Anda di halaman 1dari 41

PENANGANAN PASIEN LUKA

PADA MASA PANDEMI COVID-19


“DI FASILITAS PELAYANAN TINGKAT
PERTAMA,,
PRAKTEK MANDIRI,
KUNJUNGAN RUMAH”
PENDAHULUAN

Tanggal 11 Maret 2020 WHO telah menetapkan COVID-19


sebagai pandemi.
Kejadian Pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh
negara di dunia saat ini telah berdampak pada berbagai sektor
kesehatan maupun nonkesehatan. Masing-masing negara
menyikapinya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dalam
rangka memutus mata rantai penularan dan mengurangi
dampak yang terjadi.
Kemudian Indonesia menetapkan COVID-19 sebagai bencana
nasional pada tanggal 14 Maret 2020. Kasus COVID-19 di
Indonesia mengalami peningkatan sehingga memerlukan
upaya komprehensif dalam penatalaksanaan kasus dan upaya
memutus rantai penularan.
Peran FKTP pada pandemi COVID-19 sangat penting
khususnya Puskesmas dalam melakukan prevensi, deteksi dan
respon di dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19. Hal
ini merupakan bagian yang akan kita lakukan bersama agar
dapat mengendalikan jumlah kasus.
Puskesmas harus mampu mengelola, memanfaatkan sumber daya yang
dimilikinya secara efektif dan efisien dalam memutus mata rantai
penularan, baik di level individu, keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat
dilakukan melalui kegiatan komunikasi risiko dan KIE, pemberdayaan
masyarakat, dan penggerakan peran serta lintas sektor. Puskesmas
melakukan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerjanya pada berbagai
aspek baik pada sisi prevensi, deteksi dan respon. Saya yakin bahwa
sumber daya yang dimiliki Puskesmas serta sumber daya lokal yang ada di
wilayahnya dapat disinergikan dalam rangka peran Puskesmas memotong
rantai penularan COVID-19 sehingga akan sangat membantu menurunkan
jumlah kasus COVID-19. Jika peran ini dapat dilakukan dengan baik oleh
Puskesmas, maka akan sangat membantu system pelayanan di FKRTL
tetap berjalan dengan baik.
“Peran FKTP khususnya Puskesmas sangat
penting. Prevent, Detect dan Response yang
telah dilaksanakan harus ditingkatkan lagi
dengan memanfaatkan seluruh sumber daya
Puskesmas serta memberdayakan peran
serta masyarakat untuk mengendalikan
jumlah kasus COVID-19”

(Bambang Wibowo, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan)


BAGAIMANA MENANGANI PASIEN LUKA PADA
PANDEMI COVID-19 ?
OUTLINE
01 KRITERIA KECURIGAAN
TERHADAP COVID-19

02 PENATALAKSANAAN
PASIEN LUKA
PROTOKOL PERAWATAN
03 LUKA

EDUKASI
04
COVID-19

COVID-19 lebih Mencegah kontaminasi Perlu panduan


cepat tertular pada dan infeksi silang antara keperawatan luka pada
orang dengan perawat dengan pasien atau OTG /ODP /PDP saat
penyakit penyerta sebaliknya saat proses pandemi Covid-19 bagi
seperti Dibetes perawatan luka perlu Wound Care Clinician
melitus (dengan disikapi dengan bijak oleh Di FKTP,Praktik
luka maupun tanpa tenaga kesehatan dalam Mandirin, kunjungan
luka), pneumonia, menghadapi pandemi rumah
tuberkulosis Covid-19 saat ini.
(sulaiman, 2020)
A. KRITERIA KECURIGAAN TERHADAP
COVID-19
Perlunya pemahaman secara detail saat
menerima pasien di Poli Luka
Puskesmas,Praktek Mandiri maupun
kunjungan rumah adalah upaya yang harus
dilakukan dalam mengendalikan resiko
penularan maupun tertular

Menurut Gugus Tugas Percepatan


Penanganan Covid 19 ada 5 (lima) kriteria
kecurigaan Covid 19 di Indonesia, yakni:
 ORANG TANPA GEJALA (OTG)
 ORANG DALAM PEMANTAUAN (ODP)
 PASIEN DALAM PENGAWASAN (PDP)
 KONFIRMASI
 KOMORBIDITAS
1. KRITERIA ORANG TANPA GEJALA

Orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang
positif COVID-19 dikenal dengan sebutan OTG – Orang Tanpa Gejala.

