Anda di halaman 1dari 5

SASARAN BELAJAR

1. Konsep COVID-19
a) Definisi
Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan
akut coronavirus 2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-
CoV-2) (Satria dkk, 2020).
Definisi Virus Korona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
Middle East Respiratory Syndrome (MERS), Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS) dan Virus Korona yang paling baru ditemukan COVID-19 (Amalia dkk,
2019).
b) Penyebab
c) Gejala
Gejala yang di timbulkan hampir sama dengan flu tetapi virus corona lebih cepat
berkembang sehingga akibatnya menimbulkan infeksi yang lebih parah dan
berdampak pada gagal organ

Gejala COVID-19 dimulai dengan batuk kering dan diikuti dengan gangguan
pernafasan. Batuk ini adalah batuk yang terus menerus selama lebih dari satu jam
atau mengalami batuk rejan (pertusis) selama tiga kali dalam periode 24 jam,
biasanya lima hari secara rata-rata bagi orang untuk menunjukkan gejalanya namun
bagi sebagian orang gejalanya lebih lambat terjadi (Zendrato, 2020).
d) Faktor Risiko
Imunitas adalah cara tubuh mnusia dalam melawan dan membunuh benda asing
seperti bakteri, virus dan organ transplantasi lainnya apabila di transplantasikan ke
dalam tubuh maka tubuh menganggap benda asing tersebut bukan dari dri jaringan
tubuh sehingga tubuh akan menolaknya. Virus corona juga seperti virus pada
umumnya yang hanya menyerang jika imunitas tubuh lemah (Amalia dkk, 2020).
e) Pencegahan dan Pengendalian
Upaya pencegahan Covid 19 dengan five level of prevention seperti (Hidayani,
2020):
 health promotion dengan cara upaya penyuluhan, bina suasana, advokasi;
 specific protection dengan cara menggunakan masker, handsanitaizer dan
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, melindungi diri untuk tetap
berada di rumah,
 early diagnosis dengan screening contohnya rapid test dan PCR,
 disability limitation memonitoring pengobatan Covid 19;
 rehabilitation dengan pengobatan intensif di rumah sakit dengan pengobatan
antiviral dan obat lainnya.

Secara umum, COVID-19 dapat menular melalui perpindahan cairan tubuh seperti
saat batuk atau bersin ketika manusia melakukan kontak jarak dekat. Maka,
terdapat beberapa strategi yang umum dilakukan untuk mencegah kontak jarak
dekat tersebut, seperti strategi social distancing, lockdown wilayah, rapid
diagnostic testing, dan lain-lain. Beberapa strategi pencegahan yang telah dilakukan
oleh Pemerintah antara lain pembentukan Gugus Tugas penanganan COVID-19,
percepatan pengujian COVID-19, penyusunan protokol kesehatan, dan
pelaksanaan. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) (Theopilus dkk, 2020).

Berdasarkan Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (COVID-


19) Revisi ke-3 disampaikan langkah-langkah yang paling efektif di masyarakat,
meliputi (Zendrato, 2020):
1. Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan tidak
terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor;
2. Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut;
3. Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan
lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah;
4. Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan
kebersihan tangan setelah membuang masker;
5. Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala gangguan
pernapasan

2. Pencegahan dan pengendalian


a) PPKM
Untuk mengurangi kasus Covid-19 maka pemerintah melakukan kebijakan
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat Darurat (PPKM Darurat). Selama
masa PPKM Pemerintah membatasi aktivitas penduduk. Pengetatan mobilitas juga
berlaku untuk perkantoran, entitas usaha non-sektor esensial, dan kritikal
diwajibkan memberlakukan work from home atau bekerja dari rumah untuk seratus
persen pegawai.Sedangkan sektor esensial dibatasi dengan kapasitas maksimal
lima puluh persen (Nuraeny dkk, 2021).

b) 3T

c) Vaksinasi dan 5M
Vaksinasi adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang
telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit
tertentu. Vaksin bukanlah obat, vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik
tubuh agar terhindar dari sakit yang berat. Selama belum ada obat yang defenitik
untuk Covid-19, maka vaksin Covid-19 yang aman dan efektif serta perilaku 5M
(memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan
menjauhi kerumunan) adalah upaya perlindungan yang bisa kita lakukan agar
terhindar dari penyakit Covid-19.
Sosialisasi penerapan 5M dan Vaksinasi ini merupakan kegiatan yang memiliki
peranan penting dalam pencegahan penularan virus Covid-19 karena dampaknya
akan berpengaruh pada keselamatan masyarakat. masih banyak masyarakat yang
minim pengetahuan mengenai penerapan 5M serta banyak pemahaman keliru
mengenai vaksinasi. Selama ini masyarakat seakan kurang memperdulikan situasi
pandemi dikarenakan aktifitas sehari-hari yang dilakukan hanya seputar desa itu
sendiri dengan pekerjaan mayoritas yakni pada sektor agraris dan jarang sekali
keluar ke daerah lain selain wilayah desa. Masyarakat hanya mengetahui informasi
seputar covid-19 melalui televisi atau media sosial sehingga banyak informasi yang
keliru yang beredar dalam masyarakat itu sendiri (Arswendi dkk, 2021).

3. Peran masyarakat
a) Promosi Kesehatan (Advokasi, Bina Suasana, Pemberdayaan)
DAFTAR PUSTAKA

Hidayani WR. 2020. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan COVID 19: literature
review. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) 4(2): 120- 134.
Theopilus Y, dkk. 2020. Analisis risiko produk alat pelindung diri (apd) pencegah penularan
covid-19 untuk pekerja informal di Indonesia. Jurnal Rekayasa Sistem Industri 9(2):
115-134.
Satria RMA, Resty VT, Djazuly C. 2020. Analisis faktor risiko kematian dengan penyakit
komorbid covid-19. Jurnal Keperawatan Silampari 4(1): 48-55.
Zendrato W. 2020. Gerakan mencegah daripada mengobati terhadap pandemi covid-19.
Jurnal Education and development 8(2): 242-248.
Amalia L, Irwan, Febriani H. 2020. Analisis gejala klinis dan peningkatan kekebalan tubuh
untuk mencegah penyakit covid-19. Jambura Journal of Health Sciences and
Research 2(2): 71-76.
Arswendi, dkk. 2021. Analisis penerapan 5m dan vaksinasi dalam meningkatkan kesadaran
diri masyarakat saat pandemi covid-19 di Desa Limbung. Jurnal Abdimas Bina
Bangsa 2(1): 63-67.
Nuraeny R, Siti NA, Annisa NS. 2021. Pengaruh kebijakan pemberlakuan pembatasan
kegiatan masyarakat darurat (ppkm) pengaruh terhadap ketahanan keluarga pedagang
di Kebumen. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi 2(9): 1627-1639.

Anda mungkin juga menyukai