Seri “SITOHISTOTEKNOLOGI”
Narasumber:
UKOM
VOKASI
TLM
Soal No.1
X
Seorang ATLM sedang melakukan pemotongan jaringan menggunakan
mikrotom. Pita jaringan hasil pemotongan diletakkan di water bath dengan suhu
air yang sesuai. Bagaimanakah suhu air yang harus digunakan oleh ATLM
tersebut?
a. 1 – 2’C t
b.v 37 – 40’C
c. 70 – 80’C
d. 100’C
e. >100’C
Pembahasan
X
Proses sectioning/Penyayatan
Merupakan pembuatan sayatan atau pita dari balok paraffin yang telah terbentuk
dengan menggunakan mikrotom.
t
Proses ini bertujuan untuk membuat sayatan jaringan dan dapat dilihat jelas
v
pada mikroskop.
• Pita jaringan hasil pemotongan diletakkan di water bath dengan suhu air
yang sesuai yaitu 37 – 40’C.
Soal No. 2
X
Seorang ATLM ditugaskan untuk membuat sediaan hitologi jaringan epidermis
dengan metode paraffin block. Untuk menghasilkan potongan yang baik, pada
tahap section sudut pemotongan pisau harus diatur dengan tepat untuk
mencegah kegagalan dan artefak pada pita jaringan. Berapakah sudut
pemotongan pisau yang harus digunakant oleh ATLM tersebut?
a.v 10’
b. 35’
c. 80’
d. 85’
e. 90’
Pembahasan
Proses sectioning/Penyayatan
Pada tahap section sudut pemotongan pisau harus diatur dengan tepat untuk
X
mencegah kegagalan dan artefak pada pita jaringan.
Pisau yang dipakai harus tajam dan bersih serta harus diposisikan pada sudut
optimum, berkisar pada 35’.
t
Sudut yang tepat dapat mengurangi kegagalan dan artefak pada pita jaringan.
v
Selain mengatur sudut pemotongan pisau, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dipersiapkan sebelum melakukan pemotongan:
• Pastikan fiksasi dilakukan dengan tepat.
• Pastikan proses jaringan dilakukan dengan tepat.
• Letakkan mikrotom dan waterbath pada posisi yang sesuai.
• Pergunakan fitur pengaman dengan benar.
Soal No. 3
X
Seorang ATLM akan melakukan pewarnaan sediaan sitologi dengan teknik
pewarnaan Giemsa. Bagaimanakah urutan pewarnaan yang harus dilakukan oleh
ATLM tersebut?
a. Fiksasi, pewarnaan dengan larutan
t Giemsa
b.v Mounting, pewarnaan dengan larutan Giemsa, fiksasi
c. Clearing, pewarnaan dengan larutan Giemsa, mounting
d. Fiksasi, pewarnaan dengan larutan Giemsa, mounting
e. Fiksasi, clearing, pewarnaan dengan larutan Giemsa, mounting
Pembahasan
Pewarnaan Sitologi
X
identifikasi morfologi sel, inti sel maupun sitoplasma sel, sehingga bisa memberikan
gambaran menyeluruh kondisi morfologi sel yang diperiksa.
t
Teknik pewarnaan untuk standar pemeriksaan sitologi ada dua jenis, yaitu
v pewarnaan Papanicolaou dan pewarnaan Giemsa.
X
Seorang ATLM sedang melakukan pewarnaan jaringan dengan pewarnaan
Hematoxylin Eosin. Senyawa hematoxylin yang dipakai adalah bentuk
oksidasinya yaitu hematin. Hematin akan mengikat komponen sel yang
bermuatan negatif. Komponen sel apakah yang dimaksud?
t
a. Sitoplasma
b.v Jaringan ikat
c. Jaringan kolagen
d. Kromatin sel
e. Eristrosit
Pembahasan
X
Pewarnaan Jaringan
t
Pewarnaan rutin yang biasanya digunakan untuk histopatologi adalah
v
pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE).
Hematoxylin akan mengikat inti sel secara lemah, kecuali bila ditambahkan
senyawaan lainnya seperti alumunium, besi, krom dan tembaga.
Pembahasan
Pewarnaan HE
Hematoxylin
X
Pewarnaan hematoxylin dapat dibagi menjadi beberapa macam pewarnaan,
salah satunya adalah Hematoxylin Erhlich. Berapa gram Potassium Alum yang
dibutuhkan dalam pembuatan Hematoxylin Erhlich?
a. 5 gr
b. 10 gr t
c.v 15 gr
d. 20 gr
e. 25 gr
Pembahasan
Hematoxylin Erhlich
X
pewarnaan ini baik digunakan untuk tulang rawan.
