Anda di halaman 1dari 37

PPI PADA PEMULASARAN

JENAZAH COVID-19

P EL AT I H A N P EM UL ASA R A N J E NA Z A H T ERJA N G K I T COVI D 1 9 BAG I P U S K E S M AS


P USAT P E L AT I H A N K ES EH ATA N DA ER A H P RO PI N S I D K I JA K A RTA
R A B U, 2 9 A P R I L 2 0 2 0
POKOK BAHASAN
1. TUJUAN PPI
2. PRINSIP PPI
3. PENGGUNAAN APD PAMULASARAN JENAZAH
4. CARA PEMAKAIAN DAN PELEPASAN APD PASIEN COVID -19
5. PEMBERSIHAN PERALATAN
6. DESINFEKSI LINGKUNGAN
TUJUAN
Dapat menerapkan:
• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada pamulasaran jenazah Covid-19
• Langkah-langkah Penanganan jenazah pasien menular di layanan kesehatan
• Pencegahan terjadinya transmisi / penularan penyakit dari jenazah ke
petugas kamar jenazah.
• Pencegahan terjadinya penularan penyakit dari jenazah ke lingkungan,
keluarga, pengunjung dan masyarakat pada umumnya
PRINSIP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PADA PAMULASARAN JENAZAH COVID 19

Seluruh petugas yang menangani jenazah wajib menerapkan Kewaspadaan Isolasi (Kewaspadaan Standar
dan Transmisi)
Kewaspadaan Standar (memperlakukan setiap cairan tubuh, darah dan jaringan tubuh manusia sebagai
bahan yang infeksius):
 Kebersihan Tangan
 Penggunaan alat pelindung diri lengkap.
 Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan.
 Pengelolaan limbah.
 Pengelolaan alat kesehatan habis pakai/Desinfeksi dan Sterilisasi
 Kebersihan Lingkungan
 Penatalaksanaan linen
Kewaspadaan Transmisi:
 Penularan penyakit melalui kontak, droplet dan airborne
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pada
Pemulasaran Jenazah

1. Terapkan kewaspadaan standar saat menangani pasien yang meninggal


akibat penyakit menular
2. APD harus digunakan petugas sesuai standar
3. Lakukan tindakan sesuai prosedur  meminimalkan resiko penularan
4. Hindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya
5. Jaga kebersihan pribadi dengan tepat Kebersihan Tangan
6. Hindari cedera benda tajam, baik dalam pemeriksaan jenazah dan setelah
dekontaminasi limbah
7. Segera lepas APD setelah menangani jenazah
8. APD yang digunakan saat merawat jenazah tidak digunakan keluar area
pamulasaran jenazah
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
untuk Pemulasaran Jenazah
1. Petugas pamulasaran jenazah minimal empat orang dan tenaga dekontaminasi ruang
jenazah, kantong jenazah dan peti jenazah minimal satu orang
2. Memberikan penjelasan kepada pihak keluarga tentang penanganan khusus bagi
jenazah yang meninggal dengan penyakit menular, sangat tidak dianjurkan apabila
ada keluarga yang ingin melihat jenazah untuk terakhir kalinya, akan tetapi dapat
menggunakan media komunikasi digital
3. Tidak mengabaikan budaya dan agama yang dianut keluarga.
4. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet
5. Jika akan diotopsi dilakukan oleh petugas khusus, jika diijinkan oleh keluarga dan
Direktur Rumah Sakit
6. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
untuk Pemulasaran Jenazah
6. Jenazah hendaknya diantar oleh mobil jenazah khusus.
7. Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan di
pemulasaraan jenazah.
Perlakuan ini juga diperuntukkan bagi jenazah dengan status PDP yang belum
mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium COVID-19.
8. Luka dan bekas suntikan atau semua lubang-lubang tubuh, ditutup dengan
kasa absorben dan diplester kedap air  diberikan desinfektan
9. Badan jenazah harus bersih dan kering
10. WHO→Tidak memandikan jenazah,untuk Menghindari penyebaran virus
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk
Pemulasaran Jenazah

