Anda di halaman 1dari 34

PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN BAGI PETUGAS KESEHATAN DAN PASIEN DI PUSKESMAS

MUTIARA DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19)


 
 
MINI PROJECT

 
 
 

 
 
Disusun Oleh :
 
dr. Adini Arifah Ramadhani
dr. Fiqi Rivaldi
dr. Iyan Pradinata hareva
dr. Jogie Nirasoki
dr. Mariana Fransiska S.
dr. Siti Rahmah Muizah
dr. Teuku Muhammad Syiva

  

KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA PUSAT PERENCANAAN DAN PERDAYAGUNAAN


SBM KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Coronavirus-19 (COVID) telah dinyatakan sebagai


pandemi dunia oleh WHO (WHO,2020). Coronavirus
adalah zoonosis atau virus yang ditularkan antara
hewan dan manusia. Virus dan penyakit ini diketahui
berawal di kota Wuhan, Cina sejak Desember 2019.
Per tanggal 21 Maret 2020, jumlah kasus penyakit ini
mencapai angka 275,469 jiwa yang tersebar di 166
negara, termasuk Indonesia.
Presiden Republik Indonesia telah menyatakan status penyakit
ini menjadi tahap Tanggap Darurat pada tanggal 17 Maret 2020.
Presiden juga telah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 7 Tahun
2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona ya ng
diketuai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB).
Gugus Tugas ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan
nasional di bidang kesehatan; mempercepat penanganan
COVID-19 melalui sinergi antar kementerian/ lembaga dan
pemerintah daerah; meningkatkan antisipasi perkembangan
eskalasi penyebaran COVID-19; meningkatkan sinergi
pengambilan kebijakan operasional; dan meningkatkan
kesiapan dan kemampuan dalam mencegah, mendeteksi, dan
merespons terhadap COVID-19.
Dalam rangka antisipasi penyebaran virus corona COVID-19,
Pemerintah RI telah menyusun protokol yang akan dijalankan
sejumlah kementerian sesuai bidangnya masing-masing, salah
satunya adalah protokol kesehatan. Jika Merasa Tak Sehat
Masyarakat yang merasa tidak sehat dan mengalami gejala seperti
demam, batuk/pilek, sakit tenggorokan, gangguan pernapasan,
diimbau untuk beristirahat atau bila keluhan berlanjut, maka
segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan
di Puskesmas Mutiara selama pandemi Covid-19

Tujuan Khusus
Untuk mengetahui penerapan protokol kesehatan bagi
petugas kesehatan dan pasien di Puskesmas Mutiara
dalam pencegahan dan pengendalian Coronavirus
disease (Covid-19).
Manfaat Penelitian

Untuk Puskesmas
Memberi masukan untuk petugas kesehatan menerapkan
protokol kesehatan di Puskesmas Mutiara dalam pencegahan
dan pengendalian Coronavirus disease (Covid-19).

Untuk Pasien
Memberi masukan kepada pasien bahwa setiap datang ke
Puskesmas Mutiara diwajibkan menerapkan protokol
kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Coronavirus
disease (Covid-19).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor penting yang harus
Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) diperhatikan pada pemakaian APD :

Alat Pelindung Diri adalah suatu  Kenakan APD sebelum kontak


alat yang mempunyai kemampuan dengan pasien, umumnya
untuk melindungi seseorang dalam sebelum memasuki ruangan
pekerjaan yang fungsinya
(tindakan atau operasi).
mengisolasi tubuh tenaga kerja dari
bahaya di tempat kerja.
 Lepas dan buang secara hati-hati
ke tempat limbah infeksius yang
Manfaat Alat Pelindung Diri (APD) telah disediakan di ruang ganti
 Untuk melindungi
khusus. Lepas masker di luar
seluruh/sebagian tubuhnya ruangan.
terhada kemungkinan adanya  Segera lakukan pembersihan
potensi bahaya/kecelakaan kerja. tangan dengan langkah-langkah
 Mengurangi resiko akibat membersihkan tangan sesuai
kecelakaan. pedoman.
Langkah-langkah pemakaian dan pelepasan APD
12
Jenis Alat Pelindung Diri (APD) Berdasarkan Lokasi, Petugas dan Jenis
Aktivitas
a. Berdasarkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(Covid-19)

Tabel 2.1 Jenis Alat Pelindung Diri (APD)


Panduan Kesehatan Masyarakat Untuk Covid-19

PERAN PUSKESMAS PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI
 Melakukan komunikasi terkait COVID-19 kepada  melakukan kebersihan tangan
masyarakat menggunakan hand sanitizer jika
 Melakukan surveilans aktif/pemantauan terhadap tangan tidak terlihat kotor atau cuci
OTG, ODP dan PDP di wilayahnya tangan dengan sabun jika tangan
terlihat kotor;
 Melakukan pemeriksaan Rapid Test dan pengambilan
 menghindari menyentuh mata,
spesimen untuk konfirmasi RT-PCR
hidung dan mulut;
 Membangun dan memperkuat kerja sama surveilans
 terapkan etika batuk atau bersin
dengan tokoh dengan menutup hidung dan mulut
masyarakat dan lintas sektor dengan lengan atas bagian dalam
 Memberitahukan kepada RT/RW apabila ada atau tisu, lalu buanglah tisu ke
keluarga yang menjalani karantina rumah agar tempat sampah;
mereka mendapatkan dukungan dari masyarakat di  pakailah masker medis jika memiliki
sekitarnya. gejala pernapasan dan melakukan
 Memonitor keluarga yang memiliki anggota keluarga kebersihan tangan setelah
yang lanjut usia atau memiliki penyakit komorbid. membuangmasker;
 Mengajak para tokoh masyarakat agar melakukan  menjaga jarak (minimal 1 meter) dari
disinfeksi tempat-tempat umum yang banyak orang yang mengalami gejala
dikunjungi masyarakat. gangguan pernapasan.
 Notifikasi/pelaporan kasus 1x24 jam secara
berjenjang ke Dinkes Kab/Kota/Provinsi dan
PHEOC.
Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Berkaitan dengan Pelayanan
Kesehatan

1. Menjalankan langkah-langkah pencegahan standar untuk semua pasien


a. Kebersihan tangan dan pernapasan
b. Penggunaan APD sesuai risiko
c. Pencegahan luka akibat benda tajam dan jarum suntik
d. Pengelolaan limbah yang aman
e. Pembersihan lingkungan, dan sterilisasi linen dan peralatan perawatan
pasien
2. Memastikan Identifikasi Awal dan Pengendalian Sumber
3. Menerapkan Pengendalian Administratif
4. Menggunakan Pengendalian Lingkungan Dan Rekayasa
5. Menerapkan Langkah-Langkah Pencegahan Tambahan Empiris atas
Media Promosi Kesehatan
Penanganan Covid-19 Protokol Kesehatan

Jika Anda merasa tidak sehat dengan


kriteria:
Demam 38 derajat Celcius, dan

Batuk/pilek

Istirahatlah yang cukup di rumah dan bila

perlu minum Bila keluhan berlanjut, atau


disertai dengan kesulitan bernafas (sesak
atau nafas cepat), segera berobat ke fasilitas
pelayanan kesehatan (fasyankes)
Alur Pelayanan di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19
Alur Pelayanan di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19
BAB III
KERANGKA KONSEP

Observasi di Puskesmas Petugas kesehatan


Mutiara mengenai dan pasien
penerapan protokol melaksanakan
kesehatan bagi petugas protokol kesehatan di
dan pasien selama Puskesmas Mutiara
pandemi Covid-19.
BAB IV
HASIL DAN DISKUSI HASIL

Hasil
Observasi dilaksanakan di Puskesmas Mutiara, Kisaran, Kabupaten
Asahan pada tanggal 6-15 Juli 2020.

 Penggunaan APD Sesuai Protokol


Lokasi Target Aktivitas Tipe APD dan prosedur Pelaksanaan dan Saran
Petugas/Pasien
Pintu Masuk
Area administratif Area pendaftaran pada pintu masuk
juga bertindak sebagai triage.
- Bagian Admisi Petugas kesehatan Bagian pendaftaran Jaga jarak dengan pasien Sebaiknya disediakan area triage
pelayanan dan petugas minimal 1 m
yang terpisah dari pendaftaran..
kasir Menggunakan masker Kelengkapan APD di seluruh area
Pekerjaan administratif, dan bedah administratif sudah lebih baik dari
tidak berkontak Face shield protokol. Namun, masih ada
langsung dengan pasien petugas yang kurang tepat dalam
- Ruang KTU Menggunakan masker cara penggunaan APD.
bedah
- Ruang RM
-
Area Pekerja Pemeriksaan pertama Menjaga jarak minimal 1 Tidak ada area khusus screening,
screening (pengukuran suhu tubuh) yang meter kegiatan screening dilakukan di
tidak melibatkan kontak Menggunakan masker bagian pendaftaran yang berada di
langsung dalam puskesmas. Sebaiknya
disediakan area
screening di luar pintu
Pemeriksaan kedua (wawancara masuk sebelum pasien masuk ke
penumpang dengan demam Masker bedah Sarung dalam puskesmas.
tangan
untuk menganalisis lebih lanjut
gejala Covid- 19 dan riwayat
perjalanan)

Ruang Rawat Jalan

Triage Petugas kesehatan Pemeriksaan awal yang tidak Menjaga jarak minimal 1 Tidak ada area khusus triage.
Pasien dengan gangguan memerlukan kontak langsung meter Pemeriksaan awal meliputi
pernapasan Menggunakan masker pemeriksaan berat badan dan vital
Pasien tanpa gangguan Semua kegiatan bedah sign dilakukan di bagian
pernapasan Semua kegiatan pendaftaran. APD yang digunakan
Menjaga jarak minimal sudah baik karena lebih lengkap
1 meter Menggunakan dari protocol dan kepatuhan dalam
masker bedah penggunaannya sudah tepat. Akan
Menjaga jarak minimal 1 lebih baik bila disediakan area
meter triage yang terpisah dari
pendaftaran.
Menggunakan masker Untuk pasien, sudah baik karena
bedah diwajibkan untuk menggunakan
masker walaupun masih ada pasien
yang kurang tepat dalam cara
penggunaan masker dan masih
sering membuka-buka pasien.
Sebaiknya pasien lebih diedukasi
mengenai cara penggunaan masker
yang benar.

Ruang tunggu Pasien dengan Semua kegiatan Menggunakan masker Kelengkapan APD sudah sesuai
gangguan pernapasan bedah Segera protokol, agar dipertahankan.
kepala

Ambulans atau Petugas kesehatan Mobilisasi pasien dalam Masker bedah Gaun Kelengkapan dan penggunaan
kendaraan mobilisasi pengawasan COVID-19 ke RS Sarung tangan Pelindung APD sudah tepat, agar
Rujukan mata dipertahankan.

Supir Terlibat hanya dalam mengemudi Menjaga jarak minimal 1


kendaraan meter
yang digunakan pasien Masker bedah
dalam pengawasan COVID-19
dan Masker bedah Gaun
tempat Sarung tangan Pelindung
pengemudi terpisah dari pasien mata
COVID- 19 Masker bedah
Membantu memindahkan pasien
dalam pengawasan COVID-19.

Tidak kontak langsung


dengan pasien dalam pengawasan
COVID-
19 tetapi tidak ada jarak antara
supir dan tempat pasien
pemeriksaan hidung Sepatupelindung dan membuka masker ketika
dan tenggorokan dan berbicara.
pemeriksaan mata Masker bedah Sebaiknya pasien lebih
Petugas kesehatan Pelayanan yang tidak Menjaga jarak diedukasi mengenai cara
memerlukan kontak fisik minimal 1 meter penggunaan masker yang
terhadap pasien benar.
Masker bedah
Semua kegiatan Menjaga jarak
Pasien dengan gangguan minimal 1 meter
pernapasan Masker bedah
Menjaga jarak
Pasien tanpa gangguan Semua kegiatan minimal 1
pernapasan meter