X
Seorang ATLM sedang membuat sediaan histopatologi organ kolon. Setelah
dilakukan pewarnaan hematoxylin eosin, didapatkan hasil sediaan kolon yang
diwarnai memperlihatkan mucin yang berwarna biru. Apakah yang harus dilakukan
oleh ATLM tersebut?
a. Melakukan pewarnaan ulang dengan
t menaikkan pH Eosin
b. v Melakukan pewarnaan ulang dengan menurunkan pH Eosin
c. Melakukan pewarnaan ulang dengan menurunkan pH Hematoxylin
d. Melakukan pewarnaan ulang dengan menaikkan pH Hematoxylin
e. Melakukan pewarnaan ulang dengan menurunkan konsentrasi Hematoxylin
Pembahasan
X
Kontrol Kualitas Pewarnaan HE
Kontrol kualitas pewarnaan hematoxylin eosin (HE) yang baik pada organ usus besar
(kolon) yaitu dapat membedakan serat otot dan kolagen.
t
Pewarnaan yang tidak tepat terjadi jika mucin terwarnai biru. Hal ini
v
disebabkan karena penggunaan pH Hematoxylin yang terlalu tinggi.
X
Kontrol Kualitas Pewarnaan HE
Kontrol kualitas pewarnaan hematoxylin eosin (HE) yang baik pada kulit yaitu dapat
menunjukan butiran keratohialin yang berwarna biru, dapat membedakan keratin
dari kolagen dan saraf, memperlihatkan batas papiler pada dermis.
t
Pewarnaan yang tidak tepat terjadi jika tidak dapat membedakan serat
v
kolagen dan jaringan saraf. Hal ini disebabkan karena penggunaan pH Eosin
yang terlalu tinggi.
Maka langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas pewarnaan
tersebut adalah dengan menurunkan pH Eosin yang digunakan.
Soal No. 8
X
Seorang ATLM sedang melakukan penilaian terhadap jaringan histopatologi yang
diwarnai dengan pewarnaan hematoxylin. Setelah dilakukan pemeriksaan mikroskopis
ternyata pewarnaan terlalu hiperkromatik. Apakah yang harus dilakukan oleh ATLM
tersebut?
a. Melakukan pewarnaan ulang dengant Hematoxylin yang sama
b. v Melakukan pewarnaan ulang dengan mengurangi waktu pewarnaan
c. Melakukan pewarnaan ulang dgn Hematoxylin dgn konsentrasi yg sama
d. Melakukan pewarnaan ulang dgn Hematoxylin dgn konsentrasi yg lebih rendah
e. Melakukan pewarnaan ulang dgn Hematoxylin dgn konsentrasi yg lebih tinggi
Pembahasan
Pewarnaan Hematoxylin yang Hiperkromatik
Merupakan hasil pewarnaan dimana warna yang ditampilkan lebih gelap dan
X
menyerap warna biru keunguan yang kuat sehingga dapat mengganggu hasil
pengamatan/pemeriksaan.
X
t Troubleshoot
v Pewarnaan Hematoxylin
Pembahasan
X
t Lanjutan
v
Soal No. 9
X •
antigen pada jaringan.
X
Seorang ATLM sedang melakukan pewarnaan jaringan dengan pewarnaan
imunohistokimia untuk melihat apoptosis sel. Sel yang terapoptosis akan
memvisualisasikan suatu warna. Warna apakah yang dimaksud?
a. Biru
t
b. Ungu
c.v Merah
d. Hitam
e. Coklat
Pembahasan
X Pewarnaan Imunohistokimia
X
Seorang ATLM sedang melakukan pewarnaan Imunohistokimia dengan hanya
menggunakan satu antibodi spesifik. Metode imunohistokimia apakah yang
dipakai oleh ATLM tersebut?
a. Metode direct t
b. Metode indirect
v
c. Metode berlapis
d. Metode Avidin-Biotin Complex
e. Metode Peroxidase-Anti Peroxidase
Pembahasan
X IHC Direct
v
Antibodi primer yang telah berlabel akan bereaksi langsung dengan antigen
pada preparat sitologi maupun histologi untuk mengenali antigen spesifiknya
yang terdapat pada sel jaringan.
Soal No. 12
X
Seorang ATLM sedang melakukan pewarnaan preparat kromosom. Agar terlihat
perbedaan yang jelas antara sentromer, kromatin dan telomer pada metafase
mitosis maka diperlukan zat pewarna khusus. Apakah zat yang bisa digunakan?
a. Turk t
b.v Hayem
c. Giemsa
d. Kristal Violet
e. Methylene blue
Pembahasan
Pewarnaan
Kromosom
Pewarnaan terhadap preparat kromosom bertujuan menciptakan perbedaan
X optikal di antara kromosom dengan struktur sel lainnya sehingga dapat
dibedakan di bawah mikroskop.
Struktur sel yang spesifik membutuhkan pewarnaan yang spesifik pula. Salah
satu pewarnaan kromosom adalah
t menggunakan pewarnaan Giemsa.
v Pewarnaan giemsa sudah dipergunakan secara luas dalam analisis kromosom,
yang memberikan warna spefisik yakni biru gelap hingga keunguan.