11.Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak


mudah tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah
12.Jangan ada kebocoran cairan tubuh
13.Pindahkan sesegera mungkin ke kamar jenazah setelah meninggal dunia
14.Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah, diijinkan untuk melakukannya
sebelum jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan
menggunakan APD
15.Pemulasaraan jenazah di ruang isolasi
16.Setelah dimasukkan di peti jenazah, tidak boleh di buka kembali untuk
meminimalkan transmisi.
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT

1. Kebijakan dan SPO Pemulasaran Jenazah


2. Tanda/kode khusus yang diberikan pada pasien yang meninggal dengan
penyakit menular
3. Kebijakan bahwa pasien dengan penyakit menular harus dilakukan
perawatan/pemulasaran jenazah di Ruang Isolasi
4. Perlakuan khusus terhadap linen yang telah digunakan
5. APD dan Sarana harus tersedia dan siap pakai
6. Informasi jelas tentang prosedur pemulasaran jenazah terhadap keluarga
TERJADINYA PENULARAN DAPAT
MELALUI BEBERAPA PROSES

1. Terpecik ke kulit yang tidak utuh seperti luka dan radang


kulit
2. Terpecik ke selaput lendir (mukosa) seperti rongga hidung
dan mulut
3. Mencemari lingkungan kemudian menulari manusia
Pamulasaran Jenazah Pasien PDP dan Covid-19 di berlakukan
pada beberapa kasus berikut:

1. Jenazah dari dalam rumah sakit dengan diagnosis ISPA, ISPB, pneumonia,
AR- DS(Acute Respiratory Distress Syndrome) dengan atau tanpa
keterangan kontak dengan penderita COVID-19 yang mengalami
perburukan kondisi dengan cepat
2. Jenazah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dari dalam rumah sakit sebelum
keluar hasil swab
3. Jenazah dari luar rumah sakit, yang memiliki riwayat yang termasuk ke
dalam Orang Dalam Pengawasan (ODP) atau Pasien Dengan Pemantauan
(PDP). Hal ini termasuk pasien DOA (Death on Arrival) rujukan dari rumah
sakit lain
 

PENGGUNAAN APD
PADA PAMULASARAN JENAZAH COVID -19

Perlunya menjaga ketersediaan APD untuk menjamin


keamanan petugas dalam mencegah transmisi saat kontak
dan memberikan pelayanan kepada pasien yang berisiko.
Bijaklah dalam menggunakan APD dengan menerapkannya
SESUAI PEKERJAAN ATAU TINDAKAN, AREA TEMPAT TUGAS,
PENCATATAN DAN VERIFIKASI LOGISTIK SERTA MINIMAL
KONTAK DENGAN PENGATURAN SHIFT PEKERJAAN
Penggunaan APD disesuaikan dengan Area Tempat Tugas
dan indikasi
PENGERTIAN APD
Alat pelindung diri (APD) adalah :

Perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang terhadap


penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
Apabila digunakan dengan benar, APD bertindak sebagai penghalang
antara bahan infeksius (misalnya virus dan bakteri) dan kulit, mulut,
hidung, atau mata (selaput lendir) tenaga kesehatan dan pasien
(Petunjuk Tehnis Alat Pelindung Diri (APD) KEMENKES RI APRIL 2020)
Prinsip yang harus dipenuhi dalam pemilihan APD:

1. Memberikan perlindungan terhadap bahaya spesifik yang


dihadapi (kontak/droplet/airborne )
2. Ringan dan tidak menyebabkan rasa tidak nyaman
3. Fleksibel (reuseable maupun disposable)
4. Tidak menimbulkan bahaya tambahan
5. Tidak mudak rusak
6. Memenuhi standar yang di rekomendasikan
7. Pemeliharaan mudah
8. Tidak membatasi gerak.
Prinsip yang harus dipenuhi dalam pemilihan APD:

