Anda di halaman 1dari 54

Kebijakan Global dalam

Pencegahan dan
Pengendalian COVID-19
Orientasi Perlindungan Tenaga Kesehatan
Bagi Petugas Laboratorium
30 Juni 2020

Indonesia Country Office


OUTLINE
 Situasi Global & Indonesia tentang Infeksi COVID-19
 Apa yang kita ketahui tentang COVID-19
 Sumber daya WHO untuk perlindungan petugas kesehatan dan responden darurat
– Wabah penyakit coronavirus (COVID-19): hak, peran dan tanggung jawab petugas kesehatan, termasuk
pertimbangan utama untuk keselamatan dan kesehatan kerja
– Penilaian risiko dan manajemen pajanan pekerja layanan kesehatan dalam konteks COVID-19

 Mempersiapkan tempat kerja Anda untuk COVID-19


– Pencegahan pada PPI: Menerapkan tindakan pencegahan standar untuk semua pasien

 Perlindungan Tenaga Kesehatan (Tenaga Laboratorium)


– Alat penilaian laboratorium pemeriksa COVID-19
– Seri video Biosafety
– Praktik dan Prosedur Mikrobiologis yang Baik (GMPP)

 Referensi

Indonesia Country Office


Surveilans
Gambar 1. jumlah kasus confirm COVID-19 yang dilaporkan 7 hari terakhir berdasarkan negara country, territory or area, 23 June to 29 June**

Pandemik itu meningkat secara eksponensial


100.000 kasus pertama membutuhkan waktu 67
hari,
100.000 kasus ke-2 membutuhkan waktu 11
hari, 100,000 kasus ke-3 4 hari
Mulai dari kasus ke-4 100,00 hanya 2 hari

https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200627-covid-19-sitrep-
159.pdf?sfvrsn=93e027f6_2

Indonesia Country Office


Laporan situasi COVID-19 di Indonesia (29 June 2020)

https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-27-juni-2020

Indonesia Country Office


Apa yang kita ketahui tentang COVID-19
 COVI0-19 adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus
dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah
dimulai di Wuhan, Cina pada Desember 2019

31 Des 2019 7 Januari 2020 11 Januari 2020 30 Januari 2020 11 Februari 2020 28 Juni 2020

WHO 9.825.539 kasus


Panitia IHR WHO
mengumumkan 27 China melaporkan COVID-19
China membagikan berkumpul dan mengumumkan
kasus pneumonia, bahwa virus tersebut terkonfirmasi,
sequencing WHO nama penyakit
penyebab belum strain baru dari mengumumka termasuk 495.388
genetic virus coronavirus yang
diketahui di Wuhan Coronavirus n kematian,
tersebut baru: COVID-19
China PHEIC dilaporkan ke WHO.

Indonesia Country Office


Penularan COVID-19
 COVID-19 menyebar terutama dari orang ke orang melalui  Replikasi virus aktif terjadi di saluran pernapasan bagian
droplet/tetesan kecil dari hidung atau mulut, dikeluarkan atas dan paru-paru. Studi awal menunjukkan bahwa virus
ketika seseorang dengan COVID-19 batuk atau bersin. bereplikasi di saluran pencernaan tetapi penularan feses-
Orang-orang dapat terinfeksi COVID-19 jika mereka oral belum dikonfirmasi
menghirup droplet/tetesan tersebut, atau dengan
menyentuh benda atau permukaan tempat droplet/tetesan  Puncak pelepasan virus tampaknya terjadi pada saat onset
telah mendarat, lalu menyentuh wajah mereka. gejala dan menurun setelahnya

 Waktu antara infeksi dan gejala pertama (periode  Penularan pra-gejala mungkin terjadi. Namun, tidak adanya
inkubasi) berkisar antara 1-14 hari, dengan rata-rata 5-6 batuk (mekanisme utama untuk pengusiran virus) dapat
hari. Lebih dari 97% orang mengalami gejala dalam 14 membatasi penularan.
hari.
Viral shedding

Indonesia Country Office


Imunitas
JANGKA PENDEK
 Antibodi terhadap COVID-19 (baik IgG dan IgM) muncul 6-12 hari setelah timbulnya gejala, setelah
itu ada penurunan jumlah virus yang lambat dan stabil
 Pasien mungkin masih bisa menularkan COVID-19 setelah mereka membaik secara klinis. Ini
memiliki implikasi untuk pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan dan pemulangan
dari rumah sakit. Beberapa pasien mungkin memerlukan isolasi lebih lanjut di rumah setelah keluar
dari rumah sakit.
JANGKA PANJANG
 Saat ini, tidak ada cukup bukti tentang keefektifan atau durasi imunitas yang diperantarai
antibodi untuk menjamin keakuratan "paspor imunitas" atau "sertifikat bebas risiko."
 Ada kekhawatiran, bahwa orang mungkin menganggap mereka kebal terhadap infeksi kedua
dan mengabaikan nasihat kesehatan masyarakat, sehingga meningkatkan risiko penularan
yang berkelanjutan.