Laboratorium Petugas laboratorium Pengelolaan Masker N95 (bila Sudah sesuai protokol, agar
spesimen mengerjakan kepatuhan tetap
sampel saluran dipertahankan.
nafas)
Masker bedah
Gaun
Sarung tangan
Pelindung mata (jika
berisiko terjadi
percikan)
Ruang Farmasi Petugas Kesehatan Penerimaan dan pelayanan Masker bedah Kelengkapan APD sudah
Gaun/gown Sarung baik agar dipertahankan.
resep
tangan Pelindung Ketepatan cara penggunaan
mata dan atau APD agar lebih ditingkatkan.
pelindung wajah (face
shield)
kepala

Ambulans atau Petugas Mobilisasi pasien dalam Masker bedah Gaun Kelengkapan dan
kendaraan kesehatan pengawasan COVID-19 ke Sarung tangan penggunaan APD sudah
mobilisasi RS Pelindung mata tepat, agar dipertahankan.
Rujukan

Supir Terlibat hanya dalam Menjaga jarak


mengemudi kendaraan minimal 1 meter
yang digunakan pasien Masker bedah
dalam pengawasan
COVID-19 dan Masker bedah Gaun
tempat Sarung tangan
pengemudi terpisah dari Pelindung mata
pasien COVID- 19 Masker bedah
Membantu memindahkan
pasien dalam pengawasan
COVID-19.

Tidak kontak
langsung
dengan pasien dalam
pengawasan
COVID-
19 tetapi tidak ada jarak
antara supir dan tempat
pasien
Diskusi Hasil

 Kelengkapan APD pada rata-rata bagian pelayanan di Puskesmas


Mutiara sudah baik dan sesuai dengan protokol pedoman pencegahan
dan pengendalian Covid-19, walaupun pada beberapa bagian APD masih
kurang lengkap. Seperti pada beberapa bagian pelayanan yang
menggunakan masker kain, disarankan untuk penggunaan masker bedah
sekali pakai. Akan lebih baik bila ketersediaan dan kelengkapan APD
dapat lebih ditingkatkan.
 Tingkat kepatuhan baik petugas kesehatan maupun pasien dalam
menggunakan APD sudah baik, meskipun beberapa pasien masih suka
membuka masker.
 Ketepatan petugas kesehatan maupun pasien dalam cara penggunaan
APD masih perlu diperbaiki. Faktor yang menyebabkan hal tersebut bagi
petugas kesehatan ialah karena rasa kurang nyaman pada saat
menggunakan APD lengkap secara baik dan benar. Sedangkan, bagi
pasien ketepatan penggunaan masker selain karena faktor kurang
nyaman juga karena kurangnya pengetahuan pasien mengenai fungsi
masker dalam mencegah penularan maupun risiko tertular dan karena
kurangnya pengetahuan pasien mengenai cara menggunakan masker
yang baik dan benar.
 Masih kurangnya area dalam Puskesmas Mutiara
untuk melakukan alur pelayanan sesuai anjuran
Kemenkes, seperti tidak adanya area ruang triage,
ruang isolasi, ruang tunggu terpisah untuk pasiem
ISPA dan bukan ISPA, dan juga Poliklinik terpisah
untuk pasiem ISPA dan bukan ISPA.
 Terkadang masih tidak terlaksananya jaga jarak
aman 1 meter ketika berhubungan dengan orang
lain. Hal ini disebabkan karena terbatasnya luas
ruangan maupun kurangya kepatuhan individu
baik petugas kesehatan maupun pasien.
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari mini project ini


ialah Puskesmas Mutiara sudah cukup baik dan
sesuai dengan protokol pengendalian dan
pencegahan Covid-19 dalam melakukan pelayanan
selama masa pandemik. Meskipun masih terdapat
beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan belum
memenuhi anjuran Kemenkes dalam melakukan alur
pelayanan selama masa pandemik. Ketaatan pasien
dalam mengikuti protokol kesehatan juga cukup baik,
walau tingkat kepatuhan dan pengetahuan pasien
mengenai pentingnya mengikuti protokol kesehatan
dapat lebih ditingkatkan.
DOKUMENTASI
Thank you

Anda mungkin juga menyukai