Anda di halaman 1dari 8

1

TUGAS ONLINE INDIVIDU

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

“Covid-19 dan Puskesmas”

Nurfitriyana R Hamka
N 111 17 143

PEMBIMBING :
drg. Elli Yane Bangkele, M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
2

Skenario : Covid-19
Saat ini kita dalam situasi Pandemi Covid-19, jajaran pelayanan kesehatan
menghadapi berbagai masalah. Puskesmas A galau, sebagai ujung tombak pelayanan
siap atau tidak siap tentunya harus melakukan upaya-upaya pencegahan, bagaiman
perencanaan, monitoring serta evaluasi upaya pencegahan dari berbagai tingkat
pelayanan (promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitatif).
Masa karantina, kepala puskesmas A harus tetap melakukan berbagai
kegiatan, antara lain seperti langkah-langkah strategi promosi kesehatan dalam upaya
pencegahan COVID-19.

A. Learning Objective.

1. Upaya pencegahan Covid-19 di Puskesmas, bagaimana perencanaan,


monitoring, dan evaluasi upaya pencegahan dari berbagai tingkat
pelayanan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatis)
 Upaya pencegahan di pelayanan kesehatan
Siapkan titik-titik cuci tangan lengkap dengan antiseptik
alkohol atau sabun dan air bersih mengalir untuk tenaga kesehatan,
pasien dan pengunjung. Siapkan titik triase di pintu masuk fasilitas
pelayanan kesehatan sebelum masuk ruang tunggu, untuk skrining
pasien terhadap COVID-19. Hal ini membatasi kemungkinan
infeksi melalui pusat pelayanan kesehatan. Tempatkan informasi
seperti poster dan brosur yang mengingatkan pasien dan
pengunjung agar menjalankan langkah kebersihan tangan dan
pernapasan. Siapkan ruang tunggu terpisah dengan batas yang jelas
untuk kasus suspek. Waspadai orang yang menunjukkan gejala-
gejala seperti batuk, demam, sesak napas, dan kesulitan bernapas.
3

Petugas kesehatan harus mengenakan alat perlindungan diri


yang sesuai saat melakukan skrining pasien di titik triase. Berikan
masker medis kepada semua pasien yang menunjukkan gejala-
gejala serupa flu atau melaporkan kemungkinan infeksi COVID-19.
Ingatkan semua pasien untuk menjalankan kebersihan pernapasan
dan tangan yang baik.
 Tatalaksana penempatan :
• Segera isolasi kasus suspek dan terkonfirmasi
• Untuk mengurangi stres dan rasa khawatir, jelaskan tindakan
Anda dan alasannya kepada pasien
• Jika memungkinkan, tempatkan pasien di kamar tersendiri •
Kasus suspek dan terkonfirmasi harus dipisahkan
• Jaga jarak setidaknya 1 meter antar pasien • Jangan
tempatkan lebih dari satu pasien di satu tempat tidur rumah
sakit
 Tatalaksana Lingkungan
Batasi pergerakan pasien di dalam fasilitas untuk mengurangi
kemungkinan infeksi menyebar di fasilitas layanan kesehatan
• Jika pemindahan pasien diperlukan, rencanakan pemindahan
terlebih dahulu: semua staf dan pengunjung yang berkontak
langsung dengan pasien harus mengenakan alat perlindungan
diri
• Laksanakan pembersihan dan disinfeksi lingkungan berkala
• Pastikan ventilasi baik – jika memungkinkan, buka pintu dan
jendela
 Tatalaksana Pengunjung
• Batasi jumlah pengunjung setiap pasien
• Semua pengunjung harus mengenakan alat perlindungan diri
dan kunjungannya harus dicatat
4

(Sumber: Materi Komunikasi Risiko covid-19 untuk Fasilitas Pelayanan kesehatan,


2020, WHO, Western Pacific Region. Sumber: https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/risk-communication-for-healthcare-facility.pdf?
sfvrsn=9207787a_2)
 Perencanaan
a. Mengetahui kategori orang dalam pemantauan, orang tampa gejala,
pasien dalam pengawasan
b. Melakukan pemneriksaan deteksi dini terhadap orang yang bergejala
ataupun dipintu masuk setiap wilayah darat dan udara
c. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB
d. Pelacakan kontak erat
e. Pencatatan dan pelaporan
f. Penilaian risiko
g. Manajemen klinis
h. Pencegahan dan pengendalian infeksi
i. Komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat
 Monitoring
Dapat dilakukan dengan mudah jika masyarakat mengalami gejala
Covid-19 berupa demam, batuk, sekak napas. Segeralah datang
kerumah sakit atau tempat tenaga kesehatan terdekat untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut
 Evaluasi

Upaya preventif yang dapat dilakukan yaitu:


a. Melakukan deteksi dini terkait covid 19.
b. Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum memegang mulut, hidung dan mata.
5

c. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu,
atau sisi dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat
sampah dan cuci tangan setelahnya.
d. Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke
fasilitas layanan kesehatan.
e. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian
f. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda-benda yang
sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan
lainlain), gagang pintu, dan lain-lain.
g. Konsumsi gizi seimbang, aktifitas fisik/senam ringan, istirahat cukup,
konsumsi suplemen vitamin dan tidak merokok
h. Pembatasan interaksi fisik dan pembatasan sosial (physical
contact/physical distancing dan social distancing)
i. Hindari keramaian, berpegian ke tempat umum, atau traveling ke negara
yang terjangkit covid 19 atau yang masuk dalam zona merah

Upaya Kuratif dan Rehabilitatif yang dapat dilakukan yaitu:


a. Menyiapkan ruangan khusus pasien dalam pengawasan dan pasien
menjaga jarak lebih dari 1 meter satu sama lain dalam ruangan yang sama
dan terdapat kamar mandi khusus yang hanya digunakan oleh pasien
dalam pengawasan.
b. Bekerja sama petugas kesehatan terkait penanganan dari covid 19, mulai
dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta penegakan
diagnosis dari covid 19.
c. Mengatasi gejala-gejala yang ada secara simptomatik.
d. Merujuk pasien ke Rumah Sakit untuk dilakukan isolasi.
6

(Sumber: Aziza, L. et al., 2020. Pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus


disease (covid-19). Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Jakarta, pp. 1-138)

 Media promosi kesehatan

Gambar : Media promosi kesehatan COVID-19 (sumber : Pendoman


kesiapsiagaan menghadapi coronavirus disease revisi ke-3, 2020)

2. Langkah-langkah strategi promosi kesehatan dalam upaya pencegahan


covid 19 dalam masa karantina.
1) Selama proses 14 hari pemantauan, harus selalu proaktif
berkomunikasi dengan petugas kesehatan.
7

2) Pasien diberikan edukasi untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih


Sehat (PHBS) meliputi:
 Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum
memegang mulut, hidung dan mata; serta setelah memegang
instalasi publik. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi
Coronavirus Disease (COVID-19) 52
 Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas
setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan
handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci
tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
 Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau
batuk.
 Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan
berobat ke fasyankes.
3) Petuga memberikan mengenai kemana mencari pertolongan bila orang
dalam pemantauan mengalami sakit, moda transportasi apa yang
sebaiknya digunakan, kapan dan kemana unit tujuan di sarana
kesehatan yang telah ditunjuk serta kewaspadaan apa yang dilakukan
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi.
4) Ketika melakukan perjalanan menuju sarana pelayanan rujukan, kasus
harus menggunakan APD.
5) Kasus disarankan untuk melakukan kebersihan pernapasan serta
sedapat mungkin berdiri atau duduk jauh (> 1 meter) dari orang lain
ketika sedang transit dan berada di sarana kesehatan.
6) Kasus dan petugas yang merawat harus melakukan kebersihan tangan
secara benar. Setiap permukaan peralatan yang menjadi kotor oleh
sekret pernapasan atau cairan tubuh ketika dibawa, harus dibersihkan
8

dengan menggunakan pembersih rumah tangga atau larutan


pembersih.

(Sumber: Aziza, L. et al., 2020. Pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus


disease (covid-19). Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Jakarta, pp. 1-138)

Anda mungkin juga menyukai