puskesmas. tentang Hak dan
(R) Kewajiban Pasien
Puskesmas…..

EP 2 1.1.2.2.Dilakukan sosialisasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis- Ada bukti kegiatan
jenis pelayanan serta kegiatan yang disediakan oleh Puskesmas. sosialisasi ttg Hak dan
(D,W) Kewajiban Pasien dan
Jenis2 pelayanan &
kegiatan-kegiatan
Puskesmas melalui
berbagai macam media,
Ada media sosialisasi
dalam bentuk brosur,
leaflet, baliho, dsb

EP 3 1.1.2.EP 3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap Ada bukti kegiatan
penyampaian informasi terkait hak dan kewajiban pasien, jenis-jenis evaluasi ttg Hak dan
pelayanan dan kegiatan- kegiatan Puskesmas terhadap pengguna Kewajiban Pasien dan
layanan, lintas program maupun lintas sektor serta Jenis2 pelayanan &
pemanfaatan pelayanan dan kesesuaian pelaksanaan kegiatan Kegiatan Puskesmas, yg
dengan jadwal yang disusun. (D, W) menghasilkan RTL
perbaikan kegiatan
sosialisasi
Ada bukti dilakukan jajag
pendapat kepada
pengguna layanan ttg
Hak dan Kewajiban
Pasien dan Jenis2
EP 4 1.1.2.EP 4. Dilakukan upaya untuk memperoleh umpan balik dari Ada Tim Pengelola Ada sarana,
masyarakat serta dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap umpan balik & keluhan media untuk
umpan balik. (D, O, W) dari masyarakat & menampung
pengguna layanan; Ada umpan balik &
register untuk mencatat keluhan dari
pengelolaan umpan balik masyarakat &
dan keluhan dari pengguna
masyarakat & pengguna layanan, al. kotak
layanan saran, media
social,
pertemuan2
dengan
masyarakat

Jumlah 0

STANDAR 1.2
TATA KELOLA ORGANISASI PUSKESMAS DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KRITERIA 1.2.1
Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan tata hubungan kerja serta persyaratan jabatan
POKOK PIKIRAN
• Agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi, perlu disusun struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

• Struktur fungsional mengacu pada PMK 43 tahun 2019


• Untuk tiap jabatan yang ada dalam struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, perlu ada kejelasan tugas, wewenang, tanggungjawab dan persyaratan jabatan
• Pengisian jabatan dalam struktur organisasi berdasarkan persyaratan jabatan; Karena keterbatasan jumlah tenaga, dimungkinkan terjadi perangkapan jabatan
• Efektivitas struktur dan pengisian jabatan perlu dikaji ulang secara periodik

KRITERIA 1.2.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.2..1. EP.1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh Ada SK Kepala
Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota dengan kejelasan uraian jabatan Dinas Kesehatan
yang ada dalam struktur organisasi yang memuat uraian tugas, Kab/Kota ttg
tanggung jawab, wewenang, dan persyaratan jabatan. (R) Struktur
Organisasi
Puskesmas
(fungsional)
Struktur
fungsional
mengacu pada
Pmk 43 th 2019
Dilengkapi
dengan uraian
jabatan, uraian
tugas, tanggung
jawab dan
wewenang serta
persyaratan
jabatan
EP 2 1.2.1.EP 2. Kepala Puskesmas menetapkan penanggung jawab dan Ada SK Kepala
Koordinator pelayanan Puskesmas.(R) Puskesmas ttg
Struktur
Organisasi
Puskesmas
(fungsional);
Struktur
fungsional
mengacu pada
Pmk 43 th 2019
dan SK Kadinkes
Kab/Kota
Penetapan dg
mengisi kotak2
struktur dalam SK
Kadinkes dengan
tenaga
Puskesmas yang
memenuhi
persyaratan
jabatan
Karena
keterbatasan
jumlah tenaga,
dimungkinkan
terjadi
perangkapan
jabatan

EP 3 1.2.1.Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas dalam Ada SK Kepala


pendelegasian wewenang dari Kepala Puskesmas kepada Penanggung Puskesmas ttg
jawab upaya, dari Penanggung jawab upaya kepada koordinator Pendelegasian
pelayanan, dan dari koordinator pelayanan kepada pelaksana Wewenang
pelayanan kegiatan apabila meninggalkan tugas atau terdapat
kekosongan pengisian jabatan. (R)

Jumlah 0

KRITERIA 1.2.2
Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait pelaksanaan kegiatan, disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan, termasuk pengendalian dokumen bukti pelaksanaan kegiatan
POKOK PIKIRAN
• Pedoman tata naskah sebagai acuan dalam penyusunan dokumen regulasi yang meliputi kebijakan, pedoman, panduan, kerangka acuan, dan prosedur, maupun dalam pengendalian dokumen eksternal dan dokumen bukti rekama

• Pedoman tata naskah mengatur, al:


- Penyusunan,tinjauan & pengesahan
- Pengendalian dokumen termasuk perubahannya
- Pemeliharaan dokumen
- Pengelolaan dokumen eksternal
- Masa retensi
- Alur pneyusunan & distribusi
• Penyusunan Pedoman tata naskah Puskesmas dapat merujuk pada kebijakan masing-masing daerah dan atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan terkait tata naskah dinas
• Komponen Tata Naskah Puskesmas sebaiknya mengacu pada Pedoman Tata Naskah yang ditetapkan oleh Dinkes Kab/Kota

KRITERIA 1.2.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.2.2.EP 1. Ditetapkan pedoman tata naskah Puskesmas sebagaimana Ada PEDOMAN
diminta dalam pokok pikiran (R) TATA NASKAH
PUSKESMAS
Sesuai yg diminta
dalam Pokok
Pikiran Kriteria
1.2.2

EP 2 1.2.2.EP 2. Ditetapkan kebijakan, pedoman/ panduan, prosedur dan Ada DOKUMEN


kerangka acuan untuk KMP, penyelenggaraan UKM serta REGULASI (SK,
penyelenggaraan UKP, Kefarmasian dan Laboratorium.(R) Pedoman/Pandu
an, SOP, KAK
untuk KMP,
Penyelenggaraan
UKM,
Penyelenggaraan
UKPP,
Kefarmasian dan
Laboratorium
Format Dokumen
Regulasi harus
mengacu pada
Pedoman Tata
Naskah
Puskesmas
Jumlah 0

KRITERIA 1.2.3
Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas perlu mengidentifikasi jaringan dan jejaring yang ada di wilayah kerja Puskesmas untuk optimalisasi koordinasi dan atau rujukan di bidang upaya kesehatan
• Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi: Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan praktik bidan desa, atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku
• Jejaring Puskesmas meliputi UKBM, UKS, klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, praktik mandiri tenaga kesehatan, dan Fasilitas kesehatan lainnya.
• Puskesmas selain melakukan pembinaan terhadap jaringan Puskesmas dan UKBM, juga melakukan pembinaan terhadap jejaring fasilitas kesehatan tingkat pertama
• Program pembinaan meliputi aspek KMP, UKM, UKP, Kefarmasian dan Laboratorium, termasuk pembinaan ketenagaan, sarana prasarana, dan pembiayaan dalam upaya pemberian pelayanan yang bermutu

KRITERIA 1.2.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.2.3.EP 1. Dilakukan identifikasi jaringan pelayanan Puskesmas dan Ada dokumen bukti
jejaring Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas untuk identifikasi jaringan dan
optimalisasi koordinasi dan atau rujukan di bidang upaya kesehatan. jejaring di wilayah kerja
(D) Puskesmas;
Ada register data2
jaringan dan Jejaring
Puskesmas

EP 2 1.2.3.EP 2 Disusun dan dilaksanakan program pembinaan terhadap Ada Dokumen Ada bukti pelaksanaan
jaringan pelayanan dan jejaring Puskesmas dengan jadwal dan Program pembinaan
penanggung jawab yang jelas serta terdapat bukti dilakukan Pembinaan
pembinaan sebagaimana diminta dalam pokok pikiran. (R, D, Jaringan dan
W) Jejaring
Puskesmas
EP 3 1.2.3.EP 3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap rencana dan Ada dokumen evaluasi
jadwal pelaksanaan program pembinaan jaringan dan jejaring (D) Pembinaan jaringan dan
jejaring di wilayah kerja
Puskesmas
Ada dokumen RTL
Pembinaan jaringan dan
Jejaring Puskesmas
Ada dokumen bukti
pelaksanaan tindak
lanjut Pembinaan
Jaringan dan Jejaring
Puskesmas

Jumlah 0

KRITERIA 1.2.4
Puskesmas menjamin ketersediaan data dan informasi melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas menyediakan data dan informasi yang dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maupun pengambilan keputusan pada tingkat kebijakan di Dinas Kese
informasi kepada masyarakat dan pihak terkait
• Ketersediaan data dan informasi akan memudahkan Tim Peningkatan Mutu, para penanggung jawab upaya pelayanan, dan masing-masing pelaksana pelayanan baik UKM maupun UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dalam me
keberhasilan upaya kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pengguna layanan
• Pengumpulan, penyimpanan, analisis data dan pelaporan data yang masuk ke dalam sistem informasi dilakukan sesuai dengan periodisasi yang telah ditentukan
• Distribusi informasi baik secara internal maupun eksternal dilakukan sesuai dengan ketentuan
• Sistem Informasi Puskesmas, (mengacu pada Pmk 31/2019); SK tsb mencakup : Tim Pengelola SIP, Pengelolaan SIP (Pencatatan, Pengumpulan, Penyimpanan Data, Analisis data, Pelaporan dan Distribusi Informasi); Menjamin ke
Keputusan merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi keberhasilan upaya kegiatan peningkatan mutu dan kesela matan pengguna layanan
Ada SOP Pengelolaan SIP (SOP Pencatatan, SOP Pengumpulan, SOP Penyimpanan Data, SOP Analisis data, SOP Pelaporan dan SOP Distribusi Informasi)
Format SK dan SOP mengacu ke Tatanaskah
• Ada SOP Pengelolaan SIP (SOP Pencatatan, SOP Pengumpulan, SOP Penyimpanan Data, SOP Analisis data, SOP Pelaporan dan SOP Distribusi Informasi)
• Format SK dan SOP mengacu ke Tatanaskah

KRITERIA 1.2.4. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.2.4.EP 1. Dilaksanakan pengumpulan, penyimpanan, analisis data Ada SK Ka Ada dokumen bukti
dan pelaporan serta distribusi informasi sesuai dengan ketentuan Puskesmas ttg pelaksanaan Sistem
perundang-undangan terkait Sistem Informasi Puskesmas (R, D, W) Sistem Informasi Informasi Puskesmas:
Puskesmas; Ada Pencatatan,
SOP Pengelolaan Pengumpulan data,
Sistem Informasi Penyimpanan data,
Puskesmas Analisis data, Pelaporan,
Distribusi informasi

EP 2 1.2.4.EP.2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut thd penyelenggaraan Ada dokumen evaluasi,
Sistem Informasi Puskesmas secara periodik. (D, W) RTL berdasar hasil
evaluasi dan
pelaksanaan tindak
lanjut dari evaluasi
Pelaksanaan Sistem
Informasi Puskesmas

Jumlah 0

STANDAR 1.3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DILAKUKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KRITERIA 1.3.1
Ketersediaan SDM
POKOK PIKIRAN
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis dan kompetensi maka perlu dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja
• Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan sesuai dengan struktur organisasi Puskesmas, jabatan fungsional tenaga Puskesmas, dan jabatan pelaksana di Puskesmas.
• Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan pengguna layanan dan masyarakat
KRITERIA 1.3.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.3.1 EP1 . Dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai Terdapat ANJAB
kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. dan ABK
(R) Puskesmas

EP 2 1.3.1.2. Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga Ada peta jabatan. Peta
berdasar analisis jabatan dan analisis beban kerja. (R, D, W) jabatan adalah susunan
nama dan tingkat
Jabatan Struktural dan
Fungsional yang
tergambar dalam suatu
struktur unit organisasi
dari tingkat paling
rendah sampai dengan
yang tinggi.

EP 3 1.3..1 EP 3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga Bukti pemenuhan


baik dari jenis, jumlah dan kompetensi sesuai dengan peta jabatan kebutuhan pegawai
dan hasil analisis beban kerja, (D, W) berdasarkan peta
jabatan dan ABK

Jumlah 0

KRITERIA 1.3.2
URAIAN TUGAS
POKOK PIKIRAN
• Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
• Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan: jenis pelayanan, kegiatan dan SK jabatan fungsional
• Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar kompetensi lulusan
• Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan
• Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik ASN maupun non ASN, mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan kepuasan pengguna layanan
• Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian tugas dan tata nilai yang disepakati

KRITERIA 1.3.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.3.2. EP 1.Ada penetapan uraian tugas yang berisi tugas pokok dan SK Penetapan
tugas tambahan untuk setiap pegawai. (R Uraian Tugas
EP 2 1.3.2. EP 2Ditetapkan indikator penilaian kinerja pegawai SK indiKator
sebagaimana diminta dalam pokok pikiran. (R) Kinerja Pegawai

EP 3 1.3.2. EP 3Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali Dokumen hasil Penilaian
dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja pegawai untuk Kinerja Pegawai dan RTL
upaya perbaikan. (D, W)

Jumlah 0

KRITERIA 1.3.3
Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Puskesmas sebagai bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan dilakukan upaya pengembangan untuk mem

• Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan atau Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
• File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:
- bukti pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
- bukti surat tanda registrasi (STR) dan verifikasinya secara periodik
- bukti surat izin praktik (SIP) dan verifikasinya secara periodik
- uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan
- bukti sertifikat pelatihan
- bukti pengalaman kerja jika dipersyaratkan
- hasil penilaian kinerja pegawai
- bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan
- bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
- bukti pelaksaanaan orientasi.

KRITERIA 1.3.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.3.3. EP 1.Ditetapkan dan tersedia kelengkapan isi file kepegawaian SK Pengangkatan File kepegawaian tiap
untuk tiap pegawai yang bekerja di Pukesmas yang terpelihara sesuai pegawai pegawai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. (R, D, O, W)

EP 2 1.3.3. EP 2.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara periodik Bukti evaluasi
terhadap kelengkapan dan pemutakhiran data kepegawaian. (D, W) kelengkapan file
kepegawaian

Jumlah 0

KRITERIA 1.3.4
Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
POKOK PIKIRAN
• Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas, koordinator pelayanan, maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi, agar pegawai baru dan
yang akan diemban
• Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan tujuan magang maka pelaksanaan orientasi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan kurikulum dari Institusi Pendidikan
• Kegiatan orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nilai, tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program mutu Puskesmas dan keselamatan pengguna layanan, serta prog

• Kegiatan orientasi khusus difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung jawab dari pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawab spesifik sesuai dengan penugasan pegawai tersebut.
• Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai dengan Panduan Praktik Klinis, panduan asuhan lainnya dan pedoman

KRITERIA 1.3.4. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.3.4. EP. 1.Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai kerangka acuan SK Pelaksanaan KAK Orientasi; Dokumen
yang disusun. (D, W) Orientasi, Bukti Pelaksanaan
Orientasi sesuai dg KAK

EP 2 1.3.4. EP 2.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan Dokumen bukti evaluasi
orientasi (D.W) dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan
orientasi

Jumlah 0

KRITERIA 1.3.5
Penyelenggaraan K3
POKOK PIKIRAN
• Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik langsung maup
• Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi bagi pegawai sesuai dengan hasil identifikasi risiko epidemiologi pen
terhadap penularan penyakit infeksi proses pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan kesehatan, dan konseling perlu disusun dan diterapkan
• Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang dilakukan oleh pengguna layanan, keluarga pengguna layanan, maupun oleh sesama pegawai
• Dalam Program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus memahami bagaimana cara mereka melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara mereka menerima konseling dan tindak lanjut akibat cedera seperti t
menular, memahami identifikasi risiko dan kondisi yang berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah kesehatan dan keselamatan lainnya
• Sistem K3 berdasarkan referensi PMK 52 tahun 2018 tentang K3 Fasyankes
• Sistem K3 meliputi: Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan K3, Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 dan Peninjauan Kinerja K3
•- Pengenalan
Standar K3 meliputi:
potensi bahaya dan pengendalian risiko K3

- Penerapan kewaspadaan standar


- Penerapan prinsip ergonomi
- Pemeriksaan kesehatan berkala
- Pemberian imunisasi
- Pembudayaan PHBS
- Pengelolaan sarana dan prasarana (aspek K-3)
- Pengelolaan peralatan medis (aspek K-3)
- Kesiapsiagaan thd kondisi darurat atau bencana, termasuk kebakaran
- Pengelolaan bahan dan limbah B-3
- Pengelolaan limbah domestik

KRITERIA 1.3.5. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1.3.5. EP 1.Program K3 bagi pegawai disusun, ditetapkan, Ada SK Kapusk
dilaksanakan, dan dievaluasi. (R, D, W) tentang Tim K3,
Ada Pedoman
Sistem
Manajemen K3,
Ada standar K3

EP 2 1.3.5. EP 2.Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap Ada dokumen bukti


pegawai untuk menjaga kesehatan pegawai sesuai dengan program program pemeriksaan
yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. (D, W) kesehatan dan bukti
pelaksanaan
pemeriksaan kesehatan
karyawan

EP 3 1.3.5. EP 3.Ada program dan pelaksanaan imunisasi bagi pegawai Ada bukti dokumen
sesuai dengan tingkat risiko dalam pelayanan. (D, W) program imunisasi bagi
karyawan dan bukti
imunisasi bagi karyawan
yang berisiko

EP 4 1.3.5. EP.4 Dilakukan konseling dan tindak lanjut terhadap pegawai Ada bukti konseling
yang terpapar penyakit infeksi, kekerasan, atau cedera akibat kerja.
(D, W)

Jumlah 0

STANDAR 1.4
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
KRITERIA 1.4.1
Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya, manajemen bencana, pengamanan kebakaran, a

POKOK PIKIRAN
• Puskesmas perlu menyusun program MFK Kerangka ISI Program MFK yaitu:
a. Manajemen Keselamatan dan keamanan 1. Pendahuluan
b. Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun 2. Latar belakang
c. Manajemen Bencana/disaster 3. Tujuan umum dan khusus
d. Manajemen Penanganan Kebakaran 4. Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan
e. Manajemen Alat Kesehatan Kegiatan pokok berupa:
f. Manajemen system utilisasi a. Keselamatan dan Keamanan
g. Pendidikan (edukasi) petugas b. Bahan beracun dan berbahaya
• Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a sd f) c. Disaster plan
• Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program MFK d. Kebakaran
• Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan, yaitu: e. Sistim utilisasi , listrik, air dan sistim pendukung penting lainnya
- KESELAMATAN & KEAMANAN f. Peralatan medis
- SISTEM UTILISASI 5. Cara melaksanakan kegiatan
- PENGELOLAAN B3 LIMBAH B3 6. Sasaran
- MANAJEMEN KEDARURATAN 7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
- PENGAMANAN KEBAKARAN 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya --> Ketentuan Review Program
- PERALATAN KESEHATAN 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
- DIKLAT MFK

KRITERIA 1.4.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP1.Terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam MFK serta Ada SK Ka MONEV &TL Program
tersedia program MFK yang ditetapkan setiap tahun berdasarkan Puskesmas ttg PJ MFK dan Identifikasi
identifikasi risiko. (R) MFK dan SK (AREA) BERISIKO
penetapan
program MFK
setiap tahun
berdasarkan
identifikasi risiko.

EP 2 EP2.Dilakukan identifikasi terhadap area-area berisiko pada pokok Identifikasi Area Berisiko
pikiran. (D,W).
EP 3 EP3.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per triwulan terhadap Evaluasi dan Tindak
pelaksanaan program MFK pada pokok pikiran. (D) lanjut per triwulan

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.2.
Puskesmas melaksanakan program keselamatan dan keamanan
POKOK PIKIRAN
• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebakaran, g

• Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan dan kesehatan kerja
• Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas

• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan maka perlu disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan dilakukan secara ama
juga PPI 5.5.2
• PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
1.Pendahuluan
2.Latar belakang
3.Tujuan umum & khusus
4.Kegiatan pokok & rincian kegiatan
a. Melakukan asesmen risiko secara komprehensif & proaktif untuk mengidentifikasi bangunan, ruangan / area, peralatan, perabotan & fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera.
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi
c. Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra construction risk assessment / PCRA) setiap ada kontruksi, renovasi atau penghancuran bangunan / demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman, untuk mencegah terjadi kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pengunjung

f. Penggunaan kartu identitas seluruh staf RS dan semua individu yang bekerja di RS, pada pasien RI, penunggu pasien, pengunjung (termasuk tamu) yang memasuki area terbatas (restricted area) sehingga menciptakan lingkun

g. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan atau pengrusakan barang milik pribadi
h. Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan PerUU, mis: Setiap tangga ada pegangannya, lantai tidak licin, Ruang perawatan pasien jiwa : pintu kamar menghadap keluar, shower di kamar mandi tidak boleh menggunaka

i. Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan keamanan seperti ruang bayi, OK, ruang anak, lanjut usia, pasien rentan yang tidak dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda minta bantuan bila terj

5. Cara melaksanakan kegiatan


6. Sasaran
7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya
9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan

KRITERIA 1.4.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP 1.Dilakukan identifikasi terhadap pengunjung, petugas dan petugas PROGRAM
alih daya (outsourcing) (D,O,W KESELAMATAN
DAN KEAMANAN

EP 2 EP 2.Dilakukan inspeksi fasilitas secara berkala meliputi bangunan,


prasarana dan peralatan (D,O,W)

EP 3 EP 3.Dilakukan simulasi terhadap kode darurat secara berkala. (D,


O,W)
EP 4 EP 4.Dilakukan pemantauan terhadap pekerjaan konstruksi terkait
keamanan dan pencegahan penyebaran infeksi. (D,O,W)

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.3
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya beracun serta pengendalian dan pembuangan limbah bahan berbahaya beracun dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai dan ketentuan perun

POKOK PIKIRAN
• Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan dikendalikan secara aman.
• Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah B3 serta limbahnya yang disimpan. Daftar inventaris ini selalu dimutahirkan sesuai dengan perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan .

• Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir)
•• Program
Tersedia IPAL sesuai dengan
Pengelolaan B3 danketentuan
Limbah B3peraturan
meliputi: perundang-undangan

1) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan


2) Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (termasuk MSDS)
3) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
4) Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
6) Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
7) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan
8) Penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
• Program pengendalian B3 dan Limbah B3 meliputi:
a. Inventarisasi
b. Pengelolaan
c. Penyimpanan
d. Penggunaan
e. Pengendalian

KRITERIA 1.4.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP 1.Dilaksanakan program pengelolaan B3 dan limbahnya sesuai Program Inventarisasi B3 dan
angka satu sampai tujuh huruf b (R) Pengelolaan B3 limbahnya

EP 2 EP 2.Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan Pengolahan


pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan limbah B3 sesuai
akhir) (D,O,W) standar
EP 3 EP 3.Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- Tersedia IPAL
undangan. (D, O) sesuai dengan
ketentuan

EP 4 EP 4.Ada laporan, analisis, dan tindak lanjut penanganan tumpahan, Ada laporan, analisis,
paparan/pajanan B3 dan atau limbah B3 (D,W) dan tindak lanjut
penanganan tumpahan,
paparan/pajanan B3 dan
atau limbah B3

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.4
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap darurat bencana internal dan eksternal
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ikut bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun eksternal.
• Strategi untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard Vulnerability Assesment).
• Program kesiapan menghadapi bencana disusun dan disimulasikan (setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas, terutama ditujukan untuk menilai kesiapan sistem 2) sampai dengan 6) yang telah diuraikan

• Setiap pegawai wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi pelaksanaan program tanggap darurat yang diselenggarakan minimal setahun sekali agar siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana
• Debriefing adalah sebuah review yang dilakukan setelah simulasi bersama peserta simulasi dan observer yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari simulasi.
• Hasil dari kegiatan debriefing didokumentasikan
• Puskesmas ikut bertanggungjawab dalam berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun eksternal
• Strategi dan rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard Vulnerability Assesment), meliputi:
1. identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi,
2. menentukan peran Puskesmas jika terjadi bencana dgn tetap memperhatikan keberlangsungan layanan dan tindak lanjut terhadap bencana,
3. strategi komunikasi jika terjadi bencana,
4. manajemen sumber daya,
5. penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
6. identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
7. manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
• Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas, khususnya nomer 3 sd 7
• Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi dalam pelaksanaan program tanggap darurat
• PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA INTERNAL & EKSTERNAL
- IDENTIFIKASI RISIKO BENCANA INTERNAL & EKSTERNAL
- HAZARD VULNERABILITY ASSESSMENT
- PEMBENTUKAN TIM TANGGAP/ PENANGGULANGAN BENCANA
- PENYUSUNAN DISASTER PLAN
- EDUKASI & SIMULASI PENANGGULANGAN BENCANA
• DISASTER DRILL (SIMULASI DISASTER)
- strategi komunikasi jika terjadi bencana,
- manajemen sumber daya,
- penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
- identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
- manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
• Tahapan siklus bencana
1. Tahap pencegahan; pada saat situasi normal, tidak terjadi bencana; dilakukan perencanaan dan mitigasi
2. Tahap Siap Siaga Bencana; pada saat situasi adanya potensi terjadinya bencana; dilakukan perencanaan dan Kontijensi
3. Tahap Tanggap Bencana; pada saat situasi terjadi bencana; dilakukan evakuasi
4. Tahap Pemulihan; pada saat pasca bencana; dilakukan rehabilitasi
• PERENCANAAN MANAJEMEN BENCANA (DISASTER PLAN)
- Kebijakan
- Latar belakang
- Analisa Risiko
- Peta rawan bencana
- Profil Puskesmas
- Pengorganisasian
- Tupoksi, SOP, Form
- Glossary Fasilitas
• KOMPONEN PROGRAM MANAJEMEN BENCANA
1. Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi (HVA),
2. Menentukan peran Puskesmas dalam kejadian bencana
3. Strategi komunikasi jika terjadi bencana,
4. Manajemen sumber daya,
5. Penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
6. Identifikasi peran dan tanggung jawab tiap pegawai serta manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana,
7. Peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat yang tersedia
• KONTIJENSI; Kontijensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi
• Rencana Kontijensi adalah suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada situasi kontijensi atau situasi yg belum tentu terjadi .
• Sebuah rencana kontijensi ada kemungkinan tidak dilakukan (diaktifkan) jika keadaan yang diprediksi tidak terjadi
• Prinsip2 Rencana Kontijensi:
- Dilakukan bersama sama dengan stake holder dan multi-sektor yang terlibat.
- Skenario dan tujuan disepakati.
- Dilakukan secara terus terang.
- Menetapkan peran dan tugas pelaku.
- Menyepakati konsensus.
- Dibuat untuk menghadapi keadaan darurat.
• SIMULASI DAN EVALUASI TAHUNAN
- Diprogramkan dan dilaksanakan Minimal setahun sekali
- Diikuti seluruh staf dan karyawan serta Komunitas secara luas
- Melakukan Debriefing seusai simulasi
- Menindak lanjuti Debriefing hasil simulasi
- Hasil debriefing didokumentasikan
• Tujuan simulasi dan evaluasi tahunan yaitu:
- Mengukur kinerja Seluruh komponen
- Identifikasi area yang perlu perbaikan
- Meningkatkan kemampuan staf dan karyawan menghadapi bencana
- Pemanfaatan sumber daya
- Implementasi: Program, prosedur, Kebijakan terkait
• Kegiatan simulasi bisa berupa emergency drill, workshop, seminar, table top, fullscale, dll

KRITERIA 1.4.4. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP 1.Dilakukan identifikasi risiko terjadinya bencana internal dan identifikasi risiko
eksternal sesuai dengan letak geografis Puskesmas dan akibatnya terjadinya bencana
terhadap pelayanan. (D internal dan eksternal
sesuai dengan letak
geografis Puskesmas dan
akibatnya terhadap
pelayanan. (D
EP 2 EP 2.Dilaksanakannya program manajemen bencana meliputi angka KOMPONEN PROGRAM
satu sampai dengan angka tujuh huruf c pada kriteria 1.4.1. (D, W). MANAJEMEN BENCANA

EP 3 EP 3.Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan meliputi angka dua SIMULASI DAN EVALUASI SIMULASI DAN
sampai dengan angka enam huruf c pada kriteria 1.4.1. terhadap TAHUNAN KEGIATAN EVALUASI
program kesiapan menghadapi bencana yang telah disusun, dan SIMULASI TAHUNAN
dilanjutkan dengan debriefing setiap selesai simulasi. (D, W Diprogramkan
dan dilaksanakan

EP 4 EP 4.Dilakukan perbaikan terhadap program kesiapan menghadapi


bencana sesuai hasil simulai dan evaluasi tahunan. (D

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.5.
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi
POKOK PIKIRAN
• Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap terjadinya kebakaran
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun sebagai wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran
• Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau pasif.
• Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, detektor panas, dan detektor asap,
• Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, tempat titik kumpul aman.
• PROGRAM PENGAMANAN KEBAKARAN; Menyusun rencana dan penjadwalan kegiatan :
a. Identifikasi risiko terhadap terjadinya kebakaran
- Menentukan lokasi yang berpotensi HAZARD kebakaran
- Menganalisa kemungkin yg meningkatkan VULNAREBILITY
- Menentukan tingkat RISK kebakaran gunakan HVA Tool
b. Inspeksi terhadap sistim proteksi kebakaran, ketersediaan sarana
c. Menguji dan memelihara sistim proteksi secara periodik
- Memeriksa kelengkapan , kondisi kelayakan sistim proteksi dan sarana penanganan kebakaran
- Memeriksa kelayakan sarana jalur dan tanda petunjuk arah evakuasi
- Uji coba terhadap sistim proteksi dan sarana penanggulangan kebakaran
- Memasang label tanda bahaya dilokasi risiko kebakaran
- Pemeriksaan, Pengujian dan pemeliharaan dilakukan periodik minimal sekali dalam setahun
- Evaluasi dan dokumentasikan, up date jika perlu
d. Meningkatkan sumber daya manusia melalui edukasi & simulasi
Kegiatan edukasi meliputi:
- Memberi edukasi kepada karyawan Puskesmas dan masyarakat sekitar tentang pencegahan kebakaran dan pengamanan kebakaran
- Mengupayakan sosialisasi dalam bentuk poster, pamflet, dll
- Mengikuti seminar , lokakarya dan pelatihan bagi staf dan karyawan
Puskesmas
- Kegiatan bersifat periodik dan terjadwal
- Semua kegiatan di evaluasi dan didokumentasikan
Kegiatan simulasi penanganan kebakaran:
- Melatih staf dan karyawan Puskesmas menghadapi situasi TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
- Melatih staf dan karyawan Puskesmas menggunakan sarana penanggulangan kebakaran
- Melatih staf dan karyawan Puskesmas melakukan EVAKUASI
- Melatih staf dan karyawan Puskesmas menangani korban
- Melakukan DEBRIEFING dan EVALUASI utk tindaklanjut
- Hasil simulasi, debriefing dan evaluasi didomentasikan
- Simulasi dan pelatihan merupakan kegiatan tahunan
e. Menerbitkan
- Puskesmas kebijakan larangan
menerbitkan Kebijakanmerokok
Larangan merokok
di area Puskesmas sesuai UU RI No.32 Th 2010
- Sosialisasi dan edukasikan kepada masyarakat tentang Bahaya merokok bagi Kesehatan dan bahaya kebakaran
- Pantau kepatuhan larangan merokok secara berkesinambungan
- Evaluasi pelaksanaan kepatuhan thd Larangan merokok, dan dokumentasikan
f. Memantau kepatuhan kebijakan larangan merokok
• Sistem Proteksi Aktif meliputi: 1) Fire Detector; antara lain: Smoke detector dengan alarm, sprinkle; 2) Fire Supressant; antara lain: APAR, Hidrant, Karung goni
• Sistem Proteksi Pasif meliputi: sarana evakuasi, alat bantu evakuasi, jalur dan tanda arah evakuasi, tanda titik kumpul

KRITERIA 1.4.5. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP 1.Dilakukan program pencegahan dan penanggulangan kebakaran PROGRAM
angka satu sampai angka empat huruf d pada kriteria 1.4.1. (D, O, W) PENGAMANAN
KEBAKARAN

EP 2 EP 2.Dilakukan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan terhadap alat PENGUJIAN &


deteksi dini, alarm, jalur evakuasi, serta keberfungsian alat pemadam PEMELIHARAAN
api. (D, O, W)

EP 3 EP 3.Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap program SIMULASI dan EVALUASI SISTEM PROTEKSI
pengamanan kebakaran. (D, W) untuk tindaklanjut KEBAKARAN

EP 4 EP 4.Ditetapkan kebijakan larangan merokok bagi petugas, pengguna SK Larangan Sosialisasi dan edukasi
layanan, dan pengunjung di area Puskesmas.(R). merokok di area Kepada masyarakat
Puskesmas tentang Bahaya merokok
bagi Kesehatan dan
bahaya kebakaran

Jumlah 0
KRITERIA 1.4.6.
Puskesmas menyusun program untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan yang dapat digunakan setiap saat
POKOK PIKIRAN
• Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) oleh Puskesmas dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana, prasarana, dan alat kesehatan.
• Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harus diinput dalam ASPAK dan divalidasi untuk menjamin kebenarannya
• Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat kesehatan harus tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat diperlukan. Program yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi
kesehatan.
• Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas meliputi : kondisi alat, ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat

KRITERIA 1.4.6. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP 1.Dilakukan inventarisasi alat kesehatan sesuai dengan ASPAK.(R). SK inventarisasi
alat sesuai ASPAK

EP 2 EP 2.Dilakukan inspeksi dan pengujian terhadap alat kesehatan secara INSPEKSI & PENGUJIAN
periodik (D, O, W) ALKES SECARA PERIODIK

EP 3 EP 3.Dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi terhadap alat kesehatan PEMELIHARAAN &


secara periodik (D,O,W) KALIBRASI ALKES SECARA
PERIODIK

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.7.
Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semu sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
POKOK PIKIRAN
• Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya.
• Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas
• Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.
• Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi kegagalan air dan/ atau listrik.
• Puskesmas harus menyediakan cadangan sumber air, listrik dan gas medis selama 7 hari 24 jam sesuai kebutuhan.
• Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset, perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya dalam mendukung kegiatan pelayanan.
• Prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualitas air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
- Ketersediaan listrik, air, gas medis
- Identifikasi area berisiko kegagalan listrik, air
- Pemeriksaan kualitas air
- Identifikasi & Ketersediaan sistem utilitas kunci yang lain
- Pemeliharaan system utilitas
• Program pemeliharaan meliputi
a. Pemeliharaan Tidak Terencana; Pemeliharaan darurat
b. Pemeliharaan Terencana
1. Pemeliharaan Pencegahan meliputi:
- Pemeriksaan termasuk penyetelan dan pelumasan, Lihat, rasakan dengarkan, Pemeliharaan Waktu berhenti
- Penggantian komponen minor yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari pemeriksaan, Pemeliharaan waktu berjalan
2. Pemeliharaan Korektif meliputi:
- Reparasi minor yang tidak ditemukan waktu pemeriksaan
- Overhaul terencana

KRITERIA 1.4.7. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP 1.Dilaksanakan program pengelolaan sistem utilitas dan sistem PROGRAM implementasi
penunjang lainnya sesuai huruf f pada kriteria 1.4.1.(R). PENGELOLAAN PROGRAM
SISTEM UTILITAS PENGELOLAAN
SISTEM UTILITAS;
Uji coba sumber
air Dan listrik
cadangan

EP 2 EP 2.Sumber air, listrik dan gas medik tersedia selama 7 hari 24 jam Sumber air, listrik dan Sumber air, listrik
untuk pelayanan di Puskesmas. (D,O) gas medik tersedia dan gas medik
selama 7 hari 24 jam tersedia selama 7
untuk pelayanan di hari 24 jam untuk
Puskesmas. pelayanan di
Puskesmas.

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.8
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) bagi petugas
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan keterampilan dalam pelaksanaan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) perlu dilakukan pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka dalam men
masyarakat.
• Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in house training/workshop/lokakarya.
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam rencana program pendidikan manajamen fasilitas dan keselamatan

KRITERIA 1.4.8. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP 1.Ada rencana program pendidikan Manajemen Fasilitas dan PROGRAM SOSIALISASI PROGRAM
Keselamatan bagi petugas.(R). DIKLAT MFK MFK DIKLAT TERKAIT
MFK (lihat 6 program)

EP 2 EP 2.Dilaksanakan program pendidikan Manajemen Fasilitas dan PELAKSANAAN


Keselamatan bagi petugas sesuai rencana. (D,W) PROGRAM MFK DIKLAT
TERKAIT MFK (lihat 6
program)

EP 3 EP 3.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan dalam evaluasi dan tindak
pelaksanaan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan bagi lanjut perbaikan dalam
petugas. (D,W) pelaksanaan program
Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan bagi
petugas.

Jumlah 0

STANDAR 1.5. PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA


Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dilakukan secara periodik
Untuk menilai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata kelola, kesesuaian dengan rencana, dan pemenuhan terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat, maka dilakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja pu
mini, audit internal, dan rapat tinjauan manajemen.
KRITERIA 1.5.1
Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan dan kebijakan pemerintah
POKOK PIKIRAN
• Pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang jelas untuk memudahkan melakukan perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode beriku

• Bentuknya dapat berupa pemantauan dan evaluasi, supervisi, lokakarya mini, audit internal, dan rapat tinjauan manajemen.
• Indikator kinerja adalah indikator untuk menilai cakupan kegiatan dan manajemen Puskesmas
• Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan kegiatan perlu disusun, dipantau dan dianalisis secara periodik sebagai bahan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan periode berikutnya
• Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi:
- Indikator kinerja Manajemen Puskesmas
- Indikator kinerja cakupan pelayanan UKM yang mengacu pada indikator nasional seperti Program Prioritas Nasional, indikator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Propinsi dan Indikator yang ditetapkan oleh Dinas Keseh

- Indikator kinerja cakupan pelayanan UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium


• Dalam menyusun indikator-indikator tersebut harus mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Kabupaten, Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan, Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kebijakan/Pedo

• PENGAWASAN DAN EVALUASI:


- DILAKUKAN BERJENJANG BAIK INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
- INTERNAL: PELAKSANA / PJ UPAYA / TIM MUTU/TIM AUDIT / KA. PUSKESMAS
- EKSTERNAL: DINKES KAB/KOTA / DINKES PROVINSI / KEMENTERIAN, MASYARAKAT, LINTAS SEKTOR
KRITERIA 1.5.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis SK Jenis
pelayanan yang disediakan dan kebijakan pemerintah Pusat dan Pelayanan di
Daerah (R) Puskesmas
SK Penetapan
Indikator Mutu
Kinerja
(Manajemen,
UKM, UKP)

EP 2 2. Dilakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja secara SK Monitoring Tabel monitoring kinerja
periodik sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, dan Evaluasi Kegiatan Grafik target dan capaian
hasilnya diumpanbalikkan pada lintas program dan lintas sektor (R, D, SOP Monitoring kinerja
W) Evaluasi Kegiatan Umpan balik dari Lintas
SK Penilaian Program, Lintas Sektor,
Kinerja Masyarakat, Dinkes
SOP Penilaian Bukti kotak saran dan
Kinerja kritik
SK Umpan Balik
SOP Tindak
Lanjut Umpan
Balik

EP 3 3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan, Evaluasi dan TL
pengendalian dan penilaian kinerja terhadap target yang ditetapkan monitoring
dan hasil kaji banding dengan Puskesmas lain (D) Bukti kaji banding :
1. Dokumen KAK
2. Instrumen kaji
banding
3. Surat permohonan
4. Laporan hasil kaji
banding
5. RTL Perbaikan
6. Bukti TL hasil kaji
banding
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap hasil pengawasan, pengendalian dan Analisis capaian kinerja
penilaian kinerja untuk digunakan dalam perencanaan kegiatan secara periodik (bulanan,
masing-masing upaya Puskesmas, dan untuk perencanaan Puskesmas tribulan, tahunan)
(D) Grafik capaian indikator

EP 5 5. Hasil pengawasan, pengendalian dalam bentuk perbaikan kinerja Rencana perbaikan


disediakan dan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja kinerja
pelaksanaan kegiatan Puskesmas dan revisi perencanaan kegiatan Revisi rencana dapat
bulanan (D, W) terjadi pada perubahan :
1. Kegiatan
2. Target
3. Waktu
4. Lokus
5. Metode
6. Anggaran
7. Pelaksana dan pihak
terkait

EP 6 6. Hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dalam Bukti pelaporan PKP ke
bentuk Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), serta upaya Dinkes
perbaikan kinerja dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Daerah Verifikasi dan umpan
Kabupaten/ Kota (D) balik dari Dinkes

Jumlah 0

KRITERIA 1.5.2
Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur
POKOK PIKIRAN
• Proses maupun hasil pelaksanaan upaya Puskesmas perlu dikomunikasikan oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab Upaya baik KMP, UKM, dan UKPP kepada serta lintas program dan lintas sektor terkait agar ada kesamaan pe

• Komunikasi dan koordinasi Puskesmas melalui Lokakarya mini bulanan lintas program dan Lokakarya mini triwulan lintas sektor dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
• Lokakarya mini bulanan digunakan untuk : menyusun secara lebih terinci kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mendatang, khususnya dalam waktu, tempat, sasaran, pelaksana kegiatan, dukungan (lin
dan teknologi yang digunakan; menggalang kerjasama dan keterpaduan serta meningkatkan motivasi petugas.
• Lokakarya mini triwulan digunakan untuk : menetapkan secara konkrit dukungan lintas sektor yang akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan mendatang, melalui sinkronisasi/harmonisasi RPK antar-sektor (antar-instansi) dan kesatup
koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan di tingkat kecamatan; meningkatkan motivasi dan rasa kebersamaan dalam melaksanakan pembangunan masyarakat kecamatan

KRITERIA 1.5.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Dilakukan lokakarya mini bulanan dan tribulanan secara konsisten Jadwal lokakarya mini
dan periodik untuk mengkomunikasikan, mengkoordinasikan dan bulanan dan tri bulanan
mengintegrasikan upaya – upaya Puskesmas (D,W) Undangan
Daftar Hadir
Foto kegiatan
Notulen lokakarya mini

EP 2 2. Dilakukan pembahasan permasalahan, hambatan dalam Notulen lokakaryamini


pelaksanaan kegiatan dan rekomendasi tindak lanjut dalam lokakarya bulanan dan tribulanan
mini (D,W) Dalam notulen
teragendakan
pembahasan hambatan
dan masalah dalam
pelaksanaan kegiatan
dan kesepakatan
pemecahan sebagai
rekomendasi tindak
lanjut

EP 3 3. Dilakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi lokakarya mini Bukti tindak lanjut
bulanan dan triwulan dalam bentuk perbaikan pelaksanaan kegiatan. rekomendasi lokakarya
(D,W mini

Jumlah 0

KRITERIA 1.5.3
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan rapat tinjauan manajemen yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prio
pengembangan pelayanan
POKOK PIKIRAN
• Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau apakah mencapai target yang ditetapkan, yang dapat dilakukan melalui audit internal dan tinjauan manajemen
• Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan pengendalian yang dilakukan secara sistematis oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
• Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan pegawai Puskesmas, maka permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota u

• Pelaksanaan kinerja direncanakan dan dipantau serta ditindaklanjuti.


• Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Mutu secara periodik melakukan pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja, perubahan p
pelayanan Puskesmas, maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan.

• Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin oleh Penanggung jawab Mutu


KRITERIA 1.5.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Kepala Puskesmas membentuk tim audit internal dengan uraian SK Tim Audit
tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas. (R) Internal,
dilengkapi
dengan uraian
tugas, tanggung
jawab dan
wewenang
Pedoman Audit
Internal dan
Pertemuan
Tinjauan
Manajemen

EP 2 2. Disusun rencana program audit internal tahunan yang dilengkapi Rencana Program
kerangka acuan audit dan dilakukan kegiatan audit sesuai dengan Tahunan Audit
rencana yang telah disusun. (R) Internal (Audit
Plan)
KAK Audit
Internal

EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Kepala Laporan hasil Audit
Puskesmas, Tim Mutu, pihak yang diaudit dan unit terkait. (D) Internal
Umpan balik Auditor,
berupa temuan,
rekomendasi dan RTL

EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari Bukti tindak lanjut
hasil audit internal baik oleh kepala Puskesmas, penanggung jawab rekomendasi oleh
maupun pelaksana. (D) pelaksana, mengetahui
PJ dan Kepala Puskesmas
Bukti monitoring tindak
lanjut oleh Auditor
EP 5 5. Kepala Puskesmas bersama dengan Tim Mutu merencanakan SOP Pertemuan Undangan PTM
pertemuan tinjauan manajemen dan pelaksanaan pertemuan tinjauan Tinjauan Daftar hadir
manajemen dilakukan dengan agenda sebagaimana pokok pikiran. (D, Manajemen Dokumentasi kegiatan
W) (PTM) Laporan hasil PTM

EP 6 6. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen ditindaklanjuti Bukti tindak lanjut


dan dievaluasi. (D) rekomendasi
Jumlah 0

STANDAR
PERAN 1.6.KESEHATAN KAB/KOTA
DINAS

KRITERIA 1.6.1
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dalam rangka perbaikan kinerja Pu

POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota melakukan bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan evaluasi, dan pelaporan serta peningkatan mutu pelayanan kesehat

• Pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dalam hal penyelenggaraan Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi kinerja Puskesmas
• Pembinaan tersebut dilaksanakan secara periodik termasuk pembinaan dalam rangka pencapaian target PIS PK, target Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Program Prioritas Nasional (PPN), serta pemenuhan standar akreditasi

• Tugas pembinaan meliputi: pendampingan persiapan penilaian untuk survei akreditasi termasuk pra survei, pendampingan pasca survei dalam rangka tindaklanjut hasil rekomendasi surveiior (penyusunan PPS), pembinaan mutu p

KRITERIA 1.6.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota menetapkan struktur SK struktur
organisasi Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- organisasi
undangan. (R) Puskesmas

EP 2 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota menetapkan kebijakan Ada SK dan


pembinaan Puskesmas secara periodik yang dituangkan dalam Program Kerja
program kerja yang jelas dan terukur (R, D) dari Dinas
Kesehatan yang
disampaikan ke
Puskesmas
EP 3 Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan Bukti pembinaan /
pembinaan secara terpadu termasuk pembinaan oleh tim TPMDK pendampingan
sesuai ketentuan kepada Puskesmas secara periodik dengan
menggunakan indikator pembinaan program dan menyampaikan hasil
pembinaan kepada Puskesmas. (D,W)

EP 4 Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melakukan Pada saat dilakukan
pendampingan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas dan pendampingan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan. (D, W) pengisian, ditambahkan
satu kolom rencana
pelaksanaan kegiatannya
sbg bahan utk
monitoring progress
pencapaian PPS

EP 5 Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota menindaklanjuti HASIL MINLOK JIKA ADA
pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas yang menjadi wewenang REKOMENDASI UTK
dalam rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang DITINDAKLANJUTI OLEH
tidak bisa diselesaikan di tingkat Puskesmas. (D, W) DINKES MAKA
DIBUATKAN SURAT DAN
LAMPIRKAN NOTULEN

