Anda di halaman 1dari 196

BAB.I.

Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)

Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 1.1
PERENCANAAN PUSKESMAS DILAKUKAN SECARA TERPADU
KRITERIA 1.1.1.
Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai, analisis kebutuhan dan harapan, analisis peluang pengembangan pelayanan, analisis risiko pelayanan, dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang dituangkan dalam perencanaan. (lihat juga PMP 5.1; dan PMP 5.2 )
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) bidang kesehatan yang bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja profesional harus memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai yang mencerminkan Tugas Pokok dan
Fungsinya
• Puskesmas sebagai
wajibpenyedia layanan
menyediakan UKM maupun
pelayanan UKPPP. visi,
sesuai dengan (lihatmisi,
PP 18 tahun
tujuan 2016
dan tatatentang Perangkat
nilai, hasil analisisDaerah)
kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan dan peraturan
perundang-undangan
• Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan masyarakat perlu dilakukan analisis situasi data kinerja Puskesmas, data status kesehatan masyarakat di wilayah kerja termasuk hasil pelaksanaan PIS-PK yang disusun secara terpadu yang
•berbasis wilayah kerja
Agar Puskesmas Puskesmas.
dapat mengelola(UKM
upaya: 2.1.1 dan 2.8.3)
kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke
dalam rencana tahunan
• Perencanaan PuskesmasPuskesmas
dilakukanberupa
secaraRencana
terpadu Usulan Kegiatan
baik KMP, upaya(RUK) dan Rencana
kesehatan masyarakatPelaksanaan Kegiatan
(UKM), Upaya (RPK) sesuai
Kesehatan siklus perencanaan
Perseorangan anggaran daerah
(UKP), Kefarmasian, dan Laboratorium & disusun bersama dengan sektorterkait dan masyarakat
• Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun secara terintegrasi melalui penetapan Tim Manajemen Puskesmas, yang akan dibahas dalam Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan untuk kemudian diusulkan ke Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/
• Penyusunan Kota
rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) dilakukan berdasarkan :
1) Alokasi anggaran sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang disetujui oleh Dinkes Kab/Kota;
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yg diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK tahunan
• RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target pencapaiannya dan direncanakan kegiatan pengawasan dan pengendaliannya
• Perencanaan baik Rencana Lima Tahunan dan RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpai kondisi tertentu termasuk perubahan
kebijakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
KRITERIA 1.1.1. Elemen Penilaian FAKTA
SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.1.1.1.Ditetapkan visi, misi, tujuan dan tatanilai yang SK Ka Puskesmas tentang
menjadi acuan dalam penyelenggaraan Puskesmas Visi, Misi, Tujuan dan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga Tatanilai Puskesmas
evaluasi kinerja Puskesmas (R)

EP 2 1.1.1.2.Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang SK Ka Puskesmas ttg Jenis2 1. Rapat penetapan jenis
disediakan berdasarkan hasil identifikasi dan analisis Pelayanan dan kegiatan layanan(GAUN) 2. analisa
sesuai dengan yang diminta dalam pokok pikiran pada Puskesmas Kebutuhan dan Harapan 1. Kepala Puskesmas. 2.
paragraf terakhir. (R,D,W) program / masyarakat sbg Ketua tim perencana, 3.
dasar penetapan jenis 1. Kepala Puskesmas. 2. Ketua
Pengelola program
layanan. 3. Analisa kinerja, pelayanan, ….. Tentang tim perencana, 3. Pengelola
4. analisa Resiko, 5. program pelayanan, 4.
bagaiman penetapan
Peluang Pengembangan jenis layanan

EP 3 1.1.1.3.Rencana Lima Tahunan disusun dengan Keterlibatan LS LP


melibatkan lintas program dan lintas sektor serta dalam penyusunan
berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan 1. Ada SK Tim Manajemen Renlita
Daerah Kabupaten/ Kota. ( R, D,W) 1. Dokumen Renstra. 2.
Puskesmas, 2. Ada Renstra 1. Ketua tim manajemen
Dinas. 3. Renstra Rekam bukti Penyusunan puskesmas…. Ttg keterlibatan
Puskesmas / RSB, 4. SK Renstra (GAUN), 3. LS?LP dalam penyusunan
Notulen pertemuan
Pemberlakuan Renstra (jika Resntra
ada) penyusunas Renstra,

EP 4 1.1.1.4.Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun 1. Ada SK Tim Manajemen Ada Dokumen RUK lengkap
dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor, puskesmas, 2. SK sesuai Pedoman PTP (tahun 1. Ketua tim 1. Ketua tim manajemen, 2.
berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan pemberlakuan RUK (jika N dan N+1), ada bukti manajemen, 2. PJ /
Koordinator terkait… ttg PJ / Koordinator terkait… ttg
Daerah Kabupaten/ Kota, Rencana Lima Tahunan ada), penyunaan melibatkan LS Keterlibatan dalam
Puskesmas dan hasil penilaian kinerja. (R, D, W) LP Keterlibatan dalam
penyusunan RUK
penyusunan RUK
EP 5 1.1.1.5.Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) 1. Ada RPK Tahunan , 2.
Puskesmas disusun bersama lintas program sesuai Ada rekam bukti 1. Ketua Tim
dengan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Dinas 1. Dokumen RPK Tahunan, penyusunan RPK manajemen, 1. Ketua Tim manajemen,
Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota. (R, D, W) 2. Dokumen alokasi melibatkan LP, 3. Ada PJ/Koordinator terkait … PJ/Koordinator terkait … ttg
Anggaran ( DPA maupun SK Breakdown anggaran ke proses keterlibatan dalam
ttg proses keterlibatan
ttg alokasi Anggaran) Pelayanan dalam penyusunan RPK penyusunan RPK
EP 6 1.1.1.6. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan 1. Ada RPK Bulanan sesuai
disusun sesuai dengan Rencana Pelaksanaan dg dengan RPK Tahunan, 2.
Kegiatan Tahunan serta hasil pemantauan dan capaian 1. Dokumen RPK Pelayanan Ada rekam bukti
kinerja bulanan. (R, D, W) PJ / Koordinator PJ / Koordinator program
, 2. POA bulanan masing penyusunan RPK bulanan program Pelayanan Pelayanan
masing pelayanan (pertemuan pra minlok /
minlok )

EP 7 1.1.1.EP 7. Apabila ada perubahan kebijakan


Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilakukan revisi 1. Notulen minlok / rapat Ketua manajemen,
perencanaan sesuai kebijakan yang ditetapkan (D, W) pembahasan perubahan Bendahara, PJ / Ketua manajemen, Bendahara,
perencanaan, 2. Dokumen Koordinator pelayanan PJ / Koordinator pelayanan ttg
usulan perubahan, 3. ttg latar belakang latar belakang perubahan
Rekam bukti perubahan perubahan rencana, rencana, proses dan hasilnya
perencanaan proses dan hasilnya

Jumlah 0

KRITERIA 1.1.2
Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan, lintas program dan lintas sektor mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses terhadap
pelayanan dan penyampaian umpan balik (Lihat juga UKM : 2.2.1; 2.2.2)
POKOK PIKIRAN

1.1.2. AKSES PENGGUNA LAYANAN

1.1.2 Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan, lintas program dan lintas sektor mendapatkan kemudahan
akses informasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas
serta akses terhadap pelayanan dan penyampaian umpan balik (Lihat juga UKM : 2.2.1; 2.2.2;

Diinformasikan melalui me dia


1.1.2 AKSES ko munikasi yang te lah
 INFORMASI: ditetapkan
- HAK & KEWAJIBAN PASIEN SK, bukti so sialisasi,
- JENIS PELAYANAN e valuasi & TL
- KEGIATAN2 PUSKESMAS penyampaian
 AKSES THD PELAYANAN
 AKSES UTK PENYAMPAIAN informasi, se rta upaya
UMPAN BALIK me ndapatkan umpan
Me kanisme untuk balik
me nerima umpan balik
te rkait kemudahan akses ,
ke luhan dan usulan
perbaikan

KRITERIA 1.1.2. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.1.2.1.Ditetapkan kebijakan tentang hak dan SK Ka Puskesmas tentang
kewajiban pasien, dan jenis- jenis pelayanan serta Hak dan Kewajiban Pasien Koord Promosi, Petugas loket,
kegiatan yang disediakan oleh Puskesmas. (R) Puskesmas….. Pasien dan klg

EP 2 1.1.2.2.Dilakukan sosialisasi tentang hak dan 1. Ada bukti kegiatan Wawancara kepada
kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan serta kegiatan sosialisasi ttg Hak dan petugas, pqasien dan
yang disediakan oleh Puskesmas. (D,W) Kewajiban Pasien dan keluarga pasien tentang
Jenis2 pelayanan & kegiatan sosialisasi dan
kegiatan-kegiatan pengetahuan ttg hak n
Puskesmas melalui kewajiban pasien dan
berbagai macam media, 2. jenis2 pelayanan & 1. Petugas terkait, Pasien/klg%
Ada media sosialisasi dalam kegiatan Puskesmas
bentuk brosur, leaflet,
baliho, dsb
EP 3 1.1.2.EP 3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Wawancara kepada
terhadap penyampaian informasi terkait hak dan petugas tentang
kewajiban pasien, jenis-jenis pelayanan dan kegiatan- kegiatan evaluasi dan
kegiatan Puskesmas terhadap pengguna layanan, tindak lanjut perbaikan
lintas program maupun lintas sektor serta sosialisasi ttg Hak n
pemanfaatan pelayanan dan kesesuaian pelaksanaan kewajiban pasien dan
kegiatan dengan jadwal yang disusun. (D, W) jenis2 pelayanan &
kegatan Puskesmas
Wawancara kepada
pengguna layanan, LP n
1.Rekam bukti evaluasi LS, tentang kegiatan
sosialisasi HK dan jenis sosialisasi dan
layanan (jajag pendapat pengetahuan ttg hak n
dsb..) 2. Rekam bukti TL kewajiban pasien dan Petugas terkait, pasien/
dari hasil evaluasi jenis2 pelayanan & pengunjung
sosialisasi, 3. Bukti evaluasi kegiatan Puskesmas
pemanfaatan layanan dan Wawancara kepada
kesesuaian pelaksanaan pengguna layanan, LP n
kegiatan dengan jadwal LS, tentang kesesuaian
pelaksanaan kegiatan
dengan jadwal yang
disusun

EP 4 1.1.2.EP 4. Dilakukan upaya untuk memperoleh Ada sarana, media Wawancara kepada
umpan balik dari masyarakat serta dilakukan evaluasi untuk menampung pengguna layanan, LP n
dan tindak lanjut terhadap umpan balik. (D, O, W) 1. Regester umpan balik umpan balik & LS, tentang Pengelolaan
dari masayarakat, 2. Media keluhan dari umpan balik dan
untuk memperoleh umpan masyarakat & keluhan dari masyarakat
balik, 3. Analisa dari umpan pengguna layanan, al. dan pengguna layanan
balik, 4. Rekam bukti TL kotak saran, media
dari hasil evaluasi umpan social, pertemuan2
balik, 5 Hasil survey dengan masyarakat
Kepuasan

Jumlah 0

STANDAR 1.2
TATA KELOLA ORGANISASI PUSKESMAS DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KRITERIA 1.2.1
Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan tata hubungan kerja serta persyaratan jabatan
POKOK PIKIRAN
• Agar dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi, perlu disusun struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
• Struktur fungsional mengacu pada PMK 43 tahun 2019
• Untuk tiap jabatan yang ada dalam struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, perlu ada kejelasan tugas, wewenang, tanggungjawab dan persyaratan jabatan
• Pengisian jabatan dalam struktur organisasi berdasarkan persyaratan jabatan; Karena keterbatasan jumlah tenaga, dimungkinkan terjadi perangkapan jabatan
• Efektivitas struktur dan pengisian jabatan perlu dikaji ulang secara periodik

KRITERIA 1.2.1. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.2..1. EP.1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang Ada SK Kepala Dinas
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota Kesehatan Kab/Kota ttg
dengan kejelasan uraian jabatan yang ada dalam Struktur Organisasi
struktur organisasi yang memuat uraian tugas, Puskesmas (fungsional)
tanggung jawab, wewenang, dan persyaratan Struktur fungsional
jabatan. (R) mengacu pada Pmk 43 th
2019
Dilengkapi dengan uraian
jabatan, uraian tugas,
tanggung jawab dan
wewenang serta
persyaratan jabatan, serta
tahubja

EP 2 1.2.1.EP 2. Kepala Puskesmas menetapkan SK Kepala Puskesmas ttg


penanggung jawab dan Koordinator pelayanan penetapan personil yg
Puskesmas.(R) menduduki jabatan
EP 3 1.2.1.Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas
dalam pendelegasian wewenang dari Kepala
Puskesmas kepada Penanggung jawab upaya, dari
Penanggung jawab upaya kepada koordinator 1. SK Ka Puskesmas ttg
pelayanan, dan dari koordinator pelayanan kepada pengaturan pendelegasian
Form Pendelegasian
pelaksana pelayanan kegiatan apabila meninggalkan wewenang, 2. SOP
pengaturan pendelegasian wewenang
tugas atau terdapat kekosongan pengisian jabatan. (R)
wewenang

Jumlah 0

KRITERIA 1.2.2
Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait pelaksanaan kegiatan, disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan, termasuk pengendalian dokumen bukti pelaksanaan kegiatan
POKOK PIKIRAN
• Pedoman tata naskah sebagai acuan dalam penyusunan dokumen regulasi yang meliputi kebijakan, pedoman, panduan, kerangka acuan, dan prosedur, maupun dalam pengendalian dokumen eksternal dan dokumen bukti rekaman
pelaksanaan kegiatan
• Pedoman tata naskah mengatur, al:
- Penyusunan,tinjauan & pengesahan
- Pengendalian dokumen termasuk perubahannya
- Pemeliharaan dokumen
- Pengelolaan dokumen eksternal
- Masa retensi
- Alur pneyusunan & distribusi
• Penyusunan Pedoman tata naskah Puskesmas dapat merujuk pada kebijakan masing-masing daerah dan atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan terkait tata naskah dinas
• Komponen Tata Naskah Puskesmas sebaiknya mengacu pada Pedoman Tata Naskah yang ditetapkan oleh Dinkes Kab/Kota

KRITERIA 1.2.2. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.2.2.EP 1. Ditetapkan pedoman tata naskah Ada PEDOMAN TATA
Puskesmas sebagaimana diminta dalam pokok NASKAH PUSKESMAS
pikiran (R) Sesuai yg diminta dalam
Pokok Pikiran Kriteria 1.2.2

EP 2 1.2.2.EP 2. Ditetapkan kebijakan, pedoman/ panduan,


prosedur dan kerangka acuan untuk KMP,
penyelenggaraan UKM serta penyelenggaraan UKP, Ada dokumen regulasi yang
Kefarmasian dan Laboratorium.(R) disusun mengacu pada
Pedoman Tata Naskah, 1. Ada Daftar Pengendalian
SK / Peraturan yang
dokumen / Regester
disusun, 2. Ada Pedoman /
Pencatatan Dokumen
Panduan baik eksternal
maupun Internal, 3. Ada Regulasi
SOP Masing2 pelayanan,
Ada Kerangka Acuan

Jumlah 0
KRITERIA 1.2.3
Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dikelola dan dioptimalkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas perlu mengidentifikasi jaringan dan jejaring yang ada di wilayah kerja Puskesmas untuk optimalisasi koordinasi dan atau rujukan di bidang upaya kesehatan
• Jaringan pelayanan Puskesmas meliputi: Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, dan praktik bidan desa, atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku
• Jejaring Puskesmas meliputi UKBM, UKS, klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, praktik mandiri tenaga kesehatan, dan Fasilitas kesehatan lainnya.
• Puskesmas selain melakukan pembinaan terhadap jaringan Puskesmas dan UKBM, juga melakukan pembinaan terhadap jejaring fasilitas kesehatan tingkat pertama
• Program pembinaan meliputi aspek KMP, UKM, UKP, Kefarmasian dan Laboratorium, termasuk pembinaan ketenagaan, sarana prasarana, dan pembiayaan dalam upaya pemberian pelayanan yang bermutu

KRITERIA 1.2.3. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.2.3.EP 1. Dilakukan identifikasi jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring Puskesmas di wilayah
kerja Puskesmas untuk optimalisasi koordinasi dan Ada daftar nama Jaringan
atau rujukan di bidang upaya kesehatan. (D) dan jejaring lengkap dg
alamat dan data lainnya

EP 2 1.2.3.EP 2 Disusun dan dilaksanakan program Wawancara kepada


pembinaan terhadap jaringan pelayanan dan jejaring petugas tentang
Puskesmas dengan jadwal dan penanggung jawab 1. Jadwal pembinaan, 2. Bagaimana melakukan
yang jelas serta terdapat bukti dilakukan pembinaan Form / ceklist pembinaan, pembinaan Jaringan dan
Ada Program kerja
sebagaimana diminta dalam pokok pikiran. (R, 3. Rekam bukti pembinaan, Jejaring Puskesmas
Pembinaan Jaringan dan
D, W) 4. Hasil pembinaan, 5. (harus cocok dg bukti
jejaring, lengkap dengan
Analisa hasil pembinaan, 6. dokumen)
schedule yang jelas notulen pertemuan / rapat
pembinaan

EP 3 1.2.3.EP 3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


terhadap rencana dan jadwal pelaksanaan program 1. Rekam bukti evaluasi
pembinaan jaringan dan jejaring (D) hasil pembinaan jaringan
dan jejaring dan RTL nya,
2. Rekam bukti intervensi
Tindak Lanjut dari hasil
evaluasi pembinaan

Jumlah 0

KRITERIA 1.2.4
Puskesmas menjamin ketersediaan data dan informasi melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas menyediakan data dan informasi yang dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maupun pengambilan keputusan pada tingkat kebijakan di Dinas Kesehatan
•daerah kabupaten/kota
Ketersediaan data dantermasuk
informasipenyampaian informasi
akan memudahkan Tim kepada masyarakat
Peningkatan Mutu, dan
parapihak terkait jawab upaya pelayanan, dan masing-masing pelaksana pelayanan baik UKM maupun UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dalam
penanggung
merencanakan,
• Pengumpulan,melaksanakan,
penyimpanan, memantau,
analisis datadan
danmengevaluasi keberhasilan
pelaporan data yang masukupaya kegiatan
ke dalam peningkatan
sistem mutu dan sesuai
informasi dilakukan keselamatan
denganpengguna layanan
periodisasi yang telah ditentukan
• Distribusi informasi baik secara internal maupun eksternal dilakukan sesuai dengan ketentuan
• Sistem Informasi Puskesmas, (mengacu pada Pmk 31/2019); SK tsb mencakup : Tim Pengelola SIP, Pengelolaan SIP (Pencatatan, Pengumpulan, Penyimpanan Data, Analisis data, Pelaporan dan Distribusi Informasi); Menjamin
ketersediaan data dan informasi
• Ada SOP Pengelolaan SIP (SOP untuk Pengambilan
Pencatatan, Keputusan merencanakan,
SOP Pengumpulan, melaksanakan,
SOP Penyimpanan memantau,
Data, SOP Analisis data,dan
SOPmengevaluasi
Pelaporan dankeberhasilan upaya
SOP Distribusi kegiatan peningkatan mutu dan kesela matan pengguna layanan
Informasi)
Ada SOP Pengelolaan SIP (SOP Pencatatan, SOP Pengumpulan, SOP Penyimpanan Data, SOP Analisis data, SOP Pelaporan dan SOP Distribusi Informasi)
•Format
FormatSKSKdan
danSOP
SOPmengacu
mengacukekeTatanaskah
Tatanaskah

KRITERIA 1.2.4. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.2.4.EP 1. Dilaksanakan pengumpulan, penyimpanan, Wawancara kepada
analisis data dan pelaporan serta distribusi informasi 1. SK Penetapan pengelola petugas ttg Pelaksanaan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan terkait 1. Ada program kerja, 2. Sistem Informasi
Sistem Informasi Puskesmas (R, D, W) MDI, 2. SK Ada kegiatan Puskesmas, dan
Penyelenggaraan MDI, 3.
pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan
Pedoman/ Panduan MDI, 3. analisa data, penyimpanan
data/informasi untuk
SOP-2 MDI (SOP dan pelaporan data, 3, pelayanan maupun
Pencatatan, SOP
Rekam Bukti pelaksanaan untuk manajemen
Pengumpulan, SOP kegiatan MDI (absensi
Pemyimpanan Data, SOP
Analisis Data, SOP laporan, bukti laporan,
rekap laporan dsb), 4.
Pelaporan , dan SOP
Notulen pertemuan MDI
Distribusi Informasi)

EP 2 1.2.4.EP.2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut thd Wawancara kepada


penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas secara petugas tentang
periodik. (D, W) 1. Ada Rekam bukti evaluasi dan tindak
kegiatan evaluasi MDI dan lanjut terhadap hasil
RTL, 2. Ada intervensi TL evaluasi pelaksanaan
hasil evaluasi MDI Sistem Informasi
Puskesmas

Jumlah 0

STANDAR 1.3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DILAKUKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KRITERIA 1.3.1
Ketersediaan SDM
POKOK PIKIRAN
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis dan kompetensi maka perlu dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja
• Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan sesuai dengan struktur organisasi Puskesmas, jabatan fungsional tenaga Puskesmas, dan jabatan pelaksana di Puskesmas.
• Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan pengguna layanan dan masyarakat

KRITERIA 1.3.1. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.3.1 EP1 . Dilakukan analisis jabatan dan analisis Dokumen analisis jabatan
beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan dan 1. SK Kompetensi jabatan,
dan analisis beban kerja
ketentuan peraturan perundang-undangan. (R) 2. Pedoman Pelaksanaan
sesuai kebutuhan
ANJAB/ABK pelayanan
EP 2 1.3.1.2. Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan 1. Ada peta jabatan, 2,
kebutuhan tenaga berdasar analisis jabatan dan Penyusunan uraian tugas
analisis beban kerja. (R, D, W) masing-2, 3. sosialisasi
uraian tugas, dan
pemahaman uraian
tugasnya, 4. Ada analisa
kebutuhan jabatan, . ( Peta
jabatan adalah susunan
nama dan tingkat Jabatan
Struktural dan Fungsional
yang tergambar dalam
1. Pedoman penyusunan suatu struktur unit
peta jabatan, 2. ,uraian organisasi dari tingkat
jabatan dan kebutuhan paling rendah sampai
tenaga dengan yang tinggi.)
EP 3 1.3..1 EP 3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan
kebutuhan tenaga baik dari jenis, jumlah dan 1. Surat usulan
kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil penambahan tenaga
analisis beban kerja, (D, W) maupun peningatan
kompetensi, 2. Ada buti
pemenuhan kebutuhan
pegawai

Jumlah 0

KRITERIA 1.3.2
URAIAN TUGAS
POKOK PIKIRAN
• Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
• Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan: jenis pelayanan, kegiatan dan SK jabatan fungsional
• Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat keputusan pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar kompetensi lulusan
• Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan
• Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik ASN maupun non ASN, mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan kepuasan pengguna layanan
• Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian tugas dan tata nilai yang disepakati

KRITERIA 1.3.2. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.3.2. EP 1.Ada penetapan uraian tugas yang berisi
tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap Ada SK penetapan uraian 1. Penyusunan uraian tugas
pegawai. (R tugas (pokok dan pegawai 2, sosialisasi
tambahan ) masing masing uraian tugas, dan
pegawai pemahaman uraian tugas

EP 2 1.3.2. EP 2Ditetapkan indikator penilaian kinerja


pegawai sebagaimana diminta dalam pokok pikiran.
(R) Ada SK ttg penilaian kinerja
pegawai ( sebaiknya
berupa SK Payung untuk
penilaian kinerja pegawai,
mulai dari Tata cara
penilaian Kinerja, indikator
kinerja, periodisasi, cara
analisa data, dan tindak
lanjutnya )

EP 3 1.3.2. EP 3Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal


setahun sekali dan tindak lanjut terhadap hasil Ada dokumen hasil
penilaian kinerja pegawai untuk upaya perbaikan. (D, penilaian kinerja pegawai
W) ( SKP , DP3 atau yg
lainnya ), Ada RTL dan TL
nya
Jumlah 0

KRITERIA 1.3.3
Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Puskesmas sebagai bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan dilakukan upaya pengembangan untuk memenuhi
persyaratan tersebut.yang bekerja di Puskesmas harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan atau Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
• Tenaga Kesehatan
• File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:
- bukti pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
- bukti surat tanda registrasi (STR) dan verifikasinya secara periodik
- bukti surat izin praktik (SIP) dan verifikasinya secara periodik
- uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan
- bukti sertifikat pelatihan
- bukti pengalaman kerja jika dipersyaratkan
- hasil penilaian kinerja pegawai
- bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan
- bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
- bukti pelaksaanaan orientasi.

KRITERIA 1.3.3. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.3.3. EP 1.Ditetapkan dan tersedia kelengkapan isi file SK Pengangkatan pegawai
kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Ada dokumen kepegawaian uji kelengkapan file
Pukesmas yang terpelihara sesuai dengan prosedur yg disusun secara lengkap pegawai…. Dan
yang telah ditetapkan. (R, D, O, W) dan rapi sejumlah pegawai penataannya

EP 2 1.3.3. EP 2.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara


periodik terhadap kelengkapan dan pemutakhiran Ada kegiatan evaluasi
data kepegawaian. (D, W) kelengkapan file
kepegawaian secara
periodik. Ada Rekam bukti
permintaan kelengkapan
file kepegawaian

Jumlah 0

KRITERIA 1.3.4
Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
POKOK PIKIRAN
• Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas, koordinator pelayanan, maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi, agar pegawai baru dan alih
tugas memahami
• Khusus tugas,
Puskesmas peran,
yang dan tanggung
menerima jawab
mahasiswa yangtujuan
dengan akan diemban
magang maka pelaksanaan orientasi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan kurikulum dari Institusi Pendidikan
• Kegiatan orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nilai, tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program mutu Puskesmas dan keselamatan pengguna layanan, serta program
pengendalian infeksi.khusus difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung jawab dari pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawab spesifik sesuai dengan penugasan pegawai tersebut.
• Kegiatan orientasi
• Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai dengan Panduan Praktik Klinis, panduan asuhan lainnya dan pedoman
program lainnya.