COVID-19 adalah penyakit pernapasan yang berbeda dari Penyakit virus Ebola
(EVD), yang ditularkan melalui cairan tubuh terinfeksi. Oleh karena terdapat
perbedaan dalam hal transmisi, persyaratan APD untuk COVID-19 berbeda dari
yang diperlukan untuk EVD. Secara spesifik, coverall (kadang disebut APD Ebola)
tidak dipersyaratkan saat mengelola pasien COVID-19.
(Rational use of personal protective equipment (PPE) for coronavirus disease
(COVID-19) WHO)
Namun dalam situasi wabah COVID -19 di Indonesia dengan laju peningkatan
kasus konfirmasi (+) yang cepat, maka penggunaan coverall dapat memperluas
area perlindungan bagi tenaga kesehatan
APD Saat Transportasi Pasien Dengan Ambulans

Transport pasien curiga COVID-19 ke RS rujukan


Petugas kesehatan
1. Masker bedah
2. Gaun / Gown
3. Sarung tangan
4. Pelindung mata
5. Pelindung kepala
6. Sepatu pelindung
Driver
Hanya bertugas sebagai sopir pada proses transport pasien curiga COVID- 19 dan area sopir terpisah
dengan area pasien
1. Menjaga jarak minimal 1 m
2. Menggunakan masker bedah
Prinsip Saat Pemasangan dan Pelepasan APD

Menggunakan baju kerja


Lepaskan seluruh perhiasan atau aksesoris
Melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah
menggunakan APD
Gunakan APD mulai dari antero room dan melepas APD di
antero room
Mandi setelah selesai menggunakan APD
Langkah-langkah memakai APD Gaun / Gown :

1. Petugas masuk ke anteroom memakai scrub suit


2. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik
3. Lakukan kebersihan tangan (sabun / hand sanitizer)
4. Kenakan sepatu pelindung atau pelindung sepatu
5. Pakai gaun bersih menutupi badan
6. Pasang masker bedah
7. Pasang pelindung mata (goggles)
8. Pasang pelindung kepala menutupi kepala dan telinga
9. Pasang sarung tangan menutupi lengan gaun
Langkah-langkah melepas APD
Gaun/Gown
1. Petugas kesehatan berdiri di area kotor
2. Lepaskan sarung tangan
3. Buka gaun dengan melipat bagian luar kedalam
4. Lakukan kebersihan tangan dengan hand sanitizer
5. Buka pelindung kepala
6. Buka pelindung mata (goggles), masukkan kedalam kotak
tertutup
Langkah-langkah melepas APD
Gaun/Gown
7. Lakukan kebersihan tangan dengan hand sanitizer
8. Buka pelindung sepatu
9. Lakukan kebersihan tangan dengan hand sanitizer
10. Lepaskan masker bedah
11. Setelah membuka scrub suit, petugas harus segera mandi dan pakai baju biasa

Catatan :
Sarung tangan, Gaun, Pelindung kepala, Pelindung sepatu dan Masker bedah
dimasukkan ke tempat sampah infeksius
Catatan:

WHO : Masker bedah digunakan saat merawat pasien (negative maupun


positif COVID-19); N95 hanya pada saat melakukan prosedur yang
menghasilkan aerosol
CDC : masker N95 sebagai preferred, sedangan masker bedah sebagai
acceptable alternative saat merawat pasien suspek dan confirmed COVID-19

WHO dan CDC sampai saat ini tidak mempersyaratkan coverall, namun
apabila fasyankes menyediakannya sebagai alternatif, maka langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
Langkah – langkah memakai APD coverall :

1. Petugas masuk ke anteroom memakai scrub suit


2. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik
3. Lakukan kebersihan tangan (sabun / hand sanitizer)
4. Kenakan sepatu pelindung atau pelindung sepatu
5. Pakai Coverall dengan zipper berlapis kain di depan
6. Pasang masker bedah
7. Pasang pelindung kepala termasuk telinga
8. Pasang pelindung mata (goggles)
9. Pasang sarung-tangan sampai menutupi lengan gaun
Langkah – langkah melepas APD
coverall:

1. Petugas kesehatan berdiri di area kotor


2. Buka hood atau pelindung kepala coverall
3. Buka coverall sambil membuka sarung tangan
4. Lakukan kebersihan tangan dengan hand sanitizer
5. Buka pelindung mata (goggles), masukkan kedalam kotak tertutup
6. Lepaskan masker bedah
7. Lakukan kebersihan tangan dengan hand sanitizer
8. Setelah membuka scrub suit, petugas segera mandi dan pakai baju biasa
Catatan :

