Anda di halaman 1dari 10

Upaya Mendisiplinkan Masyarakat RW 09 dalam Menggunakan Masker untuk

Memutuskan Rantai Penyebaran Covid-19

ABSTRAK
Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk melihat rangkaian upaya yang dapat dilakukan untuk
mendisiplinkan masyarakat, terutama RW 09 dalam menggunakan masker yang ebrtujuan untuk
memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Masker adalah alat pelindung diri yang dirancang
untuk melindungi pengguna dari menghirup partikel udara dan melindungi kesehatan saluran
pernafasan. Penggunaan masker mengurangi infeksi influenza dan coronavirus pada manusia
dengan mencegah penyebaran percikan yang dapat menyebabkan infeksi dari orang yang
terinfeksi ke orang lain dan kemungkinan kontaminasi lingkungan. Tujuan artikel adalah untuk
mengetahui pengetahuan dan sikap Masyarakat RW 09 tentang pentingnya pencegahan infeksi
saluran pernafasan melalui penggunaan masker. Di masa pandemi COVID-19 saat ini
diberlakukan peraturan dimana setiap orang wajib menggunakan masker dan melakukan physical
distancing pada saat keluar rumah di Jakarta. Ini merupakan salah satu kebiasaan baru yang akan
dibiasakan ke masyarakat oleh pemerintah. Pada lingkungan perusahaan yang sudah mulai
beroperasi 50%, juga mewajibkan karyawannya menggunakan masker dan physical distancing
saat di kantor. Agar kebiasaan disiplin menggunakan masker di tempat umum ini dapat berjalan
dengan baik, maka diperlukan upaya untuk mendisiplinkan masyarakat sekitar dan
mensosialisasikan untuk selalu menggunakan masker dalam melakukan kegiatan sehari-hari
dengan tujuan memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Kata Kunci: Pandemi, Masker, Covid-19, Disiplin