KRITERIA 1.3.4. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.3.4. EP. 1.Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai SK Penyelenggaraan KAK Orientasi; Dokumen
kerangka acuan yang disusun. (D, W) Orientasi, Bukti Pelaksanaan Orientasi
sesuai dg KAK

EP 2 1.3.4. EP 2.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut Dokumen bukti evaluasi


terhadap pelaksanaan orientasi (D.W) dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan orientasi

Jumlah 0

KRITERIA 1.3.5
Penyelenggaraan K3
POKOK PIKIRAN
• Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik langsung maupun tidak
langsung
• Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi bagi pegawai sesuai dengan hasil identifikasi risiko epidemiologi penyakit
infeksi,
• Pegawaiserta program
juga berhakperlindungan pegawai
untuk mendapat terhadapdari
perlindungan penularan penyakit
kekerasan infeksi proses
yang dilakukan olehpelaporan
penggunajika terjadikeluarga
layanan, paparan,pengguna
tindak lanjut pelayanan
layanan, maupunkesehatan, dan pegawai
oleh sesama konseling perlu disusun dan diterapkan
• Dalam Program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus memahami bagaimana cara mereka melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara mereka menerima konseling dan tindak lanjut akibat cedera seperti tertusuk
jarum (suntik),
• Sistem paparan terhadap
K3 berdasarkan referensipenyakit
PMK 52 menular, memahami
tahun 2018 identifikasi
tentang K3 Fasyankesrisiko dan kondisi yang berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah kesehatan dan keselamatan lainnya
• Sistem K3 meliputi: Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan K3, Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 dan Peninjauan Kinerja K3
-• Pengenalan
Standar K3 meliputi:
potensi bahaya dan pengendalian risiko K3

- Penerapan kewaspadaan standar


- Penerapan prinsip ergonomi
- Pemeriksaan kesehatan berkala
- Pemberian imunisasi
- Pembudayaan PHBS
- Pengelolaan sarana dan prasarana (aspek K-3)
- Pengelolaan peralatan medis (aspek K-3)
- Kesiapsiagaan thd kondisi darurat atau bencana, termasuk kebakaran
- Pengelolaan bahan dan limbah B-3
- Pengelolaan limbah domestik

KRITERIA 1.3.5. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1.3.5. EP 1.Program K3 bagi pegawai disusun, Wawancara kepada Tim
ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi. (R, D, W) 1. Ada SK tentang K-3 dan petugas tentang
Pengelola / Tim K3, 2. SK Ada Notulen pertemuan implementasi K-3
tentang Pengelolaan
penyusunan Tim K3,
Penyelenggaraan K3, 3. penyusunan program kerja,
Ada Pedoman
Penyelenggaraan K3, 4. Penyusunan format3 R/R
Rencana Kerja K3

EP 2 1.3.5. EP 2.Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala Wawancara kepada Tim


terhadap pegawai untuk menjaga kesehatan pegawai 1. Ada KAK, 2. Ada rencana K-3 dan petugas tentang
sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh kerja pemeriksaan implementasi K-3
Kepala Puskesmas. (D, W) kesehatan karyawan secara
berkala, 3. Ada
pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan kesehatan
sesuai rencana, 4. Ada
rekam kegiatan
pemeriksaan berkala, 5.
Ada R/R

EP 3 1.3.5. EP 3.Ada program dan pelaksanaan imunisasi Wawancara kepada Tim


bagi pegawai sesuai dengan tingkat risiko dalam Ada program kerja K-3 dan petugas tentang
pelayanan. (D, W) imunisasi karyawan, 2. Ada implementasi K-3
pelaksanaan imunisasi
sesuai rencana, 3. Ada R/R

EP 4 1.3.5. EP.4 Dilakukan konseling dan tindak lanjut 1. Ada regester kasus K3, 2. Wawancara kepada Tim
terhadap pegawai yang terpapar penyakit infeksi, Ada rekam kegiatan K-3 dan petugas tentang
kekerasan, atau cedera akibat kerja. (D, W) konseling, 3. Ada rekam implementasi K-3
bukti TL konseling
Jumlah 0

STANDAR 1.4
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
KRITERIA 1.4.1
Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah berbahaya, manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat
kesehatan dan system utilisasi
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas perlu menyusun program MFK Kerangka ISI Program MFK yaitu:
a. Manajemen Keselamatan dan keamanan 1. Pendahuluan
b. Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun 2. Latar belakang
c. Manajemen Bencana/disaster 3. Tujuan umum dan khusus
d. Manajemen Penanganan Kebakaran 4. Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan
e. Manajemen Alat Kesehatan Kegiatan pokok berupa:
f. Manajemen system utilisasi a. Keselamatan dan Keamanan
g. Pendidikan (edukasi) petugas b. Bahan beracun dan berbahaya
• Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a sd f) c. Disaster plan
• Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program MFK d. Kebakaran
• Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan, yaitu: e. Sistim utilisasi , listrik, air dan sistim pendukung penting lainnya
- KESELAMATAN & KEAMANAN f. Peralatan medis
- SISTEM UTILISASI 5. Cara melaksanakan kegiatan
- PENGELOLAAN B3 LIMBAH B3 6. Sasaran
- MANAJEMEN KEDARURATAN 7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
- PENGAMANAN KEBAKARAN 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya --> Ketentuan Review Program
- PERALATAN KESEHATAN 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
- DIKLAT MFK
KRITERIA 1.4.1. Elemen Penilaian FAKTA
SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 EP1.Terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam
MFK serta tersedia program MFK yang ditetapkan
setiap tahun berdasarkan identifikasi risiko. (R) 1. Ada SK Penunjukan PJ /
Tim MFK. 2. Pedoman MFK,
3. Ada SOP-2 MFK, 4. Ada
Program Kerja MFK

EP 2 EP2.Dilakukan identifikasi terhadap area-area berisiko


pada pokok pikiran. (D,W). 1. Ada hasil identifikasi
resiko dari 6 unsur MFK, 2.
Ada Penetapan prioritas
area beresiko, 3. Ada
rekam bukti monev area
prioritas

EP 3 EP3.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per triwulan


terhadap pelaksanaan program MFK pada pokok 1. Ada program kerja MFK,
pikiran. (D) 2. Ada rekam bukti
pelaksanaaan kegiatan
MFK, 3. Ada hasil kegiatan
MFK, 4 Ada evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan
TL nya MFK tiap tribulan

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.2.
Puskesmas melaksanakan program keselamatan dan keamanan
POKOK PIKIRAN
• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebakaran, gedung
roboh, dankeselamatan
• Program tersengat listrik
bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan dan kesehatan kerja
• Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas
• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan maka perlu disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan dilakukan secara aman dan
mengontrol
• PROGRAMterjadinya penyebaran
KESELAMATAN infeksi (lihat juga PPI 5.5.2
DAN KEAMANAN
1.Pendahuluan
2.Latar belakang
3.Tujuan umum & khusus
4.Kegiatan pokok & rincian kegiatan
a. Melakukan asesmen risiko secara komprehensif & proaktif untuk mengidentifikasi bangunan, ruangan / area, peralatan, perabotan & fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera.
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi
c. Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra construction risk assessment / PCRA) setiap ada kontruksi, renovasi atau penghancuran bangunan / demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman, untuk mencegah terjadi kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pengunjung
f. Penggunaan kartu identitas seluruh staf RS dan semua individu yang bekerja di RS, pada pasien RI, penunggu pasien, pengunjung (termasuk tamu) yang memasuki area terbatas (restricted area) sehingga menciptakan lingkungan
yang aman
g. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan atau pengrusakan barang milik pribadi
h. Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan PerUU, mis: Setiap tangga ada pegangannya, lantai tidak licin, Ruang perawatan pasien jiwa : pintu kamar menghadap keluar, shower di kamar mandi tidak boleh menggunakan
selang, dll
i. Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan keamanan seperti ruang bayi, OK, ruang anak, lanjut usia, pasien rentan yang tidak dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda minta bantuan bila terjadi
bahaya.
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya
9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan

KRITERIA 1.4.2. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 EP 1.Dilakukan identifikasi terhadap pengunjung, PROGRAM KESELAMATAN
petugas dan petugas alih daya (outsourcing) (D,O,W DAN KEAMANAN pengamatan terhadap
1. Ada kebijakan/ aturan identifikasi : KARTU
ttg identifikasi pengunjung IDENTITAS, seragam
puskesmas, 2 Ada rekam karyawan,
bukti identifikasi terhadap outsourching,
pengunjung, identifikasi pasien dan
pengunjung

EP 2 EP 2.Dilakukan inspeksi fasilitas secara berkala


meliputi bangunan, prasarana dan peralatan (D,O,W) 1. Ada Format monitoring,
2. Ada jadwal kegiatan
inspeksi fasilitas, 3. Ada pengamatan terhadap
rekam bukti inspeksi pemeliharaan fasilitas
fasilitas secara berkala, 4. dan fungsinya
Ada dokumen hasil ispeksi,
dan RTL Nya

EP 3 EP 3.Dilakukan simulasi terhadap kode darurat secara


berkala. (D, O,W) Pengamatan terhadap
1. Ada KAK, 2. Ada Rekam
pengetahuan dan
bukti simulasi terhadap
kode Darurat, 3. Ada TL ketrampilan petugas
berupa perbaikan prosedur dalam
operasionalisasi
dari hasil simulasi
fasilitas

EP 4 EP 4.Dilakukan pemantauan terhadap pekerjaan


konstruksi terkait keamanan dan pencegahan
penyebaran infeksi. (D,O,W) 1. Ada format pemantauan
pekerjaan konstruksi, 2.
Ada dokumen ICRA, 3. Ada
penetapan area prioritas
Pengamatan terhadap
pekerjaan konstruksi, 4. proses pekerjaan
Ada upaya mereduksi konstruksi terhadap
resiko, 5. Ada rekam bukti
kegiatan pemantauan, 6. resiko cidera dan
infeksi
Ada hasil pemantauan, 7
Ada Tindak lanjut
Intervensi mengurangi
resiko

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.3
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya beracun serta pengendalian dan pembuangan limbah bahan berbahaya beracun dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai dan ketentuan perundangan
POKOK PIKIRAN
• Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan dikendalikan secara aman.
• Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah B3 serta limbahnya yang disimpan. Daftar inventaris ini selalu dimutahirkan sesuai dengan perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan .
• Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir)
•• Tersedia
Program IPAL sesuai dengan
Pengelolaan B3 danketentuan
Limbah B3peraturan
meliputi: perundang-undangan

1) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan


2) Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (termasuk MSDS)
3) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
4) Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
6) Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
7) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan
8) Penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
• Program pengendalian B3 dan Limbah B3 meliputi:
a. Inventarisasi
b. Pengelolaan
c. Penyimpanan
d. Penggunaan
e. Pengendalian

KRITERIA 1.4.3. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 EP 1.Dilaksanakan program pengelolaan B3 dan Inventarisasi B3 dan
limbahnya sesuai angka satu sampai tujuh huruf b (R) 1. Ada SK Penyelenggaraan limbahnya
Pengelolaan B3 dan Limbah
B3, 2. Ada Panduan
Pengelolaan B3 dan Limbah
B3, 3. Ada SOP Pengelolaan
B3

EP 2 EP 2.Pengolahan limbah B3 sesuai standar


(penggunaan dan pemilahan, pewadahan dan
penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir) (D,O,W) 1. Ada standart
pengelolaan B3 dan limbah
B3, 2. Ada Rekam bukti Tempat penyimpanan
pengelolaan sesuai b3 dan Limbah B3
standart, 3. Ada monitoring sesuai standart dan
secara periodik terhadap tata graha
pengelolaan B3 dan Limbah
B3, 4. Ada Hasil monitoring

EP 3 EP 3.Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan Ada IPAL, Hasil


perundang-undangan. (D, O) Ada hasil pemeriksaan
pengelolaan sesuai
kualitas air buangan IPAL standart
EP 4 EP 4.Ada laporan, analisis, dan tindak lanjut
penanganan tumpahan, paparan/pajanan B3 dan atau 1. Ada Petugas yg sudah
limbah B3 (D,W) dilatih menangani
tumpahan B3, 2. Ada
spilkit, 3. Ada laporan kasus
tumpahan / pajanan B3, 4.
Ada analisa kasus, 5. Ada
Intervensi TL tumpahan /
pajanan B3,

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.4
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi program tanggap darurat bencana internal dan eksternal
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) ikut bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun eksternal.
• Strategi untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard Vulnerability Assesment).
• Program kesiapan menghadapi bencana disusun dan disimulasikan (setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas, terutama ditujukan untuk menilai kesiapan sistem 2) sampai dengan 6) yang telah diuraikan di
bagian
• Setiapc pegawai
kriteria 1.5.1.
wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi pelaksanaan program tanggap darurat yang diselenggarakan minimal setahun sekali agar siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana
• Debriefing adalah sebuah review yang dilakukan setelah simulasi bersama peserta simulasi dan observer yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari simulasi.
• Hasil dari kegiatan debriefing didokumentasikan
• Puskesmas ikut bertanggungjawab dalam berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun eksternal
• Strategi dan rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard Vulnerability Assesment), meliputi:
1. identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi,
2. menentukan peran Puskesmas jika terjadi bencana dgn tetap memperhatikan keberlangsungan layanan dan tindak lanjut terhadap bencana,
3. strategi komunikasi jika terjadi bencana,
4. manajemen sumber daya,
5. penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
6. identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
7. manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
• Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas, khususnya nomer 3 sd 7
• Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi dalam pelaksanaan program tanggap darurat
• PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA INTERNAL & EKSTERNAL
- IDENTIFIKASI RISIKO BENCANA INTERNAL & EKSTERNAL
- HAZARD VULNERABILITY ASSESSMENT
- PEMBENTUKAN TIM TANGGAP/ PENANGGULANGAN BENCANA
- PENYUSUNAN DISASTER PLAN
- EDUKASI & SIMULASI PENANGGULANGAN BENCANA
• DISASTER DRILL (SIMULASI DISASTER)
- strategi komunikasi jika terjadi bencana,
- manajemen sumber daya,
- penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
- identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
- manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
• Tahapan siklus bencana
1. Tahap pencegahan; pada saat situasi normal, tidak terjadi bencana; dilakukan perencanaan dan mitigasi
2. Tahap Siap Siaga Bencana; pada saat situasi adanya potensi terjadinya bencana; dilakukan perencanaan dan Kontijensi
3. Tahap Tanggap Bencana; pada saat situasi terjadi bencana; dilakukan evakuasi
4. Tahap Pemulihan; pada saat pasca bencana; dilakukan rehabilitasi
• PERENCANAAN MANAJEMEN BENCANA (DISASTER PLAN)
- Kebijakan
- Latar belakang
- Analisa Risiko
- Peta rawan bencana
- Profil Puskesmas
- Pengorganisasian
- Tupoksi, SOP, Form
- Glossary Fasilitas
• KOMPONEN PROGRAM MANAJEMEN BENCANA
1. Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi (HVA),
2. Menentukan peran Puskesmas dalam kejadian bencana
3. Strategi komunikasi jika terjadi bencana,
4. Manajemen sumber daya,
5. Penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
6. Identifikasi peran dan tanggung jawab tiap pegawai serta manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana,
7. Peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat yang tersedia

Hazard Vulnerability Assement Penilaian risiko

Penentuan kejadian

Pengembangan
ko n s e p skenario
Ris k Kaji ulang
Penetapan
Kebijakan Strategi

Ketersediaan sumber
Proyeksi Analisa kesenjangan daya
D is a s te r /Eks p o s ure kebutuhan

Rencana tindaklanjut

Formalisasi
Sumber:
“Pengantar Perencanaan Kontijensi” oleh
Aktivasi Bakornas PBP

• KONTIJENSI; Kontijensi adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi
• Rencana Kontijensi adalah suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada situasi kontijensi atau situasi yg belum tentu terjadi .
• Sebuah rencana kontijensi ada kemungkinan tidak dilakukan (diaktifkan) jika keadaan yang diprediksi tidak terjadi
• Prinsip2 Rencana Kontijensi:
- Dilakukan bersama sama dengan stake holder dan multi-sektor yang terlibat.
- Skenario dan tujuan disepakati.
- Dilakukan secara terus terang.
- Menetapkan peran dan tugas pelaku.
- Menyepakati konsensus.
- Dibuat untuk menghadapi keadaan darurat.
• SIMULASI DAN EVALUASI TAHUNAN
- Diprogramkan dan dilaksanakan Minimal setahun sekali
- Diikuti seluruh staf dan karyawan serta Komunitas secara luas
- Melakukan Debriefing seusai simulasi
- Menindak lanjuti Debriefing hasil simulasi
- Hasil debriefing didokumentasikan
• Tujuan simulasi dan evaluasi tahunan yaitu:
- Mengukur kinerja Seluruh komponen
- Identifikasi area yang perlu perbaikan
- Meningkatkan kemampuan staf dan karyawan menghadapi bencana
- Pemanfaatan sumber daya
- Implementasi: Program, prosedur, Kebijakan terkait
• Kegiatan simulasi bisa berupa emergency drill, workshop, seminar, table top, fullscale, dll

KRITERIA 1.4.4. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 EP 1.Dilakukan identifikasi risiko terjadinya bencana Ada pembentukan Tim 1. Ada dokumen HVA, 2.
internal dan eksternal sesuai dengan letak geografis Tanggap/ Penanggulangan Ada Peta Bencana, 3. Ada
Puskesmas dan akibatnya terhadap pelayanan. (D Bencana Rencana kontingensi,
EP 2 EP 2.Dilaksanakannya program manajemen bencana
meliputi angka satu sampai dengan angka tujuh huruf 1. Ada Program
c pada kriteria 1.4.1. (D, W). Penanggulangan Bencana,
2. Ada Pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan
Rencana, 3. Ada rekam
bukti Pelaksanaan kegiatan,
4. Ada Rencana
Kontingensi,

EP 3 EP 3.Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan meliputi SIMULASI DAN


angka dua sampai dengan angka enam huruf c pada EVALUASI TAHUNAN
kriteria 1.4.1. terhadap program kesiapan menghadapi 1. Ada KAK, Ada rekam Diprogramkan dan
bencana yang telah disusun, dan dilanjutkan dengan bukti Pelaksanaan simulasi dilaksanakan
debriefing setiap selesai simulasi. (D, W sesuai dengan KAK, 3. Ada
rekam bukti debriefing, Ada
Intervensi TL sebagai hasil
dari debriefing ( perbaikan
prosedur dan tehnis )

EP 4 EP 4.Dilakukan perbaikan terhadap program kesiapan


menghadapi bencana sesuai hasil simulai dan evaluasi 1. Ada Rencana perbaikan
tahunan. (D prosedur kesiapsiagaan
bencana sesuai dengan
hasil debriefing, 2. Ada
rekam bukti Tindak lanjut
perbaikan sesuai dengan yg
direncanakan

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.5.
Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi
POKOK PIKIRAN
• Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai risiko terhadap terjadinya kebakaran
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun sebagai wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran
• Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau pasif.
• Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, detektor panas, dan detektor asap,
• Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, tempat titik kumpul aman.
• PROGRAM PENGAMANAN KEBAKARAN; Menyusun rencana dan penjadwalan kegiatan :
a. Identifikasi risiko terhadap terjadinya kebakaran
- Menentukan lokasi yang berpotensi HAZARD kebakaran
- Menganalisa kemungkin yg meningkatkan VULNAREBILITY
- Menentukan tingkat RISK kebakaran gunakan HVA Tool
b. Inspeksi terhadap sistim proteksi kebakaran, ketersediaan sarana
c. Menguji dan memelihara sistim proteksi secara periodik
- Memeriksa kelengkapan , kondisi kelayakan sistim proteksi dan sarana penanganan kebakaran
- Memeriksa kelayakan sarana jalur dan tanda petunjuk arah evakuasi
- Uji coba terhadap sistim proteksi dan sarana penanggulangan kebakaran
- Memasang label tanda bahaya dilokasi risiko kebakaran
- Pemeriksaan, Pengujian dan pemeliharaan dilakukan periodik minimal sekali dalam setahun
- Evaluasi dan dokumentasikan, up date jika perlu
d. Meningkatkan sumber daya manusia melalui edukasi & simulasi
Kegiatan edukasi meliputi:
- Memberi edukasi kepada karyawan Puskesmas dan masyarakat sekitar tentang pencegahan kebakaran dan pengamanan kebakaran
-- Mengupayakan
Mengikuti seminarsosialisasi dalam
, lokakarya danbentuk poster,
pelatihan bagipamflet,
staf dan dll
karyawan
Puskesmas
- Kegiatan bersifat periodik dan terjadwal
- Semua kegiatan di evaluasi dan didokumentasikan
Kegiatan simulasi penanganan kebakaran:
- Melatih staf dan karyawan Puskesmas menghadapi situasi TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
- Melatih staf dan karyawan Puskesmas menggunakan sarana penanggulangan kebakaran
- Melatih staf dan karyawan Puskesmas melakukan EVAKUASI
- Melatih staf dan karyawan Puskesmas menangani korban
- Melakukan DEBRIEFING dan EVALUASI utk tindaklanjut
- Hasil simulasi, debriefing dan evaluasi didomentasikan
- Simulasi dan pelatihan merupakan kegiatan tahunan
e. Menerbitkan
- Puskesmas kebijakan larangan
menerbitkan Kebijakanmerokok
Larangan merokok
di area Puskesmas sesuai UU RI No.32 Th 2010
- Sosialisasi dan edukasikan kepada masyarakat tentang Bahaya merokok bagi Kesehatan dan bahaya kebakaran
- Pantau kepatuhan larangan merokok secara berkesinambungan
- Evaluasi pelaksanaan kepatuhan thd Larangan merokok, dan dokumentasikan
f. Memantau kepatuhan kebijakan larangan merokok
• Sistem Proteksi Aktif meliputi: 1) Fire Detector; antara lain: Smoke detector dengan alarm, sprinkle; 2) Fire Supressant; antara lain: APAR, Hidrant, Karung goni
• Sistem Proteksi Pasif meliputi: sarana evakuasi, alat bantu evakuasi, jalur dan tanda arah evakuasi, tanda titik kumpul

KRITERIA 1.4.5. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 EP 1.Dilakukan program pencegahan dan PROGRAM PENGAMANAN
penanggulangan kebakaran angka satu sampai angka KEBAKARAN 1. Ada Rencana kerja penc
Pengamatan terhadap
empat huruf d pada kriteria 1.4.1. (D, O, W) dan penanggulangan sarana
kebakaran, 2. Ada rekam penanggulangan baik
bukti kegiatan sesuai
aktif maupun pasif
dengan rencana
EP 2 EP 2.Dilakukan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan
terhadap alat deteksi dini, alarm, jalur evakuasi, serta
keberfungsian alat pemadam api. (D, O, W) 1. Ada format pemantauan,
2. Ada jadwal pemantauan,
pengujian dan
pemeliharaan, 3. Ada Pengamatan terhadap
rekam bukti kegiatan sarana
pemantauan, pengujian, penanggulangan baik
dan pemeliharaan sesuai sistim proteksi aktif
dengan rencana kerja, 4. maupun pasif, uji
Ada Instruksi kerja alat (jika fungsi, dan
ada), 5. Ada catatan hasil pemeliharaannya.
pemantauan, 6. Ada analisa
hasil pemantauan dan TL
nya

EP 3 EP 3.Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap


program pengamanan kebakaran. (D, W) 1. Ada KAK, 2. Ada rekam
bukti pelaksanaan simulasi,
3. Ada rekam bukti
debriefing, 4. Ada
perbaikan prosedur
EP 4 EP 4.Ditetapkan kebijakan larangan merokok bagi SK Larangan merokok di
petugas, pengguna layanan, dan pengunjung di area area Puskesmas 1. Ada Media larangan
Puskesmas.(R). merokok, 2. Ada rekam
bukti sosialisasi larangan
merokok, 3. Ada rekam
bukti evaluasi larangan
merokok

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.6.
Puskesmas menyusun program untuk menjamin ketersediaan alat kesehatan yang dapat digunakan setiap saat
POKOK PIKIRAN
• Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) oleh Puskesmas dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana, prasarana, dan alat kesehatan.
• Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harus diinput dalam ASPAK dan divalidasi untuk menjamin kebenarannya
• Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat kesehatan harus tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat diperlukan. Program yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi secara
berkala, sesuai alat
• Pemeriksaan dengan panduan
kesehatan produk
yang tiap alat
dilakukan kesehatan.
petugas meliputi : kondisi alat, ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat

KRITERIA 1.4.6. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 EP 1.Dilakukan inventarisasi alat kesehatan sesuai Ada SK Pengelola ASPAK, 2. 1. Inventarisasi alat Pengamatan terhadap
dengan ASPAK.(R). Ada Panduan pengelolaan kesehatan / Hasil ASPAK kebersihan dan fungsi
ASPAK alkes
EP 2 EP 2.Dilakukan inspeksi dan pengujian terhadap alat
kesehatan secara periodik (D, O, W)
1. Ada format pemantauan,
2. Ada jadwal pemantauan,
pengujian dan
pemeliharaan alkes, 3.
Ada rekam bukti kegiatan
pemantauan, pengujian,
dan pemeliharaan sesuai fungsi alat
dengan rencana kerja, 4.
Ada Instruksi kerja alat (jika
ada), 5. Ada catatan hasil
pemantauan, 6. Ada analisa
hasil pemantauan dan TL
nya
EP 3 EP 3.Dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi terhadap 1. Ada usulan kalibrasi, 2.
alat kesehatan secara periodik (D,O,W) Adarekam bukti
pelaksanaan kalibrasi, 3.
ada sertifikat kalibrasi
Jumlah 0

KRITERIA 1.4.7.
Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semu sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
POKOK PIKIRAN
• Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya.
• Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan Puskesmas
• Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.
• Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi kegagalan air dan/ atau listrik.
• Puskesmas harus menyediakan cadangan sumber air, listrik dan gas medis selama 7 hari 24 jam sesuai kebutuhan.
• Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset, perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya dalam mendukung kegiatan pelayanan.
• Prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualitas air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
- Ketersediaan listrik, air, gas medis
- Identifikasi area berisiko kegagalan listrik, air
- Pemeriksaan kualitas air
- Identifikasi & Ketersediaan sistem utilitas kunci yang lain
- Pemeliharaan system utilitas
• Program pemeliharaan meliputi
a. Pemeliharaan Tidak Terencana; Pemeliharaan darurat
b. Pemeliharaan Terencana
1. Pemeliharaan Pencegahan meliputi:
- Pemeriksaan termasuk penyetelan dan pelumasan, Lihat, rasakan dengarkan, Pemeliharaan Waktu berhenti
- Penggantian komponen minor yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari pemeriksaan, Pemeliharaan waktu berjalan
2. Pemeliharaan Korektif meliputi:
- Reparasi minor yang tidak ditemukan waktu pemeriksaan
- Overhaul terencana

KRITERIA 1.4.7. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 EP 1.Dilaksanakan program pengelolaan sistem utilitas
dan sistem penunjang lainnya sesuai huruf f pada
kriteria 1.4.1.(R). 1. Ada program kerja
pengelolaan sistem utilitas,
2. Ada rekam bukti
pelaksanaan kegiatan
1. Ada SK Penunjukan pemeliharaan sistem Pengamatan terhadap
utulitas, 3. Ada catatan kecukupan dan
pengelola sistem utilitas, 2.
Ada Program Pengelolaan hasil pemeliharaan, 4. Ada pemenuhan
sistem Utilitas jadwal pemantauan kebutuhan sistem
pemeliharaan sistem utilisasi
utilitas, 5. Ada catatan hasil
pemantauan, 6. Ada analisa
dan intervensi tindak lanjut
dari hasil analisa
EP 2 EP 2.Sumber air, listrik dan gas medik tersedia selama
7 hari 24 jam untuk pelayanan di Puskesmas. (D,O)
Pengamatan terhadap
1. Ada dokumen bukti-
bukti pemeliharaan, 2. Ada tingkat kecukupan air
rekam bukti kecukupan listrik dan ges
medik….............ini yg
ketersediaan (kwitansi
pembelian/isi ulang ditanyakan ttg
dsbnya). ,.3. Ada hasil Uji kecukupan
prasarana / sistem
Kualitas Air minimal 6 utilitas…. Bukan
bulan sekali.
sarananya

Jumlah 0

KRITERIA 1.4.8
Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) bagi petugas
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan keterampilan dalam pelaksanaan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) perlu dilakukan pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka dalam menyediakan
lingkungan yang
• Pendidikan amandapat
petugas bagi pasien,
berupapetugas,
edukasi, dan masyarakat.
pelatihan, dan in house training/workshop/lokakarya.
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam rencana program pendidikan manajamen fasilitas dan keselamatan

KRITERIA 1.4.8. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 EP 1.Ada rencana program pendidikan Manajemen PROGRAM DIKLAT MFK 1. Ada Rencana kerja /
Fasilitas dan Keselamatan bagi petugas.(R). Program Diklat MFK
sinkronkan dengan
RUK/RPK
EP 2 EP 2.Dilaksanakan program pendidikan Manajemen 1. Ada rekam bukti
Fasilitas dan Keselamatan bagi petugas sesuai rencana. pelaksanaan kegiatan
(D,W) sesuai dengan rencana
kerja
EP 3 EP 3.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan
dalam pelaksanaan program Manajemen Fasilitas dan 1. Ada evaluasi
Keselamatan bagi petugas. (D,W) pelaksanaan MFK, 2. Ada
intervensi TL dari hasil
evaluasi sebagai upaya
perbaikan, 3. Ada
pemantauan pemingkatan
kinerja sebg hasil dari
Diklat,

Jumlah 0

STANDAR 1.5. PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA


Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dilakukan secara periodik
Untuk menilai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata kelola, kesesuaian dengan rencana, dan pemenuhan terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat, maka dilakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja puskesmas
dapat berupa
KRITERIA 1.5.1pemantauan, supervisi, lokakarya mini, audit internal, dan rapat tinjauan manajemen.
Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan dan kebijakan pemerintah
POKOK PIKIRAN
• Pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang jelas untuk memudahkan melakukan perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode berikutnya
• Bentuknya dapat berupa pemantauan dan evaluasi, supervisi, lokakarya mini, audit internal, dan rapat tinjauan manajemen.
• Indikator kinerja adalah indikator untuk menilai cakupan kegiatan dan manajemen Puskesmas
• Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan kegiatan perlu disusun, dipantau dan dianalisis secara periodik sebagai bahan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan periode berikutnya
• Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi:
- Indikator kinerja Manajemen Puskesmas
- Indikator kinerja cakupan pelayanan UKM yang mengacu pada indikator nasional seperti Program Prioritas Nasional, indikator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Propinsi dan Indikator yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Daerah kabupaten/Kota
- Indikator kinerja cakupan pelayanan UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium
• Dalam menyusun indikator-indikator tersebut harus mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Kabupaten, Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan, Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kebijakan/Pedoman
dari dinas kesehatan
• PENGAWASAN DANdaerah kabupaten/kota
EVALUASI:
- DILAKUKAN BERJENJANG BAIK INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
- INTERNAL: PELAKSANA / PJ UPAYA / TIM MUTU/TIM AUDIT / KA. PUSKESMAS
- EKSTERNAL: DINKES KAB/KOTA / DINKES PROVINSI / KEMENTERIAN, MASYARAKAT, LINTAS SEKTOR

KRITERIA 1.5.1. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1. Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas sesuai
dengan jenis-jenis pelayanan yang disediakan dan
kebijakan pemerintah Pusat dan Daerah (R)
1. Ada SK tentang Penilaian
kinerja, 2. Ada SK
Penetapan Indikator
Kinerja, 3. Ada SK
Penunjukan petugas
penanggungjawab
penilaian kinerja….... Bisa
dibuat SK Payung….menjadi
SK Pengawasan ,
Pengendalian dan Penilaian
Kinerja Puskesmas

EP 2 2. Dilakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian


kinerja secara periodik sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan, dan hasilnya
diumpanbalikkan pada lintas program dan lintas sektor 1. Ada SK tentang
(R, D, W) Pengawasan dan
Pengendalian Kinerja, 2. 1. Ada program kerja, 2,
Ada Pedoman pelaksanaan
Pengawasan , Ada jadwal kegiatan, 3. Ada
rekam bukti pelaksanaan
pengendalian dan penilaian
kegiatan pengawasan,
Kinerha, 3. Ada SOP untuk
pengendalian dan penilaian
melaksanakan
pengawasan, pengendalian kinerja, sesuai dengan
rencana, 4. Ada analisa
dan Penilaian Kinerja (SOP hasil kegiatan dan RTL nya,
Monitong dan Evaluasi
5. Ada umpan balik hasil
Pelayanan Kegiatan, SOP kegiatan kepada LS/LP
Analisis Data PDSA, SOP
Penilaian Kinerja, SOP
Umpan balik )

EP 3 3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil


pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja 1. Ada evaluasi hasil
terhadap target yang ditetapkan dan hasil kaji banding kegiatan pengawasan
dengan Puskesmas lain (D) pengendalian dan penilaian
kinerja, 2. Ada upaya
prioritas masalah, 3. Ada
kegiatan intervensi tindak
lanjut sebagai upaya
perbaikan. 4.Ada rekam
bukti dan hasil Kaji
Banding.

EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap hasil pengawasan,


pengendalian dan penilaian kinerja untuk digunakan 1. Ada Rekam bukti hasil
dalam perencanaan kegiatan masing-masing upaya analisis digunakan sebagai
Puskesmas, dan untuk perencanaan Puskesmas (D) bahan perencanaan
kegiatan Bulanan dan
Tahunan.
EP 5 5. Hasil pengawasan, pengendalian dalam bentuk 1. Ada rekam bukti
perbaikan kinerja disediakan dan digunakan sebagai perbaikan kinerja
dasar untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan mendasar pada hasil
kegiatan Puskesmas dan revisi perencanaan kegiatan analisis, 2. Ada perbaikan /
bulanan (D, W) revisi oerencanaan
mendasar pada hasil
analisis
Revisi rencana dapat
terjadi pada perubahan :
1. Kegiatan
2. Target
3. Waktu
4. Lokus
5. Metode
6. Anggaran
7. Pelaksana dan pihak
terkait

EP 6 6. Hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian


kinerja dalam bentuk Laporan Penilaian Kinerja 1, Ada rekam bukti
Puskesmas (PKP), serta upaya perbaikan kinerja pengiriman laporan
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Daerah Penilaian kinerja
Kabupaten/ Kota (D) Puskesmas dan Laporan
Upaya Perbaikannya. 2.
Ada bukti verifikasi dan
Umpan Balik hasil PKP dari
Dinas Kesehatan

Jumlah 0

KRITERIA 1.5.2
Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur
POKOK PIKIRAN
• Proses maupun hasil pelaksanaan upaya Puskesmas perlu dikomunikasikan oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab Upaya baik KMP, UKM, dan UKPP kepada serta lintas program dan lintas sektor terkait agar ada kesamaan persepsi
untuk efektivitas
• Komunikasi danpelaksanaan upaya Puskesmas.
koordinasi Puskesmas melalui Lokakarya mini bulanan lintas program dan Lokakarya mini triwulan lintas sektor dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
• Lokakarya mini bulanan digunakan untuk : menyusun secara lebih terinci kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mendatang, khususnya dalam waktu, tempat, sasaran, pelaksana kegiatan, dukungan (lintas
•program danmini
Lokakarya sektor) yang digunakan
triwulan diperlukan,untuk
serta :metode dan teknologi
menetapkan yang digunakan;
secara konkrit menggalang
dukungan lintas kerjasama
sektor yang dan keterpaduan
akan dilakukan selama 3serta
(tiga)meningkatkan motivasi
bulan mendatang, petugas.
melalui sinkronisasi/harmonisasi RPK antar-sektor (antar-instansi) dan kesatupaduan
tujuan; menggalang kerjasama, komitmen, dan koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan di tingkat kecamatan; meningkatkan motivasi dan rasa kebersamaan dalam melaksanakan pembangunan
masyarakat kecamatan
KRITERIA 1.5.2. Elemen Penilaian FAKTA
SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1. Dilakukan lokakarya mini bulanan dan tribulanan
secara konsisten dan periodik untuk
mengkomunikasikan, mengkoordinasikan dan 1. Ada rekam bukti
mengintegrasikan upaya – upaya Puskesmas (D,W)
pelaksanaan lokakarya mini
bulanan / tribulanan…..
(notulen harus ada
rekomendasi perbaikan
dan bisa menggambarkan
proses perbaikan
berkesinambungan ..PDCA/
PDSA) lengkapi GAUN

EP 2 2. Dilakukan pembahasan permasalahan, hambatan


dalam pelaksanaan kegiatan dan rekomendasi tindak Dalam Notulen
lanjut dalam lokakarya mini (D,W) minilokakarya harus
menggambarkan
permasalahan yg dibahas
dan ada rekomendasi
perbaikan
EP 3 3. Dilakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi
lokakarya mini bulanan dan triwulan dalam bentuk Ada rekam bukti intervensi
perbaikan pelaksanaan kegiatan. (D,W tindak lanjut dari
rekomendasi minlok, dan
dilaporkan dalam minlok
berikutnya
Jumlah 0

KRITERIA 1.5.3
Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan rapat tinjauan manajemen yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas,
masalah kinerja, risiko, maupun rencana pengembangan pelayanan
POKOK PIKIRAN
• Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau apakah mencapai target yang ditetapkan, yang dapat dilakukan melalui audit internal dan tinjauan manajemen
• Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan pengendalian yang dilakukan secara sistematis oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
• Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan pegawai Puskesmas, maka permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota untuk
ditindak lanjutikinerja direncanakan dan dipantau serta ditindaklanjuti.
• Pelaksanaan
• Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Mutu secara periodik melakukan pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja, perubahan proses
penyelenggaraan Upaya
• Pertemuan tinjauan Puskesmasdipimpin
manajemen dan kegiatan pelayanan Puskesmas,
oleh Penanggung jawab Mutu maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan.

KRITERIA 1.5.3. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 1. Kepala Puskesmas membentuk tim audit internal 1. SK Tim Audit Internal,
dengan uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dilengkapi dengan uraian
yang jelas. (R) tugas, tanggung jawab dan
wewenang
2. Pedoman Audit Internal
dan Pertemuan Tinjauan
Manajemen. 3. SOP-2 Audit
Internal dan RTM

EP 2 2. Disusun rencana program audit internal tahunan Rencana Program Tahunan


yang dilengkapi kerangka acuan audit dan dilakukan Audit Internal (Audit Plan)
kegiatan audit sesuai dengan rencana yang telah KAK Audit Internal
disusun. (R)

EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal


kepada Kepala Puskesmas, Tim Mutu, pihak yang 1. ada dokumen laporan
diaudit dan unit terkait. (D) hasil audit, dg tembusan
kepada tim mutu, auditee,
dan unit terkait, 2. Ada
rekomendasi perbaikan
EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan
rekomendasi dari hasil audit internal baik oleh kepala 1. ada rekam bukti
Puskesmas, penanggung jawab maupun pelaksana. (D) pelaksanaan intervensi
Tindak Lanjut dari
rekomendasi AI, Ada
hasilnya..
EP 5 5. Kepala Puskesmas bersama dengan Tim Mutu
merencanakan pertemuan tinjauan manajemen dan 1. Ada KAK, 2. Ada Rekam
pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen Ada KAK dan SOP bukti Pelaksanaan RTM
dilakukan dengan agenda sebagaimana pokok pikiran. Pertemuan Tinjauan sesuai KAK, 3. Ada
(D, W) Manajemen (PTM)
Rekomendasi perbaikan,

EP 6 6. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen


ditindaklanjuti dan dievaluasi. (D) 1. Ada Rekam bukti
intervensi dari
Rekomendasi perbaikan, 2.
Ada perubahan-2 yag
diperlukan untuk
perbaikan,

Jumlah 0

STANDAR
PERAN 1.6.KESEHATAN KAB/KOTA
DINAS
KRITERIA 1.6.1
Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dalam rangka perbaikan kinerja
Puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota melakukan bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan evaluasi, dan pelaporan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan
• Pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dalam hal penyelenggaraan Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi kinerja Puskesmas
• Pembinaan tersebut dilaksanakan secara periodik termasuk pembinaan dalam rangka pencapaian target PIS PK, target Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Program Prioritas Nasional (PPN), serta pemenuhan standar akreditasi
• Tugas pembinaan meliputi: pendampingan persiapan penilaian untuk survei akreditasi termasuk pra survei, pendampingan pasca survei dalam rangka tindaklanjut hasil rekomendasi surveiior (penyusunan PPS), pembinaan mutu pasca
survei dan monev mutu.

KRITERIA 1.6.1. Elemen Penilaian FAKTA


SKORDAN ANALISIS
✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI REKOMENDASI
EP 1 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota menetapkan
struktur organisasi Puskesmas sesuai dengan Ada SK Kepala Dinas
ketentuan peraturan perundang-undangan. (R) tentang SO Puskesmas
( lengkap dengan uraian
tugas tanggung jawab,
wewenang dan persyaratan
jabatan, serta Tahubjanya

EP 2 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota menetapkan


kebijakan pembinaan Puskesmas secara periodik yang
dituangkan dalam program kerja yang jelas dan 1. Ada program kerja
terukur (R, D) pembinaan ke Puskesmas,
Ada SK TPCB / TPMDK, 2. maupun surat
Ada Pedoman Pelaksanaan pemberitahuan dari Dinas,
TPCB / TPMDK 2. Ada jadwal pembinaan,
3. Ada Format pembinaan,
4. Ada hasil pembinaan

EP 3 Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota


melaksanakan pembinaan secara terpadu termasuk 1. Ada surat
pembinaan oleh tim TPMDK sesuai ketentuan kepada pemberitahuan pembinaan
Puskesmas secara periodik dengan menggunakan ke puskesmas, 2. Ada
indikator pembinaan program dan menyampaikan Rekam bukti pembinaan
hasil pembinaan kepada Puskesmas. (D,W) oleh Dinas Kesehatan
( buku tamu, hasil feed
back hasil pembinaan,
rekam bukti pertemuan
dsb)

EP 4 Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota


melakukan pendampingan penyusunan Rencana Ada rekam bukti
Usulan Kegiatan Puskesmas dan Rencana Pelaksanaan pendampingan Dinas
Kegiatan. (D, W) dalam penyusunan RUK
( ada lembar verifikasi
dsb…)
EP 5 Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota
menindaklanjuti pelaksanaan lokakarya mini 1. Ada usulan Puskesmas
Puskesmas yang menjadi wewenang dalam rangka ke Dinas sebagai hasil
membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang rekomendasi dari
tidak bisa diselesaikan di tingkat Puskesmas. (D, W) minilokakarya, Ada
tanggapan dari Dinas
Kesehatan berupa ….

EP 6 Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota


melakukan verifikasi dan memberikan umpan balik 1. Ada dokumen PKP, 2.
evaluasi kinerja Puskesmas. (D, W) Ada rekam bukti verifikasi
PKP oleh Dinas Kesehatan,
Ada RTL dari hasil verifikasi
dan umpan balik
EP 7 Puskesmas melakukan tindak lanjut terhadap hasil
pembinaan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota. 1. Ada feed back hasil
(D, W) pembinaan oleh Dinas
Kesehatan, Ada Rencana
menindaklanjuti hasil
feedback, 3 Ada rekam
bukti intervensi tindak
lanjut dari yang
ditrencanakan. pembinaan
Dinas Kesehatan ke
Puskesmas

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 840
CAPAIAN 0 0.00%
BAB II. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 2.1
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan masyarakat, data hasil penilaian kinerja Puskesmas termasu
memperhatikan
KRITERIA 2.1.1. hasil pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan capaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah Kabupaten/Kota.
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, data hasil penilaian kinerja Puskes
memperhatikan
POKOK PIKIRAN hasil pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan capaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah Kabupaten/Kota
• Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM dilakukan dengan Survei Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Desa maupun melalui pertemuan pertemuan konsultatif lainnya dengan masyarakat seperti jajak pendap
muka, survei mawas
• Pelaksanaan diri, survei
identifikasi kepuasan
kebutuhan masyarakat
dan harapan dan media
masyarakat lainnya.pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
mengacu
• Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat yang telah dianalisis dan dibahas bersama lintas program dan lintas sektor dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan RUK UKM Puskesmas.
• Data capaian kinerja pelayanan UKM dianalisis dengan memperhatikan hasil pelaksanaan PIS PK dan SPM dan dibahas dengan LP dan LS sebagai dasar dalam penyusunan RUK UKM Puskesmas.
• Kegiatan-kegiatan dalam setiap pelayanan UKM di Puskesmas disusun oleh pelaksana dan koordinator pelayanan UKM mengacu pada hasil analisis data kinerja dengan memperhatikan data PIS PK, analisis capaian SPM daerah Kabupaten/Kota, p
acuan
• Dalamyang sudahini,
standar ditetapkan oleh Kementerian
kata “pelayanan” digunakanKesehatan, Dinas Kesehatan
untuk menggantikan Provinsi, maupun
kata “program”, contoh:Dinas Kesehatan
Program PromkesKabupaten/ Kota, dengan
menjadi Pelayanan mengutamakan program prioritas nasional.
Promkes.
• Tatacara dan Siklus Penyusunan RUK mengacu PMK 44/2016 TTG MANAJEMEN PKM dan kebijakan yg dikeluarkan masing-masing daerah

TAHAPAN PEREN CAN AAN


ANALISIS SITUASI, AL: MASALAH
HASIL EVALUASI KINERJA
• PELAYANAN • KINERJA PELAYANAN KINERJA
• MUTU (misal INM) • KINERJA MUTU

HASIL KEBUTUHAN & • KEBUTUHAN & PIS PK IKH


HARAPAN MASYARAKAT HARAPAN
MASYARAKAT

CAPAIAN PIS PK Prioritas masalah


• PIS PK
dan solusinya

P1
PENCAPAIAN/KINERJA RUK
RPK
(Tahunan)
P2 RPKB

P3

RENCANA LIMA TAHUNAN

KRITERIA 2.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, Ada SK tentang Ada rekam bukti
kelompok masyarakat, keluarga dan individu yang merupakan jenis layanan, telah dilakukan
sasaran pelayanan UKM sesuai dengan kebijakan dan prosedur SOP Identifikasi identifikasi kebutuhan
yang telah ditetapkan. (R,D, W)) Kebutuhan dan dan harapan
Harapan masyarakat
Masyarakat (dikumpulkan dari
berbagai sumber atau
sesuai SOP atau KAK) ,
Ada hasil identifikasi,
diolah dan dianalisa

EP 2 Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dianalisis Ada hasil identifikasi PJ Program dan
bersama dengan lintas program dan lintas sektor sebagai KH Masy, Ada rekam Koord
bahan untuk pembahasan dalam menyusun rencana kegiatan bukti pembahsan Pelayanan,
UKM. (D,W) secara Lintas tentang proses
Program / Lintas kegiatan untk
sektor, Ada Hasil mengidentifika
analisa KH si KH
Masyarakat, Ada
Kegiatan yg perlu
difasilitasi oleh
Puskesmas (cocokkan
dg yg tertuang di
RUK))

EP 3 Data capaian kinerja pelayanan UKM Puskesmas dianalisis Ada data capaian Koord
bersama lintas program dan lintas sektor dengan kinerja UKM, ada hasil Pelayanan,
memperhatikan hasil pelaksanaan PIS PK sebagai bahan untuk analisis (Sesuai SOP tentang proses
pembahasan dalam menyusun rencana kegiatan yang berbasis atau KAK atau PMK olah data dan
wilayah kerja. (D,W) 44/2016) serta bukti analisa data,
pendukung proses. terkait bahan
perencanaan

EP 4 Tersedia Rencana Usulan Kegiatan (RUK) UKM yang disusun Tersedia RUK UKM PJ Program dan
secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas berdasarkan (Sesuai tahun atau Koord
hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil siklus perencanaan N Pelayanan,
pembahasan analisis data capaian kinerja pelayanan UKM dan N+1 ) , mendasar tentang proses
dengan memperhatikan hasil pelaksanaan kegiatan PIS PK pada hasil analisa KH penyusunan
(D,W) masy, hasil analisa RUK masing
kinerja pelayanan, masing
hasil PIS-PK Pelayanan
Ada rekam bukti
proses penyusunan

Jumlah 0

KRITERIA 2.1.2.
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, dimana proses kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan o
sendiri
POKOKdengan
PIKIRANdifasilitasi oleh Puskesmas.
• Pelaksana kegiatan, koordinator pelayanan, dan penanggung jawab UKM Puskesmas wajib memfasilitasi kegiatan yang berwawasan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat.
• Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecah
melalui pendekatan
• Perencanaan edukatif dan
pemberdayaan partisipatif
masyarakat serta memperhatikan
terintegrasi kebutuhan
dengan Profil Kesehatanpotensi dan(Prokesga)
Keluarga sosial budaya setempat.
melalui pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK).
• Bentuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Posbindu PTM, Posyandu Lansia, Komunitas Peduli Kesehatan Remaja, Komunit
HIV/AIDS, Peduli TB, Komunitas peduli kesehatan ibu dan anak, dan seterusnya dan/atau melalui kegiatan di tatanan-tatanan seperti sekolah, pesantren, pasar, tempat ibadah dan lain-lain.

KRITERIA 2.1.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Terdapat kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat yang 1.Dalam RUK / RPK PJ UKM, Koord
dituangkan dalam RUK dan RPK Puskesmas dan sudah tertuang kegiatan Pelayanan, ..te
disepakati bersama masyarakat sesuai dengan kebijakan dan fasilitasi ntang kegiatan
prosedur yang telah ditetapkan. (D, W) pemberdayaan pemberdayaan
masyarakat (tahun
berjalan sesuai siklus
perencanaan )
2.Ada rekam bukti
proses penyusunan
(DAUN/GAUN)

EP 2 Terdapat bukti keterlibatan masyarakat dalam kegiatan 1. Ada rekam bukti


pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan, keterlibatan
pelaksanaan, perbaikan dan evaluasi untuk mengatasi masalah Masyarakat dalam
kesehatan di wilayahnya. (D.W) kegiatan
pemberdayaan mulai
pada P1, P2 hingga
P3. ( keterlibatan
dalam perencanaan,
dalam pelaksanaan,
dalam monev, dalam
intervensi masalah
kesehatan masyarakat
sendiri …. Contoh :
proses SMD / MMD yg
benar)

EP 3 Terdapat kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam 1. Kegiatan UKBM, 2.


pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas yang bersumber dari Ada rekam bukti
swadaya masyarakat dan atau kontribusi swasta yang tertuang peran swasta /
dalam rencana kegiatan pelayanan UKM. (D,W) swadaya masyarakat
dalam pelaksanaan
kegiatan
pemberdayaan,
3. Ada kontribusi
pihak swasta /
swadaya masyarakat
dalam pelaksa
pemberdayaan
((tertuang dalam
RPK ?? ).
EP 4 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap kegiatan 1.Ada data cakupan
pemberdayaan masyarakat. (D) kegiatan, diolah dan
dianalisi, 2. ada hasil
evaluasi dan rumusan
RTL (tertulis)
2.Ada rekam bukti
pelaksanaan TL dan
evaluasinya

Jumlah 0

KRITERIA 2.1.3.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan UKM terintegrasi lintas program dan mengacu pada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terintegrasi lintas program agar efektif dan efisien serta melalui tahapan perencanaan Puskesmas.
• Penyusunan RPK harus mengacu pada RUK. Jika sebagian kegiatan yang direncanakan dalam RUK tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan sumber daya, maka dimungkinkan sebagian kegiatan yang tercantum dalam RUK tidak dituangkan da
• RPK pelayanan UKM menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan kegiatan setiap bulan.
• RPK pelayanan UKM dimungkinkan untuk diubah/ disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan hasil pemantauan, kebijakan dan kondisi – kondisi sesuai peraturan perundangan-undangan.
• RPK pelayanan UKM dirinci dalam RPK untuk masing-masing pelayanan UKM dan disusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) untuk tiap kegiatan dari masing-masing pelayanan UKM.

KRITERIA 2.1.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tersedia Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahunan UKM 1. Ada RPK
yang terintegrasi dalam Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Tahunan
tahunan Puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (R) Puskesmas, 2.
Ada RPK
Tahunan UKM,
memuat
kerangka
waktu
pelaksanaan. 3.
Ada RPK
Tahunan
masing-2
Pelayanan

EP 2 Tersedia RPK bulanan untuk masing-masing pelayanan UKM 1. Ada RPK Ada rekam bukti
yang disusun setiap bulan dengan kejelasan pelaksana tiap Bulanan UKM, pembahasan RPK
kegiatan. (R) 2. Ada RPK bulanan tiap bulan
Bulanan dalam pra / minlok
Pelayanan,
memuat jadwal
kegiatan

EP 3 Tersedia Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) untuk tiap kegiatan Ada KAK
dari masing-masing Pelayanan UKM sesuai dengan RPK yang Pelayanan
disusun (R) UKM sesuai
dengan RPK
bulanan.
EP 4 Dilakukan evaluasi terhadap rencana pelaksanaan pelayanan 1. Ada rekam bukti PJ UKM, dan
UKM berdasarkan hasil pemantauan (D.W) monev pelaksanaan Koord.
kegiatan pelayanan Pelayanan…
UKM, 2. Ada Hasil tentang proses
monev 3. Ada analisa monitoring dan
hasil monev dan evaluasi
RTLnya, (PDSA) 3. Ada program
rekam bukti proses
evaluasi
(rapat/diskusi, dll)

EP 5 Jika terjadi perubahan rencana pelaksanaan pelayanan UKM Ada Kebijakan 1. Ada rekam bukti
berdasarkan hasil pemantauan, kebijakan atau kondisi tertentu tentang pembahasan
maka dilakukan penyesuaian rencana pelaksanaan kegiatan (D) perubahan perubahan rencana, 2.
rencana ??? Ada rekam bukti
(mungkin jadi perubahan
satu dg SK
Perencanaan )

Jumlah 0

STANDAR 2.2.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan kemudahan akses sasaran dan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan UKM
KRITERIA 2.2.1
Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas disepakati bersama dengan memperhatikan masukan sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor yang dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rencana
POKOK PIKIRAN
• Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun berdasarkan masukan dari sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait dan disepakati bersama. Jadwal tersebut memuat waktu, tempat dan sasaran kegiatan.
• Agar sasaran, masyarakat, lintas program dan lintas sektor berperan aktif dalam kegiatan, maka jadwal pelaksanaan kegiatan UKM harus disampaikan kepada sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait d
memanfaatkan mediaperubahan
• Bilamana dilakukan komunikasijadwal,
yang sudah ditetapkan.
informasi tentang waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM harus disepakati dan diinformasikan dengan jelas dan tempat kegiatan mudah diakses oleh sasaran kegiatan UKM, masyarakat dan kelompo

KRITERIA 2.2.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tersedia jadwal pelaksanaan kegiatan UKM yang disusun 1.Ada jadwal
berdasarkan hasil kesepakatan dengan sasaran, masyarakat, pelaksanaan kegiatan
kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait. UKM (UKM esensial
(D,W) dan Pengembangan)
2.Ada rekam bukti
kesepakatan / proses
peyusunan bersama

EP 2 Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM diinformasikan kepada 1. Adarekam bukti


sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program, penyampaian
dan lintas sektor melalui media komunikasi yang sudah informasi jadwal
ditetapkan (D, W). pelaksanaan kegiatan
UKM (UKM esensial
dan Pengembangan)
EP 3 Tersedia bukti penyampaian informasi perubahan jadwal jika 1. Ada rekam bukti
terjadi perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan (D,W) penyampaian
informasi JIKA ADA
PERUBAHAN jadwal
pelaksanaan kegiatan
UKM

EP 4 Hasil penyampaian informasi jadwal pelaksanaan kegiatan UKM 1. Ada hasil


dievaluasi dan ditindaklanjuti (D.W) Monitoring dan
Evaluasi dari TL
Penyampaian
perubahan jadwal
pelaksanaan kegiatan
(keseuaiannya dengan
SOP, KAK maupun
umpan balik audien)

Jumlah 0

KRITERIA 2.2.2
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan akses sasaran dan masyarakat terhadap informasi, kegiatan UKM, dan akses untuk menyampaikan umpan balik dan keluhan.
POKOK PIKIRAN
• Informasi tentang kegiatan UKM Puskesmas, tujuan, pentahapan, dan jadwal kegiatan, perlu disampaikan pada lintas program dan lintas sektor terkait agar mereka dapat optimal berkontribusi dalam pencapaian tujuan kegiatan UKM.
• Kejelasan informasi yang disampaikan perlu dievaluasi, yaitu evaluasi terhadap penerimaan informasi oleh sasaran dan pemberian informasi yang dilaksanakan Puskesmas.
• Akses sasaran terhadap kegiatan perlu dievaluasi dan ditindaklanjuti untuk perbaikan dalam mempermudah akses dan penyediaan kegiatan UKM.
• Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sasaran kegiatan diperlukan umpan balik dan keluhan dari masyarakat dan sasaran kegiatan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan UKM Pusk
• Umpan balik dan keluhan ditindak lanjuti dengan pembahasan atau pertemuan konsultatif dengan tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, masyarakat atau individu yang merupakan sasaran melalui forum-forum yang ada di masyarakat

KRITERIA 2.2.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan penyampaian informasi tentang kegiatan UKM 1.Ada rincian kegiatan
Puskesmas, mulai dari tujuan, pentahapan, dan jadwal kegiatan UKM, tujuannya,
pada kelompok masyarakat, masyarakat, sasaran, lintas tahap pelaksanaan
program dan lintas sektor terkait. (D,W) dan jadwal kegiatan
2. Ada rekam bukti
penyampaian
informasi ttg kegiatan
UKM kepada sasaran,
masyarakat, kelompok
, LP dan LS terkait
EP 2 Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode dan teknologi 1. Tersedia rekam
yang dikenal oleh masyarakat atau sasaran. (D,W) bukti pelaksanaan
kegiatanKegiatan
UKM yang
dilaksanakan dengan
metode/tehnologi
yang sudah dikenal
(sesui Juknis, Juklak,
PMK, dll) yang
dituangkan dalam
KAK, SOP, dll

EP 3 Umpan balik/keluhan dari masyarakat, kelompok masyarakat, 1. Ada rekam bukti


dan sasaran diidentifikasi dan ditindaklanjuti. (D,W) kegiatan umpan
balik / keluhan / saran
dari masyarakat yang
diperoleh dari media
yang disediakan
puskesmas, 2. Umpan
balik diidentifikasi,
dianalisa, dan di TL.

Jumlah 0

STANDAR 2.3.
Penggerakan dan Pelaksanaan Pelayanan UKM dilakukan dan dikoordinasikan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait.
KRITERIA 2.3.1.
Dilakukan komunikasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan UKM Puskesmas.
POKOK PIKIRAN
• Keberhasilan pelaksanaan pelayanan UKM hanya dapat dicapai jika dilakukan komunikasi dan koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor terkait mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, perbaikan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
• Berbagai mekanisme komunikasi dan koordinasi dapat dilakukan antara lain melalui pertemuan-pertemuan, lokakarya mini, dan penggunaan media/tekhnologi informasi.
• Kebijakan, dan prosedur komunikasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan UKM perlu ditetapkan dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan UKM.
• Evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

KRITERIA 2.3.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana 1. Ada 1. Ada rekam bukti
kegiatan UKM Puskesmas melakukan komunikasi dan kebijakan yang pelaksanaan kegiatan
koordinasi kepada lintas program dan lintas sektor terkait mengatur koordinasi maupun
sesuai kebijakan, panduan dan prosedur yang ditetapkan. tentang komunikasi UKM baik
(D,W) Koordinasi dan UKM esensial maupun
Komunikasi , 2. pengembangan,
Ada Pedoman / 2. Ada
panduan data/catatan/informa
tentang si dari hasil
Koordinasi dan koordinasi /
Komunikasi, 3. komunikasi ,
Ada SOP ttg
koordinasi dan
komunikasi, 4.
Ada KAK
pelaksanaan
Kegiatan

EP 2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan 1..Ada rekam bukti
komunikasi dan koordinasi yang sudah dilaksanakan (D.W) hasil evaluasi dan
bukti Tindak
lanjutnya….

Jumlah 0

STANDAR 2.4
Pelayanan UKM dilaksanakan dengan metode pembinaan secara berjenjang agar efisien dan efektif dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
KRITERIA 2.4.1.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan, pencapaian kinerja, pelaksanaan kegiatan UKM, dan penggunaan sumber daya,
POKOK PIKIRAN
• Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan kegiatan UKM Puskesmas mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan dukungan bagi pelaksana kegiatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Arahan dapat dilakukan dalam
pembinaan,
• Pembinaanpendampingan,
penanggung jawab pertemuan-pertemuan, maupun
UKM Puskesmas kepada konsultasi
koordinator dalam pelaksanaan
pelayanan kegiatan
dan pelaksana UKM.
kegiatan UKM meliputi pemahaman pelaksanaan kegiatan, termasuk pembinaan terhadap masalah dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan k
mulai dari identifikasi,
• Penanggung jawab UKM,analisis sampai dengan
koordinator upaya penyelesaian
dan pelaksana masalah
pelayanan UKM dalamtindak
melakukan pelaksanaan kegiatan
lanjut dan UKM.
evaluasi terhadap hasil analisis masalah dan hambatan dalam pelaksanaan pelayanan UKM.

