Tanpa Komorbid
Oleh : dr. Dendy Fitra Lesmana
COVID - 19
• Definisi
• Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
merupakan Virus yang berasal dari famili yang
sama dengan virus penyebab SARS dan MERS.
Meskipun berasal dari famili yang sama, namun
SARS-CoV-2 lebih menular dibandingkan
dengan SARS-CoV dan MERS-CoV (CDC
China, 2020).
• Etiologi
• Coronavirus merupakan virus RNA strain
tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
Terdapat 4 struktur protein utama pada
Coronavirus yaitu: protein N (nukleokapsid),
glikoprotein M (membran), glikoprotein spike S
(spike), protein E (selubung).
• Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,
keluarga Coronaviridae
Grafik Kasus COVID-19 di Indonesia
Patogenesis
Menurut X. Li et al, 2020, terjadi 5 tahapan pada patogenesis Corona virus yaitu:
1. Tanpa Gejala
2. Gejala Ringan
3. Gejala Sedang
4. Gejala Berat / Pneumonia Berat
5. Kritis
1. Pengambilan swab di hari ke-1 dan 2 untuk penegakan diagnosis. Bila pemeriksaan di hari pertama sudah
positif, tidak perlu lagi pemeriksaan di hari kedua, Apabila pemeriksaan di hari pertama negatif, maka
diperlukan pemeriksaan di hari berikutnya (hari kedua)
2. Pada pasien yang dirawat inap, pemeriksaan PCR dilakukan sebanyak tiga kali selama perawatan
3. Untuk kasus tanpa gejala, ringan, dan sedang tidak perlu dilakukan pemeriksaan PCR untuk follow-up.
Pemeriksaan follow-up hanya dilakukan pada pasien yang berat dan kritis
4. Untuk PCR follow-up pada kasus berat dan kritis, dapat dilakukan setelah sepuluh hari dari pengambilan
swab yang positif
Penatalaksanaan Pasien Terkonfirmasi Covid-19
Tanpa Gejala
Gejala Ringan
1. Isolasi dan Pemantauan
2. Non-Farmakologis:
Pasien
Lingkungan / Kamar
Keluarga
3. Farmakologi
Bila terdapat penyakit penyerta / komorbid, dianjurkan untuk tetap melanjutkan pengobatan yang
rutin dikonsumsi
Vitamin C, B, E, Zink
Vitamin D
Azitromisin 1 x 500 mg perhari selama 5 hari
Antivirus:
Oseltamivir, Atau
Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg)
Pengobatan simtomatis
Obat-obatan suportif baik tradisional (Fitofarmaka) maupun Obat Modern Asli Indonesia (OMAI)
yang teregistrasi di BPOM
Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
Penatalaksanaan Pasien Terkonfirmasi Covid-19
Gejala Sedang
1. Isolasi dan Pemantauan
Rujuk dan Isolasi di Rumah Sakit ke Ruang Perawatan COVID-19/Rumah Sakit Darurat COVID-19
2. Non-Farmakologis:
Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, status hidrasi/terapi cairan, oksigen
Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap berikut dengan hitung jenis, bila memungkinkan
ditambahkan dengan CRP, fungsi ginjal, fungsi hati dan foto toraks secara berkala
3. Farmakologi
Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drip
Intravena (IV) selama perawatan
Azitromisin 500 mg/24 jam per iv atau per oral (untuk 5-7 hari) atau sebagai alternatif Levofloksasin
dapat diberikan apabila curiga ada infeksi bakteri: dosis 750 mg/24 jam per iv atau per oral (untuk 5-7
hari). Ditambah
Salah satu antivirus:
Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2
x 600 mg (hari ke 2-5), Atau
Remdesivir 200 mg IV drip (hari ke-1) dilanjutkan 1x100 mg IV drip (hari ke 2-5 atau hari ke 2-10)
Penatalaksanaan Pasien Terkonfirmasi Covid-19
Gejala Sedang
3. Farmakologi
Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP
Pengobatan simtomatis (Parasetamol dan lain-lain).
Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
2. Non Farmakologis
Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, status hidrasi (terapi cairan), dan oksigen
Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap beriku dengan hitung jenis, bila memungkinkan
ditambahkan dengan CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, Hemostasis, LDH, D-dimer.
Pemeriksaan foto toraks serial bila perburukan
Monitor tanda-tanda sebagai berikut;
Penatalaksanaan Pasien Terkonfirmasi Covid-19
Gejala Berat Atau Kritis
2. Non Farmakologis
Monitor tanda-tanda sebagai berikut;
Takipnea, frekuensi napas ≥ 30x/min,
Saturasi Oksigen dengan pulse oximetry ≤93% (dijari),
PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg,
Peningkatan sebanyak >50% di keterlibatan area paru-paru pada pencitraan thoraks dalam 24-48
jam, Limfopenia progresif,
Peningkatan CRP progresif,
Asidosis laktat progresif.
Monitor keadaan kritis
Gagal napas yg membutuhkan ventilasi mekanik, syok atau gagal multiorgan yang memerlukan
perawatan ICU.
Bila terjadi gagal napas disertai ARDS
Pertimbangkan penggunaan ventilator mekanik
3 langkah yang penting dalam pencegahan perburukan penyakit, yaitu sebagai berikut
Gunakan high flow nasal cannula (HFNC) atau non-invasive mechanical ventilation (NIV) pada
pasien dengan ARDS atau efusi paru luas. HFNC lebih disarankan dibandingkan NIV.
Pembatasan resusitasi cairan, terutama pada pasien dengan edema paru.
Posisikan pasien sadar dalam posisi tengkurap (awake prone position).
Penatalaksanaan Pasien Terkonfirmasi Covid-19
Gejala Berat Atau Kritis
2. Non Farmakologis
Terapi oksigen
3. Farmakologis
Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drip
Intravena (IV) selama perawatan
Vitamin B1 1 ampul/24 jam/intravena
Vitamin D
Azitromisin atau sebagai alternatif Levofloksasin
Bila terdapat kondisi sepsis yang diduga kuat oleh karena ko-infeksi bakteri, pemilihan antibiotik
disesuaikan dengan kondisi klinis, fokus infeksi dan faktor risiko yang ada pada pasien.
Antivirus Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) Atau Remdesivir
Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP
Deksametason dengan dosis 6 mg/24 jam selama 10 hari atau kortikosteroid lain yang setara seperti
hidrokortison
Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
Apabila terjadi syok, lakukan tatalaksana syok sesuai pedoman tatalaksana syok yang sudah ada
Obat suportif lainnya dapat diberikan sesuai indikasi
Penatalaksanaan Pasien Terkonfirmasi Covid-19
Gejala Berat Atau Kritis
3. Farmakologis
Pertimbangkan untuk diberikan terapi tambahan, sesuai dengan kondisi klinis pasien dan ketersediaan
di fasilitas pelayanan kesehatan masing-masing apabila terapi standar tidak memberikan respons
perbaikan.
Terapi atau Tindakan tambahan lainnya seperti:
Anti IL-6 (Tocilizumab)
Anti IL-1 (Anakinra)
Antibiotik
Mesenchymal Stem Cell (MSCs)/Sel Punca
Intravenous Immunoglobulin (IVIg)
Terapi Plasma Konvalesen
Vaksinasi
N-Asetilsistein
Kolkisin
Spironolakton
Bronkoskopi
Therapeutic Plasma Exchange (TPE)
Kriteria Selesai Isolasi, Sembuh Dan Pemulangan
Kriteria Selesai Isolasi
1. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik)
Pasien tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. Dinyatakan selesai isolasi apabila sudah menjalani
isolasi mandiri selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
3. Pada kasus konfimasi gejala sedang dengan komorbid dan/atau yang kemungkinan berpotensi terjadi
perburukan dapat dilakukan evaluasi ulang dengan RT-PCR.
Kriteria Sembuh
1. Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat/kritis dinyatakan sembuh
apabila telah memenuhi kriteria selesai isolasi dan dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan,
berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat dilakukan pemantauan atau oleh DPJP.
2. Pasien konfirmasi dengan gejala berat/kritis dimungkinkan memiliki hasil pemeriksaan follow up RT-PCR
persisten positif, karena pemeriksaan RT-PCR masih dapat mendeteksi bagian tubuh virus COVID-19
walaupun virus sudah tidak aktif lagi (tidak menularkan lagi). Terhadap pasien tersebut, maka penentuan
sembuh berdasarkan hasil assessmen yang dilakukan oleh DPJP.
Kriteria Selesai Isolasi, Sembuh Dan Pemulangan
Kriteria Pemulangan
1. Pasien dapat dipulangkan dari perawatan di rumah sakit, bila memenuhi kriteria selesai isolasi dan
memenuhi kriteria klinis sebagai berikut:
Hasil kajian klinis menyeluruh termasuk diantaranya gambaran radiologis dan pemeriksaan darah
menunjukan perbaikan, yang dievaluasi oleh DPJP dan pasien dinyatakan serta diperbolehkan untuk
pulang.
Tidak ada tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait sakit COVID-19 ataupun
masalah kesehatan lain yang dialami pasien.
2. DPJP perlu mempertimbangkan waktu kunjungan kembali pasien dalam rangka masa pemulihan.
3. Khusus pasien konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang sudah dipulangkan tetap melakukan isolasi
mandiri minimal 7 hari dalam rangka pemulihan dan kewaspadaan terhadap munculnya gejala COVID-19,
dan secara konsisten menerapkan protokol kesehatan.
Prognosis
1. Prognosis pasien COVID-19 tergantung ketepatan diagnosis dan terapi, usia, keadaan kesehatan
sebelumnya, dan ada tidaknya komorbid.
2. Selain itu Penerapan Protokol Kesehatan seperti halnya 5M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan
dengan Sabun dan Air Mengalir, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan serta Membatasi Mobilisasi dan
Interaksi didukung dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar menjadi salah satu cara yang dapat
dipertimbangkan dalam memendam penyebaran COVID-19
3. Selain itu juga dukungan dan upaya 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment yang benar-benar dijalankan
oleh stakeholder dan semua lapisan elemen masyarakat untuk mengakhiri pandemi COVID-19
Status Pasien
Status Pasien
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : RSM
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Pegawai BUMN
Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
Alamat : Komplek Taman Marcelia Blok D 37, Kel. Taman
Baloi, Kec. Batam Kota, Kota Batam, Kep. Riau
Tanggal Masuk RSUD : 25 Maret 2021
Pukul : 17.30 WIB
Status Pasien
AUTOANAMNESA & ALLOANAMNESA
Telaah :
Tn. RSM, usia 32 Tahun datang ke RSUD Embung Fatimah Kota Batam dengan terkonfirmasi Covid-19. Pasien
sebelumnya mengalami demam sejak ± 7 hari SMRS. Demam dirasakan hilang timbul dengan suhu sekitar
38,5°C sampai 39,2°C. Demam tidak turun dengan konsumsi Sanmol Forte (Paracetamol 650 mg) sebanyak 3x
sehari dengan rentang waktu 8 sampai 6 jam sekali konsumsi obat. Pasien mengaku mengalami batuk berdahak
dengan warna jernih sesekali. Pasien juga mengaku keluhan disertai gatal pada tenggorokan, badan lemas dan
pegal-pegal, nyeri otot terkhusus di area dada dan punggung belakang, serta sesekali merasakan pusing pada
kepala. Pasien juga mengatakan kurang dapat leluasa menarik nafas dalam. Pasien juga mengeluhkan hilangnya
rasa penciuman dan pengecapan sejak 4 hari SMRS. Pasien sebelumnya telah memeriksakan diri pada 3 hari
SMRS ke Klinik Kopkar PLN dengan Swab Antigen Positif dan kemudian dirujuk ke RS Awal Bros (RSAB). RSAB
melakukan pemeriksaan penunjang berupa Swab PCR dan Rontgen dada yang kemudian menganjurkan pada
pasien untuk rawat inap isolasi. Pasien dan keluarga pasien memutuskan untuk dilakukan isolasi mandiri dirumah
dengan catatan pemantauan dari Puskesmas Baloi Permai. Kemudian Pasien direncanakan swab antigen dari
Puskesmas Baloi Permai di RS. Budi Kemuliaan (RSBK) pada esok harinya.
Status Pasien
Telaah :
Pada 2 hari SMRS, pasien melakukan Swab Antigen di RSBK dengan hasil negatif. Bersaman dengan itu, Hasil
Swab PCR dari RSAB menunjukkan hasil positif. Kemudian pada 1 hari SMRS, dari Puskesmas Baloi Permai dan
Dinas Keshatan Kota Batam menganjurkan untuk dilakukan rawat isolasi di RSKI Galang berdasarkan SOP Kota
Batam yang mengharuskan semua pasien yang memiliki gejala atau tanpa gejala diharuskan dirawat di ruangan
isolasi dengan tidak diperbolehkannya dilakukan isolasi mandiri. Kemudian berdasarkan beberapa pertimbangan
dan diskusi, keluarga pasien memutuskan untuk dilakukan rawat isolasi di Tun Sendari RSUD Embung Fatimah.
Keluhan pilek, sesak napas, menggigil, mual dan muntah, nyeri perut dan diare disangkal pasien. BAB dan BAK
diakui dalam batas normal. Riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir disangkal, Riwayat mengunjungi pasar
hewan disangkal, Riwayat kontak dengan pasien terduga atau terkonfirmasi Covid-19 disangkal.
Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang
sama dengan pasien
Status Pasien
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis (GCS : E4V5M6)
Berat Badan : 110 kg
Tinggi Badan : 178 cm
Vital sign :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 80 x /i
Frekuensi Napas : 20 x/ i
Temperature : 36,3 C
SpO2 : 95 – 96 %
Status Pasien
STATUS GENERALISATA
Kepala : Normocephali, rambut hitam
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor (+/+) ukuran 3mm/3mm,
Reflek cahaya (+/+)
Thoraks
Inspeksi : Thoraks simetris, spider nevi (-), vena kolateral (-)
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi ; Suara pernapasan : Vesikuler (+/+), Suara tambahan : Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Status Pasien
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bising jantung S1/SII normal, regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, datar, venektasi (-)
Palpasi : Soepel, Nyeri tekan epigastik (-), Defan muskular (-), Hepar tidak teraba, Spleen tidak teraba
Perkusi : Timpani pada empat quadran, nyeri ketuk CVA (-/-)
Auskultasi : Peristaltik usus normal, tes undulasi (-)
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Extremitas
Atas : Tidak tampak deformitas, akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-/-)
Bawah : Tidak tampak deformitas, akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-/-)
Status Pasien (Pemeriksaan Penunjang)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM, TANGGAL 25 Maret 2021
Fungsi Ginjal
Ureum 16 10 – 50 mg/dl
Creatinin 1,1 0,7 -1,2 mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 34 < 40 u/L
SGPT 47 < 41 u/L
Metabolik Endokrin
Glucose Sewaktu 101 < 200 mg/dl
Elektrolit
Natrium 147 136 – 145 mmol/L
Kalium 3,6 3,5 – 5,1 mmol/L
Chlorida 100 97 – 111 mmol/L
Status Pasien (Pemeriksaan Penunjang)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI, TANGGAL25 Maret 2021
Kesan :
Infiltrat minimal di parakrdial kanan
Cor tidak membesar
Status Pasien (Pemeriksaan Penunjang)
PEMERIKSAAN EKG, TANGGAL 25 Maret 2021
Penatalaksanaan di IGD
S:
Batuk (+) berdahak (+) berwarna jernih, Anosmia (+), Ageusia (+), Malaise (+)
O:
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
27/03/2021
TTV;
TD : 120/70 mmHg
HR : 78 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 36,8 ºC
SpO2 : 95 – 96 %
Follow Up Pasien
Tanggal Assesment
A:
Bronkopneumonia
Covid-19 Terkonfirmasi
Anosmia
Ageusia
P:
27/03/2021 Levofloxacin Tablet 1 x 750 mg
Dexamethasone 0,5 mg Tablet 3 x 1
Avigan Tablet 2 x 3
Zegavit Tablet 1 x 1
Viucid Sachet 1 x 1 Sachet dalam ½ air minum
Acetylsistein 200 mg Caps. 3 x 1
Colchicine Tablet 2 x 1
S:
Batuk (+), Anosmia (+), Ageusia (+), Malaise (+)
28/03/2021 O:
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Follow Up Pasien
Tanggal Assesment
TTV;
TD : 120/80 mmHg
HR : 76 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 37,2 ºC
SpO2 : 96 %
A:
Bronkopneumonia
Covid-19 Terkonfirmasi
28/03/2021 Anosmia
Ageusia
P:
Levofloxacin Tablet 1 x 750 mg
Dexamethasone 0,5 mg Tablet 3 x 1
Avigan Tablet 2 x 3
Zegavit Tablet 1 x 1
Viucid Sachet 1 x 1 Sachet dalam ½ air minum
Acetylsistein 200 mg Caps. 3 x 1
Colchicine Tablet 2 x 1
Follow Up Pasien
Tanggal Assesment
S:
Batuk (+), Anosmia (+), Ageusia (+), Malaise (+)
O:
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TTV;
TD : 110/70 mmHg
HR : 78 x/i
29/03/2021 RR : 21 x/i
Temp : 36,3 ºC
SpO2 : 96 %
Swab RT/PCR 29 Maret 2021 Error
A:
Bronkopneumonia
Covid-19 Terkonfirmasi
Anosmia
Ageusia
Follow Up Pasien
Tanggal Assesment
P:
Levofloxacin Tablet 1 x 750 mg
Dexamethasone 0,5 mg Tablet 3 x 1
Avigan Tablet 2 x 3
Zegavit Tablet 1 x 1
29/03/2021 Viucid Sachet 1 x 1 Sachet dalam ½ air minum
Acetylsistein 200 mg Caps. 3 x 1
Colchicine Tablet 2 x 1
Swab RT PCR 30 Maret 2021
S:
Batuk (+) berdahak (+) warna kejernihan, Anosmia (+), Ageusia (+), Malaise (+)
O:
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
30/03/2021
TTV;
TD : 110/80 mmHg
HR : 88 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 36,2 ºC
SpO2 : 97 %
Follow Up Pasien
Tanggal Assesment
Swab RT/PCR 30 Maret 2021 dengan Hasil Positif
A:
Bronkopneumonia
Covid-19 Terkonfirmasi
Anosmia
Ageusia
30/03/2021 P:
Levofloxacin Tablet 1 x 750 mg
Dexamethasone 0,5 mg Tablet 3 x 1
Avigan Tablet 2 x 3
Zegavit Tablet 1 x 1
Viucid Sachet 1 x 1 Sachet dalam ½ air minum
Acetylsistein 200 mg Caps. 3 x 1
Colchicine Tablet 2 x 1
S:
Batuk (+) berdahak (+) warna kejernihan, Anosmia (+), Ageusia (+), Malaise (+)
31/03/2021 O:
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Follow Up Pasien
Tanggal Assesment
TTV;
TD : 110/80 mmHg
HR : 86 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 36,5 ºC
SpO2 : 97 %
A:
Bronkopneumonia
Covid-19 Terkonfirmasi
31/03/2021 Anosmia
Ageusia
P:
Levofloxacin Tablet 1 x 750 mg
Dexamethasone 0,5 mg Tablet 3 x 1
Avigan Tablet 2 x 3
Zegavit Tablet 1 x 1
Viucid Sachet 1 x 1 Sachet dalam ½ air minum
Acetylsistein 200 mg Caps. 3 x 1
Colchicine Tablet 2 x 1
Follow Up Pasien
Tanggal Assesment
S:
Batuk (+) berdahak (+) warna kejernihan, Anosmia (+), Ageusia (+), Malaise (+)
O:
Keadaan Umum : Sakit Ringan
Kesadaran : Compos Mentis
TTV;
TD : 120/80 mmHg
HR : 82 x/i
01/04/2021 RR : 20 x/i
Temp : 36,8 ºC
SpO2 : 97 %
A:
Bronkopneumonia
RPS perbaikan
Covid-19 Terkonfirmasi belum konversi
Anosmia
Ageusia
Follow Up Pasien
Tanggal Assesment
P:
Pulang berobat jalan dengan terapi
Oseltamivir 2 x 75 mg No. X
Isoprinosine 3 x 1 No. X
Viucid sachet No. X
Zegavit 1 x 1 No. VII
01/04/2021 Acetylsistein Tablet 3 x 1 No. XV
Hal ini sesuai dengan kriteria klinis dari COVID-19, yaitu Demam akut (≥ 38°C)/
riwayat demam dan batuk; atau
Terdapat 3 atau lebih gejala/tanda akut berupa: demam/riwayat demam, batuk,
kelelahan (fatigue), sakit kepala, myalgia, nyeri tenggorokan, coryza/
pilek/hidung tersumbat, sesak nafas, anoreksia/mual/muntah, diare,
penurunan kesadaran.
Disamping itu pasien juga memiliki kriteria berupa gejala akut anosmia
atau ageusia.
Pada tatalaksana COVID-19 terkonfirmasi dengan derajat sedang, dilakukan
isolasi dan pemantauan berupa rujuk ke rumah sakit ke ruang isolasi dan
perawatan COVID-19.
Pada pasien diberikan terapi Levofloxacin Tablet 1 x 750 mg, Dexamethasone 0,5 mg
Tablet 3 x 1, Avigan Tablet 2 x 5 (Hari ke-1), Selanjutnya 2 x 3 Tablet, Zegavit Tablet 1 x
1,
Viucid Sachet 1 x 1 Sachet dalam ½ air minum, Acetylsistein 200 mg Caps. 3 x 1 dan
Colchicine Tablet 2 x 1.
Pada pasien setelah mendapat perawatan dan isolasi selama lebih kurang 7 hari di RSUD,
terhitung mulai dari hari ke-7 Onset sampai hari ke-14 Onset, pasien dipulangkan dengan
terapi melanjutkan isolasi mandiri di rumah dengan konsumsi Oseltamivir 2 x 75 mg selama
5 hari, Isoprinosine 3 x 1 selama 3 hari, Viucid sachet selama 10 hari, Zegavit 1 x 1 selama 7
hari, Acetylsistein Tablet 3 x 1 selama 5 hari.
Kemudian pasien dianjurkan kontrol ulang ke Poli Paru seminggu setelah pemulangan
pasien dan diawali dengan Swab RT/PCR secara mandiri sehari sebelum dilakukan kontrol
ke poli.
Kesimpulan
RSM, laki-laki usia 32 tahun datang ke RSUD Embung Fatimah dengan keluhan, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang mengarah ke COVID-19. Pasien didiagnosis dengan Bronkopneumonia, Covid-19
Terkonfirmasi, Anosmia dan Ageusia. Ditatalaksana dengan:
Rawat Isolasi Tun Sendari RSUD Embung Fatimah Kota Batam
Levofloxacin Tablet 1 x 750 mg
Dexamethasone 0,5 mg Tablet 3 x 1
Avigan Tablet 2 x 3
Zegavit Tablet 1 x 1
Viucid Sachet 1 x 1 Sachet dalam ½ air minum
Acetylsistein 200 mg Caps. 3 x 1
Colchicine Tablet 2 x 1
Dan setelah perawatan dan isolasi selama 7 hari, Pasien Pulang berobat jalan dengan terapi:
Oseltamivir 2 x 75 mg selama 5 hari
Isoprinosine 3 x 1 selama 3 hari
Viucid sachet selama 10 hari
Zegavit 1 x 1 selama 7 hari
Acetylsistein Tablet 3 x 1 selama 5 hari
Kontrol Ulang ke Poli Paru didahului dengan Swab RT/PCR secara Mandiri
Thank You