OTG merupakan kontak erat dengan kasus positif COVID-19

Anjuran terhadap OTG dilakukan pengambilan spesimen pada hari


ke-1 dan ke-14 untuk pemeriksaan Rapid test polymerase chain
reaction (RT PCR) oleh petugas
2. ORANG DALAM PEMANTAUAN
 demam (≥380C) atau riwayat demam;
 gejala gangguan sistem pernapasan:
1 pilek/sakit tenggorokan/batuk
 pada 14 hari terakhir memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal dinegara/wilayah
zona merah

pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala


2 memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi atau probabel COVID-19.

Tatalaksana : pengambilan spesimen oleh


3 petugas laboratorium setempat pada hari ke-1
dan ke-2 untuk pemeriksaan RT PCR.
3. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA):
 demam (≥380C) atau riwayat demam;
 gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit
tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat
 pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan
atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal, kontak
dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19;

Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan


perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan.

Terhadap ODP dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas laboratorium setempat


yang berkompeten dan berpengalaman pada hari ke-1 dan ke-2 untuk pemeriksaan RT
PCR.
4. PASIEN KONFIRMASI COVID-2019
Positive Result

Pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan


hasil pemeriksaan tes positif melalui
Negative Resuit
pemeriksaan PCR.

Inconclusive Result
5. PASIEN KOMORBIDITAS

Penyakit penyerta (komorbid)


yang menggambarkan kondisi
bahwa ada penyakit lain yang
dialami selain dari penyakit
utamanya (misal, penyakit
diabetes, hipertensi, kanker).
B. PENATALAKSANAAN PASIEN LUKA
a. Instruksi untuk
pasien dan keluarga

d. Pahami dan Terapkan b. Pahami dan Terapkan


kewaspadaan airborne . kewaspadaan droplet

c. Pahami dan Terapkan


kewaspadaan kontak
PENATALAKSANAAN PASIEN LUKA lanjutan….

a. Instruksi untuk pasien dan keluarga

 Pastikan pasien dan keluarga mencuci tangan dengan sabun sebelum


masuk kedalam ruang tindakan
 Lakukan pengkajian awal tentang 5 kriteria pasien COVID-19.
 Ajak pasien dan keluarga kooperatif memberitahukan jika mereka memiliki
gejala yang mengarah pada Covid-19.
 Segera beri masker medis pasien dengan suspect dan arahkan ke area
terpisah – ruang isolasi (jika tersedia).
 Jaga jarak antara pasien suspect dengan pasien lain setidaknya 1 - 2 meter.
 Instruksikan semua pasien untuk menutup hidung dan mulut saat batuk atau
bersin dengan tisu atau sisi dalam lengan atas yang terlipat dan
membersihkan tangan setelah kontak dengan sekresi pernapasan.
PENATALAKSANAAN PASIEN LUKA lanjutan….

b. Pahami dan Terapkan kewaspadaan droplet

 Petugas selalu menggunakan masker medis saat bekerja dalam


radius 1 m dari pasien.
 Paling baik dan jika dimungkinkan untuk menempatkan pasien
dalam ruang terpisah.
 Jika tidak dimungkinkan, kelompokkan pasien dengan diagnosis
klinis yang serupa dengan tetap diberi jarak pemisah.
 Saat melakukan perawatan dengan pasien gangguan
pernapasan (mis., batuk atau bersin), gunakan pelindung mata
(masker wajah atau kacamata).
 Batasi pergerakan pasien di dalam ruang klinik dan pastikan
pasien mengenakan masker medis saat berada di luar kamarnya
(misalnya di ruang tunggu).
PENATALAKSANAAN PASIEN LUKA lanjutan….

c. Pahami dan Terapkan kewaspadaan kontak

 Petugas di dalam klinik menggunakan APD (masker medis, pelindung mata,


sarung tangan dan jubah) saat memasuki ruangan
 Lepaskan APD saat meninggalkan ruangan
 bersihkan tangan setelah melepas APD
 Jika perlengkapan perlu digunakan bersama dengan pasien lain, bersihkan
dan desinfeksi setelah digunakan untuk setiap pasien.
 Pastikan petugas kesehatan tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut
dengan sarung tangan atau tangan yang kemungkinan terinfeksi.
 Bersihkan semua alat dan ruangan setelah selesai tindakan – kemudian
segera cuci tangan.
PENATALAKSANAAN PASIEN LUKA lanjutan….