KRITERIA 2.4.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Penanggung jawab UKM melakukan pembinaan kepada 1. Ada jadwal
koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM secara pembinaan yang
periodik sesuai dengan jadwal yang disepakati.(D,W) direncanakan oleh PJ
UKM ke koordinator
dan pelaksana UKM
2. Tersedia bukti
pembinaan PJ ke
koordinator dan
pelaksana sesuai
jadwal yg telah dibuat
(catatan pembinaan,
diskusi, rapat,
presensi, ceklist, foto,
dll)
EP 2 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana 1. Ada rekam bukti
kegiatan UKM Puskesmas mengidentifikasi dan menganalisis kegiatan monitoring
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan
UKM, (D,W) media yg tersedia
(ceklist monitoring,
pembinaan, laporan,
dll)
2. Ada data hasil
monitoring, dolah dan
dianalisa
permasalahan /
hambatan yang
ditemui.
(diidentifikasi)

EP 3 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana 1. Ada rekam bukti
kegiatan UKM melaksanakan tindak lanjut untuk mengatasi pelaksanaan PDCA /
masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan UKM. PDSA, terhadap
(D,W) permasalahan yang
ditemukan.
Ada
masalah yg ditemukan
(P) Ada
analisa penyebab
masalah (P)
Ada rencana solusi
dan solusi terpilih(P)
Ada Implementasi
pelaksanaan solusi
terpilih (D)
2.
Ada rekam Bukti
Tindak lanjut sesuai
permasalahan (ada
dokumentasi alat
bukti misalnya
bimbingan teknis, job
training, dukungan
sumber daya, logistic,
dll) (D)

EP 4 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana 1. Ada rekam Bukti
kegiatan UKM melakukan evaluasi dan tindaklanjut terhadap proses evaluasi
hasil pelaksanaan pada elemen penilaian 3 (tiga). (D,W) ( DAUN/GAUN) dari
Intervensi TL yg
dilakukan; (S)

2. Ada rekam bukti TL


dari hasil evaluasi yg
dilaksanakan. (A)

Jumlah 0
STANDAR 2.5
Pelaksanaan pelayanan UKM diperkuat dengan PIS-PK
KRITERIA 2.5.1.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM bersama dengan Tim Pembina Keluarga melaksanakan pemetaan dan intervensi kesehatan berdasarkan permasalahan keluarga sesuai dengan jadwal yang sudah disepa
POKOK PIKIRAN
• Kegiatan Kunjungan Keluarga yang dilaksanakan oleh Tim Pembina Keluarga digunakan untuk menyampaikan Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada keluarga sebagai intervensi awal dan didokumentasikan.
• Dokumentasi hasil kunjungan keluarga dilakukan dengan dientry pada aplikasi keluarga sehat dan atau pada profil keluarga sehat (Prokesga).
• Dokumentasi hasil kunjungan dapat berupa hasil intervensi awal dan hasil intervensi lanjut.
• Dokumentasi hasil kunjungan awal dan hasil intervensi (pemutakhiran/update) dokumentasi dilakukan oleh tim data Puskesmas (admin dan surveior).
• Tim pembina keluarga menyampaikan informasi dan laporan hasil kunjungan keluarga serta berkoordinasi dengan penanggung jawab UKM dan koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM agar dapat dilakukan analisis dan intervensi lanju
• Tim Pembina keluarga adalah tenaga kesehatan Puskesmas yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas.
• Kegiatan UKM melalui PIS PK sebagai bentuk intervensi dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disepakati dengan masyarakat yang menjadi sasaran

KRITERIA 2.5.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dibentuk Tim Pembina Keluarga, tenaga administrasi dan 1. Ada SK
surveior dengan uraian tugas yang jelas. (R) tentang
pembentukan
Tim pembina
keluarga ,
tenaga admin
dan surveior
dengan uraian
tugas yang
jelas 2. Ada
Pedoman
pelaksanaan
PIS-PK
3. Ada SOP-2
tentang
pelaksanaan
PIS-PK sesuai
Kebijakan dan
Pedoman

EP 2 Tim Pembina Keluarga melakukan kunjungan keluarga dan 1. Ada data IKS
intervensi awal yang telah direncanakan melalui proses keluarga, RT, RW,
persiapan, dan didokumentasikan. (D,W) desa & Kecamatan

2. Data telah
diinput kedalam
Aplikasi Keluarga
sehat atau manual
EP 3 Tim Pembina Keluarga melakukan penghitungan Indeks 1. Ada rekam bukti
Keluarga Sehat (IKS) pada tingkat keluarga, RT, RW, penyampaian
desa/kelurahan, dan Puskesmas secara manual atau secara informasi masalah
elektronik (dengan Aplikasi Keluarga Sehat). (D) kesehatan
berdasarkan
pendataan PIS PK
(DAUN/GAUN)

2.Tersedia hasil
analisis bersama atas
hasil kunjungan
keluarga

EP 4 Tim Pembina Keluarga menyampaikan informasi masalah 1.Ada rencana


kesehatan kepada Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM, intervensi lanjut
koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM untuk sesuai permasalahan
bersama-sama melakukan analisis hasil kunjungan keluarga. keluarga
(D,W) 2.Bukti proses
penyusunan rencana
Intervensi Lanjut
(DAUN/GAUN)

EP 5 Tim Pembina Keluarga bersama Penanggung jawab UKM, Ada rekam


koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM menyusun jejak/proses yang
intervensi lanjut kepada keluarga sesuai permasalahan membuktikan PJ UKM
kesehatan pada tingkat keluarga.(D,W) mengkoordinir
pelaksanaan
Intervensi lanjut
sesuai rencana di EP
sebelumnya.
(DAUN/GAUN jika
Rapat koordinasi PIS
PK oleh PJ UKM,
catatan lapangan, foto
kegiatan, dll)

EP 6 Penanggung jawab UKM mengkoordinir pelaksanaan intervensi Ada rekam


lanjut. (D,W) jejak/proses yang
membuktikan PJ UKM
mengkoordinir
pelaksanaan
Intervensi lanjut
sesuai rencana di EP
sebelumnya.
(DAUN/GAUN jika
Rapat koordinasi PIS
PK oleh PJ UKM,
catatan lapangan, foto
kegiatan, dll)

Jumlah 0

KRITERIA 2.5.2.
Intervensi lanjut ditujukan pada wilayah kerja Puskesmas berdasarkan permasalahan yang sudah dipetakan dan dilaksanakan terintegrasi dengan pelayanan UKM Puskesmas.
POKOK PIKIRAN
• Penyusunan rencana intervensi lanjut terintegrasi dengan lintas program dan dapat melibatkan lintas sektor terkait, didasarkan pada analisis IKS awal.
• Intervensi sesuai dengan hasil analisis dan pemetaan antara lain dilakukan melalui kegiatan UKM (termasuk yang bersifat inovatif), pengorganisasian masyarakat dalam bentuk UKBM dan tatanan-tananan (sekolah, pesantren, pasar tempat ibada
• Perbaikan dan evaluasi PIS PK di tingkat Puskesmas dilaksanakan mulai dari tahap persiapan pelaksanaan, pelaksanaan kunjungan keluarga dan intervensi awal, pelaksanaan analisis Indeks Keluarga Sehat (IKS) awal, pelaksanaan intervensi lanju
perubahan IKS.
• Rencana intervensi lanjut terintegrasi dengan rencana pelaksanaan kegiatan masing-masing pelayanan UKM Puskesmas.
• Dalam perbaikan dan evaluasi dilaksanakan proses verifikasi yang bertujuan untuk menjamin kebenaran serta keakuratan pelaksanaan PIS PK sesuai dengan hasil pelatihan serta informasi kondisi kesehatan setiap keluarga yang ada pada proke
aplikasi dapat dipertanggungjawabkan

KRITERIA 2.5.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tim pembina keluarga bersama dengan penanggung jawab 1. Hasil analisis awal
UKM melakukan analisis IKS awal dan pemetaan masalah di dan pemetaan
tiap tingkatan wilayah, sebagai dasar dalam menyusun rencana wilayah PIS PK
intervensi lanjut secara terintegrasi lintas program dan dapat 2. Ada rencana
melibatkan lintas sektor terkait (D, W) intervensi lanjut
3. Tersedia bukti
proses analisis dan
pemetaan dimaksud
(DAUN/GAUN) ----
dianggap jelas

EP 2 Rencana intervensi lanjut dikomunikasikan dan dikoordinasikan 1.Ada rencana


dalam lokakarya mini bulanan dan lokakarya triwulan intervensi lanjut
Puskesmas.(D,W) sebagai bahan yang
akan di sampaikan
2. Bukti
dikomunikasikan dan
dikoordinasikan
Minilokakarya
(DAUN/GAUN) ----
jelas tdk perlu contoh
3. Bukti
dikomunikasikan dan
dikoordinasikan
Tribulanan dengan LS
(DAUN/GAUN) ---jelas

EP 3 Dilaksanakan intervensi lanjutan sesuai dengan rencana yang Bukti kegiatan


disusun (D,W) mengikuti jenis
intervensi lanjut yang
dibutuhkan sesuai
rencana
(misalnya jika
pelatihan
–DAUN/GAUN, Jika
pelayanan –laporan,
foto kegiatan dll)
EP 4 Penanggung jawab UKM Puskesmas berkoordinasi dengan 1. Bukti koordinasi
Penanggung jawab UKPP, Penanggung jawab Jaringan dan dengan Pj UKPP :
Jejaring Pelayanan Puskesmas melakukan perbaikan rapat, diskusi, turun
pelaksanaan intervensi lanjutan yang dilakukan (D,W) bersama ke lapangan,
dll (DAUN/GAUN)
2. Bukti koordinasi
dengan Pjj Jaringan :
rapat, diskusi, turun
bersama ke lapangan,
dll (DAUN/GAUN)
3.Bukti koordinasi
dengan Pj Jejaring :
rapat, diskusi, turun
bersama ke lapangan,
dll
(DAUN/GAUN)

EP 5 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan pada setiap 1. Data capaian,
tahapan PIS PK antara lain melalui supervisi, laporan, lokakarya cecklist supervisi,
mini dan pertemuan-pertemuan penilaian kinerja.(D,W) monitoring, laporan
kegiatan sebagai
bahan evaluasi dan
RTL 2. Hasil
evaluasi dan tindak
lanjut perbaikan
(dokumen, laporan
evaluasi dll)
3. Bukti Proses
evaluasi Hasil evaluasi
dan tindak lanjut
perbaikan (laporan,
dll)—DAUN/GAUN ---
dianggap jelas tidak
perlu contoh

EP 6 Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM 1. Laporan hasil


melaksanakan intervensi lanjut dan melaporkan hasil yang intervensi lanjut
telah dilaksanakan kepada tim pembina keluarga dan 2. Bukti
selanjutnya dilakukan pemuktahiran/update dokumentasi. (D, pemutakhiran data
W) PIS-PK

Jumlah 0

KRITERIA 2.5.3.
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai bagian dari intervensi lanjut dalam bentuk peran serta masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan
POKOK PIKIRAN
• Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningka
hidup.
• Kegiatan Germas merupakan bagian terintegrasi dari intervensi lanjut terhadap masalah-masalah kesehatan yang diidentifikasi dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dilihat dari perubahan IKS tingkat keluarga dan wilay
semakin
• Germasmembaik.
bertujuan agar masyarakat terjaga kesehatan, tetap produktif, hidup dalam lingkungan yang bersih, ditandai dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : peningkatan edukasi hidup sehat, peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan pe
deteksi dini penyakit, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan perilaku hidup sehat dan peningkatan aktivitas fisik.
• Sasaran Germas adalah sasaran untuk masing-masing kegiatan Germas, yaitu seluruh lapisan masyarakat, termasuk individu, keluarga dan masyarakat untuk mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari.
• Puskesmas berperan dalam mensukseskan Germas antara lain melalui kegiatan pemberdayaan individu dan keluarga yang diukur melalui Indeks individu dan keluarga sehat, pemberdayaan masyarakat yang diukur dengan terbentuknya UKBM d
pembangunan wilayah berwawasan kesehatan yang diukur dengan Indeks Masyarakat Sehat dan Indeks Tatanan Sehat.

KRITERIA 2.5.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Ditetapkannya sasaran Germas dalam pelaksanaan kegiatan 1. Ada RUK yang
UKM Puskesmas oleh Kepala Puskesmas. (R) didalamnya terdapat
rencana pembinaan
Germas
2. Tersedia bukti
1. Ada proses penyusunan
Kebijakan perencanaan Germas
Penyelenggara (DAUN/GAUN ---
an Germas cukup jelas)
( termasuk
didalamnya
penetapan
sasaran
Germas ), 2.
Ada Pedoman
Penyelenggara
an Germas, 3.
Ada SOP
Pelaksanaan
Kegiatan, 4.
Ada KAK
Pelaksanaan
Kegiatan
Germas
EP 2 Dilaksanakan perencanaan pembinaan Germas secara 1. Ada RUK yang
terintegrasi dalam kegiatan UKM Puskesmas. (D,O,W) didalamnya terdapat
rencana pembinaan
Germas
2. Tersedia bukti
proses penyusunan
perencanaan Germas
(DAUN/GAUN)

EP 3 Dilakukan upaya pelaksanaan pembinaan Germas yang 1. Ada rekam bukti


melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait untuk Pelaksanaan
mewujudkan perubahan perilaku sasaran Germas. (D,W) pembinaan Germas
sesuai dengan
rencana
(rapat/pertemuan ---
DAUN/GAUN,
kunjungan
lapangan,penyuluhan
dll –Laporan kegiatan,
foto, dll) 2. Ada
bukti keterlibatan
Lintas Program dan
atau Lintas Sektor
EP 4 Dilakukan pemberdayaan masyarakat, keluarga dan individu 1. Ada bukti
dalam mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat yang keterlibatan
ditandai dengan semakin membaiknya IKS tingkat keluarga dan masyarakat dalam
wilayah dan terbentuknya UKBM. (D,W) pelaksanaan Germas,
2. Ada upaya update
data, 3. Ada
peningkatan IKS, 4.
Terbentuk kegiatan
UKBM,

EP 5 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan 1. Ada data capaian,
pembinaan gerakan masyarakat hidup sehat. (D,W) hasil monitoring,
supervisi serta hasil
evaluasi dan tindak
lanjut 2. Ada
rekam bukti kegiatan
evaluasi pelaksanaan
kegiatan dan tindak
lanjutnya
(DAUN/GAUN,
laporan kunjungan
lapangan, dll)

Jumlah 0

STANDAR 2.6.
Penyelenggaraan UKM Esensial
KRITERIA 2.6.1.
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Promosi Kesehatan
POKOK PIKIRAN
• Cakupan UKM Esensial Promosi Kesehatan diukur dengan 3 (tiga) indikator utama yaitu:
- Presentasi posyandu aktif,
- Terbentuknya tatanan sehat sesuai dengan pedoman
- Melakukan proses pemberdayaan masyarakat.
• Persentase Posyandu Aktif adalah posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing-mas
50% dan melakukan
• Terbentuknya kegiatan
Tatanan Sehattambahan.
sesuai dengan pedoman adalah upaya yang dilakukan petugas Puskesmas dalam membentuk tatanan/tempat yang mengupayakan kesehatan dengan melakukan proses untuk memberdayakan masyarakat melalui k
menginformasikan,
• Melakukan Prosesmempengaruhi
Pemberdayaan dan membantu
Masyarakat masyarakat
adalah agar berperan
memfasilitasi aktif untuk mendukung
proses pemberdayaan perubahan
masyarakat perilaku: dan lingkungan sehat serta menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Contoh : rumah tangga sehat, sekolah sehat
dengan tahapan
- pengenalan kondisi desa/kelurahan;
- survei mawas diri;
- musyawarah di desa/kelurahan;
- perencanaan partisipatif;
- pelaksanaan kegiatan; dan
- pembinaan kelestarian

KRITERIA 2.6.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Promosi 1. Ada 1. Ada data capaian
Kesehatan sesuai dengan yang diminta dalam pokok pikiran. Pedoman Indikator Kinerja
(R,D). tehnis Promkes sesuai target
pelaksanaan (bulanan, tigabulanan
kegiatan dan tahunan 2.
Promosi Ada hasil pengolahan
Kesehatan dan analisa data
(mencakup
Indikator
Kinerja
Promkes) , 2.
Ada penetapan
indikator
kinerja
Promkes dan
targetnya, 3.
Ada Program
kerja
Pelayanan
Promosi
Kesehatan,
(sesuai RPK) 4.
Ada SOP-2
Kegiatan
Pelayanan
Promosi, 5.
Ada KAK
Kegiatan
Promosi
Kesehatan

EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk 1. Ada rencana kerja


mencapai kinerja pelayanan UKM esensial Promosi Kesehatan Promkes sesuai RPK
sebagaimana pokok pikiran, yang sudah tercantum di dalam 2. Ada jadwal
RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan pelaksanaan
kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O) (Bulanan) 3.
Tersedia bukti proses
pelaksanaan kegiatan
Promkes sesuai
dengan rencana
(DAUN/GAUN)
EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1.Ada rekam bukti
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator proses pemantauan
dan upaya yang telah dilakukan (D.W.O) dan penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll)
2 Ada hasil
monitoring, 3. Ada
analisa hasil
monitoring kegiatan
promkes. 4. Disusun
rencana TL dan rekam
bukti pelaksanaan
tindak lanjut

EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan 1. Disusun rencana


dan penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK. (D,W) tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan dan
penilaian

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan SOP Ada bukti pencatatan
prosedur yang telah ditetapkan. (D.W.O) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan
Jumlah 0

KRITERIA 2.6.2.
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Kesehatan Lingkungan
POKOK PIKIRAN
• Cakupan UKM Esensial Kesehatan Lingkungan diukur dengan 3 (tiga) indikator utama, yaitu:
- Jumlah desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
- Persentasi Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi syarat kesehatan dan;
- Persentasi Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang memenuhi syarat kesehatan.
• Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Kesehatan Lingkungan dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sebagai berikut:
- pemicuan, pendampingan verifikasi desa STBM serta update data, dan lain-lain
- melakukan inspeksi kesehatan lingkungan TFU dan TPP, pembinaan, update data dan lain-lain
- upaya-upaya promotive dan preventif sesuai dengan indikator tambahan yang ditetapkan oleh Puskesmas yang mengacu pada pedoman/panduan dan atau ketentuan yang berlaku.
• Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan Lingkungan yang telah dilakukan .

KRITERIA 2.6.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial 1. Ada 1. Ada data capaian
Kesehatan Lingkungan (R.D) Pedoman Indikator Kinerja
tehnis Kesling sesuai target
pelaksanaan (bulanan, tigabulanan
kegiatan dan tahunan 2.
Kesehatan Ada hasil pengolahan
Lingkungan dan analisa data
(mencakup
Indikator
Kinerja
Keshling) , 2.
Ada penetapan
indikator
kinerja Kesling
dan targetnya,
3. Ada Program
kerja
Pelayanan
Kesling, (sesuai
RPK) 4. Ada
SOP-2 Kegiatan
Pelayanan
Kesling, 5. Ada
KAK Kegiatan
Kesling

EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk 1. Ada rencana kerja


mencapai kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan Kesling sesuai RPK
Lingkungan sebagaimana pokok pikiran, yang sudah tercantum 2. Ada jadwal
di dalam RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka pelaksanaan
acuan kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O) (Bulanan) 3.
Tersedia bukti proses
pelaksanaan kegiatan
Kesling sesuai dengan
rencana
(DAUN/GAUN)
EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1.Ada rekam bukti
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator proses pemantauan
dan upaya yang telah dilakukan (D.W.O) dan penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll)
2 Ada hasil
monitoring, 3. Ada
analisa hasil
monitoring kegiatan
Kesling. 4. Disusun
rencana TL dan rekam
bukti pelaksanaan
tindak lanjut

EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan 1. Disusun rencana


dan penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O) tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan dan
penilaian

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan SOP Ada bukti pencatatan
prosedur yang telah ditetapkan (D.W.O) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan
Jumlah 0

KRITERIA 2.6.3.
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Kesehatan Keluarga.
POKOK PIKIRAN
• Cakupan UKM Esensial Kesehatan Keluarga diukur dengan 5 (tiga) indikator utama, yaitu:
- Presentasi ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal terpadu
- Presentasi balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan minimal
- Presentasi remaja yang mendapatkan pelayanan kesehatan peduli remaja
- Presentasi calon pengantin yang mendapatkan pelayanan kesehatan
- Presentasi lanjut usia yang mendapatkan pelayanan.
• Pelayanan Kesehatan Balita sebagaimana dalam standar pelayanan minimal:
- Penimbangan berat badan
- Pengukuran panjang badan/tinggi badan
- Pemantauan perkembangan
- Imunisasi
- Pemberian vitamin A
- Pelayanan balita sakit
• Kriteria Puskesmas mampu laksana Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) jika memenuhi kriteria:
- ada tenaga terlatih/terorientasi PKPR
- ada pedoman PKPR
- menyediakan layanan konseling bagi remaja
• Pelayanan kesehatan reproduksi Calon Pengantin (Catin) minimal meliputi:
- anamnesa
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan status gizi
- pemeriksaan darah (hb, golongan darah)
- skrining imunisasi TT
- KIE Kesprocatin

KRITERIA 2.6.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial 1. Ada data capaian
Kesehatan Keluarga (R.D) Kinerja Kesga sesuai
kebijakan puskesmas
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan)
2. Ada Indikator
Kinerja Kesga
(Tahunan dan
bulanan)

EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk 1. Ada rencana kerja


mencapai kinerja pelayanan UKM esensial Kesehatan Keluarga Kesga sesuai RPK
sebagaimana pokok pikiran, yang sudah tercantum di dalam 2. Ada jadwal
RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan pelaksanaan
kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O) (Bulanan) 3.
Tersedia bukti proses
pelaksanaan
(DAUN/GAUN ,
catatan pelaksanaan,
dll---cukup jelas)

EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1. Ada rencana atau
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator jadwal pemantauan
dan upaya yang telah dilakukan (D.W.O) sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---
cukup jelas) 3.
Tersedia bukti tindak
lanjut sesuai hasil
pemantauan---cukup
jelas)

EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan 1.Ada rencana tindak
dan penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O) lanjut sesuai hasil
pemantauan dan
penilaian 2.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan SOP Ada bukti pencatatan
prosedur yang telah ditetapkan (D.W.O) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan
Jumlah 0
KRITERIA 2.6.4
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Gizi
POKOK PIKIRAN
• Ibu hamil KEK apabila tidak ditangani akan berisiko melahirkan bayi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yang menjadi salah satu penyumbang masalah stunting.
• ASI Eksklusif merupakan salah satu standar emas Pemberian Makan Bayi dan Anak yang akan berkontribusi berkurangnya kejadian Gizi Kurang dan stunting.
• Surveilan gizi berupaya memantau secara terus menerus masalah-masalah yang terjadi agar bila ada masalah cepat tertangani dan menjadi dasar untuk perencanaan yang baik
• Cakupan UKM Esensial Gizi diukur dengan 3 (tiga) indikator utama :
- Puskesmas melaksanakan Surveilans Gizi
- presentasi bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif.
- pelaksanaan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita.
• Untuk mencapai kinerja pelayanan UKM Esensial Gizi dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif
• Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM esensial Gizi

KRITERIA 2.6.4. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Gizi (R.D) 1. Ada 1. Ada data capaian
Pedoman Indikator Kinerja
tehnis Pelayanan Gizi sesuai
pelaksanaan target (bulanan,
kegiatan tigabulanan dan
Pelayanan Gizi tahunan 2. Ada
(mencakup hasil pengolahan dan
Indikator analisa data
Kinerja
elayanan Gizi) ,
2. Ada
penetapan
indikator
kinerja Gizi dan
targetnya, 3.
Ada Program
kerja
Pelayanan
Pelayanan Gizi,
(sesuai RPK) 4.
Ada SOP-2
Kegiatan
Pelayanan Gizi,
5. Ada KAK
Kegiatan Gizi
EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk 1. Ada rencana kerja
mencapai kinerja pelayanan UKM esensial Gizi sebagaimana Pelayanan Gizi sesuai
pokok pikiran, yang sudah tercantum di dalam RPK sesuai RPK 2. Ada
dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang jadwal pelaksanaan
telah ditetapkan (D.W.O) (Bulanan) 3.
Tersedia bukti proses
pelaksanaan kegiatan
Pelayanan Gizi sesuai
dengan rencana
(DAUN/GAUN)

EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1.Ada rekam bukti
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator proses pemantauan
dan upaya yang telah dilakukan (D.W.O) dan penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll)
2 Ada hasil
monitoring, 3. Ada
analisa hasil
monitoring kegiatan
Pelayanan Gizi. 4.
Disusun rencana TL
dan rekam bukti
pelaksanaan tindak
lanjut

EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan 1. Disusun rencana


dan penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O) tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan dan
penilaian

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan SOP Ada bukti pencatatan
prosedur yang telah ditetapkan (D.W.O) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan
Jumlah 0

KRITERIA 2.6.5
Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
POKOK PIKIRAN
• Cakupan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit diukur dengan 3 (tiga) indikator utama berdasarkan prioritas masalah di Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Untuk mencapai kinerja UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sesuai dengan kebijakan, pedoman dan panduan yang berlaku.
• Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindaklanjut terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM esensial dan upaya pencapaian kinerja pelayanan UKM esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang telah dilakukan .

KRITERIA 2.6.5. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial 1. Ada 1. Ada data capaian
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (R.D) Pedoman Indikator Kinerja
tehnis Pelayanan P2P sesuai
pelaksanaan target (bulanan,
kegiatan tigabulanan dan
Pelayanan P2P tahunan 2. Ada
(mencakup hasil pengolahan dan
Indikator analisa data
Kinerja
Pelayanan P2P)
, 2. Ada
penetapan
indikator
kinerja P2P dan
targetnya, 3.
Ada Program
kerja
Pelayanan
Pelayanan P2P,
(sesuai RPK)
4. Ada SOP-2
Kegiatan
Pelayanan P2P,
5. Ada KAK
Kegiatan P2P

EP 2 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk 1. Ada rencana kerja


mencapai kinerja pelayanan UKM esensial Pencegahan dan Pelayanan P2P sesuai
Pengendalian Penyakit sebagaimana pokok pikiran, yang sudah RPK 2. Ada
tercantum di dalam RPK sesuai dengan kebijakan, prosedur dan jadwal pelaksanaan
kerangka acuan kegiatan yang telah ditetapkan (D.W.O) (Bulanan) 3.
Tersedia bukti proses
pelaksanaan kegiatan
Pelayanan P2P sesuai
dengan rencana
(DAUN/GAUN)
EP 3 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1.Ada rekam bukti
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator proses pemantauan
dan upaya yang telah dilakukan (D.W.O) dan penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll)
2 Ada hasil
monitoring, 3. Ada
analisa hasil
monitoring kegiatan
Pelayanan P2P. 4.
Disusun rencana TL
dan rekam bukti
pelaksanaan tindak
lanjut

EP 4 Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan 1. Disusun rencana


dan penilaian yang terintegrasi ke dalam RUK (D.W.O) tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan dan
penilaian

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan SOP Ada bukti pencatatan
prosedur yang telah ditetapkan (D.W.O) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan
Jumlah 0

STANDAR 2.7.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
KRITERIA 2.7.1.
Cakupan dan pelaksanaan UKM Pengembangan
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan masyarakat pengembangan berdasarkan permasalahan yang ada di wilayah kerja.
• Cakupan UKM Pengembangan diukur dengan 3 indikator utama Pengembangan yang ditetapkan oleh Puskesmas.
• Untuk mencapai kinerja UKM Pengembangan dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif sesuai dengan pedoman yang berlaku.
• Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian indikator kinerja pelayanan UKM Pengembangan dan upaya pencapaian kinerja yang telah dilakukan
• Penetapan UKM Pengembangan berupa SK Kepala Puskesmas.
- Memberikan gambaran tentang sebab terpilihnya UKM Pengembangan tersebut.
- Kekhususan apa yang dimiliki wilayah kerja Puskesmas sehingga memilih Pengembangan tersebut.
- Bisa ditetapkan bersama-sama, misalnya memilih 3 pengembangan.
- Lihat PMK 44/2016

KRITERIA 2.7.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Ditetapkan jenis - jenis pelayanan UKM Pengembangan sesuai SK penetapan Tersedia bukti proses
dengan hasil analisa. (R) jenis pelayanan penyusunan,
UKM pemilihan dan
Pengembangan penetappannya jenis
. layanan UKM
Pengembangan
(DAUN/GAUN, dll)
EP 2 Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Pengembangan. 1. Ada 1. Ada data capaian
(R,D) (lihat juga KMP 1.8.1, UKM 2.9.5) Pedoman Indikator Kinerja
tehnis Pelayanan UKM
pelaksanaan Pengembangan
kegiatan sesuai target
Pelayanan (bulanan, tigabulanan
UKM dan tahunan 2.
Pengembangan Ada hasil pengolahan
(mencakup dan analisa data
Indikator
Kinerja
Pelayanan P2P)
, 2. Ada
penetapan
indikator
kinerja UKM
Pengembangan
dan targetnya,
3. Ada Program
kerja kegiatan
Pelayanan
UKM
Pengembangan
, (sesuai RPK)
4. Ada SOP-2
Kegiatan
Pelayanan
UKM
Pengembangan
, 5. Ada KAK
Kegiatan UKM
Pengembangan

EP 3 Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk 1. Ada rencana kerja


mencapai kinerja pelayanan UKM Pengembangan sebagaimana Pelayanan UKM
pokok pikiran (D.W.O) Pengembangan
sesuai RPK 2.
Ada jadwal
pelaksanaan
(Bulanan) 3.
Tersedia bukti proses
pelaksanaan kegiatan
Pelayanan UKM
Pengembangan sesuai
dengan rencana
(DAUN/GAUN)
EP 4 Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara 1.Ada rekam bukti
periodik dan berkesinambungan terhadap capaian indikator proses pemantauan
dan upaya yang telah dilakukan. (D.W.O) dan penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll)
2 Ada hasil
monitoring, 3. Ada
analisa hasil
monitoring kegiatan
Pelayanan UKM
Pengembangan. 4.
Disusun rencana TL
dan rekam bukti
pelaksanaan tindak
lanjut

EP 5 Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan SOP Ada bukti pencatatan
prosedur yang telah ditetapkan. (D.W.O) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan
Jumlah 0