EP 6 Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melakukan


verifikasi dan memberikan umpan balik evaluasi kinerja Puskesmas.
(D, W)

EP 7 Puskesmas melakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan Dinas


Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota. (D, W)

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 840
CAPAIAN 0
pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dituangkan

minkan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai penyedia layanan UKM maupun

ko pelayanan dan peraturan perundang-undangan

g disusun secara terpadu yang berbasis wilayah kerja Puskesmas. (UKM : 2.1.1 dan

ang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas berupa

terkait dan masyarakat

lkan ke Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota

isi tertentu termasuk perubahan kebijakan sesuai ketentuan peraturan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


Keterlibatan LS
LP dalam
Keterlibatan LS
penyusunan
LP dalam
Renlita
penyusunan RUK

Proses
keterlibatan
Proses Tim
Manajemen
keterlibatan Pusk
Kepada
dan Tim Tim
LP dalam
Manajemen
Manajemen Pusk
penyusunan
dan LP dalam RPK
Puskesmas, dan
penyusunan
LP, ttg : LatarRPK
bulanan dan
belakang
alasan
perubahan
Rencana; Proses
dan keterlibatan
dalam Perubahan
Rencana

Puskesmas serta akses terhadap pelayanan dan penyampaian umpan balik (Lihat
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

Wawancara
kepada petugas,
pqasien dan
keluarga pasien
tentang kegiatan
sosialisasi dan
pengetahuan ttg
hak n kewajiban
pasien dan jenis2
pelayanan &
kegiatan
Puskesmas

Wawancara
kepada petugas
tentang kegiatan
evaluasi dan
tindak lanjut
perbaikan
sosialisasi ttg Hak
n kewajiban
pasien dan jenis2
pelayanan &
kegatan
Puskesmas
Wawancara
Wawancara
kepada pengguna
layanan, LP n LS,
tentang
Pengelolaan
umpan balik dan
keluhan dari
masyarakat dan
pengguna
layanan

undangan yang berlaku

abatan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


n dokumen bukti rekaman pelaksanaan kegiatan
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

Wawancara
kepada petugas
tentang
Bagaimana
melakukan
pembinaan
Jaringan dan
Jejaring
Puskesmas (harus
cocok dg bukti
dokumen)
at kebijakan di Dinas Kesehatan daerah kabupaten/kota termasuk penyampaian

Laboratorium dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi

Informasi); Menjamin ketersediaan data dan informasi untuk Pengambilan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


Wawancara
kepada petugas
ttg Pelaksanaan
Sistem Informasi
Puskesmas, dan
pemanfaatan
data/informasi
untuk pelayanan
maupun untuk
manajemen

Wawancara
kepada petugas
tentang evaluasi
dan tindak lanjut
terhadap hasil
evaluasi
pelaksanaan
Sistem Informasi
Puskesmas
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


ngembangan untuk memenuhi persyaratan tersebut.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

si, agar pegawai baru dan alih tugas memahami tugas, peran, dan tanggung jawab
guna layanan, serta program pengendalian infeksi.

han lainnya dan pedoman program lainnya.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

nan baik langsung maupun tidak langsung


i risiko epidemiologi penyakit infeksi, serta program perlindungan pegawai

t akibat cedera seperti tertusuk jarum (suntik), paparan terhadap penyakit


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
Wawancara
kepada Tim K-3
dan petugas
tentang
implementasi K-3

Wawancara
kepada Tim K-3
dan petugas
tentang
implementasi K-3

Wawancara
kepada Tim K-3
dan petugas
tentang
implementasi K-3

Wawancara
kepada Tim K-3
dan petugas
tentang
implementasi K-3
engamanan kebakaran, alat kesehatan dan system utilisasi

ting lainnya

entuan Review Program

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


bangunan, kebakaran, gedung roboh, dan tersengat listrik

n pada petugas

nan dilakukan secara aman dan mengontrol terjadinya penyebaran infeksi (lihat

uarga, staf, pengunjung

gga menciptakan lingkungan yang aman

tidak boleh menggunakan selang, dll

a minta bantuan bila terjadi bahaya.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


dai dan ketentuan perundangan

mpanan .

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


n 6) yang telah diuraikan di bagian c kriteria 1.5.1.
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
meriksaan dan kalibrasi secara berkala, sesuai dengan panduan produk tiap alat

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

eran mereka dalam menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


dan penilaian kinerja puskesmas dapat berupa pemantauan, supervisi, lokakarya

naan pada periode berikutnya

tapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/Kota

vinsi dan Kebijakan/Pedoman dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
ait agar ada kesamaan persepsi untuk efektivitas pelaksanaan upaya Puskesmas.

kegiatan, dukungan (lintas program dan sektor) yang diperlukan, serta metode

tar-instansi) dan kesatupaduan tujuan; menggalang kerjasama, komitmen, dan


n

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


n masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko, maupun rencana

aerah Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti

ian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
gka perbaikan kinerja Puskesmas

mutu pelayanan kesehatan

nuhan standar akreditasi

PPS), pembinaan mutu pasca survei dan monev mutu.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


0.00%
BAB II. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 2.1
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan masyarakat, data hasil penilaian kinerja Pu
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan capaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah Kabupaten/Kota.
KRITERIA 2.1.1.
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, data hasil penilaia
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan capaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah Kabupaten/Kota

POKOK PIKIRAN
• Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM dilakukan dengan Survei Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Desa maupun melalui pertemuan pertemuan konsultatif lainnya dengan masyarakat sep
kepuasan masyarakat dan media lainnya.
• Pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat mengacu pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
• Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat yang telah dianalisis dan dibahas bersama lintas program dan lintas sektor dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan RUK UKM Puskesmas.
• Data capaian kinerja pelayanan UKM dianalisis dengan memperhatikan hasil pelaksanaan PIS PK dan SPM dan dibahas dengan LP dan LS sebagai dasar dalam penyusunan RUK UKM Puskesmas.
• Kegiatan-kegiatan dalam setiap pelayanan UKM di Puskesmas disusun oleh pelaksana dan koordinator pelayanan UKM mengacu pada hasil analisis data kinerja dengan memperhatikan data PIS PK, analisis capaian SPM daerah K
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dengan mengutamakan program prioritas nasional.

• Dalam standar ini, kata “pelayanan” digunakan untuk menggantikan kata “program”, contoh: Program Promkes menjadi Pelayanan Promkes.
• Tatacara dan Siklus Penyusunan RUK mengacu PMK 44/2016 TTG MANAJEMEN PKM dan kebijakan yg dikeluarkan masing-masing daerah
KRITERIA 2.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok Ada SK, SOP Ada laporan dan bukti
masyarakat, keluarga dan individu yang merupakan sasaran Identifikasi telah dilakukan
pelayanan UKM sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah Kebutuhan dan identifikasi kebutuhan
ditetapkan. (R,D, W)) Harapan dan harapan masyarakat
Masyarakat (dikumpulkan dari
berbagai sumber atau
sesuai SOP atau KAK)

EP 2 Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dianalisis Ada hasil dan bukti telah
bersama dengan lintas program dan lintas sektor sebagai bahan untuk dilakukan analisis (Sesuai
pembahasan dalam menyusun rencana kegiatan UKM. (D,W) SOP atau KAK atau PMK
44/2016)

EP 3 Data capaian kinerja pelayanan UKM Puskesmas dianalisis bersama Ada data capaian kinerja
EP 4 lintas program
Tersedia danUsulan
Rencana lintas sektor dengan
Kegiatan (RUK)memperhatikan
UKM yang disusun hasilsecara UKM, adaRUK
Tersedia hasilUKM
analisis
pelaksanaan PIS PK
terpadu berbasis sebagai
wilayah bahan
kerja untuk pembahasan
Puskesmas berdasarkandalam
hasil analisis (Sesuai
(Sesuai SOP
tahunatau KAK
atau siklus
menyusun
kebutuhan rencana kegiatan
dan harapan yang berbasis
masyarakat, wilayah kerja.analisis
hasil pembahasan (D,W) data atau PMK 44/2016)
perencanaan )
capaian kinerja pelayanan UKM dengan memperhatikan hasil serta bukti pendukung
Ada bukti proses
pelaksanaan kegiatan PIS PK (D,W) proses.
penyusunan

Jumlah 0

KRITERIA 2.1.2.
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, dimana proses kegiatan Pemberdayaan Masya
oleh Puskesmas.
POKOK PIKIRAN
• Pelaksana kegiatan, koordinator pelayanan, dan penanggung jawab UKM Puskesmas wajib memfasilitasi kegiatan yang berwawasan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat.
• Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitas
dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat.

• Perencanaan pemberdayaan masyarakat terintegrasi dengan Profil Kesehatan Keluarga (Prokesga) melalui pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK).
• Bentuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Posbindu PTM, Posyandu Lansia, Komunitas Peduli Kesehatan
peduli kesehatan ibu dan anak, dan seterusnya dan/atau melalui kegiatan di tatanan-tatanan seperti sekolah, pesantren, pasar, tempat ibadah dan lain-lain.
KRITERIA 2.1.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Terdapat kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat yang 1.Ada kegiatan Fasilitasi
dituangkan dalam RUK dan RPK Puskesmas dan sudah disepakati Pemberdayaan
bersama masyarakat sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang Masyarakat yang
telah ditetapkan. (D, W) tertuang dalam RUK &
RPK (tahun berjalan
sesuai siklus
perencanaan )
2.Ada bukti proses
penyusunan
(DAUN/GAUN)

EP 2 Terdapat bukti keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Ada bukti keterlibatan


pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, Masyarakat dalam
perbaikan dan evaluasi untuk mengatasi masalah kesehatan di kegiatan pemberdayaan
wilayahnya. (D.W) mulai pada P1, P2 hingga
P3.

EP 3 Terdapat kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan 1.Ada kegiatan


EP 4 pelayanan UKM Puskesmas
Dilakukan evaluasi yang
dan tindak bersumber
lanjut terhadapdari swadaya
kegiatan masyarakat
pemberdayaan Pemberdayaan
1.Ada data cakupan
dan atau kontribusi
masyarakat. (D) swasta yang tertuang dalam rencana kegiatan Masyarakat
kegiatan, adayang
hasilbersifat
pelayanan UKM. (D,W) Swadaya danrumusan
evaluasi dan atau
kontribusi swasta
RTL (tertulis)
tertuang dalam
2.Ada bukti RPK
proses
2.Ada bukti
evaluasi danproses
RTL
pelaksanaan kegiatan

Jumlah 0

KRITERIA 2.1.3.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan UKM terintegrasi lintas program dan mengacu pada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terintegrasi lintas program agar efektif dan efisien serta melalui tahapan perencanaan Puskesmas.
• Penyusunan RPK harus mengacu pada RUK. Jika sebagian kegiatan yang direncanakan dalam RUK tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan sumber daya, maka dimungkinkan sebagian kegiatan yang tercantum dalam RUK tida

• RPK pelayanan UKM menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan kegiatan setiap bulan.
• RPK pelayanan UKM dimungkinkan untuk diubah/ disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan hasil pemantauan, kebijakan dan kondisi – kondisi sesuai peraturan perundangan-undangan.
• RPK pelayanan UKM dirinci dalam RPK untuk masing-masing pelayanan UKM dan disusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) untuk tiap kegiatan dari masing-masing pelayanan UKM.
KRITERIA 2.1.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tersedia Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahunan UKM yang 1.Tersedia RPK UKM
terintegrasi dalam Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahunan
Puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (R) 2.Tersedia Dokumen RPK
Tahunan Puskesmas
(sesuai tahun berjalan
atau mengikuti siklus
perencanaan PMK
44/2016)

EP 2 Tersedia RPK bulanan untuk masing-masing pelayanan UKM yang 1.Tersedia RPK bulanan
disusun setiap bulan dengan kejelasan pelaksana tiap kegiatan. (R) UKM
2.Tersedia bukti proses
penyusunan

EP 3 Tersedia Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) untuk tiap kegiatan dari Tersedia KAK setiap
EP 4 masing-masing Pelayanan
Dilakukan evaluasi UKM
terhadap sesuaipelaksanaan
rencana dengan RPKpelayanan
yang disusun
UKM(R) kegiatan
Ada hasil UKM
evaluasi dan
EP 5 berdasarkan hasil pemantauan (D.W)
Jika terjadi perubahan rencana pelaksanaan pelayanan UKM bukti proses
JIKA ada evaluasi
perubahan
berdasarkan hasil pemantauan, kebijakan atau kondisi tertentu maka (rapat/diskusi, dll)
rencana --> tersedia
dilakukan penyesuaian rencana pelaksanaan kegiatan (D) rencana penyesuaian
dimaksud dan alasan
perubahannya

Jumlah 0

STANDAR 2.2.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan kemudahan akses sasaran dan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan UKM
KRITERIA 2.2.1
Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas disepakati bersama dengan memperhatikan masukan sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor yang dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan

POKOK PIKIRAN
• Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun berdasarkan masukan dari sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait dan disepakati bersama. Jadwal tersebut memuat waktu, tempat dan sasaran

• Agar sasaran, masyarakat, lintas program dan lintas sektor berperan aktif dalam kegiatan, maka jadwal pelaksanaan kegiatan UKM harus disampaikan kepada sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan linta
yang sudah ditetapkan.
• Bilamana dilakukan perubahan jadwal, informasi tentang waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM harus disepakati dan diinformasikan dengan jelas dan tempat kegiatan mudah diakses oleh sasaran kegiatan UKM, masyarak

KRITERIA 2.2.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tersedia jadwal pelaksanaan kegiatan UKM yang disusun berdasarkan 1.Ada jadwal
hasil kesepakatan dengan sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, pelaksanaan kegiatan
lintas program dan lintas sektor terkait. (D,W) UKM (UKM esensial dan
Pengembangan)
2.Ada bukti proses
peyusunan bersama

EP 2 Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM diinformasikan kepada sasaran, Ada bukti penyampaian
masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program, dan lintas sektor informasi jadwal
melalui media komunikasi yang sudah ditetapkan (D, W). pelaksanaan kegiatan
UKM (UKM esensial dan
Pengembangan)

EP 3 Tersedia bukti penyampaian informasi perubahan jadwal jika terjadi Ada bukti penyampaian
perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan (D,W) informasi JIKA ADA
PERUBAHAN jadwal
pelaksanaan kegiatan
UKM

EP 4 Hasil penyampaian informasi jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Ada hasil Evaluasi
Jumlah dievaluasi dan ditindaklanjuti (D.W) Penyampaian informasi
0 jadwal pelaksanaan UKM
dievaluasi (keseuaiannya
KRITERIA 2.2.2 dengan SOP, KAK
maupun umpan balik
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan akses sasaran dan masyarakat terhadap informasi, kegiatan UKM, dan aksesaudien)
untuk menyampaikan umpan balik dan keluhan.

POKOK PIKIRAN
• Informasi tentang kegiatan UKM Puskesmas, tujuan, pentahapan, dan jadwal kegiatan, perlu disampaikan pada lintas program dan lintas sektor terkait agar mereka dapat optimal berkontribusi dalam pencapaian tujuan kegiatan U

• Kejelasan informasi yang disampaikan perlu dievaluasi, yaitu evaluasi terhadap penerimaan informasi oleh sasaran dan pemberian informasi yang dilaksanakan Puskesmas.
• Akses sasaran terhadap kegiatan perlu dievaluasi dan ditindaklanjuti untuk perbaikan dalam mempermudah akses dan penyediaan kegiatan UKM.
• Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sasaran kegiatan diperlukan umpan balik dan keluhan dari masyarakat dan sasaran kegiatan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan keg

• Umpan balik dan keluhan ditindak lanjuti dengan pembahasan atau pertemuan konsultatif dengan tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, masyarakat atau individu yang merupakan sasaran melalui forum-forum yang ada di m

KRITERIA 2.2.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan penyampaian informasi tentang kegiatan UKM Puskesmas, 1.Ada rincian kegiatan
mulai dari tujuan, pentahapan, dan jadwal kegiatan pada kelompok UKM, tujuannya, tahap
masyarakat, masyarakat, sasaran, lintas program dan lintas sektor pelaksanaan dan jadwal
terkait. (D,W) kegiatan
2.Tersedia bukti
penyampaian kepada
sasaran, masyarakat,
kelompok , LP dan LS
terkait

EP 2 Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode dan teknologi yang 1.Kegiatan UKM
dikenal oleh masyarakat atau sasaran. (D,W) dilaksanakan dengan
metode/tehnologi yang
sudah dikenal (sesui
Juknis, Juklak, PMK, dll)
yang dituangkan dalam
KAK, SOP, dll
2.Tersedia bukti
pelaksanaan kegiatan.

EP 3 Umpan balik/keluhan dari masyarakat, kelompok masyarakat, dan 1.Ada sumber umpan
sasaran diidentifikasi dan ditindaklanjuti. (D,W) balik antara lain: kotak
saran, survey kepuasan
pelanggan, Quesioner,
catatan dari pertemuan,
masukan lewat Medsos
(WA, FB, email, dll)
2.Tersedia rekapan
umpan balik/keluhan.
Ada bukti di tindak
lanjuti

Jumlah 0

STANDAR 2.3.
Penggerakan dan Pelaksanaan Pelayanan UKM dilakukan dan dikoordinasikan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait.
KRITERIA 2.3.1.
Dilakukan komunikasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan UKM Puskesmas.
POKOK PIKIRAN
• Keberhasilan pelaksanaan pelayanan UKM hanya dapat dicapai jika dilakukan komunikasi dan koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor terkait mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, perbaikan dan evaluasi pelak

• Berbagai mekanisme komunikasi dan koordinasi dapat dilakukan antara lain melalui pertemuan-pertemuan, lokakarya mini, dan penggunaan media/tekhnologi informasi.
• Kebijakan, dan prosedur komunikasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan UKM perlu ditetapkan dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan UKM.
• Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

KRITERIA 2.3.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana Ada kebijakan, Ada bukti koordinasi dan
kegiatan UKM Puskesmas melakukan komunikasi dan koordinasi panduan dan SOP komunikasi oleh PJ UKM,
kepada lintas program dan lintas sektor terkait sesuai kebijakan, ttg koordinasi koordinator dan
panduan dan prosedur yang ditetapkan. (D,W) dan komunikasi pelaksana

EP 2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan 1.Ada informasi, catatan,
komunikasi dan koordinasi yang sudah dilaksanakan (D.W) data yg dikupulkan dari
kegiatan komunikasi dan
koordinasi sebagai bahan
evaluasi
2.Ada hasil evaluasi dan
bukti Tindak lanjutnya

Jumlah 0

STANDAR 2.4
Pelayanan UKM dilaksanakan dengan metode pembinaan secara berjenjang agar efisien dan efektif dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
KRITERIA 2.4.1.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan, pencapaian kinerja, pelaksanaan kegiatan UKM, dan penggunaan sumber daya,

POKOK PIKIRAN
• Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan kegiatan UKM Puskesmas mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan dukungan bagi pelaksana kegiatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Arahan dapat
pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM.
• Pembinaan penanggung jawab UKM Puskesmas kepada koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM meliputi pemahaman pelaksanaan kegiatan, termasuk pembinaan terhadap masalah dan hambatan yang ditemui dala
analisis sampai dengan upaya penyelesaian masalah dalam pelaksanaan kegiatan UKM.
• Penanggung jawab UKM, koordinator dan pelaksana pelayanan UKM melakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap hasil analisis masalah dan hambatan dalam pelaksanaan pelayanan UKM.

KRITERIA 2.4.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Penanggung jawab UKM melakukan pembinaan kepada koordinator 1. Ada jadwal pembinaan
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM secara periodik sesuai dengan yang direncanakan oleh
jadwal yang disepakati.(D,W) PJ UKM ke koordinator
dan pelaksana UKM
2. Tersedia bukti
pembinaan PJ ke
koordinator dan
pelaksana sesuai jadwal
yg telah dibuat (catatan
pembinaan, diskusi,
rapat, presensi, ceklist,
foto, dll)

EP 2 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana 1.Tersedia sumber data
kegiatan UKM Puskesmas mengidentifikasi dan menganalisis untuk identifikasi dan
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan UKM, analisis permasalahan
(D,W) (ceklist monitoring,
pembinaan, laporan, dll)
2. Ada dokumen hasil
identifikasi dan analisis
permasalahan/hambatan
pelaksanaan kegiatan.
EP 3 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana 1. Kumpulan
kegiatan UKM melaksanakan tindak lanjut untuk mengatasi masalah indentifikasi masalah dan
dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan UKM.(D,W) hambatan hasil
pembinaan PJ UKM
kepada koordinator
maupun pelaksana
kegiatan; 2.
Bukti Tindak lanjut sesuai
permasalahan (ada
dokumentasi alat bukti
misalnya bimbingan
teknis, job training,
dukungan sumber daya,
logistic, dll)

EP 4 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana 1. Data/dokumen hasil


kegiatan UKM melakukan evaluasi dan tindaklanjut terhadap hasil evaluasi Jadwal
pelaksanaan pada elemen penilaian 3 (tiga). (D,W) pembinaan PJ UKM ke
koordinator dan
pelaksana (Tahunan 
bulanan); 2.
Bukti proses evaluasi :
DAUN/GAUN; 3.
Bukti Tindak lanjut sesuai
permasalahan
(dokumentasi alat bukti
misalnya jika ada
bimbingan teknis, job
training, dukungan
sumber daya, logistic, dll)

Jumlah 0
STANDAR 2.5
Pelaksanaan pelayanan UKM diperkuat dengan PIS-PK
KRITERIA 2.5.1.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM bersama dengan Tim Pembina Keluarga melaksanakan pemetaan dan intervensi kesehatan berdasarkan permasalahan keluarga sesuai dengan jadwal y

POKOK PIKIRAN
• Kegiatan Kunjungan Keluarga yang dilaksanakan oleh Tim Pembina Keluarga digunakan untuk menyampaikan Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada keluarga sebagai intervensi awal dan didokumentasika
• Dokumentasi hasil kunjungan keluarga dilakukan dengan dientry pada aplikasi keluarga sehat dan atau pada profil keluarga sehat (Prokesga).
• Dokumentasi hasil kunjungan dapat berupa hasil intervensi awal dan hasil intervensi lanjut.
• Dokumentasi hasil kunjungan awal dan hasil intervensi (pemutakhiran/update) dokumentasi dilakukan oleh tim data Puskesmas (admin dan surveior).
• Tim pembina keluarga menyampaikan informasi dan laporan hasil kunjungan keluarga serta berkoordinasi dengan penanggung jawab UKM dan koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM agar dapat dilakukan analisis da

• Tim Pembina keluarga adalah tenaga kesehatan Puskesmas yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas.
• Kegiatan UKM melalui PIS PK sebagai bentuk intervensi dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disepakati dengan masyarakat yang menjadi sasaran

KRITERIA 2.5.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dibentuk Tim Pembina Keluarga, tenaga administrasi dan surveior Ada Tim pembina
dengan uraian tugas yang jelas. (R) keluarga yang
sudah dibentuk,
tenaga admin
dan surveior
dengan uraian
tugas yang jelas

EP 2 Tim Pembina Keluarga melakukan kunjungan keluarga dan intervensi 1. Rencana kunjungan
awal yang telah direncanakan melalui proses persiapan, dan dan intervensi awal
didokumentasikan. (D,W) 2. Bukti kujungan
keluarga dan intervensi
awal (Data kunjungan
rumah, Laporan, foto
kegiatan, dll)
EP 3 Tim Pembina Keluarga melakukan penghitungan Indeks Keluarga 1. Ada data IKS keluarga,
Sehat (IKS) pada tingkat keluarga, RT, RW, desa/kelurahan, dan RT, RW, desa &
Puskesmas secara manual atau secara elektronik (dengan Aplikasi Kecamatan 2.
Keluarga Sehat). (D) Data telah diinput
kedalam Aplikasi
Keluarga sehat atau
manual

EP 4 Tim Pembina Keluarga menyampaikan informasi masalah kesehatan 1. Ada bukti


kepada Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM, koordinator penyampaian informasi
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM untuk bersama-sama masalah kesehatan
melakukan analisis hasil kunjungan keluarga. (D,W) berdasarkan pendataan
PIS PK (DAUN/GAUN)
2.Tersedia hasil
analisis bersama atas
hasil kunjungan keluarga

EP 5 Tim Pembina Keluarga bersama Penanggung jawab UKM, koordinator 1.Ada rencana intervensi
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM menyusun intervensi lanjut lanjut sesuai
kepada keluarga sesuai permasalahan kesehatan pada tingkat permasalahan keluarga
keluarga.(D,W) 2.Bukti proses
penyusunan rencana
Intervensi Lanjut
(DAUN/GAUN)
EP 6 Penanggung jawab UKM mengkoordinir pelaksanaan intervensi lanjut. Ada rekam jejak/proses
(D,W) yang membuktikan PJ
UKM mengkoordinir
pelaksanaan Intervensi
lanjut sesuai rencana di
EP sebelumnya.
(DAUN/GAUN jika Rapat
koordinasi PIS PK oleh PJ
UKM, catatan lapangan,
foto kegiatan, dll)

Jumlah 0

KRITERIA 2.5.2.
Intervensi lanjut ditujukan pada wilayah kerja Puskesmas berdasarkan permasalahan yang sudah dipetakan dan dilaksanakan terintegrasi dengan pelayanan UKM Puskesmas.
POKOK PIKIRAN
• Penyusunan rencana intervensi lanjut terintegrasi dengan lintas program dan dapat melibatkan lintas sektor terkait, didasarkan pada analisis IKS awal.
• Intervensi sesuai dengan hasil analisis dan pemetaan antara lain dilakukan melalui kegiatan UKM (termasuk yang bersifat inovatif), pengorganisasian masyarakat dalam bentuk UKBM dan tatanan-tananan (sekolah, pesantren, pas

• Perbaikan dan evaluasi PIS PK di tingkat Puskesmas dilaksanakan mulai dari tahap persiapan pelaksanaan, pelaksanaan kunjungan keluarga dan intervensi awal, pelaksanaan analisis Indeks Keluarga Sehat (IKS) awal, pelaksanaan

• Rencana intervensi lanjut terintegrasi dengan rencana pelaksanaan kegiatan masing-masing pelayanan UKM Puskesmas.
• Dalam perbaikan dan evaluasi dilaksanakan proses verifikasi yang bertujuan untuk menjamin kebenaran serta keakuratan pelaksanaan PIS PK sesuai dengan hasil pelatihan serta informasi kondisi kesehatan setiap keluarga yang
dipertanggungjawabkan

KRITERIA 2.5.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tim pembina keluarga bersama dengan penanggung jawab UKM 1. Hasil analisis awal dan
melakukan analisis IKS awal dan pemetaan masalah di tiap tingkatan pemetaan wilayah PIS PK
wilayah, sebagai dasar dalam menyusun rencana intervensi lanjut 2. Ada rencana
secara terintegrasi lintas program dan dapat melibatkan lintas sektor intervensi lanjut 3.
terkait (D, W) Tersedia bukti proses
analisis dan pemetaan
dimaksud (DAUN/GAUN)
---- dianggap jelas
EP 2 Rencana intervensi lanjut dikomunikasikan dan dikoordinasikan dalam 1.Ada rencana intervensi
lokakarya mini bulanan dan lokakarya triwulan Puskesmas.(D,W) lanjut sebagai bahan
yang akan di sampaikan
2. Bukti
dikomunikasikan dan
dikoordinasikan
Minilokakarya
(DAUN/GAUN) ----jelas
tdk perlu contoh
3. Bukti
dikomunikasikan dan
dikoordinasikan
Tribulanan dengan LS
(DAUN/GAUN) ---jelas

EP 3 Dilaksanakan intervensi lanjutan sesuai dengan rencana yang disusun Bukti kegiatan mengikuti
(D,W) jenis intervensi lanjut
yang dibutuhkan sesuai
rencana
(misalnya jika pelatihan –
DAUN/GAUN, Jika
pelayanan –laporan, foto
kegiatan dll)
EP 4 Penanggung jawab UKM Puskesmas berkoordinasi dengan 1. Bukti koordinasi
Penanggung jawab UKPP, Penanggung jawab Jaringan dan Jejaring dengan Pj UKPP : rapat,
Pelayanan Puskesmas melakukan perbaikan pelaksanaan intervensi diskusi, turun bersama
lanjutan yang dilakukan (D,W) ke lapangan, dll
(DAUN/GAUN) 2.
Bukti koordinasi dengan
Pjj Jaringan : rapat,
diskusi, turun bersama
ke lapangan, dll
(DAUN/GAUN) 3.Bukti
koordinasi dengan Pj
Jejaring : rapat, diskusi,
turun bersama ke
lapangan, dll
(DAUN/GAUN)

EP 5 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan pada setiap tahapan 1. Data capaian, cecklist
PIS PK antara lain melalui supervisi, laporan, lokakarya mini dan supervisi, monitoring,
pertemuan-pertemuan penilaian kinerja.(D,W) laporan kegiatan sebagai
bahan evaluasi dan RTL
2. Hasil evaluasi dan
tindak lanjut perbaikan
(dokumen, laporan
evaluasi dll)
3. Bukti Proses evaluasi
Hasil evaluasi dan tindak
lanjut perbaikan
(laporan,
dll)—DAUN/GAUN ---
dianggap jelas tidak
perlu contoh
EP 6 Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melaksanakan 1. Laporan hasil
intervensi lanjut dan melaporkan hasil yang telah dilaksanakan kepada intervensi lanjut 2.
tim pembina keluarga dan selanjutnya dilakukan Bukti pemutakhiran data
pemuktahiran/update dokumentasi. (D, W) PIS-PK

Jumlah 0

KRITERIA 2.5.3.
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai bagian dari intervensi lanjut dalam bentuk peran serta masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan
POKOK PIKIRAN
• Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat u

• Kegiatan Germas merupakan bagian terintegrasi dari intervensi lanjut terhadap masalah-masalah kesehatan yang diidentifikasi dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dilihat dari perubahan IKS tingkat kelu

• Germas bertujuan agar masyarakat terjaga kesehatan, tetap produktif, hidup dalam lingkungan yang bersih, ditandai dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : peningkatan edukasi hidup sehat, peningkatan kualitas lingkungan
penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan perilaku hidup sehat dan peningkatan aktivitas fisik.

• Sasaran Germas adalah sasaran untuk masing-masing kegiatan Germas, yaitu seluruh lapisan masyarakat, termasuk individu, keluarga dan masyarakat untuk mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari.
• Puskesmas berperan dalam mensukseskan Germas antara lain melalui kegiatan pemberdayaan individu dan keluarga yang diukur melalui Indeks individu dan keluarga sehat, pemberdayaan masyarakat yang diukur dengan terbe
kesehatan yang diukur dengan Indeks Masyarakat Sehat dan Indeks Tatanan Sehat.

KRITERIA 2.5.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Ditetapkannya sasaran Germas dalam pelaksanaan kegiatan UKM Ada SK
Puskesmas oleh Kepala Puskesmas. (R) penetapan
sasaran germas

EP 2 Dilaksanakan perencanaan pembinaan Germas secara terintegrasi 1. RUK yang didalamnya


dalam kegiatan UKM Puskesmas. (D,O,W) terdapat rencana
pembinaan Germas
2. Tersedia bukti
proses penyusunan
(DAUN/GAUN ---cukup
jelas)
EP 3 Dilakukan upaya pelaksanaan pembinaan Germas yang melibatkan 1. Bukti pembinaan
lintas program dan lintas sektor terkait untuk mewujudkan perubahan Germas mengikuti jenis
perilaku sasaran Germas. (D,W) kegiatan yang tertuang
dalam rencana kegiatan
(rapat/pertemuan ---
DAUN/GAUN, kunjungan
lapangan,penyuluhan dll
–Laporan kegiatan, foto,
dll)-----Dianggap jelas
2. Dengan Lintas
Program 3.
Dengan Lintas Sektor

EP 4 Dilakukan pemberdayaan masyarakat, keluarga dan individu dalam Ada bukti pelaksanaan
mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat yang ditandai dengan kegiatan pemberdayaan
semakin membaiknya IKS tingkat keluarga dan wilayah dan masyarakat dan individu
terbentuknya UKBM. (D,W) ---bentuk pembuktian
mengikuti jenis kegiatan

EP 5 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan 1. Ada data capaian,
pembinaan gerakan masyarakat hidup sehat. (D,W) hasil monitoring,
supervisi serta hasil
evaluasi dan tindak
lanjut 2. Tersedia
bukti evaluasi dan tindak
lanjut
(DAUN/GAUN, laporan
kunjungan lapangan, dll)
----cukup jelas

Jumlah 0
STANDAR 2.6.
Penyelenggaraan UKM Esensial
KRITERIA 2.6.1.
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Promosi Kesehatan
POKOK PIKIRAN
• Cakupan UKM Esensial Promosi Kesehatan diukur dengan 3 (tiga) indikator utama yaitu:
- Presentasi posyandu aktif,
- Terbentuknya tatanan sehat sesuai dengan pedoman
- Melakukan proses pemberdayaan masyarakat.
• Persentase Posyandu Aktif adalah posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare) dengan caku
tambahan.
• Terbentuknya Tatanan Sehat sesuai dengan pedoman adalah upaya yang dilakukan petugas Puskesmas dalam membentuk tatanan/tempat yang mengupayakan kesehatan dengan melakukan proses untuk memberdayakan masy
mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan sehat serta menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Contoh : rumah tangga sehat, sekolah sehat, d

• Melakukan Proses Pemberdayaan Masyarakat adalah memfasilitasi proses pemberdayaan masyarakat dengan tahapan :
- pengenalan kondisi desa/kelurahan;
- survei mawas diri;
- musyawarah di desa/kelurahan;
- perencanaan partisipatif;
- pelaksanaan kegiatan; dan
- pembinaan kelestarian

KRITERIA 2.6.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Promosi 1.Ada data capaian
Kesehatan sesuai dengan yang diminta dalam pokok pikiran. (R,D). Kinerja Promkes sesuai
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan 2.
Ada Indikator Kinerja
Promkes (Tahunan dan
bulanan)
EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai 1. Ada rencana kerja
kinerja pelayanan UKM esensial Promosi Kesehatan sebagaimana Promkes sesuai RPK
pokok pikiran, yang sudah tercantum di dalam RPK sesuai dengan 2. Ada jadwal
kebijakan, prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah pelaksanaan (Bulanan)
ditetapkan (D.W.O) 3. Tersedia bukti
proses pelaksanaan
(DAUN/GAUN , catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas)

EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1. Ada rencana atau
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator dan jadwal pemantauan
upaya yang telah dilakukan (D.W.O) sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3. Tersedia
bukti tindak lanjut
sesuai hasil
pemantauan---cukup
jelas)

EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan 1.Ada rencana tindak
penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK. (D,W) lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 2.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)
EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan. (D.W.O) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

KRITERIA 2.6.2.
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Kesehatan Lingkungan
POKOK PIKIRAN
• Cakupan UKM Esensial Kesehatan Lingkungan diukur dengan 3 (tiga) indikator utama, yaitu:
- Jumlah desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
- Persentasi Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi syarat kesehatan dan;
- Persentasi Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang memenuhi syarat kesehatan.
• Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Kesehatan Lingkungan dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sebagai berikut:
- pemicuan, pendampingan verifikasi desa STBM serta update data, dan lain-lain
- melakukan inspeksi kesehatan lingkungan TFU dan TPP, pembinaan, update data dan lain-lain
- upaya-upaya promotive dan preventif sesuai dengan indikator tambahan yang ditetapkan oleh Puskesmas yang mengacu pada pedoman/panduan dan atau ketentuan yang berlaku.
• Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan Lingkungan yang telah dilakukan .

KRITERIA 2.6.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan 1. Ada data capaian
Lingkungan (R.D) Kinerja Kesling sesuai
kebijakan puskesmas
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan) 2.
Ada Indikator Kinerja
Kesling (Tahunan dan
bulanan)
EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai 1. Ada rencana kerja
kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan Lingkungan sebagaimana Kesling sesuai RPK
pokok pikiran, yang sudah tercantum di dalam RPK sesuai dengan 2. Ada jadwal
kebijakan, prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah pelaksanaan (Bulanan)
ditetapkan (D.W.O) 3. Tersedia bukti
proses pelaksanaan
(DAUN/GAUN , catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas)

EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1. Ada rencana atau
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator dan jadwal pemantauan
upaya yang telah dilakukan (D.W.O) sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3. Tersedia
bukti tindak lanjut
sesuai hasil
pemantauan---cukup
jelas)

EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan 1.Ada rencana tindak
penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O) lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 2.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)
EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan (D.W.O) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

KRITERIA 2.6.3.
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Kesehatan Keluarga.
POKOK PIKIRAN
• Cakupan UKM Esensial Kesehatan Keluarga diukur dengan 5 (tiga) indikator utama, yaitu:
- Presentasi ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal terpadu
- Presentasi balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan minimal
- Presentasi remaja yang mendapatkan pelayanan kesehatan peduli remaja
- Presentasi calon pengantin yang mendapatkan pelayanan kesehatan
- Presentasi lanjut usia yang mendapatkan pelayanan.
• Pelayanan Kesehatan Balita sebagaimana dalam standar pelayanan minimal:
- Penimbangan berat badan
- Pengukuran panjang badan/tinggi badan
- Pemantauan perkembangan
- Imunisasi
- Pemberian vitamin A
- Pelayanan balita sakit
• Kriteria Puskesmas mampu laksana Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) jika memenuhi kriteria:
- ada tenaga terlatih/terorientasi PKPR
- ada pedoman PKPR
- menyediakan layanan konseling bagi remaja
• Pelayanan kesehatan reproduksi Calon Pengantin (Catin) minimal meliputi:
- anamnesa
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan status gizi
- pemeriksaan darah (hb, golongan darah)
- skrining imunisasi TT
- KIE Kesprocatin

KRITERIA 2.6.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan 1. Ada data capaian
Keluarga (R.D) Kinerja Kesga sesuai
kebijakan puskesmas
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan) 2.
Ada Indikator Kinerja
Kesga (Tahunan dan
bulanan)

EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai 1. Ada rencana kerja
kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan Keluarga sebagaimana Kesga sesuai RPK
pokok pikiran, yang sudah tercantum di dalam RPK sesuai dengan 2. Ada jadwal
kebijakan, prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah pelaksanaan (Bulanan)
ditetapkan (D.W.O) 3. Tersedia bukti
proses pelaksanaan
(DAUN/GAUN , catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas)

EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1. Ada rencana atau
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator dan jadwal pemantauan
upaya yang telah dilakukan (D.W.O) sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3. Tersedia
bukti tindak lanjut
sesuai hasil
pemantauan---cukup
jelas)
EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan 1.Ada rencana tindak
penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O) lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 2.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan (D.W.O) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

KRITERIA 2.6.4
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Gizi
POKOK PIKIRAN
• Ibu hamil KEK apabila tidak ditangani akan berisiko melahirkan bayi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yang menjadi salah satu penyumbang masalah stunting.
• ASI Eksklusif merupakan salah satu standar emas Pemberian Makan Bayi dan Anak yang akan berkontribusi berkurangnya kejadian Gizi Kurang dan stunting.
• Surveilan gizi berupaya memantau secara terus menerus masalah-masalah yang terjadi agar bila ada masalah cepat tertangani dan menjadi dasar untuk perencanaan yang baik
• Cakupan UKM Esensial Gizi diukur dengan 3 (tiga) indikator utama :
- Puskesmas melaksanakan Surveilans Gizi
- presentasi bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif.
- pelaksanaan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita.
• Untuk mencapai kinerja pelayanan UKM Esensial Gizi dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif
• Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM esensial Gizi

KRITERIA 2.6.4. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Gizi (R.D) 1. Ada data capaian
Kinerja Gizi sesuai
kebijakan puskesmas
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan) 2.
Ada Indikator Kinerja Gizi
(Tahunan dan bulanan)

EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai 1. Ada rencana kerja Gizi
kinerja pelayanan UKM esensial Gizi sebagaimana pokok pikiran, yang sesuai RPK 2.
sudah tercantum di dalam RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan Ada jadwal pelaksanaan
kerangka acuan kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O) (Bulanan) 3.
Tersedia bukti proses
pelaksanaan
(DAUN/GAUN , catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas)

EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1. Ada rencana atau
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator dan jadwal pemantauan
upaya yang telah dilakukan (D.W.O) sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3. Tersedia
bukti tindak lanjut
sesuai hasil
pemantauan---cukup
jelas)
EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan 1.Ada rencana tindak
penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O) lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 2.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan (D.W.O) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

KRITERIA 2.6.5
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
POKOK PIKIRAN
• Cakupan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit diukur dengan 3 (tiga) indikator utama berdasarkan prioritas masalah di Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sesuai dengan kebijakan, pedoman dan panduan yang berlaku.
• Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindaklanjut terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang telah dilakuka

KRITERIA 2.6.5. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Pencegahan 1. Ada data capaian
dan Pengendalian Penyakit (R.D) Kinerja P2P sesuai
kebijakan puskesmas
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan) 2.
Ada Indikator Kinerja P2P
(Tahunan dan bulanan)
EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai 1. Ada rencana kerja P2P
kinerja pelayanan UKM esensial Pencegahan dan Pengendalian sesuai RPK
Penyakit sebagaimana pokok pikiran, yang sudah tercantum di dalam 2. Ada jadwal
RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan kegiatan pelaksanaan (Bulanan)
yang telah ditetapkan (D.W.O) 3. Tersedia bukti
proses pelaksanaan
(DAUN/GAUN , catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas)

EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1. Ada rencana atau
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator dan jadwal pemantauan
upaya yang telah dilakukan (D.W.O) sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3. Tersedia
bukti tindak lanjut
sesuai hasil
pemantauan---cukup
jelas)

EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan 1.Ada rencana tindak
penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O) lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 2.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)
EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan (D.W.O) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

STANDAR 2.7.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
KRITERIA 2.7.1.
Cakupan dan pelaksanaan UKM Pengembangan
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan masyarakat pengembangan berdasarkan permasalahan yang ada di wilayah kerja.
• Cakupan UKM Pengembangan diukur dengan 3 indikator utama Pengembangan yang ditetapkan oleh Puskesmas.
• Untuk mencapai kinerja UKM Pengembangan dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sesuai dengan pedoman yang berlaku.
• Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM Pengembangan dan upaya pencapaian kinerja yang telah dilakukan
• Penetapan UKM Pengembangan berupa SK Kepala Puskesmas.
- Memberikan gambaran tentang sebab terpilihnya UKM Pengembangan tersebut.
- Kekhususan apa yang dimiliki wilayah kerja Puskesmas sehingga memilih Pengembangan tersebut.
- Bisa ditetapkan bersama-sama, misalnya memilih 3 pengembangan.
- Lihat PMK 44/2016

KRITERIA 2.7.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Ditetapkan jenis - jenis pelayanan UKM Pengembangan sesuai dengan SK penetapan Tersedia bukti proses
hasil analisa. (R) jenis pelayanan penyusunan, pemilihan
dan penetappannya
(DAUN/GAUN, dll)

EP 2 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Pengembangan. (R,D) SK Indikator UKM 1. Ada data capaian
(lihat juga KMP 1.8.1, UKM 2.9.5) Pengembangan Kinerja UKM
(tidak harus Pengembangan sesuai
dibuat tersendiri) kebijakan puskesmas
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan) 2.
Ada Indikator Kinerja
UKM Pengembangan
(Tahunan dan bulanan)
EP 3 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai 1. Ada rencana atau
kinerja pelayanan UKM Pengembangan sebagaimana pokok pikiran jadwal pemantauan
(D.W.O) sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3. Tersedia
bukti tindak lanjut
sesuai hasil
pemantauan---cukup
jelas)

EP 4 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1.Ada rencana tindak
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator dan lanjut sesuai hasil
upaya yang telah dilakukan. (D.W.O) pemantauan dan
penilaian 2.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan. (D.W.O) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

STANDAR 2.8.
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja pelayanan UKM Puskesmas dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pelayanan UKM
KRITERIA 2.8.1
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan supervisi untuk mengendalikan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas secara periodik
POKOK PIKIRAN
• Perbaikan terhadap pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas perlu dilakukan melalui pelaksanaan supervisi yang disusun secara periodik dengan jadwal yang jelas.
• Rencana dan jadwal kegiatan supervisi perlu diinformasikan kepada koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas, sehingga pelaksana dapat mempersiapkan diri.
• Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab UKM Puskesmas melaksanakan kegiatan supervisi dan bersama Koordinator Pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas merencanakan tindak lanjut perbaikan dalam pengelolaan
• Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab (PJ) UKM memberitahukan kepada Koordinator Pelayanan terhadap rencana pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian
• Supervisi adalah pengawasan terhadap proses, kegiatan dan pelaksana kegiatan yang sedang melaksanakan kegiatan.
- Tahapan pelaksanaan supervisi sebagai berikut:
- Penyusunan jadwal kegiatan supervisi diinformasikan kepada koordinator dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas agar dapat menyiapkan bahan yang diperlukan.
- Bahan persiapan adalah analisis secara mandiri terhadap tugas yang akan disupervisi meliputi jadwal, KAK, dan SOP kegiatan.
- Supervisi dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama Penanggung Jawab UKM yang dilaksanakan secara langsung di tempat kegiatan.
- Jika ditemukan ketidaksesuaian atau hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan UKM, maka dilakukan pembahasan dan tindak lanjut perbaikan
• KAK Supervisi tersedia sampai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan supervisi.
- Setiap pelaksana kegiatan mendapatkan supervisi minimal 1 kali dalam pelaksanaan kegiatannya.
- KAK mencantumkan Kepala Puskesmas ikut melaksanakan supervisi.
- Jadwal selain berada dalam KAK juga didapatkan tersendiri, bisa berada dalam map Kepala Puskesmas maupun pada map PJUKM.
• Pelaksanaan kegiatan supervisi diawali dengan penjelasan format supervisi yang akan diberlakukan pada tiap pelaksana (D)
- Bentuk bisa berupa rekam kegiatan Pertemuan Sosialisasi baik Jadwal maupun bagaimana cara melakukan pemantauan mandiri.
- Bentuk format supervisi disampaikan kepada Pelaksana.
- PJUKM memastikan Pelaksana memahami format supervisi.
- PJUKM memastikan jadwal pelaksanaan kegiatan.
• Tersedia jenis-jenis format supervisi yang digunakan untuk tiap pelaksana UKM.

KRITERIA 2.8.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Penanggung Jawab UKM menyusun kerangka acuan dan jadwal 1. Ada KAK Supervisi Pj
supervisi pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas. (R,D) UKM 2. Ada
Jadwal Supervisi Pj UKM

EP 2 Kerangka acuan dan jadwal supervisi pelaksanaan pelayanan UKM 1.Jadwal Supervisi
Puskesmas diinformasikan kepada koordinator pelayanan dan 2.Tersedia bukti proses
pelaksana kegiatan UKM . (D.W) penyampaian informasi
KAK dan jadwal
(DAUN/GAUN---cukup
jelas)
EP 3 Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas 1. Ada data dan
melaksanakan analisis mandiri terhadap proses pelaksanaan kegiatan informasi yang telah
UKM Puskesmas sebelum supervisi dilakukan. (D,W) dikumpulkan oleh
masing masing
koordinator dan
pelaksana kegiatan
2. Tersedia hasil
analisis pelaksanaan
kegiatan secara mandiri
masing-masing
koordinator dan
pelaksana UKM

EP 4 Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas 1. Ada KAK Supervisi Pj
melakukan supervisi sesuai dengan kerangka acuan kegiatan supervisi UKM 2. Ada
dan jadwal yang disusun. (D,W) Jadwal Supervisi Kepala
Puskesmas 3.
Ada Jadwal Supervisi Pj
UKM 4. Tersedia
bukti proses pelaksanaan
supervisi sesuai jadwal
dan KAK (DAUN/GAUN,
dll---cukup jelas)

EP 5 Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas 1. Data hasil supervisi
menyampaikan hasil supervisi kepada Koordinator pelayanan dan Kapus 2. Data
pelaksanan kegiatan (D,W) hasil supervisi Pj UKM
3. Bukti
penyampaian Data hasil
supervisi (DAUN/GAUN)
EP 6 Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM menindaklanjuti 1. Catatan yang perlu
hasil supervisi dengan tindakan perbaikan sesuai dengan ditindak lanjuti dari hasil
permasalahan yang ditemukan. (D,W) supervisi Kapus dan PJ
UKM yang perlu
ditindaklanjuti
koordinator dan
pelaksana UKM
2. Bukti telah
dilakukan tindak lanjut
sesuai hasil supervisi
Kapus dan PJ UKM ---
Pembuktian sesuai jenis
TL

Jumlah 0

KRITERIA 2.8.2.
Penanggung jawab UKM wajib melakukan pemantauan dalam upaya pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan jadwal yang sudah disusun agar dapat mengambil langkah tindak lanjut untuk perbaikan
POKOK PIKIRAN
• Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan UKM sesuai jadwal yang disusun pada bulan sebelumnya digunakan untuk menuntaskan penyelenggaraan pelayanan UKM Puskesmas sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan yan

• Pelaksanaan pembahasan kesesuaian dilaksanakan dalam Lokakarya Mini bulanan untuk menghasilkan jadwal pelaksanaan kegiatan pada bulan berikutnya, dan dalam lokakarya mini triwulan untuk memantau peran lintas sektor t

• Rencana pelaksanaan kegiatan yang sedang dilaksanakan dapat direvisi bila perlu, sesuai dengan perubahan kebijakan pemerintah dan/atau perubahan kebutuhan masyarakat atau sasaran, serta usulan-usulan perbaikan yang ras

• Perbaikan terhadap jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan menjadi bagian dari pembahasan dalam lokakarya mini bulanan Puskesmas.
• Pergeseran jadwal bisa terjadi antar bulan atau dengan melaksanakan perbaikan terhadap komponen jadwal seperti tempat, waktu, sasaran kegiatan, pelaksana, serta metode dan teknologi.
• Perubahan rencana pelaksanaan kegiatan dimungkinkan apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah dan/atau perubahan kebutuhan masyarakat dan sasaran, maupun hasil perbaikan dan pencapaian kinerja. Perubahan re
pelaksana, lintas program, dan lintas sektor terka
• Bukti hasil tindak lanjut…. berupa rekam kegiatan (D/W), Pemahaman PJUKM dan Pelaksana tentang bagaimana dan kapan dilakukannya Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan.
• Pemantauan didasarkan pada kesesuaian dengan JADWAL pelaksanaan kegiatan
- Jadwal tersedia, PJUKM dan Pelaksana memperhatikan jadwal pada saat menyusun kegiatan.
- prinsif 5W1H
• Tindak lanjut disini adalah hal-hal yang bisa dilakukan oleh PJUKM dan Pelaksana UKM segera untuk mengatasi masalah dalam pelaksanaan kegiatan.
• Sedangkan yang membutuhkan sumberdaya yang besar dan harus dibahas dengan pimpinan atau memerlukan minlok untuk dibahas bersama-sama dengan upaya lain, dilakukan pada nomor ep 4 dan 5
• Bila diperlukan perubahan rencana, baik bulanan, maupun perubahan terhadap RPK – misalnya PAK. Maka perlihatkan bukti rencana/jadwal yang berubah(D)
• Pelaksana/PJUKM memahami kenapa terjadi perubahan kegiatan, penyebab dan bentuk perubahan. (W)

KRITERIA 2.8.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan pemantauan kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap 1.Ada jadwal dan
kerangka acuan dan jadwal kegiatan pelayanan UKM. (D, W) pemantauan yang
direncanakan oleh PJ
UKM.
2.Tersedia KAK kegiatan
UKM yang akan di
pantau.
3.Tersedia bukti
pelaksanaan
pemantauan sesuai
jadwal

EP 2 Dilakukan pembahasan terhadap hasil pemantauan dan hasil capaian 1. Tersedia data hasil
kegiatan pelayanan UKM oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab pemantauan
UKM Puskesmas, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM pelaksanaan kegiatan
dalam lokakarya mini bulanan dan lokakarya mini triwulan. (D,W) UKM 2. Tersedia
Bukti pembahasan
melalui Minilokakarya
(GAUN/DAUN) ----
dianggap jelas

EP 3 Penanggung jawab UKM Puskesmas, koordinator pelayanan dan 1.Ada rencana tindak
pelaksana melakukan tindak lanjut perbaikan berdasarkan hasil lanjut sesuai hasil
pemantauan. (D,W) pembahasan dan
pemantauan
2. Tersedia bukti
pelaksanaan tidak lanjut
---(pembuktian
mengikuti jenis tindak
lanjut)

EP 4 Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM bersama Lintas 1.Ada penyesuaian
Program dan Lintas Sektor terkait melakukan penyesuaian rencana rencana (jika diperlukan)
kegiatan berdasarkan hasil perbaikan dan dengan tetap 2.Tersedia bukti proses
mempertimbangkan kebutuhan dan harapan masyarakat atau perbaikan jika ada
sasaran.(D,W) penyesuaian rencana
(diskusi, rapat, dll)
EP 5 Penanggung jawab UKM Puskesmas menginformasikan penyesuaian 1.Ada jadwal baru atau
rencana kegiatan kepada koordinator pelayanan, pelaksanan penyesuaian rencana
kegiatan, sasaran kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait. kegiatan yang akan di
(D,W) kordinasikan
2. Tersedia bukti
koordinasi terhadap
penyesuaian rencana
dengan koordinator,
pelaksana, sasaran, LP
dan LS

Jumlah 0

KRITERIA 2.8.3
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM melakukan upaya perbaikan terhadap hasil penilaian capaian kinerja pelayanan UKM
POKOK PIKIRAN
• Adanya ketetapan tentang indikator capaian kinerja pelayanan UKM yang disusun berdasar Standar Pelayanan Minimal, Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan, Kebijakan/ Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Kabupaten/Kota dan kebijakan Puskesmas untuk masing- masing kegiatan UKM.
• Kegiatan pengumpulan hasil data capaian kinerja pelayanan UKM yang tercantum dalam laporan pelaksanaan pelayanan UKM disampaikan kepada penanggungjawab UKM setiap bulan dengan tetap memperhatikan periodisasi pe

• Penanggung jawab UKM dan koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melakukan analisis terhadap capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja pelayanan UKM dan indikator mutu pelayanan UKM yang telah dikum
target yang telah ditetapkan
• Penetapan Kepala Puskesmas tentang Indikator Kinerja berdasarkan:
- Standar Pelayanan Minimal,
- Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan,
- Kebijakan/ Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi
- Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
- Kebijakan Puskesmas
• Bukti kegiatan umpan balik tidak harus jawaban surat bisa berupa pertemuan di Dinkes atau kunjungan ke Puskesmas
• Bukti pembahasan bersama dengan pelaksana dan PJUKM yang capaian kinerjanya diperhatikan. Misalnya, karena tidak tercapai
• Bisa juga dibuktikan dengan fasilitasi yang diberikan untuk rencana perbaikan
• Tindak lanjut hasil feedback dari dinkes, dibuktikan dengan rekam kegiatan, laporan, dan bentuk kegiatan lainnya yang dilaksanakan sebagai perbaikan dari permasalahan kinerja.

KRITERIA 2.8.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Ditetapkan indikator kinerja pelayanan UKM. (R) 1. Ada SK
penetapan
Indikator kinerja
UKM 2.
Tersedia
lampiran
indikator masing
–masing
pelayanan UKM

EP 2 Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melakukan Tersedia data capaian
pengumpulan data capaian indikator kinerja pelayanan UKM sesuai pelayanan UKM (periode
dengan periodisasi pengumpulan yang telah ditetapkan. (D,W) - sesuai kebijakan
puskesmas) oleh
koordinator dan
pelaksana kegiatan
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan)

EP 3 Penanggung Jawab UKM dan Koordinator pelayanan serta pelaksana 1.Tersedia data capaian
kegiatan melakukan pembahasan terhadap capaian kinerja bersama pelayanan UKM sesuai
dengan lintas program. (D,W) periode yang dibutuhkan
atau mengacu pada
kebijakan Puskesmas
(bulanan, tigabulanan,
tahunan).
2.Ada Analisis capaian
dengan membandingkan
Indikator/ target Kinerja
masing-masing UKM
(Tahunan dan bulanan)
3. Ada bukti
proses pembahasan
(GAUN/DAUN)
EP 4 Disusun rencana tindaklanjut berdasarkan hasil pembahasan capaian 1.Ada rencana tindak
kinerja pelayanan UKM. (D,W) lanjut sesuai hasil
pembahasan capaian
kinerja UKM
2.Tersedia bukti proses
penyusunan

EP 5 Dilakukan pelaporan data capaian kinerja beserta kegiatan UKM 1.Ada bukti pelaporan
kepada Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. (D) kinerja yang dikirim ke
Dinkes (periode laporan
sesuai kebijakan masing-
masing daerah)
2. BuktI pengiriman
pelaporan kinerja (bisa
terpisah, bisa bersama
dengan semua kegiatan
puskesmas

EP 6 Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah Ada umpan balik dari
Kabupaten/kota terhadap laporan upaya perbaikan capaian kinerja Dinkes terhadap laporan
pelayanan UKM Puskesmas secara periodik. (D) yang dikirim

EP 7 Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik dari Dinas Kesehatan 1.Ada rencana tindak
Daerah Kabupaten/Kota. (D) lanjut sesuai hasil umpan
balik dari Dinkes
2. Tersedia bukti
proses penyusunan
rencana tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)
3.Tersedia bukti tindak
lanjut

Jumlah 0
KRITERIA 2.8.4.
Penilaian kinerja terhadap penyelenggaraan pelayanan UKM dilaksanakan secara periodik untuk menunjukan akuntabilitas dalam pengelolaan pelayanan UKM
POKOK PIKIRAN
• Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM bertanggung jawab dalam membudayakan perbaikan kinerja secara berkesinambungan, konsisten dengan visi, misi dan tujuan Pus

• Kepala Puskesmas bersama Penanggung Jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM menetapkan kebijakan dan prosedur penilaian kinerja pelayanan UKM
• Kepala Puskesmas bersama Penanggung jawab UKM perlu melakukan penilaian terhadap kinerja pelayanan UKM secara periodik.
• Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menunjukkan akuntabilitas dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas dan melakukan perbaikan jika hasil penilaian kinerja tidak mencapai target yang diharapkan.

• Penilaian tersebut dilakukan dalam rapat Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab UKM Puskesmas, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM.

KRITERIA 2.8.4. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab UKM, Koordinator pelayanan 1. Ada rencana
dan pelaksana kegiatan UKM melakukan pembahasan penilaian pembahasan kinerja
kinerja paling sedikit dua kali setahun (D,W) yang telah ditetapkan
2. Tersedia bukti
proses pembahasan
kinerja sesuai jadwal
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 2 Disusun rencana tindak lanjut terhadap hasil pembahasan penilaian 1.Ada rencana tindak
kinerja pelayanan UKM (D,W). lanjut sesuai hasil
pembahasan kinerja
2.Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas
EP 3 Hasil penilaian kinerja dilaporkan kepada dinas kesehatan 1. Ada Laporan kinerja
kabupaten/kota (D) sesuai tahun berjalan
(siklus pelaporan)
2.Ada bukti
pengiriman laporan
kinerja dimaksud

EP 4 Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah Ada umpan balik dari
Kabupaten/kota terhadap laporan hasil penilaian kinerja pelayanan Dinas atas laporan yang
UKM (D) dikirim

EP 5 Hasil umpan balik (feedback) dari dinas kesehatan daerah 1.Ada tindak lanjut atas
kabupaten/kota ditindaklanjuti. (D) umpan balik dari Dinas
atas laporan yang dikirim
2.
Tersedia bukti tindak
lanjut

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 960
CAPAIAN 0
asil penilaian kinerja Puskesmas termasuk memperhatikan hasil pelaksanaan

arakat, data hasil penilaian kinerja Puskesmas termasuk memperhatikan hasil

a dengan masyarakat seperti jajak pendapat, temu muka, survei mawas diri, survei

skesmas.
Puskesmas.
is capaian SPM daerah Kabupaten/Kota, pedoman atau acuan yang sudah
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

an Pemberdayaan Masyarakat dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan difasilitasi

kan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif

unitas Peduli Kesehatan Remaja, Komunitas Peduli HIV/AIDS, Peduli TB, Komunitas
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

ercantum dalam RUK tidak dituangkan dalam RPK


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

pat waktu sesuai dengan rencana

ktu, tempat dan sasaran kegiatan.

lintas program dan lintas sektor terkait dengan memanfaatkan media komunikasi

kegiatan UKM, masyarakat dan kelompok masyarakat.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


n keluhan.

apaian tujuan kegiatan UKM.

n dalam pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas.

um-forum yang ada di masyarakat

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


aikan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan UKM.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

umber daya,

ung jawab. Arahan dapat dilakukan dalam bentuk pembinaan, pendampingan,

mbatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan UKM mulai dari identifikasi,
UKM.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


a sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati

al dan didokumentasikan.

apat dilakukan analisis dan intervensi lanjut

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


(sekolah, pesantren, pasar tempat ibadah dan lain-lain).

(IKS) awal, pelaksanaan intervensi lanjut dan analisis perubahan IKS.

atan setiap keluarga yang ada pada prokesga atau aplikasi dapat

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


puan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

erubahan IKS tingkat keluarga dan wilayah yang semakin membaik.

atan kualitas lingkungan, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit,

sehat sehari-hari.
ang diukur dengan terbentuknya UKBM dan pembangunan wilayah berwawasan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


ngan diare) dengan cakupan masing-masing minimal 50% dan melakukan kegiatan

uk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan,


a sehat, sekolah sehat, dan lain-lain

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


dilakukan .

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
esmas.
rlaku.
yakit yang telah dilakukan .

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
aikan dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas.
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
Pengisian data
pelaksanaan
kegiatan secara
mandiri masing-
masing
koordinator dan
pelaksana UKM
ntuk perbaikan

elaksanaan kegiatan yang disusun.

ntau peran lintas sektor terkait dalam pelaksanaan pelayanan UKM.

sulan perbaikan yang rasional.

an kinerja. Perubahan rencana kegiatan memperhatikan usulan-usulan dari

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


Kesehatan Provinsi, dan Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Daerah

perhatikan periodisasi pembuatan dan pengumpulan laporan.

n UKM yang telah dikumpulkan untuk melihat pencapaian kinerja sesuai dengan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


visi, misi dan tujuan Puskesmas.

rapkan.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


0.00%
BAB.III. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP)

Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 3.1.
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
KRITERIA 3.1.1.
3.1.1. Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan kewajiban pasien dan keluarga.
POKOK PIKIRAN
• Penerimaan pasien meliputi: pendaftaran pasien rawat jalan, pendaftaran pasien rawat
•inap, dan
Salah menahan
satu pasien untuk
cara melibatkan observasi
pasien atau stabilitasi.
dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang diterimanya adalah dengan cara memberikan informed consent. lnformed consent dapat diperoleh pada berbagai titik waktu dalam pro
ketika pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko.
• Informasi dan penjelasan tentang infomed consent di berikan oleh dokter yang bertanggung jawab yang akan melakukan tindakan atau dokter lain apabila dokter yang bersangkutan berhalangan namun tetap dengan sepengetah

KRITERIA 3.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman dan SK Kepala Proses pelayanan
EP 2 prosedur yang ditetapkan
2. Pasien/keluarga dengan menginformasikan
pasien memperoleh hak dan
informasi mengenai tindakan Puskesmas Dokumen bukti rawat
Jumlah medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang akan dilakukan pelaksanaan Informed
0

STANDAR 3.2.
Pengkajian, Rencana Asuhan, dan Pemberian Asuhan dilaksanakan secara paripurna.
KRITERIA 3.2.1.
Proses kajian awal dilakukan secara paripurna dan mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga.
POKOK PIKIRAN
• Proses skrining dan proses Kajian pasien dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan antar profesi yang digunakan untuk meny
pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan sesuai rencana yang disusun, dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

• Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan, dan disiplin yang lain meliputi: status fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asesmen nyeri, asesmen risiko ja
asesmen risiko gizi, , kebutuhan edukasi, dan rencana pemulangan.
• Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi tertentu kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain secara tertulis. Pelimpahan
keadaan tenaga medis tidak berada ditempat, dan/atau karena keterbasatan ketersediaan tenaga medis.

KRITERIA 3.2.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Dilakukan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang SOP pengkajian Bukti pelaksanaan Proses
EP 2 kompeten untuk mengidentifikasi
2. Dalam keadaan kebutuhan
tertentu jika tidak pelayanan
tersedia tenaga sesuai
medis, dapat awal klinis
SK pelimpahan pengkajian awal secara
Bukti pelaksanaan pengkajian awal,
panduan
dilakukan praktik klinis,wewenang
pelimpahan termasuk penangan
tertulis nyeri dan
kepada dicatat
perawat dan/dalam
atau (screening),
wewenang yang paripurna
pelatihan yang tercatat
dalam rangka Skrining visual
EP 3 3. Dilakukan
rekam medik asuhan
(R, D, pasien
O, W) termasuk jika diperlukan asuhan secara meliputi kajian Bukti
dalam pelaksanaan
rekamwewenang
medik
bidan yang
kolaboratif telah
sesuai mengikuti
rencana pelatihan,
asuhan danuntuk
panduan melakukan
praktik kajian
klinis awal pelimpahan
asuhan
EP 4 4. Dilakukan
medis penyuluhan/pendidikan
danprosedur-prosedur
pemberian asuhanasuhan kesehatan
medis sesuai dan evaluasi
kewenangan serta
delegatif medis, kajian Bukti pelaksanaan yang
kolaboratif Pelaksanaan
dan/atau
tindaklanjut bagi(R,D)
pasien dan keluarga klinis,
dengan agar tidak terjadi
metode yang dapat penunjang medis, tercatat dalam rekam
penyuluhan/pendidikan penyuluhan/pen
Jumlah yang diberikan.
pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam medis. (D, W)
dipahami oleh pasien dan keluarga. (D,O) 0 misalnya kajian medis
kesehatan dan evaluasi didikan
gizi, dan kajian serta tindaklanjut bagi kesehatan bagi
STANDAR 3.3. keperawatan pasien dan keluarga pasien dan
keluarga
Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas pelayanan.
KRITERIA 3.3.1.
Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen dan pelayanan sesegera mungkin sebagai bentuk pelaksanaan triase.
POKOK PIKIRAN
• Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar panduan praktik klinis untuk penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan
• Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu pada pedoman tata laksana triase sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Dalam penanganan pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera, termasuk melakukan deteksi dini tanda tanda dan gejala penyakit menular misalnya infeksi melalui udara/airborne.

KRITERIA 3.3.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai tahap Pelaksanaan
EP 2 triase sesuai
2. Pasien dengan
gawat kebijakan,
darurat pedoman
yang perlu dirujukdan prosedur
ke FKRTL, yang dan
diperiksa SK, Pedoman dan Bukti pelaksanaan triage
ditetapkan. (W,O,S) terlebih dahulu sesuai kemampuan Puskesmas
dilakukan stabilisasi SOP Rujukan stabilisasi sebelum
Jumlah 0
dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai dengan kebijakan, rujukan, observasi
pedoman dan prosedur yang ditetapkan. (D,O) selama rujukan
STANDAR 3.4
Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar
KRITERIA 3.4.1
Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
POKOK PIKIRAN
• Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-kadang memerlukan tindakan tindakan yang membutuhkan lokal anestesi. Pel
standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku di Puskesmas.

KRITERIA 3.4.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh tenaga kesehatan yang Pelaksanaan anestesi
EP 2 kompeten
Jenis, dosissesuai dengan
dan teknik kebijakan
anestesi lokal dan
dan prosedur . (D, O,
pemantauan W) fisiologi
status lokal
Rekam tercatat
medik dalam
yang
pasien selama pemberian anestesi lokal oleh petugas dan dicatat form pemantauan
mencatat jenis, dosis dan
dalam rekam medis pasien (D) anestesi
teknik lokal; Laporan
anestesi lokal dan
operasi tindakan
pemantauan bedah
status
minor
fisiologi pasien selama
pemberian anestesi lokal
oleh petugas

Jumlah 0

STANDAR 3.5
Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan perundang-undangan
KRITERIA 3.5.1
Pemberian terapi makanan dan terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler.
POKOK PIKIRAN
• Terapi Gizi kepada pasien dengan resiko gangguan gizi di Puskesmas diberikan secara reguler sesuai dengan rencana asuhan berdasarkan hasil penilaian status gizi dan kebutuhan pasien sesuai Proses Asuhan Gizi Terstandar (PA
Puskesmas.
• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan sepengetahuan dari petugas kesehatan yang berkompeten dan disimpan

KRITERIA 3.5.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Disusun rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada Asuhan gizi
EP 2 pasien sesuai
Distribusi dengan kondisi
dan pemberian kesehatan
makanan dan kebutuhan
dilakukan pasien.
sesuai jadwal dan (D) Jadwal dan monitoring
pemesanan dan didokumentasikan. (D, W) pemberian makan

EP 3 Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit Lembar pendidikan dan
EP 4 pasien
Proses dan keamanan/kebersihan
kolaboratif digunakan untukmakanan, bila keluarga
merencanakan, ikut dan
memberikan penyuluhan
Rekam medis mencatat
menyediakan
memantau makanan
terapi gizi. bagi pasien. (D)
(D,W) asuhan medis mencatat
dan
EP 5 Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam rekam Rekam medis
medisnya. (D) asuhan gizi gizi
respon terapi
Jumlah 0

STANDAR 3.6
Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
KRITERIA 3.6.1
Pemulangan dan
tindak
POKOKlanjut pasien
PIKIRAN
yang bertujuan
•untuk
Pemulangan pasien dilakukan berdasar kriteria yang ditetapkan oleh dokter/dokter gigi yang bertanggung jawab terhadap pasien untuk memastikan bahwa kondisi pasien layak untuk dipulangkan dan akan memperoleh tindak
kelangsungan
rawat jalan
layanan yang tidak memerlukan perawatan rawat inap, pasien rawat inap tidak lagi memerlukan perawatan rawat inap di Puskesmas, pasien yang karena kondisinya memerlukan rujukan ke FKRTL, pasien yang karena kondisin
dipandu
yangprosedur
oleh menolakyang
untuk perawatan rawat inap, pasien/ keluarga yang meminta pulang atas permintaan sendiri
baku

• Informasi tentang resume pasien pulang yang diberikan kepada pasien/ keluarga pada saat pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain diperlukan agar pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan

KRITERIA 3.6.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan pemberi asuhan yang lain SK dan SOP Discharge planning
melaksanakan pemulangan, rujukan dan asuhan tindak lanjut sesuai pemulangan dan
dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan. (D) tindak lanjut
pasien
EP 2 Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang Resume medis yang
bekepentingan saat pemulangan atau rujukan. (D, O, W) berisi tentang: riwayat
kesehatan, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan
diagnostik, indikasi
pasien rawat inap,
diagnosis dan
komorbiditas lain,
prosedur tindakan dan
terapi yang telah
diberikan, obat yang
sudah diberikan dan
obat untuk pulang,
kondisi kesehatan
pasien, instrusi tindak
lanjut dan dijelaskan
kepada pasien

Jumlah 0

STANDAR 3.7
Rujukan
KRITERIA 3.7.1
Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan.
POKOK PIKIRAN
• Selama proses rujukan pasien secara langsung, pemberi asuhan yang kompeten terus memantau kondisi pasien, dan fasilitas kesehatan penerima rujukan diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang t

• Pada saat serah terima di tempat rujukan, petugas yang mendampingi pasien memberikan informasi secara lengkap (SBAR) tentang kondisi pasien kepada petugas penerima transfer pasien.

KRITERIA 3.7.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi rujukan dan memberi SK dan SOP Persetujuan rujukan
persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien prosedur rujukan
dan kriteria rujukan untuk menjamin kelangsungan layanan ke
fasilitas kesehatan yang lain (D, W)
EP 2 Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan Rekam medis yang berisi
rujukan dan tindakan stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi komunikasi petugas
pasien, indikasi medis dan kemampuan dan wewenang yang dimiliki dengan fasilitas
agar keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan dapat kesehatan rujukan; berisi
terjamin. (D,W) catatan stabilisasi pasien
sebelum dirujuk ke
FKTRL. Cecklist
persiapan rujukan.
Cecklist monitoring
selama rujukan.

EP 3 Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang Form serah terima
lengkap (SBAR) kepada petugas. pasien. Dokumen
resume pasien diisi
lengkap, serta bukti
serah terima pasien yang
dilengkapi dengan SBAR,
stempel FKTRL serta
nama petugas yang
menerima rujukan

Jumlah 0

KRITERIA 3.7.2
Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL
POKOK PIKIRAN
• Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pasien yang dirujuk balik dari FKRTL dilaksanakan tindak lanjut sesuai dengan umpan balik rujukan dan dicatat dalam rekam medis.
• Jika Puskesmas menerima umpan balik rujukan pasien dari fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut atau fasilitas kesehatan lain, maka tindak lanjut dilakukan sesuai prosedur yang berlaku melalui proses kajian dengan memperh

KRITERIA 3.7.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dokter/dokter gigi penangggung jawab pelayanan melakukan kajian SK dan SOP rekam medis yang berisi pelaksanaan
ulang kondisi medis sebelum menindaklanjuti umpan balik dari asuhan pasien kajian ulang oleh dokter/ pengkajian ulang
FKRTL sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D,O) rujuk balik FKTRL dokter gigi tentang kondisi pasien
kondisi pasien program program rujuk
rujuk balik balik

EP 2 Dokter/dokter gigi penanggung jawab pelayanan melakukan tindak rekam medis yang berisi pelaksanaan
lanjut terhadap rekomendasi umpan balik rujukan sesuai dengan tentang tindak lanjut tindak lanjut
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D,O,W) program rujuk balik terhadap
rekomendasi
umpan balik
rujukan

EP 3 Monitoring dalam proses rujukan balik harus di catat dalam form Form monitoring PRB
monitoring. (D)

Jumlah 0

STANDAR 3.8
Penyelenggaraan Rekam Medis
KRITERIA 3.8.1.
Tata kelola penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
POKOK PIKIRAN
• Penyelenggaraan Rekam Medis dilakukan secara berurutan dari sejak pasien masuk sampai pasien pulang, dirujuk atau meninggal, meliputi kegiatan :
- Registrasi pasien
- Pendistribusian rekam medis
- Isi rekam medis dan pengisian informasi klinis
- Pengolahan data dan pengkodean
- Klaim pembiayaan
- Penyimpanan rekam medis
- Penjaminan mutu
- Pelepasan informasi kesehatan
- Pemusnahan rekam medis
• SK Pelayanan Rekam Medis yang minimal mengatur : bentuk rekam medis, simbol dan singkatan, registrasi pasien, pendistribusian rekam medis, isi rekam medis dan pengisian informasi klinis, pengolahan data dan pengkodean
penjaminan mutu, pelepasan informasi kesehatan, pemusnahan rekam medis, koreksi pengisian rekam medis

KRITERIA 3.8.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Penyelenggaraan rekam medis yang meliputi a sampai dengan i SK Pelayanan Form rekam medis dan
termasuk riwayat alergi obat, dilakukan sesuai dengan kebijakan dan Rekam Medis; kelengkapan pengisian
prosedur yang ditetapkan. (D, O, W) Pedoman rekam medis, bukti
pelayanan rekam pelaksanaan penilaian
medis; SOP kelengkapan rekam
pelayanan rekam medis, berita acara
medis pemusnahan rekam
medis, dsb

EP 2 Rekam Medis diisi secara lengkap dan dengan tulisan yang terbaca Bukti kelengkapan
serta harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan Dokter, Dokter pengisian rekam medis
Gigi dan atau Tenaga Kesehatan yang melaksanakan pelayanan termasuk waktu, nama
kesehatan perseorangan, serta apabila ada kesalahan dalam dan tanda tangan PPA,
melakukan pencatatan di rekam medis dilakukan koreksi sesuai bukti koreksi pengisian
ketentuan peraturan perundang-undangan. (D, O, W) rekam medis sesuai
dengan SK dan SOP

Jumlah 0

STANDAR 3.9
Penyelenggaraan Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 3.9.1
Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
POKOK PIKIRAN
• Regulasi pelayanan laboratorium perlu disusun sebagai acuan, yang meliputi kebijakan dan pedoman, serta prosedur-prosedur pelayanan laboratorium yang mengatur tentang:
a. jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas
b. waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
c. pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi
d. proses permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen
e. pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan pelayanan di luar jam kerja
f. proses pemeriksaan laboratorium
g. kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan laboratorium
h. penggunaan alat pelindung diri
i. pengelolaan reagen
• Yang perlu diperhatikan di laboratorium : Simbol dan pelabelan reagensia B3, Penyimpanan Reagensia B3, Ketersediaan MSDS untuk tiap reagensia B3, yang dilakukan jika terjadi tumpahan, yang dilakukan jika terjadi pajanan
• SK Pelayanan Laboratorium yang mengatur jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas, waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksa
pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen,pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan pelayanan di luar jam kerja, proses pemer
dalam pelayanan laboratorium, penggunaan alat pelindung diri, pengelolaan reagen dan terutama menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan dan nilai kritis

• SOP pelayanan laboratorium seperti permintaan, penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen, pengelolaan reagen, pelaksanaan pemeriksaan, dan penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang membutuhka
dan beracun (B3)

KRITERIA 3.9.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan SK Pelayanan Form hasil pemeriksaan
untuk setiap jenis pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis Laboratorium, laboratorium
pemeriksaan laboratorium.(R) Pedoman mencantumkan nilai
pelayanan normal dan nilai rentang
laboratorium, rujukan
SOP pelayanan
laboratorium

EP 2 Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis Bukti penyimpanan dan
pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, pelabelan reagensia
termasuk proses untuk menyatakan jika reagen tidak tersedia. (D, W) sesuai dengan regulasi
(check list), bukti
perhitungan kebutuhan
reagensia termasuk
buffer stock, bukti
pemesanan reagensia,
check list monev
ketersediaan reagensia

EP 3 Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai Hasil monev kepatuhan


dengan i, dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang terhadap prosedur
ditetapkan. (D, O, W) pelayanan lab dan TL,
bukti monitoring
penggunaan APD dan TL
EP 4 Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu Bukti pelaksanaan PMI
eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan dan PME Bukti
peraturan perundang-undangan dan dilakukan perbaikan jika terjadi pelaksanaan perbaikan
penyimpangan (D,O,W) bila terjadi
penyimpangan

EP 5 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil Form hasil pemeriksaan
Jumlah pemeriksaan laboratorium.(D,W) laboratorium Hasil
0 pemantauan pelaporan
hasil pemeriksaan
STANDAR 3.10 laboratorium
Penyelenggaraan Pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 3.10.1
Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
POKOK PIKIRAN
• Pelayanan farmasi di Puskesmas terdiri dari:
a. Pengkajian resep dan penyerahan obat
b. Pemberian informasi obat (PIO)
c. Konseling
d. Visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap)
e. Rekonsiliasi obat
f. Pemantauan terapi obat (PTO)
g. Evaluasi penggunaan obat
• Pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) terdiri dari:
a.Perencanaan kebutuhan
b. Permintaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian
f. Pengendalian
g. Pencatatan, pelaporan dan pengarsiapan
h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
• SK, Pedoman dan SOP Pelayanan kefarmasian minimal mengatur pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, pelayanan farmasi, peresepan obat termasuk psikotropika dan narkotika, obat kadaluarsa, formularium obat, obat yang p

KRITERIA 3.10.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D) SK, Pedoman dan Formularium Puskesmas
SOP Pelayanan
kefarmasian
EP 2 Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai LPDP serta bukti
oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang pengawasan
telah ditetapkan. (D,O,W) pengelolaan dan
penggunaan obat oleh
Dinas Kesehatan, kartu
stok, bukti penanganan
obat kadaluarsa

EP 3 Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga Form rekonsiliasi obat,
kefarmasian sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W) bukti asuhan farmasi
dalam rekam medis

EP 4 Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap Bukti kajian/telaah resep
pelayanan pemberian obat (D, O, W)

EP 5 Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara Bukti pelaksaaan PIO
penggunaan obat. (D,O,W)
EP 6 Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat Bukti penyediaan obat
diakses untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, emergensi serta
dipantau dan diganti tepat waktu setelah digunakan atau bila monitoringnya
kadaluarsa. (O, D, W)

EP 7 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian Hasil evaluasi dan tindak
peresepan dengan formularium. (D,W) lanjut ketersediaan obat
terhadap formularium
Hasil evaluasi dan tindak
lanjut kesesuaian resep
dengan formularium

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 370
CAPAIAN 0
gai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya, informed consent diperoleh

tetap dengan sepengetahuan dokter yang bertangjawab tersebut

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


Pemahaman simulasi petugas
petugas ttg hak ttg pelayanan

g digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis. Pelaksanaan asuhan dan

nyeri, asesmen risiko jatuh, asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh),

cara tertulis. Pelimpahan wewenang tersebut hanya dapat dilakukan dalam

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


wawancara pada
petugas: acuan
dalam
Pemahaman
memberikan
petugas tentang
pelayanan/asuha
kolaborasi
n dalam
pemberian
asuhan
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
Pemahaman Simulasi
petugas terhadap pelaksanaan
prosedur triage triage

uhkan lokal anestesi. Pelaksanaan anestesi lokal tersebut harus memenuhi

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

suhan Gizi Terstandar (PAGT) yang tercantum di dalam Pedoman Pelayanan Gizi di
kompeten dan disimpan dalam kondisi yang baik untuk mencegah kontaminasi

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

kan memperoleh tindak lanjut pelayanan sesudah dipulangkan, misalnya pasien


ien yang karena kondisinya dapat dirawat di rumah atau rumah perawatan, pasien

jut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


sien dan tindakan yang telah dilakukan.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


kajian dengan memperhatikan rekomendasi umpan balik rujukan.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


an data dan pengkodean, klaim pembiayaan, penyimpanan rekam medis,

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


n jika terjadi pajanan
laboratorium, pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi, proses permintaan
jam kerja, proses pemeriksaan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja

ihak yang membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


ularium obat, obat yang perlu diwaspadai, obat emergensi

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


0.00%
BAB IV. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)

Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 4.1. PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING


Puskesmas melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting beserta pemantauan dan evaluasinya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
KRITERIA 4.1.1.
Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
POKOK PIKIRAN
• Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus program Pemerintah yang bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal disertai kemampuan emosional, sosial, da
berkompetisi di tingkat global.
• Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi baik lintas program antara lain dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan promosi dan konseling (menyusui dan gizi), pemberian suplemen dan

• Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif (lintas sektor) dan intervensi gizi spesifik (lintas program) sesuai dengan

• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman, panduan yang berla
yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Rencana program pencegahan dan penurunan stunting disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang ter

KRITERIA 4.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Ditetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai analisis Ada SK Indikator Ada bukti pelaksanaan
capaiannya (R,D,W) dan target kinerja program stunting disertai
stunting analisisnya
EP 2 Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (R) Ada SK,
pedoman,
panduan , KAK,
SOP program
pencegahan dan
penurunan
stunting

EP 3 Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk 1.SK TIM : TIM DOKUMENTASIKAN
intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan PENURUNAN PELAKSANAAN
sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan STUNTING KEGIATAN
lintas sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur PUSKESMAS , SK 1.NOTULEN LOKMIN LP
dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R, D, O, W) TIM PENURUNAN DAN LS
STUNTING 2.LAPORAN MMD
KECAMATAN X 3.LAPORAN
2.PEDOMAN/ PELAKSANAAN
PANDUAN SURVEILANS GIZI
PENURUNAN
STUNTING
3.KERANGKA
ACUAN
KEGIATAN
4.SOP :
MISALNYA SOP
SURVEILANS GIZI
EP 4 Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap 1. Ada rencana atau
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting (D, W). jadwal pemantauan
sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3.
Tersedia bukti tindak
lanjut sesuai hasil
pemantauan
4.Ada rencana tindak
lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 5.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 5 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
ditetapkan. (R,D) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

STANDAR 4.2. PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN ANGKA KEMATIAN BAYI(AKB)
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir beserta pemantauan dan evaluasinya sesuai dengan k

KRITERIA 4.2.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir.
POKOK PIKIRAN
• Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah melahirkan, dan bayi baru lahir dilakukan sesuai dengan standar dalam pedoman yang berlaku.
• Upaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan terintegrasi dengan lintas program dalam rangka penurunan AKI & AKB.
• Pelayanan Kesehatan ibu bersalin, yang selanjutnya disebut persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan.

• Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan melalui pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar. Pelayanan kesehatan neonatal esensial dilakukan pada umur 0-28 hari.
• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dilakukan analisis capaian. Analisis capaian indikator dilakukan dengan metode analisis sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, m
terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Rencana program penurunan AKI dan AKB disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah AKI dan AKB di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terinte

KRITERIA 4.2.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan kesehatan ibu, Ada SK Indikator Ada bukti pelaksanaan
bayi dan balita yang disertai capaian dan analisisnya. (R,D) dan target pelayanan kesehatan
pelayanan ibu, bayi dan balita
kesehatan ibu, disertai analisisnya
bayi dan balita
EP 2 Ditetapkan program penurunan AKI dan AKB. (R) Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
pedoman, program penurunan AKI
panduan , KAK, dan AKB disertai
SOP program analisisnya
penurunan AKI
dan AKB

EP 3 Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk standar alat pedoman, penyediaan alat, obat,
kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan panduan , KAK, bahan habis pakai dan
dikelola sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W) SOP penyediaan prasarana pendukung
alat, obat, bahan pelayanan kesehatan ibu
habis pakai dan dan bayi baru lahir
prasarana termasuk standar alat
pendukung kegawatdaruratan
pelayanan maternal dan neonatal
kesehatan ibu sesuai dengan kebijakan
dan bayi baru
lahir termasuk
standar alat
kegawatdarurata
n maternal dan
neonatal

EP 4 Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
masa sesudah melahirkan dan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur pedoman, pelayanan kesehatan
yang ditetapkan, kewajiban penggunaan partograph pada saat panduan , KAK, pada masa hamil, masa
pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus SOP pelayanan persalinan, masa
komplikasi termasuk pelayanan pada Puskesmas mampu PONED kesehatan pada sesudah melahirkan dan
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka masa hamil, bayi baru lahir sesuai
acuan yang telah ditetapkan. (R, D, W) masa persalinan, dengan kebijakan
masa sesudah
melahirkan dan
bayi baru lahir
(SK, SOP
Pelayanan ANC
Terpadu)
EP 5 Dilakukan pelayanan persalinan sesuai dengan kebijakan, 1.SK JENIS Ada bukti pelaksanaan
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah PELAYANAN - pelayanan persalinan
ditetapkan. (R,D, O, W) PELAYANAN sesuai dengan kebijakan
PERSALINAN
2.SK TIM RUANG
BERSALIN DI
PUSKESMAS
3.SOP ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL
4.KAK ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL DI
PUSKESMAS

EP 6 Kegiatan penurunan AKI dan AKB dikoordinasikan dan dilaksanakan 1.SK TIM : TIM DOKUMENTASIKAN
sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun bersama lintas program PENURUNAN AKI PELAKSANAAN
dan lintas sektor. (D, W) DAN AKB KEGIATAN
PUSKESMAS , SK 1.NOTULEN LOKMIN LP
TIM PENURUNAN DAN LS
AKI DAN AKB 2.LAPORAN MMD
KECAMATAN X 3.LAPORAN
2.PEDOMAN/ PELAKSANAAN
PANDUAN SURVEILANS AKI DAN
PENURUNAN AKI AKB
DAN AKB
3.KERANGKA
ACUAN
KEGIATAN
4.SOP :
MISALNYA SOP
SURVEILANS AKI
DAN AKB
EP 7 Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap 1. Ada rencana atau
pelaksanaan program penurunan AKI dan AKB termasuk pelayanan jadwal pemantauan
kesehatan pada masa hamil, persalinan dan bayi baru lahir di sesuai RPK 2.
Puskesmas. (D, W) Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3.
Tersedia bukti tindak
lanjut sesuai hasil
pemantauan
4.Ada rencana tindak
lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 5.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 8 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
ditetapkan. (R,D) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

STANDAR 4.3. PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI


Puskesmas melaksanakan program imunisasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 4.3.1
Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi.
POKOK PIKIRAN
• Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi agar dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
• Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin (cold chain vaccines) sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman/panduan yang berla
yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan secara akurat dan sesuai prosedur dan format laporan yang telah ditetapkan meliputi cakupan indikator kinerja imunisasi, stok dan pemakaian vaksin dan logistik lainnya

• Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, berkesinambungan, berjenjang dan dilakukan analisa serta rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi.
• Rencana program peningkatan dan cakupan mutu imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas progra
UKM dan UKPP.

KRITERIA 4.3.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Ditetapkannya indikator dan target kinerja imunisasi yang disertai Ada SK Indikator Ada bukti pelaksanaan
capaian dan analisisnya. (R,D) dan target target kinerja imunisasi
pelayanan disertai analisisnya
imunisasi

EP 2 Ditetapkan program Imunisasi. (R) Ada SK, Ada bukti pelaksanaan


pedoman, program imunisasi
panduan , KAK, disertai analisisnya
SOP program
imunisasi

EP 3 Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
imunisai. (D,O,W) pedoman, penyediaan vaksin dan
panduan , KAK, logistik sesuai dengan
SOP penyediaan kebutuhan program
vaksin dan imunisai sesuai dengan
logistik sesuai kebijakan
dengan
kebutuhan
program imunisai

EP 4 Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dikelola Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W) pedoman, pengelolaan vaksin
panduan , KAK, sesuai dengan kebijakan
SOP pengelolaan
vaksin
EP 5 Kegiatan Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan 1.SK TIM : TIM DOKUMENTASIKAN
dan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah PENINGKATAN PELAKSANAAN
ditetapkan bersama lintas program dan lintas sektor sesuai dengan CAKUPAN DAN KEGIATAN
kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah MUTU 1.NOTULEN LOKMIN LP
ditetapkan. (R,D, W) IMUNISASI DAN LS
PUSKESMAS dan 2.LAPORAN MMD
KECAMATAN X 3.LAPORAN
2.PEDOMAN/ PELAKSANAAN
PANDUAN SURVEILANS IMUNISASI
PENINGKATAN
CAKUPAN DAN
MUTU
IMUNISASI
3.KERANGKA
ACUAN
KEGIATAN
4.SOP :
MISALNYA SOP
SURVEILANS
IMUNISASI; SK,
SOP MEDIA
KOMUNIKASI
EP 6 Dilakukan pemantauan, dan evaluasi serta tindaklanjut upaya 1. Ada rencana atau
perbaikan program imunisasi. (D, W) jadwal pemantauan
sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---cukup
jelas) 3.
Tersedia bukti tindak
lanjut sesuai hasil
pemantauan
4.Ada rencana tindak
lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 5.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah SOP Pencatatan Ada bukti pencatatan
ditetapkan. (R,D) dan pelaporan dan pelaporan

Jumlah 0

STANDAR 4.4. PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERCULOSIS


Puskesmas memberikan pelayanan kepada pengguna layanan TB mulai dari penemuan kasus TB kepada orang yang terduga TB, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TB, tata laksana kasus terdiri d
dan evaluasinya untuk memutus mata rantai penularan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KRITERIA 4.4.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pengguna layanan TB mulai dari penemuan kasus TB kepada orang yang terduga TB, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TB, tata laksana kasus terdir
dan evaluasinya
POKOK PIKIRAN
• Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global maupun nasional. Upaya untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas nasional bidang kesehatan
• Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindak lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis.
• Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja Penanggulangan TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan m
dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan sasaran serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.
• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman/panduan yang berla
yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas p
UKM dan UKPP.
• Indikator dan target kinerja Pengendalian Tuberculosis antara lain: Cakupan penemuan dan pengobatan tuberkulosis (85%); Persentase pasien DM yang diskrining tuberkulosis(20%); Cakupan pemberian Terapi Pencegahan Tuber

• Penanggulangan Tuberkulosis diselenggarakan melalui kegiatan:Promosi kesehatan;Surveilans TB;Pengendalian faktor risiko;Penemuan dan penanganan kasus TB;Pemberian kekebalan;Pemberian obat pencegahan(Referensi: P
Tuberkulosis pasal 6.)
• Tim yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas, minimal terdiri dari:Dokter;Perawat;Analis laboratorium;Petugas pencatatan pelaporan(Referensi: Permenkes nomor 67 ta

• Logistik untuk kebutuhan Program Penanggulangan Tuberculosis antara lain: Surat Permintaan, Tanda Terima, Berita Acara terkait permintaan, penerimaan, pengelolaan, pendistribusian & pemusnahan OAT dan non OAT.Logisti
Kategori 2;Paket KDT OAT Kategori Anak;Logistik non OAT, misalnya:Pot Dahak;TCM & Cartridge TCM, mikroskop binokuler;Masker bedah, N95, dll
• JUKNIS TATA LAKSANA KASUS meliputi: Diagnosis, Pengobatan, REKAM MEDIS, REGISTER LABORATORIUM, Pemantauan, Panduan Wawancara, Evaluasi, Tindak Lanjut
• Bukti pencatatan dan pelaporan Program Penanggulangan Tuberkulosis antara lain: Register Pasien TB, SISTEM INFORMASI TUBERKULOSIS (SITB)/(form TBC 07/lap penemuan & pengobatan, Form TBC 08/lap hsl pengobatn pasie
intensif, Form TBC 14/lap pengembangan ketenagaan prog TBC di fasyankes, Form TBC 01/kartu pasien , Form TBC 02/kartu kontrol pasien, Form TBC 03/register pasien , Form TBC 04/register lab, Form TBC 05/permohonan lab, F
rujukan/pindah pasien, Form TBC 10/hasil akhir pengobatan, Form TBC 15/rekapitulasi investigasi kontak, Form TBC 16/rekap pemberian terapi pencegahan TBC)

KRITERIA 4.4.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 EP 1.Ditetapkannya indikator dan target kinerja pengendalian SK tentang Bukti pelaksanaan
tuberkulosis yang disertai capaian dan analisisnya (R,D) Penetapan Indikator dan Target
Indikator dan Kinerja Pengendalian
Target Kinerja Tuberkulosis disertai
Pengendalian capaian dan
Tuberkulosis analisisnya(pedoman
(dapat dijadikan manajemen puskesmas)
satu SK dengan
indikator
program lainnya).
EP 2 EP 2.Ditetapkannya rencana program penanggulangan tuberkulosis ® Kerangka Acuan Ada bukti pelaksanaan
Kegiatan tentang Program
Program Penanggulangan
Penanggulangan Tuberkulosis
Tuberkulosis di
Puskesmas.
(Eliminasi
tuberkulosis)

EP 3 EP 3.Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari SK tentang Tim Tim yang bertanggung
dokter,perawat,analis laboratorium da petugas pencatatan pelaporan TB DOTS di jawab terhadap
terlatih ® Puskesmas. pelaksanaan program
Penanggulangan
Tuberkulosis di
Puskesmas

EP 4 EP 4.Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai dengan SOP Permintaan Disediakan logistik sesuai Perlu dihindari
kebutuhan program serta dikelola sesuai dengan prosedur (R,D,O,W) OAT, SOP kebutuhan program stock out OAT
Penerimaan OAT, dan non OAT,
SOP Pengelolaan agar
OAT, SOP kesinambungan
Pendistribusian pelayanan dan
OAT, SOP pengobatan
Pemusnahan selalu terjaga
OAT.

EP 5 EP 5.Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari JUKNIS TATA Ada bukti pelaksanaan
diagnosis,penngobatan, pemantauan,evaluasi, dan tindak lanjut LAKSANA KASUS Program
sesuai dengan kebijakan,pedoman/panduan dan prosedur yang telah TBC Penanggulangan
ditetapkan (R,D,O,W) Tuberkulosis sesuai
prosedur
EP 6 EP 6. Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan dan Rencana Program KOORDINASI LINTAS
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas Penanggulangan SEKTOR/LINTAS
program dan lintas sektor (D, W). Tuberkulosis PROGRAM
,PELAKSANAAN,PEMANT
AUAN
PELAKSANAAN,Panduan
Wawancara
Monitoring Pelaksanaan
Program
Penanggulangan
Tuberkulosis

EP 7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah SOP tentang Bukti pencatatan dan
ditetapkan. (R,D) Pencatatan dan pelaporan Program
Pelaporan Penanggulangan
Program Tuberkulosis
Penanggulangan
Tuberkulosis

Jumlah 0

STANDAR 4.5. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN FAKTOR RISIKONYA

Puskesmas melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular utama yang meliputi hipertensi, diabetes mellitus, kanker payudara dan leher rahim, Pengguna layanan Rujuk Balik (PRB) Penyakit Tidak Menular (PTM) dan penyakit
serta penanganan faktor risiko PTM.
KRITERIA 4.5.1
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor resikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindaklanjuti.
POKOK PIKIRAN
• Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular berdampak pada terjadinya peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun juga berdampak kehilangan produktivitas yang berdampak pada beban ekonom

• Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
• Deteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk mencegah terhadinya peningkatan kasus PTM.
• Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan secara terintegrasi melalui pendekatan keluarga dengan PIS

• Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan secara terintegrasi lintas program dan lintas sektor.
• Rencana program penanggulangan penyakit tidak menular dan faktor risikonya disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesma
dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
• Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya antara lain:
- Penyelenggaraan UKBM melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
- Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS
- Deteksi kanker leher Rahim melalui pemeriksaan IVA
- Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB) PTM
- Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT, kanker payudara/leher rahim dan penyakit katastropik lainnya sesuai PPK
- Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan PTM dan faktor risiko PTM; dan lain-lain
• Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu meliputi: pendaftaran peserta, wawancara faktor risiko PTM, pengukuran faktor risiko PTM, pemeriksaan faktor risiko PTM, Identifikasi faktor risiko PTM, edukasi dan tindak lanju

• JUKNIS TATA LAKSANA KASUS meliputi: Diagnosis, Pengobatan, REKAM MEDIS, REGISTER LABORATORIUM, Pemantauan, Panduan Wawancara, Evaluasi, Tindak Lanjut
• Pencatatan dan pelaporan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular; meliputi: Register kunjungan Posbindu PTM, Register Pemeriksaan IVA, Register Program Rujuk Balik, dll.

KRITERIA 4.5.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak Menular SK tentang Tabel Capaian dan
yang disertai capaian dan analisisnya. (R,D,W) Penetapan Analisis Indikator
Indikator dan Program Pengendalian
Target Kinerja Penyakit Tidak Menular
Pengendalian disertai capaian dan
Penyakit Tidak analisisnya(pedoman
Menular (dapat manajemen puskesmas)
dijadikan satu SK
dengan indikator
program lainnya).

EP 2 Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk Kerangka Acuan Bukti pelaksanaan
rencana peningkatan kapasitas tenaga terkait P2PTM. (R) Kegiatan tentang Program pengendalian
Program Penyakit Tidak Menular
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
EP 3 Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan Rencana Program KOORDINASI LINTAS
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama Pengendalian SEKTOR/LINTAS
Lintas program dan Lintas Sektor sesuai dengan kebijakan, Penyakit Tidak PROGRAM
pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (D, O, Menular ,PELAKSANAAN,PEMANT
W) AUAN
PELAKSANAAN,Panduan
Wawancara
Monitoring Pelaksanaan
Program Pengendalian
Penyakit Tidak Menular

EP 4 Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu Pedoman/ Bukti pelaksanaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (R, D, O, W) Panduan, SOP, kegiatan Posbindu PTM
Kerangka Acuan
Kegiatan dan
pemeriksaan
PTM di Posbindu

EP 5 Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai JUKNIS TATA
dari diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut LAKSANA KASUS
sesuai dengan panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM
oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. ( R,D, O, W)

EP 6 Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap Rencana Program KOORDINASI LINTAS
pelaksanaan program pengendalian penyakit tidak menular. (D, W) Pengendalian SEKTOR/LINTAS
Penyakit Tidak PROGRAM
Menular ,PELAKSANAAN,PEMANT
AUAN
PELAKSANAAN,Panduan
Wawancara
Monitoring Pelaksanaan
Program Program
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
EP 7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah SOP tentang Bukti pencatatan dan
ditetapkan. (D) Pencatatan dan pelaporan Program
Pelaporan Program Pengendalian
Program Program Penyakit Tidak Menular
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 340
CAPAIAN 0
uan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar serta berinovasi dan

pemberian suplemen dan kegiatan internvesi lainnya.

program) sesuai dengan pedoman yang berlaku.

man, panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisa situasi

lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


Bagaimana cara
puskesmas
(penanggung
jawab/koordinat
or program)
melakukan
identifikasi
kebutuhan dan
harapan
masyarakat /
kelompok
masyarakat /
sasaran
aluasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

m sesudah melahirkan.
panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis situasi yang

as program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


Bagaimana cara
puskesmas
(penanggung
jawab/koordinat
or program)
melakukan
identifikasi
kebutuhan dan
harapan
masyarakat /
kelompok
masyarakat /
sasaran
man/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode Analisis situasi
aksin dan logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan KIPI.

melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


ata laksana kasus terdiri dari pengobatan pengguna layanan beserta pemantauan

tata laksana kasus terdiri dari pengobatan pengguna layanan beserta pemantauan

onal bidang kesehatan.

an target nasional dan memperhatikan strategi nasional, yang selanjutnya

man/panduan yang berlaku, misal dengan merujuk pada metode analisis situasi

ngan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan
erapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah(29%); Dan lain-lain

pencegahan(Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan

: Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 17.)

OAT dan non OAT.Logistik OAT, misalnya:Paket KDT OAT Kategori 1;Paket KDT OAT

8/lap hsl pengobatn pasien, Form TBC 11/lap hasil pemerik dahak akhir tahap
C 05/permohonan lab, Form TBC 06/daftar terduga TBC, Form TBC 09/form

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


nular (PTM) dan penyakit katastropik lainnya sesuai kompetensi di tingkat primer,

mpak pada beban ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan masyarakat

atan keluarga dengan PIS-PK dan Germas

wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi


, edukasi dan tindak lanjut dini

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


0.00%
BAB.V. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP).

Puskesmas :
Kab./Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 5.1.
Peningkatan Mutu dilaksanakan secara berkesinambungan
KRITERIA 5.1.1
Kepala Puskesmas menetapkan Tim dan Program Peningkatan Mutu Puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Penetapan tim atau petugas yang diberi tanggungjawab terhadap Peningkatan Mutu, Keselamatan Pasien, PPI dan Manajemen Risiko
• Persyaratan kompetensi : sarjana kesehatan, mempunyai kapasitas terkait pengelolaan mutu, keselamatan pasien, manajemen risiko, dan PPI, serta mempunyai pengalaman kerja di Puskesmas
• Uraian tugas : melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan membudayakan kegiatan peningkatan mutu, keselamatan pasien, manajemen risiko, dan pencegahan dan pengendalian infeksi. Para tim tersebut juga harus menj
dan berkelanjutan.
• Kebijakan dan prosedur serta pedoman sebagai acuan Kepala Puskesmas, Penanggung jawab upaya pelayanan puskesmas dan koordinator dan pelaksana kegiatan puskesmas dalam hal; 1) peningkatan mutu, 2) keselamatan pas
pengendalian infeksi.
• Kepala Puskesmas memfasilitasi, mengalokasikan, dan menyediakan sumber daya.
• Program Mutu dan Keselamatan, Program Manajemen Risiko, Program PPI
• Pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak lanjut dan upaya perbaikan berkelanjutan.
• Hasil pemantauan dilakukan penilaian kesesuaian dengan target untuk disusun RTL perbaikan mutu. Bukti pertemuan evaluasi yang dapat dilakukan pada pertemuan RTM maupun Lokmin Lintas Program

KRITERIA 5.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan program peningkatan mutu dan tim SK Penanggung Bukti pelaksanaan
atau petugas yang diberi tanggungjawab untuk peningkatan mutu, jawab mutu, Program peningkatan
keselamatan pasien, manajemen resiko dan PPI yang memenuhi dengan kejelasan mutu, Program
persyaratan kompetensi yang dilengkapi dengan uraian tugas masing- uraian tugas; Keselamatan Pasien,
masing (R, D, W) Pedoman Program manajemen
Program resiko dan Program PPI
peningkatan
mutu, Program
Keselamatan
Pasien, Program
manajemen
resiko dan
Program PPI
EP 2 2. Dilakukan pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak lanjut dan Bukti pelaksanaan Pelaksanaan
upaya perbaikan berkesinambungan terhadap pelaksanaan Program monitoring dan evaluasi Program
peningkatan mutu, Program Keselamatan Pasien, Program Program dalam RTM, peningkatan
manajemen resiko dan Program PPI (D, O, W) Lokmin mutu, Program
Keselamatan
Pasien, Program
manajemen
resiko dan
Program PPI

Jumlah 0

KRITERIA 5.1.2.
5.1.2. Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien berkomitmen untuk membudayakan peningkatan mutu secara berkesinambungan melalui pengelolaan in

POKOK PIKIRAN
• Penetapan area prioritas Puskesmas untuk perbaikan mutu sesuai prioritas masalah di wilayah kerja Puskesmas
• Indikator mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas berdasarkan regulasi terdiri dari Indikator mandatori dan indikator non mandatori
• Indikator mutu mandatori yaitu 6 INM; 1. Indikator kepatuhan identifikasi pasien; 2. Indikator kepatuhan kebersihan tangan (KKT); 3. Indikator kepatuhan penggunaan APD; 4. Indikator pelayanan ibu hamil; 5. Indikator TB; 6. Ind

• Indikator mutu non mandatori adalah indikator yang disusun berdasarkan permasalahan yang ada/dihadapi di masing-masing puskesmas. Berupa 1. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas (IMPP) dan 2. Indikator mutu di masing-m

• Indikator mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas berdasarkan tujuan terdiri dari Indikator untuk merepresentasi mutu dan indikator untuk melakukan upaya perbaikan
• Indikator mutu yang merepresentasikan mutu layanan kesehatan adalah indikator yang digunakan untuk menilai apakah suatu layanan yang diterima bermutu atau tidak. Yaitu 1. Indikator Nasional Mutu Puskesmas (INM) dan 2. I

• Indikator mutu untuk upaya perbaikan merupakan indikator yang menggambarkan upaya yang harus dilakukan karena target/capaian indikator tidak tercapai sesuai standar; Upaya perbaikan karena : 1. capaian yang tidak tercap
mitra kaji banding, 3. capaian yang tidak sesuai harapan pengguna, 4. capaian yang lebih berpeluang untuk ditingkatkan
• Indikator Mutu :
a. Indikator Mutu Prioritas Tingkat Puskesmas (IMPP) adalah indikator mutu yang ditetapkan berdasarkan area prioritas Puskesmas untuk perbaikan mutu sesuai prioritas masalah di wilayah kerja Puskesmas
b. Indikator Mutu Prioritas Program
- Indikator Mutu Nasional (INM) adalah indikator mutu yang ditetapkan oleh Kemenkes untuk dilakukan pengukuran oleh seluruh Puskesmas di Indonesia (mandatori)
- Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) adalah indikator mutu SKP yang ditetapkan oleh Puskesmas berdasarkan masalah keselamatan pasien di Puskesmas di luar dari indikator mutu SKP yang telah ditetapkan dalam INM.

• Indikator mutu yang sudah tercapai dan dapat dipertahankan selama tahun berjalan maka dapat diganti dengan indikator mutu baru. Indikator mutu yang belum mencapai target dapat tetap diukur di tahun berikutnya.
KRITERIA 5.1.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Terdapat kebijakan tentang prioritas peningkatan mutu pelayanan SK Indikator
EP 2 dan pencapaian
2. Dilakukan sasaran keselamatan
pengumpulan dan analisispasien danindikator
capaian PPI. ( R )mutu dan Mutu Puskesmas Bukti pengumpulan dan
Sasaran Keselamatan Pasien. (D, W) (meliputi analisis capaian indikator
EP 3 3. Dilakukan evaluasi efektivitas upaya peningkatan mutu puskesmas Indikator Bukti RTL hasil analisis
berdasarkan hasil analisis capaianpengetahuan
Indikator Mutu Puskesmas. (D, W) mutu
capaian indikator mutu
EP 4 4. Terdapat rencana peningkatan dan keterampilan staf Nasional Mutu, Rencana peningkatan
yang terlibat dalam perencanaan dan perbaikan mutu sesuai dengan Indikator Mutu pengetahuan dan
Jumlah 0 Prioritas,
peran masing-masing. (D, W) keterampilan staf yang
Indikator Sasaran terlibat dalam
KRITERIA 5.1.3. Keselamatan perencanaan dan
Pasien, Indikator perbaikan mutu
5.1.3. Dilakukan analisis dan validasi terhadap hasil pengumpulan data indikator mutu sebagai informasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan
PPI) keputusan untuk peningkatan mutu Puskesmas.
POKOK PIKIRAN
• Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator mutu akurat/shahih agar dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan, perubahan kebijakan, perbaikan dan memberikan informasi pada masyarakat.
• Kapan validasi dilakukan, jika :
- terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu pelayanan
- terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat melalui media informasi yang ditetapkan
- terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain: perubahan numerator atau denominator, perubahan metode pengumpulan, perubahan sumber data, perubahan subjek pengumpulan data, perubahan definisi

• Dalam rangka mencapai sebuah kesimpulan dan membuat keputusan maka data harus digabungkan, dianalisis dan diubah menjadi informasi yang berguna.
• Dalam menetapkan frekuensi pengumpulan data dan analisisnya harus mempertimbangkan kebutuhan untuk perbaikan mutu kegiatan pelayanan.
• Analisis data dapat dilakukan dengan membandingkan data-data puskesmas melalui kaji banding dalam empat hal : melihat kecenderungan (trend), membandingkan dengan puskesmas lain, membandingkan dengan standar, jika
diinginkan dalam literatur (best practice)

KRITERIA 5.1.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 1. Dilakukan pengumpulan data hasil pengukuran indikator mutu Bukti pengumpulan data
EP 2 menggunakan metode
2. Dilakukan validasi danhasil
data teknik statistik sesuai
pengumpulan kebutuhan.
pengukuran (D, W)
indikator indikator
Dokumenmutu secara
validasi data Cara input dan
sebagaimana diminta pada pokok pikiran. (D, O, W) manual
indikatormaupun secara
EP 3 3. Terdapat analisis data yang dilakukan melalui kaji banding seperti Bukti puskesmasdilakukan validasi data
aplikasi
mutu
yang disebutkan dalam pokok pikiran dan hasilnya disampaikan sesuai ketentuan
melakukan analisis indikator mutu
kepada Kepala Puskesmas untuk tindak lanjut perbaikan. (D, W) (contohnya melihat
trend dari waktu ke
waktu); Dokumen kaji
banding data indikator
mutu

Jumlah 0

STANDAR 5.1.4
Peningkatan mutu dicapai dan dipertahankan
STANDAR 5.2
Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan identifikasi, analisa dan penatalaksanaan risiko untuk mengurangi cedera, dan mengurangi risiko lain terhadap keselamatan pasien, staf dan sasaran pelayanan UKM serta ma

KRITERIA 5.2.1
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga, masyarakat, petugas dan lingkungan diidentifikasi, dianalisis dan dilakukan penatalaksanaannya
POKOK PIKIRAN
• Manajemen risiko merupakan pendekatan proaktif yang komponen-komponen pentingnya meliputi:
- identifikasi risiko
- prioritas risiko
- pelaporan risiko
- manajemen risiko
- investigasi terhadap insiden yang terjadi baik pada pengguna layanan, petugas, keluarga dan pengunjung
- manajemen terkait tuntutan (klaim)
• Identifikasi Risiko terhadap kejadian/insiden yang sudah terjadi didokumentasikan dalam Register Risiko. Sedangkan risiko yang belum terjadi dan berpotensi menimbulkan kejadian/insiden didokumentasikan pada Identifikasi D

• Kategori risiko di puskesmas adalah risiko yang mungkin ataupun telah terjadi terkait dengan KMP (kepemimpinan dan manajemen puskesmas), UKPP (Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang) dan UKM (Upaya Kesehatan

• Register Risiko dan Identifikasi Daftar Potensi Risiko harus dibuat sebagai dasar penyusunan Program Manajemen Risiko dan untuk membantu petugas Puskesmas mengenal dan mewaspadai kemungkinan risiko dan akibatnya.

KRITERIA 5.2.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan identifikasi dan analisis risiko yang sudah terjadi dalam area Register Risiko
EP 2 KMP, UKMidentifikasi
Dilakukan dan UKPP yang dituangkan
dan analisis dalam
potensi Register
risiko Risiko.terjadi
yang belum (D,W) Identifikasi Daftar
Jumlah dalam area KMP, UKM dan UKPP yang dituangkan dalam Identifikasi Potensi Risiko
Daftar Potensi Risiko. (D,W) 0

KRITERIA 5.2.2.
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga, masyarakat, petugas dan lingkungan yang telah diidentifikasi, dianalisis dan ditindak lanjuti.
POKOK PIKIRAN
• Program Manajemen Risiko (MR) yang berisi strategi dan kegiatan untuk mereduksi atau memitigasi risiko, disusun setiap tahun, terintegrasi dalam perencanaan Puskesmas.
• Pelaksanaan program manajemen risiko yang terdiri dari proses manajemen risiko berupa identifikasi, analisis, penatalaksanaan risiko dan monitor perbaikannya untuk menentukan strategi reduksi dan mitigasi risiko.

• Satu alat/metode analisis proaktif terhadap proses kritis dan beresiko tinggi adalah failure mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan) untuk menganalisis minimal satu proses kritis atau berisiko tinggi yang dipilih setiap

KRITERIA 5.2.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Program manajemen risiko disusun berdasar analisi kejadian yang Program Manajemen
sudah terjadi dan hasil identifikasi proses berisiko tinggi dan menjadi Risiko hasil analisi
bagian terintegrasi dalam perencanaan Puskesmas. (D,W) tercantum dalam RUK
Puskesmas

EP 2 Dilakukan penatalaksanaan risiko berupa strategi reduksi dan mitigasi Strategi reduksi dan
EP 3 risiko dan pemantauan
Dilakukan pelaporan hasil pelaksanaan tata laksanarisiko
program manajemen terkait
dankesehatan
rencana mitigasi risiko
Bukti hasil dan
program
dan keselamatan
tindak lanjut risikokerja,
yangsarana prasarana dan
telah diidentifikasi. infeksi. (D,W)
(D,W) pemantauan
manajemen risiko dan
tindaklanjutnya

EP 4 Ada bukti puskesmas telah melakukan dan menindaklanjuti failure Bukti FMEA
mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan) setahun sekali
pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan. (D,W)

Jumlah 0

STANDAR 5.3.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
KRITERIA 5.3.1
Proses identifikasi pasien dilakukan dengan benar
POKOK PIKIRAN
• Salah identifikasi pasien dapat terjadi di Puskesmas baik proses pelayanan sebagai akibat dari kelalaian petugas, kondisi kesadaran pasien, perpindahan tempat tidur dan kondisi lain yang menyebabkan terjadinya salah identitas

• Kebijakan dan prosedur identifikasi pasien perlu disusun termasuk identifikasi pasien pada kondisi tertentu, misalnya pasien tidak dapat menyebutkan identitas, penurunan kesadaran, koma, gangguan jiwa, datang tanpa identita
sama atau mirip.

• Identifikasi harus dilakukan minimal dengan dua cara yang relatif tidak berubah, antara lain: nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medis, dan nomor induk kependudukan, dan tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lo

• Proses identifikasi dengan benar harus dilakukan mulai dari skrining, pada saat pendaftaran, setiap akan melakukan prosedur diagnostik, prosedur tindakan, pemberian obat dan pemberian diit.

KRITERIA 5.3.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan identifikasi pasien sebelum dilakukan prosedur diagnostik, Bukti dilakukan
tindakan, pemberian obat, pemberian imunisasi dan pemberian diit, identifikasi sesuai
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W) prosedur

EP 2 Dilakukan prosedur tepat identifikasi pada kondisi khusus seperti Bukti dilakukan prosedur
disebutkan pada pokok pikiran (D,O,W) tepat identifikasi pada
kondisi khusus

Jumlah 0

KRITERIA 5.3.2
Proses untuk meningkatkan efektifitas komunikasi dalam pemberian asuhan ditetapkan dan dilaksanakan
POKOK PIKIRAN
• Kesalahan pembuatan keputusan klinis, tindakan dan pengobatan dapat terjadi akibat komunikasi yang tidak efektif dalam proses asuhan pasien
• Komunikasi yang rentan terjadi kesalahan antara lain: 1) terjadi pada saat pemberian perintah secara verbal, 2) pemberian perintah verbal melalui telepon, 3) penyampaian nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang diagnostis, 4) s
unit yang satu ke unit yang lain
• Kebijakan dan prosedur komunikasi efektif perlu disusun dan diterapkan dalam penyampaian pesan verbal, pesan verbal lewat telpon, penyampaian nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang diagnostik, serah terima pasien pada s
ke unit yang lain, misalnya untuk pemeriksaan penunjang dan pemindahan pasien ke unit lain.
• Pelaporan kondisi pasien dalam komunikasi verbal atau lewat telepon antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan teknik SBAR (Situation, Background, Asessment, Recommendation).
• Pelaksanaan komunikasi efektif verbal atau lewat telepon ditulis lengkap (T), dibaca ulang oleh penerima perintah (B) dan dikonfirmasi kepada pemberi perintah (K)
• Nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang yang berada di luar rentang angka normal secara mencolok harus ditetapkan dan segera dilaporkan oleh tenaga kesehatan yang bertanggungjawab dalam pelayanan penunjang kepada do
waktu yang ditetapkan oleh Puskesmas.