• Coverall, sarung tangan dan Masker bedah dIbuang ke tempat sampah


infeksius
Membuka face shield dengan cara memegang bagian belakang, lalu
lepaskan menjauhi wajah, kemudian masukkan kedalam kotak tertutup
Lakukan kebersihan tangan sebelum membuka goggles
Buka masker N95 dengan sedikit menundukkan kepala kemudian tarik
keluar tali yang berada di belakang kepala terlebih dahulu, tarik dan
pegang tali di atas kepala, lalu masukkan ke tempat sampah infeksius
APD PADA PENANGANAN JENAZAH PASIEN COVID-19

APD minimum pada Saat tidak dilakukan otopsi


◦ Pelindung kaki (sepatu boots)
◦ Gaun yang bersih, lengan panjang dan tahan air untuk melindungi kulit dan baju, Apron
plastik
◦ Masker Bedah
◦ Penutup kepala
◦ Kaca Mata Pelindung / Goggle atau Face Shield
◦ Sarung tangan:
a. Sarung tangan on steril (nitrile gloves) saat menangani material yang berpotensi infeksius
b. Jika pada petugas terdapat luka di kulit, setelah sarung tangan non steril (nitrile gloves)
kenakan sarung tangan rumah tangga
APD PADA PENANGANAN JENAZAH PASIEN COVID-19

APD minimum Pada saat dilakukan otopsi


◦ Pelindung Kaki/Sepatu boots Sepatu pelindung digunakan secara rutin.
◦ Apron lengan panjang/gaun yang bersih, lengan panjang dan tahan air untuk
melindungi kulit dan baju dengan apron tahan air
◦ Masker N95 sekali pakai atau yang lebih tinggi :Powered, air-purifying respirators
(PAPRs) dengan HEPA filters dapat disediakan untuk meningkatkam keamanan
petugas selama melakukan prosedur otopsi lebih dalam
◦ Penutup kepala digunakan secara rutin.
◦ Kaca Mata Pelindung/Goggle atau Face Shield
◦ Sarung Tangan bedah dua lapis / dobel yang disisipkan dengan lapisan sarung tangan
yang tahan goresan pisau
◦ Lepaskan APD secara hati-hati untuk menghindari kontaminasi terhadap diri sendiri
◦ APD setelah dilepas, dibuang di tempat laundri atau tempat sampah infeksisus
JENIS-JENIS APD
1. Masker Bedah Disposable

2. Baju Bedah/Baju scrub OK (seragam)

3. Tutup kepala bedah disposable


JENIS-JENIS APD
4. Google

5. Sarung tangan bedah


6. Sarung Tangan Rumah Tangga

7. Masker N-95
JENIS-JENIS APD
8. Visor/ Face Shield

9. Apron Plastik

10. Sarung Tangan Kedua sampai lengan


JENIS-JENIS APD
11. Pelindung Kaki/boots

14. COVER ALL


12. Sarung sepatu
(menutupi sepatu sehari-hari)

13. Gaun bedah


PEMBERSIHAN PERALATAN

Alat-alat medis dibersihan sesuai kriteria Earl Spoulding (Non kritikal,


Semi kritikal dan Critical)
Disinfeksi Tingkat Rendah (DTR) untuk alat non kritikal menggunakan
cairan alkohol 70%
Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) alat semi kritikal atau yang terkena
mukosa tubuh pasien menggunakan cairan Gutaraldehide 2 %
Peralatan kritikal dan atau invasif sterilisasi menggunakan autoclave,
ETO dan PLASMA
DESINFEKSI LINGKUNGAN

1. Desinfeksi permukaan lingkungan dengan menggunakan alkohol 70% atau


klorin 0,05%
2. Tidak dianjurkan menyemprotkan alkohol atau klorin ke makhluk hidup,
karena alkohol, clorin, H202 membahayakan bersifat karsinogenik.