STANDAR 2.8.
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja pelayanan UKM Puskesmas dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pelayanan UKM
KRITERIA 2.8.1
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan supervisi untuk mengendalikan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas secara periodik
POKOK PIKIRAN
• Perbaikan terhadap pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas perlu dilakukan melalui pelaksanaan supervisi yang disusun secara periodik dengan jadwal yang jelas.
• Rencana dan jadwal kegiatan supervisi perlu diinformasikan kepada koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas, sehingga pelaksana dapat mempersiapkan diri.
• Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab UKM Puskesmas melaksanakan kegiatan supervisi dan bersama Koordinator Pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas merencanakan tindak lanjut perbaikan dalam pengelolaan dan pelaksana
UKM Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab (PJ) UKM memberitahukan kepada Koordinator Pelayanan terhadap rencana pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian
• Supervisi adalah pengawasan terhadap proses, kegiatan dan pelaksana kegiatan yang sedang melaksanakan kegiatan.
- Tahapan pelaksanaan supervisi sebagai berikut:
- Penyusunan jadwal kegiatan supervisi diinformasikan kepada koordinator dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas agar dapat menyiapkan bahan yang diperlukan.
- Bahan persiapan adalah analisis secara mandiri terhadap tugas yang akan disupervisi meliputi jadwal, KAK, dan SOP kegiatan.
- Supervisi dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama Penanggung Jawab UKM yang dilaksanakan secara langsung di tempat kegiatan.
- Jika ditemukan ketidaksesuaian atau hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan UKM, maka dilakukan pembahasan dan tindak lanjut perbaikan
• KAK Supervisi tersedia sampai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan supervisi.
- Setiap pelaksana kegiatan mendapatkan supervisi minimal 1 kali dalam pelaksanaan kegiatannya.
- KAK mencantumkan Kepala Puskesmas ikut melaksanakan supervisi.
- Jadwal selain berada dalam KAK juga didapatkan tersendiri, bisa berada dalam map Kepala Puskesmas maupun pada map PJUKM.
• Pelaksanaan kegiatan supervisi diawali dengan penjelasan format supervisi yang akan diberlakukan pada tiap pelaksana (D)
- Bentuk bisa berupa rekam kegiatan Pertemuan Sosialisasi baik Jadwal maupun bagaimana cara melakukan pemantauan mandiri.
- Bentuk format supervisi disampaikan kepada Pelaksana.
- PJUKM memastikan Pelaksana memahami format supervisi.
- PJUKM memastikan jadwal pelaksanaan kegiatan.
• Tersedia jenis-jenis format supervisi yang digunakan untuk tiap pelaksana UKM.
KRITERIA 2.8.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Penanggung Jawab UKM menyusun kerangka acuan dan jadwal 1. Ada KAK Supervisi
supervisi pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas. (R,D) Pj UKM 2.
Ada Jadwal Supervisi
Pj UKM

EP 2 Kerangka acuan dan jadwal supervisi pelaksanaan pelayanan 1.Jadwal Supervisi


UKM Puskesmas diinformasikan kepada koordinator pelayanan 2.Tersedia bukti
dan pelaksana kegiatan UKM . (D.W) proses penyampaian
informasi KAK dan
jadwal
(DAUN/GAUN---cukup
jelas)
EP 3 Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM 1. Ada data dan Pengisian data
Puskesmas melaksanakan analisis mandiri terhadap proses informasi yang telah pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas sebelum supervisi dikumpulkan oleh kegiatan secara
dilakukan. (D,W) masing masing mandiri
koordinator dan masing-masing
pelaksana kegiatan koordinator
2. Tersedia hasil dan pelaksana
analisis pelaksanaan UKM
kegiatan secara
mandiri masing-
masing koordinator
dan pelaksana UKM

EP 4 Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas 1. Ada KAK Supervisi
melakukan supervisi sesuai dengan kerangka acuan kegiatan Pj UKM 2.
supervisi dan jadwal yang disusun. (D,W) Ada Jadwal Supervisi
Kepala Puskesmas
3. Ada Jadwal
Supervisi Pj UKM
4. Tersedia bukti
proses pelaksanaan
supervisi sesuai
jadwal dan KAK
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 5 Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas 1. Data hasil supervisi
menyampaikan hasil supervisi kepada Koordinator pelayanan Kapus 2. Data
dan pelaksanan kegiatan (D,W) hasil supervisi Pj UKM
3. Bukti
penyampaian Data
hasil supervisi
(DAUN/GAUN)
EP 6 Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM 1. Catatan yang perlu
menindaklanjuti hasil supervisi dengan tindakan perbaikan ditindak lanjuti dari
sesuai dengan permasalahan yang ditemukan. (D,W) hasil supervisi Kapus
dan PJ UKM yang
perlu ditindaklanjuti
koordinator dan
pelaksana UKM
2. Bukti telah
dilakukan tindak
lanjut sesuai hasil
supervisi Kapus dan PJ
UKM --- Pembuktian
sesuai jenis TL

Jumlah 0

KRITERIA 2.8.2.
Penanggung jawab UKM wajib melakukan pemantauan dalam upaya pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan jadwal yang sudah disusun agar dapat mengambil langkah tindak lanjut untuk perbaikan
POKOK PIKIRAN
• Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan UKM sesuai jadwal yang disusun pada bulan sebelumnya digunakan untuk menuntaskan penyelenggaraan pelayanan UKM Puskesmas sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan yang disusun.
• Pelaksanaan pembahasan kesesuaian dilaksanakan dalam Lokakarya Mini bulanan untuk menghasilkan jadwal pelaksanaan kegiatan pada bulan berikutnya, dan dalam lokakarya mini triwulan untuk memantau peran lintas sektor terkait dalam p
pelayanan UKM.
• Rencana pelaksanaan kegiatan yang sedang dilaksanakan dapat direvisi bila perlu, sesuai dengan perubahan kebijakan pemerintah dan/atau perubahan kebutuhan masyarakat atau sasaran, serta usulan-usulan perbaikan yang rasional.
• Perbaikan terhadap jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan menjadi bagian dari pembahasan dalam lokakarya mini bulanan Puskesmas.
• Pergeseran jadwal bisa terjadi antar bulan atau dengan melaksanakan perbaikan terhadap komponen jadwal seperti tempat, waktu, sasaran kegiatan, pelaksana, serta metode dan teknologi.
• Perubahan rencana pelaksanaan kegiatan dimungkinkan apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah dan/atau perubahan kebutuhan masyarakat dan sasaran, maupun hasil perbaikan dan pencapaian kinerja. Perubahan rencana kegiatan m
usulan-usulan dari pelaksana,
• Bukti hasil tindak lintasrekam
lanjut…. berupa program, dan lintas
kegiatan sektor
(D/W), terka PJUKM dan Pelaksana tentang bagaimana dan kapan dilakukannya Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan.
Pemahaman
• Pemantauan didasarkan pada kesesuaian dengan JADWAL pelaksanaan kegiatan
- Jadwal tersedia, PJUKM dan Pelaksana memperhatikan jadwal pada saat menyusun kegiatan.
- prinsif 5W1H
• Tindak lanjut disini adalah hal-hal yang bisa dilakukan oleh PJUKM dan Pelaksana UKM segera untuk mengatasi masalah dalam pelaksanaan kegiatan.
• Sedangkan yang membutuhkan sumberdaya yang besar dan harus dibahas dengan pimpinan atau memerlukan minlok untuk dibahas bersama-sama dengan upaya lain, dilakukan pada nomor ep 4 dan 5
• Bila diperlukan perubahan rencana, baik bulanan, maupun perubahan terhadap RPK – misalnya PAK. Maka perlihatkan bukti rencana/jadwal yang berubah(D)
• Pelaksana/PJUKM memahami kenapa terjadi perubahan kegiatan, penyebab dan bentuk perubahan. (W)

KRITERIA 2.8.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan pemantauan kesesuaian pelaksanaan kegiatan 1.Ada jadwal dan
terhadap kerangka acuan dan jadwal kegiatan pelayanan UKM. pemantauan yang
(D, W) direncanakan oleh PJ
UKM.
2.Tersedia KAK
kegiatan UKM yang
akan di pantau.
3.Tersedia
bukti pelaksanaan
pemantauan sesuai
jadwal / KAK
EP 2 Dilakukan pembahasan terhadap hasil pemantauan dan hasil 1. Ada data hasil
capaian kegiatan pelayanan UKM oleh Kepala Puskesmas, pemantauan
Penanggung jawab UKM Puskesmas, koordinator pelayanan pelaksanaan kegiatan
dan pelaksana kegiatan UKM dalam lokakarya mini bulanan UKM 2. Data
dan lokakarya mini triwulan. (D,W) diolah dan dianalisa,
3. Tersedia rekam
Bukti pembahasan
melalui Minilokakarya
/ pra minlok , 4. Ada
rekomendasi
perbaikan

EP 3 Penanggung jawab UKM Puskesmas, koordinator pelayanan 1.Ada rencana tindak


dan pelaksana melakukan tindak lanjut perbaikan berdasarkan lanjut sesuai hasil
hasil pemantauan. (D,W) pembahasan dan
pemantauan (sesuai
rekomendasi)
2. Tersedia bukti
pelaksanaan tidak
lanjut

EP 4 Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM bersama Lintas 1.Ada penyesuaian
Program dan Lintas Sektor terkait melakukan penyesuaian rencana (jika
rencana kegiatan berdasarkan hasil perbaikan dan dengan diperlukan)
tetap mempertimbangkan kebutuhan dan harapan masyarakat 2.Tersedia bukti
atau sasaran.(D,W) proses perbaikan jika
ada penyesuaian
rencana (diskusi,
rapat, dll)

EP 5 Penanggung jawab UKM Puskesmas menginformasikan 1.Ada jadwal baru


penyesuaian rencana kegiatan kepada koordinator pelayanan, atau penyesuaian
pelaksanan kegiatan, sasaran kegiatan, lintas program dan rencana kegiatan yang
lintas sektor terkait. (D,W) akan di kordinasikan
(jika diperlukan)
2. Tersedia bukti
koordinasi terhadap
penyesuaian rencana
dengan koordinator,
pelaksana, sasaran, LP
dan LS

Jumlah 0

KRITERIA 2.8.3
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM melakukan upaya perbaikan terhadap hasil penilaian capaian kinerja pelayanan UKM
POKOK PIKIRAN
• Adanya ketetapan tentang indikator capaian kinerja pelayanan UKM yang disusun berdasar Standar Pelayanan Minimal, Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan, Kebijakan/ Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kebijakan/Pedom
Kesehatan
• Kegiatan Daerah Kabupaten/Kota
pengumpulan dan kebijakan
hasil data capaian kinerjaPuskesmas untukyang
pelayanan UKM masing- masingdalam
tercantum kegiatan UKM.pelaksanaan pelayanan UKM disampaikan kepada penanggungjawab UKM setiap bulan dengan tetap memperhatikan periodisasi pembuatan dan p
laporan
laporan.
• Penanggung jawab UKM dan koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melakukan analisis terhadap capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja pelayanan UKM dan indikator mutu pelayanan UKM yang telah dikumpulkan untuk me
pencapaian kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan
• Penetapan Kepala Puskesmas tentang Indikator Kinerja berdasarkan:
- Standar Pelayanan Minimal,
- Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan,
- Kebijakan/ Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi
- Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
- Kebijakan Puskesmas
• Bukti kegiatan umpan balik tidak harus jawaban surat bisa berupa pertemuan di Dinkes atau kunjungan ke Puskesmas
• Bukti pembahasan bersama dengan pelaksana dan PJUKM yang capaian kinerjanya diperhatikan. Misalnya, karena tidak tercapai
• Bisa juga dibuktikan dengan fasilitasi yang diberikan untuk rencana perbaikan
• Tindak lanjut hasil feedback dari dinkes, dibuktikan dengan rekam kegiatan, laporan, dan bentuk kegiatan lainnya yang dilaksanakan sebagai perbaikan dari permasalahan kinerja.

KRITERIA 2.8.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Ditetapkan indikator kinerja pelayanan UKM. (R) 1. Ada SK
penetapan
Indikator
kinerja UKM
Bisa jadi
satu dengan SK
Payung ttg
Pengawasan
Pengendalian
dan Penilaian
Kinerja (lihat
1.5.1.1-2)

EP 2 Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Tersedia data capaian


melakukan pengumpulan data capaian indikator kinerja pelayanan UKM
pelayanan UKM sesuai dengan periodisasi pengumpulan yang (periode - sesuai
telah ditetapkan. (D,W) kebijakan puskesmas)
oleh koordinator dan
pelaksana kegiatan
(bulanan, tigabulanan
dan tahunan)

EP 3 Penanggung Jawab UKM dan Koordinator pelayanan serta 1. Ada rekam bukti
pelaksana kegiatan melakukan pembahasan terhadap capaian pertemuan
kinerja bersama dengan lintas program. (D,W) pembahasan hasil
kinerja ( pra minlok /
minlok), 2. Ada hasil
pembahasan ( analisa
data capaian dan RTL
nya ),
EP 4 Disusun rencana tindaklanjut berdasarkan hasil pembahasan 1. Ada rencana tindak
capaian kinerja pelayanan UKM. (D,W) lanjut sesuai hasil
pembahasan capaian
kinerja UKM
2.Tersedia bukti
proses penyusunan
RTL nya

EP 5 Dilakukan pelaporan data capaian kinerja beserta kegiatan 1.Ada bukti pelaporan
UKM kepada Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. (D) kinerja yang dikirim ke
Dinkes (periode
laporan sesuai
kebijakan masing-
masing daerah)
2. BuktI
pengiriman pelaporan
kinerja (bisa terpisah,
bisa bersama dengan
semua kegiatan
puskesmas

EP 6 Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah Ada umpan balik dari
Kabupaten/kota terhadap laporan upaya perbaikan capaian Dinkes terhadap
kinerja pelayanan UKM Puskesmas secara periodik. (D) laporan yang dikirim

EP 7 Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik dari Dinas 1. Ada rekam bukti
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. (D) pembahasan hasil
feedback dari Dinas
Kesehatan, Ada
rencana tindak lanjut
sesuai hasil umpan
balik dari Dinkes
3.Tersedia
bukti tindak lanjut

Jumlah 0

KRITERIA 2.8.4.
Penilaian kinerja terhadap penyelenggaraan pelayanan UKM dilaksanakan secara periodik untuk menunjukan akuntabilitas dalam pengelolaan pelayanan UKM
POKOK PIKIRAN
• Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM bertanggung jawab dalam membudayakan perbaikan kinerja secara berkesinambungan, konsisten dengan visi, misi dan tujuan Puskesmas.
• Kepala Puskesmas bersama Penanggung Jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM menetapkan kebijakan dan prosedur penilaian kinerja pelayanan UKM
• Kepala Puskesmas bersama Penanggung jawab UKM perlu melakukan penilaian terhadap kinerja pelayanan UKM secara periodik.
• Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menunjukkan akuntabilitas dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas dan melakukan perbaikan jika hasil penilaian kinerja tidak mencapai target yang diharapkan.
• Penilaian tersebut dilakukan dalam rapat Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab UKM Puskesmas, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM.

KRITERIA 2.8.4. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab UKM, Koordinator 1. Ada rekam bukti
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melakukan pertemuan
pembahasan penilaian kinerja paling sedikit dua kali setahun pembahasan hasil
(D,W) penilaian kinerja
secara periodik sesuai
dengan rencana
kerja , 2. Ada hasil
pembahsan , analisa
dan RTL nya.

EP 2 Disusun rencana tindak lanjut terhadap hasil pembahasan 1.Ada rencana tindak
penilaian kinerja pelayanan UKM (D,W). lanjut sesuai hasil
pembahasan kinerja
2.Tersedia bukti
proses penyusunan
rencana tidak lanjut

EP 3 Hasil penilaian kinerja dilaporkan kepada dinas kesehatan 1. Ada Laporan kinerja
kabupaten/kota (D) sesuai tahun berjalan
(siklus pelaporan)
2.Ada bukti
pengiriman laporan
kinerja dimaksud

EP 4 Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah Ada umpan balik dari
Kabupaten/kota terhadap laporan hasil penilaian kinerja Dinas atas laporan
pelayanan UKM (D) yang dikirim
EP 5 Hasil umpan balik (feedback) dari dinas kesehatan daerah 1.Ada tindak lanjut
kabupaten/kota ditindaklanjuti. (D) atas umpan balik dari
Dinas atas laporan
yang dikirim
2. Tersedia
bukti tindak lanjut

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 960
CAPAIAN 0 0.00%
kinerja Puskesmas termasuk

sil penilaian kinerja Puskesmas termasuk

yarakat seperti jajak pendapat, temu

M daerah Kabupaten/Kota, pedoman atau

REKOMENDASI
aan Masyarakat dilakukan oleh masyarakat

ra fasilitasi proses pemecahan masalah


esehatan Remaja, Komunitas Peduli

REKOMENDASI
m RUK tidak dituangkan dalam RPK

REKOMENDASI
suai dengan rencana

n sasaran kegiatan.
m dan lintas sektor terkait dengan
, masyarakat dan kelompok masyarakat.

REKOMENDASI
kegiatan UKM.

sanaan kegiatan UKM Puskesmas.


ng ada di masyarakat

REKOMENDASI
aluasi pelaksanaan kegiatan UKM.

REKOMENDASI
ahan dapat dilakukan dalam bentuk
temui dalam pelaksanaan kegiatan UKM

REKOMENDASI
n jadwal yang sudah disepakati

analisis dan intervensi lanjut

REKOMENDASI
antren, pasar tempat ibadah dan lain-lain).
elaksanaan intervensi lanjut dan analisis

uarga yang ada pada prokesga atau

REKOMENDASI
aku sehat untuk meningkatkan kualitas
tingkat keluarga dan wilayah yang
ingkungan, peningkatan pencegahan dan
ngan terbentuknya UKBM dan

REKOMENDASI
engan cakupan masing-masing minimal
yakan masyarakat melalui kegiatan
tangga sehat, sekolah sehat, dan lain-lain

REKOMENDASI
REKOMENDASI
REKOMENDASI
REKOMENDASI
ah dilakukan .

REKOMENDASI
REKOMENDASI
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
REKOMENDASI
giatan yang disusun.
ntas sektor terkait dalam pelaksanaan
n yang rasional.

ubahan rencana kegiatan memperhatikan

REKOMENDASI
vinsi, dan Kebijakan/Pedoman dari Dinas
eriodisasi pembuatan dan pengumpulan
elah dikumpulkan untuk melihat
REKOMENDASI
tujuan Puskesmas.

REKOMENDASI
BAB.III. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP)

Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 3.1.
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
KRITERIA 3.1.1.
3.1.1. Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan kewajiban pasien dan keluarga.
POKOK PIKIRAN
• Penerimaan pasien meliputi: pendaftaran pasien rawat jalan, pendaftaran pasien rawat
•inap, dan
Salah menahan
satu pasien untuk
cara melibatkan observasi
pasien atau stabilitasi.
dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang diterimanya adalah dengan cara memberikan informed consent. lnformed consent dapat diperoleh pada berbagai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya,
informed consent diperoleh ketika pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko.
• Informasi dan penjelasan tentang infomed consent di berikan oleh dokter yang bertanggung jawab yang akan melakukan tindakan atau dokter lain apabila dokter yang bersangkutan berhalangan namun tetap dengan sepengetahuan dokter yang bertangjawab
tersebut

KRITERIA 3.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 1. Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman SK tentang Alur Pelayanan Kesesuaian proses Pemahaman simulasi
dan prosedur yang ditetapkan dengan menginformasikan hak Pelayanan dan Alur pendaftaran dan petugas ttg hak petugas ttg
dan kewajiban serta memperhatikan keselamatan pasien (R, Klinis (mulai Pendaftaran, pelayanan dengan dan kewajiban pelayanan yang
O, W, S) dari Jenis pelayanan alur , Ketersediaan pasien, proses memperhatika
pendaftaran dan jadwal informasi alur identifikasi n hak dan
sampai dengan pelayanan, pelayanan dan alur pasien di kewajiban
pemulangan kerjasama pendaftaran, jenis pendaftaran, pasien,
dan rujukan) , rujukan, pelayanan dan tarif, proses identifikasi
Panduan identifikasi jam pelayanan, identifikasi pasien,
pendaftaran, kebutuhan dan sarana yang tersedia, hambatan mengatasi
SOP hambatan pasien kerjasama rujukan kendala dan
pendaftaran, serta tindak dan hak kewajiban hambatan
informed lanjutnya, bukti pasien pasien
consent general consent
( pemahaman
informasi hak dan
kewajiban)
EP 2 2. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi mengenai SK pelayanan Dokumen
tindakan medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang akan klinis tentang Informed
dilakukan sebelum memberikan persetujuan atau penolakan informed Concent,
(informed consent) termasuk konsekuensi dari keputusan consent ( lihat persetujuan dan
penolakan tersebut. (D) diatas), SOP penolakan
informed
consent ( dok
1.2.2)

Jumlah 0

STANDAR 3.2.
Pengkajian, Rencana Asuhan, dan Pemberian Asuhan dilaksanakan secara paripurna.
KRITERIA 3.2.1.
Proses kajian awal dilakukan secara paripurna dan mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga.
POKOK PIKIRAN
• Proses skrining dan proses Kajian pasien dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan antar profesi yang digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis.
Pelaksanaan asuhan dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan sesuai rencana yang disusun, dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

• Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan, dan disiplin yang lain meliputi: status fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asesmen nyeri, asesmen risiko jatuh, asesmen fungsional
(gangguan fungsi tubuh), asesmen risiko gizi, , kebutuhan edukasi, dan rencana pemulangan.
• Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi tertentu kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain secara tertulis. Pelimpahan wewenang tersebut hanya
dapat dilakukan dalam keadaan tenaga medis tidak berada ditempat, dan/atau karena keterbasatan ketersediaan tenaga medis.

KRITERIA 3.2.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 1. Dilakukan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga SK pelayanan Form pengkajian Proses pengkajian wawancara
yang kompeten untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan klinis tentang awal perawat dan awal, Skrining visual, pada petugas:
sesuai panduan praktik klinis, termasuk penangan nyeri dan pengkajian, dokter, bukti nyeri, triase, covid acuan dalam
dicatat dalam rekam medik (R, D, O, W) rencana sosialisasi memberikan
asuhan, screening dan pelayanan/asu
pemberian pengkajian awal han
asuhan dan paripurna
pendidikan
pasien/kel, SOP
pengkajian
awal klinis
(screening),
yang meliputi
kajian medis,
kajian
penunjang
medis,
misalnya kajian
gizi, dan kajian
keperawatan

EP 2 2. Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, SK pelimpahan Sertifikat tenaga
dapat dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada wewenang yang diberi
perawat dan/ atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, pelimpahan
untuk melakukan kajian awal medis dan pemberian asuhan wewenang
medis sesuai kewenangan delegatif yang diberikan. (R,D)
EP 3 3. Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan Catatan Wawancara
secara kolaboratif sesuai rencana asuhan dan panduan praktik Perkembangan dokter,
klinis dan/atau prosedur-prosedur asuhan klinis, agar tidak Pasien perawat, bidan,
terjadi pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di rekam Terintegrasi/CPPT petugas gizi
medis. (D, W) dan farmasi
tentang asuhan
kolaboratif

EP 4 4. Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan dan evaluasi Form pemberian Pelaksanaan


serta tindaklanjut bagi pasien dan keluarga dengan metode penyuluhan/pend penyuluhan/pendidik
yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga. (D,O) idikan kesehatan an kesehatan bagi
pasien/keluarga, pasien dan keluarga
evaluasi
pemahaman serta
tindaklanjut

Jumlah 0

STANDAR 3.3.
Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas pelayanan.
KRITERIA 3.3.1.
Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen dan pelayanan sesegera mungkin sebagai bentuk pelaksanaan triase.
POKOK PIKIRAN
• Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar panduan praktik klinis untuk penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan
• Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu pada pedoman tata laksana triase sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Dalam penanganan pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera, termasuk melakukan deteksi dini tanda tanda dan gejala penyakit menular misalnya infeksi melalui udara/airborne.

KRITERIA 3.3.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 1. Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai SK pelay klinis sosialisasi triase Tenaga kesehatan Pemahaman Simulasi
tahap triase sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur tentang triase, tentang pelaksanaan petugas pelaksanaan
yang ditetapkan. (W,O,S) Panduan Tata triage terhadap triage
laksana Triase, prosedur triage
SOP triase,
penanganan
gawat darurat (
lihat di 1.2.2)
EP 2 2. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa SK, Pedoman Bukti rekam Pasien dan tenaga
dan dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sesuai kemampuan dan SOP medis kesehatan tentang
Puskesmas dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai Rujukan, pelaksanaan pelaksanaan
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan. persiapan stabilisasi, stabilisasi dan
(D,O) pasien rujukan komunikasi dan komunikasi sebelum
SBAR sebelum rujukan
rujukan, observasi
selama rujukan,
buku komunikasi
dengan RS
rujukan. Resume
medis pasien
rujukan

Jumlah 0

STANDAR 3.4
Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar
KRITERIA 3.4.1
Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
POKOK PIKIRAN
• Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-kadang memerlukan tindakan tindakan yang membutuhkan lokal anestesi. Pelaksanaan anestesi lokal tersebut
harus memenuhi standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku di Puskesmas.

KRITERIA 3.4.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh tenaga kesehatan yang SK dan SOP Rekam Medik Tenaga kesehatan Tenaga
kompeten sesuai dengan kebijakan dan prosedur . (D, O, W) pelayanan pelaksanaan tentang pelaksanaan pelaksana
anestesi lokal anestesi lokal pemberian anestesi anestesi lokal
( lihat dalam form lokal,ketersediaan tentang
dokumen pemantauan obat emergency pemberian
1.2.2) anestesi dan anestesi lokal
laporan operasi .
Sertifikat
kompetensi
pemberi layanan
anestesi lokal

EP 2 Jenis, dosis dan teknik anestesi lokal dan pemantauan status form pemantauan
fisiologi pasien selama pemberian anestesi lokal oleh petugas anestesi dan
dan dicatat dalam rekam medis pasien (D) laporan operasi

Jumlah 0

STANDAR 3.5
Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan perundang-undangan
KRITERIA 3.5.1
Pemberian terapi makanan dan terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara reguler.
POKOK PIKIRAN
• Terapi Gizi kepada pasien dengan resiko gangguan gizi di Puskesmas diberikan secara reguler sesuai dengan rencana asuhan berdasarkan hasil penilaian status gizi dan kebutuhan pasien sesuai Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang tercantum di dalam
Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas.
• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan sepengetahuan dari petugas kesehatan yang berkompeten dan disimpan dalam kondisi yang baik untuk
mencegah kontaminasi

KRITERIA 3.5.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Disusun rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi Form Screening
pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Gizi, Formulir
pasien. (D) Asuhan gizi
( Padime)

EP 2 Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan Format distribusi Petugas
pemesanan dan didokumentasikan. (D, W) makan gizi/pasien
tentang
distribusi dan
pemberian
makanan

EP 3 Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan Formulir


diit pasien dan keamanan/kebersihan makanan, bila keluarga pemberian
ikut menyediakan makanan bagi pasien. (D) edukasi gizi

EP 4 Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, CPPT ( Catatan Petugas gizi


memberikan dan Perkembangan tentang
memantau terapi gizi. (D,W) Pasien perencanaan
Terintegrasi) pemberian dan
dalam rekam pemantauan
medik terapi gizi
pasien

EP 5 Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam CPPT ( Catatan
rekam medisnya. (D) Perkembangan
Pasien
Terintegrasi)
dalam rekam
medik

Jumlah 0

STANDAR 3.6
Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
KRITERIA 3.6.1
Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan
layanan dipandu oleh prosedur yang baku
POKOK PIKIRAN
• Pemulangan pasien dilakukan berdasar kriteria yang ditetapkan oleh dokter/dokter gigi yang bertanggung jawab terhadap pasien untuk memastikan bahwa kondisi pasien layak untuk dipulangkan dan akan memperoleh tindak lanjut pelayanan sesudah
dipulangkan, misalnya pasien rawat jalan yang tidak memerlukan perawatan rawat inap, pasien rawat inap tidak lagi memerlukan perawatan rawat inap di Puskesmas, pasien yang karena kondisinya memerlukan rujukan ke FKRTL, pasien yang karena kondisinya
dapat dirawat di rumah atau rumah perawatan, pasien yang menolak untuk perawatan rawat inap, pasien/ keluarga yang meminta pulang atas permintaan sendiri
• Informasi tentang resume pasien pulang yang diberikan kepada pasien/ keluarga pada saat pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain diperlukan agar pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan
yang optimal.

KRITERIA 3.6.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan pemberi asuhan yang Sk pelayanan Rekam medis
lain melaksanakan pemulangan, rujukan dan asuhan tindak klinis tentang pasien/ CPPT,
lanjut sesuai dengan rencana yang disusun dan kriteria kriteria resume medis
pemulangan. (D) pemulangan pasien pulang/
pasien di UGS, dirujuk
pasien dengan
persalinan dan
bayi, SOP
pemulangan
dan tindak
lanjut pasien

EP 2 Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang Resume medis Tenaga medis tentang Pelaksanaan
bekepentingan saat pemulangan atau rujukan. (D, O, W) yang berisi penjelasan asuhan pemulangan
tentang: riwayat tindak lanjut pada pasien/rujukan
kesehatan, saat pelaksanaan
pemeriksaan fisik, pemulangan
pemeriksaan pasien/rujukan
diagnostik,
indikasi pasien
rawat inap,
diagnosis dan
komorbiditas lain,
prosedur
tindakan dan
terapi yang telah
diberikan, obat
yang sudah
diberikan dan
obat untuk
pulang, kondisi
kesehatan pasien,
instrusi tindak
lanjut dan
dijelaskan kepada
pasien

Jumlah 0

STANDAR 3.7
Rujukan
KRITERIA 3.7.1
Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan.
POKOK PIKIRAN
• Selama proses rujukan pasien secara langsung, pemberi asuhan yang kompeten terus memantau kondisi pasien, dan fasilitas kesehatan penerima rujukan diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan.