d. Pahami dan Terapkan kewaspadaan airborne

 sebaiknya pilih untuk menggunakan ruang tindakan


yang berventilasi cukup saat melaksanakan prosedur.
 Jelaskan pada keluarga untuk tidak berada dalam
ruang tindakan
 hindari adanya orang yang tidak harus ada di dalam
ruangan.
PENGKAJIAN Pasien Luka dengan
OTG/ODP/PDP
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan sebelum melakukan pengkajian:

01 02 03 04

Pengkajian resiko:
Berkoordinasi pasien dan keluarga Lakukan Untuk Orang
dengan tim pasien yg mengantar  wawancara: Tanpa Gejala
gugus tugas suhu tubuh, riwayat perjalanan harus ada
pernapasan, denyut ke daerah pandemi protokol untuk
percepatan nadi, tingkat
penanganan Covid 19 selama mengizinkan
kesadaran pasien
Covid 19 (Dinkes dengan tetap
beberapa hari nya amsuk
memperhatikan SOP sebelumnya
setempat
dan Penggunaan APD
lengkap
PENGKAJIAN Pasien Luka dengan
OTG/ODP/PDP

05 06 07 08

Pasien dengan Desinfektan


Pengambilan OTG/ODP/PDP  Rujuk ke RS ruangan,
keputusan yang Wound Care yg telah perlengkapan
cepat, tepat  Clinician dengan
ditunjuk instrumen setelah
Penting untuk bijak menyiapkan selesai melakukan
perlengkapan pemerintah
menjaga perawatan pada
psikologis pasien perawatan luka pasien yang dicurigai
pada ruangan OTP/ODP/PDP
isolasi,
BAGAIMANA PERAWATAN Pasien Luka
dengan OTG/ODP/PDP ????
EWMA – European Wound Management Association
(2020), juga menekankan bahwa pentingnya pertolongan
untuk pasien luka baik luka akut maupun luka kronis di
fasilitas pelayanan kesehatan atau pun dalam bentuk
pelayanan ke rumah (home care services) dengan tetap
memperhatikan standar prosedur operasional dengan
perlindungan diri yang maksimal
INTERVENSI KEPERAWATAN
Prosedur perawatan luka menurut InWCCA - Indonesian Wound Care Clinician
Association (2020):

1 TIME MANAGEMENT
2 SUPPORT NUTRISI

 TISSUE MANAGEMENT
 INFLAMATION & INFECTION
CONTROL
IMUN TUBUH
 MOISTURE BALANE
 EPITHELIAL ADVANCEMENT
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
MELAKUKAN 3 M
Mencuci luka dengan cairan
MENCUCI pencuci luka yang aman,
antiseptik yang aman

manajemen jaringan, dapat


MENGANGKAT dilakukan dengan beberapa cara:
JARINGAN debridemen autolisis, debridemen
MATI mekanikal, debridemen enzimatik,
debridemen biologikal

keseimbangan kelembaban
MEMBALUT dengan menyiapkan balutan
LUKA luka primer dan sekunder
sesuai dengan kondisi luka
3.PROTOKOL
perawatan
luka pasien
OTG/ODP/PDP

TUJUAN: Memberikan rasa PERSIAPAN: Selalu optimis dapat


membantu pasien secara maksimal, berdo’a,
nyaman dan aman serta persiapan kebutuhan pelindung diri (sarung
tangan, masker, kacamata, aprone, alas kaki
kesembuhan luka pasien. pelindung, baju APD).
PENATALAKSANAAN

Siapkan wound care kit untuk perawatan luka


sesuai dengan kebutuhan perawatan luka.

Mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun


atau antiseptik sebelum merawat pasien.

Memakai perlengkapan perlindungan diri


(sarung tangan, masker, kacamata, aprone,
baju APD).

Periksa suhu tubuh dengan infra red


thermometer, berikan masker kpada pasien bagi
yang tidak memakai masker
PENATALAKSANAAN (lanjutan)
Melakukan perawatan luka sesuai SOP dgn
metode 3 M: mencuci luka, mengangkat jaringan
mati, memilih balutan luka yang tepat.

Memberikan edukasi dan jadwal perawatan luka


berikutnya dan menganjurkan pasien tetap
dirumah.

Melepaskan APD dan masukkan kedalam


plastik sampah untuk dibuang ke lokasi
pembuangan limbah medis.

