Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sudah 3 tahun semenjak covid 19 (corona virus desease) ini telah menyerang dunia
secara global. Bukan hanya negara Indonesia saja yang terdampak oleh covid 19, tetapi juga
berbagai negara dalam belahan dunia manapun. Penyakit ini pertama kali diitentifikasi pada
Desember 2019 di Wuhan, ibukota provinsi Hubei China, dan sejak saat itu covid 19 ini
menyebar secara global dengan sangat pesat. Penyakit corona virus (Covid 19) adalah
penyakit pernafasan menular yang disebabkan oleh infeksi virus corona dan berdampak
kepada sistem pernafasan manusia. Gejala umum termasuk demam ,batuk, dan sesaknapas.
Gejala lain mungkin termasuk nyeriotot, diare, sakit tenggorokan , kehilangan bau , dan sakit
perut. Sementara sebagian besar kasus mengakibatkan gejala ringan, beberapa berkembang
menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-organ. Pada 20 Mei, lebih dari 766 juta kasus
telah dilaporkan di lebih dari dua ratus negara dan wilayah, yang mengakibatkan lebih dari
6,9 juta kasus meninggal dunia. Di Indonesia sendiri terdapat 6,8 juta kasus positif covid 19
dan diantaranya 161.683 orang meninggal dunia dan 6,6 juta orang lainnya sembuh.
Penyebaran Covid 19 ini menjadi pesat karena manusia sering berinteraksi secara
langsung sehingga tingkat penyebaran pandemi covid 19 meningkat pesat. Pemerintah sudah
memberikan banyak upaya dari pemerintah untuk mengurangi dampak serta mengatasi
permasalahan dari pandemi covid 19. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah seperti
melakukan program karantina wilayah atau lockdown untuk memutus persebaran covid yang
meningkat pesat. Selain itu pemerintah juga menghimbau masyarakat Indonesia untuk
melakukan cuci tangan setelah bepergian, mengurangi kontak sosial, dan membatasi interaksi
secara langsung.
Dalam pelaksanaan upaya mengurangi covid 19 ini pemerintah menjalankan program
karantina wilayah dengan meliburkan aktifitas belajar mengajar di sekolah dan siswa
melakukan belajar dari rumah melalui pembelajaran dalam jaringan (daring/jarak jauh).
Selain itu pemerintah juga memberi perintah untuk berbagai perusahaan di Indonesia
melaksanakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Penggunaan masker untuk
bepergian juga wajib dilakukan sebagai sarana menghambat persebaran covid melalui
pernafasan. Penggunaan Hand Sanitizer juga menjadi kebiasaan masyarakat untuk
mengurangi covid 19 melalui kontak fisik setelah bepergian keluar ruangan atau bertemu
dengan berbagai orang.
Setelah 3 tahun semenjak covid 19 menyerang Indonesia dan kasus persebaran covid
sudah menurun drastis ternyata masih banyak kebiasaan selama masa pandemi yang melekat
pada masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah penggunaan masker saat bepergian,
pengguaan hand sanitizer setelah keluar ruangan. Selain itu beberapa perusahaan juga
melakukan rapat maupun interview dengan menggunakan google meeting atau zoom.
Beberapa guru di sekolah juga masih menggunakan sarana google classroom sebagai sarana
penyerahan tugas sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah
ini. Ada pula permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apa saja dampak dari terjadinya covid 19?
2. Bagaimana cara masyarakat mengurangi kasus covid 19?
3. Apa saja perubahan kehidupan masyarakat yang terjadi semenjak covid 19?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan dari masalah yang telah kami rumuskan, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa saja dampak yang diakibatkan dari pandemi covid 19 terhadap
kehidupan masyarakat
2. Mengetahui bagaimana cara masyarakat Indonesia mengatasi pandemi covid 19
3. Mengetahui apakah ada perubahan kehidupan yang terjadi sebelum dan sesudah
adanya pandemi covid 19
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberi pemahaman tentang pandemi covid 19
Dalam penelitian ini, penulis membahas tentang pandemi covid 19 dan apa
saja dampak dari pandemi covid 19. Oleh karena itu, penelitian ini akan membantu
pembaca mengetahui tentang apa itu covid 19 dan dampaknya.
2. Meningkatkan pemahaman untuk lebih mengatasi pandemi covid 19
Penelitian ini juga membahas tentang bagaimana cara yang telah dilakukan
untuk mengatasi pandemi covid 19. Meskipun penyebaran covid 19 sudah menurun
drastis tapi mengetahui cara mengatasi ini masih penting untuk lebih mengatasi
pandemi yang tersisa.
3. Memberi informasi tentang kebiasaan masyarakat yang masih ada dari pandemi covid
Selain itu, penelitian ini juga membahas kebiasaan pada masa pandemi.
Berbagai kebiasaan pada masa pandemi berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
Meskipun pandemi telah sangat berkurang, tapi masih ada beberapa kebiasaan yang
dijalankan oleh masyarakat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pandemi Covid


