Anda di halaman 1dari 7

UPAYA PENCEGAHAN PANDEMI COVID-19 PADA POLA PRILAKU

MASYARAKAT
Siti Nurul Fitriyani
“Program Studi DIII KeperawatanFakultasKedokteran
Universitas Sultan AgengTirtayasa,Serang,Banten, 42124
“PendidikanBahasaIndonesia,FakultasKeguruandanIlmupendidikan
Universitas Sultan AgengTirtayasa
Email: fitriyanisitinurul@gmail.com

ABSTRAK
LatarBelakang
virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru
misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di
Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi,
misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Kasus infeksi pneumonia/suatu peradangan pada
paru yang menyebabkan adanya gangguan fungsi pada paru ini memang banyak ditemukan di
pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain
yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia
kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi
penyakit radang paru.
Kasus dan korban Covid-19 yang tersebar di berbagai negara menunjukkan bahwa Covid-
19 telah menjadi masalah global, dan telah menimbulkan dampak bagi aktivitas internasional,
seperti ekonomi dan berbagai aktivitas lainnya. Dan Kasus Covid-19 di dunia dengan jumlah
kasus positif sebanyak 94. 457.131 orang, meninggal dunia 2.021.638 orang, sembuh sebanyak
51.986.261 orang. Kasus Covid-19 per tanggal 21 Januari 2021 data Covid-19 di Indonesia
cukup tinggi. Kasus positif di Indonesia sebanyak 951.651 orang, sembuh sebanyak 772.790
orang dan kasus meninggal dunia sebanyak 27.203 orang(Satuan Gugus Tugas, 2021).
Penyebaran pandemic covid-19 di seluruh dunia tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik
tetapi juga kesehatan mental. Salah satu dampak pandemic pada kesehatan mental masyarakat
yaitu perasaan cemas terkena virus dan ketidakpastian kondisi saat pandemi. Kecemasan perlu
dikelola dengan baik agar tetap bisa membuat kewaspadaan, namun tidak berlebihan sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan makin parah.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan yaitu dengan tetap berkomunikasi
secara online dengan sahabat dan keluarga, dan hendaknya memperoleh pendidikan menyangkut
Corona serta penularan, pencegahan dan pemutusan infeksi virus lewat social distancing, cuci
tangan, dan tetap beraktifitas di rumah serta tetap mejaga imunitas tubuh lewat makan yang
bergizi, berolahraga intensitas sedang, dan istirahat yang cukup. Biasanya 4 dengan memiliki
pemahaman komprehensif menyangkut stressor yaitu virus corona covid.19 maka diharapkan
diri lebih tenang dan lebih siap menghadapi segala kemungkinan di tengah wabah corona.
Dengan demikian setiap orang dapat memutus sumber ketidakpastian menjadi suatu yang pasti
tanpa ada kecemasan berlebih
Metode Penelitian
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut
sugiyono (2019,hlm. 18) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang digunakan untuk penelitian objek dengan
kondisi yang alamiah (keadaan rill, tidak setingan atau dalam keadaan eksperimen) di mana
peneliti adalah instrument kuncinya.
Penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana upaya pencegahan pandemi covid-19
pada pola perilaku masyakat Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner
melalui media online yaitu google form yakni bagian pertama adalah data demografi meliputi
usia, dan jenis kelamin, bagian kedua kuesioner terdiri dari pengetahuan pencegahan penularan
Covid-19.
Hasil dan pembahasan

Gambar 1. Data jenis kelamin responded


Berdasarkan jenis kelamin responded , paling banyak ditemukan berjenis kelamin perempuan
sebanyak 79,2% dan paling sedikit berjenis kelamin laki-laki 20,8%

Gambar 2. Diagram karakteristik berdasarkan usia


Berdasarkan karakteristik umur responded diatas, dapat siketahui bahwa presentase paling
rendah adalah usia 24th (4,2%), pada tingkatan sedang pada usia 19th-20th ( 24,5%), sedangkan
untuk rentang usia tertinggi berada pada usia 15th-18th (64,5%) Ini berarti Responded yang
mengisi kuisoner di dominasi oleh usia 15th-18th

Gambar 3. Diagram apakah ada batasan orang-orang dapat terinfeksi coronavirus

Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini (COVID-19).


Namun, Terdapat beberapa kelompok orang yang memiliki kondisi lebih rentan untuk terkena
COVID-19 diantaranya orang-orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), berusia lanjut,
memiliki daya tahan tubuh rendah, dan mengalami obesitas Tetapi, meskipun kita tergolong ke
dalam kelompok yang rentan terkena COVID-19 kita harus tetap menjaga kesehatan tubuh kita
dengan perilaku hidup sehat dan bersih

Hidup bersih dan sehat adalah tentang hidup sehat yang dilakukan untuk menjaga
kebersihan, kesehatan kelompok, masyarakat dan diri sendiri dapat berfungsi dalam masyarakat,
kebersihan untuk menjaga hidup sehat pada masyarakat yaitu mampu berkembang dalam
masyarakat. Tujuan utama Gerakan Hidup Bersih dan Sehat adalah untuk meningkatkan dan
mengaktifkan kesehatan melalui pendidikan dan pengakuan atas kontribusi. Ini membantu
individu dan komunitas mengembangkan kebiasaan sehari-hari yang bersih dan sehat. Oleh
karena itu, manfaat terpenting dari perilaku hidup bersih dan sehat adalah terciptanya individu
yang sadar kesehatan dengan pengetahuan dan kesadaran untuk menjaga perilaku hidup bersih
dan sehat.
Apakah udara termasuk penyebab tertularnya coronavirus ?

Gambar 4. Diagram pengetahuan masyarakat apakah udara salah satu penyebab tertularnya
coronavirus
Ketika awal mula COVID-19 pada tahun 2019, disebutkan bahwa infeksi virus corona
penyebab COVID-19 tidak mungkin terjadi. Namun, penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa
penularan COVID-19 bisa melalui udara atau airborne.
Selain ditularkan melalui kontak langsung atau kontak dekat dengan penderita COVID-19,
COVID-19 juga dapat menular melalui udara. Penyebaran ini diketahui lebih berbahaya di ruang
terbatas dengan kemacetan dan ventilasi yang buruk, seperti restoran, kantor, pusat perbelanjaan.
Proses penyebaran COVID-19 melalui udara
Ketika seseorang dengan COVID-19 batuk atau bersin, mereka dapat mengeluarkan lendir atau
air liur (tetesan) yang mengandung virus corona melalui hidung atau mulut mereka.
Droplet yang mengandung virus corona dapat bertahan di udara hingga 3 jam, terutama di ruang
tertutup yang sirkulasi udaranya tidak baik dan di mana orang terlalu padat atau tidak menjaga
jarak fisik. Jika orang lain juga menghirup tetesan ini, virus corona dapat masuk ke tubuh mereka
dan menginfeksi mereka. Ini dikenal sebagai penularan COVID-19 melalui udara.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menular melalui udara hingga radius
sekitar 2 meter dari orang yang terjangkit virus corona. Selain batuk atau bersin, beberapa
penelitian menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 dapat mengeluarkan droplet
yang mengandung virus corona saat berbicara. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa virus
corona berisiko menular ke orang-orang yang kontak dekat dengan penderita COVID-19.
Namun, penelitian lebih lanjut saat ini diperlukan untuk mengetahui seberapa tinggi risiko
infeksi melalui udara atau airborne dengan COVID-19 dibandingkan dengan jalur penularan lain
seperti kontak fisik dengan pasien COVID-19 dan penyebaran virus corona. hidung, mulut atau
mata dari tangan yang terinfeksi.
Apakah Memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun, dan Menjaga jarak dapat mengurangi
penyebaran virus corona?

Gambar 5. Diagram pengetahuan masyakat tentang cara mengurangi penyebaran virus corona

perilaku Hasil penelitian menjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker
dapat mengurangi penyebaran virus corona menunjukkan bahwa sebagian besar responden100%.
Penggunaan masker sangat tinggi di masa pandemic Penting untuk melindungi diri sendiri dan
orang lain. Pencegahan terbaik adalah penghindaran Paparan virus berdasarkan PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan sehat). Untuk mencapai tujuan ini harus menjadi langkah utama dilakukan oleh
masyarakat, seperti menggunakan masker, menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
Semua wajib Kenakan masker di tempat umum ketika jarak fisik sulit diterapkan Disiplin.
Masker kain direkomendasikan sebagai penghalang sederhana agar orang lain tidak menghirup
aerosol pernapasan di udara ketika seseorang yang terinfeksi COVID-19 bersin, batuk, atau
berbicara. masalah ini disebut kontrol sumber. Rekomendasi ini didasarkan pada Efek
pernapasan pada penyebaran virus sudah diketahui dengan baik Penyebab COVID-19 terkait
dengan bukti penelitian Studi klinis dan laboratorium menunjukkan penurunan masker kain
Semprotkan bila digunakan dengan benar, yaitu tutup hidung, mulut rahang Covid-19
kebanyakan menyebar ke orang yang jauh sekitar 1 meter, jadi penggunaan masker sangat
penting saat Orang yang berdiri berdekatan atau pembatasan jarak sulit dilakukan terpaksa.
Penggunaan masker merupakan salah satu upaya pencegahan COVID-19.
Sesuai dengan Keputusan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 Masker dan fasilitas cuci tangan
dengan sabun (CTPS) perilaku saat mencuci tangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mencuci tangan itu harus kita terapkan juga di saat pandemic ini. Mencuci tangan adalah cara
yang efektif untuk membunuh Bakteri diketahui memungkinkan virus Covid-19 menempel di
bagian tubuh terutama tangan menyentuh benda yang terinfeksi tetesan. Cuci tangan pakai sabun
(CTPS) adalah salah satu indikator produk dari strategi nasional STBM (Sanitasi Total berbasis
masyarakat), setiap rumah tangga dan fasilitas pelayanan masyarakat (seperti sekolah, kantor,
restoran,Puskesmas, pasar, terminal, pondok pesantren) fasilitas cuci tangan tersedia (Air, sabun,
kemungkinan untuk mencuci tangan) agar setiap orang mencuci tangan benar.
Menjaga jarak sosial atau physical distancing tetap menjadi salah satu protokol terpenting
dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. 3 Hal itu, termasuk menjaga jarak aman,
menjadi hal yang bisa dilakukan masyarakat ketika vaksin Covid-19 belum jelas keberadaannya.
Untuk mencegah penyebaran virus corona saat ini, masyarakat diimbau untuk melakukan
physical distancing atau menjaga jarak antar manusia dengan tetap berada di rumah, menghindari
keramaian dan menghindari kontak langsung dengan orang lain. Dengan Menjaga jarak juga
mengurangi kemungkinan Anda menghirup tetesan dan bersentuhan dengan permukaan yang
terkontaminasi atau orang yang terinfeksi di luar rumah Anda. Jarak sosial juga sangat penting
bagi mereka yang berisiko tinggi sakit parah karena COVID-19.
KESIMPULAN
Tentang Corona dan penyebaran infeksi virus, pencegahan dan penanggulangannya melalui
social distancing, mencuci tangan dan tetap bekerja di rumah, serta menjaga ketahanan tubuh
melalui pola makan bergizi, olahraga intensitas sedang dan istirahat yang cukup. Biasanya 4 jika
Anda memiliki pemahaman penuh tentang stres yaitu. virus corona covid.19, semoga lebih
tenang dan lebih siap di tengah wabah corona untuk menghadapi segala kemungkinan. Dengan
demikian, siapa pun dapat memotong sumber ketidakamanan menjadi sesuatu yang spesifik
tanpa terlalu banyak rasa takut
Ada beberapa alasan untuk memperhatikan.
1. Menghindari risiko terkena droplet
2. Membantu tenaga medis yang sedang berjuang
3. Melindungi anggota keluarga dirumah
4. Memutuskan rantai Penularan
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi,mohammad,(2020),partisipasiMasyarkatdalamPenangananPenyebaranCovid19,Jakarta:
PusatPenelitianBadanKeahlianDPRRI

Suprayitno,etall,(2020), PengetahuanDanSikapMasyarakatDalamPencegahanCOVID-
19,Sumenep:FakultasIlmuKesehatanUniversitasWirajaya

Patimah,etall,(2021), HubunganTingkatPengetahuanDenganPerilakuPencegahanPenularan
Covid-19padaMasyarakat,Lampung:PoliteknikKesehatanTanjungKarang

Kasrudin,etall(2021), PerilakuHidupBersihSehat(PHBS)DalamMendukungGayaHidupSehat
MasyarakatKotaKendariPadaMasaPandemicCOVID-19,Sulawesi: FakultasKesehatan
MasyarakatUniversitasHaluOleo

Anda mungkin juga menyukai