Anda di halaman 1dari 4

Resume Pandemi dan Covid-19, Skill Penggunaan APD

PANDEMI DAN COVID-19 :


A. Pengertian Covid-19
Menurut WHO (World Heath Organization) Pandemi COVID-19 adalah penyebaran
penyakit baru ke seluruh dunia. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars- CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).

B. Karakteristik
Dalam buku Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi COVID-19 (2020)
menyatakan, COVID- 19 ini menyebabkan pneumonia ringan dan bahkan berat, serta penularan
yang dapat terjadi antar manusia. Virus corona sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas, dan
dapat di nonaktifkan (secara efektif dengan hampir semua disinfektan kecuali klorheksidin). Oleh
karena itu, cairan pembersih tangan yang mengandung klorheksidin tidak direkomendasikan untuk
digunakan dalam wabah ini (Kemenkes RI, 2020a).

C. Mekanisme Penularan Covid-19


Virus corona merupakan zoonosis, sehingga terdapat kemungkinkan virus berasal dari
hewan dan ditularkan ke manusia. 8 penularan antar manusia (human to human), yaitu diprediksi
COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol penderita dan melalui kontak langsung.
Aerosol atau droplet kemungkinan ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan
penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Pada laporan kasus ini bahkan dikatakan
penularan terjadi pada saat kasus indeks belum mengalami gejala (asimtomatik) atau masih
(Kemenkes RI, 2020b).

D. Gejala dan Karakteristik Klinis


1. Demam
2. Menggigil
3. Batuk
4. Sesak nafas
5. Anosmia
6. Mudah lelah
7. Nyeri otot
8. Sakit kepala
9. Sakit tenggorokan

E. Faktor Risiko
Menurut Cai, H dan Fang Z 2020 Dalam Jurnal Corona Virus Disease 2019 menyatakan,
Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit komorbid hipertensi dan diabetes melitus, jenis kelamin
laki-laki, dan perokok aktif merupakan faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2.
Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu rumah dengan pasien COVID-19 dan
riwayat perjalanan ke area terjangkit.
F. Pasien dalam Pengawasan (PDP)
 Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38oC) atau
riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti:
batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat.
 Orang dengan demam ( ≥ 380C) atau riwayat demam atau ISPA dan pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
COVID-19 Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis
yang meyakinkan.
 Terhadap PDP dilakukan pengambilan spesimen pada hari ke-1 dan ke-2 untuk
pemeriksaan RT PCR.
Apabila hasil pemeriksaan Rapid Test pertama menunjukkan hasil:
 Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah sesuai kondisi: ringan (isolasi diri di rumah),
sedang (rujuk ke RS Darurat), berat (rujuk ke RS Rujukan); pemeriksaan ulang pada
10 hari berikutnya.
 Positif, tatalaksana selanjutnya adalah adalah sesuai kondisi: ringan (isolasi diri di
rumah), sedang (rujuk ke RS Darurat), berat (rujuk ke RS Rujukan);
Jika hasil pemeriksaan ulang positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan
RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut.
Apabila PDP yang terkonfirmasi menunjukkan gejala perburukan maka:
 Jika gejala ringan berubah menjadi sedang, dilakukan isolasi di RS darurat
 Jika gejala sedang berubah menjadi berat, dilakukan isolasi di RS rujukan

G. Orang dalam Pemantauan (ODP)


 Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan
sistem pernapasan sepertipilek/sakit tenggorokan/batuk dan tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang
melaporkan transmisi lokal.
 Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
kontak dengankasus konfirmasi COVID-19.
 Terhadap PDP dilakukan pengambilan spesimen pada hari ke-1 dan ke-2 untuk
pemeriksaan RT PCR.
Apabila hasil pemeriksaan Rapid Test pertama menunjukkan hasil:
 Negatif, tatalaksana selanjutnya adalah karantina mandiri dengan menerapkan PHBS
dan physical distancing; pemeriksaan ulang pada 10 hari berikutnya.
 Positif, tatalaksana selanjutnya adalah karantina mandiri dengan menerapkan PHBS
dan physical distancing
Jika hasil pemeriksaan ulang positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan
RT PCR sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut.
Apabila PDP yang terkonfirmasi menunjukkan gejala perburukan maka:
 Jika gejala ringan, dapat dilakukan isolasi diri di rumah Jika gejala sedang,
dilakukan isolasi di RS darurat
 Jika gejala berat, dilakukan isolasi di RS rujukan

H. Orang Tanpa Gejala (OTP)


Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi
COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19.
Termasuk kontak erat adalah
 Petugas kesehatan yang di tempat perawatan kasus tanpa menggunakan APD
sesuai standar.
 Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus dalam 2 hari
sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
 Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alat
angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala.
 Terhadap OTG dilakukan pengambilan spesimen pada hari ke-1dan ke-14
untuk pemeriksaan RT PCR.
Apabila hasil pemeriksaan Rapid Test pertama menunjukkan hasil:
 Negatif, maka tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di rumah; pemeriksaan
ulang pada 10 hari berikutnya.
 Positif, maka tatalaksana selanjutnya adalah isolasi diri di ruma
Jika hasil pemeriksaan ulang positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan RT PCR
sebanyak 2 kali selama 2 hari berturut-turut.
Apabila PDP yang terkonfirmasi menunjukkan gejala perburukan maka:
 Jika gejala sedang, dilakukan isolasi di RS darurat
 Jika gejala berat, dilakukan isolasi di RS rujukan

SKILL PENGGUNAAN APD :


A. Pengertian Skill Penggunaan APD
Alat perlindungan diri (APD) merupakan suatu peralatan khusus yang dikenakan oleh
seseorang untuk melindungi dirinya dari material infeksius. Pelaksanaan program penggunaan
APD bertujuan untuk meningkatkan keamanan diri di lingkungan pelayanan kesehatan melalui
penggunaan APD yang tepat.

B. Jenis-Jenis
1. Medical/surgical mask
2. Respirator N95
3. Googles
4. Face shield
5. Examination gloves, surgical gloves
6. Shoe cover
7. Coverall medis
C. Prinsip Penggunaan APD
 Kenakan sebelum kontak dengan pasien, pada umumnya dikenakan sebelum
memasuki ruang perawatan pasien.
 Kenakan APD dengan hati-hati sehingga APD tersebut tidak menjadi media
transmisi infeksi.
 Lepas dan buang APD dengan hati-hati. Lepas sesegera mungkin setelah keluar dari
ruang perawatan. Respirator dilepas di luar ruangan.
 Sesegera mungkin lakukan hand hygiene.

D. Hal yang Perlu diperhatikan


 Menggunakan baju kerja (scrub suit)
 Melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD
 Melakukan kebersihan tangan setiap melepaskan item APD Mandi setelah selesai
menggunakan APD

E. Urutan Penggunaan APD


 Kebersihan tangan
 Pelindung kaki/sepatu
 Apron, gaun pelindung dan topi Masker N95
 Kacamata atau pelindung wajah
 Sarung tangan

F. Urutan Melepaskan APD


 Sarung tangan
 Kebersihan tangan
 Kacamata atau pelindung wajah
 Apron, gaun pelindung dan topi
 Masker
 Pelindung kaki
 Kebersihan tangan

G. Prosedur Aseptik di Rumah Sakit


Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupun sesudah
tindakan bedah, yaitu :
 Pemakaian masker dan penutup kepala.
 Mencuci tangan.
 Pemakaian jubah operasi.
 Pemakaian sarung tangan
 Persiapan penderita.
 Memelihara sterilisitas medan operasi.
 Menggunakan teknik operasi aman.
 Sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi

Anda mungkin juga menyukai