PENDAHULUAN penyakit mulai dari flu hingga penyakit


Di Dunia saat ini Covid-19 adalah yang lebih berat seperti Middle East
kasus pandemic sejak tanggal 11 Maret Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and
2020. Covid-19 adalah penyakit yang Severe Acute Respiratory Syndrome
disebabkan oleh corona virus. (SARS-CoV). Penyakit yang disebabkan
Coronaviruses (CoV) merupakan bagian virus corona, atau dikenal dengan
dari keluarga virus yang menyebabkan COVID-19, adalah jenis baru yang
ditemukan pada tahun 2019 dan belum masing. Di mana setiap karyawan wajib
pernah diidentifikasi menyerang manusia menggunakan masker saat bekerja dan juga
sebelumnya (Widiyani, 2020). Kasus melakukan physical distancing guna
virus corona muncul dan menyerang menghindari penyebaran virus COVID-19
manusia pertama kali di provinsi ini. Penularan virus COVID-19 ini sendiri
Wuhan, China. Awal kemunculannya dapat terjadi melalui percikan saat bersin
diduga merupakan penyakit pneumonia, atau batuk antar manusia. Oleh karena itu
dengan gejala serupa sakit flu pada penggunaan masker menjadi sangat penting
umumnya. Gejala tersebut di antaranya untuk melakukan kegiatan sehari-hari saat
batuk, demam, letih, sesak napas, dan keluar rumah.
tidak nafsu makan. Namun berbeda Di tengah masyarakat luas terlihat
dengan influenza, virus corona dapat bahwa kegiatan yang berlangsung aktif di
berkembang dengan cepat hingga tengah masyarakat semakin menunjukkan
mengakibatkan infeksi lebih parah dan peningkatan. Sementara kepatuhan untuk
gagal organ serta kematian. Kondisi memakai masker dan menerapkan physical
darurat ini terutama terjadi pada pasien distancing tidak menunjukkan hasil yang
dengan masalah kesehatan sebelumnya menggembirakan. Secara normatif, tidak
(Mona, 2020). cukup syarat untuk melonggarkan PSBB.
COVID-19 melanda Indonesia sejak Apalagi bila kita melihat trend dengan kurva
Maret 2020 hingga saat tulisan ini dibuat. yang masih menanjak naik. Sementara di
Pemerintah selaku pembuat kebijakan, sisi lain semakin sulit untuk membatasi
memberlakukan peraturan baru agar setiap pergerakan masyarakat.
orang dapat keluar rumah dan melakukan Wawan dan Dewi (2010)
pekerjaan tanpa harus khawatir terpapar mendeskripsikan bahwa pengetahuan
virus COVID-19 ini. Salah satunya adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
peraturan yang dibuat oleh Gubernur DKI setelah orang mengadakan penginderaan
Jakarta yaitu bagi setiap orang yang akan terhadap suatu objek tertentu.
keluar rumah wajib menggunakan masker Pengetahuan tentang berbagai cara dalam
dan juga tetap melakukan physical mencapai pemeliharaan kesehatan, cara
distancing. Kondisi tersebut juga berlaku menghindari penyakit, maka akan
untuk para pekerja di kantornya masing- meningkatkan pengetahuan masyarakat
(Priyanto, 2018). Pengetahuan tentang memahami segala aspek dari penyakit
penyakit Covid-19 merupakan hal yang Covid-19 termasuk tanda dan gejala,
sangat penting agar tidak menimbulkan penyebab, pencetus dan penata
peningkatan jumlahkasus penyakit Covid- laksanaannya. Pengetahuan memiliki
19. Pengetahuan pasien Covid-19 dapat kaitan yang erat dengan keputusan yang
diartikan sebagai hasil tahu dari pasien akan diambilnya, karena dengan
mengenai penyakitnya, memahami pengetahuan seseorang memiliki landasan
penyakitnya, cara pencegahan, pengobatan untuk menentukan pilihan (Prihantana dkk,
dan komplikasinya (Mona, 2020). 2016).
Pengetahuan memegang peranan Kepatuhan adalah istilah yang
penting dalam penentuan perilaku yang digunakan untuk menggambarkan
utuh karena pengetahuan akan membentuk perilaku masyarakat dalam menggunakan
kepercayaan yang selanjutnya dalam masker. Kepatuhan adalah perilaku positif
mempersepsikan kenyataan, memberikan yang diperlihatkan masyarakat saat
dasar bagi pengambilan keputusan dan masyarakat menggunakan masker.Faktor –
menentukan perilaku terhadap objek faktor yang mempengaruhi kepatuhan
tertentu (Novita dkk, 2018) sehingga akan tergantung pada banyak faktor, termasuk
mempengaruhi seseorang dalam pengetahuan, motivasi, persepsi, dan
berperilaku. Terbentuk suatu perilaku baru keyakinan terhadap upaya pengontrolan
terutama pada orang dewasa dimulai dan pencegahan penyakit, variable
pada domain kognitif dalam arti subyek lingkungan, kualitas intruksi kesehatan,
tahu terlebih dahulu terhadap stimulus dan kemampuan mengaksessumber yang
yang berupa materi atau obyek di ada (Sinuraya dkk, 2018). Sedangkan,
luarnya, sehingga menimbulkan ketidakpatuhan adalah kondisi ketika
pengetahuan baru dan akan terbentuk individu atau kelompok berkeinginan
dalam sikap maupun tindakan. untuk patuh, tetapi ada sejumlah faktor
Pengetahuan penderita tentang pencegahan yang menghambat kepatuhan terhadap saran
Covid-19 dengan kepatuhan penggunaan tentang kesehatan yang diberikan oleh
masker memiliki peranan penting dalam tenaga kesehatan (Prihantana dkk, 2016).
mengantisipasi kejadian berulang. Penderita Ketidakpatuhan adalah sejauh mana
harus mengenal, mempelajari dan perilaku seseorang dan atau pemberi
asuhan sejalan atau tidak sejalan dengan saluran pernapasan tertentu yang
rencana promosi kesehatan atau rencana diakibatkan
terapeutik yang disetujui antara orang oleh virus, termasuk COVID-19.
tersebut (atau pemberi asuhan) dan Namun, penggunaan masker saja
professional layanan kesehatan (Wulandari, tidak cukup memberikan tingkat
2015). perlindungan yang memadai, dan harus
dilakukan juga langkah-langkah lain.
PEMBAHASAN Terlepas dari apakah masker digunakan atau
Menurut UU PMK No. 152 tentang tidak, kepatuhan maksimal dalam menjaga
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di kebersihan tangan dan langkah-langkah
Fasilitas Kesehatan, masker atau alat lainya sangat penting untuk mencegah
pelindung pernafasan adalahalat yang penularan COVID-19 dari orang ke orang.
berfungsi untuk melindungi pernafasan dari WHO telah menyusun panduan strategi-
mikrobakterium dan virus yang ada di udara, strategi PPI untuk perawatan di rumah
dan zat- zat kimia yang digunakan. Menurut (home care) dan di tempat pelayanan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan kesehatan yang dapat digunakan saat diduga
Covid-19 2020 masker medis berarti masker COVID-19. Dalam rangka pencegahan virus
bedah atau prosedur yang pipih atau terlipat corona, WHO juga memberikan sejumlah
(sebagian ada yang berbentuk seperti saran
mangkuk) masker ini dipasang ke kepala terkait pemakaian masker yang tepat,
dengan tali. Masker ini diuji sesuai sebagai berikut:
serangkaian metode uji standar 1. Sebelum mengenakan masker, bersihkan
(ASTMF2100, EN 14683, atau yang setara) tangan dengan alkohol atau mencucinya
yang bertujuan menyeimbangkan tingkat dengan sabun dan air.
penyaringan (filtrasi) yang tinggi, fasilitasi 2. Tutupi mulut dan hidung dengan masker.
pernapasan penggunanya, dan bisa juga Pastikan tidak ada celah antara wajah
tingkat kedap cairan (resistansi penetrasi dan masker.
cairan).Penggunaan masker medis adalah 3. Jangan menyentuh masker saat
salah satu langkah pencegahan yang dapat menggunakannya. Apabila terpaksa
membatasi penyebaran penyakit-penyakit melakukannya, cuci tangan memakai
sabun dan air atau bersihkan dengan.
4. Segera ganti masker dengan yang baru Namun, saat ini belum ada bukti
setelah lembab dan jangan gunakan bahwa mengenakan masker (baik masker
kembali masker setelah dipakai. medis atau jenis lainnya) oleh orang sehat di
5. Untuk melepas masker, lepaskan dari tengah masyarakat secara umum, termasuk
belakang (jangan sentuh bagian depan penggunaan masker secara bersama-sama
masker). Segera buang masker di tempat padamasyarakat luas, dapat mencegah
sampah tertutup. Kemudian bersihkan masyarakat dari infeksi virus saluran
tangan dengan sabun dan air atau pernapasan, termasuk COVID-19. Badan
bersihkan memakai alkohol. Kesehatan Dunia (WHO) telah mendorong
6. Setelah melepas masker atau setiap kali pemerintah di seluruh dunia untuk
secara tidak sengaja menyentuh masker menganjurkan masyarakatnya memakai
bekas, cucilah tangan dengan masker non medis dalam situasi dan keadaan
menggunakan sabun dan air atau tertentu terutama saat COVID-19. Hal
gunakan alkohol untuk tersebut merupakan sebagai bagian dari
membersihkannya. pendekatan komprehensif dalam mencegah
7. Buang masker sekali pakai setelah setiap penyebaran COVID-19.
kali digunakan dengan segera. Dalam konteks pandemi COVID-19
Penelitian tentang influenza, penyakit serupa WHO menganjurkan semua orang
influenza (influenza-like illness), dan menggunakan masker dan tetap harus
coronavirus pada manusia memberi bukti menghindari kerumunan, jaga jarak fisik
bahwa penggunaan masker medis dapat minimal 1 meter dengan orang lain terutama
mencegah penyebaran percikan yang dapat dengan mereka yang mengalami gejala
menyebabkan infeksi dari orang yang batuk, flu, bersin, dan lain-lain. Penggunaan
terinfeksi ke orang lain dan kemungkinan masker nonmedis, yaitu masker yang terbuat
kontaminasi lingkungan akibat percikan ini. dari bahan lain (misal, kain katun), di tengah
Bukti bahwa penggunaan masker medis oleh masyarakat belum cukup dievaluasi. Saat ini
orang sehat di dalam rumah atau oleh orang- belum ada bukti yang dapat dijadikan dasar
orang yang melakukan kontak dengan yang mendukung atau menghalangi
pasien, atau oleh orang-orang di tengah diberikannya anjuran penggunaanmasker
perkumpulan besar yang berfungsi sebagai nonmedis di tengah masyarakat. (WHO
pencegahan masih terbatas. 2020)
Berdasarkan pengamatan di RW 09 peserta sehingga lebih semangat. Selain
masih banyak ditemukan masyarakat yang daripada itu pemerintah ataupun pelaksana
kurang mengerti manfaat penggunaan sosialisasi juga dapat memberi hadiah
masker bagi pencegahan penyakit dalam berupa masker secara langsung bagi peserta
menghadapi pandemic Covid-19. Masih yang menjawab pertanyaan dengan benar,
ditemukannya masyarakat yang tidak pernah hal ini juga membuat peserta lebih semangat
menggunakan masker ketika keluar untuk mengikuinya. Masyarakat selama ini
rumahdisebabkan mahalnya harga masker, banyak yang tidak memakai masker ternyata
dan merasa penggunaan masker tidak terlalu bukan hanya karena tidak tahu tetapi karena
penting. Masih ditemukan masyarakat yang harga masker yang masih mahal dan sulit
merasa risih menggunakan masker karna didapatkan.
kesulitan saat bernafas. Ini semua Banyak ilmuwan dan tenaga medis
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan di seluruh dunia mengadakan riset dalam
dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat rangka mengatasi pandemi penyakit virus
akan pentingnya pencegahan penyebaran corona atau Coronavirus Disease 2019
penyakit melalui penggunaan masker. (Covid-19) yang masih meluas. Salah
Diperlukan sosialisasi dan kegiatan satunya mengenai penggunaan masker kain
lainnya di masyarakat baik berupa praktek corona untuk mencegah Covid-19. Hal ini
penggunaan masker yang baik dan benar dilatarbelakangi ketersediaan masker medis