Buanglah seluruh sampah limbah medis dan non


medis sesuai ketentuannya/tempatnya.
4. EDUKASI Pasien Luka dengan OTG/ODP/PDP
Menurut American College of Surgeon Wound Management Home Skill Program, (2020),

GUNAKAN MASKER
KEBERSIHAN TANGAN
SAAT KELUAR RUMAH

KEBERSIHAN
PHYSICAL/SOCIAL
LINGKUNGAN
DISTANCING,
2m

pentingnya mempertahankan nutrisi dan cairan tubuh yg baik.


KESIMPULAN

Perhatian dan pemahaman pada penatalaksanaan pengkajian dan perawatan


pasien luka dengan memperhatikan kewaspadaan keamanan bagi petugas
(Wound Care Clinician) dan pasien luka itu sendiri akan sangat membantu
terhadap kemungkinan terjadinya resiko penularan COVID-19. Pastikan untuk
tetap memberikan edukasi terkait kondisi saat ini, sehingga tujuan dari
kegiatan perawatan luka baik di Fasyankes Primer, klinik dan kunjungan
rumah dapat terjaga dengan maksimal.
Referensi:
THANK YOU
Ruang rawat inap *, ruang persalinan, Ruang tindakan dan gawat
darurat

Petugas kesehatan, Merawat secara langsung pasien suspect


COVID-19
• Masker bedah
• Gaun/ gown
• Sarung tangan
• Pelindung mata (goggles)
dan atau
• Pelindung wajah (face shield)
• Pelindung kepala
• Sepatu pelindung
Ruang rawat inap *, ruang persalinan, Ruang tindakan dan gawat
darurat

Tindakan yang menghasilkan aerosol (seperti intubasi trakea, ventilasi non invasive ,
trakeostomi, resusitasi jantung paru, ventilasi manual sebelum intubasi, nebulasi, bronskopi,
pengambilan swab , pemeriksaan hidung dan tenggorokan dan pemeriksaan mata pada pasien
suspect / curiga COVID-19
• Masker N 95
• Gaun/ gown
• Sarung tangan
• Pelindung mata (goggles) dan atau Untuk dg Pasien
• Pelindung wajah (face shield) Luka
• Pelindung kepala
• Celemek (apron)
• Sepatu pelindung
Ruang rawat inap *, ruang persalinan, Ruang tindakan dan gawat
darurat

Cleaning service
Masuk ke ruang rawat pasien suspect /curiga COVID-19
• Masker bedah
• Gaun/ gown
• Sarung tangan tebal
• Pelindung mata (goggles)
• Pelindung kepala
• Sepatu pelindung
Catatan:
- APD masih sulit untuk didapatkan karena jumlah kebutuhan belum seimbang dengan jumlah produksi serta harga
semua jenis APD melambung tinggi, maka gunakan APD secara bijak dan rasional sesuai pedoman. Tidak perlu panik
tetapi tetap waspada.

- Setelah digunakan, APD harus dibuang ke tempat sampah infeksius (plastik warna kuning) untuk dimusnahkan di
incinerator

- - APD yang akan dipakai ulang dimasukkan ke tempat linen infeksius dan dilakukan pencucian sesuai ketentuan

- - Petugas yang melakukan pemeriksaan menggunakan thermo scan (pengukuran suhu tanpa menyentuh pasien),
dan observasi atau wawancara terbatas, harus tetap menjaga jarak minimal 1 meter.

- - Ketika melakukan kunjungan ke rumah untuk pemantauan OTG, ODP atau PDP ringan yang karantina mandiri
atau isolasi diri, maka APD yang digunakan petugas disesuaikan dengan aktivitas yang akan dilakukan. Misalnya
ketika hanya melakukan pemantauan dan edukasi hanya menggunakan masker bedah dan jaga jarak, sementara
jika melakukan pemeriksaan fisik atau mengevakuasi pasien tersebut, digunakan APD lengkap sesuai pedoman
yang ada.
Catatan:
Prinsip yang harus di penuhi dalam penggunaan APD adalah sebagai berikut:
1) Selalu bersihkan tangan sebelum dan setelah menggunakan APD.
2) APD harus tersedia dimana dan saat diperlukan yaitu dengan ukuran yang tepat dan pilih sesuai dengan risiko
atau sesuai langkah pemcegahan transmisi.
3) Selalu kenakan APD sebelum kontak dengan pasien.
4) Selalu lepas segera setelah selesai kontak dengan pasien dan/atau meninggalkan area pelayanan pasien.
5) Jangan menggunakan kembali APD sekali pakai.
6) Bersihkan dan disinfeksi APD berulang pakai setelah digunakan jika akan digunakan kembali.
7) Ganti APD segera setelah APD terkontaminasi atau menjadi cacat/rusak.
8) APD tidak boleh dipaskan atau disentuh ketika pelayanan ke pasien diberikan; khususnya
• jangan sentuh wajah ketika masih memakai APD
• jika ada kekhawatiran tentang dan/atau
pelanggaran terhadap praktik-praktik ini, tinggalkan area pelayanan
pasien ketika sudah aman dan lepas dan ganti APD sebagaimana mestinya
• Selalu lepas dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi sendiri
(dari bagian paling kotor ke bagian paling bersih)
Cara Pemakaian dan Pelepasan APD
1) Langkah-langkah Pemakaian APD gaun/ gown:
1. Petugas kesehatan masuk ke ruang khusus untuk pemasangan APD,
setelah sebelumnya mengganti baju yang digunakan ketika datang ke
Puskesmas dengan baju kerja
2. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak
3. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan
hand sanitizer dengan menggunakan 6 langkah
4. Kenakan sepatu pelindung (boots). Jika petugas menggunakan sepatu
kets atau sepatu lainnya yang tertutup maka petugas menggunakan
pelindung sepatu (shoe covers) dengan cara pelindung sepatu dipakai
di luar sepatu petugas dan menutupi celana panjang petugas
5. Pakai gaun bersih yang menutupi badan dengan baik dengan
cara pertama memasukkan bagian leher kemudian mengikat
tali ke belakang dengan baik. Pastikan tali terikat dengan baik.
6. Pasang masker bedah dengan cara letakkan masker bedah didepan
hidung dan mulut dengan memegang ke dua sisi tali kemudian tali
diikat ke belakang.
7. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata.
8. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan
telinga dengan baik. 9. Pasang sarung tangan dengan
menutupi lengan gaun.
Langkah-langkah pelepasan APD dengan menggunakan gaun/ gown :
1. Petugas kesehatan berdiri di area kotor.
2. Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar sambil di tarik mengarah ke depan kemudian lipat di bagian ujung dalam
sarung tangan dan lakukan yang sama di sarung tangan berikutnya dan secara bersama di lepaskan kemudian dimasukkan ke tempat sampah
infeksius.
3. Buka gown perlahan dengan membuka ikatan tali di belakang kemudian merobek bagian belakang leher lalu tangan memegang sisi bagian
dalam gown melipat bagian luar ke dalam dan usahakan bagian luar tidak menyentuh pakaian petugas lalu dimasukkan ke tempat sampah
infeksius.
4. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer dengan menggunakan 6 langkah.
5. Buka pelindung kepala dengan cara memasukkan tangan ke sisi bagian dalam pelindung kepala di mulai dari bagian belakang kepala sambil
melipat arah dalam dan perlahan menuju ke bagian depan dengan mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam pelindung kepala
kemudian segera masukkan ke tempat sampah infeksius.
6. Buka pelindung mata (goggles) dengan cara menundukkan sedikit kepala lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggles) secara
bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian goggles di masukkan ke dalam kotak tertutup.

7. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer dengan menggunakan 6 langkah.
8. Buka pelindung sepatu dengan cara memegang sisi bagian dalam dimulai dari bagian belakang sepatu sambil melipat arah dalam dan perlahan
menuju ke bagian depan dengan mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam pelindung sepatu kemudian segera masukkan ke tempat
sampah infeksius.
9. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer dengan menggunakan 6 langkah.
10. Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
11. Setelah membuka baju kerja, petugas harus segera mandi untuk selanjutnya memakai baju biasa.
Melepaskan Masker Apabila menggunakan Masker N95 maka buka masker N95
dengan cara sedikit menundukkan kepala kemudian menarik keluar tali yang berada
di belakang kepala terlebih dahulu lalu menarik keluar tali di atas kepala dan pegang
talinya kemudian kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
Melepaskan pelindung wajah (face shield) Apabila petugas menggunakan pelindung
wajah (face shield), buka face shield perlahan dengan memegang belakang face shield
lalu dilepaskan dan menjauhi wajah petugas kemudian pelindung wajah di masukkan
ke dalam kotak tertutup. Lakukan desinfeksi tangan sebelum membuka pelindung
mata (goggles)
Dalam merawat luka pada masa pandemi covid-19 saat ini,
Tetaplah selalu menjaga keselamatan diri, tim perawatan, pasien dan keluarga lebih
luasnya adalah masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai