di Rumah Sakit Gigi dan Mulut YARSI pada Era Pandemik COVID - 19
Disusun oleh :
Rizki Nataprawira 1112017047
Shela Kusuma Al Azhar 1112017051
Siti Alia Faiza Maharani 1112017053
Siti Inti Amaliah 1112017054
Widiya Novita Sari 1112017058
Latar Belakang
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020
Desember 2019
tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Berita munculnya wabah virus baru yaitu
Masyarakat COVID-19 telah menyatakan
Severe Acute Respiratory Syndrome
COVID-19 sebagai kedaruratan kesehatan
Coronavirus-2 (SARS-CoV2) yang lebih
masyarkat yang wajib dilakukan upaya
dikenal sebagai COVID-19.
penanggulangan
● 7 Mei 2020 sebanyak 989 nakes meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia atau sebesar 0,37%.
● Data dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada 16 September 2020 ada 2.983 perawat Indonesia positif
COVID-19. Terdapat 4 provinsi dengan catatan perawat terkonfirmasi COVID-19, diantaranya DKI Jakata
menyumbang angka perawat positif terbanyak, yakni 1.629 kasus
Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 disebabkan salah
satunya adalah ketidakpatuhan dan kesalahan tenaga kesehatan dalam
penggunaan Alat pelindung diri (APD) khususnya di rumah sakit.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut YARSI (RSGM YARSI) merupakan salah
satu dari empat Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Jakarta.
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan APD oleh mahasiswa
coass FKG YARSI di Rumah Sakit Gigi dan Mulut YARSI pada
Era Pandem COVID-19.
Rumusan masalah
Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui prevalensi mahasiswa profesi FKG YARSI yang mematuhi
pemakaian APD di RSGM YARSI
2. Untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan mahasiswa profesi FKG YARSI
terhadap kepatuhan penggunaan APD di RSGM YARSI
Manfaat penelitian
1. Manfaat bagi universitas yaitu menjadi acuan data untuk penelitian lebih lanjut
mengenai tingkat kepatuhan mahasiswa terhadap
2. Bagi masyarakat yaitu dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan masyarakat
tentang protokol pencegahan penyebaran Covid-19.
3. Bagi peneliti yaitu penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan baru terhadap pengunaan APD dalam menangani penyebaran COVID - 19
terutama mengenai tingkat kepatuhan
BAB 2
Tinjauan pustaka dan kerangka
teori
Infeksi Covid-19 dapat menyebabkan:
Demam > 38 ° C, batuk dan sesak napas, sesak napas yang
Coronavirus adalah virus RNA strain tunggal
parah, kelelahan, mialgia, gejala gastrointestinal.
positif, berkapsul dan tidak bersegmen yang
Kasus yang parah, kondisi ini dapat memburuk dengan cepat,
dapat menyebabkan penyakit sistem
seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang tidak dapat
pernapasan
diatasi, dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi.
Beberapa pasien yang sakit kritis bahkan meninggal.
penularan COVID-19 dapat ditularkan melalui droplet infection dari
individu ke individu, yang dapat terjadi diseluruh tempat tidak
terkecuali di rumah, tempat kerja, sekolah, dan di manapun yang
terdapat interaksi sosial.
Menurut World Health Organization 2020 (WHO) pencegahan paling efektif untuk
mencegah penularan COVID-19, yaitu:
1. Menjaga jarak fisik (minimal 1 meter) dengan orang lain.
2. Rajin mencuci tangan, menggunakan antiseptic berbahan alkohol atau dengan
sabun dan air mengalir.
3. Menghindari untuk menyentuh mulut, hidung, dan mata.
4. Saat batuk dan bersin lakukan dengan menutup hidung dan mulut dengan siku
terlipat atau tisu saat batuk dan bersin dan langsung dibuang setelah dipakai.
5. Menggunakan masker.
Bagi tenaga kesehatan memerlukan kewaspadaan sesuai transmisi
tambahan lainnya untuk melindungi diri dan mencegah transmisi di tempat
pelayanan kesehatan maka diwajibkan untuk selalu memakai APD
lengkap.
Alat pelindung diri (APD) menurut KEMENPAREKRAF
tahun 2020 merupakan peralatan yang digunakan untuk
mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan menghalangi
masuknya zat partikel bebas, cair atau udara yang umumnya
digunakan sekali pakai oleh tenaga kesehatan.
Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan tahun 2020,
Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan
syarat atau prinsip yang dalam pemilihan (APD) antara lain yaitu:
Kesehatan tahun 2020, terdapat empat unsur
1. Memberikan perlindungan terhadap bahaya spesifik
yang harus dipenuhi dalam penggunaan APD
(percikan, kontak langsung maupun tidak langsung).
yaitu:
2. Alat memiliki berat seringan mungkin, tidak menimbulkan
1. Tetapkan indikasi penggunaan dengan
rasa ketidaknyamanan berlebih.
mempertimbangkan risiko terpapar dan
3. Alat dapat dipakai secara fleksibel.
dinamika transmisi.
4. Tidak menimbulkan bahaya tambahan.
2. Cara menggunakan APD dengan benar.
5. Tidak mudah rusak.
3. Cara melepaskan APD dengan benar.
6. Memenuhi ketentuan dari standar.
4. Cara mengumpulkan ("disposal") APD
7. Pemeliharaan yang mudah.
setelah dipakai.
8. Tidak membatasi gerak
Masker
01 02 03 04
Masker kain Masker surgical Masker N95 Reusable Facepiece
3 ply Respirator
Mencegah penularan dan Kelompok masker
mengantisipasi kelangkaan Filtering Facepiece Keefektifan filter lebih tinggi
Menyaring droplet yang keluar dari
masker yang terjadi Respirator (FFR) sekali dibanding N95, dapat menyaring
pemakai ketika batuk atau bersin
pakai (disposable) hingga bentuk gas, dan
karena adanya lapisan filter, namun
masker ini tidak termasuk barier direkomendasikan untuk pekerjaan
proteksi pernapasan karena tidak yang memiliki resiko tinggi terpapar
bisa melindungi pemakai dari gas-gas berbahaya
partikel airborne yang lebih kecil
Eye Protector
● Pelindung mata (eye protector) → melindungi mata dari paparan bahan kimia berbahaya,
percikan darah dan cairan tubuh, uap panas, sinar UV, pecahan kaca
● Jenis pelindung mata → goggle, face shield, kacamata pelindung (safety glass), dan
respirator seluruh muka (full-face respirators)
● Goggle yang baik → ventilasi indirek, bahan yang jernih, tahan gores, seal yang baik, anti
kabut dan tali yang dapat disesuaikan
● Face shield (pelindung wajah) → bahan yang jernih, anti kabut, menutupi seluruh bagian
dan sisi wajah dan tali yang dapat disesuaikan
Head cap
● Head cap atau pelindung kepala → untuk melindungi kulit
kepala dan leher serta rambut dari kontaminasi virus dan
kemungkinan penularan tidak dikenal berikutnya ke mukosa
mata, hidung atau mulut
● Penutup kepala → sekali pakai (single use), tahan cairan
(fluid resistant), dapat disesuaikan dan tidak mudah bergerak
setelah disesuaikan (adjustable and immovable once
adjusted), terdapat bagian terbuka (bagian wajah) yang tidak
elastis
Sarung tangan
● Coverall medis → melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dari penyebaran infeksi atau penyakit secara menyeluruh
termasuk kepala, punggung, dan tungkai bawah tertutup tidak dikenal berikutnya ke mukosa mata, hidung atau mulut
● Material → non woven, serat sintetik (polypropilen, polyester, polyetilen, dupont tyvex) dengan pori-pori 0.2-0.54
mikron (microphorous).
● Coverall medis → (single use) yang umumnya berwarna terang atau cerah, tahan terhadap penetrasi cairan, darah, virus,
dan tahan terhadap aerosol, airborne, partikel padat
Heavy Duty Apron
● Apron digunakan untuk melindungi pengguna atau tenaga kesehatan terhadap penyebaran infeksi
atau penyakit
● Bahan yang digunakan yaitu 100% poliester dengan lapisan PVC, atau 100% PVC, atau 100% karet,
atau bahan tahan air lainnya.
● digunakan sekali pakai atau dapat digunakan kembali setelah dilakukan desinfeksi atau
dekontaminasi. Apron lurus dengan kain penutup dada, dengan berat minimal 300g/m2, lebar 70-90
cm, tinggi 120-150 cm
Sepatu Bot
● Sepatu bot (boots) → memberikan perlindungan ketika lantai basah, melindungi dari cedera
benda tajam di ruang perawatan atau operasi, mudah dibersikan dan disinfektan
● Spesifikasi → non-slip, memiliki sol PVC yang sepenuhnya tersegel, berukuran lebih tinggi dari
tepi bawah gaun, warna terang yang memungkinkan mendeteksi kemungkinan kontaminasi, dan
terdapat berbagai ukuran untuk meningkatkan kenyamanan dan menghindari trauma pada kaki
● Sepatu bot karet tidak tersedia → dapat mengenakan sepatu tertutup (slip-on tanpa tali sepatu
dan sepenuhnya menutupi dorsum kaki dan pergelangan kaki)
Penutup Sepatu (Shoe cover)
● Penutup sepatu → melindungi sepatu pengguna atau tenaga kesehatan dari percikan cairan atau darah
● Material penutup sepatu yang digunakan yaitu non woven spun bond
● Penutup sepatu digunakan sekali pakai dan tidak boleh mudah bergerak saat telah terpasang
Rekomendasi Penggunaan APD Berdasarkan Tingkat Perlindungan
Tahap Pertama
(Presdiposing factors)
(Enabling factors)
Faktor penguat
(Reinforce factors)
Mahasiswa
Mahasiswa adalah kelompok yang ada dalam masyarakat dan memperoleh status karena keterkaitannya dengan
universitas. Mahasiswa akan menjadi calon cendekiawan, atau menjadi cendekiawan muda yang sering
mendapat predikat di masyarakat
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis
1. Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kepatuhan penggunaan APD pada
mahasiswa profesi FKG YARSI di RSGM YARSI pada era pandemi COVID-19.
2. Terdapat hubungan antara jenjang mahasiswa dengan tingkat kepatuhan penggunaan APD pada
mahasiswa profesi FKG YARSI di RSGM YARSI pada era pandemi COVID-19.
BAB 3
Metode penelitian
Jenis dan desain penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut YARSI
2. Waktu penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2022 sampai dengan bulan Mei 2022
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
Seluruh Mahasiswa profesi FKG YARSI angkatan 2013-2018.
Sampel
Seluruh Mahasiswa profesi FKG YARSI angkatan 2013-2018.
Kriteria inklusi dan ekslusi sampel
1. Inklusi
a) Mahasiwa aktif Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas YARSI angkatan
2013-2018
b) Bersedia menjadi subjek penelitian
2. Ekslusi
c) Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas YARSI angkatan 2012
d) Tidak beredia menjadi subjek penelitian
Metode pengambilan sampel
Penelitian ini memilih sampel dengan cara pengambilan sampel menggunakan metode
total sampling, yaitu metode pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
jumlah populasi.
Variabel penelitian
Variabel independent
Jenis kelamin dan jenjang mahasiswa
Variabel dependent
Kepatuhan penggunaan APD
Alat dan bahan penelitian
1
3
Perizinan
Tahap pelaksanaan survey
1) Meminta ketersediaan subjek penelitian dengan mengisi informed consent secara online
2) Mengisi formulir data diri online
3) Mengisi kuesioner oleh subjek penelitian
4) Memasukan data yang sudah terkumpul dalam program SPSS
5) Melakukan analisis data
6) Menyusun hasil analisis data dalam bentuk laporan hasil penelitian
Alur penelitian
Pengolahan dan analisis data
NEPTUNE
It’s the farthest planet from the Sun
JUPITER
It’s the biggest planet of them all
Mars Earth Follow the link in the graph to modify its data and then paste the new
one here. For more info, click here
CASE STUDY
VENUS
It has a beautiful name,
but it’s hot
MERCURY
It’s the closest planet to
the Sun
AWESOME
WORDS
MARKET SIZE
Follow the link in the graph to modify its data and then paste
the new one here. For more info, click here
OUR TARGET
PERSONALITY GENDER
Funny Creative Original
34% Male
66% Female
HOUSEHOLD INCOME
- 45,000
25% 60% 45% + 30,000
COMPETITORS
MARS MERCURY
It’s actually a cold place It’s the smallest planet
NEPTUNE SATURN
Neptune is far away from Earth Saturn is the ringed planet
JUPITER VENUS
It’s the biggest planet Venus has a beautiful name
PREDICTED GROWTH
MERCURY
It’s the smallest planet
SATURN
Saturn is the ringed planet
VENUS
Venus has a beautiful name
Follow the link in the graph to modify its data and then paste
the new one here. For more info, click here
MONTHLY ANALYSIS
Mercury is the closest planet Venus has a beautiful name Despite being red, Mars is
to the Sun and the smallest and is the second planet actually a cold place. It’s full
one from the Sun of iron oxide dust
300,000
Big numbers catch your audience’s attention
9h 55m
Jupiter's rotation period
333,000
The Sun’s mass compared to Earth’s
A PICTURE
IS WORTH A
THOUSAND
WORDS
A TIMELINE ALWAYS WORKS FINE
PHOTOS
● Abstract minimal concept flowers and shadows
● People wearing k-pop aesthetics clothing
● Abstract minimal concept flowers and shadows
● Friends wearing k-pop aesthetics clothing 1
● White still life composition
VECTORS
● Creative pastel painted wallpaper