2.1.1 Pengertian Pandemi
Pandemi merupakan sebuah epidemi yang telah menyerang umat manusia
secara global. Sebelum pandemi terdapat beberapa tingkatan penyebaran, yaitu
endemi dan epidemi. Endemi adalah penyebaran penyakit yang terjadi dan menjadi
karakteristik pada wilayah tertentu, contohnya penyakit malaria di Papua. Setelah
endemi terdapat epidemi yang terjadi ketika penyebaran penyakit telah terjadi secara
cepat ke wilayah atau negara tertentu dan mulai mempengaruhi populasi penduduk
pada wilayah tersebut.
Menurut para ahli bahasa dan kedokteran dalam islam, pandemi yaitu “sebuah
penyakit menular yang penularannya sangat cepat dan luas serta merajalela di
khalayak manusia secara laur biasa. Hal ini menunjukkan akan bahaya wabah jika
terjadi di suatu daerah dengan cepatnya penularan yang terjadi” (dalam Ridho, 2020,
hlm. 25). Sedangkan menurut WHO pandemi adalah “Penyebaran penyakit baru ke
seluruh dunia” (World Health Organization, 2020).

2.1.2 Pengertian Covid 19


Covid 19 atau yang disebut dengan corona virus desease 2019 adalah penyakit
pernapasan menular yang disebabkan oleh virus corona. Virus corona memiliki
berbagai macam varian seperti Covid 19 Alpha, Beta, Delta, dan Omega. Keempat
varian tersebut masuk ke Indonesia pada tahun 2021 pada beberapa wilayah.
Perbedaan keempat varian tersebut terlihat pada tempat terjadinya, gejalanya, dan
tingkat penularannya.
Meskipun terdiri dari berbagai macam varian covid, tapi tiap varian memiliki
kemiripan gejala. Gejala covid 19 antara lain adalah demam dengan mencapai suhu 38
derajat celcius keatas dan diikuti sakit kepala. Batuk kering tidak beriak tetapi
berulang ulang dan terdapat sakit tenggorokan seperti radang tenggorokan dan rasa
nyeri. Apabila virus covid sudah menyebar dan berkembang ke seluruh tubuh maka
akan terjadi penurunan fungsi paru paru yang menyebabkan sesak nafas dan lemasnya
tubuh.

2.2 Mengatasi Covid 19


2.2.1 Pencegahan covid 19
Covid 19 merupakan penyakit pernafasan yang menyebar melalui udara dan
memasuki sistem persamaan manusia. Karena virus covid menyebar melalui udara,
maka cara paling mudah untuk mencegahnya adalah dengan menggunakan masker
saat bepergian dan mencuci tangan dengan sabun setelah keluar ruangan. Selain itu
terdapat berbagai cara lainnya seperti menjaga kebugaran tubuh dengan makan secara
teratur dan berolahraga. Selain itu pemerintah menerapkan PPKM untuk menghindari
interaksi sosial antar manusia yang dapat meningkatkan penyebaran virus covid.