Langkah-langkah desinfeksi lingkungan, sebagai berikut:


a. Petugas yang melakukan desinfeksi lingkungan menggunakan APD
lengkap.
b. Penyemprotan desinfektan dilakukan pada daerah-daerah yang terpapar
sebagai berikut: Meja Periksa dan tulis, Kursi, Keyboard computer, Handle
Pintu, Lantai, Dinding ruangan, Brankar jenazah, Tombol lift, Mobil jenazah
bagian dalam
DESINFEKSI LINGKUNGAN

1. Desinfeksi permukaan brankar, meja periksa, permukaan dalam mobil


jenazah dan seluruh permukaan yang berkontak dengan jenazah
setiap selesai digunakan
2. Desinfeksi alat-alat yang tidak berkontak langsung dengan jenazah,
dilakukan setiap hari
3. Desinfeksi mobil jenazah dilakukan dengan menyemprotkan cairan
desinfektan secara menyeluruh ke permukaan dalam mobil jenazah.
KESIMPULAN
1. Dengan Penerapan kewaspadaan Standar dan Transmisi pada
Pamulasaran jenazah Covid -19 dapat Mencegah terjadinya
transmisi/penularan penyakit dari jenazah ke lingkungan, keluarga,
pengunjung dan masyarakat pada umumnya
2. Penggunaan APD harus sesuai standar dan menerapkan Prinsip-
Prinsip penggunaan APD yang sudah di rekomendasikan baik saat
pemakaian dan saat pelepasan
3. Pembersihan permukaan lingkungan dan peralatan merupakan
faktor yang sangat penting dalam mencegah transmisi/penularan
Covid-19
DAFTAR PUSTAKA
1. Petunjuk Tehnis Alat Pelindung Diri (APD) Kemkes RI. 8 April 2020
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid 19. Kemkes RI. Maret 2020
3. CDC.Strategies for Optimizing the Supply of N95 Respirators. 2020
4. CDC. Strategies for Optimizing the Supply of Facemasks. 2020
5. CDC. Strategies for Optimizing the Supply of Isolation Gowns. 2020
6. CDC. Strategies for Optimizing the Supply of Eye Protection. 2020
7. CDC. Interim Guidance for Collection and Submission of Postmortem Specimens from Deceased Persons
Under Investigation (PUI) for COVID-19, 2020.
8. CDC. Healthcare Supply of Personal Protective Equipment. 2020
9. CDC. What Law Enforcement Personnel Need to Know about Coronavirus Disease 2019
(COVID-19). 2020
10. CDC. Guidelines for Environmental Infection Control in Health-Care Facilities. 2003
11. Infection Prevention and Control for safe management of dead body in the context of covid 19. 24
March 2020
DAFTAR PUSTAKA
11. FDA. FAQs on Shortages of Surgical Masks and Gowns. 2020
12. FDA. N95 Respirators and Surgical Masks (Face Masks).2020
13. FDA.Medical Gloves. 2020
14. FDA. Medical Gowns.2020
15. Kilinc, F. Selcen. A Review of Isolation Gowns in Healthcare: Fabric and Gown Properties. 2015
16. Janssen LL, Nelson TJ, Cuta KT. Workplace protection factors for an N95 filtering facepiece respirator. J Occup
Environ Hyg. 2007;4(9):698–707. doi:10.1080/15459620701517764.
17. Radonovich LJ Jr, Cheng J, Shenal BV, Hodgson M, Bender BS. Respirator tolerance in health care workers.
JAMA. 2009;301(1):36–8. doi:10.1001/jama.2008.894.
18. WHO. Rational use of personal protective equipment for coronavirus disease 2019 (COVID-19). Interim
guidance. 2020.
19. WHO. Infection Prevention and Control for Novel Coronavirus (COVID-19). Modul 3 :IPC in the context of
COVID-1 Standard Precaution, Transmisison based Precaution & COVID-19 Specific Recommendation.2020.
21, 2020.
20. AORN Guideline for Cleaning and Care of Surgical Instruments. In: Guidelines for Perioperative
Practice. Denver, CO: AORN, Inc. 26. https://www.freepik.com/

Anda mungkin juga menyukai