KRITERIA 5.3.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Pemberian perintah secara verbal ditulis lengkap dan dibaca ulang Bukti dilakukan
oleh penerima perintah serta dikonfirmasi oleh pemberi perintah. (D, komunikasi efektif di
O, W) rekam medis

EP 2 Pelaporan kondisi pasien dan pelaporan nilai kritis hasil pemeriksaan Bukti dilakukan
laboratorium ditulis lengkap, dibaca ulang oleh penerima pesan dan pelaporan nilai kritis di
dikonfirmasi oleh pemberi pesan dilakukan sesuai prosedur dan rekam medis
dicatat dalam rekam medis, termasuk identifikasi kepada siapa nilai
kritis hasil pemeriksaan laboratorium dilaporkan. (D, O, W, S)

EP 3 Proses komunikasi serah terima pasien yang memuat hal-hal kritial Bukti komunikasi saat
dilakukan secara konsisten sesuai dengan prosedur, metode dan serah terima pasien
menggunakan form yang dibakukan. (D, O, W, S) (form serah terima)

Jumlah 0

KRITERIA 5.3.3
Proses untuk meningkatkan keamanan terhadap obat-obat yang perlu diwaspadai ditetapkan dan dilaksanakan
POKOK PIKIRAN
• Pemberian obat pada pasien perlu dikelola dengan baik dalam upaya keselamatan pasien. Kesalahan penggunaan obat-obat perlu diwaspadai dapat menimbulkan cedera pada pasien.
• Obat yang perlu diwaspadai (high alert) adalah obat-obat yang dalam penggunaannya sering menyebabkan kesalahan dan/atau kejadian sentinel, beresiko tinggi untuk penyalahgunaan, antara lain: obat-obatan dengan rentang
obat-obatan psikoterapi, narkotika dan obat-obatan dengan nama serupa dan rupa mirip.
• Kesalahan pemberian obat dapat juga terjadi akibat adanya obat dengan nama dan rupa obat mirip (look alike sound alike)

KRITERIA 5.3.3 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Disusun daftar obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama Daftar obat yang perlu
atau rupa mirip serta dilakukan pelabelan dan penataan obat yang diwaspadai dan obat
perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa mirip sesuai dengan nama atau rupa
dengan kebijakan dan prosedur yang disusun. (D,O, W) mirip

EP 2 Dilakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan obat-obatan Bukti pengawasan dan


psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain yang perlu diwaspadai pengendalian
(high alert). (D, W) penggunaan

Jumlah 0

KRITERIA 5.3.4
Proses untuk memastikan tepat pasien, tepat prosedur, tepat sisi pada pasien yang menjalani operasi/tindakan medis ditetapkan dan dilaksanakan
POKOK PIKIRAN
• Terjadinya cedera dan kejadian tidak diharapkan dapat diakibatkan oleh salah orang, salah prosedur, salah sisi pada pemberian tindakan invasif atau tindakan pada pasien.
• Puskesmas harus menetapkan tindkan operatif, tindakan invasif dan prosedurnya, yang meliputi semua tindakan yang meliputi sayatan/insisi atau tusukan, pengambilan jaringan, pencabutan gigi, pemasangan implan dan tindak
kewenangan puskesmas sebagi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
• Puskesmas harus mengembangkan suatu sistem untuk memastikan benar pasien, benar prosedur, benar sisi jika melakukan tindakan dengan menerapkan Protokol Umum (Universal Protocol), yang meliputi:
- Proses verifikasi sebelum dilakukan tindakan
- Penandaan sisi yang akan dilakukan tindakan / prosedur; dan
- Time out yang dilakukan segera sebelum dimulainya prosedur

KRITERIA 5.3.4 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan penandaan sisi operasi / tindakan medis secara konsisten SOP Penandaan Bukti dilakukan
oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai lokasi operasi penandaan lokasi
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (O, W) operasi

EP 2 Dilakukan verifikasi sebelum operasi/tindakan medis untuk Bukti proses verifikasi


memastikan prosedur telah dilakukan dengan benar. (D, O, W) sebelum tindakan
dilakukan sesuai
kebijakan

EP 3 Dilakukan time-out sebelum operasi/tindakan medis, untuk bukti dilakukan time-out


memastikan semua pertanyaan sudah terjawab atau meluruskan sebelum operasi
kerancuan. (D,W)

Jumlah 0

KRITERIA 5.3.5
Proses untuk mengurangi resiko jatuh disusun dan dilaksanakan
POKOK PIKIRAN
• Penapisan resiko jatuh dilakukan pada pasien rawat jalan dengan mempertimbangkan:
1. kondisi pasien; contoh: pasien geriatri, dizzines, vertigo, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, penggunaan obat, sedasi, status kesadaran dan atau kejiwaan, konsumsi alkohol
2. diagnosis; contoh: pasien dengan diagnosis penyakit Parkinson
3. situasi; pasien mendapatkan sedasi atau pasien dengan riwayat tirah baring lama yang akan dipindahkan untuk pemeriksaan penunjang dari ambulans, perubahan posisi akan mengakibatkan risiko jatuh
4. lokasi; hasil identifikasi area-area di Puskesmas yang berisiko terjadi pasien jatuh, antara lain lokasi yang dengan kendala penerangan atau mempunyai barrier/penghalang yang lain, misalnya tempat pelayanan fisioterapi, tangg

KRITERIA 5.3.5 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan penapisan pasien dengan risiko jatuh sesuai dengan SOP penapisan Bukti dilakukannya
kebijakan dan prosedur serta dilakukan upaya untuk mengurangi pasien risiko penapisan pasien risiko
risiko tersebut. (O, W, S) jatuh jatuh dan tindak
lanjutnya

EP 2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk mengurangi risiko terhadap Bukti dilakukannya lokasi
situasi dan lokasi yang diidentifikasi berisiko terjadi pasien jatuh. (D, yang berisiko pasien
O, W) jatuh

Jumlah 0

STANDAR 5.4
Puskesmas menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan pengembangan budaya keselamatan
KRITERIA 5.4.1
Dilakukan pelaporan, dokumentasi, analisis dan penyusunan rencana penyelesaian masalah, upaya perbaikan dan pencegahan insiden keselamatan pasien
POKOK PIKIRAN
• Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
• Insiden keselamatan pasien terdiri atas: 1)Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 2)Kejadian Nyaris Cedera (KNC), 3)Kejadian Tidak Cedera (KTC), 4)Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan 5)Kejadian Sentinel (KS)
• Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien. Pelaporan insiden terdiri dari Laporan Insiden Internal dan La

• Puskesmas perlu melakukan analisis dengan menggunakan matriks grading risiko yang akan menentukan jenis investigasi insiden yang akan dilakukan setelah Laporan Insiden Internal. Investigasi terdiri dari Investigasi sederhana

• Pelaporan insiden keselamatan pasien dilaporkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KRITERIA 5.4.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden sesuai kebijakan dan prosedur SK dan SOP dokumen laporan
yang ditetapkan kepada tim keselamatan pasien yang disertai dengan pelaporan insiden dan pelaporan
analisis, investigasi insiden dan tindak lanjut terhadap insiden. insiden insiden ke tim
keselamatan keselamatan pasien;
pasien dokumen analisa risiko,
investigasi insiden, dan
tindak lanjut insiden

EP 2 Dilakukan pelaporan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) dokumen laporan


terhadap insiden, analisis dan tindak lanjut sesuai kerangka waktu insiden pada KNKP
yang ditetapkan.

Jumlah 0

KRITERIA 5.4.2
Tenaga kesehatan pemberi asuhan berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan budaya keselamatan.
POKOK PIKIRAN
• Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien menjadi tanggungjawab seluruh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan pasien
• Perilaku terkait budaya keselamatan berupa:
a. penyediaan layanan yang baik, termasuk pengambilan keputusan bersama
b. bekerjasama dengan pasien atau klien
c. bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
d. bekerjasama dengan sistem layanan kesehatan
e. meminimalkan risiko
f. mempertahankan kinerja profesional
g. perilaku profesional dan beretika
h. memastikan pelaksanaan proses pelayanan yang terstandar
i. upaya peningkatan mutu dan keselamatan termasuk keterlibatan dalam pelaporan dan tindak lanjut insiden
• Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh sistem pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku dalam pemberian pelayanan. Tenaga kesehatan perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan mela
maupun perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya keselamatan dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.

KRITERIA 5.4.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan identifikasi dan pelaporan perilaku yang tidak mendukung SK dan SOP bukti identifikasi dan pengamatan
budaya keselamatan/"tidak dapat diterima" dan upaya perbaikannya penerapan pelaporan perilaku yang pelaksanaan
budaya mutu dan tidak mendukung budaya budaya mutu dan
keselamatan keselamatan pasien keselamatan
pasien pasien

EP 2 Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan keselamatan pasien pada sosialisasi budaya mutu
tenaga kesehatan pemberi asuhan klinis dan keselamatan
pasien

Jumlah 0

STANDAR 5.5.
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
KRITERIA 5.5.1.
Regulasi dan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskesmas secara komprehensif untuk mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehat

POKOK PIKIRAN
• Sumber rujukan utama yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman PPI di Fasyankes dan Petunjuk Teknis PPI di FKTP tahun 2020
• Puskesmas perlu menyusun program PPI yang meliputi kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi; pendidikan dan pelatihan PPI (dapat berupa pelatihan atau workshop)
masyarakat; penyusunan dan penerapan bundles infeksi terkait pelayanan kesehatan serta penggunaan anti mikroba secara bijak.
• Kegiatan yang tercantum dalam program PPI tergantung pada kompleksitas kegiatan klinis dan pelayanan puskesmas, besar kecilnya area puskesmas, tingkat risiko dan cakupan populasi yang dilayani, geografis, jumlah & jenis pe
bagian terintegrasi dengan Program Peningkatan Mutu
• Untuk memantau dan menilai pelaksanaan program PPI disusun indikator-indikator sebagai bukti dilaksanakannya kegiatan-kegiatan yang direncanakan
KRITERIA 5.5.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Puskesmas menyusun rencana dan melaksanakan program PPI secara SK, Pedoman dan Dokumen perencanaan Pelaksanaan
komprehensif dalam penyelenggaraan pelayanan di puskesmas SOP Program PPI program PPI, bukti program PPI di
Pelaksanaan program PPI puskesmas
di puskesmas

EP 2 Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap SK indikator PPI Bukti monev dan RTL
pelaksanaan program PPI dengan menggunakan indikator yang program PPI; Data
ditetapkan indikator PPI

Jumlah 0
KRITERIA 5.5.2.
Dilakukan identifikasi risiko-risiko infeksi dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk menyusun dan menerapkan strategi untuk mengurangi risiko-risiko tersebut
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas melakukan identifikasi dan kajian risiko baik dalam penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan perseorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang mungkin atau pernah terjadi terhadap pasien, pengunjung, pe

• Berdasarkan hasil kajian tersebut disusun strategi dalam pencegahan dan pengendalian infeksi melalui dengan menerapkan program PPI yang terdiri dari kewaspdaan isolasi yang terdiri dari dua lapis yaitu kewaspadaan standar
mikroba secara bijak dan pelaksanaan bundles infeksi terkait pelayanan kesehatan antara lain infeksi aliran darah primer, infeksi daerah operasi, infeksi saluran kemih akibat pemasangan kateter, dan infeksi-infeksi lain yang mung

• ICRA (Infection Control Risk Assesment) merupakan program penilaian risiko pengendalian infeksi melalui proses multidisiplin yang berfokus pada pengurangan risiko dari infeksi ke pasien dengan perencanaan fasilitas, desain da

• Program ICRA / Kajian risiko infeksi meliputi:


1. Risiko terkait prosedur pelayanan
2. Risiko terkait data hasil surveilans HAI's
3. Risiko terkait data hasil audit kepatuhan
4. Risiko terkait pelayanan penunjang, dll

KRITERIA 5.5.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi terkait dengan dokumen ICRA
penyelenggaraan di Puskesmas

EP 2 Disusun dan dilaksanakan strategi untuk meminimalkan risiko infeksi SK indikator PPI Bukti monev dan RTL
terkait dengan penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas dan program PPI; Data
dipastikan ketersediaan a) sampai g) di dalam POKOK PIKIRAN indikator PPI

Jumlah 0

KRITERIA 5.5.3
Puskesmas mengurangi risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan, perlu melaksanakan dan mengimplementasikan program PPI, untuk mengurangi risiko infeksi baik bagi pasien, petugas, keluarga pasien, masyarakat d

POKOK PIKIRAN
• Program PPI di puskesmas adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko tertular dan menularkan infeksi diantara pasien, petugas, keluarga dan masyarakat dan lingkungan melelui penerapan kewaspadaan isolasi yang te
berdasar transmisi, penggunaan antimikroba secara bijak, dan bundles untuk infeksi terkait pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, dan surveilans HAI's

• Pelaksanaan program tersebut perlu dipantau secara terus menerus untuk menjamin penerapan yang konsisten melalui kepatuhan pelaksanaan program PPI, misalnya audit kepatuhan kebersihan tangan, audit bundle's HAI's, dll

• Pemantauan pelaksanaan program dilakukan oleh tim PPI atau petugas yang diberi tanggungjawab agar dilaksanakan secara periodik dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan Puskesmas.
• Kewaspadaan standar meliputi:
a. Kebersihan tangan
b. Penggunaan APD
c. Pengendalian lingkungan
d. Pengelolaan limbah dan benda tajam
e. Pengelolaan alat medis (instrumen)
f. Pengelolaan linen
g. Penyuntikan yang aman
h. Kebersihan pernafasan dan etika batuk
i. Penempatan pasien
j. Perlindungan Kesehatan Karyawan
KRITERIA 5.5.3 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Terdapat bukti penerapan dan pemantauan prinsip-prinsip Bukti penerapan PPI di
kewaspadaan standar sesuai pokok pikiran sesuai prosedur yang puskesmas
ditetapkan

EP 2 Bila ada pengelolaan (kebersihan lingkungan, pengelolaan limbah, MOU dengan pihak
pengelolaan linen) yang dilaksanakan oleh pihak ketiga, puskesmas ketiga dan evaluasinya
harus memastikan standar mutu diterapkan oleh pihak ketiga sesuai
peraturan perundang-undangan

Jumlah 0

KRITERIA 5.5.4
Kebersihan tangan diterapkan untuk menurunkan risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan
POKOK PIKIRAN
• Prosedur kebersihan tangan perlu disusun dan disosialisasikan, serta media edukasi ditempel pada tempat yang mudah dibaca. Tenaga medis, tenaga kesehatan dan karyawan puskesmas harus dilatih dalam penerapan tentang k
juga dilakukan untuk pasien dan keluarga pasien.
• Setiap karyawan puskesmas harus memahami dan mampu menerapkan 6(enam) langkah dan 5(lima) kesempatan melakukan kebersihan tangan dengan benar.
• Puskesmas wajib menyediakan perlengkapan dan peralatan untuk melakukan kebersihan tangan antara lain:
a. fasilitas cuci tangan meliputi air mengalir, sabun, tisu pengering tangan/handuk sekali pakai; dan/atau
b. hand rubs berbasis alkohol yang ketersediaannya harus terjamin di Puskesmas
KRITERIA 5.5.4 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada tenaga medis, tenaga SOP kebersihan Bukti pelaksanaan
kesehatan, seluruh karyawan Puskesmas, pasien dan keluarga pasien tangan edukasi kebersihan
tangan, banner, leaflet
tentang kebersihan
tangan

EP 2 Perlengkapan dan peralatan untuk kebersihan tangan tersedia di Instrimen monitoring


tempat pelayanan kelengkapan fasilitas
kebersihan tangan

EP 3 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebersihan Instrumen audit dan
tangan bukti audit kepatuhan
kebersihan tangan

Jumlah 0

KRITERIA 5.5.5
Dilakukan upayan pencegahan penularan infeksi dengan penerapan kewaspadaan berdasar transmisi dalam proses penyelenggaraan pelayanan pasien yang dapat ditularkan melalui transmisi air borne
POKOK PIKIRAN
• Program PPI dalam kewaspadaan isolasi terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi. Kewaspadaan berdasar transmisi meliputi kewaspadaan terhadap penularan melalui kontak, droplet dan air borne.

• Penularan penyakit air borne disease termasuk penularan yang diakibatkan oleh prosedur atau tindakan yang menimbulkan aerosolisasi merupakan salah satu risiko yang perlu diwaspadai dan mendapat perhatian khusus di pus

• Untuk mengurangi risiko penularan air borne disease diantaranya dengan menggunakan APD, penataan ruang periksa, penempatan pasien, maupun transfer pasien dilakukan sesuai dengan prinsip PPI.
• Untuk mencegah penularan air borne disease perlu melakukan identifikasi pasien yang berisiko dengan memberikan masker, menempatkan pasien di tempat tersendiri atau kohorting dan mengajarkan etika batuk
• Untuk pencegahan penularan transmisi air borne ditetapkan alur dan SOP pengelolaan pasien sesuai ketentuan

KRITERIA 5.5.5 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang ditularkan melalui SOP Alur penatalaksanaan
transmisi air borne dan prosedur atau tindakan yang menimbulkan penatalaksanaan pasien infeksi, bukti
aerosolisasi yang dilayani di puskesmas serta upaya pencegahan pasien infeksi identifikasi penyakit
penularan infeksi melalui transmisi air borne dengan pemakaian APD, infeksi terutama saat
penataan ruang periksa, penempatan pasien, maupun transfer pasien penerimaan pasien di
sesuai dengan regulasi yang disusun puskesmas

EP 2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan Bukti monitoring dan
terhadap pelaksanaan penataan ruang periksa, penggunaan APD, tindak lanjut dari
penempatan pasien, transfer pasien untuk mencegah transmisi pemantauan
infeksi. pencegahan transmisi
infeksi

Jumlah 0

KRITERIA 5.5.6
Ditetapkan dan dilakukan proses untuk menangani outbreak infeksi baik di puskesmas atau di wilayah kerja puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas menetapkan kebijakan tentang outbreak , bagaimana penanggulangan sesuai dengan wewenangnya, untuk menjamin perlindungan kepada petugas, pengunjung dan perlindungan pasien
• Kriteria outbreak infeksi terkait pelayanan kesehatan di puskesmas adalah:
a. terdapat kejadian infeksi yang sebelumnya tidak ada atau sejak lama tidak pernah muncul yang diakibatkan oleh kegiatan pelayanan kesehatan yang berdampak risiko infeksi baik di puskesmas atau di wilayah kerja puskesmas

b. peningkatan kejadia 2 kali lipat atau lebih dibanding periode sebelumnya


c. kejadian dapat meningkat secara luas dalam kurun waktu yang sama
d. kejadian infeksi yang ditetapkan sebagai outbreak oleh pemerintah

KRITERIA 5.5.6 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
EP 1 Dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya outbreak infeksi baik SK & SOP Alur penatalaksanaan
yang terjadi di puskesmas atau di wilayah kerja puskesmas penatalaksanaan outbreak, Dokumen
outbreak identifikasi kejadian
outbreak infeksi di
puskesmas atau di
wilayah kerja puskesmas

EP 2 Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan penanggulangan sesuai dengan Bukti pelaksanaan,
kebijakan, panduan, protokol kesehatan dan prosedur yang disusun monitoring dan tindak
serta dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan lanjut dari
penanggulangan sesuai regulasi yang disusun penanggulangan
kejadian outbreak infeksi

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 440
CAPAIAN 0
ersebut juga harus menjamin pelaksanaan kegiatan dilakukan secara konsisten

mutu, 2) keselamatan pasien, 3) manajemen risiko, 4) dan pencegahan dan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


Pemahaman
petugas terhadap
Program
peningkatan
mutu, Program
Keselamatan
Pasien, Program
manajemen
resiko dan
Program PPI
Tanyakan kepada
ketua tim mutu
tentang bukti
perbaikan
terhadap
pelaksanaan
Program
peningkatan
mutu, Program
Keselamatan
Pasien, Program
manajemen
resiko dan
Program PPI

n melalui pengelolaan indikator mutu.

mil; 5. Indikator TB; 6. Indikator kepuasan pasien

kator mutu di masing-masing unit puskesmas

Puskesmas (INM) dan 2. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)

capaian yang tidak tercapai terhadap standar, 2. capaian yang lebih rendah dari

h ditetapkan dalam INM.

un berikutnya.
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

Tanyakan kepada
petugas
Tanyakancara
kepada
pengumpulan
petugas RTL dari
Tanyakan
data dan analisis
hasil analisis
rencana
capaian
capaian indikator
indikator
peningkatan
mutu
mutu
pengetahuan dan
keterampilan staf
yang terlibat
dalam
perencanaan dan
perbaikan mutu

data, perubahan definisi operasional dari indikator.

gkan dengan standar, jika memungkinkan membandingkan dengan praktik yang

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


Tanyakan kepada
petugas
Tanyakancarakepada
pengumpulan
petugas cara
cara melakukan
data indikator
input dan validasi
analisis;
mutu
data indikatorkaji
Pemahaman
mutu
banding indikator
mutu
pelayanan UKM serta masyarakat

sikan pada Identifikasi Daftar Potensi Risiko

UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)

nan risiko dan akibatnya.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

tigasi risiko.

tinggi yang dipilih setiap tahun.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


jadinya salah identitas

wa, datang tanpa identitas yang jelas, dua atau lebih pasien mempunyai nama yang

an nomor kamar atau lokasi pasien dirawat.

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


enunjang diagnostis, 4) serah terima antar shift, dan 5) pemindahan pasien dari

rah terima pasien pada serah terima jaga maupun serah terima dari unit yang satu

an penunjang kepada dokter penanggungjawab pasien sesuai dengan ketentuan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

-obatan dengan rentang terapi yang sempit, insulin, anti koagulan, kemoterapi,

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


angan implan dan tindakan atau prosedur invasif yang lain yang menjadi

uti:

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


ayanan fisioterapi, tangga

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

an Insiden Internal dan Laporan Insiden Eksternal.

ari Investigasi sederhana dan Root Cause Analysis (RCA)

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


wawancara pada
petugas
kesehatan dan
tim keselamatan
pasien

erian pelayanan dan melakukan upaya perbaikan baik pada sistem pelayanan

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


wawancara
secara acak pada
petugas
kesehatan
tentang
penerapan
budaya mutu dan
keselamatan
pasien

wawancara
secara acak pada
petugas
kesehatan
tentang
penerapan
budaya mutu dan
keselamatan
pasien

engan pelayanan kesehatan

elatihan atau workshop) baik bagi petugas maupun pasien dan keluarga serta

ografis, jumlah & jenis pelayanan pasien dan jumlah pegawai dan merupakan
WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
p pasien, pengunjung, petugas, keluarga dan masyarakat.

tu kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasar transmisi, penggunaan anti


si-infeksi lain yang mungkin terjadi akibat pelayanan kesehatan

anaan fasilitas, desain dan kegiatan konstruksi

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


rga pasien, masyarakat dan lingkungan.

waspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan

audit bundle's HAI's, dll


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

lam penerapan tentang kebersihan tangan. Sosialisasi kebersihan tangan perlu


WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

t dan air borne.

perhatian khusus di puskesmas


tika batuk

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI

ayah kerja puskesmas

WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI


0.00%
REKAPITULASI CAPAIAN SELURUH BAB

NB : Halaman ini tidak perlu diisi / diketik. Skor dan Nilai akan muncul otomatis.

SKOR
NO BAB TOTAL SKOR
MAKSIMUM E.P
1 KMP 0 840
2 UKM 0 960
3 UKPP 0 370
4 PPN 0 340
5 PMP 0 440
SKOR TOTAL & SKOR MAKSIMUM E.P 0 2950
CAPAIAN Puskesmas

Puskesmas :
Kab./ Kota :
Tanggal :
Surveior :

1
2
3
4
5
6
7
AB

cul otomatis.

CAPAIAN
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%

0.00%

Anda mungkin juga menyukai