ataupun yang lainnya. Melalui program yang terbatas di berbagai negara. Jikapun
penyuluhan, masyarakat tidak hanya ada, harganya lebih mahal hingga tiga kali
mengetahui cara memakai masker yang baik lipat.
dan benar, namun dapat menerapkan Efektivitas penggunaan masker kain
langsung secara terus-menerus agar menjadi corona masih menjadi pembahasan hingga
tindakan preventif di masa pandemi. Melalui saat ini. Di Indonesia, masyarakat umum
penyuluhan yang dilakukan masyarakat diimbau mengenakan masker kain ketika
lebih menyadari pentingnya melindungi diri beraktivitas di luar ruangan. Sedangkan
dari penyakit menular terutama Covid-19 masker medis diprioritaskan hanya bagi
pada saat ini. Supaya penyuluhan tidak pasien corona dan petugas kesehatan,
membosankan maka narasumber juga dapat terutama yang merawat pasien corona. Pusat
membawakan sebuah lagu untuk menghibur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Amerika Serikat (CDC) lebih dulu Dari penjabaran yang sudah
mengeluarkan panduan penggunaan masker dikemukakan di atas, dapat dilihat
kain corona bagi warga setempat. Tapi, di bahwasanya masyarakat di wilayah RW 08
sisi lain, WHO menyatakan penggunaan memiiliki masalah dalam pelaksanaan
masker kain corona oleh orang sehat belum peraturan mengenai penggunaan masker,
punya pijakan bukti yang memadai dalam melihat kondisi sosial warga baik dari segi
kaitannya dengan pencegahan penyakit pendidikan, pekerjaan dan ekonomi, serta
Covid-19. untuk mengidentifikasi dan memetakan
Penelitian tentang influenza, masalah yang ada di wilayah pengabdian
penyakit serupa influenza (influenza-like khususnya dalam menghadapi wabah Covid-
illness), dan coronavirus pada manusia 19. Hal ini sangat penting sebagai dasar
memberi bukti bahwa penggunaan masker dalam menyusun program sosialisasi.
medis dapat mencegah penyebaran percikan Beberapa masalah yang ditemukan di
yang dapat menyebabkan infeksi dari orang wilayah pengabdian diantaranya:
yang terinfeksi ke orang lain dan 1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam
kemungkinan kontaminasi lingkungan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,
akibat percikan ini. Bukti bahwa 2. Kurangnya pemahaman masyarakat
penggunaan masker medis oleh orang sehat terhadap berbagai aktifitas yang dapat
di dalam rumah atau oleh orang-orang yang meningkatkan sitem imun seperti
melakukan kontak dengan pasien, atau oleh berolahraga
orang-orang di tengah perkumpulan besar 3. Kurangnya masyarakat yang
yang berfungsi sebagai pencegahan masih menggunakan masker saat beraktifitas.
terbatas. Namun, saat ini belum ada bukti
bahwa mengenakan masker (baik masker Dalam mengurangi penyebaran yang dapat
medis atau jenis lainnya) oleh orang sehat di dihasilkan dari kurangnya perhatian
tengah masyarakat secara umum, termasuk masyarakat dalam mematuhi peraturan
penggunaan masker secara bersama-sama terkait Covid-19 ini, pemerintah dapat
padamasyarakat luas, dapat mencegah melakukan cara lain untuk mensiasatinya,
masyarakat dari infeksi virus saluran seperti misalnya:
pernapasan, termasuk COVID-19. 1. Pengumpulan data diperlukan untuk
mengetahui kondisi terkini, termasuk
kebutuhan dan kerentanan warga, mempermudah proses tracing
komunitas, dan kampung (pelacakan).
2. Tiga jenis data yang perlu ada, antara
lain: data kesehatan, data kondisi Sementara itu, langkah-langkah yang dapat
ekonomi, data mobilitas/pergerakan serta dilakukan baik oleh pemerintah maupun
dapat dikumpulkan oleh gugus tugas masyarakat lainya dalam meningkatkan
secara periodik maupun tidak. kesadaran masyarakat adalah sebagai
4. Data kesehatan akan memberikan berikut:
informasi dan pengkategorian warga 1. Mendorong partisipasi warga terutama
dengan resiko kesehatan tinggi, seperti kalangan muda untuk menjadi bagian
anak-anak, orang tua, warga berpenyakit dari satuan tugas dalam lingkungan
menahun dan komplikasi. Data kampung.
kesehatan cukup dikumpulkan sekali 2. Pembentukan satuan tugas terbatas di
5. Data kondisi ekonomi akan memberikan tingkat kampung / RT, beranggotakan
informasi latar belakang ekonomi warga, warga setempat.
seperti status pekerjaan saat ini,
kelompok usaha informal terdampak, KESIMPULAN
penurunan penghasilan, pos pengeluaran Berdasarkan kajian artikel di atas
keluarga dan sebagainya. Pengumpulan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
data ini dapat dilakukan secara berkala berikut:
atau setelah pemerintah mengeluarkan 1. Seluruh kegiatan yang aktif
kebijakan tertentu. Data ini penting menunjukkan peningkatan secara
untuk merencanakan jenis proporsi.
dukungan/bantuan apa yang diperlukan 2. Lima kegiatan menunjukkan
oleh kampung/komunitas. peningkatan yang signifikan, yaitu
6. Data mobilitas/pergerakan dikumpulkan kegiatan belajar mengajar di
pada warga yang memiliki riwayat sekolah/kampus/tempat kursus, pasar
bepergian ke daerah lain, kontak erat tradisional, supermarket/minimarket,
dengan pasien positif baik yang cangkruk di café/warung kopi, dan
memiliki gejala ataupun tidak. Tujuan angkutan umum yang mengangkut
pengumpulan data adalah untuk penumpang.
3. Hampir seluruh kegiatan yang aktif 3. Mengoptimalkan peran serta masyarakat
dominan dilakukan tanpa memakai di level terendah (RT/RW/Dusun) dan
masker, kecuali kegiatan di tokoh-tokoh kunci di masyarakat pada
kantor/pabrik, mini/supermarket, ojek, kegiatan edukasi dan pencegahan Covid-
dan olah raga. 19.
4. Hampir seluruh kegiatan yang aktif
dominan dilakukan tanpa menerapkan
physical distancing, kecuali kegiatan
olah raga luar ruangan.