2.2.2 Program PPKM


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang disebut dengan PPKM
merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk memerangi
pandemi Covid-19 yang. Sebelumnya, pemerintah sempat memberlakukan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlangsung di beberapa wilayah di
Indonesia. Hal ini dilaksanakan karena adanya inisiatif dari pemerintah daerah.
Sedangkan kebijakan PPKM ini dilakukan serentak atas dasar komando pemerintah
pusat.
PPKM pertama kali diberlakukan pada 11 sampai dengan 25 januari 2021 di
provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
dan Bali. PPKM diberlakukan berkelanjutan sesuai dengan keadaan tiap wilayah.
PPKM ini diberlakukan dengan tujuan menurunkan pertambahan kasus harian hingga
dibawah 10 ribu kasus per harinya.
2.2.3 Mengatasi Covid 19
Untuk penderita covid biasanya akan muncul gejala seperti demam, flu, batuk,
radang tenggorokan, ataupun lemas. Untuk tiap orang yang mengalami gejala gejala
tersebut akan dilakukan rapid test untuk mengetahui apakah orang tersebut menderita
covid atau tidak. Apabila orang tersebut menderita covid maka akan dilakukan
karantina mandiri selama 14 hari. Karantina juga berlaku untuk orang disekitar
penderita agar mengurangi kemungkinan menyebarnya virus covid 19.
2.3 Peran Pemerintah
Pemerintahan merupakan salah satu sektor yang paling penting untuk mengatasi
pandemi covid. Pemerintah bertugas untuk mengatur kehidupan masyarakat agar
pandemi covid cepat teratasi. Salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah adalah
dengan melakukan PPKM untuk membatasi persebaran covid. Pemerintah juga
menyuruh masyarakat untuk membiasakan menggunakan masker ketika bepergian,
menggunakan hand sanitizer setelah keluar ruangan.
Selain pemerintah terdapat juga IDI atau Ikatan Dokter Indonesia yang turut
serta dalam mengatasi pandemi covid 19. IDI mengigatkan masyarakat untuk
menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi
kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi) untuk mengurangi tingkat persebaran
covid 19.
"Masih belum berjalannya 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga
jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi) di tengah-tengah
publik itu sebenarnya menunjukkan bahwa kita masih mesti berpikir. Ketika dunia
angkanya sudah mulai turun. Indonesia kalau pun turun tidak terlalu," katanya dalam
konferensi pers IDI yang dilakukan secara daring.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


3.1.1 Waktu
Adapun pelaksaan penelitian yang kami lakukan terhitung dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pembuatan laporan penelitian kurang lebih selama 1 bulan mulai
dari tanggal 25 April 2023 sampai tanggal 29 Mei 2023. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh data maupun teori yang dibutuhkan sebagai bahan penelitian
yang dilaksanakan.
3.1.2 Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 1 Gresik, hal ini berkaitan dengan
tujuan target penelitian kami yakni pelajar. Alasan lainnya yakni kami yang
bersekolah di SMA negeri 1 Gresik sehingga kami memiliki banyak teman disini. Di
SMA negeri 1 Gresik juga banyak siswa siswi yang terkena dampak dari COVID 19,
dan dari dampak COVID 19 juga terdapat kebiasaan kebiasaan yang terbawa saat
masa pandemic dan masih dilakukan hingga saat ini.
3.2 Sumber dan Data Penelitian
Sumber dan data adalah dua hal yang sangat penting dalam penelitian, karena kualitas
dan validitas penelitian sangat bergantung pada sumber dan data yang digunakan. Sumber
dan data harus relevan dengan topik penelitian, dapat dipercaya, dan dapat memberikan
informasi yang kami butuhkan. Sehingga untuk mendapatkan data yang digunakan dalam
penelitian ini kami menggunakan beberapa metode, yaitu:
1. Angket (Kuisioner)
dalam penelitian, penulis membuat angket berupa “google form” yang di sebar luaskan
melalui link, dan diisi oleh warga SMAN 1 Gresik
2. Wawancara
dalam penelitian, penulis melakukan wawancara kepada beberapa warga SMAN 1 Gresik
untuk mengetahui secara langsung yang dialami warga SMAN 1 Gresik setelah pandemi
COVID-19
3. Jurnal Online
dalam penelitian, penulis banyak membaca jurnal online untuk mengetahui data dan fakta
yang terjadi, dan ikut merasakan dampak pandemi COVID-19. Setelah itu kami
membandingkan data yang kami dapatkan dari jurnal online dengan angket serta wawancara.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian


Kami harus menggunakan beberapa data yang dapat dikumpulkan melalui observasi,
dokumentasi, studi kasus, dan kuesioner untuk memverifikasi sumber penelitian yang kami
gunakan dapat dipercaya, yakni kebiasaan masa pandemi yang masih terbawa hingga saat ini.
Semua data yang diperoleh telah diubah menjadi informasi yang dapat dipahami. Untuk
mengurangi waktu penelitian akibat durasinya yang singkat, kami hanya menerima 98
responden untuk kuesioner. Berikut adalah deskripsi hasil penelitian.
4.1.1 Identifikasi Pandemi Covid 19
Diketahui virus Corona berasal dari Kota Wuhan di China dan muncul pada
Desember 2019. Kasus Corona pertama di Indonesia muncul tepat 2 tahun lalu, yakni
2 Maret 2020. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh Virus SARS-
CoV-2 yang dapat menular dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia melalui
droplet atau kontak langsung pada penderita. Karena pandemi ini terdapat kebiasaan
baru di masa pandemi Kebiasaan Baru Agar Tetap Sehat Selama Pandemi Selalu
Pakai Masker Saat Keluar Rumah, Membiasakan Diri untuk Mencuci Tangan dengan
Sabun, Tidak Berkerumun, Membangun Imun, Beradaptasi dengan Gaya Hidup
Digital.
Dampak Pandemi Covid
Infeksi coronavirus atau COVID-19 dapat menimbulkan beragam gejala pada
pengidapnya. Gejala yang muncul ini tergantung pada jenis virus yang menyerang dan
seberapa serius infeksi yang terjadi. Beberapa ini beberapa gejala covid 19 yang
umum terjadi adalah hidung berair, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokam, merasa
tidak enak badan, demam, hilangnya kemampuan indra perasa dan penciuman.
Demam yang cukup tinggi memungkinkan pengidap terjangkit oleh pneumonia,
batuk dengan lendir, sesak napas, nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang parah bila menyerang kelompok individu
tertentu. Misalnya, orang dengan penyakit jantung atau paru paru, orang dengan
sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
Cara Menghindari Covid
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari pandemi covid
adalah sebagai berikut
1. Mencuci tangan dengan benar
2. Mendapatkan vaksin COVID-19
3. Menggunakan masker
4. Menjaga daya tahan tubuh
5. Menghindari kerumunan (physical distancing)
6. Menerapkan etika batuk dan bersin
7. Membatasi kontak dengan orang lain ketika sakit
8. Membersihkan rumah dan melakukan disinfeksi secara rutin

Kebiasaan Saat Pandemi


Pandemi COVID-19 menuntut masyarakat untuk menciptakan kebiasaan baru
ditengah kehidupan. Kebiasaan baru ini tercipta agar kita terhindar dari virus COVID-
19 dan tetap dapat beraktivitas sehari-hari dengan normal.
Contoh dari kebiasaan yang sudah menjadi budaya adalah cuci kaki sebelum
masuk ke rumah. Awalnya kebiasaan ini dipraktekan di rumah panggung, di
Lampung, Sulawesi atau Palembang. Di atas rumah diberikan sebuah gentong berisi
air untuk kita mencuci kaki sebelum masuk rumah. Manfaat dari kebiasaan ini adalah
kita masuk ke rumah dengan keadaan kaki yang sudah bersih. Lama-kelamaan
kebiasaan ini akhirnya menjadi budaya.

Kebiasaan Covid 19 Yang Terbawa Hingga Saat Ini


Sejak kasus Covid-19 mewabah dan menjadi pandemi di dunia, ada banyak hal
yang berubah dalam kehidupan sehari-hari. Sesuatu yang normal dilakukan dan
menjadi kebiasaan enam bulan lalu menjadi hal yang harus dipikirkan kembali saat
ini.
Sebelum adanya pandemi, saling berbagi tempat makan dan minum mungkin
adalah hal yang biasa. Namun, kini, hanya sekadar memikirkannya mungkin dapat
membuat Anda merasa cemas. berikut adalah hal-hal yang kini berubah dan mungkin
tidak lagi menjadi kebiasaan sejak adanya pandemi corona:
1. Kurangnya kebiasaan berjabat tangan
2. Mencuci tangan
3. Kurangnya penggunaan uang tunai dan beralih ke uang online
4. Kurangnya peminat penggunaan toilet umum
5. Penggunaan masker yang menjadi fahsion
6. Peminat olahraga yang meningkat
7. Seringnya kebiasaan berjemur
8. Seringnya rapat dilakukan secara online