• Pada saat serah terima di tempat rujukan, petugas yang mendampingi pasien memberikan informasi secara lengkap (SBAR) tentang kondisi pasien kepada petugas penerima transfer pasien.
KRITERIA 3.7.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi rujukan dan SK pelayanan Surat Persetujuan Pasien/
memberi persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan klinis tentang rujukan/ keluarga pasien
kebutuhan pasien dan kriteria rujukan untuk menjamin kriteria informed memperoleh
kelangsungan layanan ke fasilitas kesehatan yang lain (D, W) rujukan, SOP consent. Sertifikat informasi
persiapan kompetensi rujukan,
pasien rujukan petugas yang kebutuhan
mendampingi pasien dan
rujukan kriteria rujukan

EP 2 Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi Buku komunikasi Petugas
tujuan rujukan dan tindakan stabilisasi pasien sebelum dirujuk petugas dengan melakukan
sesuai kondisi pasien, indikasi medis dan kemampuan dan fasilitas komunikasi
wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien selama kesehatan dengan fasilitas
pelaksanaan rujukan dapat terjamin. (D,W) rujukan; Rekam kesehatan dan
medis/catatan pelaksanaan
stabilisasi pasien monitoring
sebelum dirujuk /stabilisasi
ke FKTRL, ceklist pasien
persiapan pasien
rujukan.

EP 3 Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi Resume pasien,
yang lengkap (SBAR) kepada petugas. bukti serah
terima pasien
yang dilengkapi
dengan SBAR,
stempel FKTRL
serta nama
petugas yang
menerima
rujukan. Surat
Rujukan dan
form monitoring
selama rujukan

Jumlah 0

KRITERIA 3.7.2
Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL
POKOK PIKIRAN
• Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pasien yang dirujuk balik dari FKRTL dilaksanakan tindak lanjut sesuai dengan umpan balik rujukan dan dicatat dalam rekam medis.
• Jika Puskesmas menerima umpan balik rujukan pasien dari fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut atau fasilitas kesehatan lain, maka tindak lanjut dilakukan sesuai prosedur yang berlaku melalui proses kajian dengan memperhatikan rekomendasi umpan balik
rujukan.

KRITERIA 3.7.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dokter/dokter gigi penangggung jawab pelayanan melakukan SK dan SOP rekam pelaksanaan
kajian ulang kondisi medis sebelum menindaklanjuti umpan Kajian ulang medis/CPPT yang pengkajian ulang
balik dari FKRTL sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang kondisi pasien berisi kajian ulang kondisi pasien
ditetapkan. (D,O) rujuk balik oleh dokter/ program rujuk balik
FKTRL dan dokter gigi
tindak lanjut tentang kondisi
pasien program
rujuk balik, Surat
rujuk balik dari RS

EP 2 Dokter/dokter gigi penanggung jawab pelayanan melakukan rekam Pelaksanaan tindak Dokter/dokter
tindak lanjut terhadap rekomendasi umpan balik rujukan medis/CPPT lanjut terhadap gigi
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. tentang tindak rekomendasi umpan penanggung
(D,O,W) lanjut balik rujukan jawab
rekomendasi melakukan
umpan balik tindak lanjut
rujukan terhadap
rekomendasi
umpan balik
rujukan

EP 3 Monitoring dalam proses rujukan balik harus di catat dalam Pelaksanaan


form monitoring. (D) monitoring
proses rujukan
balik dalam CPPT
Jumlah 0

STANDAR 3.8
Penyelenggaraan Rekam Medis
KRITERIA 3.8.1.
Tata kelola penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
POKOK PIKIRAN
• Penyelenggaraan Rekam Medis dilakukan secara berurutan dari sejak pasien masuk sampai pasien pulang, dirujuk atau meninggal, meliputi kegiatan :
- Registrasi pasien
- Pendistribusian rekam medis
- Isi rekam medis dan pengisian informasi klinis
- Pengolahan data dan pengkodean
- Klaim pembiayaan
- Penyimpanan rekam medis
- Penjaminan mutu
- Pelepasan informasi kesehatan
- Pemusnahan rekam medis
• SK Pelayanan Rekam Medis yang minimal mengatur : bentuk rekam medis, simbol dan singkatan, registrasi pasien, pendistribusian rekam medis, isi rekam medis dan pengisian informasi klinis, pengolahan data dan pengkodean, klaim pembiayaan,
penyimpanan rekam medis, penjaminan mutu, pelepasan informasi kesehatan, pemusnahan rekam medis, koreksi pengisian rekam medis

KRITERIA 3.8.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Penyelenggaraan rekam medis yang meliputi a sampai dengan SK Pelayanan Bentuk rekam Penataan rekam Petugas rekam
i termasuk riwayat alergi obat, dilakukan sesuai dengan Rekam Medis; medis, simbol dan medis, kelengkapan medik tentang
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W) Pedoman singkatan,isi pengisian rekam penyelenggara
pelayanan rekam medis dan medis termasuk an,
rekam medis; kelengkapan riwayat alergi obat pendistribusian
SOP pelayanan pengisian rekam , pengolahan
rekam medis medis, bukti data dan
( akses rekam pelaksanaan pengkodean
medis, penilaian dan
penyimpanan kelengkapan penyimpanan
rekam medis , rekam medis, serta
koreksi berita acara pemusnahan
pengisian pemusnahan rekam medis
rekam rekam medis, dsb
medis,dll)

EP 2 Rekam Medis diisi secara lengkap dan dengan tulisan yang Bukti Rekam Medik terisi Kelengkapan
terbaca serta harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan kelengkapan lengkap, nama, waktu pengisian
Dokter, Dokter Gigi dan atau Tenaga Kesehatan yang pengisian rekam dan tanda tangan rekam medik
melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan, serta medis/CPPT Dokter, Dokter Gigi oleh dokter,
apabila ada kesalahan dalam melakukan pencatatan di rekam termasuk waktu, dan atau Tenaga dokter Gigi dan
medis dilakukan koreksi sesuai ketentuan peraturan nama dan tanda Kesehatan yang atau Tenaga
perundang-undangan. (D, O, W) tangan PPA, melaksanakan kesehatan
koreksi pengisian pelayanan
rekam medis
sesuai SK dan SOP

Jumlah 0

STANDAR 3.9
Penyelenggaraan Pelayanan laboratorium dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 3.9.1
Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
POKOK PIKIRAN
• Regulasi pelayanan laboratorium perlu disusun sebagai acuan, yang meliputi kebijakan dan pedoman, serta prosedur-prosedur pelayanan laboratorium yang mengatur tentang:
a. jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas
b. waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
c. pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi
d. proses permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen
e. pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan pelayanan di luar jam kerja
f. proses pemeriksaan laboratorium
g. kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan laboratorium
h. penggunaan alat pelindung diri
i. pengelolaan reagen
• Yang perlu diperhatikan di laboratorium : Simbol dan pelabelan reagensia B3, Penyimpanan Reagensia B3, Ketersediaan MSDS untuk tiap reagensia B3, yang dilakukan jika terjadi tumpahan, yang dilakukan jika terjadi pajanan

• SK Pelayanan Laboratorium yang mengatur jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas, waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan laboratorium yang berisiko
tinggi, proses permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan penyimpanan specimen,pelayanan pemeriksaan di luar jam kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang menyediakan pelayanan di luar jam kerja, proses pemeriksaan
laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja dalam pelayanan laboratorium, penggunaan alat pelindung diri, pengelolaan reagen dan terutama menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan dan nilai kritis

• SOP pelayanan laboratorium seperti permintaan, penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen, pengelolaan reagen, pelaksanaan pemeriksaan, dan penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis
dan bahan berbahaya dan beracun (B3)

KRITERIA 3.9.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai SK Pelayanan Form hasil
rujukan untuk setiap jenis pemeriksaan yang disediakan, dan Laboratorium pemeriksaan
nilai kritis pemeriksaan laboratorium.(R) ( jenis laboratorium
pelayanan mencantumkan
waktu nilai normal dan
penyerahan nilai rentang
hasil rujukan
pemeriksaan
lab,
pemeriksaan
lab beresiko
tinggi, proses
permintaan
pemeriksaan,
penerimaan
dst,
pemeriksaan
diluar jam
kerja, K3,
pengelolaan
reagen),
Pedoman
pelayanan
laboratorium,
SOP pelayanan
laboratorium
dan
pengelolaan
limbah
EP 2 Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis MSDS tiap Pengelolaan
pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, reagen, Bukti reagen,
termasuk proses untuk menyatakan jika reagen tidak tersedia. penyimpanan pelabelan dan
(D, W) dan pelabelan penyimpanan
reagensia sesuai
dengan regulasi
(check list), bukti
perhitungan
kebutuhan
reagensia
termasuk buffer
stock, bukti
pemesanan
reagensia, check
list monev
ketersediaan
reagensia

EP 3 Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a SOP jika terjadi Hasil monev Observasi Penyelenggara
sampai dengan i, dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan tumpahan kepatuhan penggunaan APD, an lab dari a sd
prosedur yang ditetapkan. (D, O, W) reagen dan terhadap penataan dan i, termasuk
pajanan prosedur pelabelan serta layanan diluar
petugas pelayanan lab penyimpanan reagen, jam kerja
dan TL, bukti suhu,
monitoring
penggunaan APD
dan TL

EP 4 Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu Bukti pelaksanaan observasi PMI yang Pelaksanaan
eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan PMI dan dilakukan dan pemantapan
peraturan perundang-undangan dan dilakukan perbaikan jika PME .Bukti sertifikat PME mutu internal
terjadi penyimpangan (D,O,W) pelaksanaan dan
perbaikan bila pemantapan
terjadi mutu eksternal
penyimpangan
EP 5 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil Form hasil evaluasi dan
pemeriksaan laboratorium.(D,W) pemeriksaan tindak lanjut
laboratorium. waktu
Evaluasi hasil pelaporan hasil
pemantauan dan pemeriksaan
tindak lanjut laboratorium
waktu pelaporan
hasil
pemeriksaan
laboratorium

Jumlah 0

STANDAR 3.10
Penyelenggaraan Pelayanan kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 3.10.1
Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
POKOK PIKIRAN
• Pelayanan farmasi di Puskesmas terdiri dari:
a. Pengkajian resep dan penyerahan obat
b. Pemberian informasi obat (PIO)
c. Konseling
d. Visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap)
e. Rekonsiliasi obat
f. Pemantauan terapi obat (PTO)
g. Evaluasi penggunaan obat
• Pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) terdiri dari:
a.Perencanaan kebutuhan
b. Permintaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian
f. Pengendalian
g. Pencatatan, pelaporan dan pengarsiapan
h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
• SK, Pedoman dan SOP Pelayanan kefarmasian minimal mengatur pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, pelayanan farmasi, peresepan obat termasuk psikotropika dan narkotika, obat kadaluarsa, formularium obat, obat yang perlu diwaspadai, obat emergensi

KRITERIA 3.10.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Tersedia daftar formularium obat puskesmas. (D) SK, Pedoman Formularium
dan SOP Puskesmas, Bukti
Pelayanan Penyusunan
kefarmasian Formularium
(pengelolaan Obat
sediaan dan
BHMP,
peresepan ob,
psikotropika
narkotika, ob
kadaluarsa,
formularium
ob, High alert,
ob emergensi)

EP 2 Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis LPLPO serta bukti Observasi Mekanisme
pakai oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan pedoman dan pengawasan pengelolaan sediaan pengawasan
prosedur yang telah ditetapkan. (D,O,W) pengelolaan dan farmasi dan bahan pengelolaan
penggunaan obat medis habis pakai dan
oleh Dinas penggunaan
Kesehatan, bukti obat oleh
penerimaan obat Dinas
dan kartu stok Kesehatan
obat, bukti
penanganan obat
kadaluarsa

EP 3 Dilakukan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik oleh Form rekonsiliasi CPPT, obat yang Pelaksanaan
tenaga kefarmasian sesuai dengan prosedur yang telah obat, bukti diberikan rekonsiliasi
ditetapkan. (D,O,W) asuhan farmasi obat
dalam CPPT
rekam medis

EP 4 Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada Bukti Proses kajian resep Proses kajian
setiap pelayanan pemberian obat (D, O, W) kajian/telaah dan pemberian obat resep dan
resep dengan benar pemberian
obat dengan
benar
EP 5 Dilakukan edukasi pada setiap pasien tentang indikasi dan cara Bukti pelaksaaan Pelaksanaan edukasi pelaksaaan PIO
penggunaan obat. (D,O,W) PIO PIO

EP 6 Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan Bukti penyediaan Tempat penyimpanan Pengelolaan
dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat obat emergensi obat emergensi, cara obat emergensi
emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu setelah serta mengakses,
digunakan atau bila kadaluarsa. (O, D, W) monitoringnya pemantauan dan
penggantian obat
emergensi

EP 7 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, Form observasi Wawancara
kesesuaian peresepan dengan formularium. (D,W) pemantauan ketersediaan obat hasil evaluasi
ketersediaan obat dan vaksin indikator dan tindak
dan vaksin dan kesesuaian lanjut
indikator di peresepan dengan ketersediaan
Puskesmas.Hasil formularium obat dan vaksin
evaluasi dan indikator dan
tindak lanjut kesesuaian
ketersediaan obat peresepan
terhadap dengan
formularium formularium
Hasil evaluasi dan
tindak lanjut
kesesuaian resep
dengan
formularium.
Form monitoring
kesesuaian obat
dengan
formularium

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 370
CAPAIAN 0 0.00%
alam proses pelayanan. Misalnya,

epengetahuan dokter yang bertangjawab

REKOMENDASI
uk menyusun keputusan layanan klinis.

risiko jatuh, asesmen fungsional

limpahan wewenang tersebut hanya

REKOMENDASI
REKOMENDASI
stesi. Pelaksanaan anestesi lokal tersebut

REKOMENDASI
ndar (PAGT) yang tercantum di dalam

disimpan dalam kondisi yang baik untuk

REKOMENDASI

tindak lanjut pelayanan sesudah


ke FKRTL, pasien yang karena kondisinya
dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan

REKOMENDASI

n yang telah dilakukan.


REKOMENDASI
memperhatikan rekomendasi umpan balik

REKOMENDASI

gkodean, klaim pembiayaan,

REKOMENDASI
an

emeriksaan laboratorium yang berisiko


nan di luar jam kerja, proses pemeriksaan

butuhkan, serta pengelolaan limbah medis

REKOMENDASI
t yang perlu diwaspadai, obat emergensi

REKOMENDASI
BAB IV. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)

Puskesmas :
Kab/ Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 4.1. PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING


Puskesmas melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting beserta pemantauan dan evaluasinya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
KRITERIA 4.1.1.
Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
POKOK PIKIRAN
• Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus program Pemerintah yang bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap u
serta berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
• Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan terintegrasi baik lintas program antara lain dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan, imunisasi, kegiatan promosi dan konseling (menyusui dan gizi), pemberian suplemen dan kegiatan intern

• Dalam pencegahan dan penurunan stunting dilakukan upaya-upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi sensitif (lintas sektor) dan intervensi gizi spesifik (lintas program) sesuai dengan pedoman yang b

• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman, panduan yang berlaku, misal dengan
metode analisa situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Rencana program pencegahan dan penurunan stunting disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi denga
pelayanan UKM dan UKPP

KRITERIA 4.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Ditetapkannya indikator dan target kinerja stunting disertai Ada SK Ada bukti pelaksanaan Bagaimana
analisis capaiannya (R,D,W) Indikator dan program stunting cara
target kinerja disertai analisisnya puskesmas
stunting (penanggung
jawab/koordin
ator program)
melakukan
identifikasi
kebutuhan dan
harapan
masyarakat /
kelompok
masyarakat /
sasaran
EP 2 Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (R) Ada SK,
pedoman,
panduan , KAK,
SOP program
pencegahan
dan penurunan
stunting

EP 3 Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk 1.SK TIM : TIM DOKUMENTASIKAN
intervensi gizi spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan PENURUNAN PELAKSANAAN
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun bersama STUNTING KEGIATAN
lintas program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan, PUSKESMAS , 1.NOTULEN LOKMIN
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah SK TIM LP DAN LS
ditetapkan. (R, D, O, W) PENURUNAN 2.LAPORAN MMD
STUNTING 3.LAPORAN
KECAMATAN X PELAKSANAAN
2.PEDOMAN/ SURVEILANS GIZI
PANDUAN
PENURUNAN
STUNTING
3.KERANGKA
ACUAN
KEGIATAN
4.SOP :
MISALNYA SOP
SURVEILANS
GIZI
EP 4 Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap 1. Ada rencana atau
pelaksanaan program pencegahan dan penurunan stunting (D, jadwal pemantauan
W). sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---
cukup jelas)
3. Tersedia bukti
tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan
4.Ada rencana
tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan dan
penilaian 5.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 5 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang SOP Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan. (R,D) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan

Jumlah 0

STANDAR 4.2. PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN ANGKA KEMATIAN BAYI(AKB)
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir beserta pemantauan dan evaluasinya sesuai dengan ketentuan pera
perundang-undangan
KRITERIA 4.2.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir.
POKOK PIKIRAN
• Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah melahirkan, dan bayi baru lahir dilakukan sesuai dengan standar dalam pedoman yang berlaku.
• Upaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan terintegrasi dengan lintas program dalam rangka penurunan AKI & AKB.
• Pelayanan Kesehatan ibu bersalin, yang selanjutnya disebut persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan.

• Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan melalui pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar. Pelayanan kesehatan neonatal esensial dilakukan pada umur 0-28 hari.
• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dilakukan analisis capaian. Analisis capaian indikator dilakukan dengan metode analisis sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan meru
metode analisis situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Rencana program penurunan AKI dan AKB disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah AKI dan AKB di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terintegrasi dengan RU
pelayanan UKM dan UKPP
2. DITETAPKAN PROGRAM PENURUNAN AKIDAN AKB. (R) (LIHATSTANDAR1.1 DAN 2.1)
CONTOH ANALISIS MASALAH
HASIL EVALUASI DATA KINERJA PERUMUSAN MASALAH

1. IDENTIFIKASI
MASALAH

HASIL IKH 2. PRORITAS MASALAH POLA PENYUSUNAN RUK MENGIKUTI POLA YANG ADA DI BAB II SESUAI DENGAN PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS

3. PENENTUAN AKAR
MASALAH

DATA PIS PK

4. ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Be rd asarkan analisis masalah d i atas tahap b erikutnya adalah menyusun p rog ram
keg iatan yang akan d ilaku kan . Co ntoh program untuk mening kat kan cakupan
p e rsalinan Nakes d alam rang ka p enurunan AKI antara lain :
5. RUK,RPK MASUK KE RUK, RPK DAN BUATKAN KAK
 Partne rsh ip d ukun d an bid an Terinteg rasi deng an usulan
 Penyed iaan fasilitas te mpat ting g al bag i b idan d e sa keg iatan UKM lainn ya (RUK)
 Peng uatan p e ran LS me lalui Gerakan Sayang Ib u, d kk Puskesmas (1.1, 2.1)

KRITERIA 4.2.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan Ada SK Ada bukti pelaksanaan Bagaimana
kesehatan ibu, bayi dan balita yang disertai capaian dan Indikator dan pelayanan kesehatan cara
analisisnya. (R,D) target ibu, bayi dan balita puskesmas
pelayanan disertai analisisnya (penanggung
kesehatan ibu, jawab/koordin
bayi dan balita ator program)
melakukan
identifikasi
kebutuhan dan
harapan
masyarakat /
kelompok
masyarakat /
sasaran

EP 2 Ditetapkan program penurunan AKI dan AKB. (R) Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
pedoman, program penurunan
panduan , KAK, AKI dan AKB disertai
SOP program analisisnya
penurunan AKI
dan AKB
EP 3 Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir pedoman, penyediaan alat, obat,
termasuk standar alat kegawatdaruratan maternal dan panduan , KAK, bahan habis pakai dan
neonatal sesuai dengan standar dan dikelola sesuai dengan SOP prasarana pendukung
prosedur. (R,D, O, W) penyediaan pelayanan kesehatan
alat, obat, ibu dan bayi baru lahir
bahan habis termasuk standar alat
pakai dan kegawatdaruratan
prasarana maternal dan
pendukung neonatal sesuai
pelayanan dengan kebijakan
kesehatan ibu
dan bayi baru
lahir termasuk
standar alat
kegawatdarura
tan maternal
dan neonatal

EP 4 Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
persalinan, masa sesudah melahirkan dan bayi baru lahir sesuai pedoman, pelayanan kesehatan
dengan prosedur yang ditetapkan, kewajiban penggunaan panduan , KAK, pada masa hamil,
partograph pada saat pertolongan persalinan dan upaya SOP pelayanan masa persalinan,
stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi termasuk kesehatan masa sesudah
pelayanan pada Puskesmas mampu PONED sesuai dengan pada masa melahirkan dan bayi
kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan hamil, masa baru lahir sesuai
yang telah ditetapkan. (R, D, W) persalinan, dengan kebijakan
masa sesudah
melahirkan dan
bayi baru lahir
(SK, SOP
Pelayanan ANC
Terpadu)
EP 5 Dilakukan pelayanan persalinan sesuai dengan kebijakan, 1.SK JENIS Ada bukti pelaksanaan
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah PELAYANAN - pelayanan persalinan
ditetapkan. (R,D, O, W) PELAYANAN sesuai dengan
PERSALINAN kebijakan
2.SK TIM
RUANG
BERSALIN DI
PUSKESMAS
3.SOP
ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL
4.KAK
ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL DI
PUSKESMAS

EP 6 Kegiatan penurunan AKI dan AKB dikoordinasikan dan 1.SK TIM : TIM DOKUMENTASIKAN
dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun PENURUNAN PELAKSANAAN
bersama lintas program dan lintas sektor. (D, W) AKI DAN AKB KEGIATAN
PUSKESMAS , 1.NOTULEN LOKMIN
SK TIM LP DAN LS
PENURUNAN 2.LAPORAN MMD
AKI DAN AKB 3.LAPORAN
KECAMATAN X PELAKSANAAN
2.PEDOMAN/ SURVEILANS AKI DAN
PANDUAN AKB
PENURUNAN
AKI DAN AKB
3.KERANGKA
ACUAN
KEGIATAN
4.SOP :
MISALNYA SOP
SURVEILANS
AKI DAN AKB
EP 7 Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap 1. Ada rencana atau
pelaksanaan program penurunan AKI dan AKB termasuk jadwal pemantauan
pelayanan kesehatan pada masa hamil, persalinan dan bayi sesuai RPK 2.
baru lahir di Puskesmas. (D, W) Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---
cukup jelas)
3. Tersedia bukti
tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan
4.Ada rencana
tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan dan
penilaian 5.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 8 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang SOP Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan. (R,D) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan

Jumlah 0

STANDAR 4.3. PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU IMUNISASI


Puskesmas melaksanakan program imunisasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 4.3.1
Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi.
POKOK PIKIRAN
• Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi agar dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
• Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin (cold chain vaccines) sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan
metode Analisis situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan secara akurat dan sesuai prosedur dan format laporan yang telah ditetapkan meliputi cakupan indikator kinerja imunisasi, stok dan pemakaian vaksin dan logistik lainnya, kondisi perala
vaksin dan KIPI.
• Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkala, berkesinambungan, berjenjang dan dilakukan analisa serta rencana tindak lanjut perbaikan program imunisasi.
• Rencana program peningkatan dan cakupan mutu imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah imunisasi di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang terinteg
RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
KRITERIA 4.3.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Ditetapkannya indikator dan target kinerja imunisasi yang Ada SK Ada bukti pelaksanaan
disertai capaian dan analisisnya. (R,D) Indikator dan target kinerja
target imunisasi disertai
pelayanan analisisnya
imunisasi

EP 2 Ditetapkan program Imunisasi. (R) Ada SK, Ada bukti pelaksanaan


pedoman, program imunisasi
panduan , KAK, disertai analisisnya
SOP program
imunisasi

EP 3 Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
imunisai. (D,O,W) pedoman, penyediaan vaksin
panduan , KAK, dan logistik sesuai
SOP dengan kebutuhan
penyediaan program imunisai
vaksin dan sesuai dengan
logistik sesuai kebijakan
dengan
kebutuhan
program
imunisai

EP 4 Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin Ada SK, Ada bukti pelaksanaan
dikelola sesuai dengan prosedur. (R,D, O, W) pedoman, pengelolaan vaksin
panduan , KAK, sesuai dengan
SOP kebijakan
pengelolaan
vaksin
EP 5 Kegiatan Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi 1.SK TIM : TIM DOKUMENTASIKAN
dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan PENINGKATAN PELAKSANAAN
prosedur yang telah ditetapkan bersama lintas program dan CAKUPAN DAN KEGIATAN
lintas sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan MUTU 1.NOTULEN LOKMIN
kerangka acuan yang telah ditetapkan. (R,D, W) IMUNISASI LP DAN LS
PUSKESMAS 2.LAPORAN MMD
dan 3.LAPORAN
KECAMATAN X PELAKSANAAN
2.PEDOMAN/ SURVEILANS
PANDUAN IMUNISASI
PENINGKATAN
CAKUPAN DAN
MUTU
IMUNISASI
3.KERANGKA
ACUAN
KEGIATAN
4.SOP :
MISALNYA SOP
SURVEILANS
IMUNISASI; SK,
SOP MEDIA
KOMUNIKASI
EP 6 Dilakukan pemantauan, dan evaluasi serta tindaklanjut upaya 1. Ada rencana atau
perbaikan program imunisasi. (D, W) jadwal pemantauan
sesuai RPK 2.
Tersedia bukti proses
pemantauan dan
penilaian (Ceklist
pemantauan, catatan
pelaksanaan, dll---
cukup jelas)
3. Tersedia bukti
tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan
4.Ada rencana
tindak lanjut sesuai
hasil pemantauan dan
penilaian 5.
Tersedia bukti proses
penyusunan rencana
tidak lanjut
(DAUN/GAUN, dll---
cukup jelas)

EP 7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang SOP Ada bukti pencatatan
telah ditetapkan. (R,D) Pencatatan dan dan pelaporan
pelaporan

Jumlah 0

STANDAR 4.4. PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERCULOSIS


Puskesmas memberikan pelayanan kepada pengguna layanan TB mulai dari penemuan kasus TB kepada orang yang terduga TB, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TB, tata laksana kasus terdiri dari pengobatan
layanan beserta pemantauan dan evaluasinya untuk memutus mata rantai penularan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 4.4.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pengguna layanan TB mulai dari penemuan kasus TB kepada orang yang terduga TB, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TB, tata laksana kasus terdiri dari pengobata
layanan beserta pemantauan dan evaluasinya
POKOK PIKIRAN
• Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global maupun nasional. Upaya untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu program prioritas nasional bidang kesehatan.
• Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindak lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis.
• Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota harus menetapkan target indikator kinerja Penanggulangan TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan memperhatikan st
yang selanjutnya dijadikan dasar bagi Puskesmas dalam menetapkan sasaran serta indikator kinerja yang dipantau setiap tahunnya.
• Puskesmas melakukan pengukuran terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan dan disertai dengan analisa capaian. Analisa capaian indikator dilakukan dengan metode analisa sesuai dengan pedoman/panduan yang berlaku, misal dengan
metode analisis situasi yang terdapat di dalam buku pedoman manajemen Puskesmas.
• Rencana program penanggulangan tuberkulosis disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah pengendalian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program, yang ter
dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
• Indikator dan target kinerja Pengendalian Tuberculosis antara lain: Cakupan penemuan dan pengobatan tuberkulosis (85%); Persentase pasien DM yang diskrining tuberkulosis(20%); Cakupan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pa
serumah(29%); Dan lain-lain
• Penanggulangan Tuberkulosis diselenggarakan melalui kegiatan:Promosi kesehatan;Surveilans TB;Pengendalian faktor risiko;Penemuan dan penanganan kasus TB;Pemberian kekebalan;Pemberian obat pencegahan(Referensi: Permenkes nomor
tentang Penanggulangan Tuberkulosis pasal 6.)
• Tim yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas, minimal terdiri dari:Dokter;Perawat;Analis laboratorium;Petugas pencatatan pelaporan(Referensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016 tenta
Penanggulangan Tuberkulosis pasal 17.)
• Logistik untuk kebutuhan Program Penanggulangan Tuberculosis antara lain: Surat Permintaan, Tanda Terima, Berita Acara terkait permintaan, penerimaan, pengelolaan, pendistribusian & pemusnahan OAT dan non OAT.Logistik OAT, misalnya:
Kategori 1;Paket KDT OAT Kategori 2;Paket KDT OAT Kategori Anak;Logistik non OAT, misalnya:Pot Dahak;TCM & Cartridge TCM, mikroskop binokuler;Masker bedah, N95, dll
• JUKNIS TATA LAKSANA KASUS meliputi: Diagnosis, Pengobatan, REKAM MEDIS, REGISTER LABORATORIUM, Pemantauan, Panduan Wawancara, Evaluasi, Tindak Lanjut
• Bukti pencatatan dan pelaporan Program Penanggulangan Tuberkulosis antara lain: Register Pasien TB, SISTEM INFORMASI TUBERKULOSIS (SITB)/(form TBC 07/lap penemuan & pengobatan, Form TBC 08/lap hsl pengobatn pasien, Form TBC 11/
pemerik dahak akhir tahap intensif, Form TBC 14/lap pengembangan ketenagaan prog TBC di fasyankes, Form TBC 01/kartu pasien , Form TBC 02/kartu kontrol pasien, Form TBC 03/register pasien , Form TBC 04/register lab, Form TBC 05/permoh
TBC 06/daftar terduga TBC, Form TBC 09/form rujukan/pindah pasien, Form TBC 10/hasil akhir pengobatan, Form TBC 15/rekapitulasi investigasi kontak, Form TBC 16/rekap pemberian terapi pencegahan TBC)

KRITERIA 4.4.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 EP 1.Ditetapkannya indikator dan target kinerja pengendalian SK tentang Bukti pelaksanaan
tuberkulosis yang disertai capaian dan analisisnya (R,D) Penetapan Indikator dan Target
Indikator dan Kinerja Pengendalian
Target Kinerja Tuberkulosis disertai
Pengendalian capaian dan
Tuberkulosis analisisnya(pedoman
(dapat manajemen
dijadikan satu puskesmas)
SK dengan
indikator
program
lainnya).

