Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Penyuluhan Kesehatan Kepada Masayarakat Di Kelurahan Karame


Mengenai Pentingnya Vaksinasi Covid 19

Oleh
Ns. Silvia Dewi Mayasari Riu, S.Kep., M.Kep
NIDN. 0905098601
S1 Keperawatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO


2022
ABSTRAK

Pengetahuan tentang vaksinasi covid-19 sangatlah penting bagi masyarakat,


sebab kebanyakan dari masyarakat kebanyakan masih tidak mengetahui vaksinasi covid-
19 bahkan masyarakat masih takut untuk dilakukannya vaksinasi yang disebabkan oleh
informasi salah yang beredar. Sehingga di lukukan cara penyuluhan k esehatan kepada
masayarakat di kelurahan karame mengenai pentingnya vaksinasi covid-19.
Dengan tujuan agar masyarakat mengetahui apa itu covid-19 dan mengetahui cara
vaksinasi untuk menangani covid-19. Diharapkan dari penyuluhan ini masyarakat
mengetahui tentang dampak dari covid dan masyarakat tidak lagi takut untuk
melakukan vaksin covid-19.

Kata Kunci: Vaksinasi, Masyarakat, Penyuluhan.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Vaksin covid 19 masih menjadi kontroversi di kalangan masyarakat,


sebagian dari masyarakatmasih takut untuk melakukan vaksinasi karena
mendapatkan infomasi yang salah, namun sebagian dari masyarakat sudah
memiliki kesadaran yang tinggi tentang vaksinasi. Virus ini adalah salah satu
penyakit yang dapat menular di sebabkan oleh jenis virus yang di temukan,
yang berasalndari Kota Wuhan Cina (Prasetya et al., 2020;setiyawan & Kurniawan,
2021). Pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan Physical Distancing
atau menjaga jarak. Penyakit ini dapat menyebar pada para individu dengan
cara percikan dari batuk dan bersin melalui udara.
Indonesia merupakan salah satu negara yang positif virus corona (Covid
19), Kasus ini di mulai dengan gejala Pneumonia (Radang Paru-paru) pada
Desember 2019 (Wanimbo et al., 2021). Di Indonesia kasus pertama di awali
terjadi pada dua orang warga di Depok, Jawa Barat. Sebagaimana di ketahui
bersama bahwa pandemi Covid 19 juga melanda Seluruh Dunia sehingga
penanganan pandemi telah menjadi perhatian dari seluruh masyarakat
Indonesia (Soge et al., 2021).
UNICEF Indonesia melalui survey mendapatkan bahwa lebih dari 65%
responden bersedia untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 apabila pemerintah
menyediakannya, sementara sekitar 8% responden menolak vaksinasi (Made, et
al 2021). Vaksin adalah suatu produk biologi yang didalamnya berisi antigen
berupa mikroorganisme atau suatu zat yang telah diolah agar dapt aman di
gunakan untuk membuat tubuh seseorang akan kebal terhadap penyakit tertentu
(Kemenkes RI, 2021). Vaksin covid-19 diberikan agar virus dapr dikenali tubuh
sehingga dapat menstimulasi tubuh agar dapt membentuk kekebalan yang
dapat melawan virus (Nur & Rahman, 2021).
Pemerintah melakukan progrsm vaksin covid-19 dilakukan berdasarkan
peraturan Presiden Republik Indonesia No 14 tahun 2021 tentang pengadaan
Vaksin dan pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (covid 19). Di Indonesia terdapat tiga jenis vaksin
yang digunakan yaitu Sinovac, Astra Zaneca, dan vaksin dari PT. Bio Farma
(Persero) kegiatan vaksin ini sudah mendapatkan persetujuan pengunaan dalam
kondisi darurat atau Emergency Use Authoorization (EUA) dari badan
pengawasasan obat dan makanan (BPOM) (Apriyanti, Setiawan, & Ferdiansyah,
2021).
Vaksinasi covid 19 merupakan bagia yang penting dari upaya
penangananpandemi covid 19 yang dapat meliputi aspek pencegahan yang
meliputi aspek pencegahan ddengan penerapan protokol kesehatan, dengan
memakai masker, menjagajaran minimal 1 meter, mencuci tangan mengunakan
sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M), Vaksinasi
covid dan 3T (Sepang & Patandung, 2021).
Salah satu masalah yang terjadi pada saat pandemi yaitu kecemasan yang
ternyata dapat menjadi salah satu masalah yang terjadi setelah vaksin covid 19.
Berdasarkan permasalahan di atas makan dapat di angkat program
Penyuluhan kesehatan kepada masayarakat di kelurahan karame mengenai
pentingnya vaksinasi covid-19. Yang bertujuan untuk dapat meyakinkan
masyarakat bahwa pentingnya vaksinasi covid-19.
B. Permasalahan Mitra
Masyarakat yang ada di kelurahan karame belum sepenuhnya mengetahui
tentang vaksinasi covid-19 bahkan masih banyak warga yang menolak
dilakukannya vaksinasi. Warga masih takut tentang dampak yang akan mereka
dapatkan dari vaksinasi, Kebanyakan dari warga yang tidak ingin di vaksin
mendengar berita yang salah dari warga lain.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan di lakukannya penyuluhan ini adalah untuk:
1. Tujuan Umum
Agar warga masyarakat kelurahan karame yang dilakukannya
penyuluhan dapat mendapat pengetahuan barutentang apa itu
covid-19, penanganannya, dan mengetahui tentang vaksinasi.
2. Tujuan khusus
Penelitian ini dapat memberikan pemahamann pada masiswa dan
pada pelayanan kesehatan di luar sana tentang bagaimana cara
meyakinkan masyarakan tentang vaksinasi covid-19.
D. ManfaatKegiatan
1. Bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi agar mengetahui tentang vaksinasi
covid-19
2. Bagi Instansi

Dapat di gunakan sebagai bahan acuan untuk melaksanakan


kegiatan sejenisnya.
3. Bagi Instansi Kesehatan
Menjadi sumber informasi yang dapat di gunakan untuk melakukan
vaksinasi.
4. Bagi Mahasiswa
Sebagai bentuk penelitian yang dapat di gunakan untuk melakukan
kegiatan penyuluhan dan sebagainya kepada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Covid-19
1. Definisi
Corona Virus Disase-19 atau sering disebut covid-19 merupakan
keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit pada hewan dan
manusia. Pada manusia biasanya dapat menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernafasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti
midle east respiratory syndrome (MERS) dan sindrom pernafasan akut
berat atau severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini dapat
menyebar melalui droplet atau percikan air liur yang diakibatkan oleh
bersin atau batuk.
Coronavirus merupakan virus yang bisa mengakibatkan infeksi
saluran pernafasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya dapat
menyenbabkan infeksi pernafasan ringan, seperti flu. Namun virus ini juga
dapt menyebabkan infeksi pernafasan yang berat, seperti pneumonia. (Tim
kerja Kementrian Dalam Negeri, 2013).
Covid-19 bersifat sensitif terhadap panas secara efektif dapat juga di
nonaktifkan oleh disinfektan yang mengandung klorin, eter, alkohol,
pelarut lipit dengan suhu 56°C selama 30 menit. Asam perioksiasetat,
detergen non ionik, formalin, axidixing, agent dan kloroform. (Wang D,
2020).
2. Etiologi
Infeksi virus Corona disebabkan oleh coronavirus yang merupakan
kelompok virus yang dapat menginfeksi sistem pernapasan. Di sebagian
besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan
sampai sedang seperti flu. Namun virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Covid-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
diketahui bahwa covid-19 juga menular dari manusia ke manusia. Covid-
19 dapat menginfeksi siapapun tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada lansia, ibu hamil, orang yang memiliki
penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah,
misalnya pada penderita kanker.
3. Pencegahan
Menurut (Perry, 2009) pencegahan dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer memiliki perlindungan khusus terhadap
penyakit untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Pencegahan
primer merupakan usaha agar masyarakat yang berada dalam stage
of optimum health tidak jatuh pada stage yang lebih buruk.
Pencegahan primer melibatkan tindakan yang diambil sebelum
terjadinya masalah kesehatan dan mencakup aspek promosi
kesehatan. Dalam aspek promosi kesehatan pencegahan primer
berfokus pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan baik
individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
2. Pencegah Sekunder
Pencegahan sekunder berkaitan dengan upaya pendidikan atau
edukasi yang terorganisir dan digunakan untuk mempromosikan
kesimpulan kasus individu yang menderita penyakit sehingga
intervensi dapat segera dilakukan. Pada pencegahan sekunder
menekankan upaya penemuan kasus secara dini dan pengobatan
yang tepat. Pencegahan sekunder dilakukan mulai pada fase
patogenesis (masa inkubasi) yang dimulai saat bibit penyakit
masuk kedalam tubuh sampai saat timbulnya gejala penyakit dan
gangguan kesehatan. Diagnosis dini dan intervensi yang tepat
dapat menghambat proses perjalanan penyakit sehingga
memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan penyakit.
3. Pencegah Tersier
Pencegahan tersier diarahkan untuk meminimalisir operasi
residual dari penyakit dan membantu klien belajar hidup secara
produktif dengan keterbatasan. Pencegahan tersier merupakan
usaha pencegahan terhadap masn yarakat yang telah sembuh dari
sakit serta mengalami kecacatan seperti pendidikan kesehatan
lanjutan, terapi kerja (work therapy), penyadaran masyarakat,
lembaga rehabilitasi dan partisipasi masyarakat. Kegiatan
rehabilitasi untuk mengurangi ketidakmampuan dan meningkatkan
efisiensi hidup penderita.
Pencegahan covid-19 dapat dilakukan dengan melakukan beberapa
langkah pencegahan sebagai berikut :
a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan
antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus.
b. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk atau bersin
agar terhindar dari percikan yang keluar dari mulut atau hidung
orang yang terkena covid-19.
c. Hindari menyentu mata, hidung, dan mulut karena tangan yang
menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat
menempel pada tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat
membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut yang dapat
menjadi titik masuknya virus ini ke tubuh sehingga menjadi sakit.
d. Melakukan etika batuk dan bersin dengan cara mneutup mulut dan
hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan
segera buang tisu bekas tersebut. Dengan mengikuti etika batuk
dan bersin dapat melindungi orang-orang disekitar dari virus-virus
seperti batuk pilek, flu, dan covid-19.
e. Tetap tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika merasa
demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera cari pertolongan
medis dan tetap memberitahukan kondisi anda terlebih dahulu.
Ikuti arahan dinas kesehatan setempat. Kementrian kesehatan dan
dinas kesehatan daerah akan memiliki informasi terbaru tentang
situasi di wilayah tersebut. Dengan memberitahukan kondisi anda
terlebih dahulu petugas kesehatan yang akan merawat dapat segera
mengarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat. Langkah
ini juga melindungi anda dan membantu mencegah penyebaran
virus dan infeksi lainnya.
f. Tetap ikuti informasi terbaru tentang covid-19. Jika
memungkinkan hindari berpergian ke tempat-tempat tersebut
terutama jika anda sudah berusia lanjut, memiliki penyakit
diabetes, penyakit janyung atau paru-paru karena memiliki resiko
penularan lebih tinggi.
B. Vaksin
Vaksin merupakan zat biologis-imun dirancang untuk menghasilkan
perlindungan khusus terhadap penyakit tertentu. Proses pemberian vaksin
disebut vaksinasi. Dengan kata lain, vaksinasi adalah proses melindungi
individu yang rentan dari penyakit dengan pemberian agen yang hidup atau
yang dimodifikasi (misalnya, vaksin polio oral), penangguhan organisme yang
dimatikan (seperti pada pertusis), atau toksin yang tidak aktif (seperti di
tetanus). Tujuan vaksinasi yaitu untuk melindungi individu yang berisiko
terkena penyakit seperti anak-anak, orang tua, individu dengan gangguan
kekebalan, orang yang hidup dengan penyakit kronis, dan orang yang tinggal
di daerah endemis penyakit merupakan yang paling berisiko. Vaksinasi adalah
strategi umum untuk mengontrol, menghilangkan, memberantas, atau
menahan penyakit (seperti strategi imunisasi massal).
Coronavirus merupakan virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm.
Virus ini terutama menginfeksi hewan, termasuk kelelawar dan unta. Sebelum
merebaknya COVID-19, terdapat 6 jenis virus corona yang dapat menginfeksi
manusia yaitu α-coronavirus 229E, α-coronavirus NL63, β-coronavirus OC43,
β-coronavirus HKU1, dan penyakit saluran pernapasan akut berat (SARS-
CoV). ) dan Virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV).
Virus corona penyebab COVID-19 termasuk dalam genus Beta Coronavirus.

C. Konsep Dasar Penyuluhan


1. Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan merupakan sesuatu yang di lakukan untuk mendidik atau
memberi memberikan pengetahuan kepada setiap individu, berupa
informasi dan berbagai kemampuan agar dapat membentuk sikap dan
perilaku yang semestinya.
2. Metode Penyuluhan
Menurut (Notoatmodjo, 2014), Pengetahuan yang diperoleh diharapkan
dapat berpengaruh terhadap perilaku sasaran penyuluhan. Sehinga untuk
mencapai suatu hasil yang optimal, penyuluhan harus disampaikan
menggunakan metode yang sesuai dengan jumlah sasaran. Metode
penyuluhan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Metode Individual
Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual
digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina
seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku
atau inovasi
b. Metode Penyuluhan Kelompok
Metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran.
Untuk kelompok yang besar, metodenya akan berbeda dengan
kelompok kecil.
c. Metode Penyuluhan Masal
Metode penyuluhan massa digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public.
3. Alat Bantu Ppenyuluhan
Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh
petugas dalam menyampaikan bahan materi atau pesan kesehatan.
Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi
untuk membantu dan memperagakan sesuatu di dalam proses
penyuluhan kesehatan.
Edgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi sebelas
macam dan menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat
tersebut dalam sebuah kerucut. Dari kerucut tersebut dapat dilihat
bahwa lapisan yang paling dasar adalah benda asli dan yang paling
atas adalah kata-kata. Hal ini berarti bahwa dalam proses
penerimaan pesan, benda asli mempunyai intensitasnya yang paling
tinggi untuk mempersepsikan pesan dan informasi. Sedangkan
penyampaian bahan yang hanya dengan kata – kata saja sangat
kurang efektif atau intensitasnya paling rendah. Alat peraga akan
sangat membantu dalam promosi kesehatan agar pesan-pesan
kesehatan dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran
dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat. Alat peraga
berfungsi agar seseorang lebih mengerti fakta kesehatan yang
dianggap rumit, sehingga mereka dapat menghargai betapa
bernilainya kesehatan bagi kehidupan. Secara garis besar terdapat
tiga macam alat peraga penyuluhan, antara lain:
a. Alat bantu lihat (visual aids) yang berguna dalam membantu
menstimulasi indra mata (penglihatan) pada waktu terjadinya
proses penerimaan pesan, misalnya slide, film, dan gambar.
b. Alat bantu dengar (audio aids) yang dapat membantu dalam
menstimulasikan indra pendengar pada waktu proses
penyampaian bahan pendidikan, misalnya : radio dan Compact
Disk (CD).
c. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids) yang dapat
menstimulasi indra penglihatan dan pendengaran pada waktu
proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan
Digital Versatile Disk (DVD).

Media yang digunakan ketika melakukan penyuluhan adalah


leaflet. Leaflet adalah suatu bentuk penyampain informasi atau
pesan-pesan kesehatan melalui lebaran yang dilipat, isi informasi
dapat berupa bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi
(Notoatmodjo, 2014). Leaflet dapat dijadikan media sosialisasi
untuk mencapai tujuan berupa peningkatan pengetahuan,
perubahan sikap dan perubahan perilaku. Kelebihan yang dimiliki
media leaflet yaitu lebih bertahan lama dan dapat disimpan untuk
dilihat sewaktu-waktu. Isi materi informasi yang disampaikan
melalui media leaflet harus singkat, padat berupa pokok-pokok
uraian yang penting saja dengan menggunakan kalimat yang
sederhana.
Dalam Ariny (2016) terdapat beberapa faktor yang dapat
menentukan komunikatif atau tidaknya sebuah leaflet adalah :
a. Bentuk
Bentuk leaflet harus diperhatikan agar mempermudah pembaca
dalam memegang dan membaca leaflet tersebut.
b. Warna
Warna merupakan faktor yang sangat penting bagi leaflet,
karena menjadi pemikat perhatian khalayak. Namun dalam
pemilihan warna pada leaflet perlu memperhatikan tema dan
isu apa yang dibahas agar sesuai dengan isi pesan.
c. Ilustrasi dan gambar
Adanya ilustrasi dan gambar dalam leaflet akan membantu
pembaca memahami isi pesan yang disampaikan, selain itu
juga akan membuat pesan semakin jelas.
d. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa umum yang dimengerti
oleh seluruh lapisan masyarakat.
e. Huruf
Huruf harus terbaca dari jarak pandang baca yang normal (30
cm dari mata), berarti harus menggunakan ukuran yang sesuai
dan tidak terlalu kecil. Jenis dan bentuk huruf juga harus
diperhatikan, karena berhubungan dengan kemudahan dan
kenyamanan pembaca.

D. Penelitian Terkait
Penelitian terkait Menurut (Farah Faulin & Vidia Nuria, 2021), Judul
penelitian Penyuluhan Program Vaksinasi Covid-19 Pada Masyarakat
Desa Pakistaji. Dimana dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat
tentang vaksinasi covid-19 dapat disimpulkan bahwa masyarakat belum
mengenal tentang vaksinasi covid-19, sehingga setelah dilakuknnya
penyuluhan di dapatkan hasil terjadinya peningkatan pengetahuan terhadap
masyarakat sehingga tumbuhnya kesadaran akan pentingnya jmelkakukan
vaksinasi untuk mencegah penularan covid-19.
Selanjutnya Penelitian Menurut (Arif Budiman, dkk. 2022), tentang
Penyuluhan Program Vaksinasi Covid-19 Pada Masyarakat, sehingga
mendapatkan hasil dari kegiatan penyuluhan mengenai vaksinasi covid-19
yaitu masyarakat mengetahui apa itu covid-19, vaksinasi, dan serta
program, syarat dan efek samping dari vaksinasi covid-19. Sehingga
masyarakat yang mengikuti penyuluhan sangat bersemangat dan antusias
dalam menyimak materi yang dinberikan.
Penelitian menurut (Grace Angel, dkk. 2021), Penyuluhan Tentang
Vaksinasi Covid-19 Dan Pemeriksaan Kesehatan Di Kampung
Bungalawang Kecamatan Tabukan Tengah. Dimana masyarakat di
kampung Bungalawang telah mengikuti dan memahami penyuluhan yang
di berikan tentang vaksinasi covid-19.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Kerangka pemecahan masalah adalah serangkaian prosedur dan langkah-
langkah yang dimana dalam penelitian bertujuan untuk mendapatkan tahapan
yang terstruktur secara sistematis, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan
efektif dan efisien. Sehingga pemecahan masalah di penelitian ini tentang
Penyuluhan kesehatan pada masyarakat tentang vaksinasi covid-19, meliputi
penetapan kegiatan, konsep awal kegiatan, keikut sertaan masyarakat.
B. Realisasi Pemecahan Masalah
Realisasi pemecahan masalah pada kegiatan ini yaitu:
Pemberian penyuluhan pada masyarakat kelurahan karame yang akan di
laksanakan pada 20 Juni 2023 dengan mengadakan konsep penyuluhan
seperti ceramah, tanya jawab dan diskusi.
C. Khalayak Sasaran
Sasaran disini yaitu populasi masyarakat kelurahan Karame yang dapat
berpartisipasi dalam kegiatan.
D. Metode Pengabdian
Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan yang dilakukan kepada
masyarakat Kelurahan Karame.
1. Kegiatan di lakukan oleh tim pengabdian masyarakat untuk
melakukan kegiatan.
2. Tim meminta ijin untuk melakukan kegiatan pada pemerintah
setempat dan melibatkan masyarakat kedalamnya.
3. Kegiatan di lakukan dengan memberikan penyuluhan serta edukasi
kepada ,asyarakat tentang apa yang di maksud dengan vaksinasi
covid-19, dampak, efek samping, an syarat yang di dapatkan dari
vaksinasi covid-19.
4. Setelah dilakukan pemberian materi penyuluhan, selanjutnya
dilakukan sesi diskusi dengan masyarakat tentang materi
penyuluhan yang telah di berikan.
E. Tempat dan Waktu Kegiatan
Tempat dan waktu kegiatan pengabdian masyarakat akan di lakukan pada
tanggal 20 juni 2022 bertempat di kelurahan Karame.
F. Sarana dan Alat yang di gunakan
Sarana dan alat yang di gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat
ini berupa:
1. Aula Kelurahan Karame
2. LCD
3. Laptop
4. Sound sistem
5. Leaflet
6. Meja dan Kursi
7. Baliho
8. Konsumsi
G. Pihak Yang Terlibat
Pihak yang terlibat di dalam kegiatan ini yaitu:
1. Tim pengabdi masyarakat
2. Narasumber
3. Pemerintah Kelurahann Karame (Kepala lingkungan)
4. Masyarakat Kelurahan Karame
H. Kendala dan Upaya Pemecahan
Kendala saat di lakukan penyuluhan ada sebagian warga yang tidak dapat
hadir karena terhalang oelh urusan pribadi.
I. Rancangan dan Upaya Pemecahan
1. Penyuluhan kesehatan tentang vaksinasi covid-19 kepada
masyarakat Kelurahan Karame
2. Evaluasi terhadap pemberian materi yang di dapat oleh
masyarakat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Hasil dari pembahasan materi penyuluhan kesehatan tentang vaksinasi
covid-19 yang di lakukan di Kelurahan Karame pada tanggal 20 Juni 2023,
dimana kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai pentingnya melakukan vaksinasi covid-19.

B. PEMBAHASAN
Program pemberian penyuluhan mengenai apa itu covid-19, cara
pengendaliannya, efeksampinf dari vaksinasi, gejala, dampak dari vaksinasi,
dan syarat untuk melakukan vaksinasi. Sehingga membantu masyarakat
mengetahui pentingnya melakukan vaksinasi dan masyarakt juga mendapat
pemahaman tentang vaksinasi covid-19.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah di lakukan pada masyarakan kelurahan Karame
tentang Penyuluhan Kesehatan Pentingnya Vaksinasi Covid 19, masyarakat
sudah dapat mengetahui dan memahami tentang vaksinasi. Saat di
lakukannya kegiatan juga masyarakat sangat antusias dan menyambut dengan
baik.

B. Saran
Bagi masyarakat yang telah di lakukan penyuluhan diharapkan dapat
memanfaatkan pengetahuan dari materi yang telah di berikan dan dapat
memberikan pengetahuan positif kepada masyarakan sekitar tentang vaksinasi
covid-19 dan bagi masyarakat yeng belum melakukan vaksinasi covid-19 bisa
mendapat motivasi sehingga bisa melakukan kegiatan vaksinasi.

DAFTAR PUSTAKA
Dyah I, K, J, & Agustien Zulaidah (2022). Edukasi Pentingnya Vaksinasi Dalam
Rangka Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pencegahan covid-19.
Journal of social work and empowerment.
https://ejournal.catuspata.com/index.php/joswae
Eko Prasetyo, 2020. Zaman Otoriter Corona, Oligarkhi dan Orang Miskin.
Yogyakarta: UMY press
Grace A, W, dkk. (2021). Penyuluhan Tentang Vaksinasi Covid-19 Dan
Pemeriksaan Kesehatan di Kampun gBungalawang Kecamatan Tabukan Tengah.
Jurnal ilmiah tatengkorang.
Kemenkes RI, (2021). Kesiap siagaan Menghadapi Infeksi Covid-19.
https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html
Notoatmodjo, S., (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka
cipta.
Soge, M, ., Priyono, K, B & Bujangga. I, P, R. (2021).Pendekatan standar
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Bagi Petugas Pemasyarakatan.
Setiawan, A., & Kurniawan, A. (2021). The Effect of Pandemic Covid-19 into
Internship activity of Mojoketro Vocational High Schools. Journal of Vocational
EducationalStudies, 4(1).
Sepang, M.Y.L, & Patandung,V.P. (2022). Penyuluhan Kesehatan Tentang
Adaptasi Kebiasaan Baru Dan Pentingnya Vaksinasi Vocid-19 Pada Masyarakat di
Desa Rumengkor Dua Kabupaten Minahasa. JATI EMAS (Jurnal aplikasi Teknik
dan Pengabdian Masyarakat), 5(2), 39-46.
Tim Kerja Kementrian Dalam Neger. (2013). Pedoman Umum Menghadapi
Pandemi covid-19 Bagi Pemerintah Daerah: Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis,
dan Managemen. Journal of Chemical information and Modeling.
http://journal,fdi.or.id/index.php/jatiemas/article/view/428
Wanimbo, Emiron (2021). Partisipasi Masyarakat Dalam Memutuskan Mata
Rantai Pandemi Covid-19 di Kelurahan Tingkuluh Kecamatan Wanea Kota Manado.
Jurnal Ilmiah Society.
http://ejournal.unsrat.ac.id/indeks.ph
Wang, D Hu B, Hu C, et al. Clinical Characteristics of 138 Hospitalized Patients
with 2019 Novel Coronavirus-infected Pneumonia in Wuhan, China.

Anda mungkin juga menyukai