Disusun Oleh :
IIM KHOSYATILLAH
18020
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” ini.
Makalah ini di buat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih yang sbebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk membangun makalah
selanjutnya.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal terpenting dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Namun yang terjadi di
Indonesia saat ini adalah maraknya penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus
corona yang mampu mengakibatkan kematian. Virus ini terdeteksi muncul pertama
kali di Wuhan China pada bulan Desember 2019. Virus corona merupakan virus yang
menyerang saluran pernafasan dan menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak
nafas serta nyeri tenggorokan.
Penyebaran virus ini sangatlah cepat hingga memakan banyak nyawa di berbagai
negara. Awal mulanya, warga Indonesia yang positif terkena virus corona hanya 2
orang, namun penyebaran virus ini sangat cepat sehingga setiap hari ada orang yang
terkena atau terjangkit virus ini. Hingga pemerintah mengambil keputusan untuk
mempersiapkan rumah sakit daerah sebagai rumah sakit rujukan bagi setiap orang
yang terjangkit Covid-19.
Akibat dari maraknya virus corona ini mengakibatkan berbagai hal yang baru hampir
dikerjakan dari rumah, baik sekolah, kuliah, bekerja ataupun aktivitas yang lainnya.
Bahkan tempat beribadah pun sebagian telah ditutup demi mengurangi penyebaran
virus corona ini. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah, seperti physical
distancing (jaga jarak), lock down, bahkan di beberapa daerah pun telah diberlakukan
PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Namun masih banyak masyarakat yang
tidak mematuhi peraturan tersebut hingga akhirnya penyebaran virus ini berjalan
sangat cepat.
Dengan demikian, dibutuhkan pemahaman yang intensif mengenai virus corona serta
cara menanggulanginya agar angka penyebaran tidak semakin meningkat. Mengingat
banyak sekali masyarakat yang masih meremehkan adanya virus corona ini serta
belum tersedianya vaksin yang dapat membantu kesembuhan pasien karena masih
dalam pencarian dan penelitian oleh para ahli. Sehingga perlu untuk dikaji lebih dalam
mengenai permasalahan penanggulangan dan pencegahan Covid-19 ini.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Covid-19 ?
2. Bagaimana proses penularan Covid-19 ?
3. Bagaimana cara menanggulangi dan mencegah Covid-19 yang benar ?
4. Bagaimana bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari Covid-19
2. Untuk mengetahui proses penularan Covid-19
3. Untuk mengetahui dan memahami cara penanggulangan dan pencegahan Covid-
19 yang benar
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Covid-19
Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Nama ini
diberikan oleh WHO (World Health Organzation) sebagi nama resmi penyakit ini.
Covid sendiri merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019. Covid-19 yaitu
penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan
sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.
Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui
menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrme (SARS). Virus ini mampu mengakibatkan orang kehilangan nyawa sehingga
WHO telah menjadikan status virus corona ini menjadi pandemi dan meminta
Presiden Joko Widodo menetapkan status darurat nasional corona.
4
pelaksanaan sebagai ketentuan lanjutan dari UU Kekarantinaan Kesehatan belum ada
padahal peraturan pelaksanaan tersebut sangat perlu untuk segera dibentuk.
Menurut WHO, Covid-19 menular dari orang ke orang. Caranya dari orang yang
terinfeksi virus corona ke orang yang sehat. Penyakit menyebar melalui tetesan kecil
yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau
batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan
orang sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus
corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika
berdekatan dengan yang terinfeksi corona.
Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat dengan kriteria demam
lebih dari 38o C, batuk, flu, nyeri tenggorokan maka beristirahatlah yang cukup di
rumah dan minumlah air yang cukup. Gunakan masker, apabila tidak memiliki
masker, hendaknya mengikuti etika ketika batuk dan bersin yang benar dengan cara
menutup hidung dan mulut dengan tisu, lengan atas bagian dalam. Bila merasa tidak
nyaman dan masih berkelanjutan dan disertai sesak nafas maka segerakan diri untuk
memeriksakan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Dan usahakan untuk tidak
menaiki kendaraan massal.
5
• Hindari memakan daging hewan yang sakit/ mati karena sakit
• Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker bila sedang sakit
• Serta selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Melindungi
Salah satu dari bentuk partisipasi dalam memerangi Covid-19 yaitu mendukung
kebijakan pemerintah akan hal tersebut dengan tetap belajar di rumah, kerja dari
rumah dan ibadah di rumah. Hal ini bertujuan mengurangi dan mengantisipasi
penyebaran virus corona. Adapun pembelajaran online atau pembelajaran daring
merupakan sistem yang menggantikan pembelajaran sistem tatap muka dengan via
online dengan mengakses internet baik melalui Hp ataupun laptop. Tujuannya agar
proses pembelajaran tetap berjalan walau dalam keadaan seperti ini. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa kita termasuk orang yang ikut berpartisipasi dalam
memerangi Covid19 ini.
Namun terdapat cara yang dapat dilakukan agar pembelajaran online tetap berjalan
efektif. Diantaranya:
6
mampu memberikan nilai positif terhadap proses pembelajaran.
Karena hal ini juga mampu memberikan pengalaman baru serta
pembelajaran yang menggambarkan bahwa teknologi juga dapat
bermanfaat baik bagi penggunanya.
A. Pengertian
Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku
berdasarkan kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar individu bisa
menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat di lingkungannya. Program penerapan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan bentuk dari upaya untuk
memberikan pelajaran berupa pengalaman pada tiap individu, anggota
keluarga, sekumpulan, maupun pada masyarakat umum.
B. Manfaat PHBS
7
4. Memberantas jentik nyamuk
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus
ini menyerang saluran pernafasan. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah
demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa orang mungkin mengalami sakit
dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Untuk proses
penularan terjadi dari orang ke orang sehingga perlu adanya pencegahan yang
harus dilakukan.
Adapun cara penanggulangan dan pencegahan yang benar yaitu dengan selalu
menjaga gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh, rajin
mencuci tangan, menjaga etika batuk dan bersin, menghindari kerumunan,
menghindari menyentuh mata, mulut dan hidung, mengurangi interaksi dengan
orang lain, berdoa dan lain sebagainya.
B. Saran
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca agar tertarik
untuk terus dapat meningkatkan keingintahuan nya terhadap informasi baru yang
bermanfaat. Demi kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini bisa lebih baik untuk ke
depannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Wati, Ambar. dkk. 2020. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Kelurahan
Zukmadini, Yanuar. 2020. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
pencegahan
Indonesia. Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama. Volume : 12, No. 1 : 59-70
Dwi, Putri. dkk.2020. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Kelurahan Rangkah
Rahardini, Armita. 2019. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, Sudahkah Anda
Lakukan.
https://www.sehatq.com/artikel/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-dalam-rumah-
tangga [diakses pada tanggal 29 Desember 2020]
10
Lampiran 1
Laporan Pendahuluan
1. Definisi
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini
utamanya menginfeksi hewan, termasuk diantaranya adalah kelelawar dan unta.
Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat
menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63,
betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV).
2. Etiologi
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-
19 batuk atau bersin
3. Manifestasi Klinis
11
Demam
Sakit Kepala
Kelelahan
Batuk Kering
Sesak napas
Diare
Konjungtivitis
4. Pemeriksaan Diagnostik
Rapid test adalah untuk mendeteksi antibody (IgM dan IgG) yang di produksi oleh tubuh
untuk melawan virus corona dan berperan sebagai cara penyaringan awal terhadap kasus
positif Covid-19
Pemeriksaan radiologi : foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks. Pada pencitraan
dapat menunjukkan : opasitas bilateral, konsolidasi subsegmental, lobar atau kolaps
paru dan nodul, tampilan groundglass.
Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas (sputum, bilasan
bronkus cairan pleura) dan darah, kultur darah untuk bakteri dilakukan, idealnya
sebelum terapi antibiotic. Namun, jangan menunda terapi antibiotic dengan menunggu
hasil kultur darah
12
5. Patofisiologi
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak bisa hidup
tanpa sel host. Berikut siklus dari coronavirus setelah melakukan sel host sesuai tropismenya.