EP 2 EP 2.Ditetapkannya rencana program penanggulangan Kerangka Ada bukti pelaksanaan


tuberkulosis ® Acuan Kegiatan Program
tentang Penanggulangan
Program Tuberkulosis
Penanggulanga
n Tuberkulosis
di Puskesmas.
(Eliminasi
tuberkulosis)
EP 3 EP 3.Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari SK tentang Tim Tim yang bertanggung
dokter,perawat,analis laboratorium da petugas pencatatan TB DOTS di jawab terhadap
pelaporan terlatih ® Puskesmas. pelaksanaan program
Penanggulangan
Tuberkulosis di
Puskesmas

EP 4 EP 4.Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai SOP Disediakan logistik Perlu dihindari
dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai dengan Permintaan sesuai kebutuhan stock out OAT
prosedur (R,D,O,W) OAT, SOP program dan non OAT,
Penerimaan agar
OAT, SOP kesinambunga
Pengelolaan n pelayanan
OAT, SOP dan
Pendistribusian pengobatan
OAT, SOP selalu terjaga
Pemusnahan
OAT.

EP 5 EP 5.Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari JUKNIS TATA Ada bukti pelaksanaan
diagnosis,penngobatan, pemantauan,evaluasi, dan tindak LAKSANA Program
lanjut sesuai dengan kebijakan,pedoman/panduan dan KASUS TBC Penanggulangan
prosedur yang telah ditetapkan (R,D,O,W) Tuberkulosis sesuai
prosedur

EP 6 EP 6. Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan Rencana KOORDINASI LINTAS


dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun bersama Program SEKTOR/LINTAS
lintas program dan lintas sektor (D, W). Penanggulanga PROGRAM
n Tuberkulosis ,PELAKSANAAN,PEMA
NTAUAN
PELAKSANAAN,Pandu
an Wawancara
Monitoring
Pelaksanaan Program
Penanggulangan
Tuberkulosis

EP 7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang SOP tentang Bukti pencatatan dan
telah ditetapkan. (R,D) Pencatatan dan pelaporan Program
Pelaporan Penanggulangan
Program Tuberkulosis
Penanggulanga
n Tuberkulosis
Jumlah 0

STANDAR 4.5. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN FAKTOR RISIKONYA

Puskesmas melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular utama yang meliputi hipertensi, diabetes mellitus, kanker payudara dan leher rahim, Pengguna layanan Rujuk Balik (PRB) Penyakit Tidak Menular (PTM) dan penyakit katastropik lainn
kompetensi di tingkat primer, serta penanganan faktor risiko PTM.
KRITERIA 4.5.1
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor resikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindaklanjuti.
POKOK PIKIRAN
• Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular berdampak pada terjadinya peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun juga berdampak kehilangan produktivitas yang berdampak pada beban ekonomi baik tingkat in
keluarga, dan masyarakat
• Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif.
• Deteksi dini atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk mencegah terhadinya peningkatan kasus PTM.
• Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan secara terintegrasi melalui pendekatan keluarga dengan PIS-PK dan Germas

• Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan tindaklanjut dilakukan secara terintegrasi lintas program dan lintas sektor.
• Rencana program penanggulangan penyakit tidak menular dan faktor risikonya disusun dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas dengan melibat
program, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP.
• Pengendalian PTM diselenggarakan melalui upaya antara lain:
- Penyelenggaraan UKBM melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
- Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS
- Deteksi kanker leher Rahim melalui pemeriksaan IVA
- Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB) PTM
- Penyelenggaraan pelayanan penyakit DM, HT, kanker payudara/leher rahim dan penyakit katastropik lainnya sesuai PPK
- Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan PTM dan faktor risiko PTM; dan lain-lain
• Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu meliputi: pendaftaran peserta, wawancara faktor risiko PTM, pengukuran faktor risiko PTM, pemeriksaan faktor risiko PTM, Identifikasi faktor risiko PTM, edukasi dan tindak lanjut dini

• JUKNIS TATA LAKSANA KASUS meliputi: Diagnosis, Pengobatan, REKAM MEDIS, REGISTER LABORATORIUM, Pemantauan, Panduan Wawancara, Evaluasi, Tindak Lanjut
• Pencatatan dan pelaporan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular; meliputi: Register kunjungan Posbindu PTM, Register Pemeriksaan IVA, Register Program Rujuk Balik, dll.

KRITERIA 4.5.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Ditetapkan indikator kinerja Pengendalian Penyakit Tidak SK tentang Tabel Capaian dan
Menular yang disertai capaian dan analisisnya. (R,D,W) Penetapan Analisis Indikator
Indikator dan Program
Target Kinerja Pengendalian
Pengendalian Penyakit Tidak
Penyakit Tidak Menular disertai
Menular (dapat capaian dan
dijadikan satu analisisnya(pedoman
SK dengan manajemen
indikator puskesmas)
program
lainnya).

EP 2 Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular Kerangka Bukti pelaksanaan


termasuk rencana peningkatan kapasitas tenaga terkait P2PTM. Acuan Kegiatan Program
(R) tentang pengendalian
Program Penyakit Tidak
Pengendalian Menular
Penyakit Tidak
Menular

EP 3 Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan Rencana KOORDINASI LINTAS


dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun Program SEKTOR/LINTAS
bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai dengan Pengendalian PROGRAM
kebijakan, pedoman/panduan dan kerangka acuan yang telah Penyakit Tidak ,PELAKSANAAN,PEMA
ditetapkan. (D, O, W) Menular NTAUAN
PELAKSANAAN,Pandu
an Wawancara
Monitoring
Pelaksanaan Program
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
EP 4 Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Pedoman/ Bukti pelaksanaan
Posbindu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (R, D, O, W) Panduan, SOP, kegiatan Posbindu
Kerangka PTM
Acuan Kegiatan
dan
pemeriksaan
PTM di
Posbindu

EP 5 Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu JUKNIS TATA
mulai dari diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan LAKSANA
tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis dan KASUS
algoritma pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten. ( R,D, O, W)

EP 6 Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap Rencana KOORDINASI LINTAS
pelaksanaan program pengendalian penyakit tidak menular. (D, Program SEKTOR/LINTAS
W) Pengendalian PROGRAM
Penyakit Tidak ,PELAKSANAAN,PEMA
Menular NTAUAN
PELAKSANAAN,Pandu
an Wawancara
Monitoring
Pelaksanaan Program
Program
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular

EP 7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang SOP tentang Bukti pencatatan dan
telah ditetapkan. (D) Pencatatan dan pelaporan Program
Pelaporan Program
Program Pengendalian
Program Penyakit Tidak
Pengendalian Menular
Penyakit Tidak
Menular

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 340
CAPAIAN 0 0.00%
sosial, dan fisik yang siap untuk belajar

plemen dan kegiatan internvesi lainnya.

ai dengan pedoman yang berlaku.

yang berlaku, misal dengan merujuk pada

m, yang terintegrasi dengan RUK dan RPK

REKOMENDASI
uai dengan ketentuan peraturan

lahirkan.

berlaku, misal dengan merujuk pada

yang terintegrasi dengan RUK dan RPK


N PUSKESMAS

deng an usulan
M lainn ya (RUK)
, 2.1)

REKOMENDASI
yang berlaku, misal dengan merujuk pada

istik lainnya, kondisi peralatan rantai

ntas program, yang terintegrasi dengan


REKOMENDASI
us terdiri dari pengobatan pengguna

asus terdiri dari pengobatan pengguna

onal dan memperhatikan strategi nasional,

yang berlaku, misal dengan merujuk pada

an lintas program, yang terintegrasi

ahan Tuberkulosis (TPT) pada kontak

eferensi: Permenkes nomor 67 tahun 2016


nomor 67 tahun 2016 tentang

OAT.Logistik OAT, misalnya:Paket KDT OAT

obatn pasien, Form TBC 11/lap hasil


lab, Form TBC 05/permohonan lab, Form

REKOMENDASI
n penyakit katastropik lainnya sesuai

ban ekonomi baik tingkat individu,

dengan PIS-PK dan Germas

Puskesmas dengan melibatkan lintas

tindak lanjut dini

REKOMENDASI
BAB.V. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP).

Puskesmas :
Kab./Kota :
Tanggal :
Surveior :

STANDAR 5.1.
Peningkatan Mutu dilaksanakan secara berkesinambungan
KRITERIA 5.1.1
Kepala Puskesmas menetapkan Tim dan Program Peningkatan Mutu Puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Penetapan tim atau petugas yang diberi tanggungjawab terhadap Peningkatan Mutu, Keselamatan Pasien, PPI dan Manajemen Risiko
• Persyaratan kompetensi : sarjana kesehatan, mempunyai kapasitas terkait pengelolaan mutu, keselamatan pasien, manajemen risiko, dan PPI, serta mempunyai pengalaman kerja di Puskesmas
• Uraian tugas : melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan membudayakan kegiatan peningkatan mutu, keselamatan pasien, manajemen risiko, dan pencegahan dan pengendalian infeksi. Para tim tersebut juga harus menjamin pelaksanaa
dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
• Kebijakan dan prosedur serta pedoman sebagai acuan Kepala Puskesmas, Penanggung jawab upaya pelayanan puskesmas dan koordinator dan pelaksana kegiatan puskesmas dalam hal; 1) peningkatan mutu, 2) keselamatan pasien, 3) manajem
pencegahan dan pengendalian infeksi.
• Kepala Puskesmas memfasilitasi, mengalokasikan, dan menyediakan sumber daya.
• Program Mutu dan Keselamatan, Program Manajemen Risiko, Program PPI
• Pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak lanjut dan upaya perbaikan berkelanjutan.
• Hasil pemantauan dilakukan penilaian kesesuaian dengan target untuk disusun RTL perbaikan mutu. Bukti pertemuan evaluasi yang dapat dilakukan pada pertemuan RTM maupun Lokmin Lintas Program

KRITERIA 5.1.1. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan program peningkatan mutu SK PJ Mutu dan Bukti komitmen Pemahaman
dan tim atau petugas yang diberi tanggungjawab untuk Tim mutu, kepala Puskesmas dan petugas
peningkatan mutu, keselamatan pasien, manajemen resiko dan dengan uraian tim Mutu, bukti terhadap
PPI yang memenuhi persyaratan kompetensi yang dilengkapi tugas dan penyusunan program Program
dengan uraian tugas masing-masing (R, D, W) fungsi; SK secara kolaboratif , peningkatan
program bukti perencanaan mutu, Program
peningkatan Program peningkatan Keselamatan
mutu, mutu, Keselamatan Pasien,
Pedoman Pasien, manajemen Program
Mutu, Program resiko dan PPI, bukti manajemen
peningkatan sosialisasi program, resiko dan
mutu, Program Bukti pelatihan tim Program PPI
Keselamatan Mutu,Data capaian
Pasien, kinerja 2 tahun
Program terakhir, evaluasi
manajemen program UKM, UKP,
risiko dan admen, PIS-PK,PKP,
Program PPI, SPM
SOP

EP 2 2. Dilakukan pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak Hasil pemantauan, Pelaksanaan Tindak lanjut
lanjut dan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap Pengawasan, Program dan perbaikan
pelaksanaan Program peningkatan mutu, Program Keselamatan pengendalian, peningkatan pelaksanaan
Pasien, Program manajemen resiko dan Program PPI (D, O, W) penilaian kesesuaian mutu, Program Program
dengan target, Keselamatan peningkatan
RTL,tindak lanjut dan Pasien, mutu,
upaya perbaikan Program Keselamatan
berkelanjutan manajemen Pasien,
Program. Bukti resiko dan manajemen
pertemuan evaluasi Program PPI resiko dan PPI
yang dapat dilakukan
pada pertemuan RTM
maupun Lokmin LP

Jumlah 0

KRITERIA 5.1.2.
5.1.2. Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien berkomitmen untuk membudayakan peningkatan mutu secara berkesinambungan melalui pengelolaan indikator mutu.

POKOK PIKIRAN
• Penetapan area prioritas Puskesmas untuk perbaikan mutu sesuai prioritas masalah di wilayah kerja Puskesmas
• Indikator mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas berdasarkan regulasi terdiri dari Indikator mandatori dan indikator non mandatori
• Indikator mutu mandatori yaitu 6 INM; 1. Indikator kepatuhan identifikasi pasien; 2. Indikator kepatuhan kebersihan tangan (KKT); 3. Indikator kepatuhan penggunaan APD; 4. Indikator pelayanan ibu hamil; 5. Indikator TB; 6. Indikator kepuasan

• Indikator mutu non mandatori adalah indikator yang disusun berdasarkan permasalahan yang ada/dihadapi di masing-masing puskesmas. Berupa 1. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas (IMPP) dan 2. Indikator mutu di masing-masing unit puskes

• Indikator mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas berdasarkan tujuan terdiri dari Indikator untuk merepresentasi mutu dan indikator untuk melakukan upaya perbaikan
• Indikator mutu yang merepresentasikan mutu layanan kesehatan adalah indikator yang digunakan untuk menilai apakah suatu layanan yang diterima bermutu atau tidak. Yaitu 1. Indikator Nasional Mutu Puskesmas (INM) dan 2. Indikator Sasara
Pasien (SKP)
• Indikator mutu untuk upaya perbaikan merupakan indikator yang menggambarkan upaya yang harus dilakukan karena target/capaian indikator tidak tercapai sesuai standar; Upaya perbaikan karena : 1. capaian yang tidak tercapai terhadap stan
yang lebih rendah dari mitra kaji banding, 3. capaian yang tidak sesuai harapan pengguna, 4. capaian yang lebih berpeluang untuk ditingkatkan
• Indikator Mutu :
a. Indikator Mutu Prioritas Tingkat Puskesmas (IMPP) adalah indikator mutu yang ditetapkan berdasarkan area prioritas Puskesmas untuk perbaikan mutu sesuai prioritas masalah di wilayah kerja Puskesmas
b. Indikator Mutu Prioritas Program
- Indikator Mutu Nasional (INM) adalah indikator mutu yang ditetapkan oleh Kemenkes untuk dilakukan pengukuran oleh seluruh Puskesmas di Indonesia (mandatori)
- Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) adalah indikator mutu SKP yang ditetapkan oleh Puskesmas berdasarkan masalah keselamatan pasien di Puskesmas di luar dari indikator mutu SKP yang telah ditetapkan dalam INM.

• Indikator mutu yang sudah tercapai dan dapat dipertahankan selama tahun berjalan maka dapat diganti dengan indikator mutu baru. Indikator mutu yang belum mencapai target dapat tetap diukur di tahun berikutnya.

KRITERIA 5.1.2. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 1. Terdapat kebijakan tentang prioritas peningkatan mutu SK Indikator Bukti pertemuan
pelayanan dan pencapaian sasaran keselamatan pasien dan Mutu pemilihan/Penetapan
PPI. ( R ) Puskesmas area prioritas
(meliputi perbaikan Puskesmas
Indikator
Nasional Mutu,
Indikator Mutu
Prioritas,
Indikator
Sasaran
Keselamatan
Pasien,
Indikator PPI)
beserta profil
indikatornya
EP 2 2. Dilakukan pengumpulan dan analisis capaian indikator mutu Data capaian indikator Cara
dan Sasaran Keselamatan Pasien. (D, W) mutu dan Sasaran pengumpulan
Keselamatan Pasien data,
serta analisisnya pengambilan
sampel dan
analisis
capaian2
indikator mutu
dan Sasaran
Keselamatan
Pasien

EP 3 3. Dilakukan evaluasi efektivitas upaya peningkatan mutu Bukti evaluasi upaya Hasil analisis
puskesmas berdasarkan hasil analisis capaian Indikator Mutu peningkatan mutu, capaian
Puskesmas. (D, W) hasil analisis capaian indikator mutu
indikator2 mutu

EP 4 4. Terdapat rencana peningkatan pengetahuan dan Rencana dan Rencana


keterampilan staf yang terlibat dalam perencanaan dan Kerangka Acuan peningkatan
perbaikan mutu sesuai dengan peran masing-masing. (D, W) Kegiatan peningkatan pengetahuan
pengetahuan dan dan
keterampilan staf keterampilan
yang terlibat dalam staf yang
perencanaan dan terlibat dalam
perbaikan mutu. Bukti perencanaan
pelaksanaan kegiatan dan perbaikan
mutu

Jumlah 0

KRITERIA 5.1.3.
5.1.3. Dilakukan analisis dan validasi terhadap hasil pengumpulan data indikator mutu sebagai informasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu Puskesmas.
POKOK PIKIRAN
• Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator mutu akurat/shahih agar dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan, perubahan kebijakan, perbaikan dan memberikan informasi pada masyarakat.
• Kapan validasi dilakukan, jika :
- terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu pelayanan
- terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat melalui media informasi yang ditetapkan
- terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain: perubahan numerator atau denominator, perubahan metode pengumpulan, perubahan sumber data, perubahan subjek pengumpulan data, perubahan definisi operasional dar

• Dalam rangka mencapai sebuah kesimpulan dan membuat keputusan maka data harus digabungkan, dianalisis dan diubah menjadi informasi yang berguna.
• Dalam menetapkan frekuensi pengumpulan data dan analisisnya harus mempertimbangkan kebutuhan untuk perbaikan mutu kegiatan pelayanan.
• Analisis data dapat dilakukan dengan membandingkan data-data puskesmas melalui kaji banding dalam empat hal : melihat kecenderungan (trend), membandingkan dengan puskesmas lain, membandingkan dengan standar, jika memungkinkan
membandingkan dengan praktik yang diinginkan dalam literatur (best practice)

KRITERIA 5.1.3. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 1. Dilakukan pengumpulan data hasil pengukuran indikator Bukti pengumpulan cara
mutu menggunakan metode dan teknik statistik sesuai data indikator mutu pengumpulan
kebutuhan. (D, W) menggunakan aplikasi data hasil
INM maupun manual pengukuran
indikator mutu

EP 2 2. Dilakukan validasi data hasil pengumpulan pengukuran Surat tugas tim Cara Tanyakan
indikator sebagaimana diminta pada pokok pikiran. (D, O, W) validasi data.Bukti melakukan kepada
validasi data indikator validasi data petugas cara
mutu IMPP, INM, SKP, dan hasil input dan
Indikator Mutu validasi validasi data
Pelayanan dan PPI indikator mutu

EP 3 3. Terdapat analisis data yang dilakukan melalui kaji banding Bukti puskesmas cara
seperti yang disebutkan dalam pokok pikiran dan hasilnya melakukan analisis melakukan
disampaikan kepada Kepala Puskesmas untuk tindak lanjut (contohnya melihat analisis;
perbaikan. (D, W) trend dari waktu ke Pemahaman
waktu); Dokumen kaji kaji banding
banding data indikator mutu
indikator mutu

Jumlah 0

STANDAR 5.1.4
Peningkatan mutu dicapai dan dipertahankan
POKOK PIKIRAN
Metode untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu dan keselamatan pasien/masyarakat antara lain dapat menggunakan siklus Plan (merencanakan perbaikan), Do (uji coba perbaikan), Study (mempelajari/menganalisis hasil uji coba perbai
(menindak lanjuti hasil analisis uji coba perbaikan).

Setelah perbaikan direncanakan, dilakukan uji coba perubahan dan dipelajari hasilnya dengan mengumpulkan data selama kegiatan uji coba, dan dilakukan penilaian kembali untuk membuktikan bahwa perubahan yang dilakukan benar-benar me
perbaikan

Dengan demikian dapat dipastikan bahwa dilakukan proses perbaikan berkelanjutan berdasarkan pengumpulan dan analisis data secara berkesinambungkan.
Perubahan yang efektif yang dapat dilakukan antara lain adalah: perbaikan kebijakan, perbaikan alur pelayanan, perbaikan standar operasional prosedur, pendidikan staf, ketepatan waktu ketersediaan peralatan, dan berbagai bentuk perubahan y
perubahan tersebut dinilai efektif, maka dapat dilakukan replikasi ke unit kerja yang lain.
KRITERIA 5.1.4. Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Terdapat bukti Puskesmas telah membuat rencana perbaikan Hasil pengukuran PDSA mulai
mutu dan keselamatan pasien dan telah diujicobakan /pengumpulan data dari
berdasarkan hasil capaian indikator mutu ( D,W) capaian indikator perencanaan,
mutu secara periodik, perbaikan, uji
analisis dan tindak coba
lanjut. Bukti dilakukan
PDSA mulai dari
perencanaan
perbaikan mutu dan
keselamatan pasien
berdasarkan hasil
capaian indikator
mutu. Bukti
melakukan perbaikan
dan uji coba

EP 2 Terdapat bukti Puskesmas telah melakukan evaluasi dan tindak Bukti PDSA :dilakukan evaluasi dan
lanjut terhadap hasil uji coba perbaikan ( D,W) evaluasi hasil uji coba tindak lanjut
perbaikan. Bukti terhadap hasil
tindak lanjut uji coba
perbaikan perbaikan
( perubahan
kebijakan, prosedur,
replikasi?)

EP 3 Keberhasilan-keberhasilan telah didokumentasikan, Bukti dokumentasi Keberhasilan


dikomunikasikan serta disosialisasikan dan dijadikan laporan pelaksanaan PDSA. PDSA
PMP ( D,W) Bukti
komunikasi,sosialisasi
hasil peningkatan
mutu puskesmas.
Bukti pelaporan
kegiatan
PDSA/Peningkatan
mutu
STANDAR 5.2
Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan identifikasi, analisa dan penatalaksanaan risiko untuk mengurangi cedera, dan mengurangi risiko lain terhadap keselamatan pasien, staf dan sasaran pelayanan UKM serta masyarakat

KRITERIA 5.2.1
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga, masyarakat, petugas dan lingkungan diidentifikasi, dianalisis dan dilakukan penatalaksanaannya
POKOK PIKIRAN
• Manajemen risiko merupakan pendekatan proaktif yang komponen-komponen pentingnya meliputi:
- identifikasi risiko
- prioritas risiko
- pelaporan risiko
- manajemen risiko
- investigasi terhadap insiden yang terjadi baik pada pengguna layanan, petugas, keluarga dan pengunjung
- manajemen terkait tuntutan (klaim)
• Identifikasi Risiko terhadap kejadian/insiden yang sudah terjadi didokumentasikan dalam Register Risiko. Sedangkan risiko yang belum terjadi dan berpotensi menimbulkan kejadian/insiden didokumentasikan pada Identifikasi Daftar Potensi Ris

• Kategori risiko di puskesmas adalah risiko yang mungkin ataupun telah terjadi terkait dengan KMP (kepemimpinan dan manajemen puskesmas), UKPP (Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang) dan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)

• Register Risiko dan Identifikasi Daftar Potensi Risiko harus dibuat sebagai dasar penyusunan Program Manajemen Risiko dan untuk membantu petugas Puskesmas mengenal dan mewaspadai kemungkinan risiko dan akibatnya.

KRITERIA 5.2.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan identifikasi dan analisis risiko yang sudah terjadi Register Risiko. Bukti Cara
dalam area KMP, UKM dan UKPP yang dituangkan dalam pertemuan identifikasi melakukan
Register Risiko. (D,W) dan analisis risiko identifikasi dan
analisis risiko
yang sudah
terjadi dalam
area KMP,
UKM dan UKPP

EP 2 Dilakukan identifikasi dan analisis potensi risiko yang belum Identifikasi Daftar Cara
terjadi dalam area KMP, UKM dan UKPP yang dituangkan dalam Potensi Risiko.Bukti melakukan
Identifikasi Daftar Potensi Risiko. (D,W) pertemuan identifikasi identifikasi dan
dan analisis risiko analisis potensi
risiko yang
belum terjadi
dalam area
KMP, UKM dan
UKPP

Jumlah 0

KRITERIA 5.2.2.
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga, masyarakat, petugas dan lingkungan yang telah diidentifikasi, dianalisis dan ditindak lanjuti.
POKOK PIKIRAN
• Program Manajemen Risiko (MR) yang berisi strategi dan kegiatan untuk mereduksi atau memitigasi risiko, disusun setiap tahun, terintegrasi dalam perencanaan Puskesmas.
• Pelaksanaan program manajemen risiko yang terdiri dari proses manajemen risiko berupa identifikasi, analisis, penatalaksanaan risiko dan monitor perbaikannya untuk menentukan strategi reduksi dan mitigasi risiko.
• Satu alat/metode analisis proaktif terhadap proses kritis dan beresiko tinggi adalah failure mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan) untuk menganalisis minimal satu proses kritis atau berisiko tinggi yang dipilih setiap tahun.

KRITERIA 5.2.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Program manajemen risiko disusun berdasar analisi kejadian Bukti penyusunan Proses
yang sudah terjadi dan hasil identifikasi proses berisiko tinggi Program Manajemen penyusunan
dan menjadi bagian terintegrasi dalam perencanaan Risiko. Ada analisa Program
Puskesmas. (D,W) kejadian yang sudah Manajemen
terjadi ( RR) . Ada Risiko.
analisa hasil Pelaksanaan
identifikasi proses program sesuai
berisiko tinggi . Hasil rencana
analisa terintegrasi
dalam RUK
Puskesmas. Bukti
pelaksanaan program
sesuai rencana

EP 2 Dilakukan penatalaksanaan risiko berupa strategi reduksi dan Bukti tatalaksana penatalaksanaa
mitigasi risiko dan pemantauan pelaksanaan tata laksana program yang disusun n risiko
terkait kesehatan dan keselamatan kerja, sarana prasarana dan ( reduksi dan mitigasi
infeksi. (D,W) risiko). Bukti
pemantauan
pelaksanaan tata
laksana terkait K3,
sarpras dan infeksi

EP 3 Dilakukan pelaporan hasil program manajemen risiko dan Laporan hasil program hasil program
rencana tindak lanjut risiko yang telah diidentifikasi. (D,W) manajemen risiko, manajemen
rencana tindak lanjut risiko, rencana
dan tindaklanjut risiko tindak lanjut
dan
tindaklanjut
risiko
EP 4 Ada bukti puskesmas telah melakukan dan menindaklanjuti Bukti FMEA proses berisiko
failure mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan) tinggi yang
setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan. diprioritaskan
(D,W)

Jumlah 0

STANDAR 5.3.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
KRITERIA 5.3.1
Proses identifikasi pasien dilakukan dengan benar
POKOK PIKIRAN
• Salah identifikasi pasien dapat terjadi di Puskesmas baik proses pelayanan sebagai akibat dari kelalaian petugas, kondisi kesadaran pasien, perpindahan tempat tidur dan kondisi lain yang menyebabkan terjadinya salah identitas

• Kebijakan dan prosedur identifikasi pasien perlu disusun termasuk identifikasi pasien pada kondisi tertentu, misalnya pasien tidak dapat menyebutkan identitas, penurunan kesadaran, koma, gangguan jiwa, datang tanpa identitas yang jelas, dua
pasien mempunyai nama yang sama atau mirip.
• Identifikasi harus dilakukan minimal dengan dua cara yang relatif tidak berubah, antara lain: nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medis, dan nomor induk kependudukan, dan tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien diraw

• Proses identifikasi dengan benar harus dilakukan mulai dari skrining, pada saat pendaftaran, setiap akan melakukan prosedur diagnostik, prosedur tindakan, pemberian obat dan pemberian diit.

KRITERIA 5.3.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan identifikasi pasien sebelum dilakukan prosedur SK dan SOP Bukti dilakukan Pelaksanaan Pasien/
diagnostik, tindakan, pemberian obat, pemberian imunisasi dan identifikasi identifikasi sesuai identifikasi petugas:
pemberian diit, sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang pasien prosedur sebelum pasien sebelum apakah d
ditetapkan. (D, O, W) dilakukan prosedur dilakukan ilakukan
diagnostik, tindakan, prosedur identifikasi
pemberian obat, diagnostik, pasien sebelum
pemberian imunisasi tindakan, dilakukan
dan pemberian diit pemberian prosedur
obat, diagnostik,
pemberian tindakan,
imunisasi dan pemberian
pemberian diit obat,
pemberian
imunisasi dan
pemberian diit
EP 2 Dilakukan prosedur tepat identifikasi pada kondisi khusus Bukti dilakukan Pelaksanaan Pasien/
seperti disebutkan pada pokok pikiran (D,O,W) prosedur tepat identifikasi petugas:
identifikasi pada pasien pada apakah d
kondisi kondisi ilakukan
khusus,misalnya khusus,misalny identifikasi
pasien tidak dapat a pasien tidak pasien sebelum
menyebutkan dapat dilakukan
identitas, penurunan menyebutkan prosedur
kesadaran, koma, identitas, diagnostik,
gangguan jiwa, datang penurunan tindakan,
tanpa identitas yang kesadaran, pemberian
jelas, dua atau lebih koma, obat,
pasien mempunyai gangguan jiwa, pemberian
nama yang sama atau datang tanpa imunisasi dan
mirip. identitas yang pemberian diit
jelas, dua atau
lebih pasien
mempunyai
nama yang
sama atau
mirip.

Jumlah 0

KRITERIA 5.3.2
Proses untuk meningkatkan efektifitas komunikasi dalam pemberian asuhan ditetapkan dan dilaksanakan
POKOK PIKIRAN
• Kesalahan pembuatan keputusan klinis, tindakan dan pengobatan dapat terjadi akibat komunikasi yang tidak efektif dalam proses asuhan pasien
• Komunikasi yang rentan terjadi kesalahan antara lain: 1) terjadi pada saat pemberian perintah secara verbal, 2) pemberian perintah verbal melalui telepon, 3) penyampaian nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang diagnostis, 4) serah terima anta
pemindahan pasien dari unit yang satu ke unit yang lain
• Kebijakan dan prosedur komunikasi efektif perlu disusun dan diterapkan dalam penyampaian pesan verbal, pesan verbal lewat telpon, penyampaian nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang diagnostik, serah terima pasien pada serah terima jaga
terima dari unit yang satu ke unit yang lain, misalnya untuk pemeriksaan penunjang dan pemindahan pasien ke unit lain.
• Pelaporan kondisi pasien dalam komunikasi verbal atau lewat telepon antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan teknik SBAR (Situation, Background, Asessment, Recommendation).
• Pelaksanaan komunikasi efektif verbal atau lewat telepon ditulis lengkap (T), dibaca ulang oleh penerima perintah (B) dan dikonfirmasi kepada pemberi perintah (K)
• Nilai kritis hasil pemeriksaan penunjang yang berada di luar rentang angka normal secara mencolok harus ditetapkan dan segera dilaporkan oleh tenaga kesehatan yang bertanggungjawab dalam pelayanan penunjang kepada dokter penanggung
sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan oleh Puskesmas.

KRITERIA 5.3.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Pemberian perintah secara verbal ditulis lengkap dan dibaca SK dan SOP Bukti dilakukan Pelaksanaan Petugas: proses
ulang oleh penerima perintah serta dikonfirmasi oleh pemberi komunikasi komunikasi komunikasi komunikasi
perintah. (D, O, W) efektif efektif/SBAR dalam efektif dalam efektif dalam
pemberian asuhan pemberian pemberian
( CPPT rekam medis) asuhan pasien asuhan pasien

EP 2 Pelaporan kondisi pasien dan pelaporan nilai kritis hasil Bukti pelaporan Pelaksanaan Petugas:Pelapo pelaporan nilai
pemeriksaan laboratorium ditulis lengkap, dibaca ulang oleh kondisi pasien (TBK) . komunikasi ran kondisi kritis hasil
penerima pesan dan dikonfirmasi oleh pemberi pesan Bukti pelaporan dalam efektif dalam pasien dalam pemeriksaan
dilakukan sesuai prosedur dan dicatat dalam rekam medis, form pelaporan nilai pemberian komunikasi laboratorium
termasuk identifikasi kepada siapa nilai kritis hasil pemeriksaan kritis asuhan pasien verbal atau
laboratorium dilaporkan. (D, O, W, S) lewat telepon

EP 3 Proses komunikasi serah terima pasien yang memuat hal-hal Bukti komunikasi saat Proses Petugas:Proses Proses serah
kritial dilakukan secara konsisten sesuai dengan prosedur, serah terima pasien komunikasi komunikasi terima pasien
metode dan menggunakan form yang dibakukan. (D, O, W, S) (form serah terima serah terima serah terima
pasien) pasien pasien

Jumlah 0

KRITERIA 5.3.3
Proses untuk meningkatkan keamanan terhadap obat-obat yang perlu diwaspadai ditetapkan dan dilaksanakan
POKOK PIKIRAN
• Pemberian obat pada pasien perlu dikelola dengan baik dalam upaya keselamatan pasien. Kesalahan penggunaan obat-obat perlu diwaspadai dapat menimbulkan cedera pada pasien.
• Obat yang perlu diwaspadai (high alert) adalah obat-obat yang dalam penggunaannya sering menyebabkan kesalahan dan/atau kejadian sentinel, beresiko tinggi untuk penyalahgunaan, antara lain: obat-obatan dengan rentang terapi yang semp
koagulan, kemoterapi, obat-obatan psikoterapi, narkotika dan obat-obatan dengan nama serupa dan rupa mirip.
• Kesalahan pemberian obat dapat juga terjadi akibat adanya obat dengan nama dan rupa obat mirip (look alike sound alike)

KRITERIA 5.3.3 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Disusun daftar obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan SK daftar obat Daftar obat yang perlu pelabelan, Petugas
nama atau rupa mirip serta dilakukan pelabelan dan penataan dan SOP diwaspadai ( high penataan dan farmasi dan
obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa pengawasan alert) dan obat penyimpanan medis :pengaw
mirip sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang disusun. dan dengan nama atau obat yang perlu asan dan
(D,O, W) pengendalian rupa mirip ( diwaspadai dan pengendalian
penggunaan LASA/NORUM) obat dengan penggunaan
obat nama atau obat
psikotropika/n rupa mirip psikotropika/n
arkotika dan arkotika dan
high alert high alert

EP 2 Dilakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan obat- Bukti pengawasan dan Petugas
obatan psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain yang perlu pengendalian farmasi dan
diwaspadai (high alert). (D, W) penggunaan obat medis :pengaw
psikotropika/narkotik asan dan
a dan high alert pengendalian,p
enggunaan
obat
psikotropika/n
arkotika dan
high alert

Jumlah 0

KRITERIA 5.3.4
Proses untuk memastikan tepat pasien, tepat prosedur, tepat sisi pada pasien yang menjalani operasi/tindakan medis ditetapkan dan dilaksanakan
POKOK PIKIRAN
• Terjadinya cedera dan kejadian tidak diharapkan dapat diakibatkan oleh salah orang, salah prosedur, salah sisi pada pemberian tindakan invasif atau tindakan pada pasien.
• Puskesmas harus menetapkan tindkan operatif, tindakan invasif dan prosedurnya, yang meliputi semua tindakan yang meliputi sayatan/insisi atau tusukan, pengambilan jaringan, pencabutan gigi, pemasangan implan dan tindakan atau prosedur
lain yang menjadi kewenangan puskesmas sebagi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
• Puskesmas harus mengembangkan suatu sistem untuk memastikan benar pasien, benar prosedur, benar sisi jika melakukan tindakan dengan menerapkan Protokol Umum (Universal Protocol), yang meliputi:
- Proses verifikasi sebelum dilakukan tindakan
- Penandaan sisi yang akan dilakukan tindakan / prosedur; dan
- Time out yang dilakukan segera sebelum dimulainya prosedur

KRITERIA 5.3.4 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan penandaan sisi operasi / tindakan medis secara SK dan SOP Penandaan sisi Tenaga medis/
konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan melakukan Penandaan operasi/tindaka pasien:
tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (O, lokasi pra n medis penandaan sisi
W) operasi/tindaka operasi/tindaka
n medis n medis
EP 2 Dilakukan verifikasi sebelum operasi/tindakan medis untuk Bukti proses verifikasi verifikasi Petugas:
memastikan prosedur telah dilakukan dengan benar. (D, O, W) sebelum tindakan sebelum pelaksanaan
dilakukan ( Form tindakan verifikasi
penandaan lokasi sebelum
operasi/tindakan tindakan
medis)

EP 3 Dilakukan time-out sebelum operasi/tindakan medis, untuk bukti dilakukan time- Petugas :Pelaks
memastikan semua pertanyaan sudah terjawab atau out sebelum operasi anaan time-out
meluruskan kerancuan. (D,W) sebelum
operasi/tindaka
n medis
Jumlah 0

KRITERIA 5.3.5
Proses untuk mengurangi resiko jatuh disusun dan dilaksanakan
POKOK PIKIRAN
• Penapisan resiko jatuh dilakukan pada pasien rawat jalan dengan mempertimbangkan:
1. kondisi pasien; contoh: pasien geriatri, dizzines, vertigo, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, penggunaan obat, sedasi, status kesadaran dan atau kejiwaan, konsumsi alkohol
2. diagnosis; contoh: pasien dengan diagnosis penyakit Parkinson
3. situasi; pasien mendapatkan sedasi atau pasien dengan riwayat tirah baring lama yang akan dipindahkan untuk pemeriksaan penunjang dari ambulans, perubahan posisi akan mengakibatkan risiko jatuh
4. lokasi; hasil identifikasi area-area di Puskesmas yang berisiko terjadi pasien jatuh, antara lain lokasi yang dengan kendala penerangan atau mempunyai barrier/penghalang yang lain, misalnya tempat pelayanan fisioterapi, tangga

KRITERIA 5.3.5 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan penapisan pasien dengan risiko jatuh sesuai dengan SK dan SOP Petugas: Petugas : Petugas :
kebijakan dan prosedur serta dilakukan upaya untuk penapisan penapisan upaya upaya
mengurangi risiko tersebut. (O, W, S) pasien dengan pasien risiko penapisan mengurangi
risiko jatuh jatuh dan pasien dengan risiko terhadap
tindak risiko jatuh situasi dan
lanjutnya lokasi yang
diidentifikasi
berisiko terjadi
pasien jatuh.
EP 2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk mengurangi risiko Bukti evaluasi dan Tindak lanjut Petugas:
terhadap situasi dan lokasi yang diidentifikasi berisiko terjadi tindak lanjut untuk terhadap tindak lanjut
pasien jatuh. (D, O, W) mengurangi resiko situasi dan untuk
pasien jatuh lokasi yang mengurangi
diidentifikasi risiko terhadap
berisiko terjadi situasi dan
pasien jatuh. lokasi yang
diidentifikasi
berisiko terjadi
pasien jatuh.

Jumlah 0

STANDAR 5.4
Puskesmas menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan pengembangan budaya keselamatan
KRITERIA 5.4.1
Dilakukan pelaporan, dokumentasi, analisis dan penyusunan rencana penyelesaian masalah, upaya perbaikan dan pencegahan insiden keselamatan pasien
POKOK PIKIRAN
• Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
• Insiden keselamatan pasien terdiri atas: 1)Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 2)Kejadian Nyaris Cedera (KNC), 3)Kejadian Tidak Cedera (KTC), 4)Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan 5)Kejadian Sentinel (KS)
• Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien. Pelaporan insiden terdiri dari Laporan Insiden Internal dan Laporan Insiden E

• Puskesmas perlu melakukan analisis dengan menggunakan matriks grading risiko yang akan menentukan jenis investigasi insiden yang akan dilakukan setelah Laporan Insiden Internal. Investigasi terdiri dari Investigasi sederhana dan Root Cause

• Pelaporan insiden keselamatan pasien dilaporkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KRITERIA 5.4.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden sesuai kebijakan dan SK dan SOP Laporan insiden Tim
prosedur yang ditetapkan kepada tim keselamatan pasien yang pelaporan internal,analisa risiko, keselamatan
disertai dengan analisis, investigasi insiden dan tindak lanjut insiden investigasi insiden, pasien:
terhadap insiden ( D,W) keselamatan dan tindak lanjut prosedur
pasien insiden pelaporan jika
terjadi insiden
EP 2 Dilakukan pelaporan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Laporan insiden
(KNKP) terhadap insiden, analisis dan tindak lanjut sesuai eksternal/ ke KNKP
kerangka waktu yang ditetapkan (D). ( aplikasi laporan IKP
Puskesmas). Bukti
analisis, investigasi
dan tindak lanjut
insiden sesuai
kerangka waktu

Jumlah 0

KRITERIA 5.4.2
Tenaga kesehatan pemberi asuhan berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan budaya keselamatan.
POKOK PIKIRAN
• Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien menjadi tanggungjawab seluruh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan pasien
• Perilaku terkait budaya keselamatan berupa:
a. penyediaan layanan yang baik, termasuk pengambilan keputusan bersama
b. bekerjasama dengan pasien atau klien
c. bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
d. bekerjasama dengan sistem layanan kesehatan
e. meminimalkan risiko
f. mempertahankan kinerja profesional
g. perilaku profesional dan beretika
h. memastikan pelaksanaan proses pelayanan yang terstandar
i. upaya peningkatan mutu dan keselamatan termasuk keterlibatan dalam pelaporan dan tindak lanjut insiden
• Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh sistem pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku dalam pemberian pelayanan. Tenaga kesehatan perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan melakukan upaya pe
pada sistem pelayanan maupun perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya keselamatan dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.

KRITERIA 5.4.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan identifikasi dan pelaporan perilaku yang tidak SK tentang Bukti penyusunan Petugas: Petugas
mendukung budaya keselamatan/"tidak dapat diterima" dan standar Standar Perilaku, pelaksanaan kesehatan:
upaya perbaikannya ( D, O,W) perilaku yang Form pelaporan standar pemahaman
mendukung perilaku yang tidak perilaku yang tentang
budaya sesuai / tidak mendukung standar
keselamatan, mendukung budaya budaya mutu perilaku dan
perilaku yang keselamatan pasien. dan penerapan
tidak boleh. Tindak lanjut laporan keselamatan budaya mutu
SOP tentang perilaku yang tidak pasien dan
pelaporan jika sesuai keselamatan
mengalami pasien
perlakuan yang
tidak sesuai.
EP 2 Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan keselamatan pasien KAK pendidikan dan Tenaga
pada tenaga kesehatan pemberi asuhan ( D,W) pelatihan atau kesehatan
Workshop Mutu dan pemberi
Keselamatan Pasien. asuhan:
Bukti pelaksanaan tentang
Diklat atau Workshop penerapan
mutu dan budaya mutu
keselamatan pasien klinis dan
pada semua nakes keselamatan
pemberi asuhan pasien

Jumlah 0

STANDAR 5.5.
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
KRITERIA 5.5.1.
Regulasi dan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskesmas secara komprehensif untuk mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan

POKOK PIKIRAN
• Sumber rujukan utama yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman PPI di Fasyankes dan Petunjuk Teknis PPI di FKTP tahun 2020
• Puskesmas perlu menyusun program PPI yang meliputi kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi; pendidikan dan pelatihan PPI (dapat berupa pelatihan atau workshop) baik bagi petuga
pasien dan keluarga serta masyarakat; penyusunan dan penerapan bundles infeksi terkait pelayanan kesehatan serta penggunaan anti mikroba secara bijak.
• Kegiatan yang tercantum dalam program PPI tergantung pada kompleksitas kegiatan klinis dan pelayanan puskesmas, besar kecilnya area puskesmas, tingkat risiko dan cakupan populasi yang dilayani, geografis, jumlah & jenis pelayanan pasien d
pegawai dan merupakan bagian terintegrasi dengan Program Peningkatan Mutu
• Untuk memantau dan menilai pelaksanaan program PPI disusun indikator-indikator sebagai bukti dilaksanakannya kegiatan-kegiatan yang direncanakan

KRITERIA 5.5.1 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Puskesmas menyusun rencana dan melaksanakan program PPI SK , Pedoman KAK Program PPI.Bukti Pelaksanaan
secara komprehensif dalam penyelenggaraan pelayanan di dan SOP PPI proses penyusunan program PPI di
puskesmas ( R, D, O) program dan puskesmas
indikator
PPI.Dokumen
perencanaan sd
penyusunan RUK, RPK
Program PPI
Puskesmas yang
terintegrasi dg
perencanaan Pusk,
bukti Pelaksanaan
kegiatan dalam
program PPI di
puskesmas

EP 2 Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap SK indikator PPI Pengumpulan data Pemantauan,
pelaksanaan program PPI dengan menggunakan indikator yang dan profil capaian indikator PPI. evaluasi dan
ditetapkan ( D, W) indikatornya Bukti pelaksanaan tindak lanjut
program PPI.Analisa, pelaksanaan
evaluasi dan program PPI
rencana/tindak lanjut dengan
program PPI setiap menggunakan
bulan.Bukti indikator yang
pemantauan/ ditetapkan
pelaporan hasil audit
PPI setiap bulan oleh
tim PPI. Laporan
surveillance tiap
bulan. Laporan PPI ke
Kepala Puskesmas

Jumlah 0
KRITERIA 5.5.2.
Dilakukan identifikasi risiko-risiko infeksi dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk menyusun dan menerapkan strategi untuk mengurangi risiko-risiko tersebut
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas melakukan identifikasi dan kajian risiko baik dalam penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan perseorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang mungkin atau pernah terjadi terhadap pasien, pengunjung, petugas, keluarga
masyarakat.
• Berdasarkan hasil kajian tersebut disusun strategi dalam pencegahan dan pengendalian infeksi melalui dengan menerapkan program PPI yang terdiri dari kewaspdaan isolasi yang terdiri dari dua lapis yaitu kewaspadaan standar dan kewaspadaa
transmisi, penggunaan anti mikroba secara bijak dan pelaksanaan bundles infeksi terkait pelayanan kesehatan antara lain infeksi aliran darah primer, infeksi daerah operasi, infeksi saluran kemih akibat pemasangan kateter, dan infeksi-infeksi lain
terjadi akibat pelayanan kesehatan

• ICRA (Infection Control Risk Assesment) merupakan program penilaian risiko pengendalian infeksi melalui proses multidisiplin yang berfokus pada pengurangan risiko dari infeksi ke pasien dengan perencanaan fasilitas, desain dan kegiatan konst

• Program ICRA / Kajian risiko infeksi meliputi:


1. Risiko terkait prosedur pelayanan
2. Risiko terkait data hasil surveilans HAI's
3. Risiko terkait data hasil audit kepatuhan
4. Risiko terkait pelayanan penunjang, dll
KRITERIA 5.5.2 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi terkait dengan Bukti identifikasi Pelaksanaan Pelaksanaan
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas ( O, W) ( POA) dan kajian identifikasi dan identifikasi dan
risiko infeksi terkait kajian risiko kajian risiko
pelayanan pada infeksi terkait infeksi terkait
pasien, pengunjung dengan dengan
dan petugas termasuk penyelenggara penyelenggara
penunjang layanan an pelayanan an pelayanan
( Form Kajian Risiko
PPI)

EP 2 Disusun dan dilaksanakan strategi untuk meminimalkan risiko Bukti penyusunan Tim PPI :
infeksi terkait dengan penyelenggaraan pelayanan di POA dan strategi ICRA tentang
Puskesmas dan dipastikan ketersediaan a) sampai g) di dalam dalam pelaksanaan penyusunan
pokok pikiran ( D, W) Program PPI pada dan
renovasi bangunan pelaksanaan
strategi untuk
meminimalkan
risiko infeksi

Jumlah 0

KRITERIA 5.5.3
Puskesmas mengurangi risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan, perlu melaksanakan dan mengimplementasikan program PPI, untuk mengurangi risiko infeksi baik bagi pasien, petugas, keluarga pasien, masyarakat dan lingkungan.

POKOK PIKIRAN
• Program PPI di puskesmas adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko tertular dan menularkan infeksi diantara pasien, petugas, keluarga dan masyarakat dan lingkungan melelui penerapan kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewasp
dan kewaspadaan berdasar transmisi, penggunaan antimikroba secara bijak, dan bundles untuk infeksi terkait pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, dan surveilans HAI's

• Pelaksanaan program tersebut perlu dipantau secara terus menerus untuk menjamin penerapan yang konsisten melalui kepatuhan pelaksanaan program PPI, misalnya audit kepatuhan kebersihan tangan, audit bundle's HAI's, dll

• Pemantauan pelaksanaan program dilakukan oleh tim PPI atau petugas yang diberi tanggungjawab agar dilaksanakan secara periodik dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan Puskesmas.
• Kewaspadaan standar meliputi:
a. Kebersihan tangan
b. Penggunaan APD
c. Pengendalian lingkungan
d. Pengelolaan limbah dan benda tajam
e. Pengelolaan alat medis (instrumen)
f. Pengelolaan linen
g. Penyuntikan yang aman
h. Kebersihan pernafasan dan etika batuk
i. Penempatan pasien
j. Perlindungan Kesehatan Karyawan

KRITERIA 5.5.3 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Terdapat bukti penerapan dan pemantauan prinsip-prinsip SK tentang Bukti penerapan dan Penerapan Pemantauan
kewaspadaan standar sesuai pokok pikiran sesuai prosedur Penerapan pemantauan prinsip- prinsip prinsip
yang ditetapkan ( D, O,W) Kewaspadaan prinsip kewaspadaan kewaspadaan kewaspadaan
Standar, SOP standar di puskesmas standar standar
kebersihan
tangan,
penggunaan
APD,
penyuntikan
yang aman,
penggunaan
peralatan
perawatan
pasien,
pengendalian
kesehatan
lingkungan,
penanganan
limbah
infeksius dan
non infeksius,
benda tajam
dan jarum,
darah dan
komponen
darah,
pemrosesan
peralatan
pasien dan
penatalaksanaa
n linen dan
laundry,
kesehatan
karyawan/perli
ndungan
petugas
kesehatan.
EP 2 Bila ada pengelolaan (kebersihan lingkungan, pengelolaan penempatan MOU dengan pihak Petugas
limbah, pengelolaan linen) yang dilaksanakan oleh pihak ketiga, pasien, hygiene ketiga dan evaluasinya kesling:
puskesmas harus memastikan standar mutu diterapkan oleh respirasi/etika pengelolaan
pihak ketiga sesuai peraturan perundang-undangan ( D, W) batuk, tertusuk (kebersihan
jarum lingkungan,
pengelolaan
limbah,
pengelolaan
linen)

Jumlah 0

KRITERIA 5.5.4
Kebersihan tangan diterapkan untuk menurunkan risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan
POKOK PIKIRAN
• Prosedur kebersihan tangan perlu disusun dan disosialisasikan, serta media edukasi ditempel pada tempat yang mudah dibaca. Tenaga medis, tenaga kesehatan dan karyawan puskesmas harus dilatih dalam penerapan tentang kebersihan tanga
kebersihan tangan perlu juga dilakukan untuk pasien dan keluarga pasien.
• Setiap karyawan puskesmas harus memahami dan mampu menerapkan 6(enam) langkah dan 5(lima) kesempatan melakukan kebersihan tangan dengan benar.
• Puskesmas wajib menyediakan perlengkapan dan peralatan untuk melakukan kebersihan tangan antara lain:
a. fasilitas cuci tangan meliputi air mengalir, sabun, tisu pengering tangan/handuk sekali pakai; dan/atau
b. hand rubs berbasis alkohol yang ketersediaannya harus terjamin di Puskesmas
KRITERIA 5.5.4 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada tenaga medis, SOP kebersihan Bukti sosialisasi Pemahaman
tenaga kesehatan, seluruh karyawan Puskesmas, pasien dan tangan kebersihan tangan tenaga medis,
keluarga pasien ( D, W) pada tenaga medis, tenaga
tenaga kesehatan, kesehatan,
seluruh karyawan seluruh
Puskesmas, pasien karyawan
dan keluarga pasien . Puskesmas,
banner, leaflet pasien dan
tentang kebersihan keluarga
tangan pasiententang
kebersihan
tangan

EP 2 Perlengkapan dan peralatan untuk kebersihan tangan tersedia Hasil monitoring Perlengkapan
di tempat pelayanan ( D, O) kelengkapan fasilitas dan peralatan
kebersihan tangan untuk
kebersihan
tangan di
tempat
pelayanan
EP 3 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan Instrumen audit evaluasi dan
kebersihan tangan ( D, W) kepatuhan kebersihan tindak lanjut
tangan 5 momen. terhadap
Bukti hasil audit, penilaian
evaluasi dan tindak kepatuhan
lanjut, aplikasi INM kebersihan
tangan

Jumlah 0

KRITERIA 5.5.5
Dilakukan upayan pencegahan penularan infeksi dengan penerapan kewaspadaan berdasar transmisi dalam proses penyelenggaraan pelayanan pasien yang dapat ditularkan melalui transmisi air borne
POKOK PIKIRAN
• Program PPI dalam kewaspadaan isolasi terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi. Kewaspadaan berdasar transmisi meliputi kewaspadaan terhadap penularan melalui kontak, droplet dan air borne.

• Penularan penyakit air borne disease termasuk penularan yang diakibatkan oleh prosedur atau tindakan yang menimbulkan aerosolisasi merupakan salah satu risiko yang perlu diwaspadai dan mendapat perhatian khusus di puskesmas

• Untuk mengurangi risiko penularan air borne disease diantaranya dengan menggunakan APD, penataan ruang periksa, penempatan pasien, maupun transfer pasien dilakukan sesuai dengan prinsip PPI.
• Untuk mencegah penularan air borne disease perlu melakukan identifikasi pasien yang berisiko dengan memberikan masker, menempatkan pasien di tempat tersendiri atau kohorting dan mengajarkan etika batuk
• Untuk pencegahan penularan transmisi air borne ditetapkan alur dan SOP pengelolaan pasien sesuai ketentuan

KRITERIA 5.5.5 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang ditularkan melalui SOP Alur penatalaksanaan pelaksanan pelaksanan
transmisi air borne dan prosedur atau tindakan yang penatalaksanaa pasien infeksius.Bukti identifikasi identifikasi
menimbulkan aerosolisasi yang dilayani di puskesmas serta n pasien identifikasi penyakit pasien beresiko pasien beresiko
upaya pencegahan penularan infeksi melalui transmisi air infeksius infeksi terutama saat dan upaya dan upaya
borne dengan pemakaian APD, penataan ruang periksa, penerimaan pasien di pencegahan pencegahan
penempatan pasien, maupun transfer pasien sesuai dengan puskesmas infeksi,pemakai infeksi
regulasi yang disusun ( D, O, W) an APD,
penataan
ruang periksa,
penempatan
pasien,
maupun
transfer pasien
EP 2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil Bukti pemantauan, penataan pemantauan,
pemantauan terhadap pelaksanaan penataan ruang periksa, tindak lanjut ruang periksa, tindak lanjut
penggunaan APD, penempatan pasien, transfer pasien untuk pencegahan transmisi penggunaan upaya
mencegah transmisi infeksi. ( D, O, W) infeksi APD, pencegahan
penempatan transmisi
pasien, transfer infeksi
pasien untuk
mencegah
transmisi
infeksi

Jumlah 0

KRITERIA 5.5.6
Ditetapkan dan dilakukan proses untuk menangani outbreak infeksi baik di puskesmas atau di wilayah kerja puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas menetapkan kebijakan tentang outbreak , bagaimana penanggulangan sesuai dengan wewenangnya, untuk menjamin perlindungan kepada petugas, pengunjung dan perlindungan pasien
• Kriteria outbreak infeksi terkait pelayanan kesehatan di puskesmas adalah:
a. terdapat kejadian infeksi yang sebelumnya tidak ada atau sejak lama tidak pernah muncul yang diakibatkan oleh kegiatan pelayanan kesehatan yang berdampak risiko infeksi baik di puskesmas atau di wilayah kerja puskesmas

b. peningkatan kejadia 2 kali lipat atau lebih dibanding periode sebelumnya


c. kejadian dapat meningkat secara luas dalam kurun waktu yang sama
d. kejadian infeksi yang ditetapkan sebagai outbreak oleh pemerintah

KRITERIA 5.5.6 Elemen Penilaian SKOR FAKTA DAN ANALISIS ✔ REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA SIMULASI
EP 1 Dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya outbreak infeksi SK kriteria Alur penatalaksanaan Petugas :
baik yang terjadi di puskesmas atau di wilayah kerja puskesmas outbreak outbreak. Dokumen outbreak
( D, W) puskesmas . bukti identifikasi infeksi baik
Panduan. SOP kejadian outbreak yang terjadi di
penanganan infeksi di puskesmas puskesmas
outbreak atau di wilayah kerja atau di wilayah
infeksi akibat puskesmas kerja
pelayanan di puskesmas
Puskesmas
EP 2 Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan penanggulangan sesuai Bukti Penanggulanga
dengan kebijakan, panduan, protokol kesehatan dan prosedur penatalaksanaan n outbreak,
yang disusun serta dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kejadian outbreak evaluasi dan
terhadap pelaksanaan penanggulangan sesuai regulasi yang infeksi. Bukti tindak lanjut
disusun ( D, W) monitoring dan tindak
lanjut dari
penanggulangan
kejadian outbreak
infeksi

Jumlah 0

Total Skor 0
Total EP 440
CAPAIAN 0 0.00%
arus menjamin pelaksanaan kegiatan

matan pasien, 3) manajemen risiko, 4) dan

REKOMENDASI
gelolaan indikator mutu.

r TB; 6. Indikator kepuasan pasien

masing-masing unit puskesmas

NM) dan 2. Indikator Sasaran Keselamatan

tidak tercapai terhadap standar, 2. capaian

alam INM.

REKOMENDASI
han definisi operasional dari indikator.
tandar, jika memungkinkan

REKOMENDASI

nalisis hasil uji coba perbaikan), Action

dilakukan benar-benar menghasilkan

erbagai bentuk perubahan yang lain. Jika


REKOMENDASI
M serta masyarakat

entifikasi Daftar Potensi Risiko

Kesehatan Masyarakat)

akibatnya.

REKOMENDASI
pilih setiap tahun.

REKOMENDASI
identitas

pa identitas yang jelas, dua atau lebih

mar atau lokasi pasien dirawat.

REKOMENDASI
nostis, 4) serah terima antar shift, dan 5)

ien pada serah terima jaga maupun serah

kepada dokter penanggungjawab pasien

REKOMENDASI
n rentang terapi yang sempit, insulin, anti

REKOMENDASI
dan tindakan atau prosedur invasif yang

REKOMENDASI
rapi, tangga

REKOMENDASI
ernal dan Laporan Insiden Eksternal.

sederhana dan Root Cause Analysis (RCA)

REKOMENDASI
n dan melakukan upaya perbaikan baik

REKOMENDASI
an kesehatan

workshop) baik bagi petugas maupun

h & jenis pelayanan pasien dan jumlah

REKOMENDASI
ngunjung, petugas, keluarga dan

an standar dan kewaspadaan berdasar


ter, dan infeksi-infeksi lain yang mungkin

, desain dan kegiatan konstruksi


REKOMENDASI

syarakat dan lingkungan.

asi yang terdiri dari kewaspadaan standar

s HAI's, dll
REKOMENDASI
n tentang kebersihan tangan. Sosialisasi
REKOMENDASI
e.

sus di puskesmas

REKOMENDASI
kesmas

REKOMENDASI
REKAPITULASI CAPAIAN SELURUH BAB

NB : Halaman ini tidak perlu diisi / diketik. Skor dan Nilai akan muncul otomatis.

SKOR
NO BAB TOTAL SKOR MAKSIMUM CAPAIAN
E.P

1 KMP 0 840 0.00%


2 UKM 0 960 0.00%
3 UKPP 0 370 0.00%
4 PPN 0 340 0.00%
5 PMP 440 0 43.56%
SKOR TOTAL & SKOR MAKSIMUM E.P 440 2510
CAPAIAN Puskesmas 17.53%

Puskesmas :
Kab./ Kota :
Tanggal :
Surveior :

1
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai