Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS ABULYATAMA

F A K U L T A S K E D OK T E R A N
Jl. Blang Bintang Lama Km. 8.5 Telp. 21569 Lampoh Keudee, Aceh Besar 23372

TUGAS WEBINAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh

Rizki Mardianto Mardin

Nim 20174012

Definisi

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit saluran pernafasan yang pertama
sekali ditemukan di Wuhan, China yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).1,2,3

Etiologi

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).2

 Usia > 50 tahun


 Laki-laki
 Gemuk
 Life style: merokok, minum alcohol
 Penyakit penyerta :
 Hipertensi
 Penyakit Paru Kronik : Asma/PPOK, luluh paru
 Diabetes Mellitus
 Penyakit Jantung Koroner
 Penyakit Ginjal Kronik

SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi


sebelumnya pada manusia ada beberapa referensi mengatakan bahwa hewan yang menularkan
penyakit ini adalah kelelawar, ular dan tringiling. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).2,4

Epidemiologi

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
menjadi pandemic di tahun 2019 sampai sekarang diseluruh dunia. Diperkirakan kasus covid-19
di seluruh dunia menyentuh angka 41,6 juta jiwa, angka kesembuhan 28,3 juta jiwa dan angka
kematian 1,14 juta jiwa. Di Indonesia kasus covid-19 menyentuh angka 378 ribu jiwa, angka
kesembuhan 301 ribu jiwa dan angka kematian 12.959 jiwa. Data di Aceh menunjukkan jumlah
kasus 6947 dan yang meninggal 242.1,3,4

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang paling sering


menyerang lansia, Cina melaporkan kasus tertinggi usia 75+ tahun (48.7%), Amerika 75+ tahun
(48,7%), Indonesia 60+ tahun (44,7%).5

Gejala

1. Demam 87,9%
2. Batuk ( Kering 67,7%, Berdahak 33,4%, Darah 0,9%)
3. Gangguan Pernafasan (ISPA, Pneumoni) 18,6%
4. Nyeri Tenggorokan 13,9%
5. Nyeri Kepala 13,6%
6. Nyeri Otot 14,8%
7. Gangguan Penciuman
8. Penurunan Pengecapan
9. Mual/Muntah/Nyeri Perut 5,0%
10. Diarrhea 3,7%
11. Lemas 38,1% 1,2,4
Mekanisme Covid-19

Covid bisa di tularkan melalui droplet ketika orang yang reaktif covid batuk atau
memegang benda seperti besi, kayu, tisu, baju dan lain-lain.1.3.4

Diagnosis Covid-19

 Kasus Suspek
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
 Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah
Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
 Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable
COVID-19.
 Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.
 Kasus Probable
Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang
meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RTPCR.
 Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
 Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
 Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
 Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19.
Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
 Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi
dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
 Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti
bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
 Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau
konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
 Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko
lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat (penjelasan
sebagaimana terlampir).1,2,3,4

Pengobatan Covid-19

 Belum ada obat dan vaksin yang spesifik


 Pengobatan ditujukan sebagai terapi simptomatik dan suportif
 Vaksin masih dalam tahap pengembangan.1,2,3,4,5,6,7
Pencegahan Covid-19

 Stay at home (Tetap dirumah)


 Memakai masker dengan benar
 Mencuci tangan dengan sabun dan air
 Menjaga jarak minimal 1 meter
 Nutrisi yang adekuat
 Zinc 20 mg/hari
 Vitamin C
1-3 tahun: maks 400 mg/hari
4-8 tahun: maks 600 mg/hari
9-12 tahun: maks 1200 mg/hari
13-18 tahun: maks 1800 mg/hari

 Istirahat
Dewasa 7-8 jam
Remaja 8-10 jam
6-12 tahun: 9-11 jam
4-6 tahun: 10-13 jam
3- 4 tahun: 10-13 jam
1-2 tahun: 11-14 jam
< 1 tahun: 12-16 jam (1-12 bulan), 14-17 jam (<1 bulan)
 Olahraga
 Meningkatkan ketahanan kesehatan jiwa & psikososial.1,2,3,4,6,7

Langkah Menjaga Lansia

 Lansia penyakit kronis, pastikan tidak putus obat dan memiliki stok obat yang mencukupi
 Lansia penderita hipertensi dan diabetes, cek berkala tekanan darah dan kadar gula tubuh
 Jika lansia memakai inhaler, pakailah seperti biasa, segera hubungi dokter jika demam
dan sesak nafas tidak membaik
 Mintalah bantuan keluarga untuk membeli kebutuhan pribadi dan mendapatkan informasi
terkait COVID-19.5

Masker Pada Anak

 Masker sebaiknya tidak dipakai pada anak usia < 2 tahun meningkatkan risiko sufokasi &
strangulasi pada anak
 Anak belum mampu memberi informasi apabila ada kesulitan bernafas pada saat
menggunakan masker & ada risiko tersedak
 Sebagai alternatif, boleh memakai faceshield atau kereta dorong berpenutup dengan
pengawasan yang ketat.1

New Normal Masa Covid-19

 Lepas dan simpan sepatu diluar rumah


 Cuci tangan dengan sabun mengunakan air yang mengalir
 Minta anggota keluarga membuka pintu dan jaga jarak
 Letak kunci, dompet, jam pada tempat yang disediakan
 Bersihkan permukaan benda yang dibawa dengan disinfektan
 Mandi sebelum terinfeksi dengan keluarga
 Cuci langsung pakaian yang dipakai dari luar.1,2,3,4,6
Kesimpulan

1. Covid-19 adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh SARS-cov2


2. Penyakit ini mudah menular
3. Belum ada terapi dan vaksin yang spesifik untuk penyakit ini
4. Pencegahan infeksi adalah cara paling efektif untuk mengurangi angka penularan,
kesakitan dan kematian
5. Penyakit Covid-19 bisa menyerang bayi dan anak bahkan bisa menyebabkan kematian
6. Lakukan segala hal pencegahan untuk terhindar dari penyakit tersebut
7. Biasakan anak untuk bisa hidup dengan adaptasi kebiasaan baru (cuci tangan, jaga jarak,
pakai masker).
DAFTAR PUSTAKA

1. dr. Aslinar, Sp.A, M. Biomed, 2020. HIDUP DAMAI DENGAN COVID:


PERSIAPKAN KEBIASAAN BARU PADA ANAK. WEBINAR Universitas
Abulyatama
2. dr. Yahdi Wanda Syahputra Siregar, 2020. BAGAIMANA KITA BERSIKAP KETIKA
TERKONFIRMASI POSITIF COVID-19. WEBINAR Universitas Abulyatama
3. dr. Toni Prasetia, Sp.PD, FINASIM, 2020. KEBIASAAN BARU PADA ERA NEW
NORMAL. WEBINAR Universitas Abulyatama
4. dr. Nurfitriani, Sp.P, 2020. APA DAN BAGAIMANA COVID 19. WEBINAR
Universitas Abulyatama
5. Ns. Iskandar, S.Kep.,M.Kep, 2020. Menjaga Lansia Di Era Covid 19. WEBINAR
Universitas Abulyatama
6. Ns. JUBIR, S.Kep, M.Kep, 2020. KIAT MENGHADAPI COVID-19 UNTUK OS
(ORANG SEHAT). WEBINAR Universitas Abulyatama
7. Yuli Zuhkrina, SST, M.Kes, 2020. YUK SEHATKAN IBU HAMIL MASA COVID-19.
WEBINAR Universitas Abulyatama

Anda mungkin juga menyukai