Hal ini dimungkinkan, karena pewarnaan giemsa secara spesifik dapat
memberikan perbedaan yang jelas antara sentromer, kromatin dan telomer
pada metafase mitosis.
Soal No. 13
X
Seorang ATLM akan melakukan proses clearing pada jaringan sebelum dilakukan
embedding. Proses tersebut dilakukan oleh ATLM tersebut dengan zat penjernih
xylol. Selain xylol, zat penjernih apakah yang bisa digunakan pada proses
clearing tersebut?
t
a. Kloroform
b.v Alkohol
c. Entellan
d. Canada Balsam
e. Mayers albumin
Pembahasan
Clearing/Penjernihan
Pewarnaan HE
Hematoxylin
X
Seorang ATLM menggunakan teknik pewarnaan HE terhadap spesimen jaringan.
Dari pengamatan mikroskopis, tampak adanya kumpulan sel epitel. Apakah
warna dari inti sel yang diamati dari hasil pewarnaan tersebut?
a. Hijau t
b.v Cokelat
c. Kemerahan
d. Perak
e. Biru gelap
Pembahasan
Sitoplasma yang bersifat basa akan menarik zat/larutan yang bersifat asam sehingga warna
menjadi merah.
Soal No. 16
X
Memasukkan
filtrat ke dlm
NaCl 0,9% Mempertahankan elemen2 Penarikan molekul Membuat jaringan menjadi jaringan
sel atau jaringan air dalam jaringan jernih dan transparan
Embedding
• Formaldehid Alkohol bertingkat • Xylol
• Alkohol • 70% • Benzol Penanaman jaringan
• Larutan Bouin • 80% • Benzene pd base mold, lalu
• Neutral Buffered Formalin • 95% t • Toluol dituang paraffin cair
• Klorofom yg sejenis dgn
v proses filtrasi
Penutupan kaca objek setelah ditetesi Pewarnaan sediaan Pelekatan/penempatan Penyayatan organ
Entellan atau Canada Balsam tujuan • Hematoxylin-Eosin sayatan jaringan pd kaca dalam cetakan blok
memberi warna cerah & sebagai (HE) objek dgn bantuan media parafin dgn mikrotom
pelindung & pengawet jaringan dari • Immunohistokimia pelekat tertentu
mikroba dan bakteri • Mayers albumin
Soal No. 17
Proses Pematangan
X Jaringan
t
v
Soal No. 18
Seorang ATLM sedang melakukan pewarnaan dengan zat warna yang berwarna
X
kekuningan dan larut dalam air. Prinsip yang digunakan di dasarkan pada sifat
asam basa, dimana zat warna ini bersifat asam akan berikatan dengan
komponen protein yang bermuatan positif seperti sitoplasma dan jaringan ikat.
Apakah nama zat warna yang digunakantoleh ATLM tersebut?
a.v Eosin B
b. Eosin S
c. Eosin Y
d. Hematoxylin
e. Lithiumcarbonate
Pembahasan
Eosin
X
• Eosin bersifat asam dan akan mengikat molekul protein yang bermuatan positif
di sitoplasma dan jaringan ikat.
• Eosin adalah counterstain yang dapat mewarnai sitoplasma dan jaringan ikat
menjadi bernuansa merah dan oranye.
t
• Eosin juga mewarnai inti sel yang telah terwarnai hematoxylin dari biru menjadi
v
berwarna ungu.
X
Seorang ATLM sedang melakukan pewarnaan eosin, akan tetapi setelah
dilakukan pewarnaan, hasil yang didapatkan terlalu hipokromatik. Apakah yang
harus dilakukan oleh ATLM tersebut untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Tingkatkan waktu pewarnaan dua kali lipat
t
b. Gunakan konsentrasi HCl yang lebih tinggi
c.v Tingkatkan waktu bilas dengan alkohol, celupkan lebih banyak
d. Gunakan 3 alkohol konsentrasi 95%, celupkan masing-masing 10 kali.
e. Sesuaikan perkiraan pewarnaan
Pembahasan
X
t Troubleshoot
Pewarnaan Eosin
v
Soal No. 20
X
Seorang ATLM sedang melakukan pewarnaan eosin, akan tetapi setelah
dilakukan pewarnaan hasil yang didapatkan terlalu hiperkromatik. Apakah
yang harus dilakukan oleh ATLM tersebut untuk mengatasi masalah
tersebut?
t
a. Tingkatkan waktu pewarnaan dua kali lipat
b. v Gunakan konsentrasi HCl yang lebih rendah
c. Tingkatkan waktu bilas dengan alkohol, celupkan lebih banyak
d. Gunakan 3 alkohol konsentrasi 95%, celupkan masing-masing 10 kali.
e. Sesuaikan perkiraan pewarnaan
Pembahasan
X
t Troubleshoot
Pewarnaan Eosin
v