Indonesia Country Office


Pemeriksaan

Saat ini, tidak ada tes diagnosis yang diizinkan untuk


COVID-19 kecuali di bawah peraturan penggunaan darurat.
Semua dalam evaluasi.
 Tes Amplifikasi Asam Nukleat (NAAT) digunakan untuk mendiagnosis infeksi
saat ini (keberadaan virus) selama fase akut penyakit. Waktu tes NAAT adalah
antara 13 menit dan 3 jam dan membutuhkan peralatan khusus.
 Tes deteksi antibodi mendeteksi antibodi IgG dan IgM terhadap virus. Tidak
berguna untuk diagnosis karena respons antibodi tidak terdeteksi pada minggu
pertama sakit. Waktu pemeriksaan kira-kira 15 menit dan dapat digunakan
untuk mendeteksi mereka yang pernah mengalami infeksi sebelumnya. Studi
serologi berbasis populasi sedang berlangsung di 6 negara.
 Pemeriksaan deteksi antigen mendeteksi antigen virus dan dapat berguna
untuk diagnosis infeksi akut. Pengembangan tes sedang berlangsung di
banyak negara.

Indonesia Country Office


Petugas Kesehatan terdampak COVID-19
 WHO pada Jumat 10 April 2020, menyatakan 1 dari 10 petugas kesehatan
terinfeksi virus corona
 Sampai dengan 3 Juni 2020 di seluruh dunia lebih dari 230,000 petugas
kesehatan telah terpapar virus corona, dan International Council of Nurses
(ICN) 600 perawat telah meninggal karena COVID-19
 CDC melaporkan di Amerika lebih dari 60,000 petugas kesehatan telah
terinfeksi dan sekitar 300 telah meninggal karena COVID-19.
 Di Indonesia berdasarkan laporan Gugus Tugas Penanganan COVID-19
setidaknya 55 petugas kesehatan telah meninggal karena COVID-19.
Langkah – langkah seperti pelatihan dan dukungan dapat
melindungi petugas kesehatan dan masyarakat luas dari peningkatan rate
infeksi.
Indonesia Country Office
Risiko Pekerjaan Utama pada infeksi COVID-19
diantara petugas kesehatan
• Terlambat mendeteksi pasien COVID-19,

• Bekerja di ruangan berisiko tinggi,

• Jam kerja yang panjang,

• Kurang mematuhi PPI

• Penggunaan peralatan pelindung diri (PPE) yang tidak sesuai SOP.

• Pelatihan PPI yang tidak memadai terkait kuman patogen pernafasan termasuk
virus SARS-CoV-2

Indonesia Country Office


Sumber daya WHO terkait
perlindungan tenaga kesehatan dan
https://www.who.int/news-room/detail/09-03-2020-covid-19-occupational-health
respon
Melindungi tenaga darurat
kesehatan adalah salah satu prioritas utama dalam menangani
wabah COVID-19. Layanan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan memiliki
peran penting untuk melindungi petugas kesehatan serta memastikan tetap berjalannya
pelayanan kesehatan.
 Wabah virus Corona (COVID-19) : Hak, tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan, termasuk pesan kunci
terkait keamanan kerja dan kesehatan (Bahasa Inggris saja)
 Penilaian paparan risiko petugas kesehatan dan penatalaksanaannya dalam konteks virus SARS COV-2 (COVID-
19)
 Penggunaan rasional alat pelindung diri untuk penyakit coronavirus (COVID-19)
 WHO, ePROTECT Kesehatan dan Keamanan kerja terkait pernafasan
 Paket komunikasi risiko COVID-19 untuk fasilitas pelayanan kesehatan
 WHOdan ILO, Kesehatan dan Keamanan Kerja dalam darurat kesehatan masyarakat : Buku petunjuk untuk
melindungi petugas kesehatan dan responden (English) (Chinese)
 ILO and WHO, Perbaikan kerja di Pelayanan Kesehatan (English, French, Spanish, Portuguese, Arab,
Chinese)
Indonesia Country Office
Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

 Kebersihan tangan

 Kebersihan pernapasan

 Physical Distancing

 Mengurangi dan mengelola pekerjaan yang terkait perjalanan

 Pembersihan dan disinfeksi lingkungan secara rutin

 Komunikasi risiko, pelatihan dan edukasi

 Manajemen orang dengan COVID-19 atau kontak COVID-19

Indonesia Country Office


Wabah virus Corona (COVID-19) : Hak, tugas dan tanggung jawab
petugas kesehatan, termasuk pesan kunci terkait keamanan kerja dan
WHO Interim guidance : 19 March 2020
kesehatan
Petugas kesehatan adalah garda terdepan dalam penanganan wabah COVID-
19; saat berkerja terpapar dengan berbagai bahaya yang menempatkan mereka
pada risiko infeksi.

Bahaya termasuk paparan kuman pathogen, waktu kerja yang panjang,


stress psikologis, kelelahan, capai bekerja, stigma, pelanggaran fisik dan
psikologis.

Dokumen ini menyoroti hak dan tanggung jawab petugas kesehatan,


termasuk langkah – langkah spesifik yang diperlukan untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan kerja.
https://www.who.int/publications/i/item/coronavirus-disease-(covid-19)-outbreak-rights-roles-and-
responsibilities-of-health-workers-including-key-considerations-for-occupational-safety-and-health
Indonesia Country Office
Petugas Kesehatan harus :

 Mengikuti prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan, hindari mengekspos orang lain yang
mengakibatkan terjadinya risiko kesehatan dan keselamatan, dan ikut serta dalam pelatihan keselamatan dan
kesehatan kerja yang disediakan perusahaan;
 Menggunakan protokol yang disediakan untuk menilai, melakukan triase, dan merawat pasien;
 Memperlakukan pasien dengan hormat, kasih sayang, dan martabat;
 Menjaga kerahasiaan pasien;
 Mengikuti prosedur pelaporan kesehatan masyarakat yang telah ditetapkan atas kasus-kasus yang diduga dan
dikonfirmasi;
 Memberikan atau memperkuat informasi IPC dan kesehatan masyarakat yang akurat, termasuk kepada orang-
orang yang peduli yang tidak memiliki gejala atau risiko;
 Mengenakan, menggunakan, melepas, dan membuang APD dengan benar;
 Swa-monitor untuk tanda-tanda penyakit dan singkirkan sendiri dan laporkan penyakit kepada manajer, jika
itu terjadi;
 Memberi tahu manajemen jika mereka mengalami tanda-tanda stres yang tidak semestinya atau tantangan
kesehatan mental yang memerlukan intervensi suportif.
Indonesia Country Office
Penilaian Risiko dan Penanganan Pajanan pada
petugas kesehatan terkait COVID-19
 Bukti saat ini menyatakan bahwa virus ditularkan kepada orang lain
melalui kontak langsung danpercikan.

 Orang yang paling berisiko mendapatkan penyakit ini adalah orang


yang kontak atau merawat pasien COVID-19.

 Hal ini membuat petugas kesehatan menjadi paling berisiko untuk


terjadinya infeksi. Melindungi petugas kesehatan adalah sangat penting
bagi WHO.

 Memahami bagaimana petugas kesehatan terpapar virus COVID-19


diterjemahkan menjadi risiko infeksi adalah sangat kritis untuk
menginformasikan rekomendasi pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI).
Indonesia Country Office
Tool Penilaian Risiko Petugas kesehatan setelah paparan
 Tool terdiri dari :
– Bagian 1: Formulir penilaian risiko paparan virus COVID-19 untuk petugas kesehatan.
– Bagian 2 : Informasi petugas kesehatan
– Bagian 3 : Informasi Interaksi petugas kesehatan dengan pasien COVID-19
– Bagian 4 : Kegiatan petugas kesehatan dilakukan pada pasien COVID-19 di fasilitas
perawatan kesehatan
– Bagian 5 : Kepatuhan pada prosedur PPI selama interaksi perawatan kesehatan
– Bagian 6 : Kepatuhan pada tindakan PPI saat melakukan prosedur penghasil aerosol
(mis. Intubasi trakea, perawatan nebuliser, pengisapan saluran napas terbuka,
pengumpulan dahak, trakeotomi, bronkoskopi, resusitasi kardiopulmoner (CPR), dll.).
– Bagian 7 : Kecelakaan karena bahan biologis
 Untuk menyediakan rekomendasi kepada manajemen/atasan.
https://www.who.int/publications/i/item/risk-assessment-and-management-of-exposure-of-health-care-workers
- in-the-context-of-covid-19-interim-guidance

Indonesia Country Office


Tatalaksana petugas kesehatan yang
terpapar COVID-19
Rekomendasi untuk petugas kesehatan yang berisiko tinggi akan terjadinya infeksi :
 Menghentikan semua interaksi dengan pasien selama 14 hari sejak hari terakhir terpapar pada
pasien yang terkonfirmasi COVID-19;
 Dilakukan pemeriksaan COVID-19;

Karantina selama 14 hari pada setting tertentu.


Fasilitas pelayanan kesehatan harus:
 Meyediakan dukungan psychosocial pada petugas kesehatan selama masa karantina, atau
selama durasi sakit jika petugas kesehatan terkonfirmasi COVID-19;
 Menyediakan kompensasi selama masa karantina atau durasi kesakitan (jika tidak diberikan
gaji bulanan) atau perpanjangan kontrak selama durasi karantina/kesakitan.
 Menyediakan penilaian kembali pelatihan PPI bagi petugas pelayanan kesehatan termasuk
petugas
kesehatan yang berisiko tinggi terinfeksi setelah masa karantina 14 hari.
Indonesia Country Office
Mempersiapkan tempat kerja
untuk mencegah COVID-19
https://www.who.int/publications/m/item/getting-your-workplace-ready-for-covid-19-how-covid-19-spreads

Cara mudah untuk mencegah tersebarnya


COVID-19 di tempat kerja
 Pastikan lingkungan kerja tetap bersih dan higienis.
 Ajak semua rekan kerja, pelanggan untuk mencuci tangan secara
teratur dan menyeluruh.
 Ajak semua rekan kerja untuk menjaga kesehatan pernapasan.
 Cek himbauan perjalanan dari pemerintah sebelum
bepergian.
 Jelaskan pada seluruh karyawan, pelanggan dan rekan kerja
bahwa jika COVID-19 mulai menyebar dikomunitas, maka
siapapun dengan batuk ringan atau demam ringan (37.3 C atau
lebih) harus tinggal dirumah. Mereka juga harus tinggal dirumah /
kerja dari rumah bila mereka minum obat ringan seperti
paracetamol/acetaminophen, ibuprofen or aspirin, yang akan
menutupi gejala penyakit yang sebenarnya.

Indonesia Country Office


Pencegahan dengan Pengendalian Infeksi

Menjalankan Langkah-Langkah Kewaspadaan Standar


Untuk Semua Pasien

Indonesia Country Office


Elemen Kewaspadaan Standar

1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan Pernafasan (etika batuk/bersin)
3. APD sesuai risiko
4. Praktik injeksi yg aman, manajemen benda tajam dan pencegahan
luka
5. Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan
pasien dengan aman
6. Pembersihan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan
aman
8. Pengelolaan limbah

Indonesia Country Office


Kebersihan Tangan (1)

• Cara terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat


layanan kesehatan dan di tengah masyarakat
• Tangan adalah alat utama untuk bekerja bagi tenaga
kesehatan – dan tangan menjadi kunci mata rantai dalam
rantai penularan

Gagang pintu Peralatan

Medication Jabat tangan

Ponsel Pemberi
perawatan

Indonesia Country Office


Kebersihan Tangan: 5 Momen WHO (2)

Indonesia Chttpos:/u/wnwwt.rwyho.iOnt/infffeicctioen-prevention/tool
s/hand-hygiene/en/
Kebersihan Tangan: BAGAIMANA (3)

 Gunakan produk dan teknik yang


sesuai

 Produk pembersih tangan berbahan


alkohol diutamakan, jika tangan
tidak terlihat kotor
– Gosok tangan selama 20-30
detik!

 Sabun, air mengalir dan tisu sekali


pakai, jika tampak jelas kotor atau
terkontaminasi kontaminan
berprotein
– Cuci tangan selama 40-60
https://www.who.int/infection-prevention/tools/hand-hygiene/en/

Indonesia Country Office detik!


Kebersihan Pernafasan (1)

 Respiratory hygiene/etika batuk yang baik dapat mengurangi


penyebaran mikroorganisme (kuman) penyebab infeksi
pernapasan (batuk pilek, flu).

kebersihan pernapasan

Image source: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public

Indonesia Country Office


Kebersihan Pernafasan: BAGAIMANA (2)

• Jauhkan wajah dari orang lain ketika


batuk/bersin
• Tutupi hidung dan mulut dengan
tisu.
• Jika menggunakan tisu, segera buang tisu itu
ke tempat sampah
• Arahkan batuk/bersin ke lengan jika tidak ada
tisu
• Bersihkan tangan dengan sabun dan air
mengalir atau produk berbahan alkohol

Indonesia Country Office


Kebersihan Pernafasan (3)

• Membiasakan cuci tangan untuk pasien dengan gejala


pernapasan

• Beri masker kepada pasien dengan gejala pernapasan


• Pasien dengan demam + batuk atau bersin harus
dijauhkan setidaknya 1 m dari pasien lain

• Pasang alat-alat bantu visual yang mengingatkan pasien


dan pengunjung dengan gejala pernapasan untuk
menutup mulut-hidung ketika batuk

• Pertimbangkan penyediaan masker dan tisu untuk


pasien di semua area

Indonesia Country Office


APD – Prinsip penggunaan (1)

• Selalu bersihkan tangan Anda sebelum dan setelah menggunakan APD


• APD harus tersedia di mana dan di saat diperlukan
 dengan ukuran yang tepat
 pilih sesuai risiko atau sesuai langkah pencegahan berdasar transmisi
• Selalu kenakan sebelum memeriksa pasien
• Selalu lepas segera setelah tugas selesai dan/atau meninggalkan area
perawatan pasien
• JANGAN PERNAH menggunakan kembali APD-disposable
• Bersihkan dan disinfeksi APD-reusable setelah digunakan jika akan
digunakan lagi

Indonesia Country Office


APD - Contoh di Fasilitas Kesehatan Untuk
COVID-19
Pelindung
Masker Masker N95 wajah Pelindung mata

Hidung + Hidung + Mata + hidung + Mata


mulut mulut mulut
Penutup
Jubah Celemek Sarung tangan kepala

Kepala +
Badan Tangan
Badan rambut

Indonesia Country Office


APD - Prinsip Penggunaan (2)

 Ganti APD segera setelah APD terkontaminasi atau apabila rusak


 APD tidak boleh dipaskan atau disentuh ketika melakukan perawatan
pasien; khususnya
– jangan sentuh wajah ketika masih memakai APD
– jika ada kekhawatiran tentang dan/atau pelanggaran terhadap
praktik-praktik ini, tinggalkan area perawatan pasien ketika sudah
aman dan lepas dan ganti APD sebagaimana mestinya
– Selalu lepas dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi diri

Indon esia C o u ntry


 Sum b er:

Office
Praktik Injeksi Aman (7 langkah)

1. Tempat kerja bersih

2. Kebersihan tangan

3. Jarum suntik steril

4. Wadah steril untuk obat dan pelarut

5. Pembersihan dan antisepsis kulit

6. Pengumpulan benda tajam dengan tepat

7. Pembuangan limbah yang sesuai prosedur

https://www.who.int/infection-prevention/tools/injections/training-education/en/

Indonesia Country Office


Pembersihan Lingkungan - Prinsip (1)
 Definisi pembersihan: Pelepasan fisik material asing (seperti debu,
kotoran) dan material organik (seperti darah, sekresi, ekskresi,
mikroorganisme). Pembersihan melepaskan mikroorganisme secara fisik,
bukan membunuhnya. Pembersihan dilakukan dengan air, deterjen dan
tindakan mekanis.

 Prinsip-prinsip dasar pembersihan dan disinfeksi berlaku untuk semua


area perawatan pasien.
– Selalu pastikan alat perawatan pasien dibersihkan sebelum
digunakan
kembali untuk pasien lain
– Jika mungkin, mengkhususkan alat pembersihan di area-area berisiko
lebih tinggi (seperti ruang isolasi, bersalin, dan operasi)
– Persediaan pembersihan untuk isolasi harus disimpan dan digunakan
hanya di area/ruang isolasi
 Sumber: CDC dan ICAN. Best Practices for Environmental Cleaning in Healthcare Facilities in Resource-Limited Settings. Atlanta,
GA: US Department of Health and Human Services, CDC; Cape Town, South Africa: Infection Control Africa Network; 2019.
https://www.cdc.gov/hai/pdfs/resource-limited/environmental-cleaning-508.pdf
Indonesia Country Office
Pembersihan Lingkungan - Prinsip (2)

• Selalu bergerak dari area paling bersih ke area paling kotor-


 bersihkan dari area tinggi ke area rendah, dari luar ke dalam

 area isolasi dibersihkan terakhir

• Disarankan menggunakan sapu lembab dan lap basah untuk


meminimalisasi debu

• Gunakan sistem 3 ember untuk pembersihan dan disinfeksi


• Air untuk pembersihan harus air bersih
• Penyemprotan disinfektan tidak disarankan
 Sumber: CDC dan ICAN. Best Practices for Environmental Cleaning in Healthcare Facilities in Resource-Limited Settings. Atlanta, GA: US Department of Health and Human Services, CDC; Cape Town, South Africa: Infection Control Africa Network; 2019.
https://www.cdc.gov/hai/pdfs/resource-limited/environmental-cleaning-508.pdf

Indonesia Country Office


Pertimbangan Tambahan Dalam Langkah
Kewaspadaan Standar

• Penting agar prosedur pembersihan lingkungan dan disinfeksi


dipastikan diikuti secara konsisten dan tepat.

• Prosedur pembersihan permukaan lingkungan dengan air dan


deterjen dan menggunakan disinfektan dengan konsentrasi yang
biasa digunakan di rumah sakit (seperti natrium hipoklorit, 0.5%,
atau etanol, 70%) sudah efektif dan memadai.

• Alat dan perlengkapan medis, alat makan dan limbah medis harus
dikelola sesuai dengan prosedur keamanan rutin.

Indonesia Country Office


Pengelolaan Limbah

Mengelola limbah kegiatan perawatan dengan aman adalah tanggung jawab semua staf

Indonesia Country Office


“Paspor kekebalan” dalam konteksi
Penjelasan singkat ilmiah (24 April 2020)
 Beberapa negara telah menyarankan bahwa deteksi antibody terhadap
SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, bisa berfunsi sebagai dasar
untuk “paspor kekebalan” atau “sertifikat bebas risiko” yang
memperbolehkan seseorang untuk bepergian atau kembali bekerja
dengan asumsi mereka terlindungi dari reinfeksi.

 Saat ini belum ada bukti yang menyatakan bawa seseorang yang telah
sembuh dari COVID-19 dan memiliki antibody terlindungi akan terjadinya
infeksi kedua.

Indonesia Country Office


Tool penilaian laboratorium untuk laboratorium
yang melakukan pemeriksaan COVID-19

0 1 2 3 4 5

Sumber daya keuangan untuk kegiatan laboratorium


Sumber daya manusia - kualifikasi dan ketersediaan staf…
Kecukupan peralatan
Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Kualitas reagen dan bahan habis pakai
Ketersediaan dan pengiriman reagen dan bahan habis pakai
Standardisasi dan mutu pengambilan
spesimen
Pedoman praktik laboratorium
Transportasi
spesimen
Organisasi laboratorium,
struktur pemberian
layanan
Kerangka peraturan
Manajemen
data
Keselamatan atau
keamanan
laboratorium
Indonesia Country Office Penanganan limbah
Pemantapan
Mutu
Tool penilaian laboratorium berisi

 Prosedur Biosafety

 Penanganan Specimen infeksius

 Kualifikasi sumber daya & keahlian termasuk pelatihan Biosafety

 Biorisk (desinfeksi & penanganan limbah, kondisi keselamatan,


penggunaan APD dan perilaku Biosafety, akses kesehatan kerja)

 Pemeriksaan COVID-19

Indonesia Country Office


Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik (GMPP).
Laboratory biosafety guidance related to coronavirus disease (COVID-19): interim guidance

1. PRAKTER TERBAIK 2. PELATIHAN & KOMPETENSI PETUGAS


 Jangan pernah menyimpan makanan atau minuman
 Pelatihan sosialisasi dan awareness umum ,Pelatihan
atau barag pribadi seperti jaket atau tas didalam
laboratorium. Kegiatan seperti makan, minum, dan umum harus mencakup pengenalan tata letak
menggunakan kosmetik hanya boleh dilakukan diluar laboratorium, kode praktik, pedoman lokal, pedoman
laboratorium. keselamatan, penilaian risiko, persyaratan legislatif,
 Jangan pernah memasukkan barang seperti pulpen, dan prosedur tanggap darurat.
pensil atau permen karet dimulut ketika didalam
laboratorium, tanpa memandang memakai sarung  Pelatihan khusus pekerjaan.
tangan atau tidak.
 Namun, secara umum, semua personel yang
 Cuci tangan seluruhnya, disarankan dengan air terlibat dalam penanganan agen biologis harus dilatih
hangat yang mengalir dan sabun, setelah menangani
bahan biologis apapun termasuk binatang, sebelum tentang GMPP.
meninggalkan laboratorium dan kapanpun ketika
kontaminasi diketahui atau diduga terkena di tangan.  Penilaian kompetensi dan kemahiran harus digunakan
dan diverifikasi sebelum bekerja secara mandiri,
Ini hanya cuplikan baca seluruhnya di diikuti dengan tinjauan berkala dan pelatihan
lampiran 1 GMPP penyegaran

Indonesia Country Office


Seri video Biosafety
https://www.who.int/ihr/publications/biosafety-video-series/en/

1. Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik (GMPP) 1: Alat Perlindungan Diri (APD)

2. Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik (GMPP) 2: Memipet

3. Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik (GMPP) 3: Benda Tajam

4. Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik (GMPP) 4: Dekontaminasi permukaan

5. Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik (GMPP) 5: autoklaf

6. Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik (GMPP) 6: Alur bekerja

7. Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik (GMPP) 7: Pengiriman

8. Biological safety cabinet (BSC) 1: Perkenalan

9. Biological safety cabinet (BSC) 2: Langkah persiapan

10. Biological safety cabinet (BSC) 3: Praktek yang baik untuk keamaan penggunaan

11. Biological safety cabinet (BSC) 4: Penangan Insiden

Indonesia Country Office


Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik
(GMPP) 1: Alat Perlindungan Diri (APD)
 Alat Perlindungan Diri, atau APD, adalah pakaian dan peralatan yang
membentuk garis pertahanan terakhir antara Anda dan bahan berbahaya
di lingkungan laboratorium.
 Sangat penting bahwa Anda tahu apa yang harus Anda kenakan,
kapan Anda harus memakainya, dan bagaimana itu harus disimpan,
dibersihkan, dirawat dan dibuang.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/Cuw8fqhwDZA

Indonesia Country Office


1.

Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik


(GMPP) 2: Memipet
 Bekerja di laboratorium mikrobiologi melibatkan banyak hal terkait
penanganan dan pemindahan cairan dalam volume kecil dan presisi. Ini
terutama dilakukan dengan menggunakan pipet.
 Penting untuk mengetahui cara menggunakannya dengan benar
sehingga Anda dapat melakukan transfer volume yang akurat,
mengurangi jumlah aerosol yang dihasilkan dan mencegah kontaminasi
pipet dan kontaminasi silang sampel berikutnya.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/-zeCI8ESrpU

Indonesia Country Office


Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik
(GMPP) 3: Benda Tajam
 "Benda tajam" mengacu pada benda yang memiliki titik tajam atau ujung
tombak yang mampu menusuk atau memotong kulit manusia. Barang-
barang khas di laboratorium adalah pisau bedah, jarum, gunting, pinset,
dan pecahan gelas atau plastik.

 Risiko cedera jelas, tetapi ketika terkontaminasi dengan agen biologis


mereka menciptakan bahaya yang lebih besar, sehingga
penggunaan benda tajam harus dikurangi seminimal mungkin. Ketika
dibutuhkan, mereka harus ditangani dan dibuang dengan hati-hati.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/yqX8hhzX7xU

Indonesia Country Office


Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik
(GMPP) 4: Dekontaminasi permukaan
 Di laboratorium, ada banyak permukaan dan peralatan yang dapat
terkontaminasi oleh agen biologis atau bahan berbahaya lainnya.
Diperlukan dekontaminasi untuk mengurangi risiko infeksi atau bahaya.

 Disinfektan, yang merupakan bahan kimia yang dapat membunuh atau


menetralkan agen biologis, sering digunakan untuk dekontaminasi
permukaan. Pilihan desinfektan, konsentrasi dan waktu kontak mereka
semua akan bervariasi tergantung pada agen biologis yang Anda
tangani.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/b0PtPEnNakc

Indonesia Country Office


Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik
(GMPP) 5: autoklaf
 Dari semua metode yang tersedia untuk mendekontaminasi limbah
laboratorium, autoklaf adalah salah satu yang termudah dan paling
efektif. Proses Autoklaf menggabungkan panas, uap dan tekanan tinggi
untuk membunuh agen biologis.

 Penting untuk dicatat bahwa beberapa agen biologis lebih kuat daripada
yang lain, misalnya spora dan prion bakteri. Penanganan sebelumnya
dengan disinfektan, peningkatan suhu, tekanan, dan waktu kontak
mungkin diperlukan untuk menetralkan agen tersebut.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/Yfc1yjEuuhE

Indonesia Country Office


Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik
(GMPP) 6: Alur bekerja
 Istilah "Alur Kerja" digunakan untuk menggambarkan bagaimana
laboratorium diatur ke dalam area kerja yang berbeda-beda, dan
prosedur dan sistem yang memungkinkan orang-orang di fasilitas untuk
melakukan pekerjaan mereka secara efisien dan aman.

 Penting bahwa alur kerja di fasilitas tersebut mengurangi kemungkinan


staf terpapar agen biologis; agen biologis dilepaskan di luar laboratorium;
dan kontaminasi silang.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/TeYA2KqIU5k

Indonesia Country Office


Prosedur Praktek Mikrobiologi yang Baik
(GMPP) 7: Pengiriman
 Akan selalu ada kebutuhan untuk mengangkut bahan biologis dari satu
tempat ke tempat lain. Ini bisa di dalam satu laboratorium, antara
laboratorium di fasilitas yang sama, atau antara fasilitas di lokasi yang
berbeda.