3.2.2 Identifikasi Kebiasaan Covid Hingga Saat Ini

1. Penggunaan Zoom Meeting


Sejak WHO menyatakan pandemi Covid-19 seluruh aktifitas masyarakat
dibatasi untuk mencegah penularan. Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan
Social Distancing yang kemudian berlanjut dengan Physical Distancing sebagai
protokol kesehatan dalam berinteraksi termasuk di lingkungan kerja. Aktifitas kerja di
kantor perlu diatur ulang agar memberi jarak aman bagi setiap individu di dalamnya.
Pelayanan publik dengan interaksi langsung dibatasi jaraknya sesuai protokol
kesehatan. Penjagaan jarak telah menimbulkan kebiasaaan baru dalam interaksi di
lingkungan kerja.
Kegiatan rapat merupakan salah satu aktifitas yang beresiko menularkan covid-
19 jika dilakukan dengan jarak antar peserta yang cukup dekat. Oleh karenanya
kebijakan bekerja dari rumah (Work From Home) yang dianjurkan pemerintah
merupakan salah satu solusi untuk mencegah penularan covid-19 di lingkungan
perkantoran, tidak terkecuali Loka Litbangkes Pangandaran. Berbagai koordinasi
kegiatan, monitoring, evaluasi, rapat, pelaporan dan sebagainya dilaksanakan dalam
format webinar, teleconference dan sebagainya melalui media internet. Segala
keterbatasan interaksi yang merupakan dampak pandemi Covid-19 tidak menyurutkan
semangat para pegawai untuk mengerjakan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya. Media internet telah memudahkan interaksi antar pegawai tanpa melanggar
ketentuan-ketentuan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Demikian interaksi secara virtual melalui media internet tidak mengurangi
semangat pada pegawai Loka Litbangkes Pangandaran dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. Inovasi yang telah menjadi kebiasaan baru salah satu aktifitas
kerja di seluruh dunia.

2. Kebiasaan Mencuci Tangan


Cuci tangan merupakan salah satu kegiatan yang tampak sepele, namun sangat
penting dilakukan karena telah terbukti efektif untuk mencegah penyebaran penyakit
dan juga pengendalian infeksi. Hal ini dikarenakan tangan sering kali menjadi
perantara berbagai bakteri masuk ke dalam tubuh kita.
Dari hasil kuesioner mengenai "apakah kamu masih sering mencuci tangan"
memperoleh hasil 95% responden menjawab iya dan 5% responden menjawab tidak.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebiasaan melakukan kegiatan mencuci
tangan masih sering dilakukan hampir seluruh pelajar di SMA negeri 1 Gresik, dari
hasil ini dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID 19 juga memiliki dampak positif
yang terbawa hingga saat ini.

3. Dampak Jumlah Uang Saku


Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap
perekonomian Indonesia, mulai dari perubahan rantai pasok dunia hingga penurunan
investasi asing ke Indonesia. Penurunan tersebut dapat dilihat melalui perlambatan
pertumbuhan ekonomi yang turun dari 5,02 Persen di tahun 2019 menjadi 2,97 Persen
pada tahun 2020. Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut juga diikuti dengan
peningkatan jumlah pengangguran, yang menurut data Bank Dunia, meningkat dari
5,28 Persen pada tahun 2019 menjadi 7,07 Persen pada tahun 2020.
Dari hasil kuesioner mengenai "apakah terdapat perubahan uang saku, jika iya,
mengalami kenaikan atau mengalami penurunan " memperoleh hasil 66,7% responden
menjawab penurunan dan 33,3% responden menjawab kenaikan. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa dampak COVID 19 pada perekonomian dunia yang
membuat banyak ekonomi masyarakat mengalami penurunan juga berdampak pada
uang saku sebagian pelajar di SMA negeri 1 Gresik akan tetapi juga terdapat pelajar
yang mengalami kenaikan uang saku yang diakibatkan terdapat beberapa profesi yang
justru mengalami kenaikan ekonomi dikala masa pandemi.

4. Kebiasaan Berjemur Pagi


Pada masa pandemi ini, berbagai cara dilakukan guna bisa meminimalkan
tingkat penularan COVID-19. Berjemur di bawah sinar matahari pagi menjadi salah
satu anjuran yang kerap dianjurkan banyak pihak, bahkan oleh dunia kedokteran.
Kebiasaan menjemur diri ini diyakini mampu meningkatkan imunitas tubuh untuk
bisa melawan serangan virus maupun bakteri, tidak terkecuali dengan virus corona.
Manfaat sinar matahari bagi tubuh diyakini valid sebab sinar matahari
mengandung berbagai vitamin yang dipercaya mampu membentuk daya tahan tubuh.
Selain itu, berjemur matahari saat pagi hari dianggap sebagai cara paling simpel yang
bisa dilakukan siapa pun, khususnya masyarakat Indonesia yang memang tinggal di
daerah tropis dan berlimpah sinar matahari.
Semakin menguatnya saran berjemur di matahari pagi, semakin banyak pula
mitos dan fakta mengenai kegiatan ini berserta manfaatnya. Berikut adalah beberapa
fakta mengenai berjemur di pagi hari yang sebaiknya Anda pahami agar tidak mudah
salah kaprah terhadap salah satu opsi pencegahan serangan COVID-19.

Dari hasil kuesioner mengenai "apakah kamu masih sering berjemur"


memperoleh hasil 80% responden menjawab iya dan 20% responden menjawab tidak.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebiasaan berjemur di pagi hari pada saat
masa pandemi masih banyak dilakukan oleh pelajar SMA negeri 1 Gresik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Sejak terdapat kasus Covid-19 mewabah dan menjadi pandemi di seluruh penjuru
dunia, ada banyak hal hal yang berubah dalam kehidupan kita sehari - hari dan sekarang
menjadi kebiasaan. seperti, memakai masker di era sekarang sudah menjadi kebiasaan,
menggunakan transportasi umum pun tetap harus menggunakan masker. serta kurangnya
peminat toilet umum itu juga akan menjadi kebiasaan di sebabkan takut akan kuman dan
bakteri-bakteri yang ada dalam toilet umum tersebut sehingga membahayakan
kesehatan tubuh.
Setelah pandemi selesai ternyata masih terdapat kebiasaan kebiasaan yang melekat
pada masyarakat Indonesia. Kebiasaan tersebut berdampak pada kehidupan sehari hari
masyarakat. Beberapa kebiasaan tersebut antara lain adalah penggunaan masker sehari hari,
menggunakan hand sanitizer setelah bepergian, dan kebiasaan beberapa masyarakat untuk
berjemur pagi.

5.2 Saran
Setelah adanya pandemi akan lebih baik jika tetap melakukan protokol kesehatan
seperti sering mencuci tangan, seringnya kebiasaan berjemur agar tubuh kita jauh dari kuman
dan penyakit yang membahayakan meskipun pandemi telah berakhir. Selain itu kebiasaan
kebiasaan positif bisa dipertahankan unutk lebih menjaga kesehatan secara global.
DAFTAR PUSTAKA

Caloh, G. A. (n.d.). Bagaimana cara mencegah penularan virus corona? Retrieved from
infeksiemerging: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/uncategorized/bagaimana-
cara-mencegah-penularan-virus-corona#

HUTAJULU, N. (2021, Maret 18). Bedanya Endemi, Epidemi, dan Pandemi. Retrieved from
https://ners.unair.ac.id/: https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-
lihat/808-bedanya-endemi-epidemi-dan-pandemi
Putri, S. A. (2022, Januari 19). Varian-varian Covid-19, Apa Perbedaannya? Retrieved from
corona.jakarta.go.id: https://corona.jakarta.go.id/id/artikel/varian-varian-covid-19-
apa-perbedaannya#:~:text=Macam%2Dmacam%20Varian%20Covid
%2D19&text=Dilansir%20dari%20situs%20Kementerian%20Kesehatan,Alpha%2C
%20Beta%2C%20dan%20Delta.
Siahaan, M. (2021, Juli). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia. Retrieved from Jurnal
PANDEMIC MATDIO: file:///C:/Users/ASUS/OneDrive/Documents/Jurnal
%20PANDEMIC%20MATDIO%20S.pdf
Zahrotunnimah, Z. (2020). Langkah Taktis Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan
Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya
Syar-I. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15103

Anda mungkin juga menyukai