Pertama penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus. Pada studi SARS-CoV protein S berkaitan dengan reseptor di sel host
yaitu enzim ACE-2 (angiotensin-converting enzyme 2) ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa
oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit timus, sumsum tulang,
limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri
vena, dan sel otot polos. Setelah berhasil masuk selanjutnya tranlasi replica gen dan perakitan
dari kompleks replica virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus (Fehr, 2015).
Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas bereplikasi di sel epitel saluran
naopas atas . setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan
virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel
gastrointensianal setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar
3-7 hari (PPDI-2020)
6. Penatalaksanaan
Terapi Cairan
Terapi cairan konservarif diberikan jika tidak ada bukti syok pasien dengan SARI
harus diperhatikan dalam terapi cairannya karena jika pemberian cairan terlalu agresif
dapat memperberat kondisi distress napas atau oksigenasi. Monitoring ksesimbangan
cairan dan elektrolit
Terapi simptomatik
Terapi simtomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya jika memang
diperlukan
13
Pemberian antibiotik empiris
Suplemen oksigen
pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan distress napas hipoksemia atau
syok. Terapi oksigen pertama sekitar 5L/menit dengan target SpO2 > 90% dan pasien
tidak hamil dan >92-95% pada pasien hamil
Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)
7. Diagnosis Keperawatan
8. Intervensi Keperawatan
a) Observasi
b) Teraupetik
14
c) Edukasi
a) Observasi
Monitor status kardiopolmunal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi nafas, tekanan
darah)
b) Teraupetik
c) Kolaborasi
a) Observasi
Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan
b) Teraupetik
Sediakan lingkungan yang teraupetik yaitu dengan suasana hangat, rileks, dan privasi
c) Edukasi
15
16
Lampiran 2
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Covid-19 dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sasaran : Ny. F
Waktu : 25 menit
A. Latar Belakang
Identitas klien
Nama : Ny. F
Umur : 30 th
Data Subjektif
Ny. F mengatakan :
Data Objektif
1. Pengertian PHBS
2. Manfaat PHBS
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
18
G. Strategi Pelaksanaan
19
- Mengakhiri pertemuan dan tentang
menjawab salam pertanyaan
yang diajukan
- Mendengar
- Memperhatikan
- Menjawab
salam
G. Intervensi
H. Evaluasi
20
Lampiran Materi
A. Pengertian
a. Pengertian Covid-19
Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Nama
ini diberikan oleh WHO (World Health Organzation) sebagi nama resmi penyakit ini.
Covid sendiri merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019. Covid-19 yaitu
penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan
sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.
• Hindari kerumunan
• Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker bila sedang sakit
b. Pengertian PHBS
Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku
berdasarkan kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar individu bisa menolong
21
diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam mewujudkan
masyarakat yang sehat di lingkungannya. Program penerapan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) merupakan bentuk dari upaya untuk memberikan pelajaran berupa
pengalaman pada tiap individu, anggota keluarga, sekumpulan, maupun pada
masyarakat umum.
B. Manfaat PHBS
22
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam
terakhir
Balita (0 – 59 bl) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat
dalam KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana
kesehatan lainnya minimal 8 kali setahun
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik
air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air
bersih dengan tempat penampungan limbah minimal 10 m.
Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB)
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik
tank/lubang penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir.
23
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
g. Cukup penerangan
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di
dalam atau di lingkungan rumah, yakni dengan cara 3M ,menguras menutup
menimbun.
Anggota rumah tangga umur hendaknya mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.
Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30
menit dalam 1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah
tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh,
menimba air, dls.
24
Anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota
keluarga lainnya.
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik
berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
1. Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut
berkembang biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
3. Mengubur sampah
6. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk misalnya : obat nyamuk
bakar, semprot, oles atau usap ke kulit, dll.
25
Lampiran 3
Media Leaflet
26
Lampiran 4
27
Lampiran 5
Dokumentasi
28
29