 Metode dan prosedur yang aman harus ada untuk mencegah


penyebaran dan risiko infeksi pada orang-orang yang mengangkut
bahan-bahan tersebut atau siapa pun yang terkena materi.

 Video tersedia pada tautan berikut :


https://youtu.be/RC9QHf2wdX0

Indonesia Country Office


Biological safety cabinet (BSC) 1: Perkenalan

 Biological safety cabinets (BSCs) adalah perangkat penahanan utama


yang dirancang untuk melindungi pekerja laboratorium dan
lingkungan sekitarnya dari paparan potensial terhadap agen infeksi.

 Video ini memberikan ikhtisar tentang jenis kegiatan yang harus


dilakukan dalam BSC dan bagaimana BSC bekerja serta berbagai jenis
BSC yang tersedia, diikuti oleh rekomendasi instalasi untuk memastikan
containtment yang tepat.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/KHCT9OJqxPo

Indonesia Country Office


Biological safety cabinet (BSC) 2: Langkah persiapan

 Sebelum bekerja dengan bahan infeksius di dalam BSC, ada beberapa


langkah penting yang harus diambil untuk memastikan bahwa pekerjaan
akan dilakukan dengan aman dan kabinet berfungsi dengan benar,
termasuk pemeliharaan, disinfeksi, dan pengaturan alur kerja yang
benar.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/4DoHJS8JL4U

Indonesia Country Office


Biological safety cabinet (BSC) 3: Praktek yang baik
untuk keamaan penggunaan
 Selalu penting untuk mengikuti praktik terbaik saat bekerja di BSC untuk
membantu menjaga aliran udara yang memadai di dalam kabinet, yang
mengarah ke pencegahan paparan dan pelepasan patogen. Bekerja dari
'bersih' menjadi 'kotor' dan membuang limbah yang terkontaminasi di
dalam kabinet dan menyelesaikan pekerjaan dengan dekontaminasi.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/18QEJUA9XBs

Indonesia Country Office


Biological safety cabinet (BSC) 4: Penangan Insiden

 Jika terjadi keadaan darurat atau kegagalan fungsi kabinet, operator


harus siap untuk segera bereaksi dengan cara yang aman dan
terlindungi.
 Video ini menyoroti pentingnya Prosedur Operasi Standar dan
kontrol tumpahan. Ini juga memberikan panduan tentang hilangnya
kekuatan kabinet atau keadaan darurat lainnya.

 Video tersedia pada tautan berikut : https://youtu.be/aS_TCZTCcsI

Indonesia Country Office


Q&A: Tips untuk tetap sehat dan aman dilingkungan
kerja terkait COVID-19 (26 June 2020)

https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a
- tips-for-health-and-safety-at-the-workplace-
in- the-context-of-covid-19

Indonesia Country Office


Saran untuk sektor kesehatan
 Sektor kesehatan,termasuk petugas kesehatan dan professional adalah tulang
punggung perlawanan negara untuk menyelamatkan nyawa dan membatasi
penyebaran penyakit.
 Petugas kesehatan berperan aktif dan kritis ditengah upaya respon global
menghadapi pandemi COVID-19.
 Petugas kesehatan menghadapi potensi risiko tinggi terpapar COVID-19 dalam
upaya melindungi masyarakat luas dan juga terpapar bahaya seperti infection in their
efforts to protect the greater community and are exposed to hazards such as
tekanan psikologis, kelelahan dan stigma.
 WHO menyediakan saran penting, bimbingan dan pelatihan untuk sektor kesehatan
di bidang-bidang kritis mulai dari pencegahan dan pengendalian infeksi, manajemen
klinis hingga hak dan perlindungan pekerja kesehatan dan kesehatan mental.
https://www.who.int/teams/risk-communication/health-sector
Indonesia Country Office
Pelatihan Daring WHO
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/training/online-training

 Infection Prevention and Control (IPC) for novel coronavirus (COVID-19)


 Health and safety briefing for respiratory diseases – ePROTECT
 COVID-19: How to put on and remove personal protective equipment
 Standard precautions: Hand hygiene
 Standard precautions: Waste management
 Decontamination and sterilization of medical devices
 Standard precautions: Environmental cleaning and disinfection
 Standard precautions: Injection safety and needle-stick injury
management
 WHO-ICRC Basic Emergency Care: approach to the acutely ill and injured
 WHO Medical Emergency Checklist
Indonesia Country Office
Sumber Bacaan COVID-19

WHO Coronavirus Homepage


https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019

All coronavirus (COVID-19) technical guidance documents


https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical
- guidance-publications

Coronavirus disease (COVID-19) training: Online training


https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/training/online-training

Indonesia Country Office

Anda mungkin juga menyukai