SARAN
Setelah melihat kesimpulan dari Daftar Pustaka
artikel di atas, maka untuk menertibkan
masyarakat agar tetap menggunakan masker, Buku
dapat dilakukan hal-hal berikut: Archika, Nazwa. 2019. Makalah Corona
1. Tidak diperlukan lagi perpanjangan Disease
kebijakan PSBB, yang diperlukan
upayapenegakan disiplin terhadap Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
protokol kesehatan pencegahan Covid Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Upaya penegakan disiplin diperlukan
sampai terbentuk perilaku baru sebagai Budiarto. 2001. Biostatistika Untuk
“new normal” yang diharapkan. Kedokteran dan Kesehatan
2. Menginisiasi pembentukan polisi Masyarakat. Jakarta: EGC
“kesehatan masyarakat” sebagai
pelaksana upaya mendisiplinkan Isbaniah. 2020. Pedoman Keseiapsiagaan
masyarakat agar terbiasa untuk Menghadapi Coronavirus Disease
berperilaku memakai masker, (COVID-19). Jakarta: Kemenkes RI.
menerapkan physical distancing dan
rajin cuci tangan. Monardo. 2020. Pedoman Penanganan
Cepat Medis Dan Kesehatan
Masyarakat COVID-19 di Indonesia.

Jakarta

Jurnal Ilmiah
Novita, dkk. 2014. Tingkat Pengetahuan
Tentang TB Paru Mempengaruhi

Penggunaan Masker Di Ruang


Paru
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol 7.
No. 12. Surabaya : STIKES Hang
Tuah

Prihantana, dkk. 2016. Hubungan


Pengetahuan Dengan Tingkat
Kepatuhan Pengobatan Pada
Pasien
Tuberkolosis Di RSUD Dr. Soehadi

Prijonegoro Sragen. Jurnal


Farmasi
Sains Dan Praktis. Vo. 2. No. 1.
Poltekkes Bhakti Mulia

Priyanto, Agus. 2018. Hubungan


Tingkat Pengetahuan Dengan
Perilaku Pencegahan Kekambuhan
Luka Diabetik. Jurnal Ners Dan
Kebidanan. Vol. 5 N

Anda